NovelToon NovelToon

Janda Perawan

Hari Pernikahan

Melati memutar tubuhnya sebentar ,mematut diri di depan cermin .

Memastikan bahwa penampilan dan riasannya tidak berlebihan .

Hari ini adalah hari pernikahan

Melati dengan Rudy .

Setelah berpacaran selama lima tahun akhirnya mereka pun memutuskan untuk menikah .

Tepat tiga bulan setelah , Melati selesai menempuh kuliah strata satu nya .

"Putri ibu cantik banget ".puji Fatma menatap Melati dengan lekat .

Membuat gadis yang sebentar lagi melepas masa lajang itu menunduk malu .

"Kak Mawar belum sampai bu ?"tanya Melati menanyakan keberadaan kakak nya yang belum kelihatan .

"Belum ,tadi pas ibu hubungi mereka sedang dalam perjalanan ".

"Mungkin sebentar lagi sampai ".sahut Fatma .

Melati hanya mengangguk mengerti .

Mawar adalah kakak kandungnya .

Mereka hanya selisih umur tiga tahun .

Mawar ikut suaminya tinggal di kabupaten berbeda tapi masih satu provinsi dengan kedua orang tuanya .

Sedang Melati ikut tinggal bersama kedua orang tuanya .

Karena masih ada pekerjaan kantor yang tidak bisa di tinggal .

Mawar dan suami nya pun terpaksa datang telat kepernikahan adik mereka.

Kak,ijab Qabul nya sudah mau di mulai ,kak Mawar sudah sampai mana ?

Melati mengetik sebuah pesan untuk kakaknya kemudian mengirimkan nya ke nomer ponsel kakaknya .

Kakak ,masih di jalan Mel ,macet nya lumayan parah .

Sepertinya Kakak akan telat sampai di sana .

Melati mulai aja ijab Qabulnya ,jangan lupa minta orang untuk live in prosesinya ya .

Biar Kakak bisa liat dari sini .

Selamat menempuh hidup baru adikku ,udah dulu ya Adel mulai rewel , kayaknya dia mulai kegerahan .

Mawar menaruh ponselnya kembali ke dalam tas setelah mengetik pesan dan mengirimkannya pada Melati .

Kemudian dia pun mulai sibuk menenangkan putri nya yang mulai rewel karena kegerahan .

Sementara itu di tempat Melati .

Melati yang telah siap pun berjalan perlahan menuju tempat ijab qabul .

Di sana sudah menunggu Rudy yang sesaat diam terpana melihat kecantikan Melati .

"Bagaimana bisa kita mulai ?"tanya pak penghulu sambil menatap ke semua orang yang hadir secara bergantian .

"Bisa !"jawab semuanya serempak .

"Pak Surya silahkan nikahkan putri bapak "ucap pak penghulu .

"Ikuti kata kata saya pak ,".

"Saya nikahkan dan kawinkan ".

"Saya nikahkan dan kawinkan ".

"Putri saya yang bernama Melati Ayu kemuning ,".

"Putri saya yang bernama Melati Ayu Kemuning ".

"Binti Surya Pradana ".

"Binti Surya Pradana ".

"Dengan ananda bernama Rudy Hartawan ".

"Dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar delapan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah ".

"Di bayar tunai ".

"Dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar delapan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah "

"Di bayar tunai ".

Pak penghulu pun mengangguk anggukkan kepala ,kemudian beralih pada mempelai pria yang duduk di hadapannya .

"Sekarang coba silahkan nak Rudy ikuti kata kata saya ".

"Saya terima nikah dan kawinnya ".

"Saya terima nikah dan kawinnya "

"Melati Ayu Kemuning ".

"Melati Ayu kemuning ".

"Dengan mas kawin ,seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar delapan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah ,di bayar tunai ".

"Dengan mas kawin ,seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar delapan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah ,di bayar tunai ".

"Bagus ,jadi bisa kita mulai prosesi pernikahannya ".

"Silahkan pak Surya ".

"Ulangi kata kata yang tadi "ujar pak penghulu pada pak Surya .

Mengucap bissmillah dalam hati pak Surya pun menjabat tangan Rudy untuk memulai prosesi ijab Qabul .

"Saya nikahkan dan kawinkan putri saya yang bernama Melati Ayu Kemuning Binti Surya Pradana ,dengan ananda bernama Rudy hartawan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar delapan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah ,di bayar tunai ".

"Saya terima nikah dan kawinnya Melati Ayu Kemuning dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar delapan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah di bayar tunai".

"Bagaimana ,para saksi ?" .

"Sah ?".

"Sah !".

Rudy menghembuskan nafasnya kuat kuat saat dia berhasil mengucap ijab qabul dengan lancar .

Kedua mempelai yang telah resmi menjadi suami istri tersebut saling melempar senyum malu malu .

