Raja Jalanan: Hati Yang Membeku
Malam itu, di markas geng motor
reno
Semua siap untuk malam ini? Jangan ada yang datang terlambat.
Raka
Siap, bos. Motor udah siap tempur.
Naya
Malam ini ada apa? Aku masih baru, belum dikasih info banyak.
reno
DinginIni bukan tempat buat nanya-nanya. Ikuti aja instruksi.
Naya
Oke... (dalam hati) Ketus banget sih dia.
Gilang
Naya, nggak usah ambil hati. Reno emang selalu gitu. Semuanya tergantung misi.
Raka
(tertawa) Ya, dia tuh “Es Batu”. Hati-hati aja, kalau ada yang salah, siap-siap aja dia ngamuk.
Naya
(mengetik pelan) Kenapa dia bisa sedingin itu ya?
Naya tiba lebih awal di lokasi. Suasana gelap dan hanya terdengar suara motor dari kejauhan. Reno berdiri di sudut, seperti biasa dengan jaket kulit hitamnya, tak banyak bicara.
Naya
(mendekati Reno dengan hati-hati) Hei... aku cuma mau tanya, kenapa kita harus kumpul malam ini?
reno
(melirik dingin) Ada masalah dengan geng rival. Mereka udah mulai masuk wilayah kita. Ini urusan serius, bukan buat main-main.
Naya
(tertahan) Aku ngerti. Aku cuma pengen bantu.
di jalan
reno
(mengerutkan dahi) Kalau mau bantu, fokus. Gak perlu banyak omong. Kita bergerak dalam senyap.
Naya mundur, merasa bingung tapi tetap penasaran dengan sikap dingin Reno. Dia bertekad untuk menguak rahasia di balik ketua geng yang tak pernah tersenyum itu.
Gilang
(berbisik ke Naya) Naya, jangan dekat-dekat dulu sama Reno. Dia punya masa lalu yang bikin dia jadi kayak gitu. Kalau kau sabar, mungkin dia bakal terbuka suatu saat nanti.
Naya
(penasaran) Masa lalu? Maksudmu apa?
Gilang
(berhenti sejenak) Itu cerita panjang. Nanti aja aku kasih tau. Sekarang kita fokus ke tugas dulu.
Naya
(berpikir) Aku nggak bisa berhenti mikirin apa yang Gilang bilang soal masa lalu Reno.
Raka
Udah, Nay. Fokus aja sama rencana malam ini. Kita nggak mau ada yang lengah.
Naya
Aku ngerti, tapi aku rasa ada yang lebih dari sekadar masalah geng rival.
Gilang
(diam) Ada waktunya buat tahu semua itu. Sekarang kita harus siap-siap. Mereka bakal bergerak cepat malam ini.
Di tempat pertemuan, suara deru motor mulai terdengar semakin keras. Naya, meskipun masih baru, merasa terpacu untuk membuktikan diri. Namun, pikirannya masih berputar soal Reno. Dia tahu, ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar ketua geng yang dingin.
Di jalanan, saat pertemuan dengan geng rival
Reno memimpin iring-iringan motor dengan tenang tapi tegas. Anggota geng motor mengikuti di belakang, termasuk Naya yang merasa adrenalin meningkat.
Naya
(dalam hati) Aku harus buktikan kalau aku bisa diandalkan... dan mungkin bisa pelan-pelan lebih dekat dengan Reno.
Ketika mereka sampai di tempat tujuan, Reno memberi aba-aba untuk berhenti dan mengamati jalan di depan. Semuanya sunyi, hanya suara mesin yang masih berderu.
reno
(mengamati sekitar) Mereka pasti di sini. Siapkan semuanya. Jangan lengah.
Naya
(berbisik ke Gilang) Apa yang kita tunggu?
Gilang
Serius) Mereka. Geng rival. Dan kali ini nggak akan mudah.
Ketegangan meningkat saat bayangan-bayangan motor geng rival muncul dari kejauhan. Reno tetap tenang di posisinya, tapi Naya bisa melihat tatapan dinginnya yang tajam, seolah siap menghadapi apa pun yang datang.
Naya mempersiapkan diri, meskipun ketegangan mulai terasa. Geng rival semakin dekat, sementara Reno tetap berdiri tenang dengan tatapan dinginnya. Naya memperhatikan setiap gerakan Reno, mencari tahu apa yang ada di balik sikapnya yang tak pernah berubah.
Raka
(berbisik ke Naya) Hati-hati, Nay. Mereka terkenal licik.
Naya
(menatap lurus ke depan) Aku siap. Kita harus lindungi wilayah kita, kan?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!