NovelToon NovelToon

NASIB CLAUDIA

Aku benci sama Ayah!

"Plaaakkk!". Suara tamparan mendarat di pipi gadis berambut pendek sebahu.

"Berani nya kau membuat calon ibu sambung mu menangis!". Bentak Carlos terhadap putri nya yang sudah dia tampar secara kasar membuat pipi nya ber cap merah bekas tamparan itu.

"Calon ibu? Aku tidak butuh wanita ini menjadi ibu sambung ku! Ibu ku hanya satu ayah!". Seru Claudia menolak wanita yang di anggap sebagai calon ibu sambung nya, dia mulai mengeluarkan air mata nya.

"Apa ayah tidak mencintai ibu ku lagi?". Ujar Claudia dengan terisak isak.

"Tidak!"

"Jangan kau bahas isabella disini! Aku sudah tidak mencintai nya!". Tegas Carlos, membuat Claudia tidak percaya atas perkataan keluar dari mulut ayah nya. Isabella adalah ibu kandung nya claudia, kedua orang tua mereka baru bercerai 1 tahun lalu.

"Tidak mungkin ayah tidak mencintai ibu! Ayah berbohong! Hanya karena perempuan jal*ang brengs*ek ini, ayah berani mencerai kan ibu!". Umpat Claudia yang berusaha berbicara dengan isakan tangisan yang terus membanjiri pipi nya.

"KAU!!". Carlos mengangkat tangan nya yang memang ringan untuk melakukan kekerasan, dia ingin menampar putri nya lagi tapi pergelangan tangan nya itu di tahan oleh calon istri baru nya.

"Sudah lah sayang! Biar kan saja anak ini! Aku pantas untuk di hina!". Ucap violetta nama nya, yang sebagai calon pacar carlos dan akan di nikahi nya segera mungkin.

"Ck, dasar wanita bermulut ular! Pintar sekali kau merayu ayah ku!". Ucap Claudia menatap violetta dengan tatapan tak menyukai nya. Violetta mendengar kan perkataan claudia hanya bisa tersenyum.

"Claudia...!". Violetta mencoba mendekati claudia sambil mengelus kepala nya, tetapi claudia langsung mejatuhkan tangan violetta secara kasar dan menjauh dari sisi nya.

"Tidak perlu kau bersandiwara seperti ini Jala*ng!". Umpat claudia dengan mendelik kan bola mata nya yang sudah merah akibat tangisan serta emosi.

"CLAUDIA! CUKUP!". bentak Carlos.

"Jika kau memang tidak menyukai violetta, tolong jangan hina dia! Dia akan tetap menjadi ibu sambung mu! Kasihan perasaan nya karena hinaan mu yang kurang ajar itu!". Ucap Carlos dengan keukeuh atas keputusan nya serta membela violetta.

Violetta menyembunyikan senyuman kemenangan nya karena telah berhasil membuat Carlos terus membela diri nya.

"Kasihan? Sama perasaan wanita yang telah merebut kebahagiaan ibu bahkan kebahagiaan ku! Apa ayah tidak kasihan dengan diri ku anak darah daging mu!". Ujar claudia melangkah maju ke arah carlos dan menatap lekat mata ayah nya dengan tatapan yang sendu, serta menepuk dada nya.

"Apa ayah pernah tau gimana perasaan ku setelah kalian memutus kan untuk bercerai hanya karena wanita ini!". Ucap Claudia menunjuk nunjuk ke arah Violetta karena semua ini terjadi atas kehadiran diri nya yang masuk ke dalam hidup keluarga Carlos sebagai perusak.

"Ini bukan salah Violetta! Tapi ini salah ibu mu yang duluan berselingkuh kepada ku! Ibu mu lah yang sebenar nya jala*ng!". Carlos sangat keukeuh membela Violetta, claudia menggeleng kan kepala nya dengan rasa kecewa atas ucapan ayah nya menghina ibu yang sangat dia sayangi.

"Aku tidak menyangka ayah mengatakan seperti ini kepada ibu! Aku benci sama ayah!". Claudia pergi meninggal kan carlos dengan perasaan kecewa bercampur sedih dan emosi sangat menyatu di hati dan pikiran nya.

"Claudia!". Teriak Carlos berusaha mengejar anak nya yang tiba tiba beranjak pergi tanpa pamit.

