Ini Mellow Romance yang suka kebucinan mari ngumpul disini. Khusus untuk yang sudah menikah boleh baca ini dijamin buat baper dan kesemsem.
Awalnya Cinta kontrak ???
Kok bisa nikah Beneran ???
Bisa dong ...
Cinta pertama disaat remaja dan sampai akhirnya mereka dipertemukan kembali dalam versi yang dewasa dan juga mapan.
Setelah 10 tahun Mereka berdua bertemu kembali untuk pertama kalinya saat sama-sama menghadiri sebuah acara dalam rangka pemilihan Direktur NS Hospital terbaru.
Nayya terakhir bertemu dengan Sean pada acara kelulusan dia dan Excel. Mantan Pacarnya Nayya sekaligus adiknya Sean. Keduanya menjalin hubungan hampir 3 tahun dimasa SMA.
Namun hubungan mereka harus kandas karena Excel memilih kembali bersama, dengan cinta pertamanya yang tak lain adalah Sahabatnya Nayya, Precessylia Angelica.
Gadis itu adalah sahabatnya Nayya saat di London. Nayya dan Cessy sama-sama menjadi siswa pertukaran pelajar dari kota asal mereka.
Nayya dari Zurich dan Angel sendiri dari Irlandia. Dan mereka sama-sama asli orang Indonesia makanya cepat akrab.
Sean sendiri sosok yang paling dewasa. Dia sangat mencintai Nayya, dirinya selalu berusaha menjaga dan melindungi dia dengan caranya. Tanpa harus merusak hubungan gadis itu dan adiknya.
Kehidupan Nayya berubah drastis semenjak dirinya kehilangan dua orang yang berperngaruh besar dalam hidupnya. Kedua orang tuanya meninggal secara bergantian dalam hitungan tahun saja.
Papa Alex meninggal karena sebuah kecelakaan tragis, akibat mendapat tekanan dan serangan penuh dari para penghianat yang ingin menguasai perusaahan nya yang ada di Zurich.
Setahun kemudian, sang mama menyusul suaminya. Mama Nayra yang menderita penyakit serius akibat kelelahan dalam bekerja, mengakibatkan nya harus tutup usia di usia 40 tahun. Pekerjaan mamanya sendiri adalah seorang Designer terkenal dikotanya.
Dan saat mamanya dinyatakan mati otak, ternyata sang mama sudah mendaftarkan diri menjadi pendonor organ tetap, disalah satu rumah sakit besar yang ada di Zurich.
Hatinya Nayya hancur, saat mengetahui hal itu. Mama Nayra juga akan mendonorkan hatinya untuk sahabat putrinya yang tak lain Angel atau Cessy.
Saat itu Cessy menderita kanker hati yang membuat dirinya kritis dan berada diujung jurang kehidupan.
Mama Nayra pernah bertemu Cessy dirumah sakit sahabatnya di London. Gadis itu telah di diagnosa mempunyai waktu yang singkat disisa umurnya.
Dan syukurnya dia mendapat transplatasi hati dari mamanya Nayya. Mama Nayra sudah berpesan sebelum dia meninggal. Dia akan mendonorkan hatinya untuk sahabat putrinya itu.
Saat itulah, mamanya Nayya memasukkan nama Cessy, dalam data penerima organ setelah dirinya, dinyatakan tidak dapat diselamatkan lagi.
Dunia Nayya serasa lebur tidak tersisa apapun lagi. Bahkan Nayya sendiri lupa apa itu arti bahagia.
Sejak kelulusan SMA, ia bertekat untuk pergi menjauh dari negara yang mana hanya bisa memberi kenangan buruk untuknya.
Tidak siapapun yang tahu dimana Nayya berada sekarang ini, termasuk Sean, para sahabat dan juga keluarganya. Ia menjadi sosok yang begitu tertutup dan penuh sejuta rahasia.
