Danisha Atmanegara gadis belia yang baru berumur 18 tahun, namun harus di hadapkan dengan kepahitan hidup.
Bagaimana tidak, orang tuanya meninggal sebulan sebelum Danisha lulus SMA,
Danisha harus menyandang yatim piatu, dan itu yang membuatnya harus bekerja keras, karena papanya tak meninggalkan harta sepeser pun,karena semua harta papanya untuk melunasi hutang perusahaan.
Setelah lulus Danisha langsung memulai hidupnya yang baru untuk mencari kehidupan yang lebih baik (menurutnya)
Danisha mencari pekerjaan ke sana kemari selama beberapa bulan tapi nihil, satu pekerjaan pun tak ada yang cocok bagi dirinya .
Danisha juga pernah melamar menjadi pembantu, itupun selalu tak ada yang menerima, karena wajahnya yang sangat cantik membuat para majikan wanita menjadi takut untuk menerimanya.
Pernah juga melamar di testoran itupun gagal juga.
Sampai akhirnya Danisha bertemu dengan Mely dan menawarkan pekerjaan yang gajinya menjanjikan .
Tanpa pikir panjang Danisha langsung menerima tawaran Mely, yaitu di sebuah klub malam.
Dengan gajinya yang di atas lumayan Danisha berniat untuk kuliah,
Danisha pun membiayai kuliahnya dengan gajinya sendiri.
Albert Fernando adalah laki laki yang Berumur 21 tahun,
Albert adalah keturunan orang paling terkaya di negeri ini berwajah tampan dan idaman bagi setiap kaum wanita.
Dengan kekayaannya Albert sangatlah sombong karena tak akan ada yang menandinginya.
Albert suka bergonta ganti wanita ,tapi jangan salah meskipun begitu Albert hanya main main saja, Albert tak pernah menganggapnya serius,
Albert malanjutkan kuliahnya di luar negeri ,dengan kekayaannya, dia bisa melakukan apa saja yang dia inginkan.
Awal penderitaan Danisha segera di mulai setelah pertemuannya dengan Albert.
Pagi yang sangat cerah secerah mentari yang menyinari seluruh alam,
Dor.... dor.. dor...., suara gedoran pintu membuyarkan mimpi danisha.
"Danisha,cepat bangun udah siang nanti kita telat ada jam pagi, suara dari luar yang sangat bising membuat Danisha kesal.
Danisha melemparkan bantalnya ke segala arah dan mulai membuka matanya,
Danisa berjalan sempoyongan dan rambut acak acakan menuju pintu kamar untuk membukanya.
Ceklek
''Apa sih Mel, ini kan masih pagi, lagian aku masih ngantuk, bentar lagi ya?
''Nisha lo nggak tau hari ini jam pagi kita dosen yang super killer itu, apa lo mau di keluarin dari kelasnya? Mely meyakinkan.
Mely adalah gadis seusia Danisha, mareka bekerja di tempat yang sama.
''Apa, lo nggak salah kan Mel, Danisha sambil menepuk jidatnya.
''Ya enggak lah Sha, lo nggak lihat jadwal apa?
Aduh... gara gara om yang semalam nih gue jadi lupa kalau hari ini ada jadwal pagi, batin Danisha.
''Lo tadi malam pulang jam berapa?Mely
''Gue pulang jam 02 pagi.
''Tapi lo nggak di apa apain kan sama om itu, Mely menyelidik.
''Ya nggak lah Mel, emang lo pikir gue apaan, meskipun gue bekerja di tempat seperti itu gue nggak mau mengorbankan kehormatan gue, lagian kan lo tau itu.
''Iya gue tau lo pasti akan mati matian menjaganya untuk pria idaman lo.
Danisha masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Mereka pergi ke kampus dengan naik angkot
Sampai di depan kampus, Danisha dan Mely berlari karena takut terlambat, dan benar saja sampai di depan kelas mereka sudah mendengar suara Dosen killer dari dalam
''Aduh gi mana ni Mel kita telat,
''Ini gara gara lo sih, kelamaan bangunnya, ya mau gi mana lagi,apapun yang terjadi kita harus masuk, Mely menggerutu.