"Sayang!". Violetta menahan tangan Carlos. "Biar kan saja Claudia seperti itu! Aku yakin dia tidak akan melakukan yang aneh. Aku bisa mengerti perasaan dia seperti apa, walau pun dia belum bisa menerima kenyataan ini bahkan diri ku!". Ucap violetta mencoba menghipnotis dengan kata kata sandiwara nya merasa paling tersakiti dan di benci.

"Hmm.. seperti aku sangat salah cara mendidik dia! Sekarang dia sangat nakal dan membangkang!". Ucap carlos mengusap wajah nya terduduk lemas di kursi sofa rumah mewah milik nya.

"Tidak masalah sayang! Aku akan berusaha membujuk dan mengambil hati claudia supaya dia bisa menerima ku". Ucap violetta dengan percaya diri.

"Semoga berhasil! Tapi aku takut soal pergaulan putri ku satu satu nya itu! Apa lagi jika musuh ku mengatahui bahwa dia adalah putri ku, pasti semua akan kacau. Kehidupan claudia juga bisa terancam!". Kekhawatiran yang muncul di benak carlos.

Carlos adalah seorang ketua mafia terkejam di Eropa. Nama grup mafia nya yaitu keluarga Corleone. Selain mempunyai musuh dari grup mafia lain nya, dia juga sebagai buronan para polisi sampai saat ini. Akan tetapi, dia bersembunyi sejak lama semenjak sebelum kelahiran Claudia sambil membangun bisnis yang sudah berkembang dan sukses menjadi sebuah perusahaan Global Investor.

"Musuh? Kamu punya musuh sayang?". Tanya violetta.

"Iya! Maaf kan aku belum sempat memberi tau mu tentang identitas asli ku!". Ucap carlos yang memang dari awal kenal dengan Violetta, dia enggan mencerita kan bahwa diri nya adalah ketua mafia yang memiliki banyak musuh.

"Memang nya kamu siapa sayang? Kamu kan CEO perusahaan dan aku sekretaris nya, tuan carlos...!". Goda Violetta terhadap carlos membuat diri nya terhipnotis, karena Violetta menggoda nya dengan cara vulgar.

"Kau memang sangat pintar menggoda diri ku, violetta". Carlos mencoba menc*um violetta.

"Hem..Sayang...!". Violetta menolak tubuh carlos.

"Kenapa?". Tanya carlos menyadari tolakan itu.

"Kita lanjut kan di kamar mu saja! Bagaimana jika claudia memergoki kita berdua, sedang kan kita belum sah menikah!". Ucap violetta.

"Bukan kah anak itu sudah pergi tanpa pamit? Dia tidak akan kembali lagi ke rumah ini!. Timpal carlos yang hendak mencium leher jenjang violetta, tapi diri nya menahan wajah carlos hendak melakukan aksi vulgar nya.

"Stop carlos! Jika kau tidak ingin mendengar kan ku, maka aku tidak akan memu4skan diri mu!". Ucap violetta, membuat carlos harus menuruti perkataan violetta.

"Baik lah! Ayo kita ke kamar sayang! Aku sudah tidak sabar lagi bermesraan bersama mu". Carlos langsung menggendong violetta yang tubuh nya sangat ramping, tetapi memiliki dada serta bokong yang besar bahkan padat.

Mereka pun masuk ke kamar, carlos tak lupa mengunci pintu nya.

Violetta sedang membuka mini dress yang di pakai nya secara gerak lambat, membuat carlos tak tahan melihat gerakan indah di tubuh nya.

Mereka pun melakukan aksi tak senonoh itu dengan berbagai gaya dalam beberapa ronde.

Carlos dan violetta sering melakukan hal tak senonoh itu, baik di ruangan kantor Carlos maupun di sebuah hotel. Bahkan Isabella pernah memergoki mereka berdua, tapi violetta merasa bangga karena telah berhasil merebut suami orang dengan cara tak lazim.

Aksi mereka pun telah selesai malam ini, violetta yang langsung merebah kan tubuh nya di atas tubuh carlos sambil di peluk manja.

"Violetta! Aku akan menikahi mu segera! Aku juga sangat lelah jika terus menerus kita melakukan hal begini tanpa ada ikatan sah, jika kau hamil. Aku akan bertanggung jawab!". Ucap carlos yang sadar jika mereka melakukan hal tak senonoh ini tanpa ada ikatan sah. Mereka pun hampir sering melakukan kegiatan ini di hotel bahkan di ruang kantor nya saat keadaan sedang sepi.

