Dari pagi hingga malam Adeeva hanya bekerja saja terus-menerus..
Bagaimana dia ingin beristirahat jika selalu diperintah terus-menerus.. Sebenarnya Adeeva sudah sangat lelah namun dia tidak ingin kena marah oleh Kedua Iblis itu..
30 menit kemudian.. Adeeva telah selesai dengan pekerjaan semuanya..
Niatnya Adeeva ingin beristirahat namun tiba-tiba dia mendengar suara bel berbunyi..
Ting.. Tong.. Ting.. Tong..
Adeeva dengan cepatnya berlari kearah ruang tamu dan membuka pintunya, saat Adeeva membuka pintu rumahnya dia melihat Pria berbadan tinggi, wajahnya sangat datar dan dingin dengan tatapannya yang sedikit tajam menatap kearah Adeeva..
" Apa ada Tuan Wilson?"..
Adeeva menggelengkan kepalanya bahwa menandakan Wilson tidak ada dirumah, pria itu mengerutkan keningnya merasa ada yang aneh dari Adeeva..
Kini Dellson kembali bertanya kepada Adeeva..
" Nyonya Risma?"..
Adeeva menganggukkan kepalanya menandakan dia sedang ada dirumah, pria itu benar-benar kebingungan sebenarnya apa yang terjadi dengan wanita didepannya ini?
" Kalau begitu katakan kepada Nyonya Risma, saya ingin bertemu dengannya".. Dengan nada yang tegas diucapkan oleh Dellson
Adeeva menganggukkan kepalanya dan mengulurkan tangannya menandakan untuk masuk kedalam menunggu sebentar..
Awalnya Dellson bingung, namun lama-kelamaan Dellson menjadi paham bahwa dia menyuruh Dellson untuk masuk..
Dellson pun masuk dan duduk diikuti oleh Asistennya, Adeeva langsung berjalan melewati Dellson untuk memanggilkan Risma..
Risma adalah Tantenya Adeeva Istri dari Pamannya Wilson.. Dellson memerhatikan Adeeva yang pergi itu..
Selang dari beberapa menit.. Tibalah Risma dengan wajahnya sangat marah saat Adeeva sedang mengganggu dirinya sedang tidur..
Awalnya Risma tidak sadar bahwa didepannya adalah Dellson, saat dia mencoba sadar betapa terkejutnya Remo bahwa didepannya adalah Dellson..
" T-tuan Dellson".. Kata Risma dengan nadanya terbatak-batak
Dellson mengangkat satu alisnya dan menatap kearah Risma yang sepertinya sudah bermimpi indah..
" Bagaimana dengan janji kalian berdua? Dan dimana Tuan Wilson?".. Dengan suaranya sedikit meninggi hingga duduk bersender disofa satu kaki diangkat
" M-maaf tuan kami masih mengumpulkan semuanya, dan Tuan Wilson masih belum kembali"..
Brakkk!!!!...
Betapa terkejutnya Risma saat Dellson menggebrak meja didepan mereka..
" Alasan kalian selalu seperti itu, bukannya minggu lalu kalian sedang berlibur ke Paris?"..
Mata Risma terbelalak saat Dellson mengetahui tentang liburannya ke Paris, wajah Dellson menyeringai saat melihat Risma benar-benar bingung untuk menjawab..
Dia tidak menyangka bahwa Dellson mengetahui hal itu..
" Saya tidak ingin ada alasan apapun lagi, besok saya akan kembali dan katakan kepada Tuan Wilson jangan kemana-mana sebelum saya tiba disini".. Ucap Dellson dengan nadanya sangat menekan
Risma hanya menganggukkan kepalanya saja, dia benar-benar sangat bingung harus bagaimana menggantinya?
Mengganti apa? Tentu saja mengganti uang Dellson yang dipakai oleh Wilson dan Risma..
Sudah bertahun-tahun mereka belum mengembalikannya makanya dari itu Dellson menagihnya namun mereka selalu saja banyak alasan disaat Dellson meminta uangnya kembali..
Kini Dellson bangun dari duduknya dan ingin pergi, namun matanya masih tertuju dengan Adeeva dia melihat kearah jam tangannya..
Yang menunjukkan pukul jam 11 malam, dia merasa heran mengapa Adeeva masih saja bekerja? Seharusnya jam segitu bukannya untuk beristirahat..
Tanpa berpikir panjang lagi Dellson keluar dari rumah itu, dimana Risma benar-benar bingung bagaimana besok jika Dellson kembali?
