Di sebuah reruntuhan kuno yang sudah berumur jutaan tahun, seseorang menemukan sebuah artefak langka yang mampu menerjemahkan sebuah batu Prasasti, yang menceritakan peradaban pada jaman kuno.
Prasasti itu menceritakan seorang makhluk yang sangat taat kepada Sang Dewa penguasa langit. Hingga sebuah Dom tercipta didalam dirinya yang menjadi sumber kekuatan jiwa.
Dengan adanya Dom di dalam dirinya, makhluk itu pun merasa setara dengan Sang Dewa, dan memulai perang di langit selama ribuan tahun. Pada akhirnya, ketaatannya menjadi sebuah bencana langit yang tidak bisa di bayangkan oleh Sang Dewa.
Pada awalnya, Sang Dewa Penguasa hanya melihat dan mengamati perang yang dimulai hingga ribuan tahun itu. Namun, kerusakan langit semakin menjadi-jadi dan berdampak pada keseimbangan kehidupan langit.
Dalam perang terakhir, Sang Dewa Penguasa pun marah dan mengusir makhluk itu dari langit bersama dengan antek-anteknya. Para Dewa pun memanggilnya dengan sebutan 'Iblis'.
Ia di usir dari langit dan di buang ke sebuah dunia bernama Gaia. Tempat dimana tidak ada kekuatan sihir atau kekuatan Jiwa, dan tempat tinggal makhluk lain yang di sebut Manusia.
Agar Manusia bisa bertahan hidup dari kekuatan jiwa milik Iblis, Sang Dewa Penguasa dan Para Dewa lainnya pun mengorbankan diri mereka bersama dengan pasukannya, untuk menciptakan sebuah Dom Heavenly yang sangat dahsyat dari tubuh Para Dewa.
'Aku ciptakan sebuah kekuatan maha dahsyat untuk kalian Para Manusia, maafkan kami yang tidak sengaja membuang sampah ke tempat kalian'
Sebuah Jarum Raksasa yang bersinar sangat terang melesat sangat jauh miliyaran juta Km menuju Gaia. Dan perlahan tubuh Para Dewa pun hancur menjadi serpihan cahaya.
'Ini warisan untuk kalian. Pengorbanan makhluk tertinggi untuk memerangi para Iblis'
...
Jutaan tahun pun berlalu
'Ini adalah catatan sang dewa yang di tinggalkan untuk Manusia.' ucap seseorang
'Kenapa baru sekarang kita mengetahuinya.' kata seseorang lainnya
'Kita harus mempelajarinya, dan menceritakan kisah ini kepada semua orang.'
...
Kisah makhluk langit yang di temukan di reruntuhan kuno itu pun diceritakan turun temurun dari generasi ke generasi. Hingga 20 ribu tahun lamanya, kisah itu akhirnya menjadi dongeng semata.
Dan hingga 50rb tahun lamanya, cerita itu hilang tertelan jaman. Tidak ada seorang pun yang tau dengan adanya makhluk langit yang berada di dalam dunia Gaia sedang tertidur jutaan tahun.
Manusia hanya berfokus mempelajari kekuatan jiwa bernama Dom di dalam diri mereka. Dan menurut catatan kuno, kekuatan Dom di bagi menjadi beberapa bagian. Dom Rage, Dom Verage, Dom Bride, Dom Baidu, Dom Logan, Dom Evril, Dom Stuart, Dom Scott, Dom Flint, dan kekuatan yang mendekati seorang Dewa, Dom Fairley.
Manusia mengunakan kekuatan itu untuk berkuasa di atas dataran dan lautan Gaia. Hanya orang-orang kuat yang mampu memiliki segalanya di dunia ini.
...
Disebuah kota yang cukup besar bernama Kota Sura. Salah satu kota yang di dirikan ribuan tahun oleh sebuah Clan bernama Riu bersama dengan Clan lainnya, dan berkuasa di daratan kekaisaran Riu.
