NovelToon NovelToon

DANGEROUS COUPLE

FIRST MEET!

..."Dia manusia apa bidadari? cantiknya unreal banget"...

...~ Arzhelio Attalix J. Rodriguez ~...

Los Angeles, Amerika Serikat.

Pov Arzhel

Pancaran fajar dipagi hari mengawali aktifitas seorang lelaki tampan bak titisan Dewa Yunani ini, lelaki tampan berwajah dingin, bermata biru safir, hidung mancung bak perosotan anak tk, dengan rahang tegas mampu menunjukkan karismatik seorang Arzhelio Attalix Javernest Rodriguez.

Hanya ilustrasi 👇

Cowok tampan 17 tahun pemilik tubuh atletis dengan tinggi badan 185 cm, dada bidang dengan perut berbentuk roti sobek, memiliki proporsi tubuh yang sempurna idaman para kaum hawa ini biasa dipanggil Arzhel.

Arzhel blasteran Spayol, Itali, Swedia, Indonesia dan China. Papinya blasteran Spayol, Itali, Swedia. Sedangkan sang Mami blasteran China dan Indonesia, membuat ketampanan seorang Arzhel di luar nalar.

Dia adalah anak Ke-3 dari pasangan Nathaniel  Rodriguez Hoult dan Zanara Krystal Javernest R. Memiliki dua marga konglomerat dinamanya membuat Arzhel menjadi incaran para gadis, tapi hal itu tidak membuat seorang Arzhel merasa senang, justru dia merasa risih jika banyak gadis yang mendekatinya.

Selain sang Mami, dan Abuelanya dia tidak pernah dekat dengan wanita apalagi pacaran, Arzhel sosok yang tak tersentuh, meskipun dirinya ketua geng motor dan mobil, hal itu tidak membuatnya suka bermain perempuan.

Siapa yang tidak mengenal sosok Nathaniel, Papi dari Arzhel dia adalah pengusahan di bidang pertambangan, perhotelan, perumahan, dll.

Sebagai putra tunggal keluarga Rodriguez membuat Nathan, menjadi pemilik dari seluruh kekayaan berlimpah milik Rodriguez yang dinobatkan sebagai keluarga terkaya nomor 1 di dunia.

Bukan hanya itu, sang Mami yang masih cantik meski diusia yang tidak muda lagi juga berasal dari keluarga konglomerat, dia adalah putri kedua dari keluarga Javernest, itu marga dari Mami Arzhel.

Mami Arzhel juga pengusaha yang bergerak di bidang kuliner dan hotel. Keluarga Javernest termasuk keluarga terkaya nomor 1 di Asia memiliki usaha yang bergerak di bidang batu bara dan kontruksi.

Arzhel memiliki tiga tanda lahir unik : naga hitam di pergelangan kaki kanannya, naga merah di pergelangan kaki kirinya, serigala di pundak bagian kanan. Naga hitam dan naga merah tanda lahir turunan dari Papinya, sedangkan serigala tanda lahir turunan sang mami.

Saat ini Arzhel sedang bersiap-siap untuk kembali ke Indonesia setelah dua minggu lamanya di Los Angeles untuk mengunjungi Abuelanya yang berulang tahun beberapa hari yang lalu.

Tok! Tok! Tok!

"Ar, ini Mami nak!" teriak Krystal.

Mendengar suara dari cinta pertamanya membuat Arzhel yang tadinya sibuk membereskan barangnya terhenti dan berjalan ke arah pintu.

Ceklek!

Krystal tersenyum melihat putra bungsunya. "Kamu sudah selesai bersiap?" tanya Krystal dengan lembut.

"Belum," jawab Arzhel dingin dan singkat.

"Mami bantu, ya!" ucap Krystal.

Belum juga Arzhel menjawab, sang Mami sudah menerobos masuk ke dalam kamar, dan hal itu hanya membuat Arzhel menghela nafas.

"Nanti kalau kamu sudah sampai, segera hubungi Mami," ucap Krystal.

"Iya," jawab Arzhel singkat.

"Jangan lupa makan yang teratur, kamu tidak boleh terlalu lelah, paham!" tegas Krystal pada putra bungsunya.

"Iya Mi," jawab Arzhel.

Cup!

Mencium kening Maminya. "Aku mau mandi dulu," ujar Arzhel.

"Boy, beraninya kau mencium istriku, saat aku tidak ada," ucap Nathan dingin masuk kekamar Arzhel.

Arzhel hanya memutar bola mata malas mendengar ucapan Papinya yang posesif.

Krystal mendengus kesal. "Ck apa masalahnya jika Ar mencium ku? Lagi pula dia putraku! Kamu mau apa hah?" ucapnya menatap Nathan dengan galak.

"Tentu saja aku cemburu sayang," jawab Nathan cemberut.

Krystal hanya bisa menghela nafas mendengar ucapan suaminya yang posesif, dan cemburuan meskipun itu dengan putranya sendiri.

Arzhel melirik sinis sang Papi dan berjalan masuk kamar mandi.

Blam!

Arzhel menutup pintu kamar mandi dengan keras.

Di balik pintu kamar mandi cowok tampan penuh pesona itu bersandar di pintu.

Arzhel menghela nafas. "Capek juga berpura-pura terus seperti ini, demi Abuela lo harus bisa Zhel." lirihnya.

Krystal dan Nathan tersentak. "Yaakk...! Apa kau ingin membuat Papi jantungan, hah!" teriak Nathan dengan kesal pada sang putra.

"Itu salahmu sendiri, kamu membuatnya kesal pagi-pagi seperti ini," ucap Krystal memukul pelan suaminya.

"Sudah, sebaiknya kita tunggu Ar di bawah saja," ajak Krystal menarik suaminya keluar dari kamar Arzhel.

Lima belas menit kemudian

Arzhel selesai mandi dia keluar kamar mandi dengan keadaan handuk melilit di pinggangnya membuat roti sobeknya terpampang nyata.

Arzhel berjalan ke arah tempat tidur mengambil baju yang sudah ia siapkan sebelum ke kamar mandi.

***

Tap!

Tap!

Tap!

Langkah Arzhel menuruni tangga rumah mewah miliknya.

Semua orang yang ada di ruang keluarga menoleh dan melihat kedatangan Pangeran ketiga keluarga Javernest Rodriguez itu.

"Pagi bro," sapa Elzion.

Elzion Jeffrey Javernest Rodriguez, kakak kedua Arzhel seorang pengusaha muda yang berbakat, dia menjadi pemimpin perusahaan Jeff company.

Berbeda dengan sang kembaran yang melanjutkan perusahaan keluarga, justru Elzion memilih membangun perusahaannya sendiri, perusahaannya bergerak di bidang otomotif karna dia yang menyukai mobil dan motor. Elzion wakil mafia Black Dragon milik keluarganya.

"Pagi Ar," sapa Alzian.

Alzian Deffrey Javernest Rodriguez, kakak pertama Arzhel kembaran dari Elzion, dia adalah pengusaha muda, dia direktur utama Rodriguez grup sekaligus King Mafia Black Dragon milik keluarganya.

Sifatnya hampir mirip dengan Arzhel, dia terkenal dingin dan datar, berbeda dengan kembarannya yang lebih ramah, walaupun lebih dingin Arzhel.

"Pagi," jawab Arzhel dingin.

Ar adalah nama panggilan khusus Arzhelio dalam keluarganya yang hanya diketahui oleh orang terdekatnya saja.

Tidak ada yang boleh memanggilnya Ar kecuali keluarga atau orang yang special baginya.

Jika berada di luar Rumah dia biasa dipanggil dengan nama Zhel atau Arzhel.

