NovelToon NovelToon

Transmigrasi Alicia Putri Alexa

Bab 1

Di dalam sebuah kamar yang berwarna biru seorang gadis cantik sedang tertidur nyenyak di atas kasur. Namun tiba-tiba mata gadis tersebut terbuka menampilkan iris mata coklat yang cantik seperti almond.

"eungh" lenguh gadis tersebut saat membuka matanya terbangun. Kemudian gadis tersebut tersentak kaget saat melihat sekelilingnya yang nampak asing namun juga familiar.

"Dimana ini?" ucap gadis tersebut bertanya pada dirinya sendiri sambil mengamati sekelilingnya, dia kemudian mengambil sikap siaga saat melihat ruangan tersebut, meskipun kamar tersebut sangat mirip dengan kamar miliknya. Namun jika diperhatikan dengan jelas terdapat sedikit perbedaan beberapa poin seperti kasur yang ditempatinya saat ini dan beberapa lainnya.

Kening nya sedikit mengernyitkan saat merasakan kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Sial, kenapa sakit sekali" gumam gadis tersebut sambil meremas rambut agar sakit kepalanya itu mereda, dikarenakan sebuah ingatan memasuki pikirannya seperti sebuah kaset rusak. Setelah beberapa saat ingatan-ingatan tersebut berakhir diikuti dengan rasa sakit yang menghilang.

"Shit, gue bener-bener mengalami transmigrasi, tetapi kenapa dari ingatan tersebut seakan gue sendiri yang mengalaminya terlebih kenapa namanya juga sangat mirip sama gue" gumam gadis tersebut yang bernama Alicia Putri Alexa dan baru saja mengalami transmigrasi ke tubuh seorang gadis yang hampir sama dengan namanya yaitu Alicia Putri Putra

"Sudahlah mungkin itu cuma kebetulan" gumamnya lagi dia tak ingin ambil pusing memikirkannya, dia lalu mengambil ponsel yang dilihatnya di atas nakas samping tempat tidur, setelah memeriksa ponsel itu sebentar Alicia kemudian meletakkannya kembali. Alicia lalu berdiri dan melangkah masuk ke kamar mandi membasuh wajahnya saat akan bercermin dia tertegun dan sedikit terpesona saat melihat wajahnya yang sangat cantik di depan cermin saat ini.

Meskipun hampir enam puluh persen mirip dengan wajah yang sebelumnya, tetapi wajah yang saat ini lebih cantik dari wajahnya sebelum transmigrasi. Apalagi tubuhnya yang sekarang sangat cantik, kulit yang sangat halus dan putih seperti susu, mata coklat seperti almond dan sedikit berair, bibir kecil pink alami, hidung mancung. Tingginya sekitar 160 cm tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi, bentuk tubuhnya cukup bagus dan indah, bahkan dirinya sendiri akan merasa sedikit insecure melihatnya.

Setelah puas memandangi wajahnya Alicia keluar dari kamar mandi kemudian turun dan membuka kulkas karena perutnya minta di isi, tetapi melihat isi kulkas yang kosong kemudian dia beralih mencari mie instan atau sesuatu yang lain untuk mengganjal perutnya itu.

Dan benar saja ada beberapa bungkus mie instan di dalam lemari. Alicia kemudian merebusnya, setelah matang kemudian Alicia menuju ke meja makan dan langsung memakan mie tersebut sampai tandas. Setelah selesai makan ia mencuci alat makannya tadi dikarenakan dia hidup sendiri di rumah tersebut.

Keluarga kandungnya tidak tahu dimana, karena setahun yang lalu Alicia di usir oleh orang tua nya setelah mengetahui Alicia bukan putri kandungnya, kemudian mereka segera mencari keberadaan putri kandung mereka selama dua minggu.

Setelah dua minggu pencarian akhirnya putri kandungnya ditemukan di panti asuhan. Kemudian mereka membawa putrinya kembali ke rumah, pada awalnya orang tua angkatnya ingin tetap merawat Alicia karena mereka sudah menganggapnya sebagai putri mereka sendiri.

