Malam ini di restoran mewah.
Namanya Zean,Zean tengah membawa kekasihnya bernama Olivia makan malam disana.
Mereka berdua sudah duduk saat ini saling pandang dan tersenyum.
"Gimana kamu suka tempatnya..?" Ucap Zean sembari memegang tangan Olivia.
"Suka kak,ini bagus banget..kakak kenapa bikin beginian kayak merayakan apa aja harus di dekorasi segala.." Ucap Olivia memprotes membuat Zean tersenyum.
"Ini untuk merayakan hari wisudamu yang sudah tertunda karena aku sibuk terus..maaf yaa sayang.." Ucap Zean lalu kemudian mencium kening Olivia dengan sangat dalam.
"Makasih kak.." Ucap Olivia terlihat bahagia sekali.
"Ia..Ayo kita makan dulu" Ucap Zean lalu mereka berdua mulai mengambil makanan lalu memakannya saling menyuapi satu sama lain.
"Gimana mau lanjut di rumah sakit atau mau kakak bantu buka praktek sendiri..?" Ucap Zean bertanya.
"Semantara di rumah sakit Papi aja kak.. kalau buka praktek,nanti aku pikirkan lagi.." Ucap Olivia sembari mengunyah makanannya.
"Baiklah,beritahu aja kakak nanti ya.." Ucap Zean tersenyum di angguki Olivia.
Mereka kembali makan namun di tengah makan itu ada yang memainkan Biola di depan mereka melantunkan Nada yang Indah.
Zean bangun lalu Ia berjongkok di depan Olivia membuat Olivia terkejut dan bingung namun kemudian Olivia melebarkan matanya melihat Zean membuka sebuah kotak Hitam yang kemudian terlihat Cincin berlian yang sangat Indah.
"Cristin Olivia Erlangga,Will you marry me..?" Ucapan Zean membuat Olivia terpaku,mata nya juga seketika berkaca-kaca,kemudian Olivia menganggukan kepalanya.
"Yes, I want to marry you." Ucap Olivia sembari meneteskan air matanya.
Zean tersenyum bahagia lalu menyematkan Cincin itu kejari manis Olivia.
"Terimakasih Sayang,Aku sangat bahagia kamu menerimaku..Aku berjanji padamu,aku akan menjaga kamu,menghormati kamu seumur hidupku,dan mencintaimu selamanya sampai maut yang memisahkan kita.." Ucap Zean ikut meneteskan air matanya,namun lansung di hapus Olivia dengan anggukan kepalanya lalu Olivia menyuruh Zean Bangun lalu mereka berdua berpelukan.
"Aku yang berterimakasih sama kakak,kakak lah orang membuatku kembali bersemangat menjalani hidupku setelah kedua orangtuaku tiada..terimakasih kak,terimakasih keluarga kakak sangat baik padaku..terimakasih begitu mencintaiku.."Ucap Olivia menangis mengungkap perasaannya saat itu.Zean mengusap kepala Olivia lalu kemudian mencium kepala olivia lalu kening Olivia lagi.
"Aku akan membuat kamu bahagia selamanya bahkan kamu tidak akan melihat kesedihan dalam hidupmu sayang.." Ucap Zean menatap Olivia yang menganggukan kepalanya lalu mereka berdua kembali berpelukan.
Berapa menit kemudian.
"Sayang,aku mau ingin menikah secepatnya sama kamu.."Ucap Zean membuat Olivia menatapnya.
"Kakak maunya kapan?" Tanya Olivia.
Zean mengenggam tangan Olivia dengan matanya terus memandang wajah cantik Olivia.
"Kita sudah lama bersama,jadi kakak pikir lebih baik kita menikah secepatnya. Kakak mau kita menikah minggu depan ini.." Ucap Zean mengejutkan Olivia.
"Minggu depan ini,tidakkah terlalu cepat?" Ucap Olivia.Zein merangkul pinggang Olivia dengan terus menatap Olivia.
