NovelToon NovelToon

Sang Permaisuri Pengubah Takdir

Bab 1

Dalam sebuah ruangan, dua orang laki-laki dan wanita bersama, saling memanjakan satu sama lain tanpa peduli jika mereka tidak seharusnya melakukan hal tersebut.

"Yang mulia, kau telah berjanji kepadaku. Jika kau akan membuatku menjadi seorang Ratu, dan mengganti posisi Yang Mulia Ratu saat ini." ucap seorang wanita yang saat ini berada dalam pelukan seorang Kaisar.

"Tentu aku akan menepati janjiku. Kau adalah wanita yang sudah membuatku sangat menyukaimu, dan mengubah kehidupanku selama ini."

"Tetapi bagaimana jika Yang Mulia Ratu...."

Braaaaaak!

Pintu kamar terbuka dengan lebar, dan bahkan setengah hancur setelah dua orang pengawal istana membuka paksa pintu itu.

Tepat di depan pintu yang terbuka itu, berdiri seorang Ratu yang tengah menatap suami tercintanya berpelukan dengan seorang wanita, yang entah dari mana asalnya.

"Yang... Yang Mulia Ratu," ucap wanita itu seraya berdiri dengan tergesa-gesa.

Ratu menatap suaminya dengan tidak percaya, bahkan kedua matanya merah karena menahan butiran bening yang akan keluar.

"Yang Mulia, apakah ini kesibukan yang anda katakan kepada saya?" Ucap ratu kepada suaminya.

Kaisar terdiam, seolah dia tidak bisa mengatakan apapun kepada Ratu untuk menjelaskan semuanya.

"Katakan kepada saya, Yang Mulia. Apa maksud dari ucapan wanita rendahan ini, yang ingin mengantikan posisi saya?" ucap ratu lagi dengan suara yang lebih tinggi.

Kedua tangan Kaisar mengepal ketika Ratu berkata, jika wanita yang selama ini dia sukai adalah wanita rendahan.

"Ratu, jaga bicaramu! Dia bukanlah wanita yang kau katakan!" Seru raja.

"Jika bukan, lalu kenapa dia berada di dalam pelukan anda. Sementara dia tahu jika anda adalah seorang Kaisar yang telah memiliki istri."

Kaisar berjalan ke arah wanita yang disukainya, lalu memeluk wanita itu tepat di hadapan Ratu dan para pelayan juga pengawal istana.

"Dia adalah wanita yang aku sukai, dan kami telah bersama selama 2 tahun."

Air mata Ratu seketika meluncur ketika mendengar pengakuan dari suaminya. Hatinya seolah hancur, karena laki-laki yang selama lebih dari 4 tahun dia cintai, begitu kejam mengkhianatinya.

"Yang Mulia." Ucap wanita itu seraya menatap Kaisar.

"Aku pernah berjanji padamu akan menggantikan posisi Ratu di kerajaan ini, dan hari ini aku akan menepatinya."

"Yang Mulia, apa maksud anda?" ucap Ratu dengan tidak percaya.

"Ratu, apakah kau tidak tahu kenapa selama ini aku selalu tidak ingin memiliki anak denganmu?"

Ratu hanya terdiam.

"Itu karena aku sama sekali tidak menyukaimu, yang aku inginkan hanyalah tahta yang kau miliki. Karena aku tahu, jika Kaisar terdahulu hanya memiliki satu anak perempuan, dan tentu saja tahta akan diturunkan padamu. Walaupun banyak Perdana Menteri menolak."

Ratu menggelengkan kepalanya, karena dia benar-benar tidak pernah menyangka jika suami yang sangat dia cintai, ternyata tidak pernah membalas cintanya, dan hanya berpura-pura saja.

Raja menatap ratu dengan dingin, perlahan dia berjalan mendekati sang ratu yang tengah menangis merasakan rasa sakit yang begitu kuat.

