Raja Albert.
Pria Asing
Di sebuah taman yang sunyi, Emely sedang duduk di bangku sambil membaca buku, saat angin sepoi-sepoi tiba-tiba membawa suara langkah kaki yang aneh. Ketika Emely mendongak, dia melihat seorang pria asing yang tampak seperti keluar dari buku sejarah. Dia mengenakan pakaian kerajaan yang mewah, lengkap dengan mantel berbulu dan mahkota kecil di kepalanya. Emely merasa heran dan penasaran, tapi juga agak takut.
Emely
(berbisik pada dirinya sendiri)
“Siapa dia? Apa ada festival di sekitar sini?”
(Dia berdiri dan perlahan mendekati pria itu).
Raja Albert
(melihat Emely dengan tatapan penuh rasa ingin tahu, suaranya berat namun lembut)
"Nona, di manakah aku berada?"
Emely
(terkejut dengan nada bicaranya yang berbeda dari orang-orang zaman sekarang)
"K-kamu... maksudku, Anda sedang berada di taman kota. Apa Anda tersesat?"
Raja Albert
(mengernyit sambil menatap sekeliling dengan penuh kebingungan)
"Taman kota? Ini bukan kerajaan Eldoria... Di mana istana? Dan mengapa orang-orang di sini berpakaian begitu aneh?"
Emely
(tertawa kecil)
"Istana? Ini tahun 2024, tidak ada istana di sini... Apa Anda datang dari acara cosplay atau sesuatu?".
Raja Albert
(tatapannya semakin bingung)
"Cosplay?. Tahun 2024, kau bilang?. Itu tidak mungkin... Terakhir kali aku berdiri di balairung, adalah tahun 1542."
Emely
(matanya melebar)
"Tahun 1542?! Apa Anda bercanda? Tidak mungkin. Ini jelas hanya lelucon saja kan?."
Raja Albert
(menghela napas berat, sambil menunduk)
"Aku, Albert, Raja Eldoria, dan aku tidak pernah bercanda. Jika yang kau katakan benar... maka entah bagaimana aku terlempar ke masa depan."
Emely
(mulai merasa tegang)
"Jadi... Anda benar-benar seorang raja? Tapi bagaimana bisa Anda berada di sini? Apa yang sebenarnya terjadi?"
Raja Albert
(menggeleng, dengan ekspresi serius)
"Aku sendiri tak tau. Ada cahaya terang saat aku berada di istana, dan tiba-tiba aku muncul di tempat asing ini. Orang-orang terlihat begitu... berbeda."
Emely
(masih bingung, tapi penasaran)
"Oke, ini aneh. Tapi kalau begitu, mungkin aku bisa membantu. Mungkin kita bisa cari tau apa yang terjadi padamu."
Raja Albert
(menatap Emely dalam-dalam)
"Kau sungguh baik hati, Nona. Meski aku tak tau harus mulai dari mana, bantuanmu sangat berarti bagiku."
Emely
(tersenyum kecil)
"Aku Emely, dan... kurasa sekarang tugas kita adalah mencari tahu apa yang membawa seorang raja dari masa lalu ke tahun 2024."
Raja Albert
(mengangguk perlahan)
"Baiklah, Emely. Aku akan percayakan hal ini padamu. Mari kita mulai perjalanan ini."
Mengajak Raja Albert berkunjung ke rumah
Setelah percakapan singkat mereka di taman, Emely merasa harus membantu Raja Albert, walaupun semua ini masih terasa seperti mimpi baginya. Melihat wajah serius Raja Albert, Emely memutuskan untuk mengajaknya ke rumahnya dulu, berharap bisa mendapatkan lebih banyak penjelasan.
Emely
(menatap Raja Albert sambil berpikir keras)🤔
"Oke, aku punya ide. Kalau Anda benar-benar dari masa lalu, mungkin kita perlu bicara lebih lanjut di tempat yang lebih aman. Bagaimana kalau Anda ikut ke rumahku?"
Raja Albert
(mengangkat alis, terlihat ragu)🤨
"Rumahmu? Apakah itu tempat yang aman untuk seorang raja?"
Emely
(tertawa kecil)
"Rumahku memang bukan seperti istana, tapi ya, cukup aman. Setidaknya lebih baik daripada kita terus berdiri di sini. Lagipula, orang-orang mungkin mulai curiga melihat Anda berpakaian seperti ini."
