*ting
(Grup LANGIT ANGKASA)
*Halo semua selamat pagi, Besok kita akan kedatangan direktur utama perusahaan, sebisa mungkin dan diusahakan penampilan kalian rapih dan bersih. Besok kita pernyambutan direktur di taman belakang.
Untuk memeriahkan acara penyambutan ini semuanya saya serahkan kepada tim perencana, dan tim administrasi. Jangan sampai mengecewakan yah, saya percaya kepada kalian lfyu all."
_Baik bu, kita akan maksimal penyambutan ini. Terimakasih.
Carmila dan teman-teman tim lain nya sedang berkumpul di taman belakang perusahaan, mereka sedang berunding untuk mempercantik taman itu.
"Kita pilih warna-warna soft deh. Jangan kasih warna mencolok, kita penyambutan direktur bukan pesta atau semacamnya yah." Ucap carmila kepada semua tim yg di tugaskan.
"Setuju. Ucap para rekan.
Setelah semua tim menyelesaikan dekorasi, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, mereka takjub akan hasil dekorasi mereka.
Keesokan harinya, mereka semua sudah bersiap menyambut direktur utama LANGIT ANGKASA.
Disisi lain,
"Pak, nanti di perusahaan akan ada penyambutan kedatangan bapak." Ucap Erlangga, pendamping Fino.
"Oke baik." Ucap fino.
Setibanya di kantor angga langsung di sambut oleh para staf yg berdiri menjajar menyambut,
"Selamat datang bapak direktur LANGIT ANGKASA." Semua orang terpesona akan keindahan didepan mata mereka, mahluk bumi yg sangat tampan nan indah.
Setelah itu, ibu maria selaku kepala pengurus langsung mengarahkan fino menuju taman.
Fino yg terkejut dengan taman dekorasi sangat indah. Lampu-lampu yg menghiasi pohon, bunga dengan warna soft benar-benar menyatu dengan alam ini luar biasa.
Luar biasanya ini ketika melihat dua pemandangan indah di depan nya.
Carmila tadi berhalangan untuk menyambut kedatangan direktur nya ini, jadi ia berinisiatif menghampiri direktur nya itu.
"Selamat datang kembali di kantor bapak direktur utama, mohon maaf tadi saya berhalangan menyambut bapak di depan, mari pak saya antar duduk." Ucap carmila lembut.
"Duh kalian ini,kenapa harus repot-repot buat dekorasi seperti ini sih." Ucap fino sedikit ketus.
Tapi disisi lain,
Fino tidak bisa mengedipkan matanya, hatinya terus berdebar, jantungnya berdetak kencang seperti ingin keluar dari dadanya itu.
Carmila yg merasa tidak dapat respon dari direktur nya ini langsung terdiam tapi,
"Hmmm, deheman keras dari Erlangga.
Fino dan carmila sama-sama menoleh ke arah Erlangga. Dan duarrr seketika pecah sudah lamunan Fino tentang keindahan didepan matanya ini.
"Ayo pak mari, ucap carmila.
"Mari. Ucap fino sedikit ketus.
Setelah acara penyambutan itu selesai para staf mulai memakan hidangan yg sudah disediakan.
Fino yg sedari tadi celingak-celinguk mencari sosok gadis cantik itu tidak menemukan keberadaannya. Entah kenapa ini pertama kalinya Fino merasakan berdebar melihat wanita, padahal sebelumnya banyak sekali gadis cantik yg mendekatinya.
"Bu maria, maaf yg mendekor taman ini siapa? Kenapa kalian repot sekali menyambut saya seperti ini." Ucap fino tegas.
"Iya pak, kami tidak merasa direpotkan pak, kami hanya ingin menyambut tamu spesial tahun ini."
"Untuk dekorasi yg mengerjakan tim perencana dan tim administrasi pak." Ucap ibu maria.
"Penanggungjawab pengerjaan ini siapa Bu? Minta dia ke ruangan saya yah." Ucap fino.
"Baik pak."
Tidak berselang lama carmila yg di tugaskan Bu maria langsung menuju keruangan Fino.
"Duh apalagi nih, gumam carmila dalam hatinya, jika bukan disuruh oleh Bu maria carmila tidak akan menyambut sendirian direkturnya itu."