"Ratuku, aku pernah menjanjikan sesuatu kepada wanita yang aku sukai. Dan aku sangat ingin menepatinya, kebetulan hari ini kau pun telah mengetahui semuanya. Jadi aku ingin meminta posisimu untuk wanita yang aku sukai itu." ucap raja seraya menyeka air mata ratu.

Mendengar itu, ratu langsung menepis tangan suaminya dengan keras.

"Dengar, sampai aku mati pun aku tidak akan pernah memberikannya. Terlebih kepada wanita rendahan sepertinya!" seru Ratu seraya menatap Kaisar dengan nanar.

Plak!

"Jaga bicaramu! Dia bukanlah wanita yang seperti kau katakan, dia bahkan lebih baik dari pada dirimu!" Kaisar menatap sang Ratu dengan tatapan benci.

"Dia memang wanita rendahan, jika bukan maka dia tidak akan pernah tidur bersama denganmu, seorang Kaisar yang sudah memiliki istri dan anak!"

"Diam!"

Sraang!

Jleeb!

"Yang Mulia!" ucap pelayan setia Ratu, ketika melihat Kaisar menikam wanita yang masih berstatus Ratunya.

Tubuh sang Ratu jatuh di atas lantai, dan pelayan setianya segera memeluknya seraya menangis.

"Yang Mulia, Yang Mulia. " ucap pelayan itu dengan suara gemetar.

Setelah menikam Ratu, Kaisar menatapnya dengan dingin, seolah dia tidak peduli dengan keadaan Ratunya yang telah sekarat dan akan mati karena pisau kecil yang beracun miliknya itu.

"Ternyata aku telah melakukan kesalahan, dengan percaya semua perkataan mu. Jika ada kesempatan untuk hidup kembali, aku bersumpah akan membuatmu dan wanita itu membayar semua yang telah kalian lakukan kepadaku!" ucap ratu dengan lemah.

Dengan perasaan yang sangat sakit, melebihi rasa sakit karena sebilah pisau yang menancap pada dadanya. Sang Ratu akhirnya menutup kedua matanya, dan tergeletak di atas lantai dengan dendam yang bersemayam di dalam hatinya.

Semua para pelayan dan pengawal setia Ratu merasa berduka atas meninggalnya Ratu mereka. Sementara wanita dan Kaisar tersenyum penuh kemenangan. Karena sebentar lagi apa yang mereka inginkan akan segera terwujud.

...----------------...

Di sebuah kamar yang cukup besar, dengan barang-barang yang sangat berharga. Seorang Putri kerajaan tengah tertidur di atas kursi.

"Yang Mulia, Yang Mulia Putri. Kenapa anda tidur di atas kursi lagi? Yang Mulia, mohon bangunlah!"

Suara seseorang membangunkan tidur wanita yang dipanggil Yang Mulia Putri itu, dan seketika dia terkejut melihat dirinya saat ini.

"A Yin, kenapa aku berada di sini. Dan kamar ini...."

Seorang Putri Kaisar bernama Chen Jian Ying melihat sekelilingnya, dan dia menyadari jika saat ini dia berada di dalam kamarnya 3 tahun yang lalu. Yang artinya dia telah kembali pada kehidupan sebelumnya.

Chen Jian Ying menatap kedua tangannya, lalu menyentuh kedua pipinya dengan tidak percaya.

"Aku...aku masih hidup. Dan...aku kembali pada saat aku belum menikah dengan Dao Ming An." gumam Jian Ying.

Jian Ying menatap pelayan setianya, lalu bergegas berjalan menuju meja rias untuk menatap wajahnya pada cermin kecil yang berada di atas meja itu.

Jian Ying tersenyum, "Benar, aku telah kembali. Dao Ming An, langit memberikanku kesempatan untuk mengubah semuanya. Dan dendam di kehidupanku sebelumnya, akan aku balas satu persatu padamu dan wanita tercintamu itu."

Pelayan setia Jian Ying menatapnya dengan heran dan juga takut. Karena setelah bangun, Jian Ying segera berlari dan menatap wajahnya sendiri pada cermin.

