NovelToon NovelToon

Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas

Prolog

***Vote dulu ya sebelum baca, ayo dukung author dalam berkarya ya.... ajak yang lain ikut baca, di jamin ga nyesal dah....ngikutin tren isu di tinggal nikah.

jangan lupa like komen n vote ya para readers biar authornya semangat up***....

Bunga Yasmin ( Bee )

Adalah gadis cantik yang baru saja menyelesaikan studinya di bangku SMA, akan melanjutkan rencana ingin menempuh pendidikan yang lebih tinggi ke jenjang perkuliahan.

Bee begitu ia disapa, ia tinggal bersama sang ibunda yang berprofesi sebagai karyawan sebuah pabrik textile, merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, ia lahir dari keluarga broken home dimana ibu dan ayahnya berpisah sejak Bee dan adik-adiknya masih kecil.

Keuangan keluarga kecil itu ditopang oleh ibunya yang masih aktif bekerja, mempunyai gaji yang lumayan hingga mampu menghidupi tiga anak yang masih sekolah, ibu Bee tidak berniat menikah lagi, wanita yang berumur 45 tahun itu lebih memilih hidup sederhana membesarkan anak-anaknya dalam kecukupan gajinya daripada harus melihat tiga anaknya mempunyai ayah tiri.

Karena sang ibunda aktif menabung selama tiga tahun terakhir, perempuan itu berniat untuk menggunakan tabungan tersebut untuk keperluan Bee yang ingin lanjut kuliah.

Bee merupakan anak yang cerdas di sekolah, ia bercita-cita menjadi perawat profesional maka darinya ia memilih jurusan keperawatan di salah satu universitas negeri tempat kekasihnya pernah mengenyam pendidikan dokter disana.

Iya, Bee sudah memiliki kekasih sejak kelas satu SMA. Pacar lima langkah itu lebih cocok melekat pada sepasang kekasih tersebut karena Bee tinggal di rumah kontrakan sederhana yang tidak jauh dari rumah mewah sang pacar.

Kenal karena bertetangga, menimbulkan benih-benih asmara bagi keduanya hingga mereka memutuskan untuk menjalin kasih meski Bee saat itu baru saja menginjak remaja kelas satu SMA sedang sang lelaki sudah menyelesaikan pendidikan dokternya, terpaut jauh memang usia mereka namun tidak menyurutkan keduanya untuk merasakan jatuh cinta.

Pacaran selama tiga tahun, sang pria telah bekerja sebagai dokter umum di salah satu rumah sakit milik swasta milik keluarganya di kota x, yang mana ayahnya merupakan direktur dari rumah sakit tersebut.

Orang tua sang lelaki tidak mempermasalahkan hubungan keduanya, mereka termasuk keluarga yang ramah dan tidak sombong dengan tetangga sekitar, ibu dari pria itu merupakan kepala sekolah dari SMA tempat Bee menimbah ilmu.

Bahkan ibu dari sang pacar sangat menyukai Bee karena selain cantik, ia juga baik dan santun apalagi keluarga kaya tersebut tidak memiliki anak lain selain pacar Bee.

Zayn Rayyan Alfharizky ( Zayn )

Seorang dokter muda, cerdas dan berkarir cemerlang di salah satu rumah sakit di kota x.

Zayn anak tunggal dari pasangan kaya raya, namun keluarganya ramah dan tidak memandang rendah orang lain, terlebih mereka juga dikenal dermawan dengan lingkungan sekitar dan tidak membedakan status sosial meski mereka berada di puncaknya.

Zayn adalah pria yang menjadi kekasih dari gadis berparas cantik yang bernama Bee selama tiga tahun terakhir.

Meski pria tampan ini banyak diganderungi wanita-wanita cantik di luar sana namun tidak hatinya, Iya hati pria itu telah terikat pada sosok gadis belia yang menjadi tetangganya bahkan Zayn sudah menyukai Bee sejak gadis itu masih SMP dan Zayn baru berani memacari gadis itu sejak Bee menginjak remaja.