"Apa kita akan memulai perang.? Ini tidak bisa di bayangkan, kenapa Clan Siga memberontak kepada kekaisaran." kata Pemimpin Clan Mu bernama Shang Mu
"Tetua Shang, pergerakan Clan Siga sudah sangat mencurigakan. Kita tidak bisa membiarkan mereka mengumpulkan kekuatan mereka lagi. Aku sangat khawatir jika Clan Siga bekerja sama dengan Clan Siwa. Ini akan menjadi bencana bagi kekaisaran" kata Pemimpin Clan Bima bernama Pandam Bima.
"Jika itu terjadi, kita harus memusnahkan Clan Siga dan semua orang yang berhubungan dengan mereka, sebelum mereka menyerang kekaisaran Riu." sahut Shang
"Apa menurutmu Clan Siga mudah di singkirkan.? Hahaha, apa kau sedang bercanda Tetua Shang.?" Ucap Pemimpin Clan lainnya dari Clan Seigawa bernama Raiden Seigawa.
"Jika kita semua menggabungkan kekuatan, mereka hanya seperti semut yang mudah di injak. Tentu saja kita harus mengunjungi istana untuk menyampaikan pendapat kita." sahut Pemimpin lainnya dari Clan Floria bernama Seila de Floria.
"Mungkin kata Ketua Seila benar, Clan Shinbi akan mendukung operasi ini." kata Pemimpin lainnya bernama Gedo Shinbi.
"Baiklah jika begitu, mungkin pertemuan kali ini cukup sampai disini. Kita harus membuat voting dari hasil pertemuan ini untuk di sampaikan kepada Yang Mulia Raja. Bagaimana.?" kata Shang.
"Sudah tidak perlu di voting, aku rasa kelima clan yang ada disini sudah sepakat bersatu untuk menghancurkan Clan Siga beserta antek-anteknya." sahut Seila.
Dan semua pemimpin Clan pun menganggukkan kepala mereka.
...
Kediaman Clan Siga.
Salah satu Clan yang mendukung terbentuknya Kekaisaran Riu selama ribuan tahun.
"Aku tidak menyangka, Clan Siga menerima tekanan yang dalam dari kekasairan. Bahkan kita di anggap sebagai pemberontak, dimana letak pemberontakan Clan Siga.? Ini adalah fitnah yang kejam, dan akan menjadi bencana bagi kita semua." kata salah satu tetua Clan Siga bernama Wen Siga.
"Anda benar Tetua Wen. Jika ini berangsur terus menerus, aku tidak yakin kita semua bisa mempertahankan Clan kita. Apa yang akan kita katakan pada para leluhur Clan Siga.?" sahut salah satu Jendral Clan Siga bernama Leo Reinhard Siga.
"Hm, aku merasa kasihan dengan Pemimpin Clan, baru saja dia di angkat menjadi pemimpin 5 tahun lalu, pemimpin sudah mendapatkan cobaan seperti ini." kata Tetua lainnya bernama Yuan Siga.
"Kita tunggu saja keputusan pemimpin Clan. Apakah dia sudah merencanakan sesuatu." sahut Wen.
...
Di halaman belakang kediaman Clan Siga.
"Ada apa dengan ayah, ibu.? Dia sudah di sana dari tadi siang, apa danau itu sangat menarik perhatiannya.? Ayah hanya melihatnya saja dari tadi." kata Dion Siga, anak kandung dari Pemimpin Clan Siga Bernama Raimond Siga.
"Kau akan mengerti saat kau dewasa nanti Dion. Lalu apa kau sudah mengerjakan PR mu yang di berikan oleh Guru Sima.?" kata Ibu Dion bernama Anna Siwa yang berasal dari Clan Siwa.
"Eh itu," sahut Dion yang tidak bisa berkata-kata.
"Ah, kau lupa dengan tugasmu sendiri yaa. Cepat selesaikan dan kerjakan di dalam kamarmu, ibu akan mengeceknya nanti. Jangan harap kau bisa main sebelum tugasmu selesai." kata Anna.
