Ini Mellow Romance yang suka kebucinan mari ngumpul disini. Khusus untuk yang sudah menikah boleh baca ini dijamin buat baper dan kesemsem.
Awalnya Cinta kontrak ???
Kok bisa nikah Beneran ???
Bisa dong ...
Cinta pertama disaat remaja dan sampai akhirnya mereka dipertemukan kembali dalam versi yang dewasa dan juga mapan. Setelah 10 tahun Mereka berdua bertemu kembali untuk pertama kalinya saat sama-sama menghadiri sebuah acara dalam rangka pemilihan Direktur NS Hospital terbaru.
Nayya terakhir ketemu dengan Sean pada acara kelulusan dia dan Excel. Mantan Pacarnya Nayya sekaligus adik kandungnya Sean. Nayya dan Excel menjalin hubungan hampir 3 tahun dimasa SMA. Namun hubungan mereka harus kandas karena Excel memilih kembali bersama dengan cinta pertamanya yang tak lain adalah Sahabatnya Nayya, yaitu Cessy. Gadis itu adalah sahabatnya Nayya semasa waktu di Inggris. Nayya dan Cessy sama-sama menjadi siswa pertukaran pelajar dari kotanya masing-masing. Nayya dari Zurich dan Angel sendiri dari Irlandia. Dan mereka sama-sama asli orang Indonesia makanya cepat akrab.
Sedangkan Sean adalah sosok yang paling dewasa. Dia sangat mencintai Nayya, dirinya selalu berusaha menjaga dan melindungi Nayya dengan caranya. Tanpa harus merusak hubungan Nayya dan adiknya.
Kehidupan gadis itu berubah drastis semenjak dirinya kehilangan dua orang yang berperngaruh besar dalam hidupnya. Orang tua Nayya meninggal secara bergantian dalam hitungan tahun saja.
Sang papa yang meninggal karena kecelakaan akibat mendapat tekanan dan serangan penuh dari para penghianat yang ingin menguasai perusaahan papanya di Zurich. Setahun kemudian, mamanya menyusul sang papa karena menderita penyakit yang serius akibat kelelahan dalam bekerja.
Dan saat mamanya dinyatakan mati otak, ternyata sang mama sudah mendaftarkan diri menjadi pendonor organ tetap disalah satu rumah sakit di Zurich. Betapa hancurnya hatinya Nayya saat itu. Termasuk hatinya sang mama ternyata akan didonorkan untuk sahabatnya Cessy.
Kebetulan Cessy menderita kanker hati yang membuat nya kritis. Mama Nayya pernah bertemu Cessy dirumah sakit sahabatnya di London.
Gadis itu di diagnosa mempunyai waktu yang singkat disisa umurnya.Dan syukurnya dia mendapat transplatasi hati dari mamanya Nayya. Mamanya Nayya sudah berpesan, sebelum dia meninggal. Dia ingin mendonorkan hatinya untuk sahabat anaknya itu, Precessylia Angelica.
Saat itulah, mamanya Nayya memasukkan daftar nama penerima organ setelah dirinya dinyatakan tidak dapat diselamatkan lagi.
Dunia Nayya serasa hancur tidak tersisa apapun lagi. Bahkan Nayya sendiri lupa apa arti bahagia. Sejak kelulusan SMA, ia bertekat untuk pergi menjauh dari negara yang mana hanya bisa memberi kenangan buruk untuknya. Tidak ada siapapun yang tahu dimana Nayya berada sekarang ini Termasuk Sean, para sahabat dan juga keluarganya. Ia menjadi sosok yang begitu tertutup dan penuh sejuta rahasia. Novel ini sebenarnya ada beberapa karakter. Sean dan Excel sebelumnya juga pernah berselisih paham, dan masalahnya hampir sama karena seorang wanita.
Semenjak kehilangan orang tuanya, Nayya berubah menjadi seorang gadis yang begitu posesif.
Excel mulai jengah dan bosan dengan perubahan sifatnya Nayya. Suatu hari Cinta pertama Excel,
yang tak lain sahabat kecilnya Cessy kembali hadir diantara Excel, Sean dan juga Nayya.
Begitu banyak kebohongan yang telah dibangun oleh Excel semenjak kehadiran Cessy ditengah-tengah hubungan mereka. Sampai akhirnya Nayya lebih memilih mengalah meninggalkan semuanya.