Sementara itu di tempat Mawar yang masih terjebak macet perlahan mobilnya mulai melaju setelah polisi berhasil mengurai kemacetan .

Melalui ponsel nya Mawar melihat prosesi akad nikah adiknya .

Belum genap lima belas menit mobil mereka melaju mengurai kemacetan ,tiba tiba saja dari arah belakang ada yang menghantam body mobil mereka dengan keras .

Mengakibatkan benturan dan hantaman mengenai tubuh mereka .

"Astaghfirullah ,ALLAHU AKBAR ".panik Mawar dan Asoka saat mengetahui mobil mereka di tabrak dari belakang .

Karena hal tersebut Asoka kehilangan keseimbangan mobil sehingga menyebabkan mobilnya membanting pohon besar yang ada di sisi jalan .

"ALLAH,lindungilah putri kami "lirih Mawar sebelum akhirnya tak sadarkan diri .

Suara sirine ambulance dan mobil polisi pun menggema di jalan raya .

Segera korban kecelakaan tersebut di evakuasi dari kejadian perkara .

.

.

.

.

"Astagfirullah ,ALLAHU akbar ".

tiba tiba saja bu Fatma merasakan dada nya nyeri dan sakit .

Sebuah perasaan tidak tenang menghampiri nya .

Terlebih tanpa di sengaja sebuah gelas tersenggol oleh nya .

Rasa khawatir tiba tiba saja menyelimuti perasaannya .

.

.

Suasana pesta pernikahan mulai meriah .

satu persatu tamu pun berdatangan .

Rudy dan Melati yang bersanding di pelaminan pun saling melempar senyum bahagia .

Hingga tiba tiba seorang perempuan dengan perut sedikit buncit menghampiri kedua mempelai .

Melihat siapa yang berdiri di hadapannya sekarang .

Wajah Rudy pun pias seketika .

Sementara Melati tersenyum ramah pada tamu yang juga di kenalnya .

"Renita ?".

"Ya Ampun ,terima kasih ya sudah mau datang "ucap Melati dengan ramah .

"Sama sama Mel ,tentu aku pasti datang melihat ayah dari calon anak ku ini menikah ".

"Bukan begitu sayang "ucap Renita sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit .

Membuat Melati membeku seketika dan Rudy semakin pias tak bercahaya .

"Ma ,ma,k,sud ka,ka,mu a,,,pa Ren ?"tanya Melati berusaha menetralkan detak jantungnya akibat shock .

Renita hanya menghela nafas ,kemudian mengambil sesuatu dari dalam tas miliknya .

"Nih,lihat saja aku ada video nya juga kok "ucap Renita dengan santai .

Melati terhuyung jatuh kebelakang setelah melihat barang yang di berikan oleh Renita barusan .

Berbagai foto mesra bahkan tanpa busana ,Rudy dan Renita terpampang nyata di hadapannya .

Rudy yang melihat hal tersebut pun segera mengambil salah satu dari foto foto yang di berikan oleh Renita lagi lagi wajah Rudy pun pias seketika .

"Sayang ,dengerin ini tidak ,".

"Kapan kamu akan nikahin aku Rud ?".

"Aku sedang hamil anak kamu sekarang "ucap Renita dengan nada dingin dan datar .

Mendengar hal tersebut pesta yang semula berjalan lancar menjadi gempar seketika .

Sebab Melati sudah terduduk lemas beruaraian air mata .

Serta Rudy yang hanya mampu diam membeku tak berani membuka suara .

"Ya ALLAH,cobaan apa ini ?"lirih hati Melati penuh nestapa .

Fatma pun segera menghampiri putri bungsunya ,memapahnya turun dari kursi pengantin .

"Rudy,kamu hutang penjelasan pada kita semua ,segera katakan apa yang sebenarnya terjadi ".

"Papa ,tunggu kamu !"ucap Hartawan .

.

.

.

"Cepat ! ,jelaskan pada papa dan Melati terutama ".

"Apa maksud perempuan tadi !".

"Anak siapa yang dia maksud !"ujar Hartawan dengan nada geram .

Surya dan Fatma yang masih shock hanya bisa terdiam sambil sorot matanya lekat menatap kearah Rudy .

"Katakan Rudy !"teriak Hartawan tak dapat mengontrol emosinya .

"Pa ,sudah ingat kesehatan papa "hibur istrinya mengelus pundak Hartawan pelan .

Hartawan mengusap rambutnya dengan kasar ,menatap nanar pada anak laki laki nya yang hanya diam tak membuka suara sedari tadi .

"Papa tidak pernah mengajari mu untuk menjadi seorang pengecut Rudy !"ujar Hartawan dengan nada penuh penekanan .

"Papa benar benar kecewa sama kamu !".ucapnya lagi .

"Maafkan Rudy pa ,".

"Rudy khilaf "lirih Rudy membuka suara .

"Minta maaflah pada Melati ,dia yang telah kau sakiti " .sahut Hartawan tanpa menoleh kearah Rudy .

