"apa putus." ucap pria yang masih memegang pergelangan tangan gadis cantik didepannya.
"kamu tuli!" sahut gadis itu.
"yah tapi salah aku apa kania? " seperti memohon pada gadis yang masih tak ingin menatap kearah dirinya.
"udahlah rex aku nggak mau lagi bahas apa yang nggak perlu dibahas paham kamu!" sentak gadis cantik itu.
gadis itupun pergi meninggalkan pria yang masih menatap kearah dirinya, tanpa ada rasa iba atau pun kasihan sedikitpun gadis cantik dengan seragam putih abu-abu yang menandakan bahwa dirinya masih berstatus pelajar SMA.
kenalin namaku Kania Ratu Ovalia memiliki wajah cantik nan senyuman candu yang membuat semua mata selalu tertuju pada diriku. meski mendapat semua pujian yang lebih dari siswa siswi di SMA internasional school. tak menghilangkan status ku yang berasal dari keluarga biasa saja.
tak seperti siswa siswi disana yang hampir semua berasal dari keluarga berada. tak heran banyak pula yang terkadang mencibir keberuntungan ku dapat masuk ke sekolah favorit.
semua itu pun membuat aku tak pernah merasa bahwa diriku cantik atau apapun yang diucapkan oleh siswa siswi di sekolah tempat diriku menimba ilmu. sekaligus tentu tempat untuk aku mendapat kan cinta yang selama ini ku idamkan.
"Kania!" panggil siswi dengan suara ciri khas cempreng nya.
merasa terpanggil Kania pun berbalik arah dan melihat sumber suara yang berada tak jauh dari tempatnya berada.
"aduh tasya bisa nggak sih kalau ngomong itu dikecilin dikit ngapa volumenya. " protes Kania sembari kedua tangan yang ia gunakan untuk menutup kedua telinganya.
Tak ada perdebatan atapun sekedar kata membantah yang terucap dari gadis yang sudah berdiri di samping tasya. hanya cengiran tanpa rasa bersalah yang terukir di wajahnya.
Dan ini kenalin latasya mauren temen deket aku panggil aja tasya, bisa dibilang dia itu satu-satunya temen aku yang paling baik. kenapa dia mendapat predikat teman terbaik aku? karna dari banyaknya pertemanan yang selalu aku jalani.
hanya dia yang selalu ngertiin aku, bahkan hampir semua yang aku senangi dan tidak aku senangi pun dia hampir mengetahui semua nya. meski dia lahir dari keluarga yang berada tapi tasya tak pernah sedikitpun malu dan berteman dengan ku.
gadis yang masuk ke SMA internasional school melalui jalur beasiswa. tasya terbilang mempunyai wajah cantik natural. bahkan dalam hatiku selalu memuji akan kecantikan dan kehidupan serba ada yang dimiliki olehnya. meski seperti itu tak pernah sedikitpun aku iri atau pun sampai mendoakan hal buruk tentangnya.
"Oh iya nanti pulang sekolah gimana kalau kita ke perpus. " ajak tasya sambil tangannya yang sudah merangkul lengan ramping milik Kania.
"ngapain? " tanya Kania yang sudah mendapat sikap manja dari Tasya sahabatnya.
"main bola." celetuk tasya.
"loh emang sekarang perpus bisa buat main bola." sahut Kania berpura-pura polos dengan celetukan yang terlontar di bibir tipis akan tetapi terkesan menggoda milik tasya.
"kaniaaa! " teriak tasya hingga membuat telinga Kania berdenging.
begitulah hari-hari yang selalu di jalani oleh Kania meski baru setengah tahun resmi menjadi siswi di SMA internasional school akan tetapi sudah hampir ribuan kenangan yang ia dapat di tempat itu.
salah satu keberuntungan dirinya adalah bertemu dengan gadis bernama tasya. sahabat sekaligus telah ia anggap saudara kandungnya sendiri.
BERSAMBUNG.
selamat membaca karya pertamaku di apk Noveltoon, silahkan berikan saran dan kritik di kolom komentar selagi masih tetap sopan yah 🥰
seperti biasa ketika kelas tak ada pelajaran. akan menjadi peluang bagus untuk seluruh siswa siswi memanfaatkan waktu itu untuk melakukan aktivas diluar pelajaran. seperti dikelas X ruang B karna guru yang sedang ada keperluan mendadak sehingga tidak dapat mengisi pelajaran pada hari itu di tempat kelas Kania berada.
ada yang tengah pergi ke kantin, duduk di depan kelas, teriakan siswa-siwa cowok dengan candaan. ada pula yang tengah tertidur, dan kini Kania tengah terfokus dengan buku novel yang berada dalam genggamannya.
"kania! udah donk baca buku terus perasaan, nggak capek tuh mata." tukas Tasya yang duduk di didepan Kania.