Sean begitu mencintai Nayya, begitu banyak pengorbanan yang dia lakukan untuk Nayya semasa remaja. Sean rela terbang dari New York saat kedua orang tuanya Nayya meninggal yang berkelang satu tahun saja. Sean juga selalu ada disisinya Nayya saat gadis itu membutuhkannya. Pria itu juga selalu menjaga hatinya hanya untuk Nayya seorang.
Sean rela pergi kuliah keluar negeri yang jauh hanya untuk belajar melupakan Nayya dan menjaga jarak agar hubungannya dengan adiknya baik-baik saja.
Excel sendiri juga begitu mencintai gadis itu sebelumnya, namun pria itu memiliki sikap posesif yang sangat tempramen. Emosinya selalu meledak serta memuncak saat tahu ada lelaki lain termasuk Sean sedang berada disamping kekasihnya itu. Entah kenapa Excel menjadi goyah saat Cessy datang kembali ditengah-tengah hubungan mereka berdua, awalnya Excel hanya kasihan karena kondisi lemahnya Cessy yang tidak dapat bertahan untuk lebih lama lagi, karena keadaanya mulai kritis.
Selama Cessy sakit semua waktu Excel dia lakukan hanya untuk Cessy dan Cessy. Sampai akhirnya hubungan mereka kandas karena Nayya melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Excel sedang bercinta bersama dengan sahabatnya itu, tepatnya dimalam Prom night kelulusan mereka.
Saat Remaja Nayya memiliki para sahabat yang sangat menyayanginya. Yakni si kembar Ajeng dan Anggun. Dan juga kedua sahabatnya Excel yakni Fero dan juga Felix. Namun semenjak lulus mereka tidak pernah bertemu lagi. Karena Nayya yang memilih menjauh dan pergi dari kehidupan mereka.
Nayya berusaha keras untuk hidup sendirian tanpa siapapun disampingnya sampai akhirnya dia menjadi seorang Model terkenal di Korea sekaligus menjadi Dokter kecantikan disana.
Yang penasaran kisah mereka jangan lupa support dan dukungannya ya kakak2 ..
jangan lupa Vote, Like dan Coment nya ...
Jakarta, Indonesia 2024 ...
Mobil yang dinaiki Narra berhenti tepat didepan rumah sakit mewah di kota itu.
NS Hospital, salah satu anak cabang dari rumah sakit terbesar yang ada di Spanyol.
Sebuah rumah sakit besar milik pribadi, tentu saja milik keluarga terpandang dengan kekayaan yang tidak bisa dihitung sebanyak apa jumlahnya. Semua peralatan medis dirumah sakit ini sangat lengkap dan mereka mempekerjakan para tim medis yang berbakat lulusan dari universitas ternama didunia.
Para Dokter yang lulus dari dalam negeri hanya sedikit, kebanyakan hanyalah staff biasa, bukan Dokter Ahli. Narra ingat sahabatnya pernah bercerita, kalau pemilik rumah sakit mereka ini, dulunya seorang CEO yang terkenal di Spanyol. Mereka punya jaringan kerja sama yang sangat luas di berbagai negara di Eropa.
Indonesia menjadi pilihan keempat untuk cabang rumah sakit yang mereka bangun.
"Dokter Narra, Kamu hampir terlambat"! ujar Nayla sahabat sekaligus Asisstan nya Narra dirumah sakit besar itu.
"Ada apa, kenapa Kau begitu khawatir"? tanya Narra yang baru saja tiba diruangannya.
"Hmm, Ada perintah semua Dokter dan Staff harus datang ke Aula pertemuan pagi ini".
"Kenapa"? tanya Narra lagi, dengan sedikit membenarkan jepit rambutnya.
Narra adalah Dokter tercantik dirumah sakit ini sesuai dengan bidang yang ia tekuni. Ia adalah Lulusan terbaik di Youngsan University, Korea. Dokter yang selalu tampil dengan cantik setiap harinya. Banyak para Dokter senior yang sudah melamar Narra, namun selalu saja ditolaknya. Dengan alasan ia masih nyaman hidup sendiri.