Zayn begitu bersemangat mendengar bahwa Bee akan melanjutkan kuliah jurusan keperawatan, itu artinya Bee akan bekerja di lingkungan yang sama nantinya dengan pria itu di rumah sakit, sebuah profesi yang menguntungkan baginya karena ia pikir mereka bisa selalu dekat nantinya jika Bee sudah menyusulnya bekerja.

Namun suatu hari dimana sebuah keputusan keluarganya membuat Zayn patah seketika. Keluarga kaya tersebut tengah di rundung duka karena nenek Zayn baru saja meninggal beberapa hari yang lalu, namun bukan itu yang membuat Zayn begitu patah sepatah-patahnya.

Impiannya ingin menikahi perempuan yang ia cintai sejak lama harus kandas ketika sebuah wasiat dari sang nenek yang mengharuskannya memilih diantara dua.

Perempuan lain yang merupakan cucu dari sahabat dari almarhumah nenek dipilihkan untuk mendampingi Zayn di pelaminan mengingat usia Zayn sudah menginjak dewasa, lagi pula wasiat itu tercipta sudah lama sejak nenek masih muda pernah berjanji dengan sang sahabat jika mereka akan menjodohkan cucu mereka kelak jika salah satu dari mereka tiada.

Orangtua Zayn pun ikut merasakan kesedihan sang putera, disatu sisi mereka merestui hubungan Zayn dan Bee yang memang sudah mereka ketahui sejak pertama mereka pacaran, disisi lain orangtua Zayn ingin mengikuti wasiat dari ibu mereka.

Pilihan yang gamang memang diantara dua perempuan yang sama-sama cantik namun tentu berbeda dari segi status sosial dan umur Bee tentu masih dibawah umur untuk menikah sekarang.

Zayn tidak memiliki pilihan lain, ia anak tunggal yang akan menunjukkan bakti pada kedua orangtuanya meski harus mengubur rasa cinta yang telah lama tercipta untuk sang kekasih.

Laura Kasih Amanda ( Kasih )

Merupakan perempuan yang akan dijodohkan dengan Zayn, Kasih adalah wanita yang berkarir sebagai model majalah. Ia berparas cantik yang berumur 25 tahun sama seperti Zayn.

Berpenampilan modis dan selalu menonjolkan kecantikan wajah dan tubuhnya hingga tidak heran ia selalu tampil sempurna disetiap acara bahkan di hari biasa.

Berkarakter tegas dan tidak suka bertele-tela, ia menyetujui kemauan orangtua yang menjodohkannya dengan seorang dokter muda yang tampan dan lagi seorang anak tunggal tentu ia berpikir bahwa harta Zayn tidak akan ada habisnya.

Chapter 1

"Hei.....kenapa melamun?" sentuhan tangan lembut Bee membuyarkan lamunan sang kekasih yang duduk dibangku kemudi ketika Bee masuk ke dalam mobil.

Bee baru saja selesai mengurus segala administrasi perkuliahan yang akan di mulai dua minggu lagi, seperti biasa Zayn selalu setia menemani gadis belia itu mengurus segala sesuatu menyangkut lanjutan pendidikan kekasihnya.

Pada kenyataannya Zayn belum mengutarakan tentang masalah wasiat neneknya yang sudah diputuskan oleh orangtuanya untuk segera menikah dengan gadis pilihan sang almarhumah nenek.

Pria itu kian kalut, ia belum siap untuk memutuskan hubungan yang tengah berbunga itu, terlebih Bee yang masih sangat membutuhkan bantuannya ketika baru akan mulai masuk universitas sebagai mahasiswa baru yang butuh bimbingan karena Bee mengambil jurusan keperawatan yang tentu tidak berbeda jauh dari profesi sang kekasih yang sama-sama di bidang kesehatan.

Zayn tersenyum getir menatap Bee yang baru saja mendudukkan tubuhnya di kursi samping kemudi.

"Tidak.....aku hanya bingung"

"Bingung kenapa?" tanya Bee heran.

"Lupakan......mau nonton? aku merindukanmu, aku sibuk akhir-akhir ini" jawab Zayn mengalihkan pembicaraan.