"Hm, baiklah baiklah." sahut Dion sambil berjalan kedalam rumah.
Anna pun melihat anaknya sambil tersenyum. Lalu, ia pun menghampiri Raimond yang sudah berjam-jam melamun di depan Danau.
"Apa kau baik-baik saja sayang.?" tanya Anna.
"Ah, sayang. Aku sedang memikirkan masa depan Clan Siga. Tidak kusangkan hal ini akan terjadi pada kita." sahut Raimond.
Anna pun menghampirinya dan duduk di sebelah Raimond, lalu ia memegang tangan Raimond dengan penuh kehangatan.
"Aku yakin kau bisa mengatasinya. Jika aku bisa membantumu, aku akan membantu sebisanya." kata Anna.
"Bagaimana dengan Dion.?" tanya Raimond.
"Ah, dia baru saja masuk ke dalam rumah. Aku yakin dia akan mengerjakan PR nya." jawab Anna.
"Bukan itu yang aku tanyakan, tapi bagaimana nasibnya jika memang perang ini akan terjadi.? Apa kau akan ada di sampingnya.? Dia masih berumur 5 tahun." sahut Raimond.
"Apa yang kau katakan.? Aku adalah ibunya, dan kau adalah ayahnya. Seharusnya kau tidak bertanya tentang itu. Tentu saja kita berdua harus ada di sampingnya." sahut Anna.
"Hm. Aku ingin dan sangat ingin berada di samping kalian berdua, sebagai seorang ayah dan seorang suami. Tapi aku juga seorang Pemimpin Clan, tanggung jawabku bukan hanya untuk keluarga kita saja, tapi semua orang yang ada di Clan Siga." kata Raimond.
"Aku harap kau segera menemukan jawabannya." sahut Anna.
...
Istana Kekaisaran Riu
"Hormat Yang Mulia Raja." sahut Pemimpin 5 Clan yang menghadap sang Raja kekaisaran Riu bernama Eden Riu, dari Clan Riu.
"Duduklah dengan nyaman." sahut Raja Eden.
"Ah, terimakasih Yang Mulia." mereka semua pun duduk didepan meja yang cukup besar di dalam istana.
"Maksud kedatangan kami kesini ingin memberikan laporan beserta rencana kedepan." kata Shang.
"Hm, aku sudah tau semuanya. Apa kalian menginginkan dukungan atas perang yang akan terjadi.?" sahut Eden.
"Intelijen Anda benar-benar sangat hebat Yang Mulia. Memang kita berencana untuk memulai perang dengan Clan Siga." kata Shang.
"Hm." sahut Eden sambil melihat mereka berlima dengan serius.
"Tidak kusangkan, 5 Clan sekaligus akan menyerang salah satu pondasi kekaisaran. Apa kalian sudah mendapatkan balasan dari Clan Siwa.?" tanya Eden.
"Kami sudah menerima surat balasan dari Pemimpin Verda Siwa. Dan sepertinya mereka sangat bimbang untuk menentukan dukungannya." jawab Seila.
"Bahkan mereka sangat bimbang untuk saat ini. Tapi aku juga sudah menerima semua bukti laporan pemberontakan yang di lakukan Clan Siga, entah itu laporan asli atau palsu. Hanya karena Artefak Unik, mereka tidak mentaati peraturan kekaisaran." sahut Raja Eden.
"Ah, jadi, apa Yang Mulia sudah memutuskannya.?" sahut Shang.
Eden pun berdiri dari kursinya.
"Keluarga kerajaan, dan Clan Riu akan mendukung operasi kalian. Aku serahkan semuanya pada Panglima Kekaisaran Riu, Gildan Vios." sahut Eden sambil meninggalkan ruangan itu.
Semua orang di dalam sana pun langsung berdiri.
"Laksanakan perintah Yang Mulia Eden." sahut semua orang
...
14 hari kemudian. Di kediaman Clan Siga.