"Yang... Yang Mulia, apakah anda baik-baik saja?" ucap pelayan setia Jian Ying yang bernama A Yin.

Jian Ying tersenyum, "Iya, aku baik-baik saja,"

"Anda membuat saya merasa khawatir, Yang Mulia,"

"Maafkan aku, tetapi aku sungguh baik-baik saja,"

"Baguslah jika seperti itu. Yang Mulia Ratu meminta saya memanggil anda untuk pergi ke istana Kaisar, sebab besok keluarga dari Perdana Menteri Dao akan datang ke istana,"

"Keluarga Perdana Menteri Dao, itu artinya Dao Ming An juga akan datang kemari?"

A Yin mengerutkan keningnya saat mendengar Jian Ying memanggil nama tuan muda Dao dengan berbeda, sebab biasanya dia akan memanggil dengan sebutan Ming An saja.

Bab 2

"A Yin, sekarang kita pergi menemui Ayahanda dan Ibu Ratu. Karena aku juga ingin membicarakan sesuatu kepada mereka," ucap Jian Ying.

"Baik, Yang Mulia."

Jian Ying bersama A Yin keluar dari kamar, lalu berjalan menuju istana Kaisar.

Jian Ying menatap halaman istana yang begitu luas, "Dulu aku begitu bodoh karena telah tertipu oleh ucapan manis dari Dao Ming An, tetapi sekarang aku tidak akan melakukan hal yang sama lagi,"

Jian Ying terus berjalan melewati beberapa taman istana, dan setibanya di depan pintu aula istana Kaisar, Jian Ying melihat Kaisar dan juga Ratu tengah duduk dari luar aula.

Kedua mata Jian Ying seketika memerah melihat kedua orang tuanya saat itu, dia kemudian berjalan masuk ke dalam aula.

"Cheng Jian Ying memberi salam kepada Ayah dan Ibu," ucap Jian Ying seraya memberi hormat.

Kaisar dan Ratu mengangguk.

"Duduklah, Ayah dan Ibumu ingin berbicara perihal pernikahanmu dengan tuan muda Dao," ucap Kaisar.

Jian Ying duduk di depan kedua orang tuanya, "Ayah, sebenarnya Jian Ying juga ingin membicarakan perihal itu kepada Ayah dan Ibu,"

"Baik, kami akan mendengarkannya. Kau selalu ingin segera menikah dengan tuan muda Dao itu, apakah kau memiliki rencana untuk pernikahanmu?"

Jian Ying terdiam sejenak, "Ayah, Ibu. Sebenarnya Jian Ying ingin membatalkan pernikahan dengan tuan muda Dao,"

"Ying'er, apa yang kau katakan? Bukankah selama ini kau dan tuan muda Dao terlihat begitu baik, dan kalian juga telah memutuskan untuk menikah," ucap ratu dengan terkejut.

"Benar Ibu, tetapi Jian Ying merasa jika semua yang dikatakan oleh tuan muda Dao tidak tulus. Keluarga Perdana Menteri Dao tahu jika Jian Ying adalah satu-satunya putri Ayah dan Ibu di kerajaan ini, dan tentu kelak akan mendapatkan tahta ini. Jadi, tentu saja mereka akan melakukan segala cara demi mendekati Jian Ying dan dengan cara berpura-pura baik, begitu juga tuan muda Dao, yang mencoba mendekati Jian Ying dengan kata-kata yang begitu lembut,"

"Apakah kau sudah yakin dengan keputusan mu ini?" ucap Kaisar.

"Iya Ayah, Jian Ying tidak ingin membuat kalian kecewa, karena telah salah memilih,"

Kaisar dan Ratu saling menatap satu sama lain setelah mendengar ucapan Jian Ying.

"Apakah kau benar-benar telah membuat keputusan itu, Putri Jian Ying?"

Sebuah suara dari arah pintu masuk aula terdengar, dan itu membuat ketiga orang yang berada di dalam aula melihat ke arah pintu.

