NovelToon NovelToon

Permaisuri Penguasa Dari Pangeran Terbuang

Bab 1. mencari tanaman obat

"Ming yue.... Ming Yue.... Kau dimana aku punya kabar bagus?" Ucap seorang gadis dengan berteriak kencang.

"Ada apa Ai....!!! Aku di ruang baca" teriak Ming Yue

Mendengar jawaban sang sahabat, Ai pun berlari ke dalam ruang baca.

"Ming Yue aku punya kabar dari bos, bos bilang kita harus mencari tanaman obat ini di puncak gunung Nian, dan kau tau apa yang bos katakan jika kita berhasil?" tanya Ai

"Apa?" tanya Ming Yue singkat

"Kita akan di berikan hadiah, dan hadiah nya adalah kepingan emas dan sebuah rumah mewah" jawab Ai antusias

"Aku tidak mau rumah, aku mau yang lain, bilang pada bos" ucap Ming Yue

"Memangnya kau mau apa?" Tanya Ai

"Aku minta emas di lipat gandakan 10 kali lipat" ucap Ming Yue

"untuk apa kau minta emas sebanyak itu?" Tanya Ai

"Entah lah tapi yang jelas suatu saat aku pasti membutuhkannya, dan aku ingin memiliki nya sebanyak mungkin" jawab Ming yue sembari menerawang.

"Baiklah akan aku beri tau pada bos Sekarang" ucap Ai lalu menelpon sang bos.

Sedangkan Ming Yue melanjutkan membaca buku pengobatan yang ia punya dari sang kakek.

"Ming Yue, aku sudah bicara pada bos dan bos bilang tidak masalah, jika kita bisa mendapat tanaman itu ia akan memberikan apapun pada kita" jawab Ai

"Baiklah kita berangkat sekarang ke gunung itu untuk bersenang senang, bersiaplah" ucap Ming Yue lalu berjalan keluar ruangan baca menuju kamarnya begitu juga Ai.

Setelan satu jam berlalu mereka berdua sudah siap, dan menaiki mobil jib Ai menuju gunung Nian.

"Ming Yue, kau tidak pamit pada kekasih mu?" Tanya Ai

"Biarkan saja dia bukan suami ku hanya kekasih kenapa aku harus lapor, kita bukan tahanan yang harus lapor keman kita pergi bukan, apa lagi beberapa bulan ini aku merasa jauh darinya walau aku ada di sampingnya, semua terasa hambar jadi ya sudahlah" jawab Ming Yue.

"Ya kau benar, baiklah lupakan pria tengik itu, sebenarnya aku tidak suka pada nya, aku tidak setuju kau menjalin hubungan dengan nya, aku merasa dia hanya memanfaatkan kan mu saja" ucap Ai

Mendengar itu Ming Yue hanyan diam,

"Oh iya apa kau merasa jika Yunsi beberapa bulan ini terlihat sangat aneh dan lebih parahnya seminggu ini, sangat sulit di ajak keluar selalu ada alasan dia bilang dia sudah punya kekasih sekarang" ucap Ai

"Iya aku juga merasa begitu, tapi biarkan saja nanti saat kita bertemu kita cari tau kenapa" jawab Ming Yue sembari menyetir mobil.

"Kau sudah minum obat dan membawanya?" Tanya Ming Yue pada Ai

"Sudah tenang saja" jawab Ai

"Lebih baik kau tidur saja dulu, setelah minum obat agar obat itu bekerja dengan baik" ucap Ming Yue

"Baiklah mama, hehehe" ucap Ai sembari tersenyum dan di ikuti Ming Yue, tidak ada pembicaraan lain lagi karena Ai mulai tertidur.

Setelah menempuh perjalanan 3 jam akhirnya mereka berdua sampai di pinggiran gunung Nian.

"Ming Yue, gunung ini sangat tinggi tapi terlihat sangat cantik ya" ucap Ai

"Iya kau benar, ayo kita mulai naik nanti keburu siang" ucap Ming Yue

Mereka pun menyusuri hutan itu banyak tanaman obat langka disana dengan hati hati Ming Yue dan Ai mengambil tanaman obat itu dan memasukan nya ke dalam kalung ruang peninggalan sang kakek, Ai juga memiliki nya tapi dalam bentuk cincin dan itu juga pemberian kakek dari Ming Yue.