Rudy pun mengalihkan pandangan menatap kearah Melati .

"Mel ,".

"Kenapa mas ?"tanya Melati tanpa melihat kearah Rudy .

"Aku ,...."

"Kenapa mas Rudy tega menghianati semua janji yang sudah kita ukir " .ucap Melati dengan bahu bergetar .

Air matanya kembali luruh tak tertahan .

"Maafin mas ,mas khilaf ".lirih Rudy semakin tertunduk .

"Sejak kapan kalian menjadi akrab ?"kembali Melati bertanya tanpa menatap kearah Rudy .

"Itu ,....."

"Sejak kapan kamu dan Renita menjalin hubungan mas !,sejak kapan !"teriak Melati menatap nanar pada Rudy .

Air mata yang coba dia tahan kembali berhamburan .

"Setahun yang lalu"jawab Rudy terbata .

"Aku merasa bosan dengan gaya pacaran kita ,Mel ".

"Terlalu monoton tidak ada penyegaran ".

"Bahkan selama hampir lima tahun kita berpacaran ,jangan kan bermesraan ,berciuman pun kita tidak pernah "ucap Rudy mengungkapkan alasannya selingkuh .

Melati hanya tersenyum mengejek atas alasan yang di berikan oleh Rudy .

"Lalu mas Rudy mencari pelampiasan di luar dan Renita yang bisa memenuhi apa yang menjadi fantasi mas Rudy ".ucap tanya Melati dengan nada mengejek .

Rudy hanya diam tak menjawab pertanyaan Melati .

Sementara di salah satu sudut bu Fatma sedang membantu suaminya membalurkan minyak kayu putih di sekitar dadanya .

Kejadian tadi membuat pria paruh baya tersebut hampir saja terkena serangan jantung .

"ya ALLAH gusti ,apakah ini maksud dari pertanda tadi "batin Fatma menghela nafas sesak .

"Kalau begitu ,ceraikan aku mas !"ucap Melati dingin dan tegas .

Membuat Rudy dan semua yang ada di tempat itu terkesiap kaget .

"Enggak sayang ,aku enggak mau "sahut Rudy sambil menggelengkan kepala ,menatap Melati lekat lekat ".

"Aku ,menyesal ,aku minta maaf "ucap Rudy dengan nada memohon .

"Tapi pernikahan kita sudah cacat mas ,aku benci kebohongan aku benci penghianatan "ucap Melati .

"ceraikan aku ,nikahilah Renita ".

"Dia lebih berhak dan lebih membutuhkan kamu mas ".ucap Melati dingin tanpa ekspresi .

Rasa sakit yang di torehkan Rudy di hari pernikahan mereka membuat hati nya menjadi beku seketika .

.

.

.

.

.

Bersambung

Talak di Hari Akad

Melati menghela nafas perlahan .

Mencoba menetralkan rasa sesak yang menghimpitnya sedari tadi .

Belum ada satu jam Rudy mengucap ikrar suci .

Tiba tiba saja kehadiran Renita yang semula dia kira untuk memberikan ucapan selamat pada nya justru berbalik membawa kabar yang membuat hatinya luka .

"Ceraikan aku mas ,nikahilah Renita ".

"Jangan lepas dari tanggung jawab "ucap Melati yang sudah mulai bisa menguasai emosi nya .

"Tapi Mel ,aku ....."

"Sebelum pernikahan kita terlalu jauh mas ,".

"Melati mohon ,ceraikan Melati dan menikahlah dengan Renita ".

"Tapi nak Melati "bu Diah yang sedari tadi diam ikut membuka suara .

"Ma,maafkan Melati, tapi Melati tidak ikhlas atas penghianatan mas Rudy "

"Daripada nanti Melati penuh dosa karena tidak bisa ikhlas melayani suami ".

"Lebih baik Melati yang mundur ma ".

"Mungkin memang Melati tidak berjodoh dengan mas Rudy ".ucap Melati dengan nada suara sedikit bergetar .

"Melati tidak pernah bisa mentolerir penghianatan ma ,apalagi yang di iringi kebohongan ".lanjutnya lagi .

"Jadi mas Rudy ,Melati mohon jatuhkan talakmu atas diriku "ucap Melati mencoba menahan air mata yang hendak jatuh .

Hening menjeda suasana .

Seolah ikut larut dalam suasana tegang di ruangan tersebut .

"Baiklah "ucap Rudy akhirnya .

"Mulai saat ini aku jatuhkan talak atas dirimu Melati ayu kemuning ".

"Sejak saat ini kita bukan lagi suami istri "ucap Rudy dengan nada bergetar .

Melati hanya terdiam menatap lurus pada Rudy di coba nya menyunggingkan senyum di bibirnya sebelum kemudian dia melangkah bergegas menuju ke kamarnya .

Hiruk pikuk suara orang orang tak lagi di hiraukan nya .