"Semua Manusia memiliki kekuatan Jiwa yang dinamakan Dom, kekuatan yang ada di dalam setiap diri manusia, semua orang sangat mengandalkan kekuatan ini dari pada apapun. Apa kau paham Dion.?" sahut Guru Sima.
"Em, aku bahkan sudah mendengarkannya 20 kali dari mulutmu Guru. Kenapa kita tidak mempraktekannya langsung saja.? Aku ingin cepat menerobos ke Dom Baidu secepatnya." kata Dion.
"Hah, masih jauh buatmu untuk menerobos kesana Dion. Bahkan kau masih berada di Dom Verage bintang 2. Kau harus berusaha lagi. Masih ada 8 bintang lagi sebelum kau menerobos ke Dom Baidu." sahut Sima.
"Hm, apa sejauh itu guru.? sepertinya aku harus bermeditasi dengan sangat lama." kata Dion.
"Kau juga harus meminta bantuan ke ayahmu untuk menemukan serpihan Gemstone untuk meningkatkan Dom mu." kata Sima.
"Gemstone.? Aku baru mendengarnya Guru." sahut Dion
"Hmm. Aku juga sudah berkata 20 kali saat mengajarimu, apa kau tidak memperhatikan gurumu ini.?" kata Sima.
"Ehe. Mungkin aku sudah lupa guru. Hehe"
"Aku akan mengatakannya lagi, tapi perhatikan dengan baik-baik."
"Baik Guru"
[Gemstone adalah serpihan cahaya yang menyimpan kekuatan Dom didalamnya. Tidak ada yang tau tentang asal usul dari Gemstone ini, karena benda itu sudah ada sejak dahulu kala di Dunia Gaia]
[Seseorang yang menemukan Gemstone adalah orang yang sangat beruntung di dunia. Karena Gemstone ini tidak bisa di cari, melainkan datang dengan sendirinya]
[Menurut catatan kuno kekaisaran, Gemstone ini tidak bisa di tarik atau di pancing dengan kekuatan Dom atau kekuatan Jiwa Manusia. Dan hanya orang-orang terpilih saja yang bisa menemukannya]
[Gemstone ini juga bisa berubah menjadi sebuah senjata, atau skill unik bagi pemakainya. Dan dalam beberapa kasus, Manusia hanya bisa memiliki 1 jenis Gemstone]
[Dan seseorang yang sudah mengunakan Gemstone ini, akan di berikan energi jiwa yang sangat kuat, bahkan bisa menerobos 1 sampai 2 peringkat Dom. Dan setelah pemiliknya meninggal, Gemstone ini juga akan menghilang, seolah-olah mengikuti jiwa pemiliknya]
"Apa sampai disini kau sudah paham Dion. Gurumu ini mencoba untuk menjelaskan dengan gambar-gambar." kata Simo
"Gambarannya jelek sekali. Tapi aku paham dengan isinya guru, tenang saja." sahut Dion.
"Hah, syukurlah kalau begitu."
"Jadi, apa ada orang yang menemukan Gemstone di kekaisaran Riu, Guru.?" tanya Dion.
"Sejauh ini, hanya beberapa pemimpin Clan saja yang pernah mendapatkan Gemstone, itu pun dari generasi sebelumnya. Terutama keluarga kerajaan, bahkan keturunan dan saudara-saudaranya pernah mendapatkan Gemstone ini." jawab Sima.
"Jika begitu, apa ayahku juga memiliki Gemstone juga Guru.?" tanya Dion.
"Hm, jika melihat kasus ayahmu. Aku rasa Pemimpin Clan Siga masih belum menemukannya. Tapi Gurumu ini tidak tau pasti, sebaiknya kau tanyakan sendiri pada Ayahmu." jawab Sima.
"Baiklah, aku akan bertanya nanti Guru. Aku juga penasaran dengan kekuatan Gemstone ini." sahut Dion.
"Em, tapi kau juga harus tau Dion. Gemstone ini juga memiliki tingkat kekuatan yang berbeda-beda. Ada berbagai macam jenis Gemstone yang sudah di ketahui sejauh ini."
