NovelToon NovelToon

Suamiku Ternyata Putra Seorang Mafia

Part 1

Di rumah berlantai dua dengan dekorasi sederhana namun terlihat elegant.Seorang gadis berparas cantik,dengan memakai baju kebaya modern berwana putih,sedang duduk di tepi ranjang dengan raut wajah terlihat gelisah.

Dia zhafira kiara,anak dari pasangan dewi dan arman.fira (panggilan zhafira) berusia 20 tahun,dia memutuskan untuk menikah muda, karena berharap bisa mendapatkan kebahagiaan seperti yang diharapkannya.

Hari ini fira akan segera melepas masa lajangnya, dia akan menikah dengan laki-laki bernama Dirlan,yang usianya 2 tahun lebih tua dari fira.

Walaupun masih muda,Dirlan adalah seorang laki-laki yang sukses di usia muda.dia kini memegang sebuah perusahaan, milik orang tuanya yang di wariskan pada anak semata wayangnya,yaitu dirinya sendiri.

Itulah salah satu alasan mereka memutuskan untuk menikah muda.merasa sudah cukup dengan apa yang Dirlan punya, membuat keduanya sepakat untuk nikah muda.

Sesekali zhafira melihat ke layar ponsel,berharap seseorang mengangkat panggilannya.

"Ayo angkat, dirlan...." gumamnya lirih.

Di saat sedang menunggu panggilannya tersambung,terdengar suara ketukan dari luar kamar.

Gadis cantik itu pun membukakan pintu,seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik,berdiri di ambang pintu dengan raut wajah sulit di artikan.dia adalah dewi, ibu kandung zhafira.

"Ada apa, bu?" tanya zhafira.

Melihat anaknya yang terlihat cantik,dewi pun mencoba tersenyum. "Kita ke bawah! Ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu, sayang."jawab dewi, walau tenggorokannya merasa tercekat, menahan tangis.

Zhafira menautkan kedua alisnya,merasa heran dengan sikap dewi saat ini.

Zhafira memegang tangan dewi, saat ibunya hendak berjalan.

"Ibu, baik-baik saja!" Zhafira menatap lekat mata dewi,yang sedikit berembun menahan tangis.

Dewi mencoba tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.mereka pergi ke lantai bawah,dimana ada seseorang yang ingin bertemu dengan zhafira.

Langkah zhafira di ujung anak tangga terhenti,saat melihat laki-laki yang sangat dia tunggu kabarnya hari ini,sedang duduk berdampingan bersama adik sepupunya bernama Kinan.

Hatinya merasa panas,saat melihat kedua orang yang dia kenal, bersikap mesra layaknya sepasang kekasih.

Zhafira mencoba tenang,walau hatinya kini terasa sesak melihat sikap mereka berdua.

"Dirlan!" sapa zhafira, dengan suara tercekat.

Merasa di panggil,Dirlan pun melihat ke sumber suara, dengan tatapan tajamnya dia merasa enggan,melihat wanita yang sudah dia pacari selama dua tahun ini.

"Zhafira! Duduk!" Seorang laki-laki tua, yang terlihat angkuh memberi perintah dengan nada dinginnya.

Zhafira akhirnya duduk berseberangan dengan Dirlan. walau dalam hatinya bertanya-tanya,sebenarnya ada apa dengan semua ini.

Dewi pun menemani putrinya yang duduk sendirian,dapat dia melihat jika zhafira kini sedang merasa bingung dengan keadaan di depan matanya.

"Wah...kamu terlihat cantik dengan kebaya itu,fira!" Kinan tersenyum mengejek,ke arah kakak sepupunya itu.

Tidak ada sopan santun yang di perlihatkan oleh Kinan,kepada kakak sepupunya itu. bahkan memanggil nama zhafira pun,tanpa embel-embel kakak.

"Cantik, sih! Tapi sayang, sepertinya pernikahannya akan gagal!" ejek Retno ketus, dia adalah ibu dari kinan, yang sama-sama tidak suka pada zhafira dan dewi.

Zhafira tertegun mendengar ucapan bibinya,yang sangat menohok hatinya.

"Maksud bibi, apa?" seru zhafira dengan menaikan nada bicaranya.

