NovelToon NovelToon

Cinta Istri Yang Malang

BAB 1

Di siang hari Ara kerja dengan sibuk dan mengejar deadline yang sangat menumpuk di meja kerjanya, saat Ara sedang mengerjakan pekerjaan deadline nya tiba tiba bel jam makan siang berbunyi lalu Siti dan Weni bertanya kepada ara apa dia mau ke kantin untuk makan bersama???

"Ara yuk kita makan ke kantin ajak teman satu defisinya".  Siti bertanya kepada ara

"Aku malas mbak kalau di kantin biasanya rame dan banyak cowok cowok genit juga". Ara menjawab pertanyaan Siti

"Iya ayuk mbak Ara biar otak kita fras juga kan lumayan sekalian cuci mata barangkali aja ada yang nyantol di hati dan biar gak eror juga nih otak suruh kerja mulu hehehe". Weni hanya bisa tersenyum lebar sambil cengengesan

"Aku sebenernya males, karena mbak Siti dan Weni maksa aku untuk keluar istirahat emang sih aku juga laper karena hari ini aku gak bawa bekal biasanya aku bekal dari rumah karna mamah itu salah satu orang tua yang posesif ke anaknya". Ara menjawab nya sambil berjalan menuju ke kantin.

"Hallo mbak Ara tumben ke kantin gak bawa bekal" Asih bertanya sambil menebak apakah Ara tidak membawa bekal.

"Iya Mbak asih nih tau aja kalau aku gak bawa bekal"  Ara menjawab ya sambil tertawa kecil.

"ya kalau mbak Ara ke kantin sudah ke biasaan mbak ara gak bawa bekal hahaha" asih menjawab nya sambil tertawa.

"Oh iya sampe lupa mbak Ara mau makan apa gara gara ke asikan ngobrol jadi lupa deh nawarin ke mbak ara" asih menjawabnya sambil bertanya apa yang akan di beli Ara di kantin tempat kerjanya.

"Mbak Ara yang cantik dan mbak Asih yang comel maaf yah bisa tidak kangen-kangenannya di tunda dulu?? Cacing dalam perut aku udah dangdutan nih" Sahut Weni dan Ara langsung melihat ke arah weni ya dasar Weni sirik aja.

"Iya nih mbak ara perasaan tadi kamu yang gak mau di ajak ke kantin tapi giliran ngobrol sama mbak asih gak ada berhenti ngobrol kita-kita ini udah laper nih mbak" Siti ikutan kesal karena mereka terlalu lama mengobrol dan sudah menahan lapar.

"Cengar cengir senyum-senyum sendiri lu kenapa sih Weni" tanya Ara menatap Weni

"Lo kesurupan ya weni? Senyum senyum sendiri" di pegang lah dahi Weni oleh Ara dan Ara tengak tengok mencari arah pandang Weni dan benar saja Weni sedang melihat segerombolan cowo-cowo ganteng yang duduk di seberang sana.

"Ih apaan sih mbak Ara aku ini normal gak sakit juga gak kesurupan tapi lagi berhayal seandainya yang duduk di samping yang pakai baju biru muda itu jadi cowok aku oh senangnya hati aku" Weni kembali tersenyum sambil menatap pria pujaan hatinya.

"Dasar kamu Weni" Ara sambil menyenggol bahu weni.

"sudahlah Weni kamu kan dah punya mas Jun yang sexi dan bohay terima saja mas jun apa adanya lagian Jun mau di mainkan kasihan tau, Iya gak Mbak siti?" Ara menoleh menatap Siti yang sedang duduk di sampingnya.

"Iya Weni betul itu apa sih kurangnya Jun dia baik setia bodynya juga ya lumayan cukuplah" kata Siti lalu di saut oleh Ara.

"Iya Weni cukup bohai hahahaha" Ara ketawa renyah dan Weni cuman bisa mencebikkan bibirnya dengan kesal.

Tanpa mereka sadari di sebrang bangku mereka ada seseorang yg mulai tertarik dengan salah satu cewe-cewe yg sedang asik mengobrol atau bercanda lebih tepatnya. Cowok itu menatap salah satu dari ketiga cewe yang sedang duduk di seberang nya sambil memakan makanannya dan di sadari oleh pandangan Weni yang sendari tadi sedang menatap cowok cowok yang duduk di seberang nya.