*Tok tok
"Silahkan masuk, ucap fino dan mengarahkan tangan ke Erlangga untuk keluar ruangnya.
"Silahkan duduk." Fino yg sedang sibuk dengan dokumen yg ada di tangannya itu,belum menyadari bahwa carmila adalah gadis indah tadi.
"Ada apa bapak memanggil saya yah? Tanya carmila.
"Apa benar km penanggung jawab dekorasi penyambutan sa.."
belum selesai bicara, Fino terkejut saat melihat gadis indah yg tadi ia lihat di taman.
"Iya pak, saya penanggung jawab dekorasi nya. Apa itu terlihat berlebihan? Ucap carmila bertanya.
"Euh itu, anu...." Ucap fino sedikit terbata-bata, ia terlalu gugup.
"Itu anu apa pak?
Carmila sebal kenapa direkturnya ini malah gagap, bukan nya mempercepat waktu, malah ba bi bu.
(Duh sialan, lama banget lagi, udah ga kuat gua kebelet). Ucap carmila dalam hati.
"Bapak maaf, bisa tolong di percepat urusannya? Duh maaf saya ga bisa nahan, ucap carmila dengan wajah yg sedikit merah.
"Memangnya km mau kemana, saya kan belum selesai bicara," ucap fino sedikit menelisik wajah gadis di depan nya yg memerah.
Apa dia memerah karna melihat saya? Apa dia blushing? Atau dia gugup seperti saya? Pikiran Fino terus menerus bertanya-tanya.
"Pak maaf, saya ingin jujur saya ing..." Belum selesai bicara ucapan carmila langsung dipotong oleh Fino.
"Kamu ingin apa dari saya? Ucap fino merasa bangga.
"Duh syibal kenapa sih ini orang, ngulur waktu Mulu makin ga bisa gua tahan anjir". Ucap carmila
Tanpa menunggu fino, carmila langsung berjalan kearah pintu.
"Eh eh mau kemana kamu? Tanya Fino.
"Duh pak maaf jujur saya udah ga kuat, saya ingin berlari sekarang ke kamar mandi, ucap Lita ke Fino.
"Kamu pakai toilet saya aja, dari pada jauh, iya kan." Ucap fino.
"Dari tadi kek anjir
Tanpa menunggu aba-aba carmila langsung berlari menuju kamar mandi untuk menuntaskan hajatnya itu.
Terjawab sudah, kenapa wajah carmila memerah, bukan karena blushing, tapi nahan kebelet:v
Fino yg melihat carmila berlari langsung tertawa, tidak berselang lama carmila pun muncul.
"Maaf pak, apa ada yg lucu bapak sedari tadi terus menertawakan saya? Ucap carmila sedikit ketus. Lalu menatap tajam kearah fino
Fino yg mendapat tatapan tajam itu semakin tertawa keras, ia rasa ini sangat lucu.
"Hahaha upss, saya..." Belum selesai bicara tiba-tiba carmila langsung memotong pembicaraannya.
"Kalo tidak ada yg dibicarakan lagi, saya permisi pak, ucap carmila sedikit kesal.
"Ah ya silahkan." Ucap fino yg masih terkekeh geli melihat tingkah gemas carmila.
"Ishh dari tadi kek yah, arghh syibal." Ia tidak pernah sekesal ini oleh lelaki.
Setelah jam kantor selesai ia pun bergegas pulang. Setelah sampai di rumahnya itu, carmila langsung membersihkan badan lalu bersantai terlebih dahulu.
"Kalo di pikir-pikir pak Fino ganten...."
"Eh apa nih, ko gua jadi gila, dahlah kita molor aja."
Carmila lucu yah bisa-bisanya dia memikirkan hal diluar batas pikirannya, masa ia tertarik dengan Fino pada pandangan pertama, sedikit aneh menurutnya.
Carmila yg cuek akut ini biasanya akan bodoamat dengan yg namanya mahluk laki-laki tetapi ia rasa ini berbeda,lalu ia pun melanjutkan perjalanan menuju alam mimpinya.