Belum genap langkah kakinya tiba di depan kamarnya .

Suara mobil polisi mengalihkan perhatian Melati dan juga orang orang yang masih ada di ruangan tersebut .

"Maaf permisi !".

"Dengan keluarga saudari Mawar Jingga Lestari ".ucap salah satu dari polisi tersebut membuka percakapan .

"Iya pak ,saya ibu nya Mawar ".sambut bu Fatma menatap penuh tanya pada dua orang polisi tersebut .

Kedua polisi tersebut saling melempar pandang setelah melihat suasana di dalam rumah tersebut .

"Maaf ,jika nanti kabar yang kami bawa merusak suasana acara ibu "ucap polisi tersebut .

"Sebenarnya apa yang terjadi pak polisi ".

"Ada apa dengan putri saya Mawar ?"tanya Fatma tak dapat menyembunyikan rasa penasarannya .

"Putri ibu...."

"Pak polisi ,kakak saya baik baik saja kan ?"tanya Melati yang baru keluar dari dalam dan berdiri di samping ibu nya .

Dua polisi tersebut memandang kearah Melati .

"Dia melati putri bungsu saya "sahut bu Fatma .

"Pak polisi ,kakak saya tidak kenapa kenapa kan ?".

"Dari tadi nomer ponselnya saya hubungi tidak bisa bisa ".

"Bahkan nomer kakak ipar saya pun tak bisa di hubungi "ucap dan tanya Melati dengan raut wajah penuh tanda tanya .

"Saudari Mawar mengalami kecelakaan di ruas jalan Thamrin ".

"Beliau meninggal di tempat kejadian perkara ".

"Sedangkan suadara Asoka "ucap polisi tersebut membaca tanda pengenal milik Asoka .

"Beliau meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit ".

"Saat ini jenazah telah di evakuasi ke rumah sakit terdekat "jawab polisi tersebut .

Membuat Melati dan Fatma hampir jatuh terhuyung .

"ALLAHHU AKBAR !".

"Mawar !!" .teriak bapak sambil memegangi dada nya lalu seketika jatuh pingsan .

"Bapak !" .teriak Fatma dan Melati berbarengan menghambur kearah Surya Pradana yang telah pingsan di lantai .

Dengan sigap Hartawan pun menolong besan nya tersebut .mengecek detak jantung dan nafas dari teman lama nya tersebut .

"Innalillahi wainnaillaihi rojiun "gumamnya saat memastikan sudah tidak ada tanda tanda kehidupan dari Surya Pradana .

Melati dan Ibu nya saling adu pandang .

"Bapaaaaakkkkkkkkk ......"

Suasana pun seketika berubah menjadi tangis .

Bu Fatma yang telah jatuh pingsan saat tau belahan jiwa nya telah pergi .

Di gotong ke dalam kamar oleh Diah dan juga beberapa wanita yang masih ada di rumah tersebut .

Hartawan ,mengusap rambutnya kasar tidak pernah menduga akhir kejadiannya akan seperti ini .

Di tatapnya dengan tajam kearah putra nya dan juga selingkuhan anaknya tersebut .

"Nak Melati ,minumlah dulu "ucap Diah menyodorkan segelas air kepada Melati .

Gadis tersebut terlihat begitu sangat mmeprihatinkan .

Air mata tak henti hentinya menetes di kedua pipinya .

Belum kering air mata akibat penghianatan sang suami dan nasib pernikahannya yang hanya terhitung hitungan menit.

Kabar kematian akibat kecelakaan saudara serta iparnya membuat nya benar benar terpuruk .

Di tambah kematian bapaknya yang mendadak akibat shock mendengar berita kematian anak dan menantu nya .

Membuat Melati seolah kehilangan pijakan kaki nya .

Dunia nya seketika runtuh dan hancur berkeping keping .

"Ya ALLAH ,betapa nikmat cobaan yang engkau berikan ".

"Berikanlah hamba lautan keikhlasan dan kesabaran ya ALLAH ".lirih Melati berulang kali menggumamkan ighstifar dalam hati .

.

.

.

.

.

Melati menggelengkan kepala berulang kali .

Mencubiti tangannya ,berharap semua mimpi .

Rasa sakit yang di timbulkan oleh cubitan tangannya di lengannya sendiri .

Sudah cukup menunjukkan bahwa semua yang terjadi bukanlah sekedar mimpi .

Ibu nya masih terbaring pingsan dengan di tunggui oleh mama Diah ,mertuanya .

Lebih tepatnya mantan mertuanya .

"Sebaiknya kita urus jenazah bapak kamu Mel,lalu setelah itu kita ke rumah sakit mengurus jenazah kakak mu "ujar pak Hartawan .

Melati hanya mengangguk pasrah .

Cobaan bertubi tubi membuatnya seperti kehilangan arah .

Tiba tiba saja dia teringat dengan keponakannya .