"Salam kepada yang mulia kaisar dan yang mulia ratu," ucap selir Yun seraya memberi hormat, setelah masuk ke dalam aula.

"Berdiri dan duduklah, Selir Yun!" ucap Ratu.

"Terima kasih, Yang Mulia,"

Selir Yun kembali berdiri, lalu duduk di samping Jian Ying.

Jian Ying menatap Selir Yun lalu tersenyum, ada perasaan bahagia karena bisa kembali melihat selir yang sudah seperti ibunya itu.

"Putri Jian Ying, apakah yang tadi kau katakan sudah kau putuskan dengan baik?" ucap Selir Yun pada Jian Ying.

"Benar, saya sudah membuat keputusan untuk membatalkan pernikahan ini, Ibu Selir,"

"Putri, aku memang pernah membicarakan hal ini dengan mu, tetapi...."

Jian Ying meraih tangan Selir Yun, "Ibu selir, saya memutuskan semuanya bukan karena apa yang telah kau katakan. Ini semua adalah keputusan saya sendiri,"

"Tetapi...."

"Apakah ibu selir tidak bahagia mendengar keputusanku ini?"

"Tidak, aku tentu sangat bahagia. Karena aku sangat tahu bagaimana keluarga Perdana Menteri Dao itu. Hanya saja, kau dan tuan muda Dao sudah cukup lama saling mengenal dan bersama, lalu tiba-tiba kau memutuskan untuk membatalkan pernikahan ini. Bukankah ini cukup mengejutkan?"

"Selir Yun benar, sebenarnya apa yang telah terjadi pada kalian berdua, sehingga tiba-tiba kau memutuskan ingin membatalkan pernikahanmu dengan tuan muda Dao?" ucap Ratu.

"Ibu, seperti yang telah Jian Ying katakan. Putrimu ini sudah tahu jika tuan muda Dao bukanlah laki-laki yang baik untuk menjadi suami, dan Jian Ying tidak mau jika kelak kerajaan ini akan hancur jika Jian Ying menikah dengannya,"

Selir Yun menggenggam tangan Jian Ying, selama ini dia selalu menasehati Jian Ying tentang bagaimana keluarga Dao yang sebenarnya, bahkan dia juga sudah memberitahu bagaimana tuan muda Dao.

Jadi setelah mendengar keputusan Jian Ying, selir Yun merasa sangat bahagia.

"Baiklah, jika itu sudah menjadi keputusan mu. Kami akan menghormati dan mengatakannya kepada keluarga perdana menteri Dao." ucap Kaisar yanh akhirnya memberikan keputusan.

"Terima kasih, Ayah. Jian Ying juga ingin mengubah pernikahan ini,"

"Apa maksudmu, Ying'er?" ucap Ratu.

"Bisakah...bisakah Jian Ying menikah dengan pangeran Hong Zhao Yan, dari negara Kin?"

Kaisar, Ratu dan juga Selir Yun terkejut atas permintaan putri mereka.

"Pangeran Hong Zhao Yan, dari kerajaan Kin?" ucap Kaisar.

"Benar Ayah,"

"Ayah memang mengetahui sedikit tentang bakat dan kepintarannya. Tetapi Ayah juga mendengar dia pernah diasingkan oleh kaisar Kin selama 2 tahun, dan setelah ibunya meninggal, dia baru diizinkan kembali ke istana." ucap Kaisar, mengingat apa yang pernah dia dengar dari salah satu Raja.

"Benar, namun Jian Ying tertarik padanya,"

"Putri Jian Ying, katakan pada kami alasan kau ingin menikah dengannya," ucap Selir Yun.

Jian Ying tersenyum, "Ayah, Ibu dan Ibu Selir. Seseorang yang telah mendapatkan perlakuan yang sangat tidak adil di dalam kerajaan dimana dia tinggal, akan melakukan sesuatu yang sangat baik kepada orang yang peduli dan bersikap baik terhadapnya,"

Kaisar, Ratu dan Selir Yun saling melihat.