"Tidak bisa lagi aku tunda,Aku tidak sabar menjadikan kamu istriku dan..." Zean kemudian membisikan sesuatu di telinga Olivia membuat Olivia melebarkan matanya lalu lansung memukul dada Zean sedangkan Zean menanggapinya dengan tersenyum.
"Dasar mesum!" wajah Olivia lansung memerah malu.
"Untuk apa malu,nanti juga kita bakalan jadi suami istri .." Ucap Zean lalu perlahan mendekatkan wajahnya kearah wajah Olivia namun segera Olivia menahan bibir Zean dengan gelengan kepalanya.Zean pun lansung terlihat menghembus napasnya lalu melemas.
"Sayang kita mau menikah,tidak bisakah ciuman saja kamu berikan...?" Ucap Zean. Olivia kembali memeluk Zean.
"Justru itu kakak harus menahan diri,biar nanti aja pas malam pertama kita.." Ucap Olivia lalu menutup wajahnya kearah dada Zean. Olivia malu sekali mengatakan itu sedangkan Zean lansung tersenyum.
"Baiklah,tibanya malam itu kamu jangan menghalangi lagi,aku akan menghukum kamu seberatnya..!" Bisik Zean membuat bulu kuduk Olivia merinding.
"Kakak...." Olivia kembali memukuli dada Zean Pelan.
"Apa sayangku..Sayang,bukannya minggu depan Aniversary 5 tahun hubungan kita sayang?" Ucap Zean membuat Olivia menongak lalu berpikir.
"Aa ia ya..benar Aniversary kita kak.." Ucap Olivia.
"Kita menikah di hari Aniversary kita ya sayang, bagaimana?" Ucap Zean.
"Aku mengikuti kakak saja.."Ucap Olivia kembali mendapat pelukan dari Zean.
"Ahhh aku tidak sabar lagi sayang..." Ucap Zean membuat Olivia tersenyum.
"Ia...Aku juga.." Ucap Olivia.
"Baiklah..Ayo kita menemui Papi,Mommy, memberitahu mereka.." Ucap Zean.
"Baik kak.." Ucap Olivia.
Mereka berdua keluar dari ruangan itu dengan tangan saling mengenggam.
Di rumah utama,
Nyonya Lenora dan Tuan James tengah bersantai di tamai belakang dan sudah menunggu kedatangan Zean.sebelumnya Zean sudah menghubungi Mommynya mengatakan dia dan Olivia mau menemui mereka berdua.
"Zean sudah melamar Olivia,Mom...?" Ucap Tuan James.
"Sudah Pi,Olivia sudah mau menikah dengan Zean...ahhh Mommy senang sekali,Olivia sebentar lagi sah jadi menantu kita,anak kita seutuhnya pi.." Ucap Lenora senang.
"Ia Mom,.kalau begitu kita menunggu Zein lagi.." Ucap Tuan James memeluk Lenora lalu mereka berciuman mesra.
"Pi,Mom,.Ais kalian.." Panggil Zean namun melihat Orangtuanya masih bermesraan saat itu. Pemandangan ini sering Zean dan Olivia lihat.
"Duduklah." Ucap Tuan James.
Zean dan Olivia duduk di depan Tuan James dan Mommy Lenora.
"Apa yang mau kamu bicarakan Zean?" Ucap Tuan James menatap putranya.
Zean menatap Olivia lalu menatap Papinya.
"Pi,Aku sudah melamar Olivia..Aku mau menikahi Olivia secepatnya Pi.." Ucap Zean menatap Papinya.
"Menikah...Apa kalian sudah memikirkan dengan matang keputusan kalian.?" Ucap Tuan James.
"Sudah Pi..kami berdua sudah terlalu lama menjalin hubungan kami jadi aku pikir sebaiknya kami menikah saja,lagi pula Olivia sudah menyelesaikan pendidikan profesinya." Ucap Zean di pahami Tuan James.
"Baiklah,memang kalian sudah lama harus menikah,tapi Papi menghargai keputusan Olivia.Jadi kalian sudah membuat keputusan kapan mau melansungkan pernikahan..?" Ucap Tuan James.