"Hm.? Apa saja Guru.?"
"Menurut para leluhur legenda jaman kuno, Gemstone di bagi menjadi 5 bagian yang memiliki warna Aura yang berbeda. Tingkatan paling rendah adalah Tingkat 1 berwarna Hijau, tingkat 2 berwarna Biru, tingkat 3 berwarna Ungu, tingkat 4 berwarna Merah, dan tingkat 5 yang paling tinggi berwarna Emas"
"Lalu bagaimana dengan yang tidak memiliki Gemstone.? Apa mereka masih bisa mengeluarkan aura.?" tanya Dion.
"Pertanyaan bagus muridku. Pada dasarnya Dom memiliki aura yang bisa di gunakan pada tingkat 7 yaitu Dom Stuart, dan warna Aura itu mengikuti jiwa seseorang. Jadi tidak ada seorang pun yang tau, jika orang itu mempunyai Gemstone atau tidak. karena Gemstone ini akan bersatu dengan Dom kita."
"Lalu bagaimana cara membedakannya.?" tanya Dion.
"Hm, seseorang yang memiliki Gemstone akan mengeluarkan sebuah tanda di punggung mereka seperti sayap yang melingkar, itu pun kalau mereka ingin mengeluarkannya. Dan saat mereka menggunakan kekuatan itu, mereka akan menjadi sangat kuat."
"Sekuat itukah Guru.?"
"Itu benar-benar sangat dahsyat muridku. Bahkan jika kau berada di tingkat 1 Dom Rage, kau bisa bertarung dengan seimbang melawan tingkat 3 Dom Bride. Itu benar-benar perbedaan yang sangat jauh, apalagi jika kau berada di level 8 Dom Scott dan memiliki Gemstone. Kau akan di anggap sebagai Dewa."
"Waah, hebat sekali. Lalu apa di kekaisaran Riu ada seseorang seperti itu Guru.?" tanya Dion.
"Sejauh ini, yang paling tinggi tingkat kekuatannya adalah Dom Stuart, kekuatan tingkat 7 dan yang sudah di ketahui adalah Yang Mulia Raja Eden. Bahkan prestasinya itu belum pernah di capai oleh lelulurnya di Clan Riu. Apalagi beliau juga memiliki Gemstone. Hm, jangan sampai kita berurusan dengan Kekaisaran, itu seperti bunuh diri." jawab Sima.
Dion pun hanya terdiam mendengar Gurunya dengan rasa penasaran yang tinggi.
...
Istana Kekaisaran
Didalam ruang pertemuan, pemimpin 5 Clan sudah berkumpul disana untuk membahas persiapan peperangan.
"Kita akan menggunakan strategi pedang sabit. Dan kita akan mengepung kediaman Clan Siga. Yang akan menerobos kedepan adalah Clan Mu, Clan Sigawa, dan Clan Bima." kata Panglima Gildan.
"Baiklah, apa kita akan memancing pasukan elit mereka.? Aku rasa strategi pedang sabit hanya untuk menghancurkan pasukan mereka saja." tanya Shang
"Justru itu yang harus kita lakukan. Jika mereka kehilangan pasukan mereka, kita akan dengan mudah menembus kediaman Clan Siga. Mereka tidak akan bertahan lebih lama." sahut Panglima Gildan.
"Baik Panglima. Lalu dimana posisi Clan Floria dan Clan Shinbi.?" tanya Seila.
"Kalian berjagalah di sisi yang lain di sebelah Barat wilayah Clan Siga. Dan setelah pasukan 1 berhasil membasmi semua pasukan elit mereka, pasukan 2 akan menyergap mereka dari belakang. Itulah yang dinamakan Strategi Pedang Sabit." jawab Panglima Gildan.
"Wooh." semua orang disana pun terkagum-kagum mendengarkannya.
