Hay gais kenalkan nama ku Aileen Nafla Ibrahim, aku putri satu-satunya anak Papi Ibrahim dan Mami Arisa yang cantik banget namun masih cantikan aku ke mana-mana.
Hm, Usia aku sekarang udah delapan belas tahun, yup aku udah remaja tanggung gede ga sih?? Tapi enggak apa, aku tetap cantik dan memukau.
Namun aku muak setiap di mana saja aku ikut acara bisnis dengan Papi dan Mami, akan banyak rekan bisnis Papi Ibra yang ingin menjodohkan anak mereka dengan ku!! Ohh Noooooo itu tidak akan terjadi, ucap Ku saat itu
Kenapa aku sangat tak ingin di jodohkan dengan anak rekan bisnis Papi?? Itu karena aku jatuh cinta kepada anak sahabat Papi, Yang sejak kecil sangat dekat dengan ku dan selalu menjaga ku, hingga saat ini.
Di saat Kak Queen memutuskan menikah muda dengan lelaki pilihan Om Rangga, namun abang Yang selalu menjaga ku betah melajang hingga saat ini, bahkan dia Jomblo 🤭🤭 Entah menunggu siapa.
" Nafla, panggil Papi Ibra saat melihat anaknya yang tengah tidur dengan malas padahal hari telah siang.
" Apa sih Pi, aku capek mau tidur aja kan mumpung Weekend!! Kesal gadis kecil itu menutup mata.
Namun bukan Ibra namanya jika dia tidak menarik selimut sang putri. " ini yang katanya siap menikah tamat SMA dengan DENIS??? mimpi kamu Kak. Bangun pagi aja susah minta ampun, Kesel Papi lihat kamu!! Tu lihat adik kamu laki-laki semua tapi semua udah mandi dan duduk di meja makan untuk sarapan!! kesal Ibra menghadapi satu anak perempuan sungguh membuat tensi nya naik hingga berkali lipat. Makanya sang istri lebih memilih mengurus anak laki-laki yang lebih penurut dari pada anak perempuan mereka, bukan berarti Arisa tak sayang anak gadis nya, cuma demi kewarasannya Risa meminta suaminya yang selalu berurusan membangunkan Nafla dari pada Risa yang membangunkan pasti akan terjadi drama pagi yang tak berkesudahan antara Mami dan anaknya itu.
" Papi ngeselin, namun tetap saja Nafla yang biasa di panggil Lala itu bangun dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sedangkan Ibra memutuskan ke ruang makan menemui Istri tercinta dan dua anak laki-laki nya.
Sesampainya di ruang makan, Ibra langsung duduk di kursi kepala keluarga.
" Gimana Lala udah bangun Mas?? Risa menyediakan kopi untuk suaminya dan ikut duduk di sisi Ibra duduk. Sementara dua anak laki-laki nya duduk tenang di kursi lainya
" Biasa dia masih tidur kalau tak sekolah.
Aku harus memperbanyak sabar menghadapi nya, keluh Ibra membuat Risa dan kedua anaknya tersenyum.
Naufan Arisandi Ibrahim dan Naufal Atala Ibrahim, kedua anak laki-laki nya yang sekarang berusia Tiga belas tahun, yang sekarang duduk di bangku SMP.
Keduanya kembar identik dan jika tak mengenal akan sulit membedakan keduanya.
" Itu yang aku rasakan Mas selama ini. Aku akan berubah jadi macan betina hanya untuk membangun princess mu itu, kesal Risa membuat Ibra gemas.
Wanita yang masih nampak muda di usia matang nya itu selalu membuat Ibra jatuh cinta berkali-kali setiap harinya
Saat mereka masih mengomentari Nafla, yang punya diri pun datang.
Keempat orang di meja makan menatap jengah Lala.
" Kamu enggak mandi Kak?? Risa melihat anaknya yang masih memakai pakaian piyama tidur nya.
Nafla hanya tersenyum dan duduk di dekat sang Mami, dan mulai makan dengan tenang menyusul semua orang.
Risa dan Ibra menarik dalam nafas, menghadapi Nafla benar-benar menguras tenaga dan pikiran itulah pikiran mereka sekarang.
Nafla yang di pikirkan hanya diam dan makan dengan tenang.
Naufal dan Naufan saling pandang dan menggeleng. Menghadapi kakak nya itu memang butuh kesabaran Ektra, dan hanya satu orang yang sangat sabar menghadapi Nafla yaitu Denis Raka Dewandaru seorang, yang mampu membuat Nafla diam dan tak berani membantah.
Setelah selesai makan, Ibra meminta semua anggota keluarga nya berkumpul di ruang keluarga.
Keempatnya mendudukan diri di kursi setelah ibra duduk lebih dulu
Risa sudah tau apa yang ingin suaminya sampaikan kepada semua anak-anak mereka.