Bayi belum genap satu tahun tersebut tidak dia ketahui kabarnya .

Sebuah harapan tiba tiba menyeruak di dalam hati Melati

Segera saja Melati pun mengurusi jenazah bapaknya meski hati dan perasaannya hancur dan sedih tapi tugas dan kewajibannya mengurus bapaknya di saat terakhir harus segera dia laksanakan .

Setelah berpesan kepada beberapa tetangga ,Melati pun bergegas menuju ke rumah sakit yang tadi sempat di infokan oleh dua orang polisi tersebut .

"Sebaiknya Rudy menemani kamu ke rumah sakit Mel ".ucap pak Hartawan pada Melati yang hendak bersiap ke rumah sakit .

"Tapi ,pa ".

"Jangan membantah ,setidaknya harus ada yang menjaga kamu ketika di sana ".

"Papa tau ,kamu pasti akan shock ketika sudah melihat jenazah kakak dan kakak ipar kamu "ujar Hartawan dengan nada bijak .

"Benar apa yang di bilang papa Hartawan Mel,pergilah dengan di temani oleh Rudy ".

"Untuk yang di sini biar papa dan mama yang mengurusnya".

"Hari sudah mau malam ,jenazah bapak dan kedua kakak mu harus segera di urus "ucap mama Diah menyahuti ucapan suami nya .

"Baiklah ,pa ,ma ".

"Melati juga ingin tau tentang kabar Adelia tadi dua orang polisi tersebut tidak memberitaukan tentang keadaannya "sahut Melati .

Hartawan dan Diah saling mengangguk .

"Rudy ,cepat antarkan Melati ke rumah sakit "titah Hartawan pada anaknya .

"Aku ikut mas "ucap Renita .

Membuat Melati hanya memutar kedua bola matanya jengah .

"Ini ,permintaan bayi kamu loch mas "ucap Renita penuh drama .

Mama Diah dan Papa Hartawan hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku perempuan yang mengaku hamil anak putra nya tersebut tidak pada tempatnya .

"Huuh ,benar benar heran sama si Rudy bisa kenal di mana ,cewek kayak gini "batin mama Diah mencibir samar pada Renita .

"Ya ,sudahlah mas ,ajak aja itu si Renita ,lagian Melati juga nggak mau kalau cuma berdua an dengan mas Rudy "ucap Melati dengan nada ketus dan penuh kekesalan .

Tidak pernah dia duga sifat asli Renita ternyata begitu egois .

Rudy pun mengusap rambutnya kasar .

Mengambil kunci mobil papa nya dan menuju ke mobil di ikuti oleh Renita dan Melati .

Rudy pun bergegas menghidupkan mobil nya dan melajukannya menuju rumah sakit .

.

.

.

.

.

Melati melangkah dengan tergesa .

Saat suster di bagian reseptionis memberitaukan arah dan letak ruang jenazah .

Menahan sesak dan air mata yang hendak menyeruak keluar .

Gadis itu pun perlahan mendorong pintu ruang jenazah .

Seorang petugas mengantarkannya pada jenazah kakak dan juga kakak iparnya .

Air mata Melati luruh seketika ,meski pun dia berusaha mati matian untuk menahannya namun tak ayal bulir bening itu pun jatuh juga .

Saat tangan Melati membuka kain penutup jenazah kakaknya .

"ALLAHHU AKBAR ,ALLAHHU RABBI ".

lirih Melati penuh nestapa .

"Kak ,mawar ".

Melati jatuh tersimpuh di lantai .

seluruh sendi sendi tubuhnya seolah lemas tak ada tenaga .

Rudy hendak datang menawarkan bantuan .

Berniat memeluk wanita yang masih di anggapnya kekasih tersebut sebuah pelukan dan dukungan .

Namun tangan Renita dengan cepat mencegahnya .

Hingga Rudy pun terpaksa membiarkan Melati menangis meratap seorang diri .

.

.

.

.

Menjelang sore jenazah Mawar dan Asoka pun di bawa pulang .

Tak pernah Melati kira jika hari pernikahannya dia harus kehilangan tiga orang sekaligus .

Bahkan pernikahannya pun hanya berusia hitungan detik .

Bu Fatma telah tersadar dari pingsannya .

Mencoba kuat meski batin menangis .

Berusaha ikhlas walau hati menjerit .

Kehilangan suami ,anak dan menantunya membuatnya benar benar terpukul .

Tapi dia sadar bahwa Adelia masih membutuhkan kasih sayang dan perhatiannya .

Ya ,bayi belum genap satu tahun tersebut selamat dalam kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya .

Entah bagaimana ceritanya tapi yang Melati dengar dari cerita team yang mengevakuasi tubuh kakaknya dan kakak iparnya .

Keduanya sama sama menundukkan badan guna melindungi bayi mungil mereka dari benturan .

Sekitar pukul empat lewat tiga puluh menit .

