NovelToon NovelToon

Raja Istana Ming

episode 1

Seorang putra Raja yang baru dinobatkan oleh Ayahnya menjadi seorang Raja akan memimpin sebuah Kerajaan.

Putra Raja tersebut bernama Yoga, sebenarnya Yoga masih terlalu muda untuk menjadi seorang pemimpin di sebuah Kerajaan.

Ayahnya memutuskan untuk memilih Yoga karena dirinya sudah mulai merasakan berbagai penyakit di tubuhnya.

Meskipun banyak pertentangan dari berbagai pejabat kerajaan mengenai usia Yoga yang terlalu muda untuk menjadi Raja, Yoga tetap dipilih Ayahnya untuk segera menjadi seorang Raja.

Akhirnya Yoga dinobatkan menjadi seorang Raja.

Dengan ilmu penataan kerajaan yang dipelajarinya sejak kecil, Yoga akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Kerajaannya.

Disaat hari pertama menjadi seorang Raja, Yoga berkeliling ke tempat pejabat kerajaan untuk melihat pekerjaan mereka.

Yoga merasa sangat senang karena semua pekerjaan yang dilakukan oleh para pejabat Kerajaannya berjalan dengan sangat lancar.

Yoga juga berterima kasih kepada semua pejabatnya atas semua pekerjaannya itu, Yoga disaat itu juga menyempatkan diri untuk belajar dari mereka dalam menata sebuah Kerajaan.

Hingga pada suatu hari terjadi sesuatu di dalam Istana yang ada di Kerajaan, sesuatu itu adalah sebuah cahaya yang masuk kedalam ruangan bawah tanah di Istana.

Yoga yang pada malam itu juga sempat sekilas melihat sebuah cahaya yang jatuh disekitar istananya.

Akan tetapi Yoga tidak menghiraukannya dan menganggapnya itu hanyalah sebuah anak panah berapi.

Karena pada saat itu, terdapat beberapa pasukan istana sedang berlatih memanah dengan menggunakan anak panah yang di beri sedikit sebuah api di ujungnya.

Setelah melihat kejadian itu Yoga menuju kamarnya untuk beristirahat dan tidak menghiraukannya.

Cahaya tersebut ternyata berasal dari sebuah gunung Merapi yang ada disekitarnya Istana, ketika itu gunung Merapi sedang mengalami erupsi, sehingga membuat sebuah batu lahar yang ada di dalamnya terlempar jauh dan menuju ke Istana.

Akhirnya batu tersebut terhenti ketika menabrak dinding yang ada di ruangan bawah tanah istana.

Karena sangat panasnya batu tersebut maka membuat dinding ruangan itu menjadi memuai, meskipun permukaan dinding tersebut memuai akan tetapi tidak membuat dinding itu roboh dan bentuk dinding tersebut masih sama seperti yang sebelumnya.

Para pengawal yang sering memeriksa ruangan itu juga tidak mengetahui tentang perubahan permukaan yang ada di dinding itu.

Rutinitas Yoga yang setiap harinya hanya mempelajari ilmu penataan Kerajaan maka membuat membuatnya merasa bosan, sehingga Yoga memutuskan untuk sejenak berjalan-jalan disekitar luar istana.

Yoga kemudian menuju ke suatu tempat yang merupakan aktivitas jual beli dari penduduknya.

Beberapa saat kemudian, Yoga melihat seorang pejabatnya yang sedang bersantai di sebuah rumah makan disekitar tempat itu.

Mengetahui hal ini, Yoga langsung menemuinya dan langsung memarahinya untuk segera kembali ke istana.

Hal ini karena Yoga tidak ingin melihat pejabatnya bersantai disela-sela pekerjaannya.

Yoga kemudian beranjak pergi dari rumah makan itu, akan tetapi secara tiba-tiba ada seorang pelayan rumah makan yang sedang mengantarkan minuman ke pelanggannya melintas dibelakang Yoga.

Dan dengan tidak sengaja pelayanan itu menumpahkan minuman di bajunya Yoga, karena disaat itu pelayan tersebut tersandung sehingga membuat minuman yang dibawanya terjatuh mengenai bajunya Yoga.

Yoga yang sempat terkejut kemudian langsung memarahinya.

Beberapa saat kemudian, pemilik rumah makan itu menemui Yoga sembari meminta maaf atas kelalaian karyawannya.

Pemilik rumah makan itu merasa takut karena mengetahui kalau yang sedang dihadapinya merupakan seorang Raja.

episode 2

Termasuk penduduk yang ketika itu berada disekitar tempat tersebut juga merasa takut dan menunduk disaat Yoga melewatinya.