" Hmm, Papi cuma mau kasih tau sama kalian, Jika Opa Miko meminta kita semua ke sana untuk makan malam keluarga, Tidak boleh ada memiliki jadwal lain di hari itu, jika ada batalkan dari sekarang!! Keputusan Final sang Papi membuat Ketiga anaknya diam.
Di rumah Miko lebih tepatnya di halaman belakang, telah di sulap menjadi tempat makan yang indah..
" Mi, kenapa rumah Oma Aya jadi seindah ini?? Masak makan malam aja sampai membuat acara semewah ini?? Tanya Nafla melihat kearah Mami nya Arisa.
Risa tersenyum saja. Sudahlah kak, jangan banyak tingkah, ingat ini acara Opa mu dan mengundang rekan bisnis nya juga, jadi jaga sikap dan jangan macam-macam.
Peringatan keras sang Mami, membuat Nafla menatap jengah sekitarnya.
" Selamat datang, Ucap Miko memeluk Rangga dan keluarga, Maikel dan keluarga, bahkan di sana ada Denis lelaki idaman banyak wanita namun cuma satu yang mampu menggetarkan hati nya.
Rangga dan Maikel memeluk Miko bergantian. Ketiganya sudah lama tak bertemu, karena Memiliki kesibukan masing-masing.
" Gue jadi ingat waktu muda Mik, Kita dulu sering ngadain acara kek gini demi membuat Arisa kecil bahagia, Ungkap Rangga dan di anggukan oleh Maikel.
Hubungan mereka bukan hanya sahabat dan rekan kerja saja, tapi bagaikan keluarga.
" Iya gue juga ingat, itu Ibra menolak mati-matian Arisa sekarang bucin akud dan anak udah tiga saja, lanjut Maikel dan ketiga pria paru baya itu tertawa bersama.
Ibra memeluk sahabat nya satu persatu.
" Kalian apa kabar?? Tanya Ibra dan di jawab baik oleh semua sahabatnya itu serempak.
Mata Ibra melihat anak sulung Maikel, lelaki yang tampan dan sangat diinginkan anaknya untuk menjadi suami kelak.
Wah siapa ini?? Pemuda tampan itu tersenyum ramah. " Apa kabar nak?! Ibra memeluk Denis dan keduanya bertukar kabar.
" Kabar aku baik Om, kalau Om Ibra dan keluarga bagaimana?? Tanya Denis yang sekarang bekerja sebagai dosen di salah satu Universitas ternama.
Ibra tersenyum saja. " Kalau kamu tanya kabar Om dan Tante mu sangat baik, tapi jika yang sebenarnya kau tanya Putri nakal Om itu, Dia sangat baik bahkan sangat baik sehingga mampu membuat Om dan tante Risa naik darah setiap hati, membuat Pemuda tampan itu tertawa renyah.
Memang keempatnya akui, Pawang Nafla itu Denis seorang, tidak bisa yang lain. Bahkan Yash saja angkat tangan dengan kelakuan keponakannya itu.
Acara makan malam pun di lakukan, Nafla dari tadi menatap Denis dalam diam membuat Mami Risa tersenyum geli. Jika sama Denis saja dia bisa melihat anaknya menjadi gadis biasa yang baik dan imut, namun setelah di rumah maka Nafla akan berubah menjadi gadis menyebalkan versi Mami dan Papi nya tentunya.
Denis, Kapan kamu akan mengenalkan calon istri mu kepada Kami nak?? Opa Miko kembali memulai Obrolan, Membuat Nafla menatap Opa nya kesal dan itu di saksikan Mami dan Papi nya dan tertawa lucu
Denis menatap Miko dan Nafla, lalu tersenyum lembut ke arah Nafla.
" Belum tau Om, jodoh ku aja belum melihat di mana??! Ucap Denis membuat semua tertawa.
Memang benar, Denis sangat sulit dekat dengan orang lain, apalagi wanita.
Selama ini Denis hanya dekat dengan lingkungan kecilnya, sahabat Papa nya dan Mama sambung nya Mona saja
Satu-satunya gadis yang dekat dengan Denis adalah Nafla. Tapi bukan berati Denis tak dekat dengannya Quen, hanya Saja sejak menikah Quen memutuskan pindah ke Singapura dengan suami nya.
Mama Mona menggeleng, dia sangat tau perasaan putra sambung nya itu untuk siapa.
Namun bukan Hak nya untuk ikut terlalu dalam urusan hati putra nya itu.
Mona dan Maikel pun memiliki satu Putra yang bernama" Saka Andriano Dewandaru " yang sekarang seumur anak kedua Ibra si kembar.
Mereka makan sambil berbicara hangat mengingat masa lalu yang pernah mereka alami.
