NovelToon NovelToon

Jagoan Basket

Bab 1

Sore hari di akhir pekan, seorang anak laki-laki sedang bermain basket sendirian di lapangan.
Dia menggiring bola sembari memantulkan ke lantai, dia melangkah dua kali lalu melompat, saat ini teknik yang dia lakukan adalah Lay Up.
Setelah masuk ke dalam keranjang, bola itu bergulir ke sisi lapangan.
Seorang anak laki-laki sedang berdiri di pinggir lapangan sembari melihat bola itu bergulir ke arah kakinya. Dia memandangnya seolah ingin bermain basket.
Tiba-tiba saja laki-laki yang baru saja memasukkan bola itu pun terkejut dengan kehadiran pemuda di pinggir lapangan itu.
Rey
Rey
"Han, sejak kapan Lo ada di sini?"
Farchan
Farchan
"Baru aja sampe."
Rey
Rey
"Oh, mau main basket?"
Farchan
Farchan
"Iya."
Rey
Rey
"Oke, ayo!"
Rey dan Farchan pun bermain basket bersama.
.
.
.
Rey
Rey
"Han, oper bolanya ke sini. Ingat! Jantung Lo masih belum stabil."
Rey
Rey
[Memerhatikan Farchan dari garis tengah]
Farchan terlihat senang sekali memainkan bola itu, dia mendribble bolanya ke arah keranjang lalu melompat memasukkan bolanya.
Farchan
Farchan
"Gak usah khawatir, gua baik-baik aja."
Rey
Rey
"Tapi, masalahnya jantung Lo masih lemah, gua takut Lo pingsan di sini."
Farchan
Farchan
"Lo gak usah khawatir, gua jamin, gua baik-baik aja."
.
.
.
Farchan
Farchan
[Memulai kembali memainkan bolanya, mendribble sambil bergerak Pivot melewati Rey]
Rey
Rey
[Melakukan Blocking]
Farchan
Farchan
[Melakukan shooting ke arah ring]
Rey
Rey
"Dari dulu teknik Lo keren."
Farchan
Farchan
"Ah, gak kok. Gue masih perlu banyak belajar."
Rey
Rey
[Melempar bola ke arah Farchan (tuker bola)]
Farchan
Farchan
[Kembali menyerang ke arah pertahanan Rey]
Farchan
Farchan
[Melakukan gerakan tipu, berputar]
Rey
Rey
[Defense]
Farchan
Farchan
[Melompat sambil menembak. Namun, sebelum bola itu masuk ke keranjang, dia terjatuh tak sadarkan diri]
Rey
Rey
"Han, Lo kenapa?"
Rey
Rey
"Gue bilang juga apa, jantung Lo masih belum stabil."
Rey
Rey
[Panik]
Rey menggoyang-goyangkan tubuh Farchan, berharap Farchan segera bangun.
Akan tetapi, Farchan masih belum sadar. Rey semakin panik dan menggendongnya ke klinik terdekat.
Saat berada di pundak Rey, Farchan tersadar sambil terkekeh.
Farchan
Farchan
"Haha... Gue bercanda, Rey. Lo nggak usah panik kali."
Rey
Rey
"Nggak lucu, sumpah. Bercandaan Lo kelewatan."
Farchan
Farchan
"Nggak usah marah, kan gua cuma bercanda."
Rey
Rey
[Menjatuhkan tubuh Farchan dari pundaknya]
Rey
Rey
"Jujur, tadi gue panik banget, takut Lo kenapa-napa tapi Lo malah bercanda."
Farchan
Farchan
"Iya, maaf. Gua tadi cuma becanda, gua gak akan mengulanginya lagi."
Farchan
Farchan
"Maafin gue, Rey. Gue nggak mau Lo khawatir sama gue." [Berbisik dalam hati, menahan air matanya supaya tidak terjatuh]
Jantungnya barusan kumat, tapi Farchan berbohong agar Rey tidak khawatir padanya.
.
.
.