"Tidak heran kau menjadi Panglima Kekaisaran Riu. Bukan hanya kekuatanmu saja yang kuat, tapi cara berfikir mu sangat cerdas." kata Seila
"Aku rasa Yang Mulia Raja tidak salah mengutusmu dalam perang ini." kata Shang
"Baiklah, cukup dengan pujiannya. Lalu bagaimana dengan persiapan perangnya.?" tanya Gildan.
"Kami sudah mengumpulkan lebih dari 100rb tentara dari 5 Clan, dan persediaan logistik cukup untuk 1 tahun masa perang." kata Pandam.
"Bagus, lalu bagaimana dengan senjata dan alat pendukung lainnya.?" tanya Gildan
"Kami sudah mengumpulkan lebih dari 20rb kuda untuk pasukan kavaleri, dan 3rb pelontar berat. Kami juga sudah menyiapkan pakaian dingin untuk pasukan kita apabila cuaca berubah." jawab Gedo.
"Hm, sepertinya aku meremehkan kalian semua. Maafkan aku." sahut Gildan.
"Selama 2 Minggu ini, kami terus berusaha yang terbaik untuk kejayaan Kekaisaran." kata Shang
"Baiklah, tinggal menunggu waktu keputusan penyerangan dari Yang Mulia Raja." kata Gildan.
...
Istana Kekaisaran
Tiba-tiba Raja Eden masuk kedalam ruang pertemuan.
"Yang Mulia Raja Datang." teriak prajurit
"Hormat Yang Mulia Raja." sahut semua orang yang ada di sana.
"Hm." sahut Eden sambil mengangkat tangan kirinya.
"Aku rasa kalian sudah menyiapkannya dengan baik. Dan jangan meremehkan kekuatan Clan Siga, meskipun mereka tidak memiliki dukungan dari Clan Siwa, kalian tetap harus waspada. Clan Siga adalah Clan yang kuat di kekaisaran Riu, bahkan mungkin kekuatan mereka setara dengan Clan Riu sendiri." kata Eden
"Dimengerti Yang Mulia." sahut semua orang
"Raimond adalah Ketua Clan Siga yang kuat, bahkan ia sudah menerobos ke tingkat 7 Dom Stuart. Apa kalian sudah tau tentang pencapaiannya itu.?" tanya Eden
"Apaa? Seorang Stuart ." sahut semua orang dengan terkejut.
"Sepertinya kalian benar-benar meremehkan mereka. Dengan kekuatan seperti itu, hanya aku sendiri yang bisa menahannya." kata Eden.
Panglima Gildan pun langsung berlutut di depan Eden.
"Yang Mulia, apa Anda akan turun ke Medan perang.?" tanya Gildan.
"Hm, lalu siapa yang akan menahan Raimond.? Kalian akan menjadi arang jika berperang dengan mereka. Kamu tenang saja, serahkan Raimond padaku, dan sisanya kalian yang urus." kata Eden sambil meninggalkan ruangan.
"Siap, Laksanakan perintah Yang Mulia." sahut semua orang.
Lalu, tiba-tiba langkah Eden Berhenti.
"Aku lupa satu hal. Jika kalian menemukan Artefak Unik milik Clan Siga, segera laporkan. Dan bunuh semua orang termasuk istri dan anak mereka. Tidak terkecuali satu pun. Bahkan jika Clan Siwa membantu mereka, habisi semuanya."
"Aa," semua orang pun hanya tercengang mendengarnya.
"Jangan biarkan mereka mewarisi dendam kepada kita. Ini adalah Perintah." kata Eden dengan sangat serius, bahkan Auranya sampai keluar dari tubuhnya.
Semua orang hanya terkejut dan menelan ludah melihat Raja mereka yang begitu mengerikan.
"Siap, laksanakan perintah Yang Mulia." kata semua orang sambil berlutut.
Eden pun langsung berjalan meninggalkan ruangan itu.
...
Di kediaman Clan Siga
Beberapa petinggi Clan sedang melakukan rapat bersama Raimond.