Namun putri kandung mereka yang bernama Nayla Candrika Putra tidak menyukai keberadaan Alicia. Puncaknya setelah dua bulan kembalinya Nayla, Alicia asli di tuduh mendorong Nayla sehingga jatuh dari tangga yang kebetulan pada saat itu orang tua mereka baru saja pulang kerja dan melihat Nayla yang jatuh dari tangga.

Dengan penuh amarah, Bagas Wijaya Putra ayah kandung Nayla membentak dan memarahi serta mengusir Alicia asli. Sedangkan Alicia asli yang di usir hanya menurut saja tapa ingin menjelaskan sebenarnya.

FLASHBACK ON

"Alicia..." panggil seseorang dari belakang Alicia

Sedangkan Alicia yang baru saja sampai di atas berbalik dan melihat ke arah sumber suara, dilihatnya seorang perempuan yang ia kenal olehnya yaitu Nayla Candrika Putra perempuan yang selalu mengganggunya dengan mengatakan Alicia seorang perebut karena telah menggantikan posisi dirinya selama tujuh belas tahun sebagai putri keluarga Putra dan hidup dengan penuh kemewahan sedangkan dirinya hidup dengan kesulitan. Alicia menatap Nayla sebentar, lalu berbicara.

"Ada apa?" Tanya Alicia menatap ke arah Nayla

Sedangkan Nayla yang mendengarkan pertanyaan dari Alicia kemudian melihat kearahnya menatap benci dan tak suka melihat kecantikan Alicia, meskipun dirinya sudah melakukan perawatan kecantikan tetap tidak bisa mengalahkan kecantikan Alicia. Nayla menatap Alicia dengan tatapan cemburu

"Alicia, lo harus sadar diri dan segera angkat kaki dari rumah ini. Lo itu bukan siapa-siapa dan orang tua kandung lo aja gak tau. Lo cuma anak miskin yang beruntung bertukar nasib dengan gue jika tidak lo gak mungkin bisa hidup mewah dalam hidup lo. Jangan-jangan orang tua lo yang udah nukar gue sama lo agar lo hidup nyaman" ucap Nayla kesal apalagi saat dirinya mengingat telah bertukar dengan Alicia yang tidak diketahui identitasnya semakin memikirkannya semakin ia melihat kesal dan benci pada Alicia.

Sedangkan Alicia hanya santai saja dan acuh tak acuh mendengar perkataan Nayla dia tidak tersinggung saat Nayla menuduh orang tua nya yang menukar dirinya dengan Nayla karena kemungkinan itu bisa terjadi dan bahkan dia sendiri tidak tahu siapa orang tua kandung-nya saat ini. Dirinya mengakui dan sadar diri bahwa ia memang beruntung karena bertukar dengan Nayla saat lahir, sehingga ia bisa belajar dan hidup dengan nyaman tanpa memikirkan bebas dan biaya hidup dirinya dan sekarang dirinya bisa memiliki pekerjaan karena bakatnya.

Melihat sikap acuh tak acuh Alicia membuatnya semakin marah dan memastikan akan mengusir Alicia hari ini juga bagaimanapun caranya. Memikirkan hal tersebut Nayla kemudian mendengar suara deru mobil yang datang dan memastikan bahwa itu mungkin adalah ayah dan ibunya. Sebuah ide tiba-tiba muncul dibenaknya.

Nayla kemudian menarik tangan Alicia lalu dengan sengaja menjatuhkan dirinya dari atas tangga bertepatan dengan pintu yang baru saja di buka.

"Arrghh" teriak Nayla saat jatuh dari tangga.

"Nayla" teriakan cemas dua orang berbeda gender yang baru masuk berlari ke arah Nayla yang dilihatnya terjatuh dari atas tangga, setelah sampai ke sisi Nayla mereka melihat Nayla yang sedang tidak sadarkan diri dengan kening yang mengeluarkan sedikit darah. Merasa cemas seorang pria kemudian menelpon ambulans, sedangkan seorang wanita memangku Nayla yang tidak sadarkan diri terlihat sangat cemas.

Sedangkan Alicia yang berdiri di atas tangga terdiam mematung menyaksikan kejadian itu, sebab kejadian tersebut terlalu cepat sehingga dirinya tidak sempat menghentikan perbuatan Nayla. Alicia lalu berjalan menuruni tangga, kemudian di sambut dengan dua tamparan keras.