Jenazah Surya pradana beserta anak dan menantu nya pun selesai di kuburkan .

Melati masih setia di sisi peristirahatan terakhir ketiga orang yang amat dia sayangi itu .

Air mata yang hendak lolos kembali di usapnya dengan pelan .

"Bapak ,kak Mawar ,kak Asoka ".

"Kalian tenang dan damailah di sana ".

"Melati janji ,Melati akan menjaga Adelia dan Ibu ".

"Melati akan berkorban dan selalu membuat mereka bahagia ".

"Adelia akan Melati anggap sebagai anak Melati sendiri ".

"Tenanglah pak ,kak ".

"Doa melati untuk kalian ".

.

.

.

.

Bersambung

Duka Kehilangan

Waktu pun berlalu ,detikpun bergulir .

Tak ada pernah yang bisa menduga akan datangnya jodoh dan maut .

Satu minggu setelah kematian bapak serta kakaknya .

Serta satu minggu setelah kandasnya pernikahan beberapa menitnya .

Melati pun mencoba untuk bangkit kembali .

Meski rasa perih mendera ,meski sesak kadang menghimpit jika mengingat semua peristiwa yang terjadi seminggu lalu .

Namun demi ibu nya ,demi Adelia .

Melati harus bisa berdiri tegar kembali .

"Ibu ,makan dulu ya "ucap Melati

meraih mangkuk bubur ayam dan hendak menyuapi ibu nya .

Adelia sudah terlelap setelah belum lama menghabiskan sebotol susu miliknya .

Air mata bu Fatma pun menitik perlahan .

Meski sudah lewat satu minggu tapi hati nya masih belum bisa ikhlas akan cobaan yang datang bertubi tubi menimpa keluarganya .

Diah dan Hartawan terkadang masih sering mengunjungi rumah Melati .

Meskipun Melati gagal menjadi menantunya dan Rudy akhirnya menikahi Renita .

Tapi bagi Diah dan Hartawan ,Melatilah menantu mereka .

Egois dan tidak adil memang untuk Renita .

Tapi siapa suruh perempuan tidak tau diri itu menawarkan diri pada Rudy yang sudah jelas jelas adalah kekasih Melati .

Untuk Rudy ,pria itu akhirnya menikahi Renita karena perempuan itu terus mendesaknya meminta pertanggung jawaban .

Hartawan pun akhirnya menyetujui pernikahan Rudy dan Renita .

Dengan syarat keduanya tidak boleh tinggal bersama selama Renita belum melahirkan .

Setelah anak yang Renita lahir ,Hartawan akan menyuruh Rudy untuk menceraikan Renita dan mengambil hak asuh anak mereka .

Jahat memang tapi Hartawan tau ,ada maksud dan tujuan tertentu Renita mendekati putra nya .

Entahlah pengalaman Hartawan yang sudah paham dunia bisnis dan persaingan bisa melihat hal tersebut .

Saat tiba tiba perempuan itu datang tepat di acara pernikahan putra nya .

.

.

.

Melati sedang bercanda dengan Adelia .

Saat mobil Rudy tiba di halaman rumahnya .

Melatipun menghentikan sejenak aktifitasnya .

Kedua pandangan mereka pun sejenak beradu .

Namun buru buru gadis itu membuang muka dan kembali bermain dengan bayi gembul Adelia .

"Assalamualaikum ,Mel "sapa dan salam Rudy setelah turun dari mobil dan berjalan mendekat pada Melati .

"waallaikum salam "jawab Melati singkat .

"Aku ,aku ingin menjelaskan semua nya Mel ".ucap Rudy .

"Aku ,aku juga ingin meminta maaf atas apa yang terjadi padamu ".lanjutnya lagi .

"Duduklah Rud ,"ucap Melati tanpa embel embel mas , setelah beberapa menit dia membiarkan Rudy hanya berdiri .

Meski pun dalam hati Melati masih amat sangat kesal dan marah .

Tapi Melati masih tau etika dan adab menerima tamu .

"Aku benar benar menyesal Mel ,aku khilaf ,aku ,aku ...aku benar benar bodoh menuruti dan terjebak hawa nafsu ".

"Mel ,aku masih sangat mencintaimu ,aku tidak ingin kehilangan kamu ".

"Apa aku masih punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya ,aku tau aku salah ,tapi aku benar benar menyesal ".ucap Rudy panjang lebar membuat Melati pun hanya diam mendengarkan .

Sebab setiap kali hendak berbicara Rudy sudah lebih dulu melanjutkan kalimatnya .

Baby Adelia sudah terlelap setelah lelah bermain dengan Melati .

Kasihan bayi itu ,dia masih belum tau akan hal yang menimpa kedua orang tuanya .

Melati menghela nafas perlahan .

Menatap bayi mungil yang berada di dalam pangkuannya .

Sementara Rudy masih terdiam ,menunggu dengan cemas akan jawaban Melati .

"Rudy ".