Dalam keluarganya Arzhelio memang dikenal dingin dan berwajah datar, sebenarnya Arzhel sebelumnya anak yang ceria.

Hanya saja, sejak kejadian penculikan dirinya saat umurnya masih 5 tahun, dan kejadian itu membuat dia melihat Omanya, Ibu dari sang mami dibunuh di depan matanya oleh penculik, membuat si cowok tampan itu berubah menjadi dingin bahkan terhadap keluarganya sendiri.

Apalagi, setelah dia mengetahui fakta yang begitu menyakitkan soal wanita yang melahirkannya, sosok cinta pertamanya berhasil menorehkan luka yang sangat amat dalam pada Arzhel membuat dia jadi semakin kutub utara.

"Kamu jadi pulang ke Indonesia?" tanya Arcilla menatap Arzhel.

Arcilla Ayeessa Rodiguez Hoult, Abuela Arzhel keturunan Swedia.

(Abuela : Nenek)

"Iya Abuela," jawab Arzhel dingin.

"Sebaiknya kita sarapan sekarang!" tegas Edgar.

Edgar Benrath Rodriguez, Abuelo Arzhel pemilik dari Rodriguez grup, Mantan King Mafia Balck Dragon yang terkenal kejam dan tanpa ampun, tidak pernah pandang bulu siapapun lawannya. Sifat keras, kejam, dinginnya lah yang menurun pada Arzhel.

Edgar sebelumnya dikenal sebagai penguasa negera eropa, sebelum dia pensiun dan menyerahkan semua kedudukannya pada sang anak dan cucunya, dan memilih tinggal di Los Angeles menghabiskan masa tuanya bersama sang istri di sana. Edgar keturunan Itali dan Spayol.

(Abuelo : Kakek)

Mereka semua makan dengan tenang.

***

Saat ini Arzhel dan seluruh keluarganya ada di Bandara untuk mengantar Arzhel.

"Hati-hati, boy," ucap Nathan mengusap pundak Arzhel.

"Iya Pi," jawab Arzhel dingin.

"Ingat kau tidak boleh telat makan, jangan banyak begadang, kalau ada apa-apa segera hubungi Mami atau Papi, paham!" tegas Krystal.

"Iya Mamiku yang cantik, aku mengerti, tidak perlu khawatir," jawab Arzhel dingin tapi lembut.

"Hati-hati Price," ucap Arcilla.

"Iya Abuela," jawab Arzhel dengan nada dingin tapi lembut.

Cup!

Arzhel mencium kening Mami dan Abuelanya, "Aku pamit," ucapnya.

"Hati-hati bro, jangan lupa beri kabar, kalau lo udah sampai Jakarta," ucap Elzion.

"Iya Bang," jawab Arzhel.

"Hati-hati," ujar Alzian dingin menepuk bahu adiknya.

Arzhel hanya mengangguk sebagai jawaban.

Setelah berpamitan Arzhel berjalan masuk kedalam jet pribadi miliknya, saat ini seluruh keluarga Rodriguez sedang berada di Bandara pribadi milik mereka sendiri.

***

Moskow, Rusia

Pov Sheina

Sosok gadis cantik bermata spektrum warna ini, sedang berkemas untuk kembali ke Negara tempat kelahiran sang Mama. Gadis berparas cantik bak bidadari ini adalah Aileen Shaenetta Auristella Zylend Wulgros.

Hanya ilustrasi 👇

Gadis cantik bermata bulat dengan bola mata berwarna spektrum warna, matanya memiliki 3 warna yaitu biru, hijau, keabu-abuan mata yang sangat langka.

Karna matanya membuat Sheina menjadi lebih spesial, memiliki wajah cantik bak barbie, mata yang indah, hidung mancung bak perosotan, bibir merah seperti delima tanpa polesan lipstik, alis yang sudah terbentuk rapi dan cantik tanpa tambahan pensil alis, hal ini membuat dirinya dijuluki AI girl karna kecantikannya yang unreal.

Gadis cantik berumur 17 tahun ini juga memiliki body goals idaman para wanita, dia memiliki tinggi 170 cm, dengan bahu yang cantik, perut ramping berbentuk S line, kaki jenjang, Sheina juga memiliki kulit yang sangat putih bak porselen.

Sheina gadis blasteran Rusia, Korea, Swiss, Indonesia, dan Australia. Papanya blasteran Rusia, Korea,dan Swiss, sedangkan Sang Mama blasteran Indonesia dan Australia.

Sheina anak ke-3 keluarga Zylend Wulgros.

Karna marga di belakang namanya membuat Sheina harus menyembunyikan identitasnya, dirinya adalah keturunan pertama di keluarga Zylend Wulgros berjenis kelamin perempuan.

Makanya sang Grandpa sangat menyanyanginya, dari kecil Sheina sudah dilatih bela diri oleh sang Grandpa yang merupakan mantan Jendral Tentara.

Sheina memiliki 3 tanda lahir unik : Naga emas di pergelangan kaki kanannya, naga biru di pergelangan kaki kirinya, phoenix merah di bagian tengah dadanya. Naga emas dan naga biru turunan dari Papanya, sedangkan  phoenix merah turunan dari Mamanya.

Sheina memiliki dua marga di belakang namanya : marga Zylend dan Wulgros adalah marga milik sang Papa, sedangkan marga Blevine adalah marga milik sang Mama. Hanya saja, Sheina tidak menggunakan marga sang Mama di belakang namanya.

Keluarga Sheina dikenal sebagai keluarga yang sangat tertutup dan misterius, terlebih lagi sang Grandpa ialah mantan Jendral Tentara yang tidak menyukai sorotan publik, dia menutup akses bagi orang luar.

Bahkan keluarga Wulgros sangat jarang, membuat acara perayaan besar-besaran seperti keluarga pada umumnya, karna hal itu membuat banyak orang yang penasaran dengan keluarga Zylend Wulgros.

Tok!

Tok!

Tok!

"Sayang, ini mama," teriak Alexa dari luar kamar Sheina.

Ceklek!

"Masuk ma," ajak Sheina.

"Ai, udah selesai pakingnya?" tanya Alexa.

"Udah ma," jawab Sheina.

Ai adalah nama panggilan khusus keluarga Sheina padanya, hanya orang-orang terdekatnya yang tau hal itu, nama itu pemberian dari mendiang Nenek buyutnya.

Alexa Arabella Blevine Wulgros, Mama dari Sheina, wanita cantik dan anggun, merupakan desainer ternama baik di bidang fashion maupun perhiasan.

"Princess," panggil Leon.

"Iya Pa," jawab Sheina.

Leon tidak mengatakan apa pun, dia berjalan ke arah putrinya dan memeluknya dengan erat. Sheina membalas pelukan sang Papa.

Leonard Zylend Wulgros, ialah putra tunggal pasangan Edrick dan Maira, pengusaha yang bergerak dibidang investasi, mall, perhotelan, IT, fashion, perhiasan, dll.

Merupakan orang terkaya ke-2 di dunia.

"Kamu tidak bisa pindah Sekolah di sini saja hm? Papa sama Mama akan jarang pulang ke Indonesia sayang," tanya Leon lembut.

"Nggak bisa Pa'. Lagian aku udah nyaman di Indonesia, sahabat aku juga ada di sana. Kalau di sini, aku nggak punya teman selain Abang," jawab Sheina.

Leon yang mendengar jawaban putrinya menghela nafas, "Tapi kamu sendirian di sana sayang," ujarnya.

"Apa Papa tidak menganggap om Marcel? Dia ada di sana Pa', lagian aku bisa jaga diri dengan baik. Apa gunanya Grandpa mengajariku bela diri, jika aku tidak bisa memanfaatkannya dengan baik," jelas Sheina.