Plak

Plak

Belum sempat dirinya berbicara Alicia sudah disambut dengan tamparan oleh ayah angkatnya Bagas Wijaya Putra

"Kamu... Kamu bener-bener keterlaluan, tidak hanya membalas kebaikan kami karena telah merawat-mu, kamu bahkan ingin membunuh putri kandung kami. Mulai hari ini kamu sebaiknya keluar dari rumah saya" ucap Bagas yang sangat marah

Sedangkan Alicia yang mendengarkan perkataan ayah angkatnya hanya mengangguk tanpa berbicara walau hanya sekedar pembelaan karena dirinya tidak memiliki bukti bahwa bukan dirinya yang mendorong Nayla sampai jatuh, melainkan Nayla sendiri. Tetapi dikarenakan tidak ada CCTV, meskipun ada ia berada di titik buta sehingga yang terlihat adalah tangannya yang di tarik oleh Nayla yang terlihat seperti mendorong Nayla.

Alicia kemudian melihat ke arah seseorang yang sudah dirinya anggap ibu untuk terakhir kalinya lalu keluar dari rumah tanpa membawa apa-apa hanya handphone dan pakaian yang ia pakai itu.

Untung nya ia memiliki tabungan beberapa ratus juta hasil dari pekerjaannya saat senggang yang tanpa diketahui siapa pun termasuk orang tua angkatnya sehingga Alicia bisa membeli rumah untuk dirinya tinggalin saat ini.

FLASHBACK OFF

Bersambung...

Bab 2

Saat ini Alicia sekarang sedang berada di supermarket, setelah memilih semua barang kebutuhan dapur dan beberapa cemilan untuknya serta beberapa bungkus permen karet, kemudian membawanya ke kasir untuk di bayar. Banyak pasang mata yang menatap dengan kagum dan memuji dirinya, meskipun Alicia memakai masker tetap tidak bisa menutupi kecantikannya, walaupun hanya setengah wajahnya yang terlihat tetapi tidak bisa memungkiri banyak orang yang menatapnya dengan pandangan memuji.

“Cantik”

“Sangat cantik”

“Meskipun memakai masker tetap terlihat cantik bahkan iris matanya juga cantik apalagi body nya”

“Ahh… aku sanget penasaran dengan rupa di balik masker itu”

“Paling juga wajahnya burik, kalau tidak kenapa coba dia pakai masker”

“Itu benar”

“Sirik aja lo pada, iri bilang boss”

“Iya, huuu…”

Masih banyak lagi pujian lainnya dan beberapa orang yang iri dengan Alicia, sedangkan Alicia yang mendapat tatapan kagum dan iri tersebut hanya acuh tak acuh seolah-olah bukan dirinya yang dibicarakan, sambil menunggu antrian. Sampai pada gilirannya Alicia memberi barangnya ke kasir untuk di hitung.

“Apa ada tambahan lagi kak?” ucap gadis kasir tersebut dengan ramah

“Tidak”

Setelah itu gadis kasir tersebut menghitung total semua belanjaan Alicia.

“Total semuanya Rp. 3.300.000, kak”

Kemudian Alicia menyerahkan kartu ATM-nya beserta sandinya ke penjaga kasir tersebut, karena saat ini tidak memiliki uang cash jadi dia memakai kartu ATM untuk membayar belanjaannya.

Setelah pembayaran berhasil, Alicia melangkah keluar dari supermarket sambil membawa belanjaannya. Alicia tidak senang karena dirinya tidak terbiasa memakai motor matic.

“Haish… sepertinya gue harus beli motor sport deh, gue gak terlalu terbiasa makai motor beginian” gumam Alicia dalam hati

Di kehidupan sebelumnya, semua motor yang di pakai Alicia adalah motor sport yang sudah di modifikasi sedemikian rupa karena dia menyukai balapan.

Setelah beberapa saat kemudian Alicia sampai dirumahnya lalu membuka pintu, kemudian masuk dan berjalan ke ruang tamu sambil membawa barang yang dibelinya tadi di supermarket.

Meletakkan semua barang yang dibawanya di atas meja, dia kemudian berjalan ke sofa, saat akan duduk Alicia mengerutkan keningnya saat tiba-tiba mencium bau amis darah yang meski terasa sangat samar.