"Eh Mbak Ara liat tuh dari tadi cowo yang aku taksir malah liatin kamu terus deh mbak" Weni menyuruh Ara melihat kearah belakang nya

"Oh ya? masa sih?" jawab Ara sambil ngeledek Weni masa bodo dengan keadaan dia yg di lihatin Sama cowo di depannya.

Setelah makan Ara langsung ajak teman temannya masuk lagi untuk mengerjakan kewajiban mereka sebagai seorang muslim yaitu beribadah sambil menunggu jam masuk kerja kembali. Di tempat lain ada Ega yang sedang memikirkan bagaimana caranya untuk berkenalan dengan cewe yang bikin dia kepikiran yang bukan lain adalah Ara, Ega penasaran dia bertanya kepada teman temannya dan sama saudaranya yang satu devisi sama Ara.

"Kenapa gak mas Ega gak coba tanya sama mas David aja, kalau suka sama mbak Ara kamu gak bakalan bisa dapetin dia kata orang orang dia itu kalau di deketin sama cowok suka jutek dan gak bakal peduli sama cowok, apalagi sama pegawai rendahan kaya kita kita ini mas"

"Emangnya kenapa kalau pegawai rendahan kaya kita gak pantas dapet cewe cantik pintar dan bintangnya perusahaan ini meskipun aku pegawai rendahan aku yakin bisa dapetin dia" ucapan Ega untuk meyakinkan Saudara nya itu

"Mas Ega gak menyerah malah di hati Ega makin menantang untuk bisa deketin dia" Ega mencari cari informasi tentang Ara dan jatuh di seseorang yg dekat dengan Ara dan dia memiliki nomor telefon Ara.

"Kamu suka sama Ara?" Mbak Heri bertanya kepada Ega.

"Mbak heri pesan jangan macam macam kamu ega, Ara itu aku anggap adik aku sendiri kalau kamu mainin dia aku gak segan segan bikin hancur kerjaan kamu" Ucapan mbak Heri yang serius kepada Ega.

Ega bergidik ngeri karna memang mbak heri ini orang yang galak jadi Ega harus benar benar waspada kepada mbak heri. Di sore harinya seolah Allah mendukung Ega baru keluar dari gudang dia melihat Ara keluar dari kantor menuju parkiran Ara bersiap untuk pulang karena Ara selalu di antar dan di jemput mobil perusahaan dan juga Ara selalu mencari driver sendiri di pos driver perusahaan ketika  itu Ara hendak pergi ke pos yang dekat dengan parkiran lalu Ega segera bergegas lari untuk menyapa Ara.

"Hallo mbak Ara mau pulang ya?" Sapa Ega dengan senyuman tetapi Ara cuman ngelirik doang tanpa menjawab lalu Ega memberani kan diri untuk bicara kalau dia ingin ikut mobil jemputan untuk pulang.

"Mbak ara aku boleh gak ikut mobil jemputan mbak Ara?" Ega bertanya kepada ara.

Lalu Ara merespon setelah Ega memberanikan diri untuk ikut mobil jemputannya.

"Memang kamu mau turun di mana ikut bareng dengan mobil jemputan ku? Ya boleh aja sih lagi pula ini juga mobil perusahaan kalau kamu memang searah sama aku ya kenapa enggak?" Ara menjawab pertanyaan dari Ega, Lalu Ega tersenyum ceria karena di respon oleh cewe incaran dirinya.

"Aku mau ke perumahan bumi Asri permai mbak" Ega menjawab nya kembali.

Di saat itu juga Ara merasa ini anak kenapa bisa bisanya ngomong mau ke perumahan yang sama dengan arah rumah aku, Ara mengangkat kedua bahunya sambil menjawab.

"Iya terserah kamu aja deh" Ara merespon pembicaraan Ega.

Di jalan Ara banyak berbincang dengan sopir yang biasa antar jemput dirinya karena memang bapak supir ini sudah berumur lumayan tua makanya Ara sangat suka di antar oleh bapak supir ini. Setelah sampai di depan pintu perumahan memang Ara nggak pernah mau kalau merepotkan driver kalau sampai depan rumah lalu Ega juga ikut turun dan Ara bertanya-tanya.

"kamu ikutan turun ngapain" Ara bertanya heran menatap Ega.

"Tadi saya bilang mau turun di perumahan Bumi Asri permai mbak" Ega menjawabnya sambil tersenyum.