"Itu benar," ucap Edrick berjalan masuk ke dalam kamar Sheina.

Edrick Zylend Wulgros, adalah Grandpa Sheina merupakan mantan Jendral Tentara, bukan hanya seorang Jendral, tapi dia juga seorang pengusaha ternama pemilik marga dari 2 keluarga konglomerat yang sangat disegani di dunia bisnis dan kemiliteran. Mediang Ayahnya adalah seorang pengusaha ternama di Rusia dan Swiss, Ibunya seorang Jendral Tentara.

Mendengar suara dari Grandpanya, Sheina berbalik dan mengangkat jempolnya.

"Sudah dapat dukungan dari Grandpanya, kamu tidak bisa berbuat apa pun boy," Ucap Maira.

Maira Estella Mattheo Wulgros, Granny Sheina ia adalah mantan aktris dan model Korea.

"Sudah jangan khawatirkan Princess kecilku, dia pasti bisa menjaga diri dengan baik, bukan begitu sayang?" tanya Edrick.

"Tentu Grandpa," jawab Sheina.

"Itu baru kesayanganku," kata Edrick.

"Sebaiknya kita ke bawah sekarang, aku tidak mau terlambat nanti. Aku sudah dua minggu tidak masuk Sekolah, kalau aku diskors bagaimana?" ucap Sheina.

"Siapa yang berani memberikan hukuman skors pada Princess kecilku, hm? Jika ada yang berani macam-macam padamu, Grandpa akan segera mengirimkan rudal langsung padanya," tegas Edrick.

Sheina dan yang lainnya mendelik mendengar ucapan dari Edrick.

"Nggak gitu juga kali, Grandpa," tegur Sheina pelan.

"Kita turun sekarang," ajak Leon menggandeng tangan anak dan istrinya.

***

Saat ini seluruh keluarga berada di Bandara milik keluarga Wulgros untuk mengantar kepergian Sheina.

"Pa' aku berangkat," ucap Sheina.

Leon menarik putri kesayangannya ke dalam pelukannya, dia memeluk erat Sheina.

"Hati-hati di sana, kalau ada apa-apa segera hubungi Papa atau Abang kamu, paham!" tegas Leon.

"Iya Papaku yang tampan," jawab Sheina.

Sheina lalu berjalan dan memeluk keluarganya bergantian untuk berpamitan.

***

Jakarta, Indonesia

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 20 jam 30 menit lamanya, Arzhel sampai di Bandara Seokarno-Hatta, dia berjalan dengan gagah, kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana, Arzhel menggunakan kecamata hitam dan masker menutupi wajah tampannya agar tidak menimbulkan kehebohan.

Bukan cuma Arzhel saja yang telah tiba di Bandara Seokarno-Hatta melainkan Sheina juga.

"Wah akhirnya sampai juga, tepos pantat seksi gue kelamaan duduk di pesawat." Guman Sheina.

"Sial! gue pengen ketoilet lagi, aish..." kesal Sheina.

Sheina melihat ke sekelilingnya, "Permisi, maaf toiletnya di sebelah mana ya?" tanya Sheina pada salah satu cleaning services.

"Di sebelah sana Neng," jawab CS.

"Terima kasih," ujar Sheina.

Sheina berlari kearah toilet dengan terburu-buru, tiba-tiba...

Bruk!

Sheina menabrak seseorang, "Maaf Tuan," ucap Sheina.

"Maaf Tuan saya sedang buru-buru, tolong maafkan saya. Ini sebagai ganti rugi, karna sudah membuat baju dan minuman Anda tumpah," tambah Sheina memberika uang dollar sebanyak 10 lembar.

Orang yang Sheina tabrak hanya terdiam tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia hanya berdiri mematung memperhatikan gerak-gerik Sheina.

Sheina berjalan pergi lalu dia menoleh sebentar, "Sekali lagi maaf Tuan," ucap Sheina sebelum dia berlari kembali kearah toilet.

"Cantik!" puji Arzhel terus menatap kepergian Sheina.

Ternyata orang yang ditabrak oleh Sheina tadi adalah Arzhel.

"Siapa gadis itu?" tanya Arzhel penasaran.

Untuk pertama kalinya seorang Arzhel penasaran dengan seorang gadis. Dia bahkan menatap Sheina tanpa berkedip di balik kecamata hitam miliknya, biasanya Arzhel tidak pernah menatap seorang gadis begitu lama. Tapi kali ini dia benar-benar terpesona dengan kecantikan Sheina.

"Dia manusia apa bidadari? Cantiknya unreal  banget," puji Arzhel lagi.

"Apa lagi matanya, sangat indah," ucap Arzhel.

Arzhel menatap uang yang di tangannya, "Baru kali ini, gue terima uang dari orang lain," guman Arzhel.

Arzhel terdiam sebentar, tiba-tiba dia mengingat sesuatu, "Kenapa matanya mirip dengan mata gadis kecilku?", lirihnya. "Apa mungkin...?" tambahnya.

Arzhel menatap pintu toilet dengan tatapan sulit diartikan, "Gue harap, kita bisa bertemu lagi baby," ucapnya.

Arzhel berjalan kembali, tapi sebelum itu dia menoleh sebentar ke arah toilet.

"Apa gue cari tahu aja soal dia?" tanya Arzhel pada diri sendiri.

"Apa itu dia? Atau bukan?" Arzhel penasaran.

Arzhel kembali melanjutkan langkah kakinya dengan pikiran yang berkecamuk, setelah beberapa langkah dia kembali menoleh, akhirnya Arzhel duduk di kursi yang tidak jauh dari toilet.

*

*

*

Haloooo Guys

I'm Ayliz_Mavka97

Welcome to Arzhelio "Badass Girl Pemilik Hati Sang Iceboy"

Cerita ini hanya fiktif belaka.

Jika ada nama tokoh, tempat, karakter maupun kejadian atau peristiwa para readers, ini semata bukan karna kesengajaan.

Note : Ada banyak adegan kekerasan, kata-kata kasar, tawuran, perang, membunuh, menyiksa, dll.

Happy reading everyone ~

Pantau terus ceritanya.

Semoga suka ~

Thank you very much

Bye Bye

Wait for the next episode •••

MEET YOU!

..."Sekarang gue punya kebiasaan baru! Yaitu natap lo, cantik!"...

...~ Arzhelio Attalix Javernest Rodriguez ~...

Arzhel berjalan keluar bandara setelah dia berdiam diri menunggu Sheina beberapa menit di depan pintu toilet, namun panggilan sang asisten yang membuat dirinya bergegas ke luar bandara.

"Tuan Arzhel," panggil David.

Arzhel menoleh mendengar seseorang memanggil namanya.

David berdiri di depan Arzhel dan mengambil alih koper di tangan Arzhel.

"Apa Tuan akan langsung pulang ke Apartemen atau ke Markas?" tanya David.

Arzhel tidak menjawab justru dia bertanya balik pada David.

"Kau membawa motorku?" tanya Arzhel dingin.

"Tidak Tuan," jawab David.

"Ck, kenapa kau tidak membawanya," decak Arzhel kesal.

"M-maaf Tuan," gugup David.

"Lagian Tuan tidak menyuruhku membawa motornya ke sini," gerutu David dalam hati.

David hanya mampu protes dalam hati, mana berani dia dengan sosok Arzhel yang diberi julukan King Darkness, King Devil, bahkan Arzhel juga diberi julukan Dewa Kematian karna kekejamannya terhadap siapa pun yang berani mengusik hidupnya.

Kekejamannya turunan dari sang Kakek buyut yang memiliki dark side, hal itu menurun ke Arzhel.