"Aku mendengar dari Bu Amara, hari ini kita akan kedatangan anak pemilik rumah sakit".
"Mulai sekarang dia akan menjadi Direktur sekaligus Dokter pimpinan dirumah sakit ini".
"Ahh dia juga seorang Professor muda"! ucap Nayla dengan suara cemprengnya.
Makanya Nayla selalu dijuluki sebagai lambe rumah sakit ini, karena ia selalu punya info terupdate seputar rumah sakit tempat dimana mereka bekerja.
"Ohh Yaa"? serunya Antusias. Narra penasaran bagaimana rupa anak pemilik rumah sakit ini.
"Menurut informasi yang ku dengar, wajahnya sangat tampan dan berkharisma, Narra"! pekiknya dengan tertahan, takut ada orang lain yang ikut mendengar percakapan mereka.
"Setampan apa wajahnya, sampai kau sangat antusias sekali seperti itu"! ujarnya acuh.
Mengingat wajah pimpinan mereka sangatlah datar dan juga dingin, pikir Narra.
"Ahh Aku yakin saat kau melihatnya, pasti hati Kamu yang sedingin Es itu akan mencair". ejek Nayla dengan menaikkan sedikit alisnya.
"Cih emang Aku cewek apaan". sentak Narra.
Tok .. tok .. Suara ketukan pintu terdengar,
"Masuk". titah Narra.
"Permisi Dokter Narra, Anda dipanggil untuk segera pergi ke Aula pertemuan sekarang". ucap Dokter Amara, ia adalah Dokter senior spesialis penyakit dalam dirumah sakit itu.
"Ohh baik Dok saya akan segera kesana"? jawab Narra, sambil tersenyum simpul.
"Dokter juga diminta menjadi wakil dari semua Dokter yang ada dirumah sakit ini". ujarnya lagi
Aula rumah sakit yang luasnya hampir sama dengan lapangan sepak bola ini sudah nampak begitu ramai. Semua petinggi, Guru besar, Dokter Ahli, Dokter umum, dan Staff perawat terlihat sudah berkumpul di Aula ini. Hanya tinggal sebagian saja dari mereka yang belum datang, termasuk Dokter Narra dan juga Asisstan nya Nayla.
"Kenapa harus saya"? tanya ia penasaran.
"Bukankah dirumah sakit ini, banyak Dokter senior yang lebih berpengalaman dari saya". imbuhnya lagi merasa khawatir.
"Tapi ini perintah langsung, Guru besar Rayen anda tahu bagaimana keras kepalanya dia". jawabnya sedikit ragu.
"Hmm". Narra menghela nafasnya beratnya.
"Dasar Bapak tua itu"! gerutunya dalam hati.
Narra tentu mengenal siapa Guru besar itu.
Seorang Guru yang selalu memberinya ilmu dan juga kasih Sayang, yang sudah lama tidak ia dapati dari kedua orang tua dan keluarganya.
"Baiklah, saya akan segera kesana".
"Terimakasih Dokter Amara, maaf jika sudah merepotkan Dokter". jawabnya sopan.
"Tidak masalah Dokter Narra, saya permisi".
Sepeninggal Dokter Amara dari ruangannya, lagi-lagi Narra menggerutu dengan sebal.
"Kenapa harus Aku sih, kan banyak Dokter lain dirumah sakit ini, Aku paling malas sekali jika harus bertemu dengan orang-orang asing". gerutunya tanpa sadar, bahwa di ruangan itu masih ada Nayla, sang Assistan.
"Enggak baik mukanya ditekuk begitu Dokter, nanti cantiknya Dokter Aku ambil mau"? celetuk Nayla.
Ccckkk .. Narra berdecak kesal.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampainya di Aula, ternyata acara sudah dimulai. Diatas podium kehormatan, Mr.Rayen sudah berdiri dengan tegap di atas sana.
Mr.Rayen atau biasa dipanggil Bapak tua oleh Narra, ia adalah pemilik rumah sakit mewah tempat dimana Narra bekerja saat ini.
Mr.Rayen masih keturunan Spanyol. Ia sendiri pernah menikahi wanita muda di Indonesia.
Namun karena suatu hal, ia kembali ke Spanyol lalu meninggalkan istrinya sendirian disini.