Semenjak kehilangan orang tuanya, Nayya berubah menjadi seorang gadis yang begitu posesif.
Excel mulai jengah dan bosan dengan perubahan sifatnya Nayya. Suatu hari Cinta pertama Excel yang tak lain sahabat kecilnya Cessy, kembali hadir diantara Excel, Sean dan juga Nayya.
Begitu banyak kebohongan yang telah dibangun oleh Excel, semenjak kehadiran Cessy ditengah-tengah hubungan mereka. Sampai akhirnya Nayya lebih memilih mengalah meninggalkan semuanya.
Sean begitu mencintai Nayya, begitu banyak pengorbanan yang dia lakukan untuk Nayya dulu.
Sean rela terbang dari New York saat kedua orang tuanya Nayya meninggal, yang hanya berkelang satu tahun saja. Sean juga selalu ada disisinya saat gadis cantik itu tengah membutuhkannya.
Pria itu juga selalu menjaga hatinya hanya untuk Nayya seorang. Sean rela pergi kuliah keluar negeri hanya demi untuk melupakan Nayya, dan menjaga jarak agar hubungannya dengan adiknya baik-baik saja ke depan nya.
Excel sendiri juga mencintai gadis itu sebelumnya, namun pria itu memiliki sikap posesif yang sangat tempramen. Emosinya selalu meledak serta memuncak, saat tahu ada lelaki lain termasuk Sean berada disamping kekasihnya itu.
Entah kenapa Excel bisa menjadi goyah saat Cessy datang kembali ditengah-tengah hubungan mereka.
Awalnya Excel hanya kasihan karena kondisi lemahnya Cessy, yang tidak dapat bertahan lebih lama lagi, karena keadaanya mulai kritis.
Selama Cessy sakit, semua waktu Excel dia lakukan hanya untuk Cessy dan Cessy saja.
Sampai akhirnya hubungan mereka harus kandas, karena Nayya melihat dengan mata kepalanya sendiri, Excel sedang bermain api dan bercinta bersama dengan Cessy, dimalam Prom night.
Masa remaja Nayya memiliki para sahabat yang sangat menyayanginya. Yakni si kembar Ajeng dan Anggun. Dan juga kedua sahabatnya Excel yang tak lain, Fero dan juga Felix. Namun semenjak lulus mereka tidak pernah bertemu lagi.
Nayya berusaha keras untuk hidup sendirian tanpa siapapun disampingnya, sampai akhirnya dia menjadi seorang Model terkenal di Korea sekaligus menjadi Dokter kecantikan disana.
Nayya mengubah nama panggilan nya yang biasa disebut sewaktu kedua orang tuanya masih hidup.
NARRA adalah nama panggilan kecil nya dari seluruh keluarga mamanya yang ada di Zurich.
Dan kembali ia gunakan sejak pergi dari Amsterdam dan sampai sekarang ini.
Hanya yang mengenalnya dekat yang tahu namanya NAYYA, jika orang yang baru akan memanggilnya dengan nama Narra Alexanders.
Yang penasaran kisah mereka jangan lupa support dan dukungannya ya kakak2 ..
jangan lupa Vote, Like dan Coment nya ...
Jakarta, Indonesia 2024 ...
Mobil yang dinaiki gadis 26 tahun itu, berhenti tepat didepan rumah sakit mewah di kota itu.
NS Hospital, salah satu anak cabang dari rumah sakit terbesar yang ada di Spanyol.
Sebuah rumah sakit besar milik pribadi, tentu saja milik keluarga terpandang dengan kekayaan yang tidak bisa dihitung sebanyak apa jumlahnya.
Semua peralatan medis dirumah sakit ini sangat lengkap dan mereka juga mempekerjakan para tim medis yang cerdas dan berbakat lulusan dari berbagai universitas ternama didunia.
Para Dokter yang lulus dari dalam negeri hanya sedikit, kebanyakan hanyalah staff biasa bukan Dokter Ahli atau Profesor.