"Sudah puas mengumpatiku hm?" tanya Arzhel datar dan dingin.

"M-maaf Tuan," jawab David dengan gugup.

"Astaga, aku lupa kalau bos cenayang, bødøh kau David," umpat David dalam hati pada dirinya.

"Saya bukan cenayang Dav," ucap Arzhel dengan dingin.

"Dia mengatakan bukan cenayang, tapi dia selalu saja bisa membaca pikiranku," guman David.

Arzhel menatap tajam David.

Glek!

David meneguk ludah kasar mendapat tatapan tajam dari Arzhel, 'Mampus! Gue lupa, kalau selain cenayang si bos juga punya pendengaran yang tajam,' ucapnya dalam hati.

"Mau sampai kapan kau terus mengumpati ku?" tanya Arzhel datar dan dingin.

"T-tidak bos, mari kita pergi sekarang," jawab David gugup.

Davidson Harvey, asisten sekaligus pengawal pribadi Arzhel yang dipilih dan dilatih oleh Abuelo Arzhel sendiri, dia sudah bekerja dengan Arzhel sudah 5 tahun lamanya. Memiliki wajah tampan, tubuh atletis, membuat para wanita yang melihatnya akan terpesona dengan ketampanannya.

Arzhel memiliki perusahaan sendiri yang bergerak di bidang investasi, otomotif, manufaktur, perhotelan, restoran, real estate, IT, mainan anak, dll.

Arzhel membangun perusahaannya sendiri, saat umurnya masih 13 tahun, diusianya yang masih muda dia sudah terjun ke dunia bisnis.

Arzhel membangun perusahaan miliknya dari hasil lomba balapan, dan investasi yang dia lakukan saat usianya masih berumur 7 tahun, sang Abuelo yang mengajarinya bisnis dan bela diri saat dia masih kecil.

Arzhel yang memiliki IQ diatas rata-rata, "he is genius", mampu membuat perusahaan miliknya berada di posisi pertama di Amerika dan Eropa.

Arzhel berbalik badan ingin berjalan ke arah pintu keluar, tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara gadis yang menabraknya tadi.

Arzhel berbalik dan menatap Sheina dengan tatapan sulit diartikan.

"Ah, akhirnya lega juga," ucap Sheina.

"Sebaiknya gue pulang sekarang, ngantuk plus lapar," ucap Sheina.

Sheina berjalan ke arah pintu keluar dengan menyeret koper miliknya.

Arzhel mengikuti Sheina dari belakang.

Sampai depan parkiran sudah ada mobil yang menjemput kedatangan Sheina.

"Nona muda," panggil Alice.

"Kak Alice, nunggu dari tadi ya?" tanya Sheina dingin.

"Tidak Nona, saya baru saja sampai," jawab Alice.

Alice Bianca Arvada, asisten sekaligus pengawal pribadi Sheina, gadis cantik yang memiliki mimik wajah datar, gadis yatim piatu yang dibesarkan oleh Grandpa Sheina, dia dilatih dan dipilih oleh Grandpa Sheina sendiri untuk menjaga cucu kesayangannya.

Jika di luar Rumah Sheina akan bersikap datar, dingin, tidak banyak bicara kecuali jika dia berada di lingkungan yang membuatnya nyaman, Sheina lebih suka ketenangan.

Sheina tidak menyukai ketidakadilan, dia juga tidak suka disentuh sembarangan, Sheina akan cerewet jika bersama dengan keluarganya itupun hanya berlaku pada sang Papa, Mama, Grandpa, dan Granny saja. Tidak ada yang bisa memprediksi sikapnya yang seperti bunglon, "she is a mysterious girl"

"Ayo, kita pulang sekarang," ajak Sheina.

"Baik Nona," jawab Alice.

Arzhel yang berdiri tidak jauh dari tempat Sheina berdiri, dia terus menatap kepergian Sheina dengan tatapan sulit diartikan, hal itu membuat David mengajukan pertanyaan pada Arzhel.

"Apa saya perlu mencari tau soal gadis itu, Tuan?" tanya David.

Arzhel menoleh, "Ide bagus, cari tau semua hal yang berkaitan dengannya!" titah Arzhel dingin.

'Kenapa aku merasa, kalau itu dia?' ucap Arzhel dalam hati.

"Matanya? Benar-benar mirip seperti dia?" Arzhel terus berguman penasaran akan sosok Sheina.

'Gue harap, itu memang dia,' harap Arzhel dalam hati.

Dia?

Entah siapa yang Arzhel maksud, hanya Arzhel yang tau.

"Baik Tuan," jawab David.

'Sepertinya Tuan tertarik dengan gadis tadi, untuk pertama kalinya dia penasaran dengan seorang gadis seperti ini,' ucap David dalam hati.

"Cabut!" titah Arzhel.

Arzhel dan David masuk ke dalam mobil sport, mereka berdua meninggalkan Bandara.

***

***

Keesokan harinya

Pukul 06.40 suara deruman motor milik Arzhel terdengar memasuki wilayah Sekolah, dia melajukan motornya ke arah parkiran SMA International School Of  Javernest. Suara riuh dan teriakan siswi JIS yang mengagumi Arzhel terdengar sangat nyaring hingga ke parkiran khusus untuk The King Devil's, mereka akhirnya bisa melihat Pangeran JIS setelah beberapa hari Arzhel tidak masuk Sekolah.

Teriakan-teriakan para siswi semakin menjadi, saat melihat ketua "Most Wanted Boy" JIS ini membuka helm hitam miliknya, membuat wajah tampan paripurna sang ketua geng motor itu terlihat.

Arzhel menyugar rambutnya ke belakang, gerakan sederhana tapi mampu membuat para kaum hawa terpesona sekaligus meleyot melihat hal itu.

Siapa yang tidak tertarik ataupun kagum pada sosok titisan Dewa Yunani tersebut?

Ganteng? Banget!!!

Tinggi? Ideal!

Proporsi tubuh? Perfect!

Tajir? Crazy rich loh!

Posisi? Ketua geng lagi!

Kurang apa lagi coba?

"HE IS PERFECT ALL KILL"

Kata yang cocok untuk menggambarkan cowok tampan titisan Dewa Yunani itu.

Para gadis yang mengincar untuk jadi pendamping Arzhel merasa sangat iri dengan gadis yang akan jadi pasangan seorang Arzhelio nantinya, menurut mereka : beruntung sekali gadis yang akan menjadi pasangan dari cowok sejuta umat ini. Hanya saja, tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk meruntuhkan tembok manusia es kutub utara satu ini.

"Bos," panggil Rey.

Reyhan Alfarizhi Argantara, cowok tampan penuh pesona ini ialah salah satu anggota inti dari The King Devil's, dia menempati posisi Leader Of Attacker TKD atau pemimpin dari tim penyerang dan persenjataan TKD. Dia juga sebagai fighter ketiga The King Devil's, dia juga bisa membuat senjata, dia pacarnya Jeslyn sahabat Sheina, Reyhan sangat mencintai Jeslyn.

"Bos, kapan balik?" tanya Zayn.

Zayden Zafran Leuis, Lelaki tampan memiliki tinggi 180 cm ini merupakan tim inti The King Devil's, dia menempati posisi sebagai Rescue Team Leader atau ketua tim penyelamatan dan pengobatan, dia sangat pandai meracik obat dan racun.

"Kemarin," jawab Arzhel dingin.

"Bos ada oleh-oleh nggak?" tanya Daren.

Daren Alpheus Zorion, lelaki tampan yang dijuluki playboy tapi tidak pernah pacaran, yups dia hanya suka menggoda dan tebar pesona pada para cewek yang mengangguminya saja, dia diberi julukan itu karna ulah sahabat lucknutnya yang menyebar rumor bahwa dirinya seorang playboy. Dia adalah Transfer Team Leader atau ketua tim pengalihan, Daren sangat pandai mengalihakan perhatian musuhnya, dia juga hebat dalam hal hacker.