"Aku sudah bicarakan ini dengan Olivia,jadi aku putuskan minggu depan kami menikah Pi itu juga bertepatan dengan hari Aniversary hubungan kami yang kelima tahun Pi.." Ucap Zean.
"Baiklah..Gimana mengenai pernikahannya, apa kamu lansung mengumumkan pernikahan kalian..?" Ucap Tuan James.
"Aku sudah bicarakan ini dengan Olivia.untuk keselamatan Olivia,kami tidak mengumumkan pernikahan kami pi,biar keluarga saja yang tau.." Ucap Zean.
"Gimana Mom,menurut Mommy??" Ucap Tuan James.
"Kalau Mommy sih setuju aja pi,lebih baik di lakukan secepatnya pernikahan ini,mengenai Olivia,istri Zean,menantu kita,Mommy setuju keputusan Zean tidak perlu mengumumkan Pernikahan mereka dan siapa Olivia,ini juga demi kenyamanan Olivia juga kedepan.." Ucap Mommy.
"Gimana Mom,menurut Mommy??" Ucap Tuan James.
"Kalau Mommy sih setuju aja pi,lebih baik di lakukan secepatnya pernikahan ini,mengenai Olivia istri Zean,menantu kita,Mommy setuju, tidak perlu mengumumkan Pernikahan mereka dan siapa Olivia,ini juga demi kenyamanan Olivia juga kedepan.." Ucap Mommy.
"Baiklah,kalau begitu Papi sama Mommy akan mempersiapkan semuanya.." Ucap Tuan James.
"Terimakasih Papi,Mommy.." Ucap Zean tersenyum bahagia.
"Sama-sama nak.." Ucap Tuan James tersenyum kearah putranya dan calon menantunya.
"Pi,Mom..boleh aku minta sesuatu?" Ucap Olivia.
"Katakan saja Sayang?" Ucap Mommy Lenora.
"Sebelum kami menikah,aku ingin mengunjungi makam Ayah sama Bunda, Mom,Pi.." Ucap Olivia.
"Boleh dong sayang,Besok kita sama-sama kesana.Papi sama Mommy juga mau meminta Ijin sama orangtua kamu untuk menikahkan kalian.." Ucap Mommy Lenora.
"Ia Mommy.." Ucap Olivia.
"Besok juga kita akan lansung melihat baju untuk persiapan pernikahan kalian.." Ucap Mommy Lenora.
"Ia Mommy.." Ucap Olivia.
"Baiklah Pi,Mom, aku mau mengantar Olivia pulang.." Ucap Zean.
"Menginap saja disini..tidur aja di kamar Zean.." Ucap Tuan James membuat Zean terpaku,kenapa Daddynya mengijinkan Olivia menginap bahkan menyuruh Olivia tidur di kamarnya.
"Kalian juga sudah mau menikah..tidur bersama tidak masalah,buat cucu dulu untuk kami juga tidak masalah..Aukh...Mommy.." Ucap Tuan James lansung berteriak karena Mommy Lenora mencubit kuat pinggangnya.
"Zean itu bukan kamu...jangan ajarin putramu seperti itu!" Ucap Mommy kembali mencubit Papi.
"Aukh...Aukh...Maaf Honey...stop Honey,sakit Honey.." Ucap Tuan James membuat Zean dengan Olivia tersenyum.
"Bawa Olivia istirahat Boy,kalian boleh tidur bersama,bukannya kalian sering tidur bersama tapi jangan melakukan hal lebih dari ciuman!!" Ucap Lenora.
"Baik Mom..ayo sayang.." Ucap Zean lalu membawa Olivia menuju kamarnya.Zean mengejutkan Olivia,dia mengangkat tubuh Olivia,mengendong Olivia.
Saat sampai dalam kamar,Zean meletakan Olivia diatas tempat tidurnya.
"Kak..Aku nggak ada baju ganti gimana?" Ucap Olivia.
"Siapa bilang tidak ada,pakaian kamu di ruangan tamu itu Mommy Simpan disini, masuklah kesana gantilah,nanti aku ganti setelah kamu.." Ucap Zean mengusap kepala Olivia.