Yoga kemudian kembali menuju istana untuk membersihkan dirinya, setelah itu karena merasa lapar Yoga memanggil pelayanan untuk menyiapkan makanan.

Setelah makanan tersaji, Yoga langsung menyantapnya, akan tetapi makanan tersebut rasanya sedikit keasinan sehingga membuat Yoga menjadi marah.

Lalu Yoga memanggil pelayanannya dan langsung memarahinya, dengan keadaan yang gugup, pelayanannya meminta maaf kepada Yoga.

Akhirnya Yoga meminta pelayan lain untuk segera mengantarkan sebuah makanan yang lain.

Ketika mendengar suara gaduh, Ayahnya Yoga terbangun dan menghampirinya.

Yoga kemudian menceritakan kepada Ayahnya mengenai yang sedang terjadi, Ayahnya tersenyum dan meminta Yoga untuk tidak mempermasalahkannya.

Pada suatu hari, Ayahnya Yoga menyuruh salah seorang pengawalnya untuk mencarikannya sebuah obat untuk mengobati rasa sakitnya dan dengan segera pengawal itu pergi untuk melaksanakan tugasnya.

Setelah beberapa jam menunggu kedatangan pengawal tersebut, ternyata pengawal tersebut tidak kunjung datang.

Akhirnya setelah seharian, pengawal tersebut datang, Yoga kemudian memarahinya.

Pengawal tersebut menjelaskan mengenai keterlambatannya disebabkan oleh tempat yang ditujunya itu cukup jauh, akan tetapi Yoga tetap marah dan tidak mau mendengar alasan dari pengawal itu.

Hal ini karena Yoga merasa mengkhawatirkan kesehatan Ayahnya.

Yoga kemudian akan memberikan suatu hukuman kepada pengawal itu, akan tetapi Ayahnya melarangnya dan memintanya untuk memaafkannya.

Akhirnya Yoga memaafkan pengawalnya dan memerintahkannya untuk segera kembali melanjutkan tugasnya.

Pada suatu hari Ayahnya Yoga meminta Yoga untuk berlatih ilmu beladiri bersama dengan beberapa ahli beladiri yang ada di istana.

Akan tetapi Yoga menolaknya karena mengganggap latihan tersebut tidak ada gunanya dan Yoga mengganggap kalau dirinya akan baik-baik saja meskipun tidak memiliki keahlian dalam ilmu beladiri.

Hal ini karena banyak pasukan yang berada di Istana, sehingga dengan adanya pasukan tersebut dapat melindunginya dari berbagai ancaman.

Akan tetapi Ayahnya tetap memaksa Yoga untuk berlatih ilmu beladiri diri dan Ayahnya juga mengatakan bahwa ilmu beladiri diri tersebut untuk melindungi Ayahnya.

Yoga merasa tersanjung dengan ucapan Ayahnya, kemudian Yoga dengan semangat menyetujui permintaan Ayahnya.

Yoga kemudian memeluk Ayahnya seraya mengatakan bahwa dirinya akan selalu berusaha untuk melindungi Ayahnya.

Disaat datang di tempat latihan beladiri, Yoga hanya duduk santai dengan memperhatikan semua gerakan pasukannya yang sedang berlatih.

Setelah selesai berlatih beberapa ilmu gerakan beladiri, pasukan tersebut latihan bertanding satu lawan satu.

Pertarungan tersebut sangat seru dan menegangkan karena kedua ilmu beladiri yang dimiliki pasukannya itu sama-sama kuat.

Karena masih belum ada yang kalah di pertandingan itu membuat Yoga terus memperhatikannya.

Yoga merasa kagum dengan keahlian beladiri para pasukannya sehingga membuatnya mulai tertarik dengan ilmu beladiri itu.

Akan tetapi beberapa saat kemudian salah satu pasukan yang bertanding tersebut terkena sebuah tendangan dari lawannya sehingga membuat dirinya terlempar dari garis batas yang telah di tentukan.

Karena melewati garis batas yang telah ditentukan maka seorang pasukan tersebut dinyatakan kalah.

Yoga yang sempat terkejut dengan kejadian itu, maka Yoga dengan emosi langsung masuk menuju area pertandingan tersebut.

Dan Yoga mengatakan bahwa dirinya akan melawan seorang pasukannya yang berhasil menang di pertandingan itu.

Ketika mengetahui kalau lawan adalah Rajanya maka dengan hormat pasukan tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak berani melawannya.

episode 3

Yoga semakin marah ketika menganggap seorang pasukannya tidak ingin bertarung melawannya.

Yoga mengganggap seorang pasukannya tersebut meremehkan kekuatan yang dimilikinya.