"Cabut!" titah Kenzo.

Kenzo Alvaro Javernest, lelaki tampan dengan julukan ice charming penuh pesona ini merupakan sepupu Arzhel dia adalah anak dari kakak Maminya Arzhel, dia menempati posisi Vice Chairman atau wakil ketua The King Devil's, ia juga menempati posisi fighter kedua setelah Arzhel, pandai dalam hal hacker, ahli dalam strategi penyerangan, dia juga memiliki IQ di atas rata-rata.

The King Devil's bukan hanya geng motor melainkan geng mobil juga, geng yang dibentuk oleh Arzhel sendiri saat usianya 13 tahun, sebelumnya geng itu hanya perkumpulan biasa antara Arzhel, dan para sahabatnya.

Hanya saja, Arzhel yang memiliki hobi balapan dan sering mengikuti lomba balapan. Membuat para sahabat Arzhel menyarankan untuk membuat geng motor, akhirnya dia membentuk geng tersebut.

The King Devil's bukan hanya geng motor biasa, karna mereka juga bagian dari mafia Black Dragon milik keluarga Arzhel, mereka sering ikut melakukan misi bersama, geng Arzhel juga sering bekerja sama dengan kepolisian, bahkan saat mereka masih di Amerika mereka pernah membantu anggota FBI yang merupakan sahabat dari Papinya Arzhel untuk mencari buronan yang kabur.

Karna hal itu membuat geng Arzhel sangat disegani di bagian Eropa dan Amerika, 1 tahun lalu geng mereka masuk ke dalam daftar geng motor no.1 di Asia karna Arzhel memenangkan olimpiade saat perlombaan melawan para geng motor di Asia.

***

"Loh, itu mobilnya Shei kan?" ucap Nana.

Nana Zevanya Matrix, gadis cantik blasteran Indonesia dan China ini memiliki pesona yang luar biasa, memiliki kulit putih, mata sipit, gummy smile, dengan pipi chubby, membuatnya terlihat imut dan menggemaskan, tinggi 167.

Di balik wajahnya yang imut itu dia bisa bela diri, ia pemilik sabuk hitam taekwondo dan Sheina lah yang mengajarinya, dulu Nana pernah dibully semasa SMP, Sheina yang menolong Nana saat itu, setelah kejadian itu Nana dan Sheina menjadi sahabat.

"Oh iya bener, itu artinya Sheina udah balik dong?" tanya Keyvara.

Keyvara Axxellyn Javernest, cewek cantik kembaran dari Kenzo sekaligus sepupu Arzhel, dia adalah selebgram, memiliki muka ala Korea yang cantik menurun dari sang Ibu yang berasal dari Korea, membuat para gadis sering merasa iri pada kecantikannya. Wajahnya kecil seperti boneka barbie, hidung mancung, bibir tipis, dengan tinggi 167.

"Ck, anak itu hobi banget nggak kasih kabar. Cabut! Kita cari bocil kematian itu," ajak Jeslyn kesal melihat mobil Sheina.

Jeslyna Clarabella Maxime, gadis cantik blasteran Australia dan Indonesia ini memiliki kulit putih, tinggi 168 cm, mata bulat, pipi sedikit chubby, dia merupakan model sekaligus selebgram, punya hobby menembak, memanah, dan boxing. Jeslyn sahabat Sheina dari kecil, Ibunya dan Mama Sheina bersahabat. Dia mengenal bagaimana sifat Sheina lebih dari Keyvara dan Nana, pacarnya Reyhan.

***

Mereka berjalan masuk Sekolah.

"SHEIII..." teriak Nana.

Sheina yang mendengar teriakan Nana langsung menoleh, dan berjalan mendekati mereka.

Saat Sheina tiba di hadapan ketiga sahabatnya, dia menatap Keyvara.

"Ekhm... Good morning Kakak ipar," goda Sheina pada Key.

Blush!

Keyvara yang mendengar godaan dari Sheina, seketika wajahnya langsung memerah, dia menunduk malu.

Sheina mengatup kedua tangannya di depan dada masih menatap Keyvara.

"Aigo akhirnya official juga ya, setelah pdkt lumayan lama, cie ... cie. Aigo, apa itu artinya mulai sekarang, gue harus manggil lo Kakak ipar Keyvara," goda Sheina lagi menaik turunkan alisnya.

Blush!!

Pipi Keyvara semakin memerah bak kepiting rebus mendengar godaan Sheina.

"Shei, malu tau," rengek Keyvara.

"Malu tapi mau ituuu..." tambah Jeslyn yang ikut menggoda Keyvara.

"Yaakk...! Kalian menyebalkan," kesal Keyvara, dia berjalan menjauh dengan menghentakkan kakinya.

"Astaga, Kakak ipar jangan buru-buru dong jalannya, masa Adik iparnya ditinggal sih? Iya nggak Shei?" tanya Nana ikut menggoda Keyvara.

Keyvara menoleh dan menaikan jari tengahnya mengarah pada ketiga sahabatnya.

"Key!" tegur Kenzo pada kembarannya.

Keyvara yang mendapat teguran dari Kenzo melanjutkan langkahnya dengan menghentakkan kakinya ke lantai dan bibir cemberut.

Sheina, Nana, dan Jeslyn terkekeh melihat hal itu.

"Kyaaa... Kak Shei cantik banget," teriak salah satu siswi yang ada di sana melihat Sheina terkekeh cantik.

"Shei, jadi cewek gue dong?" teriak siswa.

"Shei, nyokap gue minta lo jadi mantunya," teriak siswa.

Bukan hanya para siswa dan siswi yang ada di sana, terpesona melihat Sheina yang biasanya hanya memasang wajah datar, sekarang dia terkekeh cantik, tapi anggota inti The King Devil's juga ikut terpesona dengan kecantikan unreal Sheina.

"Pagi gue rasanya jadi lebih indah, melihat senyuman cantik dari bidadari cantik gue," celetuk Daren

"Lo benar, senyuman Sheina terlalu manis bikin gue jadi meleleh," tambah Zayden ikut memuji

"Orangnya jarang senyum, sekali senyum buat jantungan," ucap Reyhan.

Zayden dan Daren mengangguk mengiyakan.

Bukan cuma mereka bertiga yang terpesona, tapi kedua es kutub juga ikut terpesona.

'Cantik!' puji Kenzo dalam hati.

Arzhel menatap Sheina tak berkedip.

'Ternyata dia Sekolah di sini?' tanya Arzhel dalam hati.

Arzhel tersenyum miring, 'Sekarang gue punya kebiasaan baru! Yaitu natap lo, cantik!' ungkapnya dalam hati.

'Natap lo akan jadi hobi baru buat gue, lo udah berhasil, buat gue jadi candu baby,' tambah Arzhel dalam hati.

Arzhel tidak mengalihkan pandangannya dari Sheina sedikit pun.

Para siswi dan siswa di sana masih berteriak lebay melihat Sheina tersenyum.

Sheina yang risih mendengar teriakan itu, langsung merubah mimik wajahnya menjadi datar kembali.

"Ayo ke kelas," ajak Sheina pada kedua sahabatnya meninggalkan koridor.

Arzhel yang melihat perubahan ekspresi wajah Sheina, tersenyum penuh arti.

'Menarik!' ucap Arzhel dalam hati.