"Apa aku boleh bertanya sesuatu ?"tanya Melati dengan nada formal dan mengabaikan embel embel mas di depan nama Rudy .

Rudy hanya terdiam menatap sejenak manik mata sewarna madu milik Melati .

Hati Rudy kembali berdesir,rasa cinta itu masih ada di kilatan manik mata Melati tapi betapa bodohnya dia karena tega menghianati cinta gadis yang sudah menjalin hubungan dengan nya sejak masa putih abu abu hingga mereka sama sama menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana mereka .

"Katakan Mel "ucap Rudy .

Belum sempat Melati memulai pertanyaan tiba tiba gawai Rudy berdering ,menandakan ada panggilan masuk .

Sekilas Melati melirik nama yang tertera di layar gawai milik Rudy .

"Angkat saja Rud ," ucap Melati saat panggilan ke sekian dan Rudy memilih untuk mengabaikan panggilan tersebut .

"Tidak perlu ,tidak penting ini ,ohya tadi kamu mau bertanya apa Mel ?"jawab dan tanya Rudy .

Melati hanya menggelengkan kepala .

"Tidak jadi ".

"Mel ,baru ingat bahwa alasan kamu berselingkuh adalah kamu bosan dengan gaya pacaran kita yang monoton ".

"Mungkin dalam hal ini akulah yang salah ,karena masih memprrtahankan prinsip ".

"Kamu tau kan tentang prinsip kesucian yang selalu aku jaga ?"ucap Melati bernada tanya .

Di tatapnya sejenak manik mata sewarna kayu milik Rudy .

Pria itu hanya mengangguk samar .

"Aku minta maaf Mel,".

"Aku bodoh "lirih Rudy penuh dengan nada penyesalan .

"Tidak seharusnya aku terjebak oleh nafsu ,tidak seharusnya aku ,,,,,".

"Sudahlah Rud ,semua sudah terjadi ".ucap Melati memotong perkataan Rudy .

"Aku sudah merelakan mu menjadi milik Renita ,dia yang lebih berhak atas dirimu ".

"Ada anak yang menjadi pengikat kuat hubungan kalian "ucap Melati dengan bijak .

.

.

.

.

Waktu berlalu begitu cepat ,tidak terasa bulan pun telah berganti .

Fatma masih saja terjebak dalam pusaran masa lalu nya .

Mengingat semua kenangan manis bersama sang pujaan hati nya .

Hanya sesekali celotehan dari Adelia lah yang sedikit bisa menghiburnya .

Namun ketika mengingat hal yang terjadi pada kedua orang tua bayi mungil tersebut .

Tangisnya pun luruh seketika .

Fatma merasa benar benar rapuh dan hancur.

Siapa yang tidak akan hancur dan rapuh jika harus di tinggal pergi secara tiba tiba oleh suami ,anak dan menantunya .

Takdir memang terkadang tidak bersahabat .

.

.

.

.

Renita mendengus kesal .

Melihat pemandangan yang ada di teras rumah Melati

Di sana tampak Rudy ,suaminya berlutut di hadapan Melati .

Membuat Renita yang diam diam membuntuti Rudy tak dapat menahan emosi .

"Dasar breennggssseekkk ...!".

"Perempuan rendah !".

"P3l@cur murahaann !".

"Berani berani nya merayu mas Rudy !".maki Renita dalam hati dengan gigi bergemulutuk .

Kedua tangannya mengepal menahan emosi .

Renita pun turun dari taxi yang di tumpangi nya .

Lalu melenggang kearah Melati dan Rudy .

Melihat kedatangan Renita ,Rudy pun segera beranjak dari posisinya .

"Perempuan murahaann !!! ,menjauh dari suami saya "maki Renita dengan tatapan tajam menatap Melati .

Mendengar suara Renita yang cukup keras Adelia yang tertidur di pangkuan Melati pun berjengit kaget dan menangis seketika .

"Apa apa an kamu Ren ,lihatlah Adelia jadi terbangun mendengar suara kamu "ujar Rudy berusaha menenangkan istrinya yang sedang di kuasai oleh emosi .

"Diam kamu mas ! ,apa yang kamu lakukan di sini ?" .

"Apa kamu ingin meminta kembali pada wanita ini !"sahut Renita sambil menunjuk Melati dengan kasar .

Adelia semakin keras menangis .

Rudy pun mengusap rambutnya kasar .

"Sudahlah Renita ,kamu membuat Adelia menangis ,".

"Aku kesini hanya ingin minta maaf ".

"Apa aku salah !".

"Bagaimanapun Melati adalah orang yang pernah menjadi kekasih ku ".

"Tapi aku sudah menghianatinya ,apa aku salah jika minta maaf padanya "ujar Rudy menatap kearah Renita lalu beralih menatap Melati .

Gadis itu hanya diam tak bersuara sibuk menenangkan Adelia yang menangis .