"Aku akan tunggu kepastian yang sudah kau katakan dari mulut mu itu carlos! Aku tidak ingin hanya di jadikan simpanan kekasih gelap mu!". Ujar violetta yang berharap pernikahan itu akan terjadi.

"Tenang lah sayang! Aku dan Isabella juga sudah bercerai, bukan kah itu sudah sedikit mudah untuk kita segera mengatur pernikahan. Hanya saja, claudia yang belum menerima ini semua!". Carlos masih memikir kan gimana cara nya mengambil hati anak nya atas persetujuan pernikahan diri nya bersama calon ibu sambung nya.

"Hmm...biar itu urusan ku sayang. Karena aku akan menjadi ibu sambung nya, jadi itu tantangan ku untuk meluluh kan hati anak mu yang sedikit keras kepala itu!". Timpal violetta, carlos hanya menghela nafas nya berharap kekasih nya berhasil meluluh kan hati anak nya yang sudah beranjak dewasa juga.

...****************...

Pov : Claudia

...-------Di Sebuah Markas-------...

"Brengs*k! Dasar wanita jal*ng!". Umpat claudia memukul samsak tinju di tempat markas milik nya yang sering di jadi kan tempat nongkrong.

"Kamu kenapa sayang? Ribut lagi sama ayah mu?". Tanya seorang pria yang sedang duduk sambil mengeluarkan asap rokok dari mulut nya. Pria iru merupakan kekasih claudia bernama alvin marin.

"Iya! Ayah masih membela wanita itu! Kenapa sih ayah lebih memilih wanita itu, padahal ibu lebih cantik dan baik di banding dia!". Ucap claudia meninju lagi samsak tersebut dengan penuh emosi.

Alvin pun bangun dari duduk nya dan membuang puntung rokok itu di asbak terletak di atas meja. Dia mendekati claudia yang sedang meninju samsak, "clau...jika ayah mu tidak mencintai ibu mu lagi bahkan melupakan diri mu. Masih ada aku disini sebagai kekasih mu yang sangat tampan dan setia!". Ucap alvin memuji diri nya sendiri.

"Apa kau benar mencintai ku?". Tanya claudia membalik kan punggung nya menoleh ke arah alvin yang sudah berdiri di dekat diri nya dari tadi.

"Apa kau meragukan cinta ku?". Tanya alvin balik kepada nya.

"Tidak! Aku hanya takut kau meninggalkan diriku seperti ayah ku!". Lirih claudia dengan nada sedikit kecewa mengingat perkataan ayah nya tadi.

"Aku tidak akan meninggalkan mu sayang! Aku janji!". Alvin langsung memeluk claudia dengan hangat, membuat claudia sangat nyaman dekat pelukan dari kekasih nya.

"Apa kau mau minum bersama ku sayang?". Alvin menawarkan bir yang sedang dia tuang kan di gelas, setelah selesai memeluk claudia.

"Tidak! Aku sedang tidak ingin meminum itu malam ini!". Claudia menolak tawaran tersebut serta mendarat kan pantat nya di sofa.

"Baik lah, Jika kau tidak ingin meminum ini... bagaimana dengan minuman yang satu ini?". Alvin berjalan ke arah kulkas yang ada di markas milik widya sangat lengkap perabotan rumah tangga, dari kulkas, telivisi, lemari baju, kamar beserta isi nya dan juga sofa.

Alvin mengeluarkan satu botol minuman jus wortel kesukaan claudia.

"Kau membuat kan jus untuk ku?". Ucap claudia yang tak percaya bahwa kekasih nya sangat perhatian kepada diri nya.

"Hu um!". Alvin mengangguk, "jika kau tidak ingin minum bersama ku, mari kita minum jus bersama!". Alvin menuang kan jus tersebut ke dalam gelas lain nya, lalu di beri kan kepada claudia.

"Minum lah! Aku membuat kan ini spesial untuk mu, ketika yang lain sudah pulang dari markas ini!". Ucap alvin yang mengatakan jika teman nongkrong mereka sudah duluan pulang dari markas milik claudia. Claudia pemilik markas ini, dia dulu meminta ayah nya membeli sebuah rumah untuk diri nya yang jauh dari pusat perkotaan serta tidak memiliki tetangga sedikit pun serta di jadi kan pangkalan tempat dia nongkrong bersama teman dan kekasih nya.