Untuk visualnya:
Fino Wiliam Abraham
Carmila Fabuari
Dan ini taman belakang yg dihias dengan cantik oleh carmila dan tim
Untuk menambah wawasan haluan kalian guys semoga makin sukses deh halunya hehe....
#salam kenal semuanya, bimbing aku untuk menjadi penulis yah,berikan saran dan kritik yg membangun untuk aku,makasih sayang:*
#Sampurasun🙏🙏
Sedangkan disisi lain,
"Ga, cantik banget yah, gua jadi ga fokus gini." Ucap fino kepada Erlangga .
" Saya kira selama ini bapak gay." Ucap Erlangga.
"Enak aja lu." Tak, suara ketokan pada kening Erlangga. Bisa-bisanya ia memfitnah Fino gay.
"Becanda pak." Ucap Erlangga.
Keesokan harinya, didalam perjalanan Fino rewel ingin buru-buru ke kantor ingin melihat gadis cantiknya itu.
Sedangkan carmila sedang menikmati libur nya dengan rebahan santuy. Seperti wanita pada umumnya, dihari libur akan malas-malasan,sebelum melakukan ritual mandi sore.
"Duh laper nih, masak apa yah? Carmila pun melihat kedalam kulkas mininya, ternyata ada masih ada stok daging.
"Hmm daging lada hitam enak nih," baru membayangkan saja sudah membuat perut carmila semakin keroncongan.
Fino yg tidak tahu kalo hari ini jadwal libur carmila sedikit kecewa,ia langsung meminta Erlangga membawa dokumen yg berisi data diri carmila.
Setelah membaca data diri carmila Fino langsung meminta kunci mobil kepada Erlangga. Tentu saja Erlangga bingung biasanya dia yg akan menyetir,tapi kenapa tiba-tiba Fino malah ingin membawa mobilnya sendiri di jam segini.
"Ada apa bapak minta kunci mobil? Biar saya antar." Lanjut Erlangga.
"Udah sini kasih ke gua, gua tiba-tiba inget satu hal. Udah deh cepet." Ucap fino memaksa.
Setelah Erlangga memberi kunci mobilnya itu, Fino langsung bergegas menuju alamat rumah seseorang.
Tok tok tok
Carmila yg sedang asik memasak mendengar suara ketukan pintu, ia pun langsung berjalan untuk membuka pintu. Betapa terkejutnya carmila saat ini didepan kost nya ada bapak direktur.
"Ko malah bengong? Saya dari tadi panggil km malah diem." Ucap fino sembari tersenyum.
"Ah bapak, ngapain sih kesini." Ucap carmila ketus.
"Ada tamu kok kamu ga suruh masuk." ucap fino sedikit meledek.
"Ya bapak ngapain kesini, ini rumah saya loh pak." Sebal yg carmila rasa.
Fino yg tidak menggubris ucapan carmila langsung saja nyelonong masuk kedalam.
"Hmmm wangi apa ini? Saya jadi laper."
Carmila yg kesal menarik kerah baju Fino dari belakang, Fino yg ditarik merasa tak suka, ia melirik tajam mata carmila.
Seketika jantung mereka berdua berdegup kencang deg deg deg deg. Wajah carmila seketika memerah, ia lalu melepaskan tangan nya dari kerah Fino.
"Maaf pak,abisnya saya kesal kenapa bapak kesini sih ganggu saya aja. Udah sana pulang ini hari libur saya." Ucap carmila semakin ketus.
*Kryukkk bunyi perut fino yg sedari tadi mencium aroma masakan yg sepertinya enak.
"Arghhh syibal, ga enak kan gua jadinya." Ucap carmila tidak tega.
"Km galak banget yah,saya mau numpang makan,nanti saya bayar deh." Ucap fino sedikit memaksa.
"Yaudah lah, gimana bapak aja, dari tadi saya usir bapa ga pergi, terserah." Jargon para wanita:v
"Nah gitu dong, udah cepet sediakan saya lapar." Ucap fino gemas.
"Dih, udah mah maksa ngeburu-buru, gatau diri banget sih ni orang." Carmila pun segera menyiapkan makanan karena sejujurnya ia pun sudah lapar. Untung saja ia memasak lebih tadi entah kenapa.
