NovelToon NovelToon

Gadis Penjaga Mini Market

Episode 1

Haiiiii nama ku Cantika Astie Putri Rahardja, orang orang memanggil ku Astie... tahun ini Umur ku sudah 19 tahun... Anak dari Ibu Anastasia Putri dan Bpk Hahendra Putra Rahardja, aku anak pertama dari 3 bersaudara. Aku mempunyai adik kembar nama nya Argha Putra Rahardja dan Aretha Putri Rahardja, mereka baru berumur 14 tahun .

Aku Mahasiswi tingkat 2 salah satu Universitas Ternama di Ibu Kota. Aku bisa kuliah karena mendapat kan beasiswa full dan aku juga di percaya oleh Dosen ku sebagai Asisten Dosen...aaahhh aku juga memiliki 2 sahabat Lyly dan Adhitya, mereka teman dan sahabat ku sejak kecil. Dari kecil mereka sudah bersahabat karena orang tua mereka juga bersahabat.

Hari hari ku berjalan dengan sangat bahagia, tawa canda selalu mengiringi ku...setiap hari setelah pulang kuliah selalu menyempatkan bermain dengan sahabat ku lalu pulang kerumah membantu Ibu dan becanda atau belajar bersama dengan adik adik ku yang cantik dan tampan dan juga tidak kalah pintar dari ku...lalu tengah malam selalu menunggu Ayah pulang dari kantor...yaaahhh Ayah adalah idola buat keluarganya terutama untuk Astie, karena dia sangat mengidolakan Ayah nya dan cita cita Astie adalah menikah dengan laki laki yang seperti sosok Ayah nya itu.

Ayah nya sangat memanjakan anak anak nya dan yang pasti Astie adalah anak kebanggaan Ayah nya. Bagaimana tidak, Astie anak pertama nya itu adalah anak yang sangat Cantik, Baik, Penurut dan Pintar selalu jadi kebanggaan Ayah nya itu.

Dari kecil selalu mendapat peringkat 1 dari seluruh siswa di sekolahnya dan selalu mendapat beasiswa dan juga bermacam macam penghargaan sudah didapatkan nya. Mulai dari perak, perunggu dan emas sudah banyak di kumpulkan nya, mungkin hampir satu lemari penuh diisi dengan piagam dan medali yang Astie peroleh. Dan satu lagi Astie juga salah satu anggota musik di kampusnya, Astie sangat pandai memainkan Biola dan Piano.

Di tahun pertama kuliah Astie sudah langsung mendapat kepercayaan dari Dosen nya untuk membantu sebagai Asisten Dosen. Astie sangat senang dan ternyata menjadi Asisten Dosen juga tidak cuma cuma, Astie mendapatkan imbalan yang menurutnya lumayan untuk menambah uang jajan nya.

Setiap hari selasa dan kamis Astie selalu latihan dengan anggota musik dikampusnya, walaupun belum mendapat kesempatan tampil solo tapi Astie senang sudah terpilih menjadi anggota inti.

Setiap hari benar benar menyenangkan, selalu mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari keluarga sahabat dan teman teman di kampusnya...

Tapi kehidupan nya mulai berubah ketika Ayah nya mulai sakit sakitan dan perusahaan Ayah nya mulai goyah dan mengalami kebangkrutan....Kebahagiaan dan kemewahan yang dulu selalu dirasakan di keluarga nya kini berubah....lama kelamaan karena kondisi Ayah nya yang mulai tidak sanggup lagi untuk melakukan tugas sebagai semestinya seorang kepala keluarga...Yaahhhh Ayah nya sudah tidak bisa bekerja untuk menghasilkan uang bahkan harus mengeluarkan banyak uang untuk berobat walaupun dibantu oleh asuransi tapi tidak semuanya bisa di cover oleh asuransi.

Ibu mempunyai Butik kecil kecilan tapi karena harus menjaga Ayah, Butik nya sudah tidak berjalan lagi walau kadang Ibu menyempatkan membuat baju untuk anak anak nya. Rumah yang dulu sangat megah dan mewah pun sudah dijual dan Ibu membeli rumah yang lebih kecil di pinggir Kota yang lebih murah.

Dan kehidupan terpahitnya pun dimulai ketika Ayah nya telah tiada...Keluarga nya sangat terguncang atas kepergian Ayah nya. Dan Astie yang paling kehilangan dan sangat mengubah kehidupan nya....