Meski terasa samar-samar di udara, tetapi Alicia yang memang sensitive terhadap bau darah masih bisa merasakannya. Sebelum transmigrasi Alicia sangat sensitive dengan aroma darah karena hampir setiap hari dirinya akan mandi darah, baik mulai dari membunuh dan menyiksa semua musuh yang menyinggungnya serta akan menghilangkan serta akan menghilangkan keberadaan seseorang yang mengincar nyawanya.

Bahkan pembunuh bayaran yang di sewa oleh musuhnya untuk menghabisi nyawanya, Alicia akan menghancurkan guild pembunuh bayaran tersebut jika sudah menyinggungnya karena Alicia memiliki mottonya sendiri “Menyinggungku maka bersiaplah bertemu sang Pencipta” tidak peduli tua atau muda, pria atau wanita akan dirinya bunuh jika sudah menyinggung dirinya. Kejam? Alicia mengakui itu karena jika dia kasihan kepada musuh sama saja dia kejam pada dirinya sendiri.

Tetapi bukan berarti Alicia adalah orang yang suka membunuh, dia akan membunuh seseorang jika orang itu tidak menyinggung dirinya.

Oleh karena itu aroma darah sudah tidak lagi asing bagi dirinya, kemudian Alicia berbicara dengan nada dingin.

“Keluar!!” satu kata yang terucap di bibir Alicia dengan nada dingin dan tajam setelah meletakkan masker yang dipakainya di meja.

Mengetahui bahwa keberadaan dirinya telah diketahui orang tersebut hanya tersenyum tipis disertai dengan kekehan ringan yang masih dapat di dengar oleh Alicia. Orang tersebut penasaran bagaimana keberadaannya diketahui, padahal hanya sedikit orang yang bisa merasakan keberadaannya saat ia menyembunyikan dirinya.

Bahkan para ahli pun akan sulit untuk mengetahui keberadaannya, karena penasaran bagaimana dia terekspos, akhirnya orang itu bertanya kepada Alicia.

“Bagaimana?” kata pria tersebut dengan singkat tanpa keluar dari persembunyiannya. Seolah mengerti perkataan pria itu Alicia menjawabnya dengan singkat.

“Darah” satu kata singat yang keluar dari mulut Alicia

Pria itu mengangguk mengerti ternyata karena aroma darah dari luka diperutnya yang menyebabkan keberadaannya diketahui oleh Alicia, tetapi sekali lagi merasa kagum karena Alicia tetap santai dan acuh tak acuh di situasi seperti saat ini. Biasanya gadis pada umumnya akan langsung berteriak ketakutan saat mengetahui ada penyusup dirumahnya, tetapi Alicia berbeda.

“Tidak hanya sangat sensitive dengan bau dari darah gadis ini bahkan sangat tenang dan santai, ini sangat berbeda dengan hasil penyelidikan itu. Ini semakin menarik” gumam pria tersenyum dalam hati

Kemudian pria itu keluar dari persembunyian yang menampakan wajah tampan dengan ekspresi datar yang memberi kesan dingin dan menyendiri. Alicia yang bahkan sudah pernah melihat banyak pria tampan baik sebelum maupun sesudah transmigrasi, tertegun bahkan dia sedikit terpukau saat melihat wajah tampan itu. Alicia mau tak mau mengakuinya dalam hati sebagai pria tertampan yang pernah di lihat olehnya, bahkan mengalahkan semua ketampanan pria yang pernah dilihatnya.

Sedangkan pria itu yang memperhatikan tatapan dari Alicia yang menatapnya kagum, pria itu menarik bibir nya ke atas membentuk senyum yang sangat tipis, pria itu kemudian mengeluarkan pistol dari balik kemejanya dan mengarahkan pistol tersebut kearah Alicia yang beberapa meter dari dirinya, lalu menarik pelatuknya.

Dor

Alicia yang melihat tembakan yang diarahkan padanya dengan reflek yang cepat, berhasil menghindari tembakan tersebut. Merasa geram Alicia mengambil pisau lipat dari sakunya kemudian melangkah kearah pria itu dengan kecepatan yang sangat cepat hampir seperti sebuah bayangan yang bergerak dan segera berada dibelakang pria itu, kemudian mengarahkan pisau itu tepat ke leher pria itu.