Dewi yang berada di sampingnya, menggenggam tangan zhafira memberi isyarat agar tetap tenang.

"DIAM...!!!" bentak heru marah.

Heru adalah kakek zhafira yang bersikap semena-mena di rumah itu,hidup zhafira dan ibunya berada di dalam kuasanya.bahkan heru tega memperlakukan anak dan cucunya itu,seperti pembantu di rumahnya.

Semua yang di perintahkan heru,tidak dapat di tolak oleh zhafira dan ibunya. begitu pun sikap heru yang selalu pilih kasih pada kedua cucunya,zhafira dan Kinan.

Heru lebih sayang pada Kinan dan retno, dengan alasan kehidupan mereka lebih perihatin di bandingkan hidup zhafira dan dewi.

Heru menatap tajam zhafira. "Fira! Hari ini pernikahan mu dibatalkan." ucapnya enteng.

DUUAARR...

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, tubuh zhafira mematung,saat mendengar ucapan Heru yang tanpa beban,mengatakan jika pernikahannya di batalkan.

Dewi yang berada di samping zhafira, langsung mengusap lembut pundak anaknya yang hanya terdiam.

Hatinya sakit,saat ayahnya dengan gamblang mengatakan,hal yang membuat hati anaknya sakit.

Zhafira menatap wajah ibunya, yang terlihat tertunduk sedih.

"Apa maksud semua ini, bu?" Dengan suara tercekat, zhafira menanyakan hal yang membuatnya bingung.

Dewi tidak mampu menjelaskan semuanya pada zhafira, hatinya sakit saat melihat tatapan kekecewaan dari anaknya itu.

"Fira... Fira! Kamu itu jangan pura-pura bodoh! Apa kamu tidak mengerti dengan perkataan kakek, hah!" seru Retno yang terlihat kesal, melihat sikap kakaknya yang hanya terdiam.

"Benar Fira, seperti yang kamu lihat! Dirlan akan menikah dengan ku! Bukan dengan mu!" timpal Kinan bergelayut manja pada Dirlan dan tersenyum mengejek pada zhafira.

Bagaikan tertusuk duri,zhafira tidak bisa lagi menahan tangisnya. air mata yang dia yang tahan sejak tadi kini luruh membasahi pipinya.

Tubuh zhafira gemetar karena menangis, masih tidak percaya dengan kenyataan yang baru saja dia dengar dari kinan.

Zhafira menatap Dirlan,seakan meminta penjelasan,berharap jika semua ini hanyalah kejutan di hari pernikahannya saja.

"Semua yang di katakan kinan benar! Aku akan menikahinya hari ini juga! Dan pernikahan kita... di batalkan!" Tanpa kata maaf, Dirlan membenarkan perkataan kinan.

Bahkan di depan zhafira,dia memperlihatkan kemesraannya dengan kinan.

Zhafira menangis sejadi-jadinya, hatinya sakit bahkan hancur saat ini juga. entah kesalahan apa, yang membuat Dirlan membatalkan pernikahannya,dan memilih kinan sebagai istrinya.

Zhafira menatap Dirlan sendu. "Apa yang membuat mu...hiks..., membatalkan pernikahan kita...hiks...? Dan kenapa, kamu memilih kinan sebagai istri mu... hiks...?" tanya zhafira dengan terisak.

Dirlan tersenyum miring. "Kenapa kamu bilang! Aku tidak sudi menikah dengan wanita yang selalu keluar malam,pergi ke club dan satu hal lagi,aku tidak sudi menikah dengan wanita yang sudah tidak perawan lagi."

"CUKUP...!" teriak dewi yang sudah tak tahan lagi, mendengar fitnah dari Dirlan.

Dewi tidak habis pikir,Dirlan akan mengatakan hal hina pada putrinya secara terang-terangan.

"Atas dasar apa kamu, menilai putri ku seperti itu! Apa kamu lupa,setiap hari dia pulang malam itu bekerja,itu pun kamu yang selalu menjemputnya!"

"Dan sekarang kamu bilang jika putri ku, sudah tidak perawan! Apa kamu punya buktinya?" teriak dewi membentak Dirlan.

