Uciha Izuna X Senju Tobirama
1.Awal
Uciha Izuna
tobii,, kau ingin membawaku ke mana?
Uciha Izuna
aduh,, pelan pelan
tobirama memegang tangan Izuna membawanya ke arah tebing
Uciha Izuna
mengapa kamu membawa ku ke tebing ini
Izuna bertanya sambil melihat sekitarnya. Di sampingnya terdapat jurang dan di bawa jurang itu ada arus air yang sangat deras
Senju Tobirama
aku ingin memberitahu mu sesuatu
Uciha Izuna
aku juga
*aku ingin memberitahu nya bahwa aku sedang mengandung bayi kami, dia pasti sangat senang *😊
Senju Tobirama
aku ingin mengakhiri hubungan kita!
Uciha Izuna
t-tapi kenapa?
Senju Tobirama
kita dari awal tidak ditakdirkan untuk bersama izuna, dan aku juga dari awal tidak mencintaimu. aku hanya memanfaatkanmu untuk membalas dendam. klan Uciha dan klan Senju dari awal sudah bermusuhan, kalian membunuh anggota klan kami!
Uciha Izuna
aku tulus mencintaimu,aku tidak mempermasalahkan kau ingin memanfaatkan aku atau tidak dan jika kau berfikir tentang masalah klan kita berdua bisa pergi dari desa ini. kita bisa menjalani kehidupan yang baik di desa lain
*berlari ke arah tobi lalu memeluknya
Senju Tobirama
huh, sudahlah lebih baik aku menyelesaikan ini secepatnya. aku membawamu kesini untuk membunuh mu, ini perintah ayahku
tobirama mengeluarkan kunainya dan menusuk izuna
Uciha Izuna
tobi, apa dari awal ini yang kau inginkan? untuk membunuhku?
°memandang Tobirama
Tobirama hanya memandang izuna dengan dingin
izuna langsung menarik tubuh Tobirama di belakang dan bleshh. izuna lagi2 ditusuk oleh kunai
Uciha Izuna
uhuk²
*batuk darah
Tobirama lantas mengerahkan pandangannya ke arah pria bertopeng dengan ikat kepala dari desa iwa
Senju Tobirama
kau! berani beraninya!
*melempar kunai
???
*menangkis kunai dan langsung lari
Uciha Izuna
tobi, tolong aku!
Senju Tobirama
*tidak mendengar dan langsung pergi menyusul pria misterius
Uciha Izuna
kepalaku pusing
*berjalan mundur sambil megang kening
tanpa sadar izuna terus berjalan mundur hingga ia terjatuh dari tebing
2. Kau siapa?
Tobirama berhenti di tengah pengejaran saat mendengar suara teriakan samar dan cipratan air yang keras. Ia menoleh ke arah tebing—kosong. Tak ada jejak Izuna.
Jantungnya yang dingin seketika mencelos. Seolah waktu berhenti. Ia berlari kembali ke tepi tebing dan menatap ke bawah, hanya untuk melihat riak air yang perlahan kembali tenang.
Senju Tobirama
"Izuna..."
*gumamnya pelan. Suara yang tak pernah ia tunjukkan selama ini penuh keraguan dan rasa bersalah.
Air mengalir deras, membawa tubuh Izuna entah ke mana.
Dalam keheningan yang mencekam, Tobirama berdiri sendiri di tebing itu, membeku. Suara-suara di kepalanya mulai mengganggu—kata-kata Izuna terngiang:
"Kita bisa pergi dari desa ini... kita bisa hidup bahagia..."
Tapi kini semuanya sudah terlambat.
Angin berembus lebih kencang, seolah ikut meratapi kepergian Izuna.
Dan untuk pertama kalinya, Tobirama merasakan kehampaan yang begitu nyata.
Tubuh Izuna terbawa arus deras, tenggelam dan muncul di antara pusaran air. Kesadarannya menghilang perlahan, namun genggaman tangannya tetap erat di perutnya—tempat kehidupan kecil yang baru mulai tumbuh.
*Gelap, Sunyi, Dingin.*
Cahaya mentari menembus sela-sela dedaunan, menyinari tubuh lemah Izuna yang tergeletak di pinggir aliran sungai kecil di dalam hutan. Tubuhnya penuh luka, pakaiannya robek dan berlumuran darah, namun jiwanya… masih bertahan.
Uciha Izuna
"A-aku... di mana?"