" Aduh bagaimana ini? Uangnya juga masih belum ada".. Dalam hatinya Risma
Risma mondar-mandir diruang tamu tersebut sambil menggigiti jarinya, dia tidak tau harus bagaimana lagi agar Dellson bisa menunda kedatangannya itu..
Hari berganti pagi..
Dimana Adeeva sudah bangun lebih awal, sebenarnya pembantu lainnya ada namun Adeeva sudah terbiasa dengan hal itu..
Pembantu-pembantu lainnya sangat baik kepada Adeeva, namun saat Adeeva disiksa mereka benar-benar tidak bisa membantunya..
Hanya kadang mereka menyisihkan makanannya untuk Adeeva itupun tidak boleh ketahuan oleh Risma dan Retta jika ketahuan maka dia akan dihukum..
Pernah juga Adeeva jatuh pingsan karena dia kelaparan dan kelelahan jadwal Adeeva makan jam 12 malam itu juga makanan sisa..
Sisanya bukan seperti yang mewah lah dimakan mereka namun hitungannya sisa seperti makanan hewan, mau tidak mau Adeeva tetap makan karena dia harus membuat dirinya untuk bertahan hidup..
Kenapa Adeeva tidak pergi?
Mau pergi kemana tidak ada yang mau menampung Gadis Bisu seperti Adeeva jadi itulah dia bertahan..
***
Setelah sarapan siap, Wilson, Risma dan Retta sedang menikmati sarapan pagi..
Bagaimana dengan Adeeva?
Tentu saja dia melakukan pekerjaannya, hari ini dia mencuci pakaiannya sebanyak 4 bak yang besar sampai jam berapa tu selesainya?
Mungkin perkiraan Adeeva sekitar jam 12 siang baru selesai..
Beberapa menit kemudian mereka telah selesai melakukan sarapan pagi, dimana Retta kembali kekamarnya iya pekerjaan Retta begitu saja,
Selesai makan masuk kamar, setelah keluar hanya bisa memerintah Adeeva, setelah itu pergi jalan dengan teman-temannya atau pacarnya..
Enak ya jadi Retta, tapi kekayaannya bukanlah miliknya melainkan milik Adeeva kok bisa?
Tentu saja bisa, Papanya Retta atau Wilson telah berhasil mengambil kekayaan Ayahnya Adeeva jadi kekayaan itu jatuh ketangan Wilson..
Adeeva ingin mengambilnya lagi, tapi apalah daya dia tidak bisa berbicara karena dia bisu..
***
Ting.. Tong.. Ting.. Tong..
Suara bel rumah berbunyi tepat dijam 8 pagi, salah satu pembantu lainnya membantu Adeeva membukakan pintu tersebut karena Adeeva sedang sibuk mencuci..
" Apa ada Tuan Wilson?"..
Saat salah satu pembantu itu membuka pintunya, tentu saja itu adalah Dellson apa yang dikatakannya tadi malam dia akan kembali lagi dipagi hari..
" Oh ada tuan, silahkan masuk dulu saya akan panggilkan".. Jawab Pembantu itu sambil membungkukkan badannya
Saat Dellson masuk, mata Dellson sedang seperti mencari sesuatu entah apa yang sedang dicarinya..
Dellson duduk bersama Asistennya, kini pembantu itu pergi untuk memanggilkan Wilson..
***
Beberapa menit tibalah Wilson dan Risma dengan wajahnya yang sedikit ketakutan..
" T-tuan Dellson"..
Seketika tatapan Dellson langsung menuju kearah suara yang menyebutkan namanya itu..
Kini Dellson hanya menyeringai melihat kedua wajah yang takut terlebih dahulu..
" Baiklah saya tidak ingin basa-basi lagi, sekarang kedatangan saya kemari ini meminta uang yang Tuan Wilson pake waktu itu sudah bertahun-tahun saya menunggu namun tidak ada etika baik dari Tuan Wilson"..
" M-maafkan saya tapi uangnya memang belum ada tuan"..
Brakkkk!!!!...
Mereka pun terkejut saat Dellson menggebrak meja dengan sangat kuatnya.. Kini Dellson maju dan menatap kearah mereka berdua..
" Jika kalian belum ada uang bagaimana minggu kemarin kalian sedang berlibur di Paris hm?".. Dengan nadanya yang sangat dingin membuat mereka tidak bisa menjawabnya".. Jangan kira saya tidak menagih saya tidak tau tentang kehidupan kalian"..