Sedangkan pria itu yang melihat kecepatan dari gerakan Alicia yang hanya terlihat seperti bayangan pun tertegun, takjub dengan kecepatannya tetapi segera tersadar saat suara dingin Alicia yang terdengar tepat dibelakangnya.

“Jangan main-main” ucap Alicia dengn nada dingin menekan kata-katanya. Geram karena untuk pertama kalinya lagi dirinya ditodongkan senjata.

Tetapi Alicia tidak menyukai ataupun membunuh pria itu dikarenakan tidak adanya niat membunuh yang dikeluaarkan oleh pria itu dan juga dirinya tidak ingin menyinggung pria tersebut karena instingnya mengatakan identitas pria ini tidak sederhana dan berbahaya. Setelah ini dirinya harus menyelidikinya.

Padahal semua orang yang pernah menodongkan senjata kearahnya akan segera Alicia pertemukan orang tersebut kepada sang Pencipta. Tetapi, tidak untuk pria ini karena Alicia baru bertemu dengannya tadi dirinya tidak ingin melakukan pembunuhan untuk saat ini.

Sedangkan pria itu yang mendengar perkataan dari Alicia terkejut apalagi saat merasakan benda tajam dan dingin menyentuh kulit lehernya. Ini pertama kalinya dia ditodongkan senjata oleh seorang wanita, itu pun karena dia lengah sehingga memberikan kesempatan pada Alicia.

Dia harus bisa menghindari serangan dari Alicia tetapi karena perhatiannya teralihkan sejenak tadi sehingga dia tidak tahu bahwa Alicia sudah ada dibelakangnya dan ketika dirinya sadar Alicia sudah ada dibelakangnya dengan benda dingin yang kini diarahkan kelehernya.

Dirinya juga tidak semudah itu terkecoh apalagi lengah, karena jika semudah itu dirinya tidak akan berumur panjang sampai sekarang karena banyak dari saingan bisnis dan musuhnya yang menginginkan kematiannya. Saat sedang melamun, kemudian pria itu mendengar suara dingin Alicia lagi.

“Hentikan lelucon mu” kata Alicia lagi dengan intonasi yang masih sama dinginnya. Ia kemudian menurunkan pisau lipat miliknya, lalu berjalan ke depan dengan santai menuju ke sofa.

Pria itu yang memperhatikan Alicia yang berjalan ke arah sofa, kemudian mengikutinya dan duduk di salah satu sofa tersebut.

“Kamu gadis yang sangat menarik Alicia. Sangat berbeda dengan hasil penyelidikan orang-orang ku yang mengatakan dirimu seorang gadis biasa yang baru-baru ini di usir dari keluarga angkatmu” kata pria tersebut dengan sangat santai

Sedangkan Alicia yang mendengar perkataan dari pria itu menatap nya tajam.

“Kamu menyelidiki identitas ku…”

Bersambung...

Bab 3

“Lo selidiki gue… Xavi” kata Alicia dengan intonasi dingin menekan kata-katanya dan menatap tajam ke arah Xavi, pria yang duduk didepannya saat ini.

Sedangkan Xavi yang mendengar kata-kata dingin dan tatapan tajam dari Alicia, hanya menatap Alicia dengan tenang selama beberapa detik lalu kemudian menjawab.

“Ya, gue cuma penasaran tentang lo, bagaimana seorang gadis tetap bersikap tenang padahal telah membunuh seseorang. Jadi gue menyuruh asisten gue untuk menyelidiki identitas lo” jawab Xavi sangat santai juga disertai dengan senyum smirk nya. Xavi kemudian teringat saat sikap santai acuh tak acuh Alicia saat mebunuh dua orang berpakaian hitam saat itu.

Sedangakan Alicia yang mendengarkan ucapan santai Xavi hanya mengangguk mengerti, memang tidak ada gadis normal masih bisa bersikap santai setelah melakukan pembunuhan, Alicia mengakui itu.

“Hanya itu ? lalu apa tujuan lo datang ke rumah gue ? dan juga apa maksud lo yang hampir menembak gue tadi ?” Tanya Alicia sedikit kesal, meskipun masih sedikit geram saat mengingat dirinya yang hampir saja terkena tembakan tadi, untung dirinya memiliki reflek cepat. Alicia menginginkan penjelasan dari sikap Xavi bagaimana dirinya terlambat menghindari tembakan dari pistol tadi.

