NovelToon NovelToon

Love And Darkness Entwined

Episode 1: Pertemuan Di Balik Bayangan

Episode 1: "Pertemuan di Balik Bayangan"
Lara tiba di rumah tua Blackwood, merasa bersemangat untuk mendapatkan inspirasi untuk novel barunya. Saat malam tiba, ketegangan mulai terasa. Dalam suasana yang mencekam, ia menerima pesan dari sahabatnya, Sophia.
Sophia
Sophia
Hey, kamu udah sampai di rumah angker itu? Gimana tempatnya?
Lara
Lara
Yup, aku baru aja sampai. Rumah ini jauh lebih besar dari yang kubayangkan. Seram sih, tapi itu justru bagus, kan?
Sophia
Sophia
Seram bagus? Kamu yakin? Kedengarannya kayak pembukaan film horor, deh. Kamu serius bakal tinggal sendirian di situ?
Lara
Lara
Haha, tenang aja, aku butuh ini untuk bukuku. Tempat ini punya sejarah panjang dan penuh misteri. Pas banget buat cerita horor yang sedang kutulis.
Sophia
Sophia
Oke deh, asal jangan kamu sendiri yang jadi karakter utamanya. Gimana kesannya so far
Lara
Lara
Aku baru eksplorasi sedikit, tapi sudah ngerasa ada yang aneh. Ada perasaan kayak... diawasi gitu. Tadi, aku dengar suara langkah kaki, padahal aku sendirian di sini.
Sophia
Sophia
What?! Serius, Lara? Kamu nggak usah sok berani deh. Kalau ada apa-apa, langsung kabur, ya! Jangan jadi cewek yang mati duluan di film horor.
Lara
Lara
Haha, santai. Mungkin cuma rumah tua ini yang berderak. Tapi kalau jujur, ya, suasananya benar-benar bikin merinding.
Sophia
Sophia
Aku nggak suka nada suara kamu. Ada perasaan aneh, ya?
Lara
Lara
Sedikit. Tadi aku lihat cermin tua di lantai dua, kayak... ada bayangan bergerak. Tapi pas kulihat lagi, nggak ada apa-apa.
Sophia
Sophia
Bayangan? Lara, please, aku mulai beneran khawatir sekarang.
Lara
Lara
Aku baik-baik aja, Soph. Ini mungkin cuma imajinasiku yang mulai liar. Aku cuma perlu menulis. Suasana ini bakal bikin cerita hororku sempurna!
Setelah menutup chat, Lara mulai merasa gelisah. Dia naik ke lantai dua, tempat dia melihat bayangan di cermin sebelumnya. Saat dia mendekat ke cermin, ada hembusan angin dingin yang tiba-tiba menyelimuti tubuhnya. Bayangan samar muncul lagi di cermin. Kali ini, lebih jelas. Seorang pria berdiri di belakangnya.
Lara
Lara
Sophia… Aku baru saja melihat sesuatu.
Sophia
Sophia
Please jangan bercanda! Kamu lihat apa?
Lara
Lara
Ada seorang pria… bayangan, atau entah apa, di cermin. Dia berdiri tepat di belakangku.
Sophia
Sophia
Lara, keluar dari sana sekarang juga!
Lara
Lara
Tunggu… Aku merasa dia... nggak berniat jahat. Tapi aku harus tahu siapa dia. Aku rasa ini bukan sekadar halusinasi.
Sophia
Sophia
Kamu serius? Ini sudah gila! Tapi, hati-hati, ya? Jangan lakukan sesuatu yang bodoh.
Lara
Lara
Tenang. Aku akan cari tahu lebih banyak. Aku harus tahu kenapa dia ada di sin
Lara menutup ponselnya, dengan jantung berdebar. Siapa pria misterius itu? Apa yang dia inginkan darinya? Perasaan takut dan penasaran mulai menyatu dalam dirinya, menuntunnya semakin dalam ke kegelapan rumah itu.
Episode 1 END