Bersambung....

lanjut ke Episode 2...👍👍👍👍

Episode 2

"Ayah.......Ayaaaahhh...Ayaaaahhh...hikh..hikh..hikh.." Argha dan Aretha menangis sepanjang hari dan Ibu nya pun saat ini kondisinya sedang pingsan karena masih tidak menyangka suami yang paling dicintainya itu telah meninggalkan nya.

Sedang kan Astie tidak sama sekali menangis hanya diam dan mata nya saja yang berkaca kaca menahan tangisnya. Dia sibuk membantu petugas dan warga untuk acara pemakaman Ayah yang sangat dia cintai nya itu...

Ayah nya meninggal siang hari jam 1100 hari Jum'at dan karena bertepatan dengan sholat Jum'at Jenazah Ayah nya langsung di mandikan dan dikafan kan, dan siap di Sholat kan. Lyly selalu menemani sahabatnya itu dan sedangkan Adhitya membantu persiapan nya juga dan beberapa kali mendokumentasikan saat acara memandikan jenazah sampai pemakaman selesai. Memang tidaklah lazin jika saat berduka malah melakukan nya tapi Adhit tau kalau teman nya itu harus mempunyai kenangan terakhir tentang orang yang sangat dia cintai itu.

Karena Astie sampai sekarang jiwa nya masih belum bisa menerima atas kepergian Ayah tercinta nya itu, makanya Astie masih belum dan sama sekali menitihkan air mata nya. Dia menyibukkan dirinya bahkan pada saat Jenazah Ayah nya dimandikan dan dikafani Astie sama sekali tidak bergeming sama sekali. Orang orang mulai berbisik bisik mempertanyakan kan merasa iba kepada Astie...

"yaaaa ammpunnn pasti Nak Astie terpukul sekali sampai sampai dia seperti itu...bukan kah lebih baik nangis..." bisik bisik para tetangga yang tau akan perasaan Astie, karena mereka tau kalau Ayah nya itu sangat berarti sekali untuk Astie dan keluarganya.

Argha selaku anak laki laki satu satunya di keluarga nya, maka itu dia juga ikut membantu saat Jenazah Ayah nya dimakamkan.

Disitu sudah ada Ibu Aretha dan tentu Astie yang salalu didampingi Lyly sahabatnya.

Aretha dan Ibu menangis sejadi jadinya saat Jenazah mulai di turunkan dan mulai dimakamkan..."Aaaaayyaahhh...hikh...hikh...hikh...Aaayyyaahhh...hikh...hikh...hikh..." teriak tangisan Aretha yang sembari tadi berpelukan dengan Ibu dan ibu pun tidak berhenti menangis tapi sudah mulai tenang karena harus kuat demi anak anak nya. Sesaat ibu nya melirik Putri pertama nya itu dan merasa sangat sakit melihat putrinya itu sama sekali tidak menitihkan air mata..yaahhh bukan berarti tidak merasa kehilangan tapi dia tau kalau anak nya itu masih sangat syok atas kepergian Ayah yang sangat di cintainya itu.

'Nak...kenapa kamu seperti itu...keluarkanlah air matamu nak...agar kamu bisa lega dan tidak semakin sakit...Ibu tau kalau kau sangat kehilangan Ayah mu' Gumam ibu dalam hati.

Pemakaman pun telah usai Argha, Aretha, Ibu dan sahabat ibu bersiap untuk kembali pulang...yahh... Mami Lyly dan Mami Adhit membantu mempersiapkan pengajian untuk nanti malam. Tapi sembari tadi Astie hanya diam dan masih duduk terdiam disamping makam Ayah nya.

"Lyly, Adhit tolong kalian temami Astie...kelihatan nya dia tidak sedih tapi Mami yakin dia yang sangat terpukul...kalau bisa buat dia menangis...setidak nya suruh keluarkan air mata nya agar tidak terlalu sakit dihatinya...." perintah Mami Lyly dan Papi nya.

" Baik Mam..." Lyly dan adhit mengiyakan perintah Mami Lyly.

" Mami akan antar Ibu, Argha dan Aretha, dan mempersiapkan pengajian nanti malam..." sambung Mami Adhit.

Ibu dan Aretha langsung masuk ke mobil sedang Argha mendekati kakak nya itu dan berpamitan pulang terlebih dahulu.

"Kak As...Aku rere dan Ibu pulang duluan ya..Kak As harus ikhlasin Ayah...Kak As...Argha Rere dan Ibu butuh Kakak...Kak As harus bisa bangkit...kita sama sama Kak." Agrha memeluk Kakak nya dan suara serak Argha yang menahan tangis membuat Lyly menitihkan air matanya lagi...

Lanjut Episode 3...