Xavi yang mendapatkan banyak pertanyaan dari Alicia merasa bibirnya berkedut. Dengan sikap santai kemudian menjawab.

“Gue Cuma menguji bagaimana reflek lo. Bukannya lo ingin menjalin hubungan baik dengan gue, karena itulah gue harus mengetahui semua tentang lo, serta kemampuan lo dan benar saja lo lagi dan lagi membuat gue terkejut” kata Xavi yang sedikit ambigu, sedangakan Alicia yang mendengar perkataan xavi merasa ada yang salah dengan kata-kata nya tetapi tidak terlalu memikirkannya. Xavi tiba-tiba berubah menjadi serius, kemudian bertanya dengan menatap langsung ke arah Alicia.

“Lo bukan Alicia, siapa lo sebenarnya?” Tanya Xavi datar

DEG

Sedangkan Alicia yang mendengar perkataan dari Xavi terkejut dan tubuh nya tanpa sadar menegang sesaat.

“Apa dia tahu siapa diriku” batin Alicia sedikit panic, kemudian mencoba menenangkan dirinya “Tenang Alicia dia seharusnya tidak tahu tentang diri lo yang bertransmigrasi ke dalam tubuh ini, lagi pula tidak ada yang akan percaya tentang transmigrasi” ucap Alicia dalam hati.

Setelah tenang kemudian dirinya menjawab dengan sikap tenang. Dan tanpa Alicia ketahui bahwa Xavi dari tadi menatapnya , memperhatikan semua ekspresinya. Bahkan ekspresi terkejutnya, walau hanya sesaat tidak luput dari mata tajam milik Xavi.

“Apa maksud lo ? tentu saja gue Alicia, kalau gue bukan Alicia terus gue siapa ?” kata Alicia setelah berhasil menenangkan dirinya sendiri.

Xavi yang mendengar jawaban dari Alicia tidak bertanya lagi, karena dirinya sudah menduga hal tersebut. Lagi pula semua orang punya rahasia termasuk dirinya sendiri.

Terjadi keheningan yang cukup lama di ruangan tersebut, namun setelah beberapa saat Alicia kemudian berbicara memecahkan keheningan yang terjadi

“Gue ngantuk” kata Alicia sambil menguap yang memang sudah lelah ingin cepat-cepat berbaring dikasurnya. Karena memang Alicia di kehidupan sebelumya orang yang terbilang cukup malas.

Sedangkan Xavi yang mendengar kata Alicia kemudian berdiri dari duduknya lalu pergi tanpa berkata apa-apa. Alicia yang melihat Xavi pergi pun berjalan ke atas kamarnya lalu tidur.

Setelah lama tertidur, Alicia kemudian bangun saat jam menunjukan pukul tujuh malam. Alicia berjalan menuju ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah mandi dan berganti pakaian, Alicia yang memakai baju tidur keluar dari kamar lalu berjalan menuruni tangga kemudian berjalan menuju dapur. Segera Alicia memasakn makanan untuk dirinya sendiri.

Mengapa Alicia tidak mencari pembantu? Alasannya sederhana, karena dirinya belum kepikiran untuk memiliki seorang pembantu dan dia sudah terbiasa hidup sendiri. Tapi tidak tahu untuk kedepannya apakah akan mencari pembantu atau tidak.

Setelah hampir satu jam lamanya memasak di dapur, Alicia kemudian membawa masakannya lalu menatanya di atas meja makan. Alicia hanya memasak menu yang simple saja seperti nasi goreng pedas karena dirinya memang menyukai makanan pedas, kemudian penutup favoritnya seperti brownis dan pudding coklat.

Setelah selesai makan dan mencuci piring, kemudian Alicia berjalan menaiki tangga lalu masuk ke dalam kamarnya. Kemudian Alicia mengambil handphone miliknya yang berada di atas kasur lalu memeriksa sisa saldo miliknya yang tinggal 10 juta, untuk pertama kali dalam hidupnya Alicia merasakan kemiskinan. Diriny sangat miskin, batinnya sedih

Alicia kemudian berjalan kea rah meja belajarnya yang dimana terdapat sebuah komputer yang bisa Alicia asli pakai untuk meretas, benar cara cepat menghasikan uang adalah dengan menyelesaikan misi di dark web, ini juga merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh Alicia asli.