Ming Yue adalah anak yatim piatu yang di besarkan oleh kakek dan neneknya tapi sang nenek telah pergi lebih dulu sebelum kakek, kakek banyak mengajari Ming Yue cara membuat obat dan dan membuat racun, sedangkan Ai adalah anak yang di buang keluarga nya dan di temukan oleh sang kakek di pinggir hutan saat mencari bahan obat.

Karena kasihan kakek mengangkat Ai sebagai cucu dan sebagai adik Ming Yue, mereka tubuh bersama sejak kecil karena itulah ikatan Meraka sangat erat mengalahkan saudara kandung.

Sebelum kakek meninggal beliau memberikan Ming Yue dan Ai sebuah kalung dan cincin ruang, mereka memiliki ke gunakan yang sama yang membedakan adalah luas ruang yang ada di dalam itu berbeda, kalung Ming Yue bisa menyimpan banyak hal disana tanpa batas, sedang cincin Ai luasnya seperempat dari kalung Ming Yue.

Kembali ke Ai dan Ming Yue saat ini,

"Ai itu tumbuhan beracun hati hati, biar aku saja kau ambil yang lain, ambilah sebanyak banyaknya karena aku berasa kita memerlukan ini suatu saat nanti" ucap Ming Yue

"Baiklah aku mengerti, kau juga hati hati" ucap Ai

"Kau lupa tubuh racunku ini" ucap Ming Yue

"hehehe aku lupa jika kau adalah ratu beracun" jawab Ai sembari tertawa.

Mereka pun mengambil kembali tanaman obat itu hingga tanpa terasa jika. Mereka sudah ada di puncak gunung itu, mereka sangat gesit untuk naik keatas gunung itu karena sudah terbiasa sedari kecil bersama sang kakek.

"Ai ini adalah tumbuhan itu " ucap Ming Yue

'Iya ini dia ayo ambil semuanya dan berikan pada bos sedikit saja" ucap Ai

"Ok, baiklah" jawab Ming Yue

Setelah semua selesai mengambil tumbuhan itu mereka pun istirahat disana untuk makan dan minum,

Selesai makan, Ming yue mengeluarkan seruling miliknya , dengan duduk di atas batu besar ia meniup seruling itu dengan sangat merdu, semua yang mendengar suara itu akan terlena seperti tumbuhan tumbuhan disana seakan mendapatkan energi baru saat mendengar suara seruling itu.

malam harinya mereka berdua turun dari gunung dan jalan kembali kearah kota, menuju laboratorium milik bos mereka.

Setelah perjalanan beberapa jam akhirnya mereka sampai di laboratorium.

Saat masuk ia di sambut oleh bos mereka.

"Kalian sudah kembali, kalian memang terbaik, tidak pernah mengecewakan ku, lihatlah 20 peti emas itu milik kalian berdua terima kasih, ini tumbuhan berharga " ucap bos mereka

"Baik lah bos jika begitu kami ambil ini dan pergi " jawab Ming Yue

"Baik pergilah aku ingin membuat obat ini" ucap sang bos antusias

Setelah itu Ming Yue memasukan semua emas itu.

"Ai ayo kita pulang" ucap Ming Yue menggandeng tangan AI.

"Ayo kita beli beberapa makanan kita beli untuk stok dan simpan di dalam" ucap Ai

"Ayo, oh iya besok kita pergi kerestoran ya kita ambil hasil bulan ini lalu kita jual saja restoran itu. Aku juga mau menjual semua bisnis kita dan menyimpan uang nya, aku ingin pindah tempat baru" ucap Ming Yue

"Baik terserah kau saja, aku ikut dengan mu" ucap Ai

......................

Keesokan harinya, Ming Yue dan Ai pergi menjual semua yang ia miliki, ia merasa tidak akan tinggal disini lagi dan hanya tinggal ia sisakan satu restoran kecil yang ia bangun bersama Ai dan Yunsi sahabat nya. Mereka juga sudah ada janji temu di restoran itu,

Ai dan Ming Yue sudah ada di restoran itu, mereka sedang menunggu sahabat mereka Yunsi yang belum datang.