"aku lebih capek kalo dengerin kamu ngomong." sahut Kania sembari tetap fokus dengan novel yang seperti lebih menarik dari pada berbicara dengan sahabatnya itu.
"emangnya apa sih faedah baca novel? buang-buang waktu aja tau nggak." tanya Tasya akan tetapi ia jawab sendiri pertanyaan yang terlontar dari bibir indahnya.
merasa mendengar ucapan dari Tasya yang terkesan menarik untuk Kania bahas. kini gadis itu pun meletakkan novel ditangan nya dan memberi tatapan mengintrogasi pada Tasya.
"ih kok gitu mata nya bikin takut aja." imbuh Tasya dengan raut wajah seperti drama karna mendapat tatapan mengerikan dari Kania.
Kania masih tetap dengan tatapan tajam mengarah kearah gadis cantik nan lugu didepan nya. sungguh melihat ketakutan sekaligus raut wajah yang menurut Kania sangat menggemas kan itu, tak akan ia sia-siakan kesempatan itu begitu saja.
"kania!" teriak Tasya hingga membangunkan siswa yang tengah tertidur di samping bangku tempat duduk kania berada.
kania pun terkejut karna teriakan dari Tasya terlampau kencang hingga membangunkan siswa. yang sejak tadi bahkan suara keras dikelas, akibat ada siswa-siswa lainnya bernyanyi dengan kencang itupun tak dapat membangunkan siswa yang tak lain bernama irwan. hanya sekali teriakan dari Tasya saja langsung dengan mudah membangunkan siswa yang bergelar sebagai raja tidur.
"Ada gempa yah!" seru Irwan pada Kania dan Tasya yang berada tak jauh dari dirinya.
"eh irwan enak aja gempa-gempa, yang bener tuh tsunami." canda Tasya.
Bukannya mendapat gelakan tawa karna candaan yang terucap dari mulut Tasya. kini Irwan mala menguap sambil membersihkan sisa air liur akibat ia tadi tengah tidur. dan yang lebih membuat Tasya kesal adalah Irwan tanpa menjawab candaan Tasya. ia lebih memilih melanjutkan tidurnya tadi yang sempat terganggu oleh teriakan Tasya.
"huahhh!" tawa kania menggelegar hingga beberapa siswi melihat kearah dirinya. akan tetapi tak begitu dihiraukan oleh Kania. "ya ampun sya sumpah lucu banget, sama tuh irwan huahhh mood banget lagi wajahnya." imbuh Kania masih dengan tawanya.
"tawa terus sampek tuek." celetuk Tasya, bahasa Jawa pun muncul pertanda dirinya tengah kesal.
"ulu ulu ngambek tuan putrinya." goda Kania yang ingin membuat kemarahan pada sahabatnya itu mereda." tapi apa tadi tukek apa an tuh artinya?" lanjut Kania seraya berfikir tentang arti kata bahasa Jawa yang diucapkan Tasya.
"tukek tukek sekalian tokek." protes Tasya tapi masih dibarengi dengan candaan.
Etss jangan ditanya dari mana Tasya bisa mengetahui bahasa Jawa? tentu itu semua karna Tasya mempunyai cita-cita menjadi seorang sastrawan jadi hampir empat bahasa telah dikuasai oleh Tasya.
"Iyah iyah anak paling sastra, jadi apa nih artinya?" tanya Kania yang mulai sedikit penasaran.
"aku kasih tau tapi ada satu syarat nya." kata Tasya begitu semangat hingga membuat Kania sedikit curiga.
"syarat apaan? aku nggak punya uang, untuk bulan ini aku harus super hemat. jadi kalau syarat harus nraktir makan dikantin sih aku angkat tangan." jelas Kania seperti biasa tak ada kebohongan dalam ucapannya.
Tasya menatap penuh siasat kearah Kania berada, sedangkan Kania yang menjadi objek tatapan dari Tasya pun mengernyit heran dan tak faham dengan raut wajah yang sulit diartikan dari Tasya.
Bersambung.
Selamat membaca yah, yuk beri kritik dan saran sekaligus like disetiap chapter nya biar aku lebih semangat lagi buat update setiap harinya 🥰
"Apa? nggak, aku nggak mau." ucap Kania sembari mengatupkan kedua tanganya di perut ramping miliknya.
"kok gitu sih, entar bukan cuman arti dari kata tuek doank tapi bahasa Inggris pun nanti bakal aku bantuin biar kamu dapet nilai perfect." sahut Tasya seperti memberi kesepakatan pada temannya.
sungguh kesepakatan yang sangat menguntung kan untuk Kania. pasalnya kini ia sangat butuh les tambahan untuk pelajaran bahasa Inggris. tetapi karna ekonomi keluarganya yang sedang kurang stabil, dengan terpaksa Kania mengurungkan niatnya untuk mengikuti bimbel khusus bahasa Inggris.
akan tetapi tak bisa dipungkiri dengan persyaratan konyol dari Tasya. sungguh bagaimana mungkin dirinya berani meminta nomor kakak kelas tertampan di SMA INTERNASIONAL SCHOOL. Bisa hancur reputasinya, dapat masuk di sekolah elit saja sudah lebih dari kata syukur untuknya.