Bab 2

Esok harinya
Di SMA Garuda
Farchan dan Rey sedang belajar di kelas, pelajaran hari itu tentang fisika.
Pak Budi
Pak Budi
Usaha bernilai negatif jika..
Pak Budi bertanya pada salah satu muridnya. Dan dia ingin Rey yang menjawab soal itu.
Rey
Rey
Gaya berlawanan arah dengan perpindahan
Pak Budi
Pak Budi
Oke jawabannya benar.
Rey
Rey
[Merasa senang karena jawabannya benar]
Vita
Vita
Wah, ternyata Rey pintar juga ya...
Vita
Vita
[Tersenyum merona]
Waktu istirahat tiba, semua siswa berhamburan keluar kelas.
Adit, Nando, dan Tyo menghampiri Rey dan Farchan di kelasnya.
Adit
Adit
Rey, Minggu depan ada Liga Pelajar Perbasi. Gua, Tyo dan Nando sepulang sekolah nanti ingin daftar tim kita ke sana.
Rey
Rey
Oke, kalian daftar saja. Nanti besok kita mulai latihan.
Nando
Nando
Kita ke sini cuma mau ngasih kabar aja sekalian ngasih brosur ini sama Lo.
Nando
Nando
[Memberikan brosur kepada Rey]
Rey
Rey
[Menerima Brosur dari Nando]
Tyo
Tyo
Kalo gitu, kita cabut dulu ya.
Rey
Rey
Oke, jangan lupa besok kita ketemu di GOR sekolah.
"Oke," sahut mereka serempak. Farchan dan Rey pun ke kantin setelah bertemu ketiga sahabatnya itu.
Farchan
Farchan
Gue boleh gabung ke tim kalian gak?!?
Farchan bertanya dengan penuh harap, tapi karena Rey merasa jantung Farchan belum sepenuhnya sembuh, jadi dia menolaknya.
Rey
Rey
Sorry, Han. Bukannya gua gak mau Lo ikut gabung ke tim kita. Sepertinya banyak sekali yang harus gue pertimbangkan.
Farchan
Farchan
Apa Lo masih khawatir sama gua? Atau karena gua punya penyakit jantung, jadi Lo nggak mau gua masuk tim Lo?
Rey
Rey
Bukan itu alasannya.
Farchan
Farchan
Terus apa?
Rey
Rey
Gua nggak mau Lo kenapa-napa.
Farchan
Farchan
Dan itu artinya Lo masih khawatir sama gua.
Farchan
Farchan
[Menarik nafas, lalu membuangnya secara kasar]
Farchan
Farchan
Jangan khawatir, gua baik-baik aja. Lo harus percaya sama gua, dan tolong izinkan gua ikut gabung ke tim Lo.
Rey
Rey
[Bingung, menimbang ragu]
Rey
Rey
Gua sebenarnya mau bantu Lo masuk ke tim gua, tapi gua udah janji sama orang tua Lo.
Farchan
Farchan
Urusan orang tua gua, biar gua yang urus. Lo nggak usah khawatir.
Rey
Rey
Kalo gua ngizinin Lo berarti gua bukan orang yang amanah. [Agak sedikit menyesal]
Farchan
Farchan
Lo sahabat gue dari kecil, cuma Lo yang selalu support gua, jadi gua mohon sama Lo. Izinkan gua masuk ke tim basket Lo.
Farchan sangat memohon pada Rey.
Rey
Rey
Baiklah.
Rey akhirnya luluh juga, dia memberikan izin pada Farchan.
.
.
.
Rey dan Farchan sedang makan siomay di kantin, tiba-tiba cewek cantik mendekati mereka.
Shofie
Shofie
Rey, kamu sudah dapat info belum?
Rey
Rey
Eh, kak Shofie. Udah kok, tadi Adit, Nando, dan Tyo sudah memberitahuku.
Shofie
Shofie
Bagus, Jangan lupa ya! Besok langsung latihan saja, aku ingin tahun ini club basket kita juara.
Rey
Rey
Oke, kak. Siap!
Shofie
Shofie
Kalo gitu aku pergi dulu ya, kalian lanjutkan saja makannya.
Rey
Rey
Ya, kak.
Shofie
Shofie
[Pergi meninggalkan Rey dan Farchan, tapi tatapannya sangat tajam ke arah Farchan]
Bel masuk pun berdering.
Krings...
Krings...
Krings...
Farchan
Farchan
Lo janji 'kan sama gua, kalo Lo mau bantu gua masuk ke tim Lo.
Rey
Rey
Iya, gua janji. Tenang aja.
To Be Continued....
.
.
.