Nayya ingat sahabatnya pernah bercerita, kalau pemilik rumah sakit mereka ini, dulunya seorang CEO yang terkenal di Spanyol.
Mereka punya jaringan kerja sama yang sangat luas di berbagai negara di Eropa. Indonesia menjadi pilihan keempat untuk rumah sakit yang mereka bangun sebagai anak cabang.
"Dokter Narra, Kamu hampir terlambat"! ujar Nayla sahabat sekaligus Asisstan nya Dokter Narra dirumah sakit besar itu.
Nayya menoleh sebentar pada Nayla yang sudah tiga tahun ini bekerja sebagai Assistan nya.
Iya gadis itu adalah Nayya, gadis yang punya sejuta pesona dan kepintaran sedari dulu sampai saat ini.
Setelah pindah dari Amsterdam , Nayya mengganti panggilan nya menjadi "Narra" seperti saat di Zurich, dulu keluarganya memanggilnya dengan nama itu.
"Ada apa, kenapa Kau begitu khawatir"? tanya Nayya yang baru saja tiba diruangannya.
"Hmm, Ada perintah semua Dokter dan Staff harus datang ke Aula pertemuan pagi ini".
"Kenapa"? tanya gadis itu lagi, dengan sedikit membenarkan jepit rambutnya.
Dokter Narra adalah Dokter tercantik yang ada dirumah sakit itu, sesuai dengan poli yang ia tekuni selama 3 tahun di NS Hospital. Ia adalah Lulusan terbaik di Youngsan University, Korea.
Dokter yang selalu tampil dengan cantik setiap harinya. Banyak para Dokter senior yang sudah melamar Dokter Narra, namun ada saja alasan nya untuk bisa menolak mereka. Seperti alasan klasik, yang masih nyaman hidup sendiri.
"Aku mendengar dari Dokter Amara, hari ini kita akan kedatangan anak pemilik rumah sakit".
"Mulai sekarang dia akan menjadi Direktur sekaligus Dokter pimpinan dirumah sakit ini".
"Ahh dia juga seorang Professor muda"! cerocos Nayla dengan suara cemprengnya.
Makanya Nayla selalu dijuluki sebagai lambe NS Hospital, karena ia selalu punya info terupdate seputar rumah sakit tempat mereka bekerja.
"Ohh Yaa"? serunya Antusias. Nayya penasaran bagaimana rupa anak pemilik rumah sakit ini.
"Menurut informasi yang ku dengar, wajahnya sangat tampan dan berkharisma, Dokter Narra"! pekiknya dengan tertahan, takut ada orang lain yang ikut mendengar percakapan mereka.
"Setampan apa wajahnya? sampai kau sangat antusias sekali seperti itu"! ujarnya acuh.
Mengingat wajah pimpinan mereka sangatlah datar dan juga dingin, dia bermonolog dalam hatinya.
"Ahh Aku yakin saat Dokter melihatnya, pasti hati Dokter yang sedingin Es itu akan segera mencair". ejek Nayla dengan menaikkan sedikit alisnya.
"Cih emang Aku cewek apaan"? sentak Nayya.
Tok .. tok .. Suara ketukan pintu terdengar,
"Masuk". titah Nayya.
"Permisi Dokter Narra, Anda dipanggil untuk segera pergi ke Aula pertemuan sekarang". ucap Dokter Amara, ia adalah Dokter senior spesialis penyakit dalam dirumah sakit itu.
"Ahh baiklah Dok, saya akan segera kesana". jawabnya sambil tersenyum simpul.
"Dokter juga diminta menjadi wakil dari semua Dokter yang ada dirumah sakit ini". lanjutnya lagi.
"Kenapa harus saya"? tanya ia penasaran.
"Bukankah dirumah sakit ini, banyak Dokter senior yang lebih berpengalaman dari saya". imbuhnya lagi merasa khawatir.