Lalu mereka jalan berdampingan di pertengahan jalan Ega memberanikan diri buat basa basi dan Ega bertanya

"Mbak Ara boleh nggak kalu aku tlpon kamu nanti malam" Ega bertanya kepada ara.

"Boleh boleh saja" Ara juga berfikir Ega cuman bercanda gak mungkin juga dia punya nomer hp gue.

Lagi pula dari mana juga karena memang Ara bukan tipe orang yg mengumbar no pribadinya. Lalu Ara mempercepat langkahnya menuju rumahnya tapi di saat agak jauh Ara menengok ke belakang dan Ega yang dia pikir ada d blakangny ternyata menghilang.

Bersambung

BAB 2

Tidak disangka sangka Ega benar benar menghubungi Ara, namun Ara enggan untuk menjawab panggilan dari Ega karena di situ tertera nomor baru, namun tidak lama kemudian Ega mengirimkan pesan melalui WhatsApp.

"Hallo MB Ara yang cantik lagi ngapain nih mbak?" -ega

"Maaf ini siapa?" -ara

"Kenalan dulu dong mbak nama saya Ega lebih    tepatnya farega perwira diyanto" -ega

"Oh" -ara

"Kok cuman oh si mbak" -ega

"So aku harus apa" -ara

"Ya apa deh terserah mbak Ara aja" -ega

"Oke selamat malam kalau gitu" -ara

"Kita kan belum ngobrol kok tiba tiba selamat malam si mbak" -ega

"Mbak" -ega

"Mbak" -ega

"Kok g d balas" -ega

"Oke selamat malam jangan lupa mimpiin aku ya mbak" -ega

Di lain tempat Ara senyam senyum sendiri merasa sudah berhasil kerjain seseorang dan dia juga berfikir dari mana anak ini punya nomor dirinya?? sedangkan Ara gak ngerasa menyebar luaskan no pribadi dia ke orang hanya orang orang tertentu saja. Egar merasa senang sekali walaupun di balas sebentar dan akhirnya tidak berbalas, namun dia yakin ini titik awal yang bagus. Di keesokan harinya Ega sangat bersemangat untuk berangkat kerja, Tak di sangka oleh Ara egar datang dari Arah belakang dan cukup mengagetkan Ara.

"Selamat Pagi mbak Ara aku boleh ikut mobil jemputan Mbak Ara kan?" Ega bertanya dengan senyuman di wajahnya.

"Boleh, kamu tuh kaya jailangkung aja datang tak di undang pulang tak di antar tau taunya nongol dan ngagetin orang aja" Ara menjawab pertanyaan Ega dan sedikit kesal karena pagi harinya sudah di kagetkan oleh orang yang baru saja dia kenal. Di situ pun egar tertawa renyah

"Hahaha mbak Ara nih bisa aja, mana ada jailangkung ganteng seperti aku" Ucap Ega dengan pedenya

Mendengar ucapan dari egar Ara langsung nengok melihat ke arah egar di saat yang bersamaan di situlah pandangan mereka bertemu mata egar dan mata Ara bertemu Ara dan egar bertatapan cukup lama mereka hanyut dalam pikiran mereka masing masing dan tidak lama kemudian mereka di kagetkan oleh supir jemputan perusahaan.

'Tin tin tin'

Suara klakson yang menyapa mereka berdua.

"kita berangkat mbak Ara" pak ayo tersenyum sambil membukakan pintu mobil.

Lalu Ara masuk lebih dulu duduk bagin samping sopir karena memang Ara lebih suka mengakrabkan diri dengan orang yang sudah lanjut Ara akan mengintrogasi tentang keadaan keluarga sopirnya. Sedangkan di bangku blakang kemudi ada egar yg menjadi pendengar setia, setelah sampai ara langsung turun tidak lupa berterima kasih dengan pak supir yang tiap hari sudah antar jemput dia dan di susul dengan egar yang ikut turun tak lupa egar juga berterima kasih kepada pak supir terserah.

Namun di saat egar mau mengucapkan sesuatu kepada ara, ternyata ara sudah melenggang masuk ke kantor sambil berlari kecil. Di dalam gudang produksi ega sangatlah bangga karena teman temannya meledeknya dan memujinya ternyata makluk tuhan paling imut dan paling anti laki laki bisa berbarengan dengan karyawan bawahannya sendiri.