Arzhel terdiam, dia terus menatap punggung Sheina dengan tatapan sulit diartikan, 'Sikap dan tingkah lakunya mirip gadis kecilku? Gue bakalan cari tahu soal ini, gue harap dia memang gadis kecilku. Sudah lama gue cari tahu keberadaanya, semoga itu memang dia,' harapnya dalam hati.

Melihat Sheina pergi, "Ck, gara-gara lo semua. Sheina cantik jadi pergi kan, huh!" kesal Daren.

"Aduh Kak Daren, jangan marah-marah, nanti makin cakep loh," ucap salah satu siswi disana.

Daren menoleh kearah sisiwi yang menegurnya, "Kak Daren, tidak marah-marah cantik," balasnya mengedipkan mata pada siswi tersebut.

"Jangan mulai!" tegur Reyhan meraup wajah Daren.

"Cabut!" titah Arzhel dingin.

Mereka berlima berjalan dipimpin Arzhel di bagian tengah, Kenzo disisi kanannya, Reyhan di sebelah kiri, Daren dan Zayden di belakang. Mereka berjalan dengan gaya cool meninggalkan koridor menuju kekelasnya.

*

*

*

To Be Continued

FALL IN LOVE?

..."Am I falling in love?"...

...~ Arzhelio Attalix Javernest R. ~...

Bel jam istirahat membuat semua murid JIS keluar dari kelas mereka masing-masing untuk menuju Kantin, untuk mengistirahatkan otak sekaligus mengisi perut.

"Gila Bu Karin hobi banget deh, ngasih ulangan mendadak dan susah, mana otak gue lagi ngeleg," ucap Keyvara.

"Gimana nggak ngeleg, kalau dipikiran lo cuma Abang Farel doang. Iya, nggak Shei?" goda Jeslyn menaik turunkan alisnya.

Blush!

Wajah Keyvara langsung memerah saat nama sang kekasih disebut oleh Jeslyn.

"Omo berarti benar ya', dari tadi lo mikirin Abang Farel. Lihat deh, baru disebut namanya doang udah buat pipi lo berubah bak kepiting rebus gini," tambah Nana ikut menggoda Keyvara dan mencolek pipinya.

Sheina melihat Keyvara yang menunduk malu karna godaan kedua sahabatnya.

"Yah maklum aja lah! Namanya juga masih anget-angetnya kaya teh panas, toh baru official," ucap Sheina ikut menggoda Keyvara.

"Yaakk! Kalian menyebalkan," teriak Keyvara dengan kesal berjalan keluar Kelas dengan menghentakkan kakinya dan cemberut.

Sheina, Nana, dan Jeslyn saling tos dan terkekeh melihat Keyvara.

Keyvara terus berjalan sambil mengomel tidak jelas, dia hampir saja menabrak tiang Sekolah yang ada di hadapannya jika tidak ada Kenzo yang menahan lengan adiknya.

Arzhel dan para sahabatnya berjalan keluar dari Kelasnya, Kenzo melihat Keyvara lewat di hadapan mereka dengan mengomel tidak jelas.

Kenzo tersentak kaget saat melihat adiknya hampir menabrak tiang, dia berjalan cepat ke arah Keyvara.

Kenzo menahan lengan adiknya.

Keyvara menoleh, "Apa?" tanya Keyvara.

"Lihat depan lo!" jawab Kenzo dingin.

Keyvara melihat ke arah depan, dia terkejut saat melihat tiang Sekolah yang beberapa centi lagi dari wajahnya.

Arzhel, Daren, Reyhan, dan Zayden berjalan ke arah Kenzo, dan Keyvara berdiri.

"Astaga Key, gue tau lo lagi falling love, tapi nggak gitu juga kali. Masa iya, lo jalan nggak lihat situasi, sampai hampir nabrak tiang segede gaban kaya gini," celetuk Daren menggoda Keyvara.

"Ya maklumi aja lah, namanya juga lagi falling love. Bawaanya, apa yang dilihat itu cuman love love doang," tambah Reyhan ikut menggoda Keyvara.

(jatuh cinta - cinta cinta)

Keyvara melotot mendengar ucapan keduanya.

"Ck apaan sih, nggak gitu konsepnya ya! Gue itu lagi kesal sama Sheina, Nana, dan Jeslyn, makanya gue nggak fokus jalan," kesal Keyvara.

"Tinggal jujur aja kali, kalau emang di mata lo cuma ada wajah Abang Farel seorang, tiang aja lo anggap wajah Abang Farel, makanya lo mau cum-cum'an sama itu tiang, ya kan?" goda Jeslyn yang baru saja bergabung dengan Keyvara.

Mata Keyvara melotot mendengar godaan dari sahabatnya itu, "NGGAK YA, GUE NGGAK GITU!" teriaknya dengan kesal pada mereka.

"Ah masa sih, kok gue nggak percaya. Tinggal jujur aja sih Neng, gwenchana gwenchana," tambah Nana ikut menggoda Keyvara.

(tidak apa-apa)

"YAAKK, kalian menyebalkan, iihh..." teriak Keyvara kesal, Keyvara berjalan meninggalkan mereka.

Jeslyn dan Nana bertos ria melihat Keyvara yang pergi dengan kesal.

Sheina hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua sahabatnya yang menggoda Keyvara.

"Ayo," ajak Sheina.

"Sheina cantik mau ke mana?" tanya Daren.

Arzhelio yang mendengar Daren memanggil Sheina cantik langsung merubah mimik wajahnya menjadi sangat datar, entah kenapa Arzhel tidak menyukai ada yang memuji gadisnya secara terang-terangan di hadapannya.

Gadisnya?

Yups... Arzhel sudah mengklaim Sheina sebagai gadisnya sejak pertemuan pertama mereka di Bandara.

Bukan Sheina yang menjawab tapi, "Kita mau ke Kantin lah, ya kali mau ke Kuburan, kan nggak lucu," celetuk Nana.

"Ya ampun, Nana imut lo diam aja bisa nggak sih, nyeletuk aja kayak burung beo," kesal Daren.

Mata Nana yang sipit melotot, "Apa lo bilang, wah siålån! Lo nyamain-nyamain gue sama burung beo. Gue cantik-cantik gini masa lo sama-samain sama burung beo sih, huh!" teriak Nana dengan kesal.

'Imut dan menggemaskan,' puji Zayden dalam hati melihat Nana.

"Lo..." ucapan Daren terpotong.

"Cabut!" titah Arzhel dingin.

Sheina menoleh ke arah Arzhel, dia menatap Arzhel dengan bingung.

"Anggota baru kah?" tanya Sheina penasaran dalam hati.

"Ayo Shei," ajak Jeslyn menarik tangan Sheina.

Sheina tersentak, tapi dia tetap berjalan mengikuti langkah kaki Jeslyn.

Sheina baru pertama kali bertemu Arzhel, karna selama ini dia hanya biasa melihat Kenzo, Reyhan, Zayden, dan Daren saja.

Sampai di depan pintu Kantin mereka dapat protes dari Keyvara.

"Ck kalian lama banget sih, gue sampai lumutan nunggui lo semua," protes Keyvara kesal.

"Lah, gue pikir lo udah masuk duluan," jawab Nana.

"Ayo, nanti kursinya full," ajak Sheina berjalan masuk ke dalam Kantin.

Saat Sheina masuk ke dalam Kantin ternyata semua kursi sudah full terisi. Sheina berbalik badan dan berjalan keluar kembali, saat dia berbalik, Sheina bertemu Keyvara dan yang lainnya.

Sheina memang berjalan lebih dulu, sedangkan para sahabatnya masih berada di depan pintu masuk Kantin.

Keyvara yang melihat Sheina, "Kenapa balik Shei?" tanyanya.

"Kursinya full, kita ke kantin bawah aja," ajak Sheina.