"Yunsi selalu begini kenapa dia tidak pernah tepat janji jika tidak bisa kan bilang saja ada kita, kita tidak perlu menunggu dia. menyebalkan" ucap Ai kesal

"Sudah itu dia datang tapi kenapa wajahnya seperti itu" ucap Ming Yue

"Tidak tau, seperti ada yang di sembunyikan dari kita" jawab Ai

"Maaf aku terlambat, ada urusan di perusahaan" ucap Yunsi

"Ok" jawab Ai dan Ming Yue singkat

Bersambung

Bab 2. Penghianatan

"Sudah itu dia datang tapi kenapa wajahnya seperti itu" ucap Ming Yue

"Tidak tau, seperti ada yang di sembunyikan dari kita" jawab Ai

"Maaf aku terlambat, ada urusan di perusahaan" ucap Yunsi

"Ok" jawab Ai dan Ming Yue singkat

"Yunsi ada apa dengan mu?, kenapa kau terlihat gugup" tanya Ai heran

"Ah.. tidak apa apa, aku harus pulang sekarang karena ada rapat bersama bos ku, aku tinggal dulu" ucap Yunsi dengan langsung pergi tanpa bicara apapun lagi dan itu membuat Ai dan Ming Yue bingung

"Ada apa dengan dia aku tau dia sedang berbohong, sepertinya dia ada masalah ayo ikuti dia aku khawatir" ucap Ming Yue

"Baiklah ayo" jawab Ai

"Tunggu sebentar, Min Lu tolong urus restoran dulu kami harus pergi sekarang" ucap Ming Yue.

" Baik bos, hati hati kalian" ucap Min Lu

"Iya" jawab keduanya lalu pergi mengikuti Yunsi dari belakang tanpa di ketahui Yunsi.

Sampai di suatu tempat Yunsi pun turun dari mobilnya lalu berlari menuju sebuah taman disana ternyata sudah ada seorang pria yang menunggu nya.

"kak Sujin, maaf menunggu lama, biasa ada wanita bodoh itu jadi aku tidak leluasa" ucap Yunsi pada Sujin dan itu membuat Ai dan Ming Yue yang mengikuti dan mendengar ucapan Yunsi sangat kaget.

"Ming yu, itu bukanya Sujin tunangan mu, kenapa begini?" Tanya Ai yang shock begitu juga Ming Yue, mereka masih bersembunyi

"Tidak apa apa sayang, tapi ada apa kau meminta untuk ketemu sekarang bukanya nanti malam bisa bertemu kita kan tinggal bersama" jawab Sujin yang membuat jantung Ming Yue hampir terlepas.

"Ini sangat penting dan tidak bisa di tunda lagi" ucap Yunsi

"Ada apa sayang katakan lah" ucap Sujin

"Sayang aku hamil anak kamu, jadi tolong nikahi aku dan batalkan pernikahan kamu dengan dia" ucap Yunsi tanpa rasa bersalah pada sahabat nya

Ming yue yang mendengar itu sangat shock, dia di khianati oleh kedua orang kepercayaan dan ia sayangi. Ai pun sangat shock ia lalu memeluk Ming Yue.

Setelah beberapa saat sadar Ming Yue menelpon orang orang nya untuk membuang barang barang milik kedua penghianat dari rumah yang dia belikan untuk Sujin.

Dan Ming Yue meminta orang orang nya untuk menjual rumah itu sekarang juga.

Dan dengan cepat orang orang Ming Yue melakukan semua perintah Ming yue.

Mereka pun mendengar kan percakapan kedua penghianat itu lagi sembari merekam nya, dan di siarkan secara online dan itu membuat karir Sujin yang seorang aktor dan penyanyi menjadi kacau dan buruk.

"Apa kau hamil bagaimana bisa, kau tau, tidak semudah itu untuk memutuskan pertunangannya karena aku pun masih bergantung padanya, kau tau bukan rumah itu milik Ming Yue, aku pun belum mendapatkan bagian dari restoran miliknya. Dan juga rumah Musik yang menaungi ku adalah milik Ming Yue, jadi aku masih membutuhkan dia, jadi bersabarlah tunggu semua sudah di tangan ku baru aku putuskan pertunangan ini, kita bisa menikah diam diam bukan" ucap Sujin dan Yunsi pun setuju.

"Tapi cepatlah, jika perlu bunuh saja dia aku sangat muak melihat nya" ucap Yunsi dan itu membuat Ai dan Ming Yue sangat kaget dan marah dengan memasang kamera untuk live Ai dan Ming Yue muncul di depan penghianat itu,

"Yunsi selamat kau sudah menjadi ibu, kenapa kau tidak cerita, jika kau ceritakan padaku aku akan senang hati memberikan sampah ini pada mu" ucap Ming Yue dengan wajah bahagia

Yunsi dan Sujin sangat shock melihat kehadiran Ming Yue dan Ai disana.