Dirlan terdiam, semua yang di katakan calon mertuanya itu memang benar.dia pun kini, terlihat memikirkan apa yang telah dia ucapkan.

"Anak salah kok di bela! Terima saja,jika anak mu itu memang seorang jalang, mba!" sela Retno ketus mencibir kakak dan sepupunya itu.

"Diam kamu Retno! Aku tidak bicara dengan mu! Aku membela putri ku, karena aku tahu dia bukan wanita yang seperti yang kalian tuduh kan!" Dengan nafas naik turun dewi menatap tajam adiknya itu.

BRAAAK...

"DIAM...!" teriak heru menggebrak meja. "Kamu juga dewi! Semua yang di katakan Retno dan Dirlan memang benar! Anak mu itu memang tidak sebaik yang kamu kira! Anak mu memang seorang, jalang!" Dengan menatap tajam, heru menunjuk wajah zhafira.

Zhafira dan dewi terkejut dengan penuturan heru, mereka tidak menyangka orang yang di tua kan di rumah itu,dengan tanpa rasa bersalah ikut memfitnah zhafira.

"Sudah ku putuskan! Jika pernikahan Fira dan Dirlan di batalkan! Dan sebagai gantinya, Kinan yang akan menikah dengan Dirlan!"seru Heru, kemudian menghela nafas sejenak.

"Dan untuk mu Fira! Aku akan mencarikan laki-laki yang pantas bersanding dengan wanita seperti, mu!" sambungnya lagi.

Part 2

Dewi memeluk tubuh zhafira,yang gemetar karena kembali menangis sejadi-jadinya,keputusan heru tidak bisa di ganggu gugat lagi.

Retno dan kinan saling lirik dan tersenyum penuh kemenangan,hati mereka bersorak gembira melihat keadaan zhafira yang menyedihkan.

Begitu pun heru,dengan wajah angkuhnya, dia bangga dapat mewujudkan keinginan kinan, untuk menikah dengan Dirlan.

Tanpa sepengetahuan dewi dan zhafira, jika semua ini adalah rencana mereka bertiga untuk membuat Dirlan,membatalkan pernikahannya dengan zhafira.

Sebenarnya kinan sudah mempunyai kekasih, namun saat mendengar zhafira akan menikah dengan seorang pengusaha muda, dia langsung memutuskan kekasihnya,demi dapat menikah dengan kekasih kakak sepupunya itu.

Dengan sengaja kinan menghasut Dirlan, dengan mengatakan jika zhafira bukanlah wanita baik-baik. sampai kinan tega memfitnah, bahwa zhafira sudah tidak lagi perawan.

Tentu semua rencananya, mendapat dukungan dari ibu dan kakeknya,yang sangat memanjakannya dan menyayanginya.apalagi, mereka tidak suka jika zhafira, bersanding dengan seorang pengusaha muda sukses.

Heru pun beranjak dari duduknya, dia menghampiri kinan dan mengusap lembut puncak kepalanya.

"Bersiaplah sayang!Sebentar lagi acaranya akan di mulai. Jangan sampai tetangga, berbicara yang tidak-tidak, karena melihat calon pengantinnya belum siap!" ujar heru, tersenyum lembut.

"Pasti dong, kek! Aku akan memakai gaun pengantin yang kakek belikan waktu kemarin.Terima kasih ya, kek." ucap kinan manja.

Kinan pun melihat zhafira yang sedih,saat melihat perlakuan kakeknya yang begitu lembut pada kinan.tidak seperti pada zhafira, yang selalu di marahi bahkan terlihat tidak menyukai dirinya.

"Dan kamu Dirlan! Beritahu orang tua mu, jika pernikahannya akan laksanakan hari ini!" ucap heru tegas, menatap Dirlan tajam.

"Mereka sedang di jalan, kek.Sebentar lagi sampai."

"Bagus!" Heru mengangguk senang, mendengarkan jawaban dari Dirlan.

Heru pun menatap Retno yang tersenyum puas,melihat kakak dan keponakannya itu terlihat hancur.

"Retno kamu ikut ayah!" serunya,kemudian pergi dari sana.

Dengan senang hati Retno mengikuti Heru, yang berjalan keluar dari rumah. entah apa yang akan mereka rencanakan lagi kali ini.