" Wah wah wah hebat kamu kok gak bisanya semobil sama mbak Ara yang cantik itu kamu kenalan kapan dan ngomong ngomong gimana caranya kamu bisa semobil sama dia?" Tanya teman nya Ega kepada pelaku

"Ada deh rahasia perusahaan" Ega menjawabnya dengan rasa bangga.

Di ruangannya Ara sedang sibuk dengan kertas kertas dokumen yang harus di kerjakan untuk membuat laporan tapi di saat yang bersamaan ada perempuan dari devisi lain yang diam diam menyukai cowok yang mendekatinya.

'Tok tok tok'

"Iya silahkan masuk" jawab Ara bersamaan dengan teman satu devisi ternyata Fitri msuk untuk memberikan laporan kepada ara.

"mbak di taruh di mana laporannya" ketus fitri bertanya kepada ara

"oh taruh saja di lemari bindek nanti aku baca" jawab Ara yang masih sibuk dengan pekerjaannya.

"ambil sendiri mbak" lalu dengan hentakan Fitri bukanny menaro berkas itu di lemari bindek tapi Fitri malah taruh di atas meja Ara dengan kesalnya dan langsung pergi gitu aja.

"Ih kenapa tuh Mbak Fitri kaya kesal gitu" Weni bertanya kepada ara dan Siti.

"Tau tuh nggak jelas jangan jangan dia lagi pms tuh makanya marah marah di tempat orang" Ara menebak nebak dan akhirnya Weni Siti dan Ara tertawa bersama.

Sedangkan di tempat produksi ada Ega yang sedang memikirkan sesuatu bagimana carany dia makin dekat dengan Ara dan akhirnya iya memberanikan untuk mengirimkan pesan yang membuat Ara bikin orang baper.

"Assalamu alikum mbak Ara yang cantik" -ega

Namun Ara hanya membaca pesan tersebut tanpa ada keinginan untuk membalas pesan yang di kirimkan oleh Ega.

"Kok cuman di liat doang balas dong Mbak aku boleh ngomong gak?" -ega

"Bukannya dari tadi dah ngomong ya? kerja sana ini masih jam kerja" -ara

"Siap bosku aku akan semangat kerja kalau mbak Ara mau terima ajakan aku buat makan siang nanti" -ega

"Maaf ya Ega aku udah bawa bekal jadi gak bisa terima ajakan dari kamu" -ara

Tapi Ega tidak menyerah dia berusaha membujuk Ara sampai sampai Ara menyerah dan dia menerima ajakan dari Ega namun setelah pulang kerja.

Betapa bersemangatnya Ega ketika Ara menerima ajakan darinya ini kesempatan Ega untuk bisa lebih dekat lagi sama Ara maka dari itu Ega mempersiapkan mental dan kata untuk dia ungkapkan Pada Ara.

"Dan di sore harinya ketika pulang biasany Ara akan menemui supir perusahaan di pos namun sore ini Ara sudah di tunggu Ega di depan kantor dengan membawa motor besar dan biasany brangkat dan pulang berbarengan dengan saudaranya dengan mengendarai motor besar itu namun ketika Ega mendekati Ara Ega brtindak seolah dia orang yang g punya kendaraan.

"Mbak Ara seru ega dari samping kantor Ega tersenyum lebar demi wanita pujaannya Ega sampai menunggu setengah jam di depan kantor padahal Ega bukan tipe cowo yg sabar kalau urusan tunggu menunggu.

Sebenarnya Ega sendiri banyak cewek yang suka sama dia dan ngejar ngejar dia tapi Ega menolaknya atau ya nge-PHP in teman teman wanitanya, tapi ada juga yang udah dia pacarin Tapi dia tinggal gitu aja tanpa kejelasan, namun setelah bertemu Ara Ega seolah ini adalah tantangan buat dia sebagai seorang flayboy.

"Ayo MB Ara kita pulang naik motor aja gak usah di antar mobil kantor mbak Ara kan sudah janji sama saya kalau hari ini mau dengerin curhat saya"  ucapan Ega yang bertanya kepada ara.

"Ya udah ya terserah kamu Ajalah" sebenarnya di hati kecil Ara sudah mulai Luluh dia juga merasa nyaman kalau bersama Ega tapi Ara selalu menepis perasaannya karna dia pernah di kecewakan, bahkan dia gak mau pacaran. Bahkan ara memberikan janji kepada dirinya kalau ada cowok yang melamar dirinya akan dia terima menjadi calon suaminya.