Tapi yg membuat carmila terheran bagaimana bisa direkturnya ini datang kost karyawan nya untuk numpang makan. Dan yg dirasakan oleh carmila bukan hanya kesal tetapi ada sedikit rasa menghangat di hatinya.
Entah mengapa ia bisa merasakan hal mendebarkan itu. Ini yg membuat carmila semakin heran. Carmila segera membawa makanan itu ke meja makan.
"Silahkan pak direktur dimakan, seadanya yah gausah minta ini itu, saya ga punya oke." Untuk kesekian kalinya carmila berbicara ketus.
"Iya, makasih. Kalo gitu mari makan."
Baru suapan pertama, lidah Fino langsung meledak merasakan nikmatnya masakan carmila, sapi lada hitam dengan dipenuhin bawang Bombay dan minuman yg carmila sajikan benar-benar menjadi bom yg meledak di mulutnya.
"Ah bagaimana bisa seenak ini carmila." Ucap fino memuji kagum.
" Ah bapak lebay deh, ucap carmila sedikit malu, karna ini pertama kalinya ia memasak dan di puji oleh lelaki.
"Sumpah ini enak banget." Ucap fino lagi dan lagi mengagumi masakan dan wanita didepan nya ini.
"Tapi Jang lupa bayar yah pak, ini itu daging sapi wagyu yg harganya 5jt." Ucap carmila sedikit meledek, padahal itu hanya daging sapi biasa.
"Wow tapi ini lebih lezat dari harga yg km sebutkan, saya bayar sekalian dengan tip km." Ucap fino yg sedang mengetik.
"Kasih nomor rekening km, biar saya transfer." Ucap fino serius.
"Nih." Carmila memberikan nomor rekening nya itu, ia pikir hanya bercanda semata tetapi setelah notif masuk carmila terkejut karna yg masuk ke rekeningnya 10jt. Bukan maen thor:v
"Udah gausah bawel saya mau makan lagi." Ucap fino yg melihat ekspresi wajah carmila.
Carmila yg masih mematung akhirnya tersadar ia membiarkan Fino makan dengan lahap. Carmila tersenyum, tidak menyangka bahwa bos nya ini tidak main-main, padahal niatnya hanya bercanda.
Setelah mereka selesai makan, carmila pun langsung membersihkan peralatan masak, tidak lupa ia melirik ke arah Fino.
"Bukan nya pergi itu orng,, malah selonjoran di sofa, gua kan mau mandi." Gerutu carmila sambil berjalan ke arah fino,
" Bapak Fino permisi,, ini waktunya untuk anda pergi dari sini." Ucap carmila kembali ketus.
" Kamu tuh dari tadi ngusir saya, memangnya kenapa sih kalo saya disini, saya baru beres bayar ke kamu, tapi kamu ga ada gitu ngasih pencuci mulut,buah atau semacamnya." Ucap fino sedikit tengil.
Tapi dalam hatinya merasa bangga gadis di depan nya tidak menolak,
"Apa nih orang makin menjadi-jadi, kesel banget liat mukanya, pengen gua bejek-bejek," lagi dan lagi carmila menggerutu.
"Pokoknya setelah ini bapak pergi , aktifitas saya jadi terganggu nih ah." Ucap carmila tegas.
"Iya bawel. Makasih yah buat makanan nya, saya ke kantor lagi, dah sayang." Ucap fino sembari memonyongkan bibirnya itu.
"Ih cabul, gila lu." Carmila sedikit merinding,ia pun segera menutup pintu setelah Fino keluar.
Fino yg melihat carmila buru-buru menutup pintu terkekeh geli, ia pun kembali menuju kantor sambil mesem-mesem dijalan.
Itu menjadi pengalaman pertama kalinya Fino tertarik dan langsung menyukai carmila. Fino tidak bisa berpikir jernih akan tindakan nya. Apakah carmila akan risih atau merasa terganggu akan kedatangannya. Fino memilih melanjutkan perjalanan.
Keesokan paginya, carmila
sudah bersiap untuk berangkat kekantor, ia tidak sempat sarapan karna malas memasak dipagi hari, jadi ia selalu membeli sarapan pagi diluar.