10 tahun kemudian ia kembali mencari istri dan juga keturunannya. Karena saat ia pergi istrinya sedang hamil 4 minggu. Mr.Rayen baru mengetahuinya setelah putranya lahir kedunia.
Ketika saat ia datang kembali, istrinya telah kembali kepangkuan Tuhan. Sungguh ia begitu frustasi. Sedangkan ia tidak pernah tahu, keadaan putranya saat itu ada dimana. Namun Takdir masih berpihak kepada Mr.Rayen. Setelah 20 tahun akhirnya mereka bisa berkumpul bersama dan bahagia.
Tuhan memberi kesempatan kepadanya untuk menebus semua waktu dan dosanya selama ini.
Entah sudah berapa lama dan sampai dimana pak tua itu memberi sambutan dan arahan. Pandangan Narra berhenti pada seseorang yang tiba-tiba naik keatas panggung Aula. Lalu ia melirik para dokter muda, perawat dan beberapa staff perempuan yang terlihat mulai berbisik-bisik.
Lelaki yang sedang ada didepan sangatlah tampan dimata mereka, menurut mereka lebih cocok menjadi aktor dan model. Semua mata tertuju kepadanya dan merasa terkesima dan kagum.
Termasuk Narra ikut fokus menatap ke depan.
Sosok berdiri itu seperti magnet yang kuat, memukau dengan segala pesona, yang dimiliki pria gagah dalam balutan jas putih itu.
Tubuhnya tinggi menjulang, dan wajahnya memancarkan keangkuhan yang sempurna.
Nayla sampai tidak bisa berkata-kata lagi, mulutnya sudah ternganga lebar dengan tatapan yang begitu memuja. Narra sendiri jelas mengenal siapa pria itu.
Sampai sekarang ia tidak bisa melupakan semua tentangnya. Bahkan sosok pria itu selalu hadir disetiap mimpi-mimpi indahnya.
Tanpa sadar Narra meneguk salivanya, ia takut Lelaki itu mengenalinya. Sehingga ia berpikir ingin segera kabur secepat kilat dari sana.
Baru saja ia ingin berbalik dari kursinya,
"Dokter Narra, kau ingin pergi kemana"?
"Acaranya baru saja dimulai"! teriak Mr.Rayen menggema di seluruh Aula.
Semua mata mulai tertuju kepadanya, lalu ia mengutuk pria tua itu didalam hatinya.
"Dasar, Pak tua awas saja nanti"!
Narra tersenyum kikuk, lalu segera kembali ketempat duduknya dengan wajah menunduk.
Ahh, ia benar-benar malu sekarang ini.
Tidak lama Mc mengatakan sesuatu yang membuat Narra begitu kaget setengah mati.
Badannya sudah bergetar dan pikirannya juga mulai linglung kemana-mana.
"Baiklah, sebentar lagi kita akan menyambut perwakilan dari NS Hospital Indonesia".
"Dokter terbaik sekaligus Dokter tercantik, di NS Hospital Indonesia, kerap Kali ia selalu mendapat penghargaan 3 tahun berturut-turut dirumah sakit kita. Saya yakin semua orang pasti sudah tahu siapa beliau, bukan"?
"Dokter Narra Alexander's ..."!
"Dokter Kecantikan dan Dokter paling berbakat di NS Hospital Indonesia". jelas Mc cantik itu.
"Ahh Aku benar-benar telah dijebak oleh mereka berdua saat ini"! batin Narra.
Mc yang saat ini ada didepan podium adalah rekan kerja, sekaligus sahabatnya semasa ia duduk dibangku sekolah dasar. Dimana ia dan kedua orang tuanya masih menetap dan tinggal sewaktu diJakarta 15 tahun yang lalu.
Setelah cukup lama menundukan kepalanya, Mc pun kembali berbicara dengan lantang ..
"Silahkan, Dokter Narra agar segera naik keatas Podium, anda sudah ditunggu oleh pimpinan beserta jajarannya". ucap MC itu lagi.
"Dokter, apa Dokter Narra sedang sakit"? tanya sang asisstan, Nayla.
"Hmm .. tidak .. tidak, saya baik-baik saja". jawabnya.
"Kenapa wajah Dokter terlihat pucat"? khawatirnya.