Raja Albert
(melihat pakaiannya sendiri, lalu kembali menatap Emely)
"Aku mengerti. Tapi, apakah pantas bagi seorang raja seperti aku memasuki rumah rakyat biasa?"
Emely
(tersenyum, mencoba bersikap santai)😊
"Tenang saja, di sini tidak ada lagi yang peduli dengan status raja. Anda hanya terlihat seperti seseorang yang sangat suka dengan kostum kerajaan. Orang-orang mungkin hanya akan mengira Anda aktor atau semacamnya."
Raja Albert
(menghela napas, sedikit bingung dengan penjelasan Emely)
"Baiklah, kalau itu yang terbaik. Kau tampak bisa dipercaya, Emely."
Emely dan Raja Albert mulai berjalan menuju rumah Emely, melewati jalan-jalan kota yang ramai. Sepanjang perjalanan, Raja Albert memandang sekeliling dengan penuh rasa heran.
Raja Albert
(menunjuk mobil yang lewat)
"Apa benda besar yang melaju cepat di jalan itu? Apakah itu kendaraan perang?"
Emely
(tertawa kecil)
"Oh, itu hanya mobil. Kendaraan modern untuk transportasi. Orang-orang menggunakannya untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Tidak ada hubungannya dengan perang."
Raja Albert
(menggeleng tak percaya)
"Zaman ini benar-benar aneh... Tak ada kuda, tak ada kereta. Semua begitu... cepat."
Emely
(tersenyum, merasa kasihan pada kebingungan pria ini)🙂
"Ya, banyak hal yang berubah sejak zaman Anda. Tapi nanti kita bisa bicara lebih banyak di rumah."
Setibanya di rumah Emely, dia membuka pintu dan mempersilakan Raja Albert masuk. Rumah itu memang cukup sederhana, dengan dekorasi modern yang jauh berbeda dari apa yang mungkin dibayangkan oleh seorang raja.
Emely
(menunjuk ke sofa)
"Silakan duduk. Saya akan ambilkan sesuatu untuk diminum. Anda pasti haus."
Raja Albert
( berjalan perlahan ke sofa, duduk dengan hati-hati, terlihat tidak terbiasa )
"Tempat ini begitu berbeda dari istanaku. Tak ada pilar megah, tak ada hiasan emas... Namun, aku merasakan kehangatan di sini."
Emely
(tersenyum sambil berjalan ke dapur) 😊
"Terima kasih. Ini bukan istana, tapi aku betah tinggal di sini."
Emely kembali membawa segelas air dan menyerahkannya pada Raja Albert. Dia tampak bingung melihat gelas modern.
Raja Albert
(mengambil gelas dengan hati-hati, memandangnya dengan heran) 🧐
"Apa ini? Gelas dari bahan aneh? Di zamanku, kami minum dari gelas perak."
Emely
(tertawa kecil)😀
"Itu hanya gelas biasa yang terbuat dari kaca. Coba saja diminum, tidak apa-apa."
Raja Albert meminum airnya perlahan, lalu menatap Emely dengan lebih serius.
Raja Albert
"Emely, katakan padaku... Bagaimana aku bisa kembali ke zamanku? Aku tidak bisa tinggal di sini selamanya."
Emely
(menyandarkan tubuhnya di sofa, berpikir keras)🤔
"Aku benar-benar agak bingung. Tapi kita bisa mencari tau. Ada banyak teknologi dan informasi di zaman ini yang mungkin bisa membantu."
Raja Albert
(menghela napas panjang) 😔
"Kalau begitu, aku serahkan semuanya padamu. Aku akan mengikuti apa yang kau katakan."
Emely
(tersenyum menenangkan)😊
"Kita mulai dari sini. Mungkin besok kita bisa cari informasi lebih lanjut tentang... waktu, sejarah, atau hal-hal aneh seperti itu. Tapi untuk malam ini, Anda bisa istirahat di sini dulu."
Raja Albert
(menunduk dengan sopan)😊
"Terima kasih, Emely. Kau sangat baik hati."
Ketampanan Raja Albert
Setelah percakapan panjang di ruang tamu, Emely menawarkan Raja Albert untuk mandi dan istirahat. Emely menyadari bahwa baju kerajaan yang dipakai Raja Albert tampak terlihat kusut dan kotor setelah seharian berjalan-jalan di kota. Dia pun memberi saran agar Raja Albert mandi.