Kinan dan Dirlan pun pergi ke lantai atas untuk merias diri mereka, karena acara pernikahan mereka sebentar lagi akan di mulai.

Sementara zhafira dan dewi,mereka masih tetap berada di ruangan itu.dewi mencoba menenangkan putrinya, walaupun kini hatinya pun sedih,saat melihat putrinya di perlakukan tidak adil oleh ayahnya,heru.

"Sudahlah sayang! Kamu jangan menangis terus. Kita serahkan semuanya pada Tuhan.Kamu harus ikhlas melewati semua ini. Tuhan lebih tahu, jika Dirlan memang bukan jodoh yang baik untuk mu.Ibu yakin setelah ini kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih baik." Dewi mengusap air mata zhafira dengan tisu,bahkan mengatakan hal itu tenggorokannya merasa tercekat.

Zhafira tersenyum getir,kebahagiaan?apa mungkin dia akan dapat kebahagiaan,seperti yang dia impikannya.entahlah, hanya Tuhan yang tahu.

Dewi pun memperbaiki riasan pada wajah zhafira,yang sempat berantakan karena terus menangis.

Berbeda dengan Kinan, dia sengaja memanggil penata rias terbaik untuk membantu merias wajahnya,agar terlihat lebih cantik dari zhafira.

Sesekali Kinan tersenyum malu-malu,saat Dirlan menatapnya sampai tidak berkedip.

"Apa aku terlihat cantik,kak?" tanya Kinan, dengan nada manjanya.

Dirlan tersenyum kikuk, karena kepergok oleh Kinan. "Kamu sangat cantik Kinan. Bahkan kamu lebih cantik dari zhafira." jawabnya menggoda.

"Kak Dirlan bisa saja!" Kinan pun terlihat salting,saat Dirlan memberi pujian. merasa puas mendapatkan pujian dari mantan kekasih kakak sepupunya itu.

Penata rias yang melihat sikap mereka berdua hanya tersenyum kikuk, merasakan jika hawa di kamar itu tiba-tiba panas.

Semua tamu yang akan menyaksikan pernikahan itu pun,sudah berkumpul di rumah Heru.

Bapak penghulu pun sudah siap duduk berhadapan dengan Dirlan.namun Heru dan Retno belum juga kembali.

Kinan mendengus kesal,saat kakek dan ibunya itu belum juga kembali.namun tak berselang lama,mereka kembali dengan seseorang yang terlihat asing bagi semua orang di sana.

Bisik-bisik pun terdengar oleh Heru dan Retno,namun mereka menulikan pendengaran mereka.

Proses ijab kabul Kinan dan Dirlan pun segera di mulai, para tamu menatap kagum pada penampilan Kinan,yang sangat cantik dan mewah.

Dengan gaun pengantin berharga mahal,yang sengaja di belikan oleh Heru.kini Kinan menjadi bahan sorotan dan pujian semua orang yang berada di sana.

Dengan satu kali tarikan nafas, Dirlan berhasil mengucapkan ijab kabul. walau tadi saat pertama,dia salah menyebutkan nama kinan menjadi zhafira.semua orang berseru bahagia melihat dua sejoli yang kini telah sah menjadi suami istri.

Berbeda dengan zhafira,dengan memegang dadanya yang terasa sesak,dia berusaha kuat melihat laki-laki yang di cintainya itu,telah resmi menjadi suami adik sepupunya sendiri.

Mungkin dia akan menangis bahagia, jika yang berada di posisi Kinan adalah dirinya.air mata yang sejak tadi dia tahan,kini memaksa luruh mengalir di pipi putihnya.

Rasa sakit ini, mungkin akan sulit dia lupakan karena rasa cintanya yang begitu dalam,pada Dirlan kini harus kandas tiba-tiba.

Dewi yang merasa iba pada putrinya,pun hanya mampu memberikan ketenangan dengan mengusap lembut punggung zhafira.

Hati ibu mana yang tidak sakit, melihat anaknya dalam keadaan hancur seperti ini.seharusnya hari ini, adalah hari bahagia untuk putrinya,namun karena keserakahan keluarganya sendiri membuat mereka, rela merenggut kebahagiaan putrinya.