"Hmm, saya naik keatas Podium dulu". selanya, Entah sudah keberapa kali Narra menarik lalu membuang nafasnya.
"Ingat Nayya, Lo harus terlihat biasa-biasa saja, Karena dia bukan siapa-siapa Lo lagi"!
"Dia orang asing, yang baru Kamu temui"!
"Dia hanya laki-laki pemberi harapan palsu"!
"Dia sama berengseknya seperti adiknya"!
"Kau harus terlihat kuat dan tangguh"!
"Please jangan lemah, Kamu ratunya disini"!
"Rumah sakit ini tidak akan bisa sesukses ini, tanpa kerja keras kau selama 3 tahun ini"! sudah berapa umpatan yang Narra katakan dilubuk hatinya paling dalam.
Setelah sampai diatas Podium, Narra memaksa seulas senyumnya, agar tetap terlihat elegan.
"Baiklah saya akan memperkenalkan kepada kalian semua disini, bahwa yang sedang berdiri disebelah kanan saya, adalah putra pertamaku yang bernama ROLANDA ASEAN ALBARCA".
Narra tersentak langsung menoleh kearah Sean. Iya benar, Sean adalah kakak dari mantannya Narra sewaktu masih SMA dulu.
"Sejak kapan Kak Sean menjadi anak Mr.Rayen apa yang sebenarnya terjadi"? batin Narra.
"Dia akan segera menjadi Direktur pimpinan dirumah sakit NS Hospital Indonesia".
"Dulu putra saya pernah menjadi pimpinan, dirumah sakit besar yang ada di Barcelona".
"Karena usia saya saat ini tidak lagi muda, maka seluruh urusan rumah sakit akan saya serahkan kepada putra pertama saya, Roland". ucap Mr.Rayen dengan jelas.
"Hah, Roland"? cengo Narra.
"Dokter Narra Apakah anda naksir anak saya"? tegur Mr.Rayen dengan sinis.
Sontak wajah Narra mulai memerah, semua orang dibawah sana menatapnya iri, apalagi para kaum hawa yang selalu sirik dengan semua hasil kerja keras dan pencapaiannya selama ini.
Jika harus disandingkan dengan Roland juga, maka hidup Narra jelas semakin sempurna.
"Hah, maksud anda Mr. Rayen"? cengok Narra.
"Kau sejak tadi kuperhatikan, selalu menatap putra saya dengan tatapan yang begitu dalam".
"Apakah Kau mengenal putraku, sebelumnya"? tanya Mr.Rayen monohok.
"Hah"? Narra hanya celingak-celinguk layaknya gadis bodoh, sungguh ia tidak mengerti.
"Apakah Kau setuju, jika saya berniat ingin menjodohkanmu dengan putraku ini". ucap Mr.Rayen mantap. Lagi-lagi ucapan Mr.Rayen membuat semua orang yang ada di Aula kaget bukan main. Apalagi para hatters nya Narra sudah menatap penuh kebencian kepadanya saat ini.
Sedangkan para Dokter dan professor muda yang sudah lama mengincar Narra untuk menjadi pacar dan istri mereka langsung menghela nafas beratnya.
Mereka tidak akan sanggup jika harus bersaing dengan anak dari pemilik rumah sakit itu.
Para petinggi juga sudah terlihat kecewa, karena mereka gagal dan kalah cepat untuk menjadikan Dokter Narra sebagai kandidat calon menantu untuk putra mereka. Keadaan Aula mulai ricuh dan ramai saat ini. Narra sudah menjadi bahan pembicaraan dan olok-olokan dari semua orang. Mereka semua mengira Narra tidak sepolos dan sebaik yang mereka kira. Karena mereka semua tahu kedekatan antara Mr.Rayen dan Dokter itu sangatlah dekat. Bahkan Dokter Narra kerap kali selalu dibilang anak emasnya rumah sakit.
Dulu, mereka semua mengira Dokter Narra ada main dengan Mr.Rayen. Namun hari ini terjawab sudah, semua orang beranggapan jika Dokter Narra sengaja mendekati Mr.Rayen karena ingin menikahi putra semata wayangnya.
"Daddy, ini apa-apaan, Roland belum ingin menikah dalam waktu dekat". bisik putranya.
Mr. Rayen hanya tersenyum menyeringai.