"Tapi ini perintah langsung dari Guru besar Rayen".
"Anda tahu bukan, bagaimana keras kepalanya dia". jawabnya sedikit ragu.
"Hmm". Nayya menghela nafasnya beratnya.
"Dasar Bapak tua itu"! gerutunya dalam hati.
Nayya tentu mengenal siapa Guru besar itu.
Seorang Guru yang selalu memberinya ilmu serta kasih Sayang, yang sudah lama tidak ia dapati dari kedua orang tua dan keluarganya.
"Baiklah, saya akan segera kesana".
"Terimakasih Dokter Amara, maaf jika sudah merepotkan Dokter". jawabnya sopan.
"Tidak masalah Dokter Narra, saya permisi".
Sepeninggal Dokter Amara dari ruangannya, lagi-lagi Nayya menggerutu dengan sebal.
"Kenapa harus Aku sih, kan banyak Dokter lain dirumah sakit ini, Aku paling malas jika harus bertemu dengan orang-orang asing". ujar nya sebal.
Dia terus mengumpat, tanpa sadar bahwa didalam ruangan itu masih ada Nayla, sang Assistan.
"Enggak baik mukanya ditekuk begitu Dokter, nanti cantiknya Dokter Aku ambil mau"? celetuk Nayla.
Ccckkk .. Nayya berdecak kesal.
Aula rumah sakit yang luasnya hampir sama dengan lapangan sepak bola ini, sudah nampak begitu ramai dan juga penuh manusia dengan berbagai ahlinya.
Semua petinggi, Guru besar, Dokter Ahli, Dokter umum, dan Staff perawat juga terlihat sudah berkumpul di Aula ini.
Hanya tinggal sebagian saja dari mereka yang belum datang, termasuk Dokter Narra dan juga Asisstan nya Nayla.
Sesampainya di Aula, ternyata acara sudah dimulai. Diatas podium kehormatan, Mr.Rayen sudah berdiri dengan gagah di atas sana.
Mr.Rayen atau biasa dipanggil Bapak tua oleh Nayya ia adalah pemilik rumah sakit mewah tempat dimana Nayya bekerja selama 3 tahun terakhir ini.
Mr.Rayen sendiri masih keturunan Spanyol. Dirinya pernah menikahi wanita muda asli orang Indonesia.
Namun karena suatu hal, ia kembali ke Spanyol lalu meninggalkan istrinya sendirian disini.
10 tahun kemudian ia kembali mencari istri dan juga keturunannya. Karena saat ia pergi istrinya sedang hamil muda. Mr.Rayen baru mengetahuinya setelah putranya itu lahir kedunia.
Saat dia kembali ke Indonesia, istrinya telah kembali kepangkuan Tuhan. Dan itu membuatnya frustasi.
Sedangkan ia tidak pernah tahu, keadaan putranya saat itu ada dimana. Namun Takdir masih berpihak kepada Mr.Rayen, Setelah 20 tahun akhirnya mereka bisa berkumpul bersama dan hidup bahagia.
Tuhan memberi kesempatan kepadanya untuk menebus semua waktu dan dosanya selama ini.
Entah sudah berapa lama dan sampai dimana pak tua itu memberi sambutan dan arahan.
Pandangan Nayya berhenti pada seseorang yang tiba-tiba naik keatas panggung Aula. Lalu ia melirik para dokter muda, perawat dan beberapa staff perempuan yang terlihat mulai berbisik-bisik.
Lelaki yang sedang ada didepan sangatlah tampan dimata mereka, menurut mereka lebih cocok menjadi aktor dan model ketimbang menjadi Dokter.
Semua mata tertuju kepadanya, merasa terkesima serta kagum. Termasuk Nayya ikut fokus menatap ke depan. Sosok berdiri itu seperti magnet yang kuat memukau dengan segala pesona, yang dimiliki pria gagah dalam balutan jas putih itu.