Denis meminta izin ke toilet dan itu pun di lihat oleh Nafla. Gadis itu pun izin ke rumah utama ingin mengambil ponsel yang tertinggal, padahal Ponselnya ada di tas tangan nya.
Mami Risa melihat dan berbisik ke suaminya " Anakmu lagi Modus yank" Membuat Ibra tertawa.
Kak, Panggil Nafla kearah Denis yang baru saja keluarga kamar mandi. Denis melihat Lala penuh rindu, Lalu Lala memeluk Denis manja.
" kangen" Ucap Nya memeluk Denis. Pria dewasa itu tersenyum dan membalas pelukan wanita yang sangat dia sayangi, bahkan mungkin dia cintai.
" Kakak minta maaf ya La, jarang temuin kamu, kakak sibuk banget. Kamu sehat kan, belum punya pacar kan?? Goda Denis membuat pipi Nafla memerah karena malu.
" Apaan sih kak, jelas lah Lala belum punya pacar, orang Lala pengen nya Kak Denis yang jadi suami Lala.
Kakak mau kan Nikah sama Lala kalau Lala lulus SMA?? Lala melihat mata dalam Denis, pria itu mengelus rambut Lala.
" Sekolah yang benar, jangan cuma cinta dan nikah aja isi kepala kamu. Kasihan Papi dan Mami, Kalau jodoh enggak kemana.
Itulah yang selalu di katakan Denis, dia tak pernah mengatakan Ya akan menikahi Lala, setelah dia lulus nanti.
Lala kecewa kembali dengan ucapan Denis. Namun gadis itu mencoba tegar dan akan terus membuat Denis jatuh hati padanya.
" Ayo kita gabung sama yang lain, Kakak tak enak kalau lama-lama berdua sama kamu, lanjut nya.
Akhirnya Lala mau tak mau menyetujui keinginan Denis. Walau hatinya seakan masih ingin bertemu dan berbincang-bincang.
Semua orang biasa saja melihat kehadiran Nafla dan Denis. Bagi mereka, Kedekatan mereka ibarat kaka dan adik, namun hanya segelintir yang tau jika Mereka menaruh hati dalam hubungan itu.
Jam sepuluh malam, Semua bubar dan pamit pulang.
" Om, Risa dan Mas Ibra serta anak-anak pulang dulu ya. Risa memeluk Om kesayangannya yang sekarang telah menua, di makan usia namun tetap gagah.
Miko membalas pelukan keponakannya itu. " Hati-hati di jalan sayang, kalau ada waktu kamu ke sinilah, Rumah ini selalu terbuka untuk kamu dan keluarga kamu.
Miko melihat Ibra sahabatnya dan memeluk juga.
Keesokannya, Arisa membangunkan Princess satu-satunya itu dengan sangat sulit.
" Aileen Nafla Ibrahim, bangun sekarang atau Mami siram pakai air!!! Teriak Risa membuat Ibra dan kedua anak laki-laki nya menuju kamar Kakak mereka untuk melihat pertunjukan dari sang Mami.
Aileeeeennnnn Naflaaaaaaa bangun!! Kamu ini mau jadi apa sih, udah jam enam tiga puluh, Kamu mau sekolah enggak!! Kembali suara dua oktaf Risa menggema.
Ya allah, Dulu saat aku gadis aku tak pernah menyusahkan Om miko, kenapa anakku sungguh membuat kesabaran ku hilang.
Tak lama Nafla terbangun.
Dia melihat di kamarnya penuh keluarga nya. " Kalian ngapain di kamar kakak?? Kakak cuma tidur lohnYa bukan MATI!! ucap Nafla membuat Darah Risa semakin naik dan Ibra tersenyum heran dengan tingkah sang anak.
Perasaan dia dan Arisa tepat waktu kalau bangun tapi anak nya yang satu ini sungguh membuat darah itu naik berpuluh kali setiap pagi.
Nafla masih menatap keluarga nya Namun. Saat melihat jam di dinding, Nafla menjerit " KENAPA MAMI ENGGAK BANGUNIN LAALAAAAA" teriak nya berlari bangun dan masuk kamar mandi.
Bocah gemblung koe" Mas anakmu selalu membuat aku darah tinggi, bentar lagi aku struk jika begini terus
Risa berjalan keluar diikuti semua orang.
" Mami, jangan suka kepikiran Kak Lala, nanti mami sakit. Naufan memeluk mami nya penuh kasih sayang.
Sementara kembaran nya mengangguk dan tersenyum.
Risa masih bersyukur jika kedua anak lainya tak memiliki perangai yang sama dengan Putrinya, jika sama matilah Dia dan Ibra mengurus ketiganya.
" Iya sayang, Mami akan memupuk sabar seluas samudera dan setinggi gunung Himalaya demi kalian. Ingat Nak, cukup kakak mu saja ya yang di luar Nurul kalian jangan, Ucap Risa membuat Ibra tertawa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!