"Harusnya mas Rudy mengajak saya ".

"Saya adalah istri mas Rudy ,"sahut Renita .

"Dia cuma masa lalu kamu mas ,akulah masa depanmu sekarang !"ucap Renita .

"Pulanglah Rud ,aku sudah memaafkan mu !"ucap Melati yang sedari tadi terdiam .

"Yang di katakan Renita benar ,kisah cinta kita cuma masa lalu ".

"Kamu sudah menikah dengan Renita ,jadi hargailah istri kamu sekarang ".

"Sebentar lagi kalian akan punya anak ".

"Jangan sampai bayi tak berdosa itupun menjadi korban keegoisan orang tuanya ".ucap Melati panjang lebar .

"Tapi ,Mel aku ....".

"Setelah hampir lima tahun kita menjalin hubungan dan saat kita hendak menuju jenjang pernikahan ternyata penghianatan mu terkuak ".

"Itu ,tanda nya kita tidak berjodoh Rud ".

"Pulanglah ,bawa istrimu pergi !" .

"Adelia butuh istirahat !".ucap Melati lalu melangkah masuk ke dalam rumah .

.

.

.

.

Melati menatap Adelia yang terlelap .

Bayi mungil tersebut tampak menggeliat sejenak .

Sebelum kembali terlelap dalam tidur nyenyaknya .

Setitik air mata luruh di pipi Melati .

Sesungguhnya gadis itu amat sangat rapuh .

Meski dia berusaha terlihat tegar .

Meski dia terlihat biasa biasa saja .

Tapi jauh di kedalaman hati nya ,

Hatinya hancur dan terluka .

Hancur dan terluka karena penghianatan kekasihnya .

Juga hancur dan terluka ,karena kepergian orang orang yang amat sangat di cintainya .

Salahkah jika dia masih tetap setia memegang prinsip .

Bahwa kesucian dan ke murnian hanyalah hak untuk orang yang sudah menghalalkannya .

Salahkah dia jika masih berpegang teguh pada pendiriannya .

Untuk selalu menjaga norma dan menjaga diri hingga nanti kekasihnya itu meminangnya dan mengikatnya dalam janji suci pernikahan .

Salahkah dia jika terlalu naif dan tidak mau mengikuti arus pacaran jaman sekarang .

Salahkah dia ....

.

.

.

"Ndhuukk "lirih bu Fatma menyentuh pelan bahu Melati .

Membuat Melati menggeliat bangun .

Entah sejak kapan gadis tersebut terlelap .

Samar dalam lelap bahu nya naik turun menahan isakan .

"Ibu "ucap Melati mengucek pelan sebelah matanya .

Kemudian segera membenahi posisinya menjadi duduk di tepi ranjang .

"Ibu butuh sesuatu ?"tanya Melati setelah benar benar terjaga .

Fatma hanya menggelengkan kepala ,kemudian mengurai senyum kearah Melati .

"Ibu tadi melihat apa yang terjadi saat nak Rudy datang "ucap bu Fatma menatap manik mata milik Melati .

Gadis tersebut hanya menunduk .

"Maafkan Mel ,yang hampir tidak bisa menjaga diri bu "lirih Melati dengan wajah tertunduk .

"Seharusnya Mel ,lebih bisa menjaga sikap ".lanjutnya lagi dengan wajah tertunduk .

"Ibu tau ,pasti rasanya berat harus mengalami semua ini secara bertubi tubi ".ucap Fatma menggenggam telapak tangan Melati .

"Ibu pun juga tau ,tidak seharusnya ibu larut dalam kesedihan ,membiarkan kamu berjuang seorang diri "ucap bu Fatma ,mengambil jeda sejenak .

"Kita jual rumah ini ,lalu kita pindah dari sini ".

"Kita pergi ke tempat baru dan kita memulai kehidupan baru "ujar bu Fatma membuat Melati mengangkat kepalanya dan menatap pada ibu nya .

"Tapi bu ,perkebunan milik bapak ?".tanya Melati .

"Tidak apa apa ,kita jual juga bila perlu ".

"Uangnya nanti bisa kita pakai untuk membuka usaha baru "sahut bu Fatma .

"Lalu ,kenangan kita akan rumah ini bu ?"cicit Melati .

Membuat Fatma terdiam sejenak .

"Tidak ada yang berubah ,dan kenangan itu akan selalu ada ndhuk ,tapi di sini "ucap Fatma menyentuh dada kirinya .

"Menangislah ,bahu ibu masih bisa menjadi tempatmu bersandar tapi jika bahu ibu belum juga cukup ".

"Ingatlah ada ALLAH yang menjadi tempat kita mengadu "ucap Fatma mempererat genggamannya di tangan Melati .

Mendengar hal itu Melati pun seketika menghambur dan memeluk ibu nya dengan erat .

Menumpahkan segala tangis di bahu wanita yang telah melahirkannya tersebut .

.

.

.

.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!