"Kita akan langsung menyerang mereka ke depan, dan kita juga harus membagi pasukan kita menjadi tiga bagian. Pasukan garis depan, dan pasukan sayap kanan dan kiri." kata Tetua Wen.
"Tetua Wen, kita juga harus melindungi bagian belakang wilayah kita. Aku rasa dengan jumlah mereka yang sangat banyak, mereka akan membagi jalur peperangan." kata salah satu Jendral Clan Siga bernama Siu.
"Hm, jika seperti itu, kita harus membagi kekuatan kita. Harus ada 2 Jendral yang menjaga bagian belakang." kata Wen.
"Lalu, siapa yang akan menjaga dibagian belakang.?" tanya Jendral lainnya bernama Made.
Semua orang pun menoleh kearah Raimond yang sedang memejamkan matanya.
"Kita hanya memiliki 3 Jendral dan 2 Tetua. Mungkin Clan Riu pun ikut andil dalam perang ini. Jika itu terjadi, kita harus mengeluarkan semua kekuatan kita. Demi anak-anak kita dan demi keluarga kita, saya mohon kepada kalian semua, pinjamkan kekuatan kalian dengan sepenuh hati." kata Raimond sambil menundukkan kepalanya.
"Ketua, Ketua. Apa yang Anda lakukan.? Tidak perlu sampai seperti ini. Kami semua sudah tau dengan resikonya. Untuk Clan Siga yang sudah membesarkan kita semua, anak-anak dan keluarga. Bahkan nyawa kami akan kita pertaruhkan sepenuhnya." kata Tetua Wen.
"Ketua, kami akan selalu berada di samping Anda. Apapun hasilnya nanti dalam peperangan ini, aku merasa sangat bangga berada di sisi Anda." kata Tetua Yuan.
"Terimakasih atas dukungannya selama ini. Tetua Wen, Tetua Yuan, Jendral Leo, Jendral Made, Jendral Siu. Aku tidak akan pernah melupakan jasa kalian." kata Raimond.
"Hormat pada Ketua Clan Siga." kata semua orang.
"Baiklah, aku akan fokus pada perang ini. Sebaiknya kita bagi pasu...." tiba-tiba salah satu prajurit menghampiri mereka dengan sangat tergesa-gesa.
"Lapor Ketua. Lapor."
"Hm.? Ada apa.?" tanya Raimond.
"Pasukan musuh sudah keluar dari kota Sura."
"Apaa.?" teriak semua orang disana.
"Bahkan kita belum menyiapkan perlengkapan pasukan. Ini sangat mendadak, bahkan intelijen kami belum kembali sampai saat ini." kata Tetua Wen.
"Jarak kota Sura dengan Clan Siga sangatlah dekat sekali." sahut Jendral Made
"Apa kau tau berapa jumlah pasukan mereka.?" tanya Raimond.
"Kami belum tau pastinya Ketua, dan sepertinya itu adalah batalion yang sangat besar, menurut dokumen yang di kirimkan oleh mata-mata Clan Siga, mungkin kira-kira sekitar 150rb prajurit lebih. Dan pasukan mereka di dukung oleh pasukan kekaisaran dari Clan Riu."
"Ha.?"
Semua orang disana pun sangat terkejut dengan laporan itu. Bahkan Raimond sampai mengepalkan tangannya dengan keras.
"Ini seperti bunuh diri." kata Tetua Yuan.
"Apa yang harus kita lakukan, bahkan pasukan kita hanya 25rb prajurit. Dengan adanya Clan Riu yang ikut dalam peperangan, kekuatan kita tidak seimbang." kata Tetua Wen.
"Kita juga tidak ada dukungan apapun dari Clan Siwa." kata Made.
Mereka pun terkena serangan mental yang sangat dalam, dan sangat yakin dengan kekalahan. Dalam keheningan itu, Raimond pun mulai tenang dan berhenti mengepalkan tangannya.