Bee tentu saja mengangguk, karena sudah dua minggu pasca nenek kekasihnya itu meninggal, mereka jarang jalan berdua karena selain masih harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya Zayn juga harus bolak balik ke kota Y karena disanalah rumah neneknya berada dan disana pula rencana perjodohan itu tercipta.

Mengemudi pelan, sambil fokus ke jalan Zayn tidak melepas tautan tangan sang kekasih sesekali ia mengecupnya, namun kali ini terasa berbeda bagi Bee, entah kenapa sejak kematian nenek Zayn, sikap pria itu sedikit bergeser lebih sering diam dan melamun akhir-akhir ini.

Setelah memarkirkan mobilnya di salah satu mall terbesar kota itu, mereka berniat makan siang sebelum melanjutkan kencan nonton film di bioskop.

Namun baru saja Bee ingin melepaskan sabuk pengaman, lebih dulu Zayn yang melakukannya untuk gadis cantik berambut sebahu tersebut.

Bee menatap dengan senyuman, Zayn membalas tatapan itu dengan perasaan membuncah didadanya, ia menarik pelan leher gadis itu dan membenamkan bibirnya pada bibir tipis milik Bee.

Setelah memberikan kecupan yang lumayan lama Zayn melepaskannya sambil mengusap bibir manis Bee dengan ibu jarinya.

"Aku mencintaimu"

Membuat Bee terkekeh pelan, menatap penuh damba pada manik biru milik Zayn lalu menjawab kata itu.

"Apa kau tidak malu mengatakan cinta pada gadis dibawah umur seperti ku? kau akan di sangka pedofil jika orang melihat kau menciumku" Disusul tawa pelan dari bibir gadis itu, Bee membalas kecupan itu di pipi Zayn.

"Aku juga mencintaimu, aku pernah berpikir ini hanya cinta monyet? entahlah yang pasti aku juga mencintai pria dihadapan ku ini" Elus lembut jemari lentik Bee di pipi kekasihnya.

Zayn hanya memandang lekat wajah Bee yang sedang tersenyum, ia tidak tahu apa ini akan menjadi kata cinta terakhir yang akan ia ucapkan pada gadis itu, sungguh Zayn tidak menginginkan keadaan ini namun sungguh sulit jika sudah menyangkut harga diri keluarganya.

Betapa pun ia terpaksa, namun baktinya kepada orangtua akan tetap ia laksanakan. Biarlah cinta menjadi cinta, Zayn berniat ingin menciptakan banyak kenangan bersama Bee yang mungkin sudah tidak akan lama lagi hanya menjelang perempuan yang menjadi jodohnya kembali dari luar negeri untuk pemotretan sebuah majalah.

Melihat Zayn terdiam menatapnya sendu, Bee menjadi heran.

"Hei....apa kita akan terus disini? aku lapar" Bee merengek manja sambil mengibaskan lima jari lentiknya di hadapan wajah Zayn.

"Maaf....baiklah, mari berkencan nona Bee" Ajak Zayn tertawa.

*****

Setelah dari restoran mereka berkencan nonton bioskop, makan es krim dan berbelanja kebutuhan Bee, meski Bee sering menolak namun Zayn tetap membelanjakan semua kebutuhan kekasihnya itu hanya untuk meringankan beban ibu Bee yang tengah bekerja keras menghidupi anak-anaknya.

Sebelum senja, mereka sudah pulang.

"Bee...."

"Hmmmm?" balas Bee yang melepas sabuk pengaman setelah mereka sampai di depan rumah kontrakan Bee.

"Sebenarnya ada yang ingin ku bicarakan dengan mu tentang kita" Zayn bicara pelan sambil menggenggam tangan Bee.

"Bicara apa? tentang kita? apa maksudmu? ayolah jangan bicara tentang pernikahan impian kita, aku masih dibawah umur lagi pula belum juga resmi menjadi mahasiswa" Jawab Bee sambil bercanda.

Memang selama mereka bersama, Zayn selalu mengutarakan tentang niat baiknya untuk menikahi gadis itu jika Bee telah dewasa dan menyelesaikan kuliahnya, itu menandakan bahwa Zayn benar-benar serius dengan gadis itu bukan hanya untuk berpacaran saja.