"Begini saja, karena kau sedang hamil dan anak hasil zinah kamu butuh ayah jadi baik lah aku yang berharga ini memberikan sampah ini untuk mu, selamat ya dan tidak perlu membunuh ku aku serahkan dengan ikhlas" ucap Ming Yue dengan antusias.

"Ming yue kau memang sahabat terbaik, kau dengan ikhlas memberikan sampah pada tong sampah, sangat cocok... Ayo kita pulang kita harus rayakan ini. Kita akan pergi ke Belanda untuk menikmati liburan perayaan ini" ucap Ai

"Iya kau benar saudara ku, ayo kita pergi, selamat menempuh hidup baru aku doakan jika anak kalian perempuan tidak meniru ibunya yang murahan dan jika laki laki semoga tidak menjadi lelaki parasit dan berengsek, oh iya selamat tidur di jalan" ucap Ming Yue pergi tanpa mendengar ucapan dari Sujin dan Yunsi yang dari tadi sedang shock, jantung mereka berdegup kencang.

Tidak lama menejer dari Sujin pun menelpon Sujin dengan marah marah.

"Sujin apa yang telah kau lakukan, kau sekarang sudah hancur, semua yang kerja sama dengan mu membatalkan kontrak itu, mereka tidak mau menggunakan dirimu lagi" ucap sang meneger

"Lilo apa maksud mu, aku tidak mengerti" tanya Sujin

"Dasar berengsek kau Sujin, aku berhenti menjadi menejer mu dan lihat media sosial, semua tentang dirimu yang bajingan" Ucap Lilo Langsung mematikan handphone nya.

Mendengar itu Sujin dengan tangan bergetar membuka handphone nya lalu melihat media sosial, dan alangkah terkejutnya dia jika kejadian barusan terekam dengan jelas secara live, melihat semua caci maki dan hinaan membuat Sujin shock dan pingsan.

Sedangkan Yunsi dengan gemetar mengangkat telpon yang masuk dan ternyata dari bosnya, hanya untuk memecat Yunsi detik itu juga.

......................

Diposisi Ming Yue ia sedang berada di vila milik Ming Yue dan Ai tanpa. Di ketahui siapa pun.

Mereka sedang menenangkan diri disana, "Ai aku mau kekamar dulu untuk istirahat nanti sore kita jalan jalan keluar" ucap Ming Yue

"Baiklah, aku juga mau tidur dulu lelah hati dedek" ucap Ai dan itu membuat Ming Yue tersenyum dan masuk kekamarnya.

Saat di kamar Ming Yue tetap tidak bisa tidur jadi ia memutuskan untuk keluar jalan jalan sendirian, karena ia perlu waktu sendirian.

Ming yu menyusuri jalan setapak sampai cukup jauh dan sebentar lagi ia justru hampir ke jalan besar.

Saat sedang melihat lihat tidak sengaja pandangan Ming Yue tertuju pada sebuah pohon besar yang sangat rindang, karena tertarik Ming Yue pun mendekati pohon itu.

Saat semakin dekat Ming Yue baru bisa melihat jika disana ada seorang nenek tua yang sedang pingsan, Ming Yue yang melihat itu pun dengan segera mendekati nenek itu.

"Nek apa nenek bisa mendengar ku, ayo nek bangun aku bantu" ucap Ming Yue khawatir.

Tidak lama nenek itu pun terbangun dan melihat wajah Ming Yue cukup lama, dan itu membuat Ming Yue bingung.

"Nek ada apa, apa ada yang sakit ayo aku bantu" ucap Ming Yue

"Takdir mu sangat besar, dan kau harus kembali. Ambilah ini untuk bekal mu nanti, semoga kita bertemu lagi" ucap sang nenek memberikan Sebuah gelang kepada Ming Yue lalu bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja.

Walau bingung Ming Yue tetap mengambil gelang itu dan memakai nya, lalu pergi dari sana.

"Itu sudah jalan besar lebih baik aku pergi toko mencari sesuatu yang menarik," ucap Ming Yue.

Dan benar saja disana ada beberapa mini market keperluan pokok dan juga butik lengkap, Ming Yue pun masuk ke butik dulu karena dia butuh pakai untuk dirinya dan juga Ai selama disini,

Setelah belanja beberapa barang Ming Yue pun kembali ke vila dan ternyata Ai sudah bangun.