Episode 2 : Jejak di Kegelapan

Episode 2 : Jejak di Kegelapan
Lara menatap layar ponselnya, mencoba memahami pesan yang baru saja diterimanya. Pesan itu berasal dari nomor yang tidak dikenalnya.
Pria Misterius
Pria Misterius
"Jangan terlalu jauh. Ada hal-hal di sini yang tidak bisa kamu tanggung."
Lara menggigit bibirnya, membalas dengan tangan gemetar.
Lara
Lara
"Siapa kamu? Apa yang kamu inginkan dariku?"
Pesan itu datang hampir seketika.
Pria Misterius
Pria Misterius
"Kau terlalu penasaran, Lara. Tapi, jika kau ingin tahu, carilah buku catatan tua di ruang bawah tanah."
Lara merasa jantungnya berdegup kencang. Dia merasakan sensasi dingin merayap di tulangnya saat dia berdiri dari kursinya dan melangkah menuju ruang bawah tanah, merasakan udara dingin menyambutnya.
Lara
Lara
"Apa yang akan aku temukan di ruang bawah tanah itu?"
Tidak ada jawaban. Lara menghela napas dalam-dalam, menyalakan senter, dan turun ke ruang bawah tanah yang gelap dan berdebu. Dia menemukan rak-rak tua yang dipenuhi dengan berbagai benda aneh dan buku-buku usang.
Lara
Lara
"Buku catatan tua... di mana kamu?"
Dia mulai mencari di antara rak-rak, hingga akhirnya matanya tertuju pada sebuah buku tua dengan sampul kulit yang usang di pojok ruangan. Lara menariknya dengan hati-hati dan membuka halaman demi halaman. Catatan itu tampak seperti diisi oleh seseorang yang sangat tertekan.
Lara
Lara
"Apa ini... catatan tentang kutukan?"
Di halaman terakhir, ada sebuah pesan yang tampaknya ditulis dengan tangan yang gemetar.
Catatan: "Jika kamu membaca ini, maka kamu sudah dekat dengan kebenaran. Untuk membebaskan jiwa terkutuk, kamu harus menghadapi kegelapanmu sendiri dan menemukan keberanianmu di tempat yang paling menakutkan."
Lara menutup buku itu dengan hati-hati, pikirannya berputar dengan segala kemungkinan. Rasa takut yang mencekam kembali menyelimutinya saat dia mendengar langkah kaki dari arah belakang
Lara
Lara
"Ada seseorang di sini?"
Namun, hanya keheningan yang menjawab. Lara kembali ke atas, bertanya-tanya siapa pria misterius itu, dan bagaimana dia bisa membebaskan Arman dari kutukan yang mengikatnya. Dan yang lebih penting, apa risiko yang harus dia hadapi untuk menemukan jawaban yang dia cari.
Episode 2 End

Episode 3 : Bayangan di Balik Pintu

Episode 3 : Bayangan di Balik Pintu
Lara terbangun di tengah malam dengan rasa tidak nyaman. Hawa dingin menyelimuti kamar meskipun jendela sudah tertutup rapat. Dia merasakan sesuatu yang tidak beres, seperti ada yang memperhatikannya. Ponselnya bergetar di atas meja.
Pria Misterius
Pria Misterius
"Kau semakin dekat, tapi jangan terlalu percaya. Tidak semua yang kau lihat adalah kenyataan."
Lara menggertakkan giginya, merasa muak dengan pesan-pesan penuh teka-teki ini.
Lara
Lara
"Berhenti main-main. Jika kamu tahu sesuatu, katakan padaku sekarang!"
Dia menunggu balasan, tetapi hanya ada keheningan. Kegelapan di kamar terasa semakin berat, menekan dadanya. Tiba-tiba, suara pintu yang berderit pelan membuatnya tersentak. Dia menoleh, melihat pintu kamar yang sedikit terbuka, padahal dia yakin sudah menutupnya rapat.
Lara
Lara
"Siapa di sana?"
Dia menahan napas, mendekati pintu dengan langkah hati-hati. Saat dia mendorong pintu itu lebih lebar, kegelapan lorong di luar menyambutnya. Tidak ada siapa-siapa.
Namun, ketika dia hendak kembali ke kamar, sebuah bisikan samar terdengar di ujung lorong.
Bisikan: "Lara..."
Suara itu bukan berasal dari teleponnya. Itu nyata, di dalam rumah ini.
Lara
Lara
Arman? Itu kamu?"
Tanpa pikir panjang, dia mengikuti suara itu. Langkahnya semakin cepat, meskipun jantungnya berdegup tak menentu. Lorong-lorong rumah tua itu terasa semakin panjang, dan setiap kali dia merasa sudah dekat, suara itu menjauh.
Lara akhirnya berhenti di depan sebuah pintu kayu tua yang besar. Pintu itu tampak berbeda dari yang lain, dihiasi ukiran-ukiran aneh yang tidak pernah dia perhatikan sebelumnya. Dia meraih gagangnya, tetapi pintu itu terkunci.
Lara
Lara
Apa yang ada di balik pintu ini?"
Ponselnya kembali bergetar di tangannya, membuatnya melompat.
Pria Misterius
Pria Misterius
Jangan masuk. Belum waktunya."
Lara gemetar, tapi rasa ingin tahunya mengalahkan rasa takut. Dengan tekad yang kuat, dia mulai mencari cara untuk membuka pintu itu. Matanya terjatuh pada ukiran di pintu—simbol yang aneh dan tak asing. Simbol yang pernah dia lihat di buku catatan tua di ruang bawah tanah.
Lara
Lara
Kunci pintu ini... pasti ada hubungannya dengan kutukan Arman."
Saat dia menyentuh ukiran itu, tiba-tiba dia mendengar suara langkah kaki di belakangnya, semakin mendekat. Sebelum sempat berbalik, sesuatu yang dingin menyentuh bahunya.
Suara Dingin
Suara Dingin
"Kau tidak seharusnya berada di sini."
Lara membeku. Jantungnya hampir berhenti berdetak.
Episode 3 End

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!