BAB 3

Motor yang di kendarai Ega melaju menembus jalanan di sore hari sampailah di sebuah cafe Ega dan Ara turun dari motornya tiba tiba Ega dengan pedenya menggandeng Ara, di saat itu juga Ara sempat memberontak dengan menipiskan tangannya tetapi ternyata tenaga Ara tidak bisa menggoyahkan genggaman tangan Ega akhirnya Ara pasrah dengan kelakuan Ega yang berlebihan menurut Ara karena mereka tidak ada hubungan apapun.

"Ayo duduk ra" ucap Ega yang menawarkan duduk kepada Ara ya betapa tercengang dengan sikap Ega biasanya Ega selalu memanggilnya mbak tapi kali ini dia dipanggil dengan nama saja.

Tetapi itu gak jadi masalah karena Ara penasaran dengan apa yang mau Ega sampaikan kepada dirinya. Akhirnya Ega membuka suara

"Ara aku langsung aja sama intinya aku bukan laki laki yang suka basa basi sebenernya jujur aku suka sama kamu dan aku udah suka sama kamu semenjak kita bertemu di kantin kemarin dan aku gak bisa henti hentinya mikirin kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku" tanya Ega dengan rasa ragu dan takut di tolak pujaan hatinya.

"Gila ya kamu pikir cinta itu main main yang dengan mudah kamu minta sekarang dan besok kita udahan kamu ternyata bulshit" Ara berdiri dan hendak pergi tapi Ega langsung meraih tangan Ara.

"Aku mohon Sama kamu ra kalau gak kita jalanin dulu ok jujur aku gak bisa mendampingi perasaan aku ini ra aku kesiksa dengan perasaan ini sebelum aku ungkapin ke kamu" ucap Ega dengan pernyataan jujurnya.

"Itu bukanlah perasaan cinta Ega itu hanya obsesi kamu, dan aku nggak mau jadi bahan obsesi kamu sana cari aja perempuan lain kita kenal baru 2 hari Ega gak mungkin kamu langsung suka ke aku  sedangkan kamu tidak mengenal aku dan aku nggak kenal sama kamu sudahlah lupakan ayok kita pulang sekarang" ucap Ara dengan perasaan kesal

Tetapi Ega tidak puas dengan jawaban dari Ara dia semakin tertantang buat dekat dengan makluk tuhan paling imut ini. Waktu magrib tiba akhirnya mereka pulang ke rumah dengan Ega yang mengantar sampai depan rumah. Ara tidak mau membuat ibunya marah karena kalau ibunya tau Ara punya pacar ibunya akan marah besar dan yang bikin Ara gak mau pacaran salah satunya adalah ibunya karena Ara hanya dibesarkan oleh ibunya seorang diri tanpa di bantu oleh siapapun.

"Di antar siapa ra?" Tanya ibu Ara menatap anaknya dengan kecurigaan.

"Oh itu dia pegawai pabrik mah anak buah Ara juga di kantor" Ucap Ara dengan jujur

"Loh kok tumben gak di antar sopirmu ra?" Ibu nya bertanya kepada Ara

"Iya mah sopir Ara lagi nganter mbak Rita menejer pemasaran cari sesuatu" ucap Ara seperti ada kebohongan.

Setelah bersih bersih dan makan malam akhirnya Ara pamit tidur, namun di lihatnya hp ada beberapa notif dan panggilan telfon dari orang yang barusan bikin dia berfikir dalam sedalam lautan.

"Hah mau apa sih dia?" Ara menarik napas dalam untuk menetralisirkan jantungnya dan membuka handphonenya benar saja perhatian perhatian kecil Ega yang bikin hati jadi luluh.

Setelah Ega menyatakan perasaannya Ara semakin hari semakin di buat tidak menentu oleh Ega hari demi hari Ega selalu kasih perhatian yang bisa bikin Ara meleleh tiba saatnya sebulan kemudian

"Ra nanti malam aku ke rumah kamu ya boleh kan?" Ega bertanya melalui telfon.

"Eh eh umm, nggak usah nanti mamah aku marah soalnya mamah gak suka kalau aku deket sama cowok" Ara menjawab kembali pertanyaan Ega.