"Sebentar! Ada satu lagi pengantin yang akan menikah, jadi tolong jangan bubar dulu!" seru Retno semangat, karena tidak sabar ingin mempermalukan zhafira,di depan orang banyak.

"Maaf, bukannya hanya ada satu pengantin ya bu?" tanya penghulu bingung.

Retno pura-pura sedih. "Tadinya seperti itu pak! Tapi ternyata kakak saya,juga ingin menikahkan anaknya.Ya, kalian tahulah! Bagaimana keadaan kakak saya.Untuk biaya hidup saja susah, apa lagi untuk biaya nikah!" ujar Retno, menjatuhkan harga diri dewi.

Semua orang terkejut mendengar penuturan Retno, yang memanipulasi keadaan.dengan tidak tahu malunya Retno mengaku jika pesta itu menggunakan uangnya. padahal biaya pesta itu murni,menggunakan uang zhafira dari hasil berkerjanya selama dua tahun ini.

Bisik-bisik tentang zhafira dan dewi pun semakin menjadi, Retno tersenyum penuh kemenangan,saat melihat kakak dan keponakannya itu terpojok.

Zhafira yang sudah tidak tahan,dengan cemooh semua orang hanya bisa menangis.apa salah dia dan ibunya, sehingga bibinya itu terlihat membenci mereka.

Pak penghulu pun mengangguk paham. " Baiklah kalau begitu, silahkan mempelai pria dan wanitanya segera duduk di hadapan saya!"seru pak penghulu,mengalihkan atensi semua orang.

Zhafira yang sudah berputus asa pun,melangkah kan kakinya dengan tubuh gemetar,menuju kursi dimana ijab kabul akan di mulai.

Seorang laki-laki,dengan berpakaian lusuh serba hitam,bahkan wajahnya terlihat penuh luka,menghampiri penghulu dan duduk di samping zhafira.tak satu pun kata,yang di keluar kan olehnya.

Semua orang menertawakan laki-laki itu.

"Apa tidak salah wanita secantik zhafira akan menikah dengan gelandangan!"

"Biarkan saja, itu memang pantas untuk wanita seperti fira!"

"Iya selama ini kita salah menilai, ternyata Kinan jauh lebih baik dari fira"

Begitulah suara bisik-bisik semua orang,saat mengetahui calon suami zhafira, terlihat seperti gelandangan.

Zhafira hanya bisa menundukkan kepalanya,meremas ujung kebaya menyalurkan rasa kecewanya.hati dan pikirannya sudah lelah,kini dia hanya ingin segera menyudahi acara ini.

Tanpa menghiraukan perkataan orang-orang, pak penghulu pun menjabat tangan laki-laki di hadapannya ini.

Namun sebelum melangsungkan ijab kabul, pak penghulu pun bertanya mengenai namanya.

"Maaf nak,siapa nama mu?"tanya pak penghulu ramah.

Laki-laki itu, menatap tajam pak penghulu.sorot matanya yang seakan ingin membunuh,membuat pak penghulu menelan kasar salivanya merasa takut.

"Eric arshaan shailendra!" Dengan suara baritonnya yang sedikit bergetar, laki-laki itu pun memberitahukan namanya.

Zhafira tertegun,saat mendengar suara yang terdengar berat dan dingin.kini hatinya merasa tak tenang,dengan Siapakah dia menikah? bahkan dia tidak mengenalinya sama sekali.

Part 3

Semua orang yang berada di sana menertawakan eric,bahkan semua orang mencemooh dirinya.

"Nama bagus! Tapi tidak sesuai dengan penampilannya! Jangan-jangan dia gila!"

"Mau-maunya, fira menikah dengan laki-laki itu! "

"Dasar orang stress!"

Semua orang kembali berbisik-bisik, saat mendengar eric menyebutkan namanya.kegaduhan pun tak terhindar kan.

Begitu dengan kinan dan Dirlan,mereka juga ikut menertawakan pengakuan eric yang terdengar konyol.

Retno dan heru pun ikut tertawa, seakan puas dengan keadaan zhafira yang sedang di permalukan oleh banyak orang.