Wilson dan Risma benar-benar tidak tau bahwa hidupnya diketahui oleh Dellson sebenarnya siapa Dellson? Mengapa dia sangat tau dengan kehidupan mereka..
Disaat mereka sedang membahas sesuatu, tiba-tiba Retta berteriak memanggil Adeeva hal itu membuat Wilson dan Risma tidak nyaman dengan Dellson..
" Adeeva"..
Seketika Dellson menyeringai saat mendengar suara wanita yang berterik memanggil Adeeva
" Siapa Adeeva?".. Dalam hatinya Dellson dengan penuh penasaran
Adeeva yang masih sibuk menyuci dibelakang membuatnya sedikit tidak mendengar.. Namun lagi-lagi Retta berteriak sekuatnya tanpa dia sadari bahwa Papa dan Mamanya sedang bertamu..
" Adeeva Rachella".. Teriak Retta dengan penuh amarahnya
Beberapa menit kemudian, Adeeva pun tiba dengan gayanya sangat cepat..
Retta menatap kearah Adeeva dengan penuh emosi karena dia sangat telat dipanggil..
Dellson memerhatikan siapa yang tiba? Ternyata Gadis yang tadi malam membuka pintu untuk dirinya..
" Kamu selain bisu juga tuli ya?" ..
Dug!!!..
Jantung Dellson seketika berdebar hal itu membuatnya kaget ada apa dengan dirinya?
" Ternyata Gadis itu bisu? Pantasan saja dia hanya menggunakan tubuhnya untuk menjawab".. Dalam hatinya Dellson kembali
Kini Dellson kembali fokus kepada Wilson dan Risma namun lagi-lagi Retta yang benar-benar membuat suasananya semakin tidak nyaman..
" Cucikan bajuku sekarang juga karena nanti malam aku akan menggunakannya"..
Adeeva mengambil dan menganggukkan kepalanya menandakan dia paham apa yang dikatakan oleh Retta..
Namun Retta merasa sangat jengkel dengan hal itu..
" Haaa kenapa Papa dan Mama mau menampung Gadis Bisu seperti dirimu"..
Adeeva hanya tertunduk saja saat mendengar perkataannya Retta, setelah berkata seperti itu Retta pergi begitu saja..
Adeeva hanya bisa menghelankan nafasnya dan kembali kekebelakang untuk mencuci pakaiannya Retta..
***
Disisi ruang tamu suasananya benar-benar sangat menggelisahkan karena Wilson dan Risma sangat bingung bagaimana mereka bisa untuk mengembalikan uang Dellson..
" Bagaimana Tuan Wilson dan Nyonya Risma?"..
Mereka berdua tampak bingung dengan hal itu, saat Wilson ingin menjawab namun Dellson kembali berkata..
" Saya kemari tidak untuk menatap kalian berdiam".. Kata Dellson dengan nadanya sudah mulai emosi".. Kalau begitu malam saya akan kembali lagi, jika nanti malam kalian tidak bisa juga untuk membayarnya maka saya ingin anak kalian sebagai penggantinya".. Sambung Dellson
Dellson bangun secara tiba-tiba, namun Wilson dan Risma benar-benar terkejut dengan perkataannya Dellson..
Mereka ingin melawan namun tidak bisa, karena selama ini sudah sangat lama Dellson memberikan waktu kepada mereka dan ternyata mereka menyia-nyiakan begitu saja..
Dellson pun pergi begitu saja tanpa pamitan lagi, marena bagi Dellson untuk apa berpamitan kepada keluarga yang tidak tau adatnya..
Hari mulai siang dimana panas terik yang menyinari Adeeva yang sedang menjemur pakaian yang dicucinya tadi..
Setelah selesai mencuci dan menjemur, Adeeva melanjutkan pekerjaan kembali untuk membersihkan halaman dibelakang rumah tersebut..
Adeeva sudah merasakan tubuhnya sangat lemas karena dari semalam dia belum ada makan satupun, jangankan makan minum saja tidak ada dikasih oleh mereka..
Malangnya nasib Adeeva, kini Adeeva berusaha untuk kuat saat dia bangun rasa pandangannya sudah mulai menghitam dan kabur..
Bagaimana tidak? Badan sudah sangat lemas saat melihat kearah cahaya pandangan hanya terasa gelap dan kabur..
Namun Adeeva selalu memaksakan dirinya, Bibi Ros adalah Kepala Pelayan dia menatap kearah Adeeva yang sudah sangat lemas..
Dia ingin membantu tapi dia tidak bisa karena, Risma akan menghukum semua pembantu jika membantu Adeeva..