"Terimakasih alvin!". Claudia langsung meneguk kan jus tersebut dengan habis, dengan senang hati.

Alvin yang melihat gelas milik claudia sudah kosong, dia tersenyum dengan bahagia. Di balik senyum bahagia nya, ada niat yang sudah dia rencana kan sejak lama.

"Mau tambah lagi?". Tawaran Alvin yang ingin memberikan jus yang masih penuh di gelas milik nya.

"Tidak perlu Alvin, aku sudah kenyang!". Ucap claudia yang bangun dari duduk nya.

"Apa kau mau pulang? Kenapa tidak tinggal di markas saja!". Alvin yang menahan lengan claudia.

"Iya! Aku mau pulang ke rumah ibu ku! Kasian diri nya sendirian di rumah. Apa kamu tidak pulang juga atau tinggal di markas ku ini?". Ujar claudia yang memberi pertanyaan balik kepada alvin.

"Hmm, jika kau pulang. Aku akan pulang juga, tapi aku lebih suka tinggal disini. Lagian aku juga benci sama ayah ku!". Jawab alvin yang enggan untuk pulang ke rumah nya, karena dia juga hampir sering bertengkar dengan ayah nya. Dia di anggap nakal juga oleh ayah nya, karena alvin sudah beberapa kali keluar masuk penj4ra akibat mengguna kan obat terlarang.

"Kalau kau tinggal disini! Tinggal lah, lagian kau juga punya kunci cadangan markas ku kan!". Ucap claudia sedikit judes.

"Hmm...!". Alvin tidak tau harus mengatakan apa lagi, karena dia memang sudah sering mendengar kan jawaban yang sama dari kekasih nya.

"Aku pulang du..!". Tiba tiba claudia terjatuh lemas saat melangkah pergi, dia merasa kan kepala nya ling lung dan puyeng secara mendadak.

"Ada apa dengan kepala ku! Dan kenapa penglihatan mata ku remang begini!". Gumam claudia yang berusaha bangun tapi tubuh nya terasa sangat lemas.

"Clau! Are you okay baby?". Alvin mencoba mengangkat dan menopang tubuh claudia yang sudah terduduk lemas di lantai.

"Kepala ku sakit! Kenapa semua nya kelihatan berputar ya!". Ucap claudia yang merasa kan kepala nya seperti oyong dan terasa dunia sedang berputar sangat kencang.

"Gimana kalau kamu tidur disini saja! Aku temanin kamu disini!". Ucap Alvin tanpa pikir panjang.

"Apa? Tapi... Nanti ibu ku-!". Kata-kata Claudia terhenti kan, kini diri nya pingsan. Alvin melihat itu tidak terlalu panik.

"Clau...kau beneran pingsan?!". Panggil alvin melambai kan tangan nya ke arah wajah Claudia yang sedang pingsan.

"Apa obat itu berhasil? Secepat ini kah efek obat itu?". Gumam alvin.

Alvin ternyata sudah memberi kan sebuah obat tidur di campur nya dalam jus yang dia bikin sebelum claudia sampai ke markas, ternyata rencana dan niat nya berhasil. Karena sejak lama dia sudah berniat untuk memiliki tubuh Claudia.

"Akhir nya rencana ku berhasil! Tidak sia-sia aku campur kan obat itu!". Senyum licik mengukir bibir alvin, dia langsung menggendong tubuh sang kekasih dan merebah kan di ranjang itu.

...----------------...

...Bersambung.........

Kejahatan niat alvin!

Akan ku nikmati diri mu malam ini sayang!". Gumam alvin, di langsung mengunci kan kamar tersebut dan meletak kan sebuah camera kecil untuk dia rekam aksi tak senonoh nya itu kepada sang kekasih.

Alvin dari dulu tak pernah menyentuh kekasih nya secara v*lg*r. Dia hanya bisa memeluk Claudia sangat sedang terpuruk karena masalah keluarga nya.

"Aku yakin kau masih Peraw*n sayang... jadi biar kan aku yang mengambil nya malam ini!". Alvin membelai wajah sang kekasih yang masih pingsan seperti tertidur pulas itu.