Tidak bagi Dewi, dia bisa menahan rasa sakitnya saat,melihat anaknya sedang di permalukan oleh keluarganya sendiri.namun seberapa pun dia membela, orang-orang hanya akan menertawakannya.

Dia tidak menyangka jika ayahnya sendiri, akan memperlakukan putrinya di depan banyak orang.tidak ada belas kasih untuk zhafira dari heru, yang ada hanya rasa benci dari heru pada putrinya.

"Sudah... Sudah! Kita akan memulai ijab kabulnya!" seru pak penghulu tegas.

Kini dia kembali menatap mata tajam eric,dan memintanya untuk menjabat tangannya.

Lagi-lagi hati pak penghulu menciut,saat eric menatapnya tajam.

Dengan suara sedikit bergetar, eric mengucapkan sumpah janji suci,di hadapan Tuhan dan semua saksi yang berada di sana.

Kini mereka telah resmi menjadi suami istri,baik secara hukum dan agama.zhafira kembali menangis, saat semua saksi mengatakan kata sah.

Sementara eric dia nampak acuh,dengan keadaan yang menurutnya membosankan.dia pun beranjak dari duduknya, namun penghulu pun segera mencegahnya.

"Maaf nak,acaranya belum selesai!" tegur pak penghulu, menatap eric.

Eric mendengus kesal, saat dirinya ingin segera menyudahi semua ini.namun matanya menatap tajam pada Heru dan Retno, yang tersenyum mengejek kearahnya.entah apa, yang sebenarnya terjadi diantara mereka sebelumnya.

Dengan menundukkan kepala,zhafira mencium punggung tangan eric.dia meraihnya dengan tangan yang gemetar, merasa takut untuk menyentuhnya.zhafira tidak sanggup melihat wajah eric,yang berada di depannya.

Eric yang mendapatkan perlakuan itu, diam membatu dengan menatap puncak kepala zhafira,dengan tatapan sulit di artikan.

Kini giliran eric dengan terpaksa dia mengecup kening zhafira sekilas.zhafira memejamkan matanya, berharap semua ini adalah awal yang baik untuk hidupnya.

Dapat dia lihat,jika wajah wanita yang kini menjadi istrinya itu terlihat cantik.eric merasakan desiran aneh pada dirinya, namun dia hanya mengabaikannya.

Sementara dirlan hatinya merasa panas,saat mantan kekasih yang baru saja dia putuskan hari ini,sedang di cium oleh orang yang kini sudah menjadi suaminya

Kinan yang melihat sikap dirlan segera, mengalihkan perhatiannya.dia tidak rela jika dirlan,menyesali keputusannya.

"Aku kasihan sama, fira! Dia harus menikah dengan laki-laki,yang tidak jelas asal usulnya." Kinan tersenyum lembut, memeluk tangan dirlan.

Hati dirlan yang memanas kini sekejap berubah,mendengar perkataan kinan yang menyebut,seakan dirinya lebih baik dari eric.

Seluruh tamu memberi selamat kepada Kinan dan dirlan,tanpa sedikit pun melirik ke arah zhafira dan erik.terlihat dari tatapan semua tamu, yang merasa jijik ketika melihat sekilas ke arah eric yang berada di sebelah zhafira.

Zhafira mencoba menahan rasa sakit di hatinya,saat melihat orang-orang menatap jijik padanya dan eric.namun tidak untuk eric, dia hanya bersikap acuh pada mereka yang menatapnya jijik.

Dewi yang melihat itu pun merasakan sakit pada hatinya,dia pun meminta zhafira untuk pergi ke kamarnya bersama eric.

Semua orang tidak menganggap pernikahan mereka, bahkan ada beberapa teman kerja zhafira yang datang kesana.namun retno dengan cepat memberitahukan jika pernikahan zhafira di batalkan.

Teman-teman zhafira pun terkejut, karena tidak ada kabar dari zhafira yang menyatakan jika pernikahannya di batalkan.

Dengan rasa kecewa, semua teman zhafira pun memutuskan untuk pulang saja.walau di dalam hati mereka merasa ada yang janggal, dengan batalnya pernikahan zhafira.

Sementara zhafira menuruti perkataan ibunya,memilih pergi dari sana yang di ikuti oleh eric menuju ke kamarnya.