"Ikut gue," ajak Arzhel menarik pelan tangan Sheina menuju ruangannya.

"Eh ... eh ... mau ke mana?" Sheina bertanya namun Arzhel tidak menjawab, dia hanya menarik pelan tangan Sheina ke arah ruangan khusus miliknya.

Hal itu membuat semua sahabat Arzhel saling tatap, mereka merasa heran atas tindakan bosnya yang tiba-tiba, Kenzo menatap kepergian sepupunya tersenyum miring, atas sikap Arzhel yang sangat langka itu.

***

Mereka sampai di pojok kanan Kantin yaitu ruangan khusus Arzhel, saat ini mereka sudah duduk di kursi masing-masing dengan posisi Arzhel dan Sheina berhadapan.

Arzhel memiliki ruangan khusus agar tidak ada yang mengganggunya saat makan, Arzhel yang tidak suka dengan keributan menyuruh sang Papi membuat ruangan tersebut.

Mereka saat ini sedang memesan makanan melalui tab yang ada di meja.

Canggih bukan?

Sekolah JIS memang sekolah yang memiliki fasilitas canggih ala-ala drama gitu, setiap meja makan yang di Kantin, tersedia tab canggih untuk memesan makanan. Jadi semua murid tidak perlu repot-repot lagi untuk berdiri memesan makanan mereka.

Bukan hanya itu, di kantin JIS juga tersedia berbagai macam makanan, bahkan ada dua kantin yang berbeda.

Di lantai 2 Sekolah JIS yaitu kantin khusus makanan lokal, sedangkan di lantai 3 adalah kantin khusus untuk makanan ala Barat, Korea, Jepang, Itali, dan makanan luar Negeri lainnya.

Bahkan di Kantin Sekolah mereka tersedia makanan vegetarian, semua makanan itu dimasak oleh koki yang berpengalaman, diawasi langsung oleh ahli gizi yang memang dipekerjakan pihak sekolah untuk menjaga kesehatan anak-anak yang bersekolah di sana, agar mencegah adanya kejadian keracunan makanan.

Saat ini Arzhel, Sheina, dan para sahabatnya sedang berada di kantin lantai 3.

Sheina menoleh ke kanan kiri dengan wajah bingung karna saat ini mereka ada di ruangan khusus milik Arzhel dan para sahabatnya.

"Ini ruangan khusus anak The King Devil's, Shei," jelas Daren yang melihat Sheina kebingungan.

Sheina baru pertama kali masuk ke ruangan itu, tentu saja dia bingung. Dia biasanya hanya makan di meja biasa, sama seperti murid yang lainnya.

Sheina mengangguk mendengar ucapan Daren.

"Lah iya ya, gue baru sadar kalau kita ada di ruangan khusus kalian," ujar Keyvara baru memperhatikan sekitarnya.

"Ruangannya nyaman ya," ucap Nana melihat ke sekeliling ruangan.

"Hm benar banget, nggak berisik juga," tambah Jeslyn.

Sheina dan Keyvara mengangguk mengiyakan ucapan kedua sahabatnya.

"Psstt... tumben banget si bos mau ngajak orang lain masuk ke dalam ruangan ini, selain kita dan anak² TKD yang lain," bisik Daren ke Zayden.

"Lo benar, gue juga tadi sempat kaget. Apalagi lihat si bos pegang tangan Sheina dan narik dia masuk ke ruangan ini," balas Zayden berbisik.

Arzhel dan Sheina yang memiliki pendengaran yang tajam mendengar bisikan keduanya.

Sheina menatap Arzhel, pandangan mata keduanya bertemu.

Deg! Deg! Deg!

Detak jantung mereka berdua berdetak cepat seirama.

'Kenapa jantung gue berdetak cepat saat bertatapan dengan Sheina?' tanya Arzhel dalam hati.

'Cuma gadis kecilku yang bisa membuatku tertarik dan betah menatapnya dalam waktu yang lama, tapi sekarang perasaan ini muncul untuk pertama kalinya setelah sekian lama,' tambah Arzhel dalam hati.

'Am I falling in love?' lanjut Arzhel dalam hati.

(Apa aku jatuh cinta?)

'Kayaknya memang iya, this first time, jantung gue berdetak begitu cepat hanya karna menatap seseorang,' ujar Arzhel dalam hati masih menatap Sheina.

(Ini pertama kalinya)

'Lo pelaku jantung gue berdetak secepat ini, jadi lo harus tanggung jawab, baby,' tambah Arzhel dalam hati, tersenyum smirk.

Sheina tersentak melihat senyum smirk Arzhel, dia mengalihkan pandangannya dan menunduk.

'Kenapa dia tersenyum seperti itu?' tanya Sheina dalam hati.

'Kenapa juga jantung gue jadi maraton kaya gini?' tambah Sheina dalam hati.

Saat Sheina masih melamun, Arzhel tiba-tiba mengulurkan tangannya.

Sheina mendongak menatap Arzhel dengan alis berkerut.

"Hm?" Guman Sheina bingung.

"Arzhelio," ucap Arzhel dengan wajah datar dan dingin.

Sheina mengerjapkan matanya berkali-kali, lalu dia memiringkan sedikit kepalanya, "Lo ngajak gue kenalan?" tanyanya dengan polos.

Mode polos + cute on!

Arzhel menggigit kecil bibir bagian dalamnya, Arzhel mencoba menahan diri dengan tingkah polos, lucu, dan menggemaskan Sheina, lalu dia mengangguk sebagai jawaban.

Bukan hanya Arzhel yang merasa Sheina terlihat menggemaskan tapi semua orang yang ada di sana juga.

"Ya ampun Sheina cantik, lo cute banget deh, jadi pengen cubit, gemessss banget gue," celetuk Daren.

Arzhel yang mendengar celetuk Daren langsung menoleh dan menatap tajam ke arah Daren.

Glek!

Daren meneguk ludah kasar mendapat tatapan tajam dari Arzhel, dia mengangkat kedua jarinya ke arah Arzhel.

Arzhel kembali menatap Sheina.

"So?" tanya Arzhel melirik tangannya yang masih melayang di udara menunggu Sheina membalas uluran tangannya.

(Jadi?)

Sheina menatap tangan Arzhel, lalu dia membalas uluran tangannya.

"Shaenetta," jawab Sheina dingin.

Arzhel tersentak sebentar, saat mendapat balasan uluran tangan dari Sheina, hati Arzhel berdesir saat tangan mungil nan mulus milik Sheina bersentuhan dengan tangannya, dia merasa aliran darahnya mengalir dengan cepat.

Arzhel terdiam saat merasakan perasaan aneh saat tangannya bersentuhan dengan tangan Sheina, 'Perasaan yang sama, seperti pertemuan pertamaku dengan gadis kecilku, secepatnya gue harus cari tau soal ini. Gue, harap lo memang dia Shei,' harapnya dalam hati.

Arzhel mengangguk, "Nama yang cantik, seperti orangnya." Pujinya dengan nada dingin menatap Sheina dengan intens.

Blush!

Wajah Sheina merona mendengar pujian Arzhel.

'Astaga apa-apaan gue, masa cuma pujian kayak gini wajahku langsung merona sih. Biasanya, gue sering dengar pujian kayak gitu, tapi gue biasa aja. Tapi kenapa sekarang berbeda? Jantung gue, kenapa jadi jedag jedug kaya gini?' ucap Sheina dalam hati bingung dengan apa ia alami.

Arzhel mengusap tangan mungil Sheina dengan ibu jarinya.

'Mulus banget,' puji Arzhel dalam hati.

Arzhel merasakan detak jantungnya berdetak cepat, 'Kayaknya sekarang aku yakin, aku memang jatuh cinta sama kamu, Shei,' ungkapnya dalam hati.