Zayn terdiam mendengar jawaban Bee meski itu bercanda namun tentu mampu membuat dokter itu tersinggung.

"Lambat laun aku akan bicara juga padamu tentang hal ini, besok kita bertemu di taman setelah aku selesai kunjungan pasien, aku harap apapun yang terjadi nanti percaya padaku bahwa cintaku tidak akan berubah sampai kapan pun"

Kalimat panjang itu membuat Bee mengerutkan keningnya heran.

"Ada apa ini? kenapa kau membuatku cemas akan hari besok, apa terjadi sesuatu? kau memang sedikit berubah akhir-akhir ini" jawab Bee dengan raut bingung.

"Besok akan ku jelaskan semuanya padamu, pulanglah ini sudah sangat sore, aku bahagia menghabiskan waktu bersama mu hari ini" Zayn berucap pelan sambil mengecup punggung tangan Bee.

Bee hanya bisa mengangguk saja, ia tidak berkata-kata lagi dan segera melepas genggaman tangan Zayn dan beringsut turun dari mobil mewah sang kekasih.

Namun baru saja satu kakinya menjejaki tanah, Zayn seakan enggan melepas genggaman itu dan menahannya pelan kembali menariknya hingga tubuh Bee kembali terduduk ditempat semula.

"Aku mencintaimu Bee....sungguh" ucap pria itu sambil memberi kecupan kening yang lumayan lama.

Membuat darah Bee berdesir merasakan keanehan sikap Zayn hari ini.

Mata mereka bertemu menyiratkan pertanyaan besar yang terlukis di bola mata cokelat milik Bee, pun Zayn yang tidak tahu harus bersikap seperti apa besok ketika akan jujur pada gadis yang ia cintai itu.

Chapter 2

Semilir angin pagi berhembus lembut menyapu wajah cantik nan bening seorang gadis yang belum genap berumur 18 tahun, rambut hitam sebahu yang ikut terburai mengayun indah sesekali menutupi wajahnya.

Bee memenuhi janji untuk bertemu kekasihnya pagi ini di sebuah taman yang tidak jauh dari rumah sakit tempat Zayn bekerja, perempuan berhidung mancung itu duduk di bangku yang tersedia disana, banyak keluarga yang ikut meramaikan taman karena bertepatan dengan hari sabtu yang artinya waktu berakhir pekan bagi keluarga yang sibuk bekerja di hari biasa.

Ia sengaja datang lebih awal tentu setelah menyelesaikan semua pekerjaan rumah karena biarpun hari sabtu ibunya tetap bekerja hingga Bee lah yang mengerjakan semua pekerjaan rumah termasuk memasak untuk kedua adiknya.

Sesekali gadis itu melirik jam di pergelangan tangannya, ia terus saja mengulum senyum menunggu Zayn tiba, untuk menghilangkan kejenuhan Bee membuka ponselnya untuk melihat kembali photo-photo kenangan bersama Zayn selama tiga tahun terakhir, ada perasaan lucu bagi perempuan itu ketika melihat wajah polosnya kelas satu SMA yang bersanding dengan seorang pria yang jauh dari usianya menjadi kekasih waktu itu.

"Astaga.....aku lupa, hari ini tepat tiga tahun bersamanya" gumam Bee yang terus tersenyum melihat photo-photo mereka dari waktu ke waktu.

******

Hampir satu jam menunggu, senyum Bee kembali mengembang tatkala melihat mobil Zayn berhenti di parkiran taman.

Pria tampan itu keluar dari mobil menuju Bee yang telah berdiri menyambut kedatangnnya, Zayn tampak tersenyum namun terasa berbeda bagi Bee meski ia tepis pikiran itu ketika melihat sang kekasih membawa setangkai bunga mawar berwarna merah seperti biasa yang Zayn lakukan.

"Hai......kenapa lama sekali?" tanya Bee.

Zayn memberikan bunga itu namun tidak seperti biasa, Bee melihat pancaran sendu di mata lelaki itu ketika tatapan mereka bertemu. Bee sungguh merasa aneh.