Jian Ying tersenyum, "Dan tentu saja aku sudah mengetahui bagaimana sifat pangeran Hong Zhao Yan itu, ketika aku berada di kehidupanku sebelum berenkarnasi,"

Selir Yun menatap Jian Ying, "Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu ini?"

"Iya ibu selir, aku benar-benar sudah yakin."

Kaisar mengangguk, "Baiklah, jika begitu aku akan membicarakan hal ini dengan perdana menteri Dao dan setelah itu aku akan mengundang Kaisar dari kerajaan Kin, juga pangeran Hong Zhao Yan datang kemari,"

"Terima kasih atas kebijaksanaan dan kebaikan Ayah Kaisar!" ucap Jian Ying seraya membungkukkan badannya.

"Berdirilah, aku melakukannya demi kebahagiaanmu dan juga demi kerajaan ini, seperti yang kau katakan tadi,"

"Baik, ayah. Saya berjanji, saya tidak akan membuat ayah kecewa."

Kaisar mengangguk.

Ratu dan Selir Yun menatap Jian Ying, yang tiba-tiba mengubah keinginannya itu.

"Sepertinya putriku sudah tumbuh menjadi wanita yang dewasa, dan bisa mengambil keputusan demi kebaikannya sendiri dan kerajaan," ucap Ratu.

Jian Ying merasa bahagia karena telah melakukan satu hal yang akan membuat kehidupannya satu persatu berubah.

"Tuan muda Dao, di kehidupanku sebelumnya kau sudah membodohiku dengan begitu baik, tetapi di kehidupanku sekarang, aku akan perlahan membuatmu dan keluarga mu merasa malu dan mendapatkan hukuman yang layak."

Rencana untuk membatalkan pernikahan dengan anak Perdana Menteri Dao akan segera selesai, dan Jian Ying yang tidak ingin menyia-nyiakannya pangeran Hong Zhao Yan yang memiliki kekuatan di balik dirinya yang berpura-pura lemah, juga akan segera terwujud.

Dan saat ini, Jian Ying hanya tinggal melihat reaksi dari keluarga Perdana Menteri Dao, dan apa yang akan di lakukan oleh mereka setelah Jian Ying membatalkan pernikahannya dengan tuan muda Dao secara tiba-tiba.

"Baiklah Ayah, Ibu dan Ibu Selir. Jian Ying harus kembali ke istana sekarang." ucap Jian Ying.

"Baik, kau bisa kembali dan beristirahatlah," ucap Kaisar.

"Terima kasih, ayah,"

Setelah memberi hormat kepada ketiga orang tuanya, Jian Ying keluar dari aula Kaisar dan berjalan menuju istananya sendiri bersama dengan A Yin, pelayan setianya.

Bab 3

"Yang Mulia, apa maksud dari keinginan Yang Mulia Putri Jian Ying? Dia ingin membatalkan pernikahannya dengan putra kami?" ucap Perdana Menteri Dao setelah mendengar apa yang dikatakan oleh kaisar.

"Itu benar, Putri Jian Ying sendiri sudah berkata dan memberi keputusan itu kemarin,"

"Ampuni saya, Yang Mulia. Seingat saya, kami tidak memiliki masalah apapun, jadi apakah Yang Mulia Putri Jian Ying mengatakan alasannya kepada Yang Mulia, atas pembatalan yang secara tiba-tiba ini?" ucap tuan muda Dao.

"Dia tidak mengatakannya dengan begitu jelas padaku, tetapi dia telah memutuskannya dengan yakin. Karena itu aku mengatakannya kepada kalian hari ini,"

Kaisar tentu tidak akan mengatakan jika Jian Ying membatalkan pernikahannya dengan tuan muda Dao, karena kelak ketika Jian Ying melanjutkan tahta kekaisaran, tuan muda Dao akan membuat kehancuran bagi negaranya. Jadi Kaisar hanya berkata seperti itu.