'Kalau kamu memang bukan dia, artinya aku harus melupakan semua hal soal dia. Karna hatiku sudah memilihmu, Shei! You are mine, only mine, apapun yang terjadi aku nggak akan pernah lepasin kamu, Sheina,' tegas Arzhel dalam hati.

(Kamu milikku, hanya milikku)

Arzhel menatap Sheina dengan tatapan dalam, "Welcome to my world Shaenetta," tambahnya dalam hati tersenyum penuh arti.

Kenzo yang duduk di sebelah Arzhel melirik, "Gue harap Sheina bisa jadi sumber kebahagian buat lo, Zhel," ucapnya dalam hati, tersenyum tipis.

Ting!

Lonceng yang ada di meja makan mereka berbunyi, menandakan pesanan mereka sudah jadi. Kantin Sekolah JIS memang sangatlah canggih desainnya seperti ala Restoran Jepang, makanannya berjejer di atas "kaiten-zushi (Sushi di atas ban berjalan)"

Sheina tersentak saat mendengar bunyi lonceng, dia melepas tangannya dari tangan Arzhel.

Sheina mengambil makanan itu satu persatu dan menaruhnya di meja makan. Setelah makanan itu semua tersaji, mereka makan dengan tenang.

Kecuali Arzhel yang sesekali melirik ke arah Sheina, membuat gadis cantik itu makan dengan gugup tapi masih bersikap santai.

"Ck kenapa dia natap gue turus sih? Jangan gugup Shei, lo harus stay cool, calm down ok," ujar Sheina dalam hati.

(Tetap tenang, tenang ok)

Sheina melanjutkan makannya dengan tenang, meskipun dia gugup karna Arzhel sering meliriknya tapi dia bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa pun.

'Kayaknya mata aku hobi banget natap kamu Shei, rasanya enggan untuk mengalihkan perhatian aku ke arah lain,' ucap Arzhel dalam hati tersenyum melihat Sheina makan dengan lahap.

***

Mereka semua selesai makan, jam istirahat pun berakhir, para siswa siswi yang ada di sana berjalan masuk ke kelas masing-masing.

Kecuali Arzhel, dan para sahabatnya, saat ini mereka mengantar Sheina dan ketiga sahabatnya kembali ke kelas mereka.

Sampai depan kelas XI IPS 2.

"Beb, aku masuk dulu yah, kamu juga masuk kelas sana," pamit Jeslyn pada Reyhan.

"Iya sayang, kamu belajar yang rajin," jawab Reyhan mengacak rambut Jeslyn.

"Ish ... rambut aku jangan dirusak dong," ujar Jeslyn cemberut.

Reyhan terkekeh dan merapikan rambut Jeslyn lagi.

"Hareudang hereudang, panas panas," ucap Daren melihat keromantisan Reyhan dan Jeslyn.

"Ck mending lo masuk, Jes. Lo, nggak capek apa tiap hari romantisan mulu, gerah banget gue ngeliat kalian berdua," decak Daren dengan kesal melirik sinis keduanya.

"Benar itu, hargai kita dong yang jomblo ini," ucap Zayden membenarkan ucapan Daren.

Nana melirik sinis keduanya, "Bilang aja lo berdua iri sama mereka," cibirnya.

Zayden menatap Nana, "Emang lo nggak iri? Lihat mereka kayak gitu?" tanyanya pada Nana.

"Iri sih," guman Nana dengan cemberut.

Zayden terkekeh mendengar gumanan Nana.

"Gue mah biasa aja, lagian kita udah sering melihat keromantisan mereka yang nggak tau tempat! Iya nggak Shei?" ucap Keyvara menoleh ke sebelahnya.

"Lah, si Shei mana?" tanya Keyvara melihat Sheina sudah tidak ada di sebelahnya.

"Dia udah masuk dari tadi," jawab Kenzo melihat ke dalam kelas.

Sheina sudah duduk dengan tenang di bangkunya.

Beberapa menit yang lalu, waktu mereka sampai di depan kelas XI IPS 2, saat Jeslyn dan Reyhan sedang romantisan, Sheina mengangguk sebentar ke arah Arzhel dan Kenzo untuk berpamitan. Lalu dia masuk ke dalam kelasnya tanpa menunggu sahabatnya.

Arzhel sejak tadi terus menatap Sheina, dia tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun. Dia terus mengawasi pergerakan Sheina.

Di dalam kelas, Sheina yang memiliki insting yang tajam sadar kalau Arzhel terus menatap dirinya.

'Dia kenapa? Terus natap gue kayak gitu? Apa karna gue makan banyak di kantin tadi? Eh tapi kan, dia yang nawarin buat bayar bukan gue,' ucap Sheina dalam hati heran dengan sikap Arzhel yang terus memperhatikan dirinya.

Saat di kantin tadi Arzhel yang membayar makanan mereka semua.

"Astaga, anak itu kebiasaan langsung masuk aja, nggak ngajak-ngajak," ucap Keyvara melihat Sheina duduk tenang di kursinya.

"Masuk sana!" titah Kenzo dingin.

"Oke gue masuk dulu. Bye bye, jangan kangen my brother," pamit Keyvara berjalan masuk dan melambai tangannya ke arah Kenzo dan Arzhel.

(selamat tinggal - abang)

Kenzo hanya memutar bola mata malas dengan sikap kembarannya, sedangkan Arzhel tidak peduli dia hanya menatap Sheina.

Arzhel fokus on Sheina!

"Terkadang gue heran dan bertanya-tanya, apa Keyvara dan Kenzo beneran saudara kembar? Atau bukan? Soalnya sikap mereka bertolak belakang banget, yang satunya dingin kayak kulkas berjalan," ucap Daren melirik Kenzo. "Yang satunya lagi bar² plus cerewet," tambahnya menatap Keyvara.

"Hm gue juga," ujar Reyhan.

"Mereka kembar tidak identik, jadi pantas kalau sikap mereka berdua berbeda," jelas Zayden.

Saat Keyvara sampai dalam kelas, dia menutup pintu kelasnya.

Arzhel terus menatap Sheina bahkan saat Keyvara menutup pintu kelasnya dia tetap berdiri di sana.

Kenzo yang melihat saudaranya itu masih menatap ke arah kelas Sheina, dia menepuk bahu Arzhel.

"Tertarik?" tanya Kenzo dingin.

"Maybe," jawab Arzhel dingin.

(Mungkin)

Kenzo tersenyum tipis dan mengangguk mendengar jawaban Arzhel.

Ketiga sahabat Arzhel yang mendengar hal itu juga ikut tersenyum tipis, mereka bersahabat dengan Arzhel dari kecil jadi mereka tau sifat Arzhel yang notabenenya anti perempuan, akhirnya bisa tertarik dengan seseorang, itu adalah hal yang langka.

"Pesona Sheina memang nggak main-main, sampai buat si bos kutub tertarik," ceplos Daren dengan asal.

Arzhel menoleh menatap Daren dengan wajah datar, dingin, dan tatapan tajam.

Glek!

Daren meneguk ludah kasar mendapat tatapan tajam tajam, "Hehehe santai bos, natap gue jangan gitu-gitu amat kali! Nanti Sheina bisa kabur loh," ucapnya mengangkat kedua jarinya.

"Pfft mampus," guman Reyhan dan Zayden menahan tawa melihat Daren.

"Mau tetap disini? Atau balik ke kelas?" tanya Kenzo.

"Cabut!" titah Arzhel dingin.

Mereka berlima berjalan dengan cool meninggalkan kelas Sheina untuk kembali ke kelas mereka.

*

*

*

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

To Be Continued

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!