Alvin langsung memp*rk*sa Claudia yang masih tertutup mata , tak lupa dia merekam aksi nya. Tanpa perlawanan dari sang kekasih, dia sangat puas dan bebas melampiaskan n*fsu nya yang sudah lama dia pendam terhadap Claudia.

Di saat dia memp*rk*sa sang kekasih, tenyata ada dar*h yang mendesir di bawah sana. Arti nya Claudia masih Peraw4n.

"Tubuh mu sangat membuat ku candu sayang!". Ucap alvin mengatur nafas nya itu.

Alvin yang telah merobek sel*put dara milik kekasih nya itu, tersenyum dengan penuh kemenangan.

"Andai dari dulu kau mau menuruti keinginan ku ini! Pasti aku tak akan repot-repot membuat rencana jahat ini sayang!". Gumam alvin.

"Maafin aku ya sayang! Tapi tenang, aku akan bertanggung jawab!". Bisik alvin ke telinga claudia, tapi kekasih nya itu tidak menjawab perkataan alvin karena masih terpengaruh efek obat tidur itu.

Pelepasan pun terjadi pada tubuh alvin, dia mendes4h pekik merasakan kenikmatan dan lega sekaligus.

Fajar menyingsing dingin nya udara sejuk membuat tubuh Claudia menggigil.

"Eeemm...kenapa raga ku letih sekali...". Lirih claudia di dalam hati nya. Claudia merasa kan ada tangan seseorang sedang memeluk tubuh nya, dia mencoba membuka kelopak mata nya perlahan yang terhiasi bulu mata lentik dan lebat itu.

Di bawah rintik cahaya yang menghiasi kamar markas nya itu, manik mata nya mencoba menoleh ke sebelah nya. Terdapat paras alvin yang masih tertidur lelap sambil memeluk tubuh nya yang kini diri nya sadar bahwa mereka berdua tanpa sehelai benang pakaian.

"Kenapa aku dan alvin sama sama tel*nj*ng? Apa yang kami lakukan semalam?". Buncah claudia mencoba mengingat dan mencerna situasi apa yang sedang mereka alami.

Saat claudia memindah kan tangan alvin dari tubuh nya perlahan, dia mencoba bangkit dari tempat itu. Tapi dia merasakan keperihan di milik nya, "Aaoowww...kenapa milik ku begitu perih". Lirih claudia sedikit menggeser kan pantat nya.

Betapa terkejut diri nya melihat ada noda d*rah menempel di sprei kasur milik nya, dan dia mencoba sedikit mengangkang untuk mengecek selangkangan nya juga terdapat bekas d*rah serta lengket-lengket di area milik nya.

"AAAKKKHHH.....!", Teriak claudia membuat alvin membuka mata nya secara mendadak.

"Kenapa sayang? Kamu kenapa teriak pagi pagi gini?". Tanya alvin dengan penglihatan yang masih remang remang menangkap cahaya matahari yang muncul di balik tirai kamar itu serta menoleh ke arah sang kekasih dengan wajah yang tidak bisa di arti kan lagi.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA KU ALVIN?". Bentak Claudia dengan mata yang sudah merah.

"Apa yang aku lakukan? Apa kamu lupa sayang? Kita sudah melakukan nya! Lihat noda darah itu, sekarang kamu sudah menjadi milik ku". Sahut alvin yang tidak merasa bersalah telah merenggut mahkota claudia tanpa persetujuan diri nya.

"Kau tega alvin! Tega...!". Claudia memukul dada alvin sekuat tenaga nya walau bagi alvin itu tidak terasa sakit.

"Maaf sayang... Aku akan bertanggung jawab jika kau h*mil! Lagian kita semalam sama sama khilaf, bahkan kamu sendiri yang meminta ku untuk menemani mu tidur disini!". Ucap alvin membohongi fakta sebenar nya.

"Apa? Aku mengatakan seperti itu?". Claudia dia mencoba mengingat kejadian semalam, tapi ingatan tersebut sama sekali tidak muncul di benak nya.

"Iya sayang, aku awal nya ragu menyentuh mu. Tapi kamu terus memaksa ku, dan terjadi lah khilaf di antara kita berdua". Alvin membual tentang ucapan nya.

"Bagaimana mungkin ini ter-....,!". Buncah claudia terhenti kan karena alvin menaruh satu jari ke bibir claudia.