*desisnya pelan, suaranya nyaris tak terdengar. Ia mencoba bangkit, tubuhnya gemetar.
Tiba-tiba rasa nyeri menyengat dari perut dan bagian dadanya. Luka tusukan Tobirama masih terbuka, darah masih menetes pelan.
Uciha Izuna
"Aku harus... mengobati luka ini dulu."
Dengan sisa tenaga, Izuna merangkak menuju semak, mencari tanaman obat. Setelah beberapa saat mencari, ia menemukan daun bundar hijau pucat yang biasa dipakai untuk menghentikan pendarahan.
Tangan gemetarnya menghancurkan daun itu dan menempelkannya ke luka. Sakitnya luar biasa, tapi ia tak mengeluh. Ia hanya menggigit bibir, menahan teriak.
Uciha Izuna
“Aku harus bertahan… demi anakku…”
Setelah membalut lukanya dengan kain robek dari bajunya sendiri, Izuna menyandarkan diri ke batang pohon besar. Nafasnya berat, namun kini sedikit lebih tenang.
Uciha Izuna
"Anakku... kau satu-satunya yang kumiliki sekarang…"
3.Pencarian
sementara itu, di klan senju
Tobirama berdiri di hadapan ayahnya—Butsuma Senju. Tubuhnya kaku, pakaiannya berlumuran darah.
Senju Tobirama
"Aku sudah menyelesaikannya," *ucap Tobirama datar.
Butsuma Senju
“Bagus. Dengan hilangnya Izuna, moral Uchiha akan hancur perlahan. Kau telah menunjukkan bahwa kau benar-benar anakku.”
*mengangguk dengan puas
Namun di dalam hatinya, Tobirama merasa kosong.
Dan untuk pertama kalinya... ia tidak yakin apakah yang ia lakukan benar.
setelah mengejar orang misterius tersebut namun Tobirama kehilangan jejak, ia segera kembali menemui izuna namun ia malah menemukan jejak menuju dasar jurang, ia kemudian berasumsi izuna jatuh lalu mati
Senju Tobirama
"baguslah aku tidak perlu repot repot mengotori tanganku untuk menguburnya" 'tapi kenapa dadaku sesak?' batin Tobirama
Senju Tobirama
terserah, aku akan kembali ke klan untuk menemui ayah
Senju Tobirama
tapi ayah ada hal penting yang ingin kuberitahu
Senju Tobirama
saat aku membunuh izuna aku di serang oleh ninja dari desa iwa, aku tidak tahu mengapa salah satu aliansi ninja datang ke daerah ini
Butsuma Senju
hmm, ini mungkin masalah serius baiklah kalo begitu kamu segera kembali
Sementara itu, di Klan Uchiha…
Madara berdiri di atap rumahnya, matanya menatap ke arah hutan jauh yang diselimuti kabut. Mata Sharingan-nya perlahan menyala. Perasaannya gelisah.
Uciha Madara
"Izuna belum kembali sejak pagi kemarin," gumamnya.
???
Seorang anggota klan datang melapor, "Kami tidak menemukan jejaknya, Madara-sama."
Uciha Madara
*Mengepalkan tangan.
Ia ingat percakapannya terakhir dengan Izuna—tentang bayi dalam kandungannya.
Uciha Madara
"Kau harus menggugurkannya, Izuna. Anak itu hanya akan membawa masalah. Ia bukan Uchiha sejati!"
Uciha Izuna
"Tidak, Kak. Aku tidak bisa... Anak ini tidak bersalah."
Uciha Madara
“Kalau dia terluka…” bisiknya,
Uciha Madara
“Aku akan menghancurkan siapa pun yang menyentuhnya!.”
Ia melompat turun dari atap, menyambar jubah tempurnya.
Uciha Madara
“Siapkan pasukan khusus. Kita cari Izuna!."
Uciha Madara
"Hidup atau matu, aku pasti akan menemukan mu, adik"
author
apa kabar nya? semoga teman teman sekalian baik yaa, btw ini cerita awal nya aku buat iseng' aja + karena ngeship izuna ama tobi sii
author
nda espek bakal ada yang baca+minta up, hehe
author
jadi tambah semangat buat up,, oh iyaa mohon maaf mimin baru balas komen kalian semuaa ya soalnya mimin sibuk tapi mimin balas kok (kadang')
author
hehe,, yodah segitu aja izin pamit kapan' mimin up lagi
author
jadi, PANTENGIN TERUS, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN biar mimin tambah semangat🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!