"Kau sakit?" tanya Bee lagi ketika mendapati Zayn yang hanya diam menatap sendu.

Zayn masih diam, ia hanya menarik Bee dalam dekapannya, Zayn mendekap tubuh kecil itu dengan erat, bahkan sangat erat.

"Aku mencintaimu Bee......maafkan aku" ucap pria itu dengan suara bergetar dibalik pelukannya.

Bee mengernyit heran, kenapa suara Zayn terdengar menyedihkan, tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Hei...ada apa? kenapa kau meminta maaf? ayo duduk dulu, kau ada masalah?"

Zayn melepas pelukan, namun menggenggam erat kedua tangan Bee sambil mendudukkan diri mereka di bangku taman.

Zayn menatap Bee dengan mata yang berkaca-kaca, ia sungguh tidak tahu harus bicara apa tentang perjodohannya.

"Jangan seperti ini, kau membuatku takut....apa terjadi sesuatu padamu?" tanya Bee kembali.

"Akan terjadi pada kita" jawab Zayn sambil memejamkan sejenak kedua mata birunya.

"Ayolah....jangan membuatku cemas, cerita padaku"

Zayn menarik napas dalam sebelum akhirnya ia menyerah juga, ia menceritakan semua yang terjadi padanya sejak wasiat neneknya harus di laksanakan dalam waktu dekat bahkan Zayn sudah mendapat kabar dari orangtuanya bahwa esok malam akan ada pertemuan kedua keluarga yang akan membahas pernikahan tersebut.

Deg deg deg.

Bee terdiam, napasnya tercekat dadanya terasa sesak kekurangan oksigen untuk bernapas setelah mendengar semuanya.

Lama mereka hening.

"Maafkan aku Bee......" ucap Zayn yang tidak melepas genggaman tangan mereka.

Bee hanya menggeleng pelan.

"Kau tidak salah, kau sudah melakukan yang terbaik untuk keluarga mu" jawab Bee menatap kosong ke sambarang arah, ia juga bingung harus bersikap seperti apa.

"Percaya padaku....aku mencintaimu Bee, menikah tidak akan merubah apapun perasaanku padamu"

"Mulailah untuk merubahnya setelah itu, karena tidak ada alasan lagi untuk kita saling mencintai jika kau sudah terikat pernikahan dengan perempuan lain, istrimu juga perempuan sama sepertiku"

"Tidak......aku akan tetap mencintaimu Bee, akan tetap seperti itu sampai kapan pun" ucap Zayn yakin.

"Semua orang akan berubah jika sudah waktunya, sekarang kau bisa bilang begitu namun aku harap itu tidak terjadi setelah kalian menikah, cinta akan datang kapan saja terlebih itu istrimu sendiri yang akan menemani hari-hari mu kedepannya, jadi mari mulailah menerima kenyataan seperti itu pula yang akan aku lakukan" Jawab Bee sambil mengusap airmata yang sudah jatuh di sudut netra cokelat miliknya.

"Tidak.....jangan bicara seperti itu Bee ku mohon, aku sangat tersiksa dengan keadaan ini"

"Lantas kita harus apa sekarang? akan tetap saling mencintai setelah kau menikah? apa kau pikir aku tidak punya harga diri mencintai suami orang? kita bisa apa Zayn? lebih baik menyerah saja mulai dari sekarang agar tidak terlalu terluka nantinya"

Zayn terdiam, lalu Bee melanjutkan.

"Aku senang kau jujur dari sekarang, setidaknya aku punya waktu untuk menyiapkan perasaanku nantinya" Ucap Bee menatap sendu wajah pria yang terlihat kacau itu.

Zayn menggeleng pelan "Maafkan aku Bee..."

"Tenanglah....kau tidak salah kenapa meminta maaf, mungkin kita memang tidak berjodoh, matahari sudah mulai naik, ayo pulang....aku belum memasak untuk makan siang adik-adikku" jawab Bee berbohong, ia sungguh tidak bisa berlama-lama lagi bicara dengan pria itu yang akan membuatnya bertambah sakit.

Zayn tidak bisa berkata-kata lagi, mereka menuju mobil.