Danisha menghembuskan nafasnya dalam dan mengeluarkan kasar,
Danisha mengetuk pintu
''Masuk !sahutan dari dalam.
Danisha dan Mely berjalan pelan menuju meja dosen.
Mati gue mukanya dosen kayaknya lagi nggak mood nih, apa dia akan menghukum gue dan Mely , Maaf mely gue bikin lo telat.
dalam hati Danisha.
''Maaf pak saya telat, tapi bapak jangan hukum Mely, ini semua karena saya pak.
''Oh... jadi selama ini memang kamu yang biang rusuh ya, selalu telat kalau jam saya, apa sudah bosan kuliah.?'' Cibiran dosen
Danisha menundukkan kepalanya tak berani menatap dosennya.
Aduh bentakannya luar biasa, batin Danisha
''Kamu duduk. Dosen menunjuk ke arah Mely.
Tanpa kata mely langsung duduk di tempatnya.
Danisha masih setia berdiri di samping pak Dosen
Pak dosen melihat Danisha sambil mengetuk ngetuk polpennya di meja.
''Hukuman kamu hari ini merapikan semua buku di perpustakaan.
''Baik pak. hanya kata itu yang di ucapkan Danisha.
Danisa keluar dari kelas menuju perpus,
Danisha masuk dan memulai pekerjaannya.
''Kalau setiap hari telat, lama lama aku jadi budaknya pak Dosen yang super killer nih ,gumam Danisha.
Danisha mengerjakannya dengan menggerutu ,sampai pada akhirnya selesai juga.
Danisha duduk dengan mengelap keringatnya ,Mely datang menghampirinya.
''Maaf ya Sha gue nggak bisa bantu ?ujarnya.
''Nggak apa apa lagian ini kan salah gue, jadi lo nggak usah merasa bersalah, gue penyebab semua ini.
''Ya udah ,lain kali gue akan lebih hati hati kalau ada kelas pak dosen killer itu
''Ehhhem... sudah selesai. suara di balik pintu yang terbuka
''Sudah pak. jawab Danisha
Mati gue, dengar nggak ya gue bilang dosen killer tadi.
Danisha mengangkat kedua bahunya dan kembali duduk.
Sedangkan Hari ini pun adalah hari kepulangan Albert dari luar negeri karena bisnisnya di Indonesia yang lebih membutuhkan dirinya, Pembisnis kondang ini selalu berpindah tempat karena banyaknya perusaaan di negera negara lain membuatnya harus terbang, namun Albert tetap memutuskan untuk menetap di negara kelahirannya,itylah cita citanya.
''Kamu pegang saja yang disana, tapi Om nggak bisa ikut kamu ke sana, karena kan Om harus ngurusin perusahaan yang di sini.
''Nggak apa apa Om, lagian kan aku sudah dewasa, jadi om nggak usah khawatirin aku. ''Kamu jaga diri baik baik ya!
''Baik om .
Albert menarik koper yang sangat besar .
seketika itu juga Albert langsung pulang ke Indonesia.
Setelah beberapa jam kini pesawat yang di tumpangi Albert mendarat ,Albert turun dari pesawat, Albert langsung di kawal beberapa bodyguart.
Mobil Ferrari mewah sudah siap , Albert berjalan gontai menuju mobil mewah itu.
Kemewahan Albert memang tak bisa di bayangkan, apapun yang di inginkannya pasti akan tercapai seketika, karena sang ayah pembisnis hebat,
Kini semua itu di warisi oleh Albert saat sang ayah meninggal karena penyakit jantung yang di deritanya.
Sedangkan sang ibu meninggal saat melahirkan Albert.
Mobil mewah berhenti di depan rumah yang sangat mewah dengan bernuansa Eropa.
Albert di sambut oleh beberapa pengawal dan beberapa pembantu.
Albert turun dari mobil menuju pintu utama,
Semua pembantu berjejer samping kiri dan kanan.
Semua mengucapkan selamat datang pada Albert.
Albert langsung masuk ke dalam rumah tanpa menjawab salam.
Itu sudah biasa, karena beberapa kali pulang ke Indonesia dia selalu saja begitu.
Para pembantu di rumah pun tak heran dengan sikap majikannya itu.