Carmila yg tidak mengetahui bahwa sedari tadi sudah ada yg menunggu nya membuka kan pintu. Siapa lagi kalo bukan?....
#halo gausah semuanya, dukung aku yah untuk ngembangin cerita akuu kasih aku komenan yg membangun terimakasih sayang.
#salam santun pembaca
Fino bangun pagi sekali entah mengapa hatinya merasa gelisah. Ia rasanya ingin sekali bertemu carmila hanya untuk melihat wajahnya yg damai.
Tanpa berlama-lama Fino segera bergegas menuju rumah wanita yg ia tuju. Ya, rumah itu rumah carmila. Gadis cantik yg membuat Fino jatuh cinta pada pandangan pertama.
Waktu perjalanan menuju rumah carmila entah mengapa lelaki itu mempunyai firasat kalo wanitanya ini mungkin tidak akan sarapan dirumah, jadi ia inisiatif membeli sarapan untuknya dan juga untuk carmila.
Setelah membeli sarapan itu, Fino langsung melajukan mobilnya kembali menuju rumah carmila. Wanita yg ia tunggu-tunggu belum muncul juga akhirnya Fino memutuskan keluar mobil dan menunggu didepan pintu carmila.
Carmila yg tidak menyadari bahwa ada orang di sampingnya terlonjak kaget, ketika melihat siapa orang itu.
"Selamat pagi cantik." ucap fino sambil tersenyum lebar kearah carmila.
"Duh bapak ini habis obatnya yah? Tanya carmila.
"Hah? Obat? Apa maksudnya mil," ucap fino sedikit bingung.
"Saya pikir bapak gila, ngapain bapak kesini pagi-pagi Kya gada kerjaan aja." Ucap carmila ketus.
Fino tidak terima dikatai gila, ia pun mencubit hidung mancung carmila dengan gemas sambil mengacak-acak rambutnya.
Carmila yg mendapat perlakuan seperti itu terkejut matanya langsung melotot kearah fino dan berteriak..
"Arghh syibal, dasar cabul berkedok."
Fino pun melotot kearah carmila ia tidak menyangka wanita disampingnya ini akan mengatai dia cabul, Fino pun membungkam mulut carmila dengan tangan nya, dan hap carmila sudah berada dalam gendongan Fino.
Tanpa berpikir panjang ia pun langsung membawa carmila masuk ke dalam mobil. Sedangkan carmila terdiam dan syok. Ia merasa takut bos nya ini akan berbuat hal yg lain dan lebih dari ini.
Tidak lama kemudian carmila kembali berteriak dan menjewer telinga fino dengan kencang sampai telinga fino memerah.
"Bapak cabul, maksud anda apa! Mau dibawa kemana saya, gila lu yah, anj*ng." Ucap carmila marah.
Rasanya carmila ingin menampar wajah tampan Fino itu, tapi ia tidak mau di laporkan karna melakukan kekerasan. Walaupun fino hanya mencubit pipinya dan juga menggendong nya.
Rasanya tidak etis kalo membalas dengan tamparan. Apalagi Fino seorang pengusaha pasti punya banyak uang bukan kah akan mudah untuk menjebloskan orang seperti dirinya.
Fino tersentak kaget, saat wanita disampingnya ini marah dan melontarkan kata kasar. Fino langsung merasa bersalah, apa ia kurang ajar hanya karena perlakuan nya tadi. Fino merutuki dirinya bodoh.
"Mila, saya minta maaf, saya tidak bermaksud untuk melakukan hal seperti itu, ini hanya refleks saya tidak sengaja saya bodoh Mila." Ucap fino menyesal.
"Saya hanya tidak ingin tetangga, atau warga sekitar mendengar teriakan keras kamu yg mengatai saya cabul, bagaimana kalo warga curiga saya membuat hak tidak senonoh lalu, warga memaksa kita untuk menikah, saya tidak mau merusak masa depan kamu hanya karna itu." Ucap fino panjang lebar.
Carmila pun merutuki dirinya bodoh, carmila jadi mengerti kenapa Fino seperti itu. Mana ia sudah berkata kasar kepada fino, tadi bodoamat lah, carmila yg belum sarapan perutnya berbunyi, itu membuat wajah carmila merah padam.