👍👍👍👍

Episode 3

Astie masih terdiam dan memeluk Makam Ayah nya yang baru saja di makamkan tampa berbicara sepatah katapun. Dia hanya memeluk makamnya seakan akan sedang memeluk Ayah nya seperti biasa yang dilakukan Astie saat dia ingin tidur dan sedang ngambek ataupun sedih.

Melihat tingkah laku sahabatnya itu, Adhit memulai gerah dan menyadarkan sahabat nya itu.

"As... bangun As...Ayah udah nggak ada...Ayah udah tenang diatas sana...lo nggak boleh kaya giney...lo harus ihklasin Ayah biar beliau tenang...Ayah udah meninggal" Digoyang goyangkan badan Astie agar dia Sadar...dan seketika saat mendengar kata Ayahnya sudah meninggal sontak Astie melotot dan bersuara lirih karena menahan air mata nya itu...

"Ayah belum meninggal Dhit...Ayah cuma tidur...dia tidur disini...didalem sini....dan aku akan temenin Ayah..." jawab Astie dengan suara yang sangat lirih dan membuat kedua sahabat nya itu makin merasa sakit meliat Astie seperti itu.

"Cukup As....Lo nggak boleh kaya giney..." perintah Adhitya kembali dan menarik tangan Astie untuk bangkit tapi dia malah jadi histeris seakan tidak mau dipisahkan oleh Ayah nya...."nggak Dhit...nggak...Ayah masih ada...dia CUMA TIDUR..." jelas Astie yang saat ini suaranya semakin kencang dan agak berteriak.

Meliahat suasana seperti itu Lyly jadi histeris..."Udah...udah...cukup...Dhit cukup..." dipeluk nya Astie oleh Lyly dengan sangat erat...

" As....Ayah emang udah meninggal dan Astie mesti terima...jangan kaya giney...Lyly jadi makin sedih liat kondisi As kya giney..." isak tangis Lyly pecah...dan tiba tiba tangis Astie pun pecah...

"Hikh...hikh...hikh...hikh....Ayaahhhh..." dengan kencang Astie menangis, dan tak tega melihat sahabatnya Adhitya pun ikut memeluk Astie dan Lyly.

"Sorry...Sorryyyy As..gw barusan udah keterlaluan...kita sayang sama lo...kita bakalan temenin lo terus..." Adithya meminta maaf karena tadi dia menggoyang goyang tubuh Astie dan menarik tangan nya juga dan juga membentak Nya.

Mereka bertigapun menangis bersama sambil berpelukan.

Diseberang sana ada seseorang yang sudah dari tadi memperhatikan Astie Lyly dan Adhitya yang menangis... karena suara mereka agak kencang dan mungkin agak mengganggu.

Tak lama setelah puas menangis, Adhitya mengajak kedua sahabat nya itu untuk pulang dan mengajak Astie mampir untuk membeli roti kesukaan Astie karena dari siang tadi Astie sama sekali tidak makan sama sekali, lalu pulang untuk bersiap siap ikut pengajian yang diadakan di bekas butik Ibunya dulu.

Butik Ibu itu terletak tidak jauh dari bekas rumah nya dulu dan memang tidak besar jika dibandingkan dengan rumah bahkan dengan garasi nya dulu tapi tempat nya di pinggir jalan besar Ada satu kamar mandi dan dapur. Yang rencana akan di tempati Astie nantinya dan selama beberapa hari Ibu Argha dan Aretha juga akan menginap.

Sebenarnya Ibu dan adik nya ingin tinggal di Butik itu agar tetap dekat dan berkumpul dengan kakak nya itu tapi mereka harus tinggal di rumah yang sudah dibeli Ibu karena dekat dengan sekolah Argha dan Aretha. Mungkin jika dulu mereka tak akan masalah pulang pergi ketempat sekolah agak jauh karena supir siap antar jemput mereka.

Acara pengajian nya pun telah usai dan berjalan lancar dan akan diadakan selama 7 malam dan nanti nya akan diadakan lagi saat 40hari kematian Ayahnya.

Semua tamu pamit dan disusul Mami Papi Lyly dan Adhitya pun ikut pulang tinggal lah mereka berempat.

Argha dan Aretha sudah tidur karena sangat lelah dan Saat Ibu sudah beres beres dan siap untuk tidur tiba tiba Ibu mendekati Astie dan merekapun berbicara..."Kak...sudah malam ayo kita tidur...istirahat...kamu pasti sangat lelah."

Bersambung...

lanjut Episode 4...👍👍👍👍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!