Dan kini Tasya meminta Kania untuk membuat nya melakukan hal diluar kemampuan dirinya yang hanyalah seorang murid beasiswa. pasti kakak kelas yang diceritakan oleh Tasya itu sudah mempunyai kekasih atau bahkan dirinya bisa ditendang didepan banyak siswa siswi di sekolah itu oleh fans-fans Fanatiknya.
"Kania! " panggil Tasya hingga membuyarkan lamunan Kania.
"ihh nggak nggak, aku lebih baik bodoh bahasa Inggris seumur hidup dari pada minta nomor kakak kelas terpopuler itu." Tegas Kania.
"ya ampun Kania! kamu tau nggak sih minggu depan aku bakal liburan ke London buat jenguk nenek. dan papa ngasih aku 2 tiket ke London, tadinya sih mau aku kasih ke sepupu aku. tapi Tiba-tiba aja aku inget kamu, jadi mau nggak kamu ikut aku London." Ajak Tasya.
"beneran! maksud kamu aku kamu eh maksud aku kita ke London gitu." ujar Kania sangat antusias.
"beneran lah! tapi..." Tasya menggantung ucapannya seraya menatap kearah Kania berada.
"aduh makan apa sih tadi pagi kamu sya? heran deh seneng banget pakek tapi dari tadi." tanya Kania sekaligus menanyakan sifat yang selalu saja memberi tapi tak ingin rugi.
Tasya merangkul leher jenjang nan mulus milik Kania. seperti sudah terlampau paham, kalau sudah sikap baik tiba-tiba ditunjukkan oleh gadis cantik dengan ciri khas suara merdu, akan tetapi terdengar nyaring bagi yang mendengar nya. semua kebaikan itu pasti Tasya sudah merencana kan sesuatu lagi. dan tentu itu pasti tak jauh dengan syarat yang sejak tadi menjadi topik utama kedua gadis itu.
"Seganteng apa sih tuh cowok? sampek segitunya banget pengen dapet nomornya." gerutu Kania dan bibir ia majukan bahkan kini hampir bisa ditali.
"itu bibir sexsi jadi monyong kayak gitu bisa buat cepet tua tau nggak sih." jawab Tasya malah terfokus dengan bibir Kania.
Semua ucapan dari Tasya tak dapat menjadi obat untuk kebimbangan Kania, tentu ini semua menguntungkan untuk dirinya. akan tetapi dirinya harus melewati puluhan buaya agar bisa mengambil keuntungan yang tidak datang kedua kalinya itu.
Kania tak pernah merasa bahwa lahir dari keluarga terbilang tak cukup berlimpah kejayaan adalah hal yang menyedihkan baginya. justru semua itu seperti selalu menjadi cambukan keras agar dirinya tetap berjuang demi masa depan yang selama ini ia impikan.
akan tetapi, kania sangat tahu Tasya adalah teman terbaiknya. sampai saat ini tak pernah sekalipun gadis itu membuat Kania merasa rendah berada disampingnya. jadinya Tasya akan selalu memberi syarat pada Kania, akan tetapi ia akan memberi imbalan yang sepadan dengan syarat yang dapat dilakukan oleh Kania dengan baik.
"tapi janji bakal ngasih pembelajaran bahasa Inggris khusus ke aku dan ngajak jalan-jalan ke london minggu depan." ucap Kania memastikan agar tak ada kata penyesalan diakhir nanti.
"hey Gadis paling cantik, kapan sih aku Latasya mauren bohongin kamu. coba jawab!" jelas Tasya seperti tak Terima karna telah dituduh akan berbohong dengan ucapannya tadi.
"nggak ada sih, tapi..." ucap Kania seraya menatap lekat mata Tasya.
"tadi aku dimarahin ngomong tapi, sekarang giliran kamu sendiri ngomong topa tapi." celetuk Tasya.
"buatin aku paspor yah, kamu kan tau sendiri ke luar kota aja jarang apalagi ke luar negeri." balas Kania dengan nada memelas.
"that's easy my best friend." jawab Tasya menggunakan bahasa Inggris.
"apaan artinya? " tanya Kania tak faham.
Tasya tersenyum manis pada Kania."nanti aku ajarin yah." imbuh Tasya sembari mengelus rambut Kania secara lembut.
Bersambung.
Yuhuh moga karya ku yang pertama di apk noveltoon bisa menghibur kalian semua yah🥰
Jangan lupa like di setiap chapter nya ☺ biar aku lebih semangat buat karya karya lainnya di apk noveltoon. love sekebon buat para pembaca karyaku🫰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!