"Sss....! Tidak perlu di pikir kan lagi sayang, semua nya sudah terjadi. Apa kau mau aku membuat dejavu itu lagi?". Timpal alvin, yang kini sudah memegangi dagu claudia.

Tatapan hazel claudia kini bertemu dengan sorotan mata alvin yang terbilang sedang nafsu sambil mengelap bibir s*ksi merah muda nya menggunakan jari alvin.

"Apa maksudmu alvin! Aku tidak akan melakukan hal tak senonoh itu lagi!". Tegas Claudia.

"Apa kau yakin sayang!". Alvin menunjuk kan sebuah rekaman video aksi mereka tadi malam yang terpaksa Claudia lakukan dengan setengah sadar.

"Ka-kamu... kenapa kamu merekam nya?". Tanya Claudia dengan gagap.

"Jika kau tidak ingin melakukan ini! Maka kau akan tau frekuensi nya!". Ancaman Alvin membuat Claudia menggeleng tak percaya, jika kekasih nya sejahat itu.

"Kau jahat Alvin! Jahat!". Ucap Claudia dengan air mata yang sudah terjatuh.

"Jika kau tak mendengar kan ku...maka akan ku sebar video ini kepada yang lain!". Ujar alvin tersenyum licik kepada claudia.

"Apa yang kau ingin kan Alvin?". Tanya Claudia berharap ada keringanan dan berhenti mengancam diri nya.

"Bagaimana dengan ini!". Alvin menyentuh milik Claudia dengan tak wajar.

"Apa maksud mu?". Claudia yang belum mengerti ucapan alvin.

"Aku ingin kau menuruti semua keinginan ku seperti... Memu4skan Nafsu ku sayang!". Ujar alvin.

"Tapi aku tidak bisa melakukan nya lagi alvin!". Claudia berusaha menolak dengan halus.

"Baik lah jika kau tak mau...maka semua orang harus tau bahwa kau adalah J*lang ku!". Ucap Alvin yang mengancam balik.

"Oke! Akan ku turuti! Tapi jangan sebar kan itu kepada yang lain!". Pinta Claudia dengan terpaksa menuruti keingin alvin tak wajar itu.

"Baik lah sayang!".

Kini alvin dan Claudia kembali melakukan hal tak senonoh itu lagi, Claudia terpaksa menuruti keinginan sang kekasih. Ternyata alvin mencintai diri nya hanya karena N*fsu semata.

Membuat diri nya kecewa, karena baru kali ini dia melihat dan mendapat kan sifat asli alvin terbongkar yang sangat jahat penuh ancaman dan N*fsuan.

Alvin terus membabi buta melakukan hal tak senonoh itu lagi terhadap Claudia. Dia berusaha menahan rasa sakit itu lagi.

"Alvin cukup....!". Pinta Claudia yang tak tahan menahan rasa sakit itu lagi, walau pun milik nya sudah di renggut tadi malam ketika dia tidak sadar.

Alvin tak mendengar kan nya, dia terus melanjut kan aksi tak senonoh nya itu serta merekam nya lagi. Dalam waktu 45 menit, kini alvin dan claudia sama sama terkapar karena sudah selesai mendapat kan pelapasan secara bersama serta merasa lelah.

masa kecil Claudia

"Apa kau benar mencintai ku?". Claudia melempar kan pertanyaan kepada alvin.

"Kenapa kau mengancam ku seperti ini? Dan sebenarnya apa yang terjadi, jujur aku tidak terlalu mengingat kejadian semalam!". Lirih Claudia lagi.

"Maaf kan aku sayang...aku terpaksa mengancam mu karena kau tak pernah menuruti keinginan ku!". Jawab alvin.

"Sebenarnya aku tak berniat mengancam, tapi aku harus melakukan ini karena aku sangat mencintaimu. jika tidak cinta, maka aku tidak akan terlalu mengingin kan aksi panas ini bersama mu! Aku juga sudah berjanji pada mu bukan? kalau aku akan bertanggung jawab! Saat mata mu terlelap tadi malam". Ujar alvin mengelus perut claudia yang masih rata.

"Bertanggung jawab? Maksud mu apa?". Tanya claudia lagi yang begitu polos, karena diri nya sama sekali belum pernah melakukan hal tak senonoh ini bahkan tidak pernah menonton adegan dewasa.

"Kau bakalan hamil anak ku! Aku sudah menan4m ben*h ku di dalam ini beberapa kali!". Ucap alvin dengan enteng nya merasa tak bersalah telah merenggut keper*wanan milik nya.