Albert langsung menuju kamar mandi dan berendam di bath up, pembantu sudah menyiapkan semuanya
Dari berbagai makanan dan lainnya karena sudah tau akan kedatangan tuannya.
Kedatangan Albert untuk menetap di Indonesia pun terdengar ke seluruh penjuru negeri, pembisnis muda yang handal itu pun sudah menguasai berbagai bidang, karena di luar negeri Albert pun terus saja di didik oleh omnya cara menjadi pembianis yang hebat.
Para kolega bisnis Indonesia pun mempersiapkan untuk menyambut kedatangan Albert.
Albert yang tau akan itu langsung menentukan tempat untuk mereka berpesta .
Masih di dalam kamar....
Albert masih betah berendam di dalam kamar mandi sampai kurang kebih satu jam.
para pelayan sampai bingung dengan tuannya yang tak keluar dari kamar mandi, tapi mereka tak berani mengganggu.
''Ada apa dengan tuan muda kok lama banget mandinya, itulah bisikan para pelayan.
''Udah biarin aja, mungkin aja tuan muda lagi luluran atau mungkin berdandan.
''Haizzz kalau ngomong jangan asal,nanti kalau tuan muda dengar kita bisa di cabik cabik seperti singa yang kelaparan dengan mangsanya.
Mereka akhirnya diam setelah mendengar pintu kamar mandi terbuka.
Albert menjentikkan jarinya tanda menyuruh keluar para pelayan.
Albert berjalan menuju walk in closset untuk memakai baju
Setelah ganti baju Tuan muda itu pun merebahkan badannya di atas king size nya
''Lelah juga hari ini padahal cuma perjalanan.gumamnya.
Albert menatap langit langit kamarnya,
mengambil ponselnya dan melakukan panggilan.
Selang beberapa menit datanglah pelayan laki laki paruh baya.
''Tuan muda panggil saya?
Hmmm... hanya itu jawaban dari sang tuan muda.
''Apa ada sesuatu yang tuan muda perlukan?
Albert mengoyang goyangkan kakinya tanda minta di pijit, pelayan langsung tau kode dari tuannya itu karena memang sering minta di pijit jika pulang.
pelayan itu langsung duduk dan memijit kaki tuan nya.
karena terlalu lelah Albert sampai ketiduran dan beralih ke dunia mimpi.
Sampai ponselnya berbunyi pun Albert tak sadar.
Pelayan yang memijitnya tak berani membangunkannya.
Aduh gi mana ini apa tuan muda akan marah kalau aku bangunkan, atau lebih baik diam saja pura pura tuli. tapi berisik juga, masa tuan muda nggak denger sih ponselnya berbunyi sekeras itu, batin pak Heri.
Samar samar sudah mulai terdengar di telinga bunyi ponselnya ,Albert meraba raba,tanpa melihatnya langsung menerima panggilan,
Dan ternyata itu dari Arman sang sekretaris yang sudah bekerja di kantor Albert bertahun tahun .
Setelah lama berbincang lewat telepon Albert langsung bangun.
''Pak Heri, siapkan mobil, saya mau ke kantor,ucapnya sambil beranjak dari tempatnya.
''Baik tuan muda .
Pak heri langsung segera keluar dari kamar tuan mudanya.
Albert mengganti bajunya dengan baju yang sedikit formal untuk datang ke kantor.
Seperti tak kenal lelah kalau mengenai pekerjaan, karena itulah yang terpenting baginya, Albert tak pernah menyia nyiakan waktu sedetik pun kalau sudah menyangkut tentang pekerjaan.
Setelah keluar dari kamar ,kali ini Albert langsung melewati Lift yang menghubungkan ke garasi.
Sesampainya , tuan Albert langsung membuka pintu mobil yang sudah di siapkan pak Heri.
Pak heri yang sudah tau tujuan tuannya langsung melajukan mobilnya tanpa kata
Sampai di depan kantor, Para karyawan langsung menyambut bosnya yang baru pulang dari luar negeri.
Semua menyapa Albert dengan penuh kehormatan, pasalnya tuan Albert adalah orang terkaya di negeri ini.
Dengan kesombongannya ,tak membalas sapaan dari para karyawan dan langsung masuk menuju ruangannya.