"Emangnya kenapa kalau kamu punya pacar kamu kan sudah dewasa masa gak boleh pacaran" tanya Ega kepada Ara

"Ih lagian siapa yang pacaran kita kan cuman temenan, kamu aja tuh yang kepedean ngaku ngaku kalau kita pacaran" ucap Ara dengan nada kesal

"Makanya aku ke rumah ya buat minta restu dari mamah kamu" ucap Ega dengan pedenya

Tanpa sadar Ara pingin nangis kenapa harus berbicara seperti itu aku memang mengharap ada seseorang yang mengucapkan seperti itu dalam artian memintanya untuk langsung serius ara bermonolog di dalam hatinya. Di malam harinya Ega datang ke rumah Ara tanpa memperdulikan instruksi dari Ara dia datang sendiri ke rumah Ara.

"Assalamu Alaikum " Ega mengucapkan salam di depan rumah Ara.

"Iya waalaikum salam, ade mau cari siapa ya?" Tanya ibu Ara menatap Ega dengan curiga

"Aranya ada Bu? saya mau cari Ara saya teman Ara Bu" Ega bertanya dengan senyum dan sopan santun nya.

"Oh ada mari masuk dulu silahkan duduk sebentar ya saya panggil Ara dulu" Ibu Ara menyuruh Ega untuk masuk ke dalam ruang tamu.

"Ara Ara ada teman kamu tuh siapa dia dan dari mana asalnya kayanya dia bukan orang sini awas jangan macam macam" Ucap ibu Ara yang mengintrogasi Ara.

"Ngga mah dia cuman teman kok mah" ucap Ara yang berbohong kepada ibunya.

Lalu Ara keluar untuk menemui Ega karna takut klamaan Ara menggunakan baju tidur yanng biasa dia pakai untuk tidur namun itu membuat Ega gagal fokus.

"Hai ngapain ke sini kan aku dah bilang sama kamu gak usah main mamah aku galak" Ara bertanya dengan nada kesal dan sedikit ketus.

"Ngga kok mamah kamu baik Ra" Ega menjawabnya.

"Udh yah sana cepat pulang" Ara mengusir Ega dari rumahnya.

Lalu Ega memberanikan diri berlutut di bawah kaki Ara sambil memegang cincin untuk jdi istrinyega benar benarelmar Ara ketika itukarna Ara kaget Ara sedikit terik dan itu di dengar mamahnya dari dalam sehingga membuat mamahnya panik menuju ruang tamu.

"Ada apa Ara kenapa teriak teriak?" Ibu Ara bertanya sambil melihat situasi dan kondisi.

"Maaf Bu, sebelumnya saya kesini ingin melamar Ara" Ega memberanikan diri untuk mengungkapkan maksud kedatangannya.

"Maaf siapa kamu saya tidak kenal, Dari mana kamu saya juga tidak tahu, Bagaimana kamu saya belum paham, Bisa bisanya kamu berani melamar anak saya" Mamah menolak dengan tegas dan mengusir Ega untuk pulang.ega pulang dalam keadaan kecewa.

Keesokan harinya Ega tetep berangkat seperti biasanya dia malah semakin gencar mendekati Ara dan hari demi hari berjalan sampai ke titik di mana Ara dan Ega akhirnya sama-sama jatuh cinta egar sudah beberapa kali menemui mamah Ara untuk meminta restu, namun selalu di tolak dan akhirnya mereka nekat mendaftarkan pernikahan mereka tanpa ada persetujuan pihak keluarga mempelai wanita,

Namun Ega tetep mengundang keluarganya meski tidak ada pihak keluarga perempuan Ara dan Ega tetap melangsungkan pernikahan dengan hikmat.

"Ara kamu siap menerima aku apa adanya dengan semua kekuranganku" tanya ega kepada Ara.

"Iya aku siap karena kamu adalah laki laki yang bisa membuktikan cintanya meskipun orang tuaku tidak setuju tapi kamu tetap meyakinkanku" ucap Ara dengan senyuman yang tulus terlihat di wajah Ara.

Di sisi lain keluarga Ara bagaikan di siram air panas mereka kebingungan apalagi mamah Ara yang langsung jatuh pingsan dan berujung di rumah sakit karena Ara adalah anak bungsu yang paling di sayang oleh ibunya, bahkan  kemanapun Ara melangkah ibunya akan selalu mendampinginya dan hari ini Ara menikah tanpa di dampingi siapapun karena keegoisan ibunya mereka tersakiti kebelah dua pihak tidak ada yang mengalah akhirnya berujung seperti ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!