Ia merutuki dirinya yg merasa bodoh kenapa disaat seperti ini perutnya harus berbunyi, sedangkan Fino yg mendengarnya tertawa keras.
"Hahahaha, kamu lapar mil? Ucap fino sembari tertawa.
"Nih sarapan dulu, kebetulan tadi saya beli dua, yuk makan dulu." Ucap fino sembari memberikan bungkusan itu.
"Hah? Yg bener pak, ini buat saya? Ucap carmila tidak enak.
"Iya mil, ayo makan kebetulan saya juga laper."
Setelah mereka berdua menyelesaikan sarapan paginya itu Fino pun melajukan mobilnya ke arah kantor.
Carmila yg tersadar buru-buru meminta Fino menurunkan ia sebelum gerbang kantor.
"Pak saya turunin di depan yah, ucap carmila.
"Kenapa saya harus turunin kamu di depan? Kamu pikir saya gocar." Ucap fino menatap tajam kearah carmila.
"Bukan gitu pak, udah yah turunin saya didepan, saya ga mau yah pak nanti satu kantor heboh saya bareng sama bapak, pokoknya saya turun disini pak titik." Ucap carmila sambil menatap tajam mata Fino.
Fino pun terpaksa menuruti permintaan carmila, ia menurunkan carmila lalu berniat menunggu didepan pintu masuk.
Carmila yg sedang berjalan menuju arah kantor , tiba-tiba saja di klakson oleh mobil yg ada di belakangnya. Carmila melirik kearah belakang ternyata itu mobil cakra.
"Fab, yuk naek lumayan nih tumpangan, hahaha." Ucap Cakra sambil tertawa.
"Gas." Tanpa basa basi carmila pun masuk kedalam mobil cakra.
"Fab, kenapa sih elu ga call gua, dari pada jalan lebih baik gua antar jemput elu fab." Ucap Cakra sedih.
Karena sedari awal Cakra ini tau kehidupan sehari-hari yg carmila jalani, ia tidak pernah merasa direpotkan jika carmila membutuhkannya, Cakra malah semakin senang bisa membantu orang yg ia sayangi.
"Please jangan suka bilang ga enak atau ngerepotin yah, gua seneng kalo elu banyak repotin gua, oke fab? Ucap cakra sambil mengelus rambut carmila.
"Makasih yah." Ucap carmila sembari mengelus lembut tangan Cakra.
Setelah mereka sampai di basement, carmila tidak menyadari sedari tadi ada sorot mata tajam menatap kearahnya.
Fino yg melihat carmila tertawa riang sambil kepalanya di elus oleh seorang pria. Fino yg melihat itu mendadak hatinya memanas, bisa-bisanya dia berbohong ingin turun di tengah jalan dengan alasan takut ketahuan para staf.
Tapi ia takut ketahuan pria lain, jika carmila sedang berada satu mobil dengan Fino.
"Oh jadi itu alasan kamu yg sebenarnya carmila." Ucap fino sambil tersenyum menyeringai.
Ada apa nih di balik senyum menyeringai seorang Fino Wiliam Abraham?
Fino pun beranjak dari basement dan langsung ke ruangannya. Setelah sampai ia langsung menelpon Bu maria untuk memanggil carmila keruangannya.
Tidak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. Fino yg sudah menyadari pasti carmila yg mengetuk pintu itu, lalu Fino pun menyuruh Erlangga keluar ruangan dan mempersilahkan carmila untuk masuk.
"Permisi pak, ucap carmila sambil masuk kedalam ruangan Fino."
"Silahkan duduk, sebelum saya ke inti dari pembicaraan kita hari ini." Ucap fino
Carmila yg bingung, apa yg di maksud dengan inti pembicaraan nya itu? Sebenernya carmila muak bertemu kembali dengan fino, tapi bagaimana lagi ia masih membutuhkan pekerjaan jadi kalo di pikir-pikir lebih baik bertahan lah.
Toh dia tidak mungkin akan tiap hari bertemu dengan direkturnya ini, amit amit deh kalo tiap hari ketemu bisa-bisa aku jadi budak dia.
Carmila menggerutu dalam hati nya, ia tidak sadar bahwa sedari tadi Fino menyuruh nya untuk duduk.