''Selamat datang tuan muda, bagaimana kabar tuan muda?
''Nggak usah basa basi, kenapa kamu menyuruhku ke sini?
''Maaf tuan muda, ada kabar gembira yang harus saya sampaikan, dan ini menyangkut tuan muda,karena saya tak bisa ke runmah tuan muda sekarang.
'' Memang kabar gembira apa, sampai kau berani memanggilku ke sini? ''ucap tuan Albert serius.
''Apa tuan muda sudah tau dengan acara penyambutan tuan?'' .
''Heem... emang kenapa?
Ah tuan muda ini selalu tau duluan, Arman.
''Apa tuan muda sudah menentukan tempatnya.?''
Tuan Albert menggeleng.
''Apa kamu punya saran untuk itu?''
''Ya, saya punya saran, bagaimana kalau kita merayakannya di klub yang biasa dulu tuan muda datangi.
''Baiklah kamu atur aja, yang penting itu membuat ku happy
Aku paham tuan kamu pasti akan happy di sana, karena disana wanitanya sangat cantik cantik.
''Man, apa perusahaan kita masih bergabung dengan perusahaan pak Robin?
''Masih tuan ,memang ada apa dengan pak robin, apa ada masalah?
''Tidak, aku kenal anaknya pak Robin, dia sangat cantik dia seorang model di negara P dan beberapa kali aku bertemu dengan anaknya.
''Apa tuan menyukainya?,
''Mungkin, tapi aku juga tidak tau perasaan apa ini, tapi aku tidak mau buru buru, kamu tetap jaga hubungan baik perusahaan kita dengan pak Robin.
''Baik tuan muda.
Apa ini ,apa tuan muda sudah mulai jatuh cinta,biasanya dia hanya main main, tapi ini kok kelihatannya serius, batin Arman.
''Mikirin apa kamu, kenapa masih berdiri di situ.?''
Arman sontak kaget dengan ucapan tuan muda.
''Baik tuan ,kalau begitu saya keluar dulu.
''Oh iya tuan muda saya lupa, nanti malam saya yang akan menjemput tuan muda,
''Heem...
Arman pergi meninggalkan ruangan tuan Albert.
Tuan muda masih aja Jutek tapi kalau sama wanita langsung deh mukanya berubah total.
Arman menggerutu.
Sedangkan di kampus Danisha dan Mely sedang duduk di kantin sambil menikmati makanan yang di pesannya
''Mel nanti gue pinjam materi dari pak dosen tadi ya?
''Iya lo nggak usah khawatir, apa sih yang nggak buat lo.
Tiba tiba Ponsel Mely berbunyi dan tertera nama bos di layarnya.
''Dari siapa mel kok muka lo kaget gitu.
'Belum menjawab Mely langsung mengangkat ponselnya
Mely kelihatan serius mendengarkan lawan bicaranya.
Ponsel terputus ,dan terburu buru memasukkan ke dalam tasnya.
Wajah Mely terlihat panik,
''Ada apa sih Mel ,lo kok aneh gitu.?'' tanya Danisha.
''Gawat Sha, ini benar benar gawat, bos nyuruh kita datang ke klub sekarang, karena malam ini ada yang boking klub untuk pesta penyambutan orang terkaya di negeri ini, jadi kita harus mempersiapkan semua sebaik mungkin, karena bos mempercayakan sama gue, jadi ayo cepetan kita harus buru buru ke sana.
''Ya udah ayo kita pasti dapat tips banyak malam ini, kan yang datang pasti orang kaya semua, Danisha.
''Ssstttt... Danisha, kalau ngomong jangan keras keras, lo nggak tau ini di mana? kalau ada yang tau bisa gawat nanti kamu mau kita di keluarin dari kampus gara gara pihak kampus tau kerjaan kita.
''Maaf Mel, gue keceplosan.
Mereka langsung pergi meninggalkan kantin.
Selang beberapa menit Danisha dan Mely sudah berada di depan klub, mereka langsung masuk dan mulai bergelut dengan pekerjaannya.