Kinan, retno dan heru, tersenyum senang saat melihat zhafira pergi meninggalkan pesta bersama suaminya.

Berbeda dengan dirlan,meskipun mencoba mengalihkan perasaannya pada kinan namun entah mengapa hatinya seakan tidak rela,saat melihat zhafira bersama pria lain.

Mereka pun, menikmati pesta tanpa kehadiran ketiga orang yang menurut mereka tidak penting.

***

Di dalam kamar, zhafira nampak canggung saat melihat laki-laki asing berada di dalamnya kamarnya.

Meskipun dia sadar, jika laki-laki yang sedang bersamanya itu adalah suaminya.namun entah mengapa hatinya merasa belum bisa menerima keadaan ini.

Zhafira memilih pergi ke kamar mandi,untuk mengganti pakaiannya, karena percuma juga memakai riasan,jika pada akhirnya hanya akan memberikan luka pada hatinya.

Eric yang berada di tepi ranjang pun hanya menghela nafas kasar. merasakan seluruh badannya terasa remuk.semua orang tidak mengetahui jika pada tubuhnya terdapat beberapa luka,yang di akibatkan oleh serangan dari musuhnya.

Dia membuka jaket hoodie hitamnya, dan merebahkan tubuhnya di ranjang berukuran sedang milik zhafira.

Matanya menatap lurus ke atas langit-langit kamar,seakan sedang memikirkan sesuatu yang memang dia sembunyikan dari semua orang.

CEKLEK...

Pintu kamar mandi pun terbuka, zhafira keluar dengan menggunakan baju kaos lengan pendek serta celana jogger pants nya.

Zhafira terlihat segar kembali, walau dengan mata yang masih terlihat bengkak akibat terlalu lama menangis.

Zhafira melihat ke arah eric,yang merebahkan tubuhnya di ranjang.lidahnya terasa kelu saat akan memanggilnya.

Eric menyadari jika dirinya sedang di perhatikan oleh zhafira, namun dia tidak menggubrisnya.

Eric berdiri menghampiri zhafira, dengan cepat dia mengambil handuk dari tangan zhafira tanpa sepatah kata pun.

zhafira yang melihat sikap eric pun hanya diam terpaku.dia pun pergi menuju lemari,mencari pakaian untuk eric.

Matanya terpaku,pada baju laki-laki di dalam lemari itu.dia mengambilnya dengan ragu, menatap sendu baju yang berada di tangannya.

Tak lama kemudian air matanya menetes saat, teringat dimana dia membeli baju itu untuk dirlan.

Flashback on

"Kamu suka yang mana?" Zhafira nampak antusias, memilih dua baju yang berada di tangannya.

Dirlan tersenyum geli,melihat sikap zhafira yang terlihat begitu bahagia.

"Aku suka kamu!" Tersenyum menggoda.

Zhafira tersipu malu, saat mendengar jawaban dari dirlan. "Maksud ku, bukan itu dirlan!" protesnya manja.

Dirlan mendekat, menatap lembut zhafira yang kini sama-sama menatapnya.

"Aku akan menyukai semua yang di pilih oleh calon istri ku ini." Tangannya mengusap lembut pipi putih zhafira.

Zhafira pun salah tingkah, mendapatkan perlakuan seperti itu dari dirlan.akhirnya zhafira memilih baju tshitrt hitam dan celana jeans berwarna abu-abu.

Hatinya bahagia,karena dirlan tidak pernah menuntut dalam hal fashion pada zhafira.

Flashback off

Zhafira terisak,saat teringat dimana momen dirinya dan dirlan terlihat bahagia, saling menerima satu sama lain.hingga pada akhirnya ,dirlan kini telah memilih wanita lain sebagai istrinya.

Tak terasa,dia mencengkram kuat baju yang berada di tangannya, rasa sakit dan kecewa kembali menyelimuti hatinya.

Sampai dia tidak menyadari, jika eric sudah berada di belakangnya dengan tatapan sulit di artikan.

Zhafira segera menyeka air matanya, dan berdiri menuju ranjang untuk menaruh baju eric.

Tubuhnya mematung,saat melihat eric sudah berada di depannya.

"Kamu...!" pekik zhafira terkejut.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!