"Yang Mulia, tidak mungkin jika Yang Mulia Putri Jian Ying tidak mengatakan alasannya dengan jelas kepada anda," ucap Perdana Menteri Dao.

"Itu benar, Yang Mulia. Mohon berikan alasan yang jelas kepada kami," ucap tuan muda Dao yang tidak bisa menerima pembatalan pernikahan itu.

Kaisar menatap kedua ayah dan anak itu dengan seksama, dan dari wajah kedua orang itu. Kaisar menjadi mengerti dengan apa yang dikatakan oleh putrinya kemarin, saat berkata jika dia ingin membatalkan pernikahannya.

"Perdana Menteri Dao, mungkin Putri Jian Ying memiliki alasan tersendiri. Sehingga dia tidak memberitahukannya padaku," Ucap kaisar.

"Tetapi Yang Mulia..."

"Sepertinya tuan Perdana Menteri Dao sangat penasaran dengan alasan, kenapa aku ingin membatalkan pernikahan in!"

Semua orang yang berada di dalam aula istana menoleh ke arah pintu aula, dan melihat Jian Ying berdiri di sana.

Jian Ying berjalan masuk ke dalam aula istana dengan tenang, dan ada aura yang sulit dikatakan ketika dia menatap tuan muda Dao.

"Chen Jian Ying memberi salam kepada Ayah Kaisar," ucap Jian Ying seraya memberi hormat.

Setelah memberi hormat kepada kaisar, Jian Ying berdiri dan menatap kedua orang dari keluarga Dao.

"Yang Mulia Putri, saya mendengar jika anda ingin membatalkan pernikahan anda dengan putra saya. Bisakah anda memberitahu alasannya?" ucap perdana menteri Dao.

"Tentu, tuan Dao. Aku memiliki beberapa alasan yang cukup untuk membuat pernikahan ini dibatalkan, dan tentunya akan membuat kalian cukup terkejut,"

Tuan muda Dao menatap Jian Ying dengan bingung, sebab selama ini dia dan Jian Ying tidak pernah meributkan sesuatu, terlebih saat ini Jian Ying terlihat berbeda saat menatap dirinya.

"Tuan muda Dao pasti bertanya-tanya, alasan apa yang akan aku katakan. Sebab selama ini kau merasa hubungan kita tidak memiliki masalah apapun," ucap Jian Ying seraya menatap tuan muda Dao.

"Tentu saja, karena itu saya menantikan alasannya,"

Jian Ying mengangguk, "Alasan yang pertama, aku adalah seorang putri satu-satunya di kerajaan ini dan kelak akan menjadi Kaisar wanita pertama, menggantikan Ayah Kaisar di istana, jadi saya menginginkan suami yang juga dari keluarga kerajaan."

"Putri, bukankah dulu kau berkata jika....."

"Yang kedua, aku mendengar dari beberapa orang ketika aku keluar dari istana, jika tuan muda Dao beberapa kali masuk ke dalam rumah bordir. Coba kalian pikirkan, apakah orang yang sering masuk ke sana pantas berada di sampingku menjadi seorang Kaisar?"

Semua orang yang mendengar itu terkejut, begitu juga dengan tuan muda Dao yang terdiam karena geram.

"Dan yang ketiga, aku juga mendengar jika tuan muda Dao memiliki seorang teman wanita yang berada di sebuah desa. Meski saat ini kalian tidak begitu sering mengirimkan surat, tetapi aku tidak mau mengalami hal yang tidak aku inginkan kelak, ketika wanita itu tiba-tiba datang ke kota ini dan membuat kehancuran di dalam pondasi kerajaan,"

Tuan muda Dao mengepalkan kedua tangannya di bawah meja, sebab dia tidak menyangka jika apa yang dia lakukan secara diam-diam selama ini, berhasil diketahui oleh Jian Ying.

Melihat reaksi tuan muda Dao yang seperti sedang menahan kesal, Kaisar tahu jika apa yang di katakan oleh putrinya adalah benar.