"A-apa? Aku bakalan hamil?". Lirih claudia menepis kan tangan alvin yang dari tadi mengelus perut nya, dia mencoba memegang perut nya yang masih rata serta membayang kan gimana kondisi dan bentuk perut nya jika hamil.

"Sayang... Jangan takut! Aku tidak akan meninggalkan mu. Aku janji akan bertanggung jawab, bahkan kita akan merawat anak ini secara bersama! Aku juga janji tidak akan menyebar kan video rekaman kita tadi!". Alvin yang berusaha meyakin kan claudia, tetapi diri nya hanya terdiam terpaku karena merasa menyesal telah berlamaan di markas berdua dengan alvin.

Claudia yang masih ragu dan menyesal, kini diri nya diam terpaku.

"Kenapa harus seperti ini? Bagaimana jika ayah tau, jika diriku sudah tidak per*wan akibat kebodohan ku ini. Sedang kan alvin juga tidak tau, jika ayah ku seorang mafia yang selama ini di incar polisi juga. Aku takut ayah membunuh alvin karena telah mengh*mili ku! Jika alvin mati, aku tak sanggup merawat anak imi sendirian!".  Lirih claudia di dalam hati nya yang sangat khawatir serta memikir kan masa depan yang akan dia jalanin semakin buruk.

"Claudia!". Alvin memanggil nama nya.

"Ah iya alvin, semoga kau benar akan bertanggung jawab!". Buncah claudia.

"Alvin!! Aku mau pulang ke rumah ibu! Pasti ibu sangat khawatir tentang ku!". Claudia bangkit dari kasur itu, dia langsung mengutip pakaian nya yang sudah berserakan di lantai akibat ulah alvin saat diri nya terpengaruh obat tidur itu.

Setelah diri nya sudah berpakaian kini dia melihat alvin ternyata sudah memakai pakaian nya juga dan sedang membuka seprei bekas noda d*rah serta bau amis yang bercampur disitu.

"Aku akan membuang sprei ini dan mengganti kan yang baru! Jika anak-anak lain lihat, pasti mereka akan tau kalau kita habis melakukan nya! Bukan kah kau tidak ingin mereka mengetahui hal ini?". Ucap alvin sambil mengganti kan sprei baru yang sudah dia ambil di dalam lemari.

"Iya!". Ucap claudia dia singkat.

"Apa kau mau aku antar kan sayang?". Tawaran alvin setelah selesai membereskan kasur tersebut.

"Tidak perlu! Aku bisa mengendarai motor ku sendiri!". Claudia langsung meninggal kan alvin tanpa pamit, karena pikiran dia kini menjadi sangat kacau bahkan dia menambah kan beban hidup nya sendiri atas ulah kekhilafan diri nya.

Claudia mencoba menaiki motor nya dalam keadaan milik nya terasa masih perih. Dia menaiki motor gede jenis Cruiser, berbeda dengan alvin menaiki motor jenis Sport.

Claudia pun pulang dengan kecepatan sangat kencang ke rumah ibu nya yang berada di perumahan biasa, berbeda dengan ayah nya memiliki rumah mewah serta banyak barang berharga dan fasilitas disana.

"Seharus nya aku tak menuruti keinginan Alvin!". Claudia menangis di balik helm yang dia pakai sambil menancap gas motor nya.

Kehidupan nya kini terasa benar-benar sangat hancur.

"Aku harus apa ibu...?". Claudia menangis sangat kencang dia menepi sebentar di jalanan yang sangat sepi.

"Kenapa dunia ini tak adil bagi ku?". Tanya claudia pada diri nya sendiri.

"Ya tuhan, aku ingin kehidupan ku seperti dulu! Bersama ayah dan ibu yang masih sangat harmonis!". Doa Claudia dengan perasaan yang mendalam.

"Jika aku bisa mengubah waktu, pasti akan ku cegah aksi tak senonoh itu dan ayah ibu juga tak akan bisa bercerai semudah itu!". Claudia menepis kan air mata nya.

Kini dia melanjut kan perjalanan untuk segera pulang dengan selamat.

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...~ Flashback masa kecil Claudia ~...

...Saat itu Claudia berusia 5 tahun....