" Semoga ada lelaki yang akan membawamu pergi dari Neraka ini Adeeva".. Dalam hatinya Bibi Ros dengan perasaan yang sangat sedih
Kini Adeeva melanjutkan kembali pekerjaannya sehingga selesai agar dia cepat untuk beristirahat...
***
Waktu berjalan dengan sangat cepat, kini waktu menunjukan pukul jam 14:35..
Adeeva yang baru saja selesai membersihkan halaman belakang kini dia beristirahat untuk sebentar bersandar didinding yang naung dari teriknya panas..
Namun tiba-tiba..
" Adeeva"..
Siapa lagi kalau bukan Retta? Dengan cepatnya Adeeva bangun dari duduknya dan berdiri tepat didepannya Retta..
Plak!!!...
" Kamu ya! Sudah aku katakan cuci bajuku".. Teriak Retta membuat Adeeva terkejut
Bukannya bajunya sudah Adeeva cuci dan dijemur? Terus bagaimana bisa baju itu kotor kembali?
Adeeva menggerakkan tangannya menjelaskan bahwa baju yang dipegang Retta itu sudah dicuci dan dijemur..
Plak!!!!....
" Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan bodoh!"..
Adeeva hanya bisa terdiam menerima tamparan dari Retta, dia mau menjelaskan juga Retta tidak paham apa yang dia maksud..
Retta menarik rambutnya Adeeva dengan sangat kuat sehingga membuat Adeeva meringis kesakitan..
" Aku sudah katakan bukan bahwa baju itu akan aku pakai nanti? Dan mengapa kamu tidak mencucinya Adeeva!".. Teriak Retta dikupingnya Adeeva
Adeeva hanya bisa menangis saja dia benar-benar ingin mengatakannya namun dia tidak bisa bicara, Retta sudah benar-benar sangat murka kepada Adeeva..
Brak!!!..
Retta mendorong Adeeva hingga terlanjut ketanah, dimana kedua telapaknya terkena serpihan batu hal itu membuat telapak tangannya Adeeva berdarah..
" Non, baju itu sudah dicuci oleh Adeeva mungkin tertiup angin sehingga membuatnya jatuh dan kotor".. Kata Bibi Ros yang tiba-tiba datang
Retta menoleh kebelakang saat Bibi Ros berbicara hal itu membuat Retta semakin kesal..
" Apa Bibi mau membela Gadis Bisu itu ha?"..
Nada berbicara Retta tidak ada sopan santunnya sama sekali walaupun Bibi Ros hanya pembantu namun umurnya sangat tua dibanding Retta..
Adeeva mendekat kearah kakinya Retta, dia memeluknya sambil menggelengkan kepalanya bahwa Bibi Ros tidak membela dirinya..
Karena Adeeva tau jika Bibi Ros membela dirinya maka Bibi Ros akan mendapatkan hukuman dari Risma..
" Ahh minggir!".. Retta menendang Adeeva sehingga membuatnya termundur dari kakinya Retta".. Jika Bibi berani membelanya maka aku akan mengatakan kepada Mama".. Sambung Retta dengan ancaman
" Tidak Non, Bibi tidak membelanya namun Bibi melihat Adeeva sudah mencuci dan menjemurnya"..
Retta seketika menjadi diam dan berpikir, namun kini dia melemparkan baju itu kearah Bibi Ros sehingga membuat Bibi Ros dengan cepat menangkapnya..
" Kalau begitu cuci kembali, pastikan selesai secepatnya jangan sampai Bibi mendapat hukuman karena membela Gadis Bisu itu"..
Bibi Ros hanya menganggukkan kepalanya saja, kini Retta pergi setelah berkata seperti itu kepada Bibi Ros..
Kini Bibi Ros mendekat kearah Adeeva yang sedang menangis dia benar-benar sudah sangat lelah..
" Tanganmu berdarah nak, ayo kita masuk Bibi bantu kamu untuk mengobatinya"..
Adeeva hanya menganggukkan kepalanya, dia benar-benar sudah tidak kuat lagi untuk tinggal disini..
Namun jika dia pergi harus kemana?
Adeeva hanya bisa menangisi nasib malangnya itu, namun dia juga masih bersyukur bahwa Bibi Ros sangat peduli padanya..
" Ayah Ibu, tolong bawa Adeeva pergi tolong bawalah Adeeva sudah sangat lelah disini , dunia sangat kejam sehingga membuat Adeeva benar-benar ingin menyerah".. Dalam hatinya Adeeva yang paling dalam
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!