Ketika seorang pasukannya tersebut hanya diam dan hanya berdiri untuk tidak melawannya, maka Yoga berlari kearahnya sembari melesatkan sebuah tendangan kakinya ke arah seorang pasukannya itu.

Tendangan tersebut berhasil mengenai bagian dada seorang pasukannya, akan tetapi bukannya tubuh pasukannya yang terlempar melainkan tubuhnya Yoga yang terlempar.

Hal ini karena tubuh pasukannya tersebut sudah terlatih sehingga mampu bertahan ketika mendapatkan sebuah serangan dari Yoga.

Secara tidak sengaja disaat melihat kejadian tersebut, beberapa para pasukan lain yang menyaksikannya tertawa lepas.

Menyadari dirinya dipermalukan oleh beberapa pasukannya tersebut, kemudian Yoga langsung menatap mereka yang sedang menyaksikannya ketika terjatuh.

Mereka kemudian dengan sontak langsung terdiam ketika Yoga melihatnya, setelah itu Yoga merasakan sedikit nyeri di bagian tubuhnya sehingga membuat Yoga langsung pergi meninggalkan tempat latihan tersebut.

Setelah di istana Ayahnya sedang menunggu Yoga pulang dari latihan beladiri itu, dirinya menyambutnya dengan senyuman lega.

Akan tetapi ketika Ayahnya melihat Yoga pulang dengan keadaan sedang menahan rasa sakit, maka Ayahnya menanyakan kejadian yang menimpanya.

Yoga kemudian mengatakan bahwa dirinya telah kalah dalam bertarung dengan salah seorang pasukannya.

Ayahnya tertawa lepas ketika Yoga tidak mampu seorang pengawalnya itu, kemudian Ayahnya menyarankan untuk menghentikan latihannya.

Hal ini karena Ayahnya sudah bangga dengan usaha keberanian Yoga dalam pertarungan itu, sehingga Ayahnya menyarankan untuk menghentikannya karena demi keselamatannya.

Yoga kemudian menolaknya, dengan mengatakan bahwa dirinya akan terus berlatih karena dirinya merasa malu ketika dirinya di kalahkan oleh seorang pasukan biasa.

Ayahnya tersenyum melihat semangat Yoga yang begitu besar untuk berlatih, dan akhirnya Ayahnya mengijinkannya untuk tetap berlatih.

Beberapa hari kemudian Yoga dapat berhasil memiliki beberapa ilmu beladiri, kemudian menghadap Ayahnya untuk menceritakan keberhasilannya itu.

Ayahnya bangga dengan keberhasilan Yoga, kemudian Ayahnya mencoba untuk bertarung dengan Yoga meskipun tubuhnya masih kurang begitu sehat.

Yoga tidak mau menerima pertarungan itu, akan tetapi tiba-tiba Ayahnya menyerangnya dengan menggunakan sebuah pedang kearah Yoga.

Dengan cepat Yoga dapat menghindari serangan itu, karena serangan Ayahnya bertubi-tubi akhirnya Yoga dapat dikalahkan oleh Ayahnya.

Ketika mengetahui Yoga telah kalah, maka Ayahnya melemparkan sebuah pedang ke arah Yoga.

Ketika baru saja memegang pedang tersebut, Yoga langsung diserang kembali oleh Ayahnya.

Mereka akhirnya bertarung menggunakan pedang, dan pertarungan itu cukup seru, karena kemampuan bertarung Yoga yang masih belum mumpuni akhirnya Yoga dapat dikalahkan oleh Ayahnya.

Yoga akhirnya kalah untuk yang kedua kalinya, kemudian Ayahnya mengatakan kepada Yoga bahwa harus tetap semangat berlatih meskipun telah kalah mengalami sebuah kekalahan.

Yoga kemudian mendekati Ayahnya dan memeluknya seraya mengatakan sebuah permintaan maaf karena dirinya masih belum bisa melindunginya.

Ayahnya hanya tersenyum mendengarnya seraya mengatakan bahwa suatu saat pasti akan bisa melebihi kehebatan dirinya.

Dengan semangat yang diberikan oleh Ayahnya maka membuat Yoga semakin bersemangat untuk berlatih.

Hingga pada suatu hari Yoga dapat berhasil menguasai semua ilmu beladiri dan telah menjadi seorang yang sangat hebat dalam bertarung.

Akan tetapi setelah menguasai semuanya, aktivitas Yoga kembali lagi seperti semula dan menurutnya semua itu agak membosankan.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Disaat musim panen hasil bumi, hasil bumi dari wilayah kerajaan itu begitu melimpah sehingga membuat kesejahteraan penduduknya meningkat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!