"Clau sayang.... lihat ini! Ayah bawa pulang apa?". Carlos memberi kan sebuah paper bag berisi mainan dan boneka.

"Waahhh...ada boneka kelinci dan juga pistol maian!". Claudia mengeluarkan barang tersebut.

Dor! Dor ! Dor!.

Claudia mengarah kan pistol mainan itu ke dasa Carlos.

"Kalau ayah nakal dan jahat...bikin ibu nangis! Nanti aku akan tangkap ayah dan menembak ayah seperti ini!". Ucap Claudia dengan memperagakan cara menembak yang masih labil.

"Hahaha...kamu lucu banget sih! Putri ayah ini gemesin selalu!".

"Mana mungkin ayah membuat ibu mu menangis! Karena ayah sangat menyayangi kalian berdua". Carlos mengelus kepala Claudia dengan penuh rasa sayang.

"Ayah janji?". Claudia memberi jari kelingking kepada sang ayah, Carlos pun meraih jari kelingking yang masih sangat kecil putri nya itu.

"Janji!". Carlos tersenyum simpul kepada sang putri.

"Ayah...kenapa ayah membeli kan ku boneka kelinci? Ayah kan tau aku kurang suka dengan boneka?". Tanya Claudia.

"Eum gimana yah... seperti nya arti dari boneka kelinci itu sebagai bahan percobaan! Tapi ayah membeli kan ini untuk mu karena kelihatan lucu gigi nya persis mirip gigi kelinci mu yang imut itu!". Carlos mencolek hidung sang putri dengan gemas.

"ihhh ayah....tapi kenapa kelinci di anggap seperti bahan percobaan ayah?". Tanya Claudia dia lagi yang membutuh kan wawasan.

"Karena apa yaa... karena juga hidup ini harus di cobain semua rintangan nya sayang!". Jawab Carlos.

"Ooo...gitu!".

"Sayang! Kamu sudah pulang?". Isabella yang baru selesai dengan urusan dapur nya, melangkah menuju ruang tamu saat mendengar kan suara Claudia yang senang berbicara dengan Carlos.

"Iya sayang! Aku hanya membawa kan hadiah untuk Putri kesayangan ku ini. Tapi, aku harus segera pergi lagi sebelum polisi melihat ku!". Kata Carlos dengan harus tetap berwaspada.

"Hem.... sampai kapan kamu harus bersembunyi sayang! Bagaimana mungkin ini terjadi?". Lirih isabella.

"Entahlah sayang, aku tak sengaja membunuh nya. Bagaimana pun aku harus sembunyi bersama seluruh anak buah ku!".

"Tolong jaga Claudia ya sayang!". Pinta Carlos menggenggam tangan Isabella.

Isabella hanya bisa mengganguk kan kepala nya.

"Ayah kenapa berkata seperti itu dengan ibu? Memang nya ayah mau pergi kemana?". Tanya Claudia yang mendengar kan obrolan sang ayah dan ibu yang masih belum dia mengerti saat itu.

"Ayah harus pergi sebentar sayang bersama teman-teman ayah sekalian mencari pekerjaan!".

"Kamu sama ibu ya sementara waktu ini, jangan nakal. Ayah pasti akan kembali! Jika kau rindu ayah, peluk saja boneka kelinci ini. Anggap kalau ini adalah ayah!". Ujar Carlos menatap putri nya dengan tatapan sendu. Diri nya tidak tega meninggalkan anak dan istri nya, tapi demi keselamatan dia harus bersembunyi sementara waktu.

"Baik ayah....!". Jawab Claudia dengan sedih.

Carlos memeluk isabella dan Claudia secara bersamaan dengan hangat.

Kini diri nya melangkah pergi dari rumah sederhana yang mereka tepati saat itu.

"Bu...ayah sebenarnya kenapa?". Tanya claudia yang rasa penasaran nya belum terpecah kan.

"Ayah mu itu mafia sayang! Karena polisi mengejar nya, jadi ayah dan teman nya harus bersembunyi!". Jawab Isabella berkata jujur.

"Mafia itu apa bu? Kenapa polisi malah mengejar ayah?". Claudia yang masih belum terlalu mengerti arti kata mafia itu.

"Mafia itu....nanti jika sudah besar, pasti kau akan tau sayang! Sekarang ayo tidur!". Isabella yang susah untuk menjabarkan arti kata mafian kepada sang putri yang masih terlalu kecil.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!