"Baiklah kak..Aku ganti dulu.." Ucap Olivia lalu masuk menuju ruangan Pakaian Zean namun dia terlebih dahulu membersihkan tubuhnya menuju kamar mandi Zein lalu baru dia mengganti pakaiannya.
"Ini kan bukan baju tidur aku.kak Zean pasti membelinya lihat labelnya masih ada.." Guman Olivia lalu menganti bajunya dengan baju tidur itu,setelah itu baru dia keluar.
"Kakak membeli baju ini kan,?" Tanya Olivia. Zean tersenyum.
"Kamu sangat cantik kalau begini sayang.." Ucap Zean
"Mulai..bersih-bersih sana gih.." Ucap Olivia mendorong tubuh Zean menuju ruangan gantinya.
Sembari menunggu Zean,Olivia menghidupkan TV lalu menonton.
Terdengar suara ponsel Zean berdering, terilhat nama saudara Zean.
Olivia tidak berani mengangkatnya,namun ponsel Zean berdering lagi.
"Aku angkat aja kali ya,Kak Zean tidak akan marah.." gumannya mau mengangkat telepon Saudara Zean namun Zean keluar dari ruangannya.
"Siapa sayang?" Ucap Zean.
"Ini Saudara kakak.." Ucapnya memberikan ponsel Zean kearah Zean.
Zean mengangkat telepon dari saudaranya itu.
"Kau mau menikah?" Ucap saudaranya bernama Zein.
"Ia..pulanglah minggu depan.kamu juga sudah lama tidak pernah pulang.." Ucap Zean.
"Beritahu saja tepatnya tanggal berapa..Kau tau kan aku juga tidak bisa lama disana, Bisnisku!" Ucap Zein.
"Kerja saja kau pikirkan,pasanganmu kapan hah..?" Ucap Zean meledeki adiknya itu.
"Kau Brisik.Aku tutup dulu,aku masih meeting..!" Ucap Zein.
"What meeting di jam sekarang,kau gila Zein? Meeting atau..." Ucap Zean.
"Brisik!kau pikir aku mau Rudalku tancap kesembarangan lobang hah..!!" Zean lansung tertawa namun Zein mematikan telepon.
"Anak ini...selalu!" Ucap Zean mengomel.
"Kenapa kak?" Tanya Olivia.
Zean duduk mendekati Olivia lalu merangkulnya.
"Zein bilang dia akan datang kepernikahan kita sayang..!" Ucap Zean.
"Benarkah...Kamu senang sekali kak?" Ucap Olivia.
"Tentu saja aku sangat bahagia.Zein dengan aku terpisah sejak kecil,semua ini karena permintaan Opa,Oma kami.kamu taukan Papi menikah dengan putri tunggal keluarga Anderson.Opa meminta Zein ikut bersama mereka sejak Zein berusia 5 tahun.sejak kepergiannya waktu itu sampai sekarang Zein belum pernah kemari,Papi sama Mommy yang sering mengunjungi Zein kesana.." Ucap Zein. mendengar itu Olivia mengusap Bahu Zean.
"Kalian terlihat seperti anak kembar kak?" Ucap Olivia.
"Ia kamu benar,mungkin karena kami hanya beda 1 tahun saja.."Ucap Zean lalu mengenggam tangan Olivia.
"Nanti kalau kita sudah menikah,kamu mau kita Honeymoon kemana?" Ucap Zean.
"Ems..sepertinya Negara Mommy sangat menarik,kesana aja kita,setelah Honeymoon kita bisa menemui keluarga kakak disana.." Ucap Olivia.
"Baiklah sayang..."Zean membawa Olivia kedalam pelukan Zean.
"Ayo kita istirahat sayang..Aku ingin kamu memelukku semalaman ini." Ucap Zean lalu membawa Olivia berpindah ketempat tidur lalu mereka berbaring.Zean meminta Olivia memeluknya dengan mengusap kepalanya.
"Kak,Kakak belum kasi tau aku hasil cek up kakak minggu lalu?" Ucap Olivia membuat Zean mendengar itu membuka matanya namun tidak menoleh kearah Olivia.