Sedangkan Narra, jangan tanya lagi keadaannya seperti apa sekarang ini. Sungguh ia benar-benar dibuat malu hari ini oleh pak tua dihadapannya ini.
Narra terlihat memijat dahinya berapa kali.
"Tenang-tenang semua, kenapa kalian jadi berisik begini, sebegitu tidak relanya kalian, saat saya mengatakan ingin menjadikan Dokter Narra, sebagai menantu saya? Apakah putra saya tidak pantas mendapatkan wanita secantik dan secerdas Dokter Narra"? ucap Mr. Rayen dengan sengaja.
Sontak semua orang yang berada didalam Aula diam tidak berkutik. Karena secara tidak sengaja sang pemilik rumah sakit memberi ultimatum kepada mereka semua disana.
Sedangkan Narra sudah tertunduk malu saja.
"Angkat kepalamu Dokter Narra"!
"Kau wanita yang baik, cerdas dan berbakat"!
"Tunjukkan kepada semua orang bahwa Kau memang pantas dan layak bersanding dengan putraku satu-satunya ini". ucap Mr.Rayen tegas
"Sebenarnya saat ini saya sedang bingung". jawab Dokter Narra pelan, hanya bisa didengar oleh Ayah dan anak itu saja.
"Sepertinya Dokter Narra kaget dengan ucapan saya barusan ini, saya ulangi sekali lagi".
"Saya RAYEN ALBARCA, hari ini secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Direktur".
"Dan Akan digantikan oleh putraku yaitu, Profesor Roland, dan saya pribadi juga akan mengumumkan berita yang bahagia. Saya Pemilik dari NS Hospital, Indonesia, menyatakan ingin melamar Dokter Narra Alexander's untuk menjadi istri putra saya Roland". ucap Mr. Rayen dengan jelas dan mantap.
Narra yang begitu kaget, tubuhnya hampir terhuyung kebelakang. Namun sebelah tangan Kekar sudah menangkapnya dengan cepat. Dan kejadian itu pun tak lepas dari semua netra dan pandangan yang Ada di Aula saat ini.
"Sorry". cicit Nayya pelan lalu kembali berdiri dengan tegap kembali.
Pria itu terlihat acuh, cuek dan terliahat biasa saja.
"Bagaimana Dokter Narra , Apakah Kamu akan menerima lamaranku, untuk putraku Roland"? tanya Mr. Rayen dengan lantang.
"Aku benar-benar dibuat gila oleh Pak tua ini".
"Apa yang sebenarnya ia rencanakan"?
"Dan mungkin benar, ia bukanlah Kak Sean yang ku kenal dulu, bahkan ia tidak menatapku sama sekali sekarang, bak seperti orang asing"! umpat Narra dalam hatinya.
"Bagaimana Dokter Narra apa lamarannya Mr.Rayen diterima"? goda sahabat kecilnya itu.
Semua orang yang ada disana, terlihat ikut dan antusias menunggu jawaban dari Dokter Narra.
Narra menarik nafasnya dalam-dalam,
"Baiklah, terimakasih atas lamarannya Mister".
"Dan akan saya pertimbangkan lagi nanti". jawabnya pelan namun sopan.
Narra tidak tahu harus menjawab apa saat ini. Untuk menolak pun rasanya tidak akan bisa. Karena sekarang ini, ia telah menjadi sorotan semua orang yang ada di Aula.
"Baiklah, kita akan tunggu kabar baiknya dari Dokter Narra". ucap Mr.Rayen serius.
Semua orang di Aula ikut tersenyum bahagia.
Para Dokter dan Profesor muda terlihat sedikit lega, mereka berpikir masih ada peluang untuk menjadikan Narra sebagai istrinya mereka.
Sedangkan Dokter Senior, Guru besar, dan Para petinggi, mereka berpendapat bahwa Dokter Narra tidak menyukai anak Mr.Rayen.
Jangan tanya tanggapan dari para kaum wanita yang begitu membenci Narra. Baik itu Dokter, perawat ataupun Staff rumah sakit.
Mereka semua telah menatap Narra dengan tatapan nyalang dan juga sinis, karena mereka beranggapan, bahwa Narra tak lain seperti wanita jalang yang haus akan kekuasaan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!