Emely
(tersenyum sopan, agak gugup)
"Mungkin Anda ingin mandi dulu?, Saya bisa menunjukkan kamar mandinya. Pasti anda akan merasa lebih nyaman setelah mandi."😊
Raja Albert
(mengernyit, bingung dengan istilah modern)🤨🤨
"Kamar Mandi? Maksudmu, tempat untuk membersihkan diri? Di istana, biasanya para pelayan yang menyiapkan bak besar untukku."
Emely
(tertawa kecil)😄
"Di sini, Anda bisa melakukannya sendiri. Kamar mandi ada di dalam rumah, lengkap dengan air hangat. Saya akan menunjukkan cara menggunakannya."
Emely mengajak Raja Albert ke kamar mandi dan menjelaskan bagaimana menggunakan shower dan keran air. Raja Albert terlihat sedikit bingung tetapi mendengarkan dengan serius.
Emely
(tersenyum sambil menunjuk ke arah shower)
"Ini airnya. Anda tinggal memutarnya dan air akan keluar. Tidak perlu menunggu pelayan mengisi bak. Cukup berdiri di bawah sini, dan Anda bisa membersihkan diri."
Raja Albert
(mengangguk sambil melihat shower dengan tatapan penasaran)😯
"Ini luar biasa. Zaman ini penuh dengan keajaiban yang belum pernah kulihat."
Emely
(tersenyum simpul)🙂🙂
"Saya akan menyiapkan pakaian sementara untuk Anda. Tunggu di sini, ya."
Emely pun meninggalkan Raja Albert di kamar mandi, memberikan waktu bagi sang raja untuk membersihkan diri. Setelah beberapa saat, Raja Albert keluar dari kamar mandi, mengenakan pakaian sederhana yang diberikan oleh Emely—kaos dan celana panjang.
Ketika Emely melihatnya, dia tiba-tiba merasa jantungnya berdebar. Tanpa baju kerajaan yang megah, ketampanan Raja Albert justru semakin terpancar. Rambutnya yang basah, wajahnya yang tegas namun lembut, serta tubuh atletisnya membuat Emely terpana.
Emely
(berbisik pada dirinya sendiri, merasa gugup)
'Oh... dia tampan sekali...'😮
( lalu cepat-cepat menyadarkan diri dan berusaha bersikap biasa)
Emely
"Wah, pakaian itu terlihat bagus untuk Anda."😮😮
Raja Albert
(tersenyum tipis, tidak sadar bahwa Emely sedang terpana)
"Terima kasih, Emely. Pakaian ini terasa aneh, tapi cukup nyaman dibandingkan dengan jubahku yang berat."
Emely
(berusaha tetap tenang, tapi masih merasa gugup)
"Ya, mungkin terasa berbeda, tapi saya yakin Anda akan terbiasa. Lagipula, saya tidak bisa membiarkan Anda terus berjalan-jalan dengan baju kerajaan di tengah kota bukan?."
Raja Albert
( tertawa kecil, senyumannya membuat Emely semakin salah tingkah)
"Kau benar. Pakaian ini memudahkan gerakanku. Mungkin zaman ini tak seburuk yang kubayangkan."
Emely
(tersenyum canggung, masih berusaha menghindari tatapan Raja Albert)
"I-ya, betul... Bagaimana, merasa lebih segar setelah mandi?"
Raja Albert
(mengangguk dengan puas)
"Sangat. Aku tak pernah membayangkan bisa mandi dengan cara secepat dan semudah ini. Kau benar-benar hidup di dunia yang penuh kemudahan, Emely."
Emely
(tersenyum malu, masih merasa deg-degan)
"Ya, mungkin memang lebih praktis sekarang. Oh, ya... Kalau Anda lapar, saya bisa menyiapkan makanan."
Raja Albert
(menatap Emely dengan senyum lembut)
"Kau sudah banyak membantuku, Emely. Aku tak ingin banyak merepotkan mu ."
Emely
(tersenyum sambil menghindari tatapan mata Raja Albert yang begitu memesona)
"Tidak masalah. Saya senang bisa membantu. Lagipula, Anda kan tamu saya."
Raja Albert mengangguk penuh syukur. Emely pun berjalan menuju dapur, berusaha menenangkan pikirannya yang masih kacau setelah melihat ketampanan Raja Albert. Sambil memasak makanan sederhana, Emely tak bisa berhenti memikirkan betapa berbeda dan memikatnya pria itu.
Emely
(berbicara pada dirinya sendiri)
"Kenapa aku jadi deg-degan seperti ini? Dia memang tampan, tapi... dia raja dari masa lalu! Aku nggak boleh salah tingkah begini."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