Setelah masuk ke dark web, Alicia merasa bingung lagi karena nama samarannya di dark web sama dengan miliknya lagi yaitu AA, namun Alicia tidak memikirkannya lebih lanjut karena fokus utamanya saat ini adalah mengerjakan misi dan lalu menghasilkan uang.

Sekian lama mencari misi yang diinginkannya akhirnya Alicia menemukan misi yang cukup menantang menurutnya, apalagi jumlah bayarannya yang sangat tinggi sekitar 20 M. Jika dulu Alicia menganggap 20 M sebagai uang sakunya selama seminggu, maka sekarang berbeda.

Misi yang diambilnya berupa pekerjaan dimana jika berhasil menerobos system keamanan yang di buat oleh perusahaan tersebut dan memberitahu dimana letak kelemahan system keamanan itu akan diberikan bayaran senilai 20 M.

Karena itu, saat melihat misi tersebut Alicia merasa sedikit tertantang apalagi melihat bayarannya yang cukup banyak menurutnya. Jadi setelah memilih misi tersebut, jari lentik dan mulus miliknya menari di atas keyboard. Mencoba untuk menerobos system keamanan tersebut yang memiliki tujuh lapis pelindung. Pada lapisan pertama Alicia membutuhkan waktu sekitar 37 detik untuk menerobosnya begitu pula dengan lapisan ke dua sampai ke lima.

Tetapi pada lapisan ke enam ia mengerutkan kening karena baru kali ini dan pertama kalinya Alicia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menerobos system keamanan dalam hidupnya. Karena membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk lapisan ke enam dan ke tujuh bagi dirinya untuk menerobos dan menyelesaikan misi itu.

Setelah selesai mengerjakan misi itu, Alicia kemudian mengirimkan pesan ke pihak terkait tentang masalah system keamanan tersebut dan letak kelemahannya.

Setelah itu dalam waktu kurang dari 10 detik terdengar bunyi pesan dari ponsel miliknya, kemudian ia memeriksa ponsel nya di dalam pesan tersebut dirinya sudah menerima bayaran dari misi yang diselesaikannya sebanyak 20 M.

Saat melihat kini jumlah saldonya saat ini, kemudian Alicia tersenyum puas. Sekarang dirinya memiliki uang untuk membeli motor yang diinginkannya, Alicia kemudian keluar dari dark web tersebut lalu memesan motor sport yang cukup mahal dengan harga 1 M lebih.

Alicia juga memeriksa tentang dunia tempat dirinya bertransmigrasi kemudian mencari tahu apakah dirinya masih berad di dunia yang sama atau tidak.

Setelah mengetahuinya Alicia kemudian mematikan komputernya lalu berjalan ke kasur untuk tidur, ternyata dunia tempatnya berada sedikit berbeda dengan dunia sebelumnya, mungkin tempatnya yang dulu berada di dimensi yang lain, pikir Alicia. Apalagi setelah mengetahui bahwa dunianya yang sekarang teknologinya belum terlalu maju dan berkembang.

Berbeda dengan dunia tempatnya dulu yang sudah berkembang dan maju bahkan game permainannya lebih unggul dari dunianya saat ini. Setelah itu Alicia tertidur menyelam ke dalam mimpinya tanpa tahu kegemparan yang ada di dark web akibat perbuatannya tadi.

“Sial, sial… dia adalah dewa”

“Hanya butuh waktu tidak lebih dari satu jam bagi AA, untuk menerobos system keamanan yang hampir mustahil dilakukan”

“Aku pergi, mulai hari ini dia adalah idola saya”

“Guru tolong jadikan aku muridmu”

“Pergi, dewa kami tidak menerima seorang murid”

“Saya jadi penasaran siapa yang lebih hebat AA atau hacker K”

Begitulah pembahasan orang-orang dari dark web mengenai AA, sedangkan tokoh utama yang menjadi pembahasan tersebut telah menyelam ke dalam mimpinya.

Bersambung…

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!