"Ems..Itu,itu hanya pusing biasa sayang..karena aku terlalu kecapean,kamu tenang saja." Ucap Zean lalu kembali memejam matanya.
"Baiklah,kedepan pola makan kakak harus di jaga kak.." Ucap Olivia.
"Hmm ya sayang,kamu yang akan mengurusku sayang.." Ucap Zean lalu bangun lalu membawa Olivia kedalam pelukannya namun kemudian Zean menatap Olivia dengan Lekat.
"Sayang jangan menolak." Ucapnya lalu lansung menciumi bibir Olivia,mengecupnya sebentar membuat Olivia melebarkan matanya.
"Jangan marah,aku hanya meminta itu saja.." Ucap Zean lalu kembali memeluk Olivia.
"Pejamkan matamu,kalau tidak,aku akan menciumi kamu lagi,mau??.." Ucap Zean mengancam.Olivia pun memejamkan matanya takut dengan ancaman Zean.
Tengah malam Zean bangun kemudian menuju ruangan gantinya lalu membuka ruangan lagi yang ternyata ruangan kerjanya.Zean mengambil sesuatu di dalam lemari yang ia kunci yang ternyata itu adalah Obat.
Zean meminumnya lalu setelah itu kembali menyimpan obat itu kemudian dia kembali kedalam kamar takut Olivia mencarinya.
Zean memandang wajah Olivia dengan tidak tau apa yang sedang ia pikirkan saat itu.
Zean kembali baring lalu membawa tubuh Olivia kedalam pelukannya lalu dia menyusul Olivia tidur.
Paginya.
Mereka berempat sarapan bersama saat itu.
"Mommy,Zein bilang mau datang kepernikahanku Mom.." Ucap Zean .
"Mommy yang memintanya Kak,Mommy juga nggak sabar Zein pulang,meski hanya sehari." Ucap Mommy Lenora tersenyum.
"Sehari,jadi Zein tidak akan menginap?.." Ucap Zean.
"Dia bilang di hari kamu menikah,Ada perebutan Tender besar adik kamu lakukan.. jadi itu lah kenapa dia tidak bisa lama disini.." Ucap Daddy membuat Zean menjadi murung sedikit yang di sadari Olivia.
Saat ini Mereka berempat tengah menuju makam orangtua Olivia.
Tidak lama mereka sampai disana.Tuan James dan Mommy Lenora tengah bergantian bicara di depan makam orangtua Olivia.
"Roky...Ini Aku,James,maafkan aku baru bisa mengunjungi kamu lagi.aku tidak pernah melupakan kamu,jasa kamu untukku, keluargaku,kami selalu ingat selamanya sama kamu.Roky kedatangan aku kemari ingin memberitahumu,dan juga meminta ijin kepadamu,Putrimu sebentar lagi akan menjadi bagian keluargaku,menjadi menantuku,aku harap kamu menyetujui keputusan anak-anak kita.Zean muridmu yang akan menjadi suami putrimu nanti.. Roky..berulang kali juga aku katakan,mengenai anakmu,kau tenang saja,kebahagiaannya, keselamatannya akan aku jamin,kau tenanglah disana..hanya itu yang aku katakan." Ucap James mengusap nisan Roky lalu bangun menyuruh Zean mendekati makam calon mertuanya.
"Ayah,Bunda aku datang lagi..Ayah,aku datang kali ini meminta restumu,Aku sudah melamar Anak kalian,Olivia sudah setuju menikah denganku.kami memutuskan minggu depan ini kami akan menikah,aku minta restu kalian menjaga putri kalian selamanya.aku pastikan dia akan selalu bahagia bersamaku.Ayah dan Bunda, kalian tenanglah disana.." Ucap Zean lalu membungkuk tubuhnya di bawah kaki Nisan Ayah dan Ibu Olivia.
Melihat itu Olivia meneteskan air matanya, bertapa tulusnya Zean mencintai dirinya dan ingin menjaga dirinya.
"Bicaralah sayang.." Ucap Zean menatap Olivia lalu menghapus air mata Olivia.