"Maju atau mundur, genderang perang sudah di bunyikan oleh mereka, tidak ada tempat untuk bersembunyi, dan tidak ada tempat untuk pergi. Perang ini sudah terjadi. Maju atau mundur, keduanya tetap sama." kata Raimond.
Semua orang pun tiba-tiba mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Raimond.
"Mereka akan merampas semua yang kita miliki. Clan Siga yang berdiri sebelum kekaisaran ini ada, dan Clan yang sangat berjasa bagi mereka. Sangat berani menyerang kehormatan para leluhur Clan Siga."
Tubuh Raimond pun mulai mengeluarkan Aura berwarna Ungu dan dengan tatapan yang sangat tajam.
"Ha.? Stuart .? Dom Stuart ." semua orang pun sangat terkejut melihat kekuatan aura milik Raimond.
"Selamat, Ketua sudah mencapai Dom Stuart ." kata semua orang disana sambil berlutut.
"Dalam keadaan apapun, ini tidak bisa di biarkan. Menyerah adalah hal yang sangat menodai jiwa para leluhur kita. Aku perintahkan semua prajurit untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Lebih baik mati dalam perlawanan dari pada menyerah dan di bunuh." kata Raimond.
"Laksanakan Perintah Ketua." kata semua orang disana.
Lalu, mereka semua pun meninggalkan ruangan itu. Dan tiba-tiba, Raimond mengepalkan tangannya dengan keras lagi.
"Leo, kemari lah." kata Raimond.
Leo dan semua orang disana pun langsung menghentikan langkahnya dan menghadap ke arah Raimond.
"Siap Ketua." sahut Leo. Lalu ia pun berjalan menghadap Raimond.
"Segera kumpulkan para anak-anak, perempuan, dan lansia di atas bukit Cheng." kata Raimond.
"Maaf.?" sahut Leo.
"Bawalah mereka semua kearah selatan. Kau akan bertemu dengan Ketua Clan Siwa, Verda Siwa. Mereka akan membantumu dari belakang, dan bangunlah sebuah desa ditanah reruntuhan kuno. pasukan kekaisaran tidak akan mengejar kalian sampai disana. Dan sesegera mungkin, keluarlah dari benua ini." kata Raimond.
Semua orang disana pun hanya terdiam dengan gelisah. Lalu, Leo pun berlutut di depan Raimond.
"Ketua, ijinkan saya berjuang disamping Anda. Ijinkan saya ikut dalam peperangan."
"Cukup. Ini adalah perintah. Warisan leluhur dan regenerasi Clan Siga harus tetap ada. Kau akan sangat berjasa bagi Clan Siga Leo, aku serahkan padamu." kata Raimond, lalu ia pun meninggalkan ruangan itu.
Dan Leo masih berlutut dengan sangat cemas dan sedih. Lalu, para tetua dan jendral lainnya pun menghampirinya.
Puk. Tetua Wen pun menepuk pundak Leo.
"Aku titipkan keluargaku padamu Leo. Aku sangat mengandalkan mu." kata Wen.
"Ini adalah pilihan terbaik untukmu Leo, kau masih sangat muda, dan perjalananmu masih panjang. Jagalah kehormatan Clan Siga. Aku titipkan semuanya padamu." kata Yuan.
Leo pun tiba-tiba meneteskan air mata.
"Tidak perlu menangis Leo, kau adalah anak muda yang berbakat dan sangat di percaya Tuan kita. Jangan pernah mengecewakannya." sahut Siu.
"Semua ini akan berlalu, masa depan anak-anak Clan Siga harus tetap di jaga dan di selamatkan. Kau benar-benar sangat berjasa disini Leo." kata Made.
Leo pun langsung berlutut dan bersujud kepada ke empat orang disana dengan sangat sedih.
"Tetua, dan Jendral. Kembalilah dengan selamat, kami akan menyambut kedatangan kalian disana." kata Leo dengan menangis.
Lalu, ia pun pergi dan berlari untuk mengumpulkan semua orang yang di perintahkan oleh Raimond.
...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!