"Ayah Kaisar, ketiga alasan yang saya katakan merupakan alsan yang paling kuat. Dan jika Ayah Kaisar juga Perdana Menteri Dao ingin mendengar alasan yang lainnya, saya bisa mengatakannya dengan senang hati," ucap Jian Ying seraya menatap tuan muda Dao dengan penuh arti.

Semua orang terdiam, begitu juga dengan tuan muda Dao yang tidak bisa membela diri, sebab semua yang dikatakan oleh Jian Ying benar. Karena jika dia membantah pun, pasti Jian Ying atau Kaisar akan mendatangkan saksi ke istana.

"Perdana Menteri Dao, kau telah mendengar sendiri alasan kuat dari Putri Jian Ying. Dan putramu juga tidak membantah semua yang Putri Jian Ying katakan," ucap kaisar.

"Yang Mulia, mohon pertimbangkan lagi. Semua orang telah mengetahui hal ini, dan pasti akan membuat anda juga Putri akan malu jika pernikahan ini dibatalkan,"

"Tentu saja kerajaan tidak akan mengalaminya, sebab aku juga telah melalukan persiapan untuk hal ini. Jadi, Perdana Menteri Dao, saya tidak memiliki alasan lain untuk tetap pada pernikahan ini!" ucap Jian Ying dengan penuh penekanan.

Mendengar kata demi kata yang terlontar dari Jian Ying, membuat Perdana Menteri Dao dan tuan muda Dao benar-benar tidak mempunyai pilihan.

Tuan muda Dao menatap Jian Ying dengan tajam, "Jian Ying, beraninya kau melakukan hal ini kepadaku. Dan beraninya kau meminta orang untuk mengintai apa yang aku lakukan di belakangmu!"

Jian Ying tahu jika saat ini kebencian tuan muda Dao padanya telah tumbuh, karena semua yang telah keluarga Dao rencanakan selama ini akan gagal.

...----------------...

"Apa Ayah Kaisar tidak salah? Kerajaan Chang mengundang Ayah dan adik keempat, kesana?" ucap pangeran ketiga.

"Benar, dalam surat itu Kaisar Chang ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting,"

"Tetapi kenapa adik keempat juga harus ikut kesana? Terlebih dia hanyalah anak seorang selir dan karena kesalahannya, dia pernah kita asingkan selama 2 tahun,"

"Ayah juga tidak mengetahui alasan Kaisar Chang mengundang adikmu,"

"Jika begitu, aku juga akan ikut kesana!"

Kaisar Kin menggelengkan kepalanya, "Tidak, kaisar Chang akan merasa tidak nyaman dan kecewa jika kau juga ikut kesana,"

Pangeran ketiga hanya bisa diam, di dalam hatinya dia tidak terima. Karena dalam segi wajah dan juga posisi, dia merasa jauh lebih unggul dari Pangeran keempat yang hanya seorang anak selir.

Ditambah lagi, kerajaan Chang hanya memiliki satu putri, dan jika Pangeran ketiga bisa mendapatkannya. Dia tentu akan menaikan posisinya menjadi Kaisar di sana.

"Baiklah, Ayah harus berbicara dengan adikmu. Kau bisa kembali," ucap Kaisar Kin ketika melihat Pangeran keempat sudah datang.

"Baik, jika begitu saya akan pergi sekarang,"

Kaisar Kin mengangguk.

Pangeran ketiga memberi hormat sebelum dia pergi, dan ketika berpapasan dengan Pangeran keempat (Hong Zhao Yan) kedua mata Pangeran ketiga menatapnya dengan tajam.

"Hong Zhao Yan memberi salam kepada Yang Mulia Kaisar, semoga Yang Mulia panjang umur!" ucap Pangeran ketiga pada Kaisar Kin.

Kaisar Kin sempat terkejut, karena sudah cukup lama dia tidak bertemu dengan Pangeran keempat. Dan saat ini ketika mereka bertemu, Pangeran keempat bersikap seolah dia adalah orang asing bagi Kaisar Kin.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!