Bersambung

Bab 3. Kematian dan kehidupan baru

"Itu sudah jalan besar lebih baik aku pergi ke toko mencari sesuatu yang menarik," ucap Ming Yue.

Dan benar saja disana ada beberapa mini market keperluan pokok dan juga butik lengkap, Ming Yue pun masuk ke butik dulu karena dia butuh pakai untuk dirinya dan juga Ai selama disini,

Setelah belanja beberapa barang Ming Yue pun kembali ke vila dan ternyata Ai sudah bangun.

"Kamu dari mana saja sih aku cariin kok gak ada dimana mana" tanya Ai khawatir

"Maaf aku pergi ke toko beli ini untuk kita" ucap Ming Yue

"Tapi kenapa gak bangunin aku, kamu jadi sendirian kan bahaya" ucap Ai kesal

"Udah gak papa kok. Ayo masuk" ucap Ming Yue, dan mereka pun masuk rumah.

Sore harinya.

Saat mereka sedang bersantai di taman dekat rumah mereka, Ai melihat wajah Ming yue yang termenung, jadi karena ingin menghiburnya Ai pun mengajak Melakukan permainan.

"Ming Yue... Ayo kita taruhan, siapa yang bisa sampai di pohon bunga bulan duluan dialah yang menang, dan dapat meminta apapun dari yang kalah. Bagaimana kau berani?" Tanya seorang gadis

"Cih... Siapa takut bukanya kau yang selalu kalah dari ku, kau belum puas ternyata kalah dari ku, Ai ayo..!! aku akan mengalahkan mu lagi tapi kali ini kau harus janji mewujudkan keinginan ku, karena terakhir kali kau kalah kau kabur" ucap Ming Yue dengan wajah kesalnya.

"Iya kali ini aku janji akan mewujudkan nya, jadi ayo bersiap dari sini," ucap Ai mulai memasang ancang-ancang akan mulai dan di ikuti Ming Yue.

"Baiklah, 3.....2.....1... Mulai!!!" Ucap keduanya langsung berlari

Ai selalu di kalahkan oleh Ming Yue jika lomba lari karena kecepatan lari Ming Yue di atas rata rata, dan benar saja kali ini Ia pun tertinggal jauh dan sudah bisa terlihat jika Ming Yue lah yang memenangkan nya kembali tapi nasib sial di dapatkan Ming Yue saat sudah akan sampai di depan pohon bulan, Ming Yue jatuh terpeleset karena menginjak kulit pisang.

Karena terlalu kencang berlari hingga sulit mengerem dadakan, akhirnya Ming Yue terjatuh dan kepalanya terbentur batu.

"Aarghhhhhttt...." Jerit Ming Yue kesakitan Ai yang melihat itu pun ikut menjerit

"Ming Yueeee....." Jerit Ai yang histeris dan berlari mendekati Ming Yue.

Sedangkan Ming Yue, kepalanya terasa berputar dan semua pun menghitam dan kesadaran pun hilang, saat di cek Ai ternyata Ming Yue sudah tidak bernyawa lagi.

Ai sangat shock dan histeris,

"Tidak.... Tidak Ming Yue bangun.... Bangunlah Ming Yue ini tidak lucu" ucap Ai

"Ming Yue kau jangan pergi aku hanya punya dirimu, aku gak mau Ming yue tolong buka matamu, aku tidak mau kau meninggalkan ku... Aarghhhhhttt..." Ucap Ai dan setelah itu ia sesak nafas, sakit jantung yang di derita selama ini pun merenggut nyawanya.

Akhirnya kedua sahabat sejati itu pun meninggal di tempat dengan mendadak.

Tidak lama penjaga vila yang mendengar teriakkan itu pun segera mendekati kedua dan saat melihat kedua gadis itu penjaga vila sangat shock dan meminta bantuan pada orang lain disana.

...****************...

Sedangkan di tempat lain ada dua orang wanita yang tertidur di bawah pohon bunga bulan dalam keadaan tubuh yang membiru, tapi lama kelamaan warna biru itu memudar sedikit demi sedikit.

Setelah semua warna biru itu menghilang, tiba tiba tangan wanita itu bergerak perlahan.