Tubuhnya tinggi menjulang, dan wajahnya memancarkan keangkuhan yang sempurna.
Nayla sampai tidak bisa berkata-kata lagi, mulutnya sudah ternganga lebar dengan tatapan begitu memuja. Nayya sendiri jelas mengenal siapa pria itu.
Sampai sekarang ia tidak bisa melupakan semua tentangnya. Bahkan sosok pria itu selalu hadir disetiap mimpi-mimpi indahnya.
Tanpa sadar Nayya meneguk salivanya, ia takut Lelaki itu mengenalinya. Sehingga ia berpikir ingin segera kabur secepat kilat dari sana.
Baru saja ia ingin berbalik dari kursinya ..
"Dokter Narra, kau ingin pergi kemana"?
"Acaranya baru saja dimulai"! teriak Mr.Rayen menggema di seluruh Aula.
Semua mata mulai tertuju kepadanya, lalu ia mengutuk pria tua itu didalam hatinya.
"Dasar Pak tua awas saja nanti"!
Nayya tersenyum kikuk, lalu segera kembali ketempat duduknya dengan wajah menunduk.
Ahh, ia benar-benar malu sekarang ini.
Tidak lama Mc mengatakan sesuatu yang membuat Nayya begitu kaget setengah mati.
Badannya sudah bergetar dan pikirannya juga mulai linglung kemana-mana.
"Baiklah, sebentar lagi kita akan menyambut perwakilan dari NS Hospital Indonesia".
"Dok,ter terbaik sekaligus Dokter tercantik, di NS Hospital Indonesia".
"Dokter yang selalu mendapat penghargaan 3 tahun berturut-turut dirumah sakit kebanggan kita ini".
"Saya yakin semua orang pasti sudah tahu siapa beliau, bukan"?
"Kita sambut, Dokter Narra Alexander's ..."!
"Dokter Ahli Esthetika di NS Hospital Indonesia". teriak Mc cantik itu dengan lantang.
"Ahh benar-benar sesuatu"!
"Fix, Aku masuk dalam perangkap mereka berdua"! batin Nayya dongkol.
Mc yang saat ini ada didepan podium adalah rekan kerja, sekaligus sahabatnya semasa ia duduk dibangku sekolah dasar.
Dimana dirinya dan kedua orang tuanya masih menetap dan tinggal di Jakarta 15 tahun yang lalu.
Setelah cukup lama menundukan kepalanya, Mc pun kembali berbicara dengan tegas.
"Silahkan Dokter Narra, agar segera naik keatas Podium sekarang".
"Anda sudah ditunggu oleh pimpinan beserta dengan jajarannya".
"Dokter, apa Dokter Narra sedang sakit"? tanya sang asisstan, Nayla.
"Hmm .. tidak .. tidak, saya baik-baik saja". jawabnya.
"Kenapa wajah Dokter terlihat pucat"? khawatirnya.
"Hmm, saya naik keatas Podium dulu". selanya.
Entah sudah keberapa kali Nayya menarik nafas lalu membuangnya secara perlahan.
"Ingat Nayya, Lo harus terlihat biasa-biasa saja"!
"Dia bukan siapa-siapa Lo lagi"!
"Anggap aja orang asing yang baru Kamu temui! Yang tak lain, laki-laki pemberi harapan palsu"!
"Pria itu sama berengseknya seperti adiknya"!
"Kau harus terlihat kuat dan tangguh! Please jangan terlihat lemah, ingat Kamu ratunya disini"!
"Rumah sakit ini tidak akan bisa sesukses ini, tanpa kerja keras kau selama 3 tahun ini"! sudah berapa umpatan yang Nayya katakan dilubuk hatinya itu.
Setelah sampai diatas Podium, Narra memaksakan seulas senyumnya, agar tetap terlihat elegan.