Bee ingin memasang sabuk pengaman, namun Zayn menghentikannya.

"Biar aku saja" ucap Zayn yang langsung memasangkan sabuk pengaman untuk Bee.

"Iya.....setidaknya ini untuk yang terakhir kalinya" jawab Bee sambil tersenyum pilu.

Zayn menatap wajah itu sendu, setelah sabuk terpasang ia mengecup lembut kening Bee yang membuat perasaan Bee kian hancur, gadis itu memejamkan mata dengan butiran bening mengalir pasti seiring kecupan itu berlangsung lumayan lama.

Zayn mengusap airmata Bee, pria itu pun kian hancur ia tidak tahu harus berkata apa lagi, mereka sama-sama hening, kemudian Zayn menyalakan mesin mobil dan melaju pelan menuju jalan pulang.

Bee hanya diam menatap kosong ke luar jendela, mereka larut dalam keheningan perasaan masing-masing.

Sampai mobil itu berhenti di depan rumah Bee.

Zayn membuka sabuk pengaman Bee, lalu ia menarik tubuh gadis itu memeluknya erat seakan enggan melepaskan Bee untuk keluar dari mobilnya.

Bee hanya diam. Ia menikmati pelukan yang mungkin akan menjadi pelukan terakhir mereka, Zayn melepasnya dan meraih bibir Bee mereka berciuman lumayan lama, Bee hanya mengikuti permainan pria itu, mereka menikmati tautan bibir itu yang mungkin akan menjadi ciuman perpisahan diantara keduanya.

Dengan airmata yang berlinang, karena kesulitan bernapas Zayn melepas bibirnya dari gadis itu, lama tatapan mereka menyatu, hingga Bee langsung memutuskannya dan keluar dari mobil tanpa berkata-kata lagi.

Zayn menyusulnya hingga kembali menarik tubuh mungil Bee dan mendekapnya erat sekali, Bee membalas pelukan itu tidak kalah erat, perasaan mereka sama, sama hancurnya.

Bee ingin melepasnya, namun Zayn tahan. Bahkan pria itu kini terisak, iya Zayn menangis pilu dibalik pelukan itu tubuhnya bergetar, pada kenyataannya Zayn tidaklah sekuat yang terlihat pria itu rapuh ketika menghadapi perpisahan ini.

"Aku mencintaimu Bee.....aku mencintaimu....kau mendengarku? aku akan mencintaimu sampai kapanpun" ucap Zayn dengan suara terputus-putus diredam oleh tangis.

Bee hanya menggeleng pelan, airmata gadis itu tumpah.

"Iya....aku mendengar mu Zayn, jadikan itu kata cinta terakhirmu untukku, karena setelah ini aku tidak berhak mendapatkannya bahkan hanya untuk mendengarnya"

"Aku melepasmu Zayn ku....aku melepasmu dengan ikhlas, berbahagialah....karena akupun akan berbahagia setelah ini, terimakasih atas tiga tahun terakhir, aku mencintaimu Zayn.....ini pernyataan cinta terakhirku, aku mencintaimu"

Jawab Bee yang ikut terisak.

Zayn kian hancur mendengar Bee bicara di balik pelukan mereka, beruntung tidak ada yang melihat adegan menyedihkan itu.

Hingga Bee melepas paksa, karena tidak ingin terlarut dalam perasaan hancur yang akan membuat mereka semakin terluka.

Bee berlari masuk ke rumah dan menutup pintu dengan rapat, ia terdiam dibalik pintu menangis dalam keheningan hingga tubuhnya luruh.

Zayn pun demikian, ia masih berdiri di depan pintu rumah kontarakan sederhana itu.

Akhirnya pria itu memutuskan untuk pulang, ia menaiki mobil dengan perasaan hampa, dan perlahan melaju dengan pelan menuju rumahnya yang hanya berjarak kurang dari lima puluh meter saja.

Bee melihat kepergian Zayn dari kaca jendela dengan perasaan yang remuk redam, bagaimana kisah cintanya yang manis terukir selama tiga tahun harus berakhir dalam beberapa jam saja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!