Jam 08 malam
Danisha memakai baju yang sangat seksi karena itu keinginan bosnya kepada seluruh pegawai klub, mereka harus se perfect mungkin untuk melayani para tamu yang akan datang malam ini kalau malam malam sebelumya nggak ada tuntutan baju, tapi khusus malam ini bosnya mengeluarkan modal, supaya para tamu sangat berkesan dengan klubnya, mengingat pasti semua yang datang adalah orang kaya.
Para tamu sudah mulai berdatangan, Danisha serta yang lain menyambut para tamu dengan senyuman semanis mungkin, agar semua tamu merasa terhibur.
Siapa sih orang terkaya di negeri ini, bikin gue penasaran aja, Danisha.
Arman datang menjemput tuan mudanya, perjalanan yang sangat cepat, hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk sampai ke klub tujuan.
Arman membuka pintu untuk Albert,
''Silahkan tuan muda, saya yakin anda nggak akan bosan untuk datang ke sini.''bisiknya.
''Benarkah, kenapa kamu begitu yakin ?
''Seratus persen yakin tuan muda, saya tau selera tuan muda.
Tuan Albert langsung berjalan menuju pintu utama klub .
Semua menyambut kedatangannya, para kolega bisnis tentunya ,semua menghampirinya di depan pintu
''Selamat datang ke klub kami tuan dan semoga tuan terhibur denga pelayanan kami disini.
Albert hanya manggut manggut.
Mely yang menyadari tamu utama datang langsung berlari untuk mengambil minuman.
''Nisha Tuan Albert sudah datang, tolong lo layani ya,
Tuan Albert sepertinya nggak asing nama itu tapi siapa ya? Danisha.
Danisha langsung mengambil nampan yang berisi botol minuman dan gelas
Danisha membelah kerumunan orang yang berhalu lalang di depannya,
karena lampu yang gemerlap dan kebisingan suara musik membuat Danisha harus bersuara keras, kini sampailah Danisha di depan tuan Albert, Danisha langsung meletakkan nampan di depan tuannya itu.
Tuan Albert melirik ke arah Danisha, yang memakai rok mini dan rambut terurai serta baju putih yang sedikit tipis menambah kemolekan tubuhnya.
Siapa dia aku seperti pernah melihatnya, tapi dimana?*b*atinnya.
Danisha meletakkan satu persatu botol dan gelas yang ada di nampannya, tanpa melirik yang di layani, karena ketakutan pada orang yang paling tersohor,
''Silahkan tuan,Danisha mempersilahkan dengan lembut.
Cantik juga, apa dia penghibur di sini,pastilah ,apa namanya kalau bukan penghibur wanita cantik yang bekerja di tempat seperti ini, batin Albert.
Danisha berlalu dari meja tuan Albert menuju tempat minum untuk melayani para tamu yang lain.
Ruangan yang di penuhi lampu berkelap kelip dan alunan musik membuat suasana semakin ramai, para tamu yang kebanyakan kaum pria pun mengikuti aluran dengan minum minuman beralkohol , itu sudah tak heran bagi pekerja klub, terkadang sering kali bicara yang aneh aneh dan sering kali juga meminta hal yang sangat aneh, tapi Danisha sudah memaklumi hal itu karena sudah makanannya setiap hari.
''Siapa dia, tanya tuan Albert kepada Arman sambil menunjuk ke arah Danisha.
''Yang barusan melayani tuan,namanya Danisha, dialah yang menjadi idola di sini belakangan ini tuan, apa tuan menginginkannya? tapi aku dengar dia tak pernah melayani laki laki ,karena dia murni menjadi pelayan.
''Benarkah, apa kamu tidak sedang berbohong ?Tuan muda memastikan.
''Menurut tuan muda apa saya sedang berbohong kali ini.?''
Wanita penghibur, mana mungkin kamu bisa menolakku , aku pastikan tidak lama aku akan mendapatkan kamu.batin tuan Albert.
''Tuan muda kenapa bengong.?'' ucap Arman yang melihat tuan mudanya sedang mengarah ke arah Danisha.
''Bawa dia kemari untukku!
''Baik. jawaban Arman
''Arman langsung berjalan menuju dimana Danisha berada.
''Malam nona, apa anda sedang sibuk?,
''Tidak tuan, apa tuan butuh sesuatu?
''Ya, tuan kami menginginkan anda,mari saya antar!