"Carmila fabuari, sedari tadi saya menyuruh km untuk duduk tetapi km malah mengabaikan saya, sedang asyik ngelamunin cowo km itu yah! Denger yah ini itu tempat kerja, propesional dong! Ucap fino sedikit keras
"Iya pak saya duduk yah pak, lihat baik-baik saya duduk pak." Ucap carmila tidak kalah keras.
"Oh gitu yah, ternyata cara kamu berterimakasih pada saya, sudah saya beri tumpangan kamu malah minta saya turunkan di tengah jalan, dan kamu lanjut dengan pria lain. Pemain rupanya kamu." Ucap fino sembari menyindir..
"Maksud bapak apa yah? Bukannya saya yg seharusnya marah dan merasa dirugikan?
"Bapak pagi-pagi udah duduk di teras rumah saya,, terus bapak gendong- gendong saya masuk kedalam mobil, apa maksud bapak ngatain saya pemain? Ucap carmila dengan lembut namun pedas.
Carmila tidak ingin melawan orang gila dengan sama melawannya, tapi ia justru melawan dengan akal sehat biar tidak sama-sama gila,,, ia hanya bisa menahan semua amarahnya.
"Mulai minggu depan kamu bereskan barang kamu dibagian administrasi kamu saya,,, belum selesai Fino berbicara carmila sudah memotong pembicaraannya itu.
"Maksud bapak apa? Propesional dong pak, kalo bapak ada masalah sama saya selesaikan diluar pekerjaan, bukan seenak jidat bapak pecat saya." Ucap carmila sedikit bergetar.
"Kamu itu yah, saya belum selesai bicara sudah kamu potong, saya tidak pecat kamu, mulai minggu depan kamu pindah divisi." Ucap fino.
Carmila yg masih mencerna maksud dari perkataan Fino langsung bertanya-tanya dalam hatinya, sebenarnya ia kesal ia menjambak muka pria dihadapannya ini bisa-bisanya langsung mengalihkan pembicaraan tadi.
"Mulai minggu depan kamu resmi menjadi sekertaris say,,,, belum selesai Fino berbicara ia ditinggalkan carmila.
Carmila yg kesal ia langsung menarik gagang pintu dan keluar, bisa-bisanya pria itu mengalihkan pembicaraan setelah apa yg di ucapkan kepada carmila,
Carmila merasa marah dengan ucapan pemain itu, tapi Fino mengatakan seolah olah tahu kebenaran tentangnya. Padahal Cakra dan Lita hanya bersahabat, ia dan Cakra sudah berjanji pada diri masing-masing tidak akan pernah merusak persahabatan hanya karna rasa suka.
Bukan hanya Cakra yg memendam rasa, rupanya carmila pun sama, tapi karena mereka tidak ingin semuanya hancur hanya karna cinta mereka pun memutuskan untuk tetap bersahabat tapi tetap saling sayang.
Jadi carmila sudah menganggap Cakra kakak sebaliknya Cakra pun menganggap carmila sebagai adiknya.
Bahkan pacar Cakra pun tahu hubungan persahabatan diantara mereka, tapi Tiara tidak cemburu akan persahabatan itu, karena ia tahu sendiri carmila bukan tipikal ani-ani seperti wanita diluar sana.
Disisi lain,
Fino kebingungan mengapa carmila malah balik marah dan pergi tanpa pamit begitu saja. Memang dasar wanita bebal, sudah tahu salah malah ga mau di salahin.
Setelah jam kantor selesai, Fino buru-buru mengikuti kemana perginya carmila dengan pria yg tadi pagi ia lihat.
"Mau pergi kemana kamu Mila." Ucap fino selidik.
Berlebihan sekali bukan gais? Sudah tahu dia yg memulai malah dia yg merasa korban.
Eh tapi tunggu....
*Gimana nih guys kalo kalian berada di posisi carmila, terus di sukai secara brutal dan bar bar oleh seorang pengusaha sukses?
Ikutin cerita selanjutnya, mohon maaf bila ada salah kata dalam penulisan,mohon kasih saran yg membangun untuk aku penulis baru:*
Lofyu sayang:*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!