Olivia mencium nisan ayah dengan Ibunya lalu kembali mengeluarkan air matanya.
"Ayah,Bunda..Olivia meminta restu ayah,Bunda ,Olivia mau menikah dengan kak Zean..semoga ayah,Bunda merestui kami,doakan semoga pernikahan kami kedepan tetap bahagia.Kak Zean pria yang baik,dia menjagaku dengan baik ayah sesuai janjinya dengan Papi James..."Ucap Olivia masih meneteskan air matanya.
Setelah puas bicara dengan orangtua Olivia, mereka pun pergi dari sana,mereka lansung pergi kebutik milik Mommy Lenora untuk mengukur pakaian yang akan mereka kenakan di hari pernikahan Zean.
Setelah selesai dari butik,Zean mengantar Olivia berangkat kerja menuju rumah sakit setelah selesai dari sana,Zean lansung menuju kantor Daddynya.
*
*
*
*
*
Seminggu kemudian.
Hari ini,hari yang di tunggu-tunggu oleh Olivia dengan Zean.
Sejak semalam,Zean dengan Olivia tidak bertemu karena Mommy melarangnya.
Sejak subuh tadi Olivia sudah mulai di dandani tim Mek up ternama langganan Mommy Lenora.
Pagi itu,Zein,adik dari Zean baru saja datang dan lansung menemui Daddy dan Mommynya lalu menemui Zean.
"Kak..."
"Zein.."
Kakak beradik itu lansung berpelukan meluapkan kerinduan mereka.
"Bagaimana perjalanan kamu?" Ucap Zean.
"Lancar,Aku mengunakan pesawat pribadiku!!" Zein menaikan alisnya menyombongkan dirinya.
"Ais...aku melupakan kalau adikku sangat kaya dariku sekarang.." Ucap Zean membuat Zein sedikit tersenyum.
"Ini hadiah pernikahan untukmu." Zein meletakan map kearah Zean. Zean membukanya lalu membacanya kemudian Zean melebarkan matanya.
"Apa Ini Zein?" Tanya Zean.
"Hadiah pernikahanmu!" Ucap Zein.
Ternyata Zein memberikan Villa pribadinya dengan kakaknya di Negaranya yang ada di Pulau pribadinya.
"Zein,kau tidak perlu melakukan ini..!" Ucap Zean.
"Aku tidak pernah sebaik ini kak!!" Ucap Zein membuat Zean memukul pelan bahu Zein.
"Baiklah,terimakasih Zein..." Ucap Zean.
Zein menatap Zein dengan lekat membuat Zean bertanya.
"Kenapa kau menatapku begitu,aku tampan.. tentu saja!"Ucap Zean.
"Kau terlihat pucat kak,apa kau sakit?" Ucap Zein membuat Zean seperti terlihat sedikit panik.
"Sakit..tidak!aku tidak sakit.Oh ya Zein,kau tidak menginap'kah malam ini,besok saja baru pulang..!" Ucap Zean.
"Sepertinya tidak bisa,Aku harus pulang lagi.. " Ucap Zein.
"Bisakah kamu kembali setelah makan malam bersama."Ucap Zean.
"Baiklah..Ayo aku antar kau,Aku di minta Papi sama Mommy membawa kau kesana." Ucap Zein.
"Baiklah,Ayo.."
Mereka berdua jalan bersama, masuk kedalam mobil lalu pergi menuju tempat pemberkatan pernikahan mereka.
"Kau sudah melihat calon istriku Zein?" Ucap Zean.
"Untuk apa aku melihatnya,kau gila kak.itu istrimu nanti..kau mau istrimu jatuh cinta melihatku?"Ucap Zein membuat Zean menyikut Zein.
"Percaya diri sekali kau,dia sangat cinta mati denganku..itu tidak akan mungkin,lagi pula kau tidak akan gila merebut istriku,kecuali aku mati, aku sangat rela kalau dia dengan kau di banding dengan pria lain.." Ucap Zean membuat Zein menatap Kakaknya itu.