Apa apaan ini, menginginkan ,maksudnya, apa tuan Albert menginginkan gue malam ini, gi mana nih, kenapa harus gue sih, kan masih banyak yang nganggur, gue harus bilang apa nih,Danisha masih memutar otaknya untuk membuat alasan yang tepat.
Tapi Danisha tak bisa menolak dengan ajakan Arman, Danisha langsung mengikuti Arman dari belakang.
Sesampai di depan tuan Albert, Muka Danisha terlihat memerah karena takut, Danisha menunduk, melihat lantai yang di Injakinya.
tuan Albert melihat Danisha dari ujung bawah sampai atas,
''Cantik juga, tapi sayang hanya penghibur, menjijikkan. batin Albert.
''Silakan duduk nona, Arman mempersilahkan
Danisha hanya menggeleng,
'' Tidak usah tuan, Saya berdiri saja, Danisha dengan nada takut.
''Kenapa harus takut, bukan kah ini kerjaan kamu setiap hari? tuan Albert menyeringai.
''Maaf tuan ,saya di sini hanya pelayan, bukan yang lain, jadi tuan sudah salah orang kalau tuan menginginkan saya.
''Ternyata berani juga ya kamu sama saya.
tuan Albert langsung berdiri dan dengan nada marahnya mendekati Danisha.
Danisha merasakan hembusan nafas tuan Albert yang semakin dekat dengan telinganya,
''Jangan sok sok an punya harga diri, kamu di sini hanya wanita penghibur, jadi nggak usah belagu, kamu tau siapa saya?
''Saya sangat tau, Tuan Albert Fernando, orang yang sangat terhormat dan paling kaya di negeri ini, jawab Danisha sambil menunduk.
''Arman, bawa dia !
Arman yang mendapat perintah langsung menarik paksa tangan Danisha menuju kamar di klub itu.
Danisha yang merasa kesakitan, pun meronta ronta
''Tolong tuan saya minta maaf, tolong lepaskan saya, saya nggak mau,jeritan Danisha membuat Mely ikut bersedih, namun apa daya, Mely tak bisa berbuat apa apa.
Para tamu yang lain hanya bisa melihat dan tak berani membantu ,
Sedangkan Mely hanya bisa kasihan, karena baru kali ini dia melihat Danisha di perlakukan dengan kasar.
Ya Tuhan, apa ini akhir perjuangan ku untuk menjaga kehormatanku, Tuhan tolong aku, aku nggak mau berakhir malam ini ,aku belum siap, di mana pun kamu calon suamiku tolong doakan aku, agar aku bisa menjaga semua ini untukmu. Doa Danisha dalam hati yang menyayat hati.
Arman masih setia menarik Danisha dan kini sampailah ke dalam kamar mewah ,
Arman membuka pintu kamar dan menyuruh Danisha masuk.
''Maaf nona saya hanya menjalankan perintah, saya harap nona jangan membuat tuan muda marah kalau mau selamat .
Apa ,selamat apa dia mau membunuhku di sini ,apa salahku, aku kan cuma membela diri, apa yang dia inginkan?
Danisha duduk di pinggiran ranjang, sedangkan Arman masih setia menunggu sebelum tuannya datang.
''Ingat pesan saya nona ,jangan buat tuan muda marah ,ikuti saja kemauannya.Arman menegaskan.
''Hai tuan ,apa tuan nggak punya akhlak, menyuruhku mengikuti kemauan tuan Albert memang dia siapa, seenaknya, aku juga punya hak untuk menjaga kehormatanku, tolong tuan bilang sama tuan Albert, saya bukan wanita penghibur yang seperti dia katakan.
''Wah galak juga nih cewek ,aku kira dia akan luluh dengan ketampanan tuan muda, tantangan nih, baru kali ini ada yang menolak tuan muda,
Tuan Albert berjalan menuju kamar, Arman yang menyadari langsung keluar dari kamar,
''Silahkan berjuang tuan muda, di dalam ada singa betina yang sangat garang, aku doakan tuan muda berhasil.
Tuan Albert tak memperdulikan kata Arman, Adan langsung masuk dan mengunci pintu.
''Malam honey, apa kamu senang dengan kamarnya? Albert dengan senyum menyeringai.