"Baiklah saya akan memperkenalkan kepada kalian semua disini, bahwa yang sedang berdiri disebelah kanan saya, adalah putra pertamaku yang bernama ROLANDA ASEAN ALBARCA".
Nayya tersentak langsung menoleh kearah Sean.
Iya benar, Sean adalah kakak dari mantannya Nayya sewaktu masih SMA dulu.
"Sejak kapan Kak Sean menjadi anak Mr.Rayen apa yang sebenarnya terjadi"? batin Nayya.
"Dia akan segera menjadi Direktur pimpinan dirumah sakit NS Hospital Indonesia".
"Dulu putra saya pernah juga menjadi pimpinan, disebuah rumah sakit besar yang ada di Barcelona".
"Karena usia saya saat ini tidak lagi muda, maka itu seluruh urusan rumah sakit, akan saya serahkan kepada putra pertama saya, Roland". ucap Mr.Rayen dengan jelas dan tegas.
"Hah, Roland"? cengo Nayya.
"Dokter Narra Apakah anda naksir anak saya"? tegur Mr.Rayen dengan sinis.
Sontak wajah Nayya mulai memerah, semua orang dibawah sana menatapnya iri, apalagi para kaum hawa yang selalu sirik dengan semua hasil kerja keras dan pencapaiannya selama ini.
Jika harus disandingkan dengan Profesor Roland juga, maka hidup Nayya jelas semakin sempurna.
"Hah, maksud anda Mr. Rayen"? cengok Nayya.
"Kau sejak tadi kuperhatikan, selalu menatap putra saya dengan tatapan yang begitu dalam".
"Apakah Kau mengenal putraku, sebelumnya"? tanya Mr.Rayen monohok.
"Hah"? Nayya hanya celingak-celinguk layaknya gadis bodoh, sungguh ia tidak mengerti.
"Apakah Kau akan setuju, jika saya berniat ingin menjodohkanmu dengan putraku ini". ucap Mr.Rayen mantap dan tegas.
Lagi-lagi ucapan Mr.Rayen membuat semua orang yang ada di Aula kaget bukan main.
Apalagi para hatters nya, Nayya sudah menatap penuh kebencian kepadanya saat ini.
Sementara para Dokter dan professor muda, yang sudah lama mengincar Nayya, untuk menjadi pacar dan istri mereka langsung menghela nafas beratnya.
Mereka tidak akan sanggup jika harus bersaing dengan anak dari pemilik rumah sakit itu.
Para petinggi juga sudah terlihat kecewa, karena mereka gagal dan kalah cepat untuk menjadikan Dokter Narra sebagai calon menantu mereka.
Keadaan Aula mulai ricuh dan ramai saat ini.
Nayya sudah menjadi bahan pembicaraan dan olok-olokan dari semua yang ada disana.
Mereka semua mengira Nayya tidak sepolos dan sebaik yang mereka kira.
Sebab mereka tahu kedekatan antara Mr.Rayen dan Dokter itu sangatlah dekat. Bahkan Dokter Narra kerap kali selalu dibilang anak emasnya rumah sakit.
Dulu, mereka mengira Dokter Narra ada main dengan Mr.Rayen. Namun hari ini terjawab sudah.
Mereka beranggapan jika Dokter Narra sengaja mendekati Mr.Rayen, karena dia ingin menikahi putra satu-satunya pemilik rumah sakit itu.
"Daddy, ini apa-apaan, Roland belum ingin menikah dalam waktu dekat". bisik putranya.
Mr. Rayen hanya tersenyum menyeringai.
Sedangkan Nayya, jangan tanya lagi keadaannya seperti apa sekarang ini. Sungguh ia benar-benar, dibuat malu hari ini oleh pak tua dihadapannya ini.
Nayya terlihat memijat dahinya berapa kali.
"Tenang kalian semua! kenapa kalian jadi berisik"!
"Sebegitu tidak relanya kalian, saat saya ingin menjadikan Dokter Narra sebagai menantu saya"!