"Kau bicara seolah mau mati saja kak..bagaimana apa kau sudah membobolnya?"
"Ais..kau gila,tentu saja belum..Menciumnya saja baru satu kali..!" Ucap Zean.
"What..kenapa? "Ucap Zein.
"Aku mencintainya karena aku memang tulus bukan karena hasratku Zein.Kau harus begitu kalau nanti mencintai wanita kau..jangan merusaknya dulu!" Ucap Zein.
"Salut!5 tahun kau bertahan!" Ucap Zein.
"Harus!Kau pernah melakukannya?" Ucap Zean mengoda Zein.
"Tidak!" Jawab Zein.
"Baguslah,bukankah Regio pemain?" Ucap Zean.
"Hah...anak itu,setiap hari ranjang adalah makanannya,tapi dia sekarang aku dengar dia di jodohkan Orangtuanya dengan anak pembantu mereka,bik Nani. Menurutku bagus,biar Regi sadar..Naira itu anak yang baik,pasti bisa menyadarkan Regio." Ucap Zein.
"Semoga saja.."
Tidak lama mereka datang lalu menghampiri orangtua mereka berdua.Zean menunggu Di depan dan tidak lama Olivia masuk bersama dengan teman-temannya.
Olivia tampak begitu sangat cantik sekali membuat Zean terpesona melihat calon istrinya itu.
Di samping Papinya,Zein tidak ikut melihat Olivia karena dia memang seperti itu sikapnya. Dia tidak suka memandangi milik orang lain, baginya itu tidaklah sopan.
"Kamu cantik sekali sayang.." Ucap Zean pelan membuat Olivia tersipu malu.
"Kakak juga sangat tampan.." Ucap Olivia membalas membuat Zean tersenyum.
Acara pemberkatan pernikahan mereka pun di mulai,mereka berdua tengah mengucapkan janji di pernikahan.
Zean dan Olivia resmi menjadi suami istri sekarang.Zean menciumi kening Olivia begitu sangat dalam.
Zean dan Olivia bersyukur sekali akhirnya mereka di satukan dalam ikatan pernikahan.
"Mommy bahagia pi,akhirnya anak kita menikah juga.."Mommy Lenora menetes air mata kebahagiaannya.
"Ia Mommy,papi juga..Olivia lah menjadi menantu kita.." Ucap Tuan James.
Acaranya selesai,Mereka kemudian melakukan foto bersama dengan pengantin lalu bergiliran dengan pihak keluarga yang hadir.
"Zein...kemarilah.." Zean memanggil Zean.
Olivia menatap Adik iparnya yang saat itu mendekati mereka.
"Selamat ya kak.." Zein memeluk Zean.
"Terimakasih Zein..ems..Sayang,ini Zein.." Ucap Zean,mendengar itu Olivia mengangguki kepalanya. Zein tidak mau menatap Olivia,dia sangat menghindari kontak mata dengan siapa pun wanita itu kecuali Mommynya.
"Aku dengar kamu mau pulang setelah acara makan malam.bisa kah kamu menginap semalam, kak Zean sangat merindukan kamu.." Ucap Olivia memberanikan dirinya bicara dengan Zein.
Zein mendekati wajahnya kearah Zean lalu berbisik.
"Istrimu brisik!" Ucapnya membuat Zean tersenyum sedangkan Olivia sedikit bingung. Zein pergi meninggalkan mereka.
"Kak,kenapa dia pergi,apa yang aku katakan juga tidak dia di jawab.." Ucap Olivia.
"Dia memang seperti itu kalau berinteraksi dengan kaum wanita sayang.."Ucap Zean membuat Olivia menatap Zein masih bicara dengan Pamannya.Olivia menilai Zein,pria yang aneh.
Malamnya.
Mereka makan malam bersama,setelah makan mereka ingin berdansa bersama namun tiba-tiba mereka di kejutkan Zean yang jatuh bahkan lansung tidak sadarkan dirinya.
Mommy dan Tuan James dan Zein lansung menghampiri Zean bahkan Zein memangku kepala Zean dengan memanggil Zean agar bangun.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!