Bab 3

Hari ini adalah hari pertama latihan.
Semua pemain berkumpul di gedung olahraga sekolah, termasuk pelatih dan manajer club. Di tribun, Farchan duduk sambil memerhatikan mereka berlatih.
Firman
Firman
Sebelum kita melakukan latihan, alangkah baiknya kita melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Firman
Firman
Baiklah untuk gerakan yang pertama, yaitu. Walking high knees berguna untuk melatih kelenturan pinggul. bokong, dan paha belakang. Caranya angkat lutut setinggi mungkin saat melangkah. Pastikan untuk menjaga dada dan bahu tetap tegak. Seperti namanya, pemanasan ini dilakukan dengan berjalan.
Farchan
Farchan
[Duduk di atas tribun sambil memerhatikan mereka]
Semua pemain melakukan gerakan tersebut.
Adit
Adit
Rey, itu bukannya teman Lo, ya? [melihat ke arah tribun]
Rey
Rey
Iya.
Adit
Adit
Kenapa nggak di ajak ke sini?
Rey
Rey
Nanti aja, gua belum siap buat ajak dia ikut ke tim kita.
Tyo
Tyo
Kenapa? [Tyo menimpali]
Rey
Rey
Nggak ada alasan.
Tyo
Tyo
Loh kok bisa nggak ada alasan.
Nando
Nando
Bukannya dia dulu pemain yang bagus? Gue kenal dia dari SMP. Kalo gak salah dia juga pernah juara.
Rey
Rey
Ya, benar. Tapi gua masih belum sreg aja, karena gua masih khawatir.
Adit
Adit
Lo khawatir kenapa? Sepertinya Lo menyimpan rahasia tentang teman Lo.
Rey
Rey
Ya, gua gak mau dia kambuh.
Tyo
Tyo
Kambuh? Maksudnya?
Rey
Rey
Dia punya kelainan jantung, tapi gua harap kalian jangan cerita sama bang Firman.
Tyo
Tyo
Oke.
Firman
Firman
[Menatap ke arah tribun, dia merasa terganggu]
Firman
Firman
Kamu, yang di atas sana namanya siapa?
Farchan
Farchan
[Celingukan]
Firman
Firman
Hey, kamu. Siapa lagi, emang di sana ada orang lain?
Firman
Firman
[Menunjuk Farchan]
Farchan
Farchan
Aku? [menunjuk dirinya sendiri]
Firman
Firman
Ya, siapa namamu?
Farchan
Farchan
Farchan.
Firman
Firman
Oke, Farchan. Ngapain kamu di atas sana?
Farchan
Farchan
Aku mau lihat temanku latihan.
Firman
Firman
Siapa teman kamu?
Farchan
Farchan
itu dia Rey. [menunjuk temannya]
Rey
Rey
Bang, aku minta maaf jika temanku mengganggu latihan ini.
Firman
Firman
Tidak masalah, apa temanmu suka Basket??
Rey
Rey
Sangat menyukainya.
Firman
Firman
Kalo begitu, suruh dia turun dari tribun. Ajak dia ikut berlatih bersama kalian. [perintahnya]
Rey
Rey
Baik, bang.
Farchan yang mendengar kabar tersebut pun langsung turun dari tribun.
Farchan
Farchan
Terima kasih, bang. Aku akan latihan dengan sungguh-sungguh. [Sudah turun dari tribun, dan saat ini dia berada di tengah lapangan bersama pemain lainnya]
Rey
Rey
Han, apa Lo baik-baik saja? [berbisik]
Farchan
Farchan
Lo tenang aja, gak usah khawatir.
Firman
Firman
Oke, kita lanjutkan pemanasan ini.
Firman
Firman
Gerakan selanjutnya, mirip dengan gerakan pertama, kamu masih harus berjalan ke depan namun dengan memeluk lutut dengan lengan. Tekuk lutut setinggi dada. Sekali lagi pemanasan ini berguna melenturkan otot pinggul dan bokong.
Saat melakukan gerakan itu, Farchan bergerak sangat lamban, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Firman
Firman
Farchan, lebih dipercepat lagi. Lambat sekali kau. [memarahi]
Farchan
Farchan
Baik, bang. [berusaha melakukan yang terbaik]
Rey
Rey
Kalo Lo masih belum sehat, sebaiknya Lo mundur saja. [Masih berbisik]
Farchan
Farchan
Jangan remehkan gua, gua baik-baik saja, dan Lo nggak perlu khawatir.
Rey
Rey
Tapi gua takut Lo kenapa-napa, Han.
Farchan
Farchan
Sebaiknya Lo berhenti mengkhawatirkan gua, karena apa? Gua baik-baik saja.
Rey
Rey
[Cemas dan tidak tenang]
.
.
.
Lanjut... >>>

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!