"Emhhh... Ssss... Aw... Sakit sekali, air aku butuh air" ucap salah satu wanita itu pelan dengan menahan sakit di tenggorokan nya.

Ia pun bangun dengan perlahan menuju danau kecil yang ada di dekat pohon bunga bulan itu.

Dengan perlahan ia meminum air itu hingga menghilangkan rasa sakit di tenggorokan dan tubuhnya.

Setelah itu ia membasuh wajahnya yang terasa kaku, saat tanpa sengaja ia melihat pantulan wajah di air danau itu ia merasa kaget dan shock.

"Aaaaa.... Kenapa wajahku berbeda siapa dia" ucap gadis itu kaget.

Sedangkan gadis satunya pun ikut terbangun karena suara teriakan itu.

Sama seperti gadis yang tadi ia pun merasa haus dan mencari air.

Sedangkan gadis yang pertama tadi merasa linglung saat melihat ada gadis lain yang memakai pakaian seperti yang ia pakai.

"Kenapa tenggorokan ku sangat sakit" ucap gadis ke dua lalu meminum air danau itu tidak lama rasa sakit yang ia rasakan menghilang tubuhnya pun merasa sangat nyaman.

 Dia pun menoleh kesamping saat melihat ada orang lain selain dirinya.

"Siapa kau dan kenapa kau memakai pakaian seperti itu kuno sekali, apa kau pemain lakon" ucap gadis kedua yang belum sadar pada dirinya sendiri.

"kau yang siapa, kau juga memakai pakaian sepertiku jadi kau juga kuno" ucap gadis pertama.

Mendengar ucapan gadis pertama, gadis kedua itu pun dengan segera melihat kearah tubuhnya, ia pun kaget.

"Aaaa,.... Kenapa begini, dimana ini dan Ming yue.... Dimana Ming Yue.... Hiks... Hiks... Ming Yue dimana kamu" ucap gadis kedua yang menangis mencari sahabatnya.

"He.... Kau ini mencari siapa aku ini Ming Yue aku belum mati!, siapa kau mencari ku?" Ucap Ming Yue, dan itu membawa gadis kedua kaget

"Siapa kau, dimana sahabat ku Ming Yue. Kau bukan Ming Yue jangan membohongi ku, aku adalah Ai sahabat Ming Yue" ucap Ai dan itu gantian membuat Ming Yue yang kaget.

"kau Ai, tapi bagaimana bisa wajah mu bukan dia dan pakain ini juga, ada apa ini?, aku sungguh Ming Yue" ucap Ming Yue kebingungan

"Jadi kau benar Ming Yue sahabat ku yang baru patah hati karena di selingkuhi sahabat dan pacarnya?" Tanya Ai

"Iya ini aku, tapi tunggu, aku tidak patah hati tapi kesal karena di bodohi" ucap Ming Yue kesal

"Baiklah baiklah, terserah kau, tapi kita ini kenapa?" tanya AI

Iya aku juga tidak tau kenapa kita begini, ini bukan tubuh kita dan ini bukan tempat tinggal kita" ucap Ming Yue.

Saat Ai akan menjawab tiba tiba kepala nya sangat sakit begitu juga dengan Ming Yue, mereka terguling guling di atas rerumputan itu sampai mereka berdua terjebur ke danau itu, dan tiba tiba tubuh Ming Yue bersinar terang dan melindungi tubuh Ai yang hampir tenggelam.

Tidak lama kemudian rasa sakit di kepala Meraka berangsur angsur membaik dan mereka melihat kilatan kilatan dari sebuah ingatan lain.

Disana mereka melihat seorang wanita yang sering di aniaya oleh keluarga nya.

Sebenarnya tubuh gadis yang di tempati oleh Ming Yue adalah putri pertama dari kerajaan merak, tapi ia memiliki tubuh yang lemah dan tidak memiliki bakat apapun dan itu membuat ayah dan ibunya malu memiliki putri seperti nya, hingga dia selalu di asingkan dan jarang di perbolehkan untuk untuk keluar.

Mereka justru sayang kepada anak dari seorang dayang hasil dari pemerkosaan seseorang lalu di rawat oleh raja dan permaisuri. Mereka selalu memanjakan anak dayang itu hingga membuat anak dayang itu besar kepala dan selalu memfitnah gadis ini ,hingga suatu hari gadis ini di beri racun oleh dayang dan juga putri nya, racun itu membuat wajah sang gadis buruk rupa dan bengkak.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!