Danisha merasakan takut yang sangat menjadi jadi saat melihat tuan Albert di depannya, Danisha beralih melihat pintu yang sudah tertutup rapat.
Muka Danisha memerah dan menitihkan air mata, Danisha merasa ini adalah akhir hidupnya, melihat tuan Albert semakin mendekat membuat jantungnya seakan berhenti berdetak, tubuh Danisha gemetar menahan takut, dan susah untuk menelan salivanya.
Sedangkan tuan Albert yang melihat Danisha ketakutan semakin mendekat.
''Tidak usah takut Honey, layani aku malam ini, dan aku pastikan kamu akan puas seperti malam sebelumnya, ucapnya sambil membuka jaket yang menempel di badannya.
Danisha yang mendengar ucapan tuan Albert semakin geram, dengan semua keberaniannya, kini sebuah tamparan dari Danisha melayang ke pipi tuan Albert.
''Maaf tuan, saya nggak serendah itu, jadi tuan jangan sekali kali merendahkan saya.
''Berani kamu menamparku honey,Albert mendekat dan mencengkeram kedua dagu Danisha.
''Jangan kamu pikir aku akan percaya, kalau kamu nggak pernah melakukannya, omong kosong, sambil mendorong Danisha ke arah ranjang.
Danisha terus mundur menggeserkan badannya sampai ke ujung ranjang,
Bagai di ujung tanduk, di atas ubun ubun, malaikat pencabut nyawa menghampirinya, saat Danisha melihat wajah tuan Albert yang semakin menakutkan, tuan Albert terus saja mendekat ke arah Danisha.
Danisha memejamkan matanya, melihat Albert yang semakin mendekat,
Mau ngapain dia, kenapa dia semakin mendekatiku ,batin Danisha.
''Buka matamu dan lihat mataku, Danisha yang mendengarnya langsung membuka matanya,
''Kamu pikir aku mau dengan tubuhmu yang sudah bekas orang lain, jangan harap, kamu tidak lebih seorang sampah di mataku, jadi jangan sok kepedean, aku nggak selera dengan wanita seperti mu,
Danisha yang mendengar merasakan lega sekaligus terhina karena ucapan tuan Albert.
Biarlah, lebih baik dia menghinaku dari pada minta yang lain. selamat, batin Danisha.
''Terima kasih tuan, saya tidak apa apa tuan menghina saya, tapi tolong biarkan saya keluar.!''
Danisha sambil menunduk memegang kaki Albert.
Ya ampun baru kali ini gue merasa orang terendah di dunia ,tapi tak apalah yang penting selamat. Danisha dalam hati.
tuan Albert yang mendengar permintaan Danisha langsung saja menyunggingkan bibirnya, ''Baik ,kali ini kau selamat, tapi, jangan harap kau bisa hidup tenang kalau berani melawanku,
''Terima kasih tuan,aku doakan tuan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dan lebih cantik, Danisha.
Hoek... maaf tuan aku muntahkan lagi doaku, ngapain doain orang kejam macam tuan, batin Danisha.
Setelah mendapat lampu hijau untuk keluar ,Danisha langsung membuka pintu dan keluar, ternyata di depan pintu ada satpam yang berjaga.
''Apa tuan mendengar semuanya ?
''Heem.
''Kalau gitu tuan tau kan kalau tuan sudah gagal, tuan sering datang kemari, tapi kenapa tuan belum tau siapa saya, saya akan mati matian menjaga kehormatan saya , jadi tuan sudah salah sasaran, lain kali tuan pilihlah yang tepat untuk majikan tuan, jangan sembarang orang.
''Meskipun tuan Albert menghinaku dan menganggapku sampah ,aku tidak perduli, lebih baik aku terlihat rendah dari pada aku harus menyerahkan pada laki laki brengsek macam Dia, Danisha sambil menunjuk ke arah pintu.
''Jadi selamat untuk tuan, dan aku harap jangan mengulagi kesalahan lagi.
Maaf nona bukan aku yang menyuruh tuan muda tapi dia sendiri yang penasaran dengan nona, tapi saya sangat salut dengan nona yang bisa mempertahankannya walaupun dengan tuan muda yang arrogant
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!