"Apakah putra saya tidak pantas mendapatkan wanita secantik dan secerdas Dokter Narra"? sindir Mr. Rayen dengan sengaja.
Sontak semua orang yang berada didalam Aula diam tidak berkutik. Karena secara tidak sengaja, pemilik rumah sakit langsung memberi ultimatum kepada mereka semua disana.
Sementara Nayya sudah tertunduk malu.
"Angkat kepalamu Dokter Narra"!
"Kau wanita yang baik, cerdas dan berbakat"!
"Tunjukkan kepada semua orang, bahwa Kau memang pantas dan layak bersanding dengan putraku satu-satunya ini". ucap Mr.Rayen tegas
"Sebenarnya saat ini saya sedang bingung". jawab Nayya pelan, hanya bisa didengar oleh Ayah dan anak itu saja.
"Sepertinya Dokter Narra kaget dengan ucapan saya barusan ini, saya ulangi sekali lagi".
"Saya RAYEN ALBARCA, hari ini secara resmi mengundurkan diri dari Direktur NS Hospital".
"Dan Akan digantikan oleh putraku yaitu, Profesor Roland. Saya pribadi juga akan mengumumkan berita yang bahagia pada kalian semua".
"Saya Pemilik dari NS Hospital, menyatakan ingin melamar Dokter Narra Alexander's untuk menjadi istri putra saya Roland". Mr.Rayen berkata dengan lebih jelas lagi.
Nayya yang begitu kaget mendengarnya, tubuhnya hampir terhuyung kebelakang.
Namun satu tangan Kekar sudah menangkapnya dengan cepat. Dan kejadian itu pun tak lepas dari semua netra dan pandangan yang Ada di Aula.
"Sorry". cicit Nayya pelan, lalu kembali berdiri dengan tegap kembali.
Pria itu terlihat acuh, cuek dan terlihat biasa saja.
"Bagaimana Dokter Narra"?
"Apakah Kamu akan menerima lamaranku, untuk putraku Roland"? tanya Mr. Rayen dengan lantang.
"Aku benar-benar dibuat gila oleh Pak tua ini".
"Apa yang sebenarnya ia rencanakan"?
"Dan mungkin benar, dia bukanlah Kak Sean yang ku kenal dulu, bahkan sejak tadi dia tidak menatapku". umpat Nayya dalam hatinya.
"Bagaimana Dokter Narra apa lamarannya Mr.Rayen diterima"? goda sahabat kecilnya itu.
Semua orang yang ada disana, terlihat ikut antusias menunggu jawaban dari Dokter Narra.
Nayya menarik nafasnya dalam-dalam.
"Baiklah, terimakasih atas lamarannya Mister".
"Dan akan saya pertimbangkan lagi nanti". jawabnya pelan namun sopan.
Nayya tidak tahu harus menjawab apa saat ini,
untuk menolak pun rasanya juga tidak akan bisa.
Karena sekarang ini, ia telah menjadi sorotan dan tontonan semua orang yang ada di Aula.
"Baiklah, kita semua akan menunggu kabar baiknya dari Dokter Narra". ucap Mr.Rayen serius.
Semua orang di Aula ikut tersenyum bahagia.
Para Dokter dan Profesor muda juga terlihat lega.
Mereka berpikir, bahwa masih ada peluang untuk menjadikan Dokter Narra sebagai istrinya.
Para Dokter Senior, Guru besar, dan Para petinggi, mereka juga berpendapat bahwa Dokter Narra tidak menyukai putranya Mr.Rayen.
Jangan tanya tanggapan dari para kaum wanita, yang begitu membenci Nayya. Baik itu para Dokter, perawat maupun Staff rumah sakit.
Mereka semua menatap Nayya dengan tatapan nyalang dan juga sinis, karena mereka beranggapan, bahwa gadis itu tak ada bedanya dengan wanita jalang yang haus kekuasaan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!