NovelToon NovelToon

Kelahiran Kembali Putri Yang Di Sia-siakan

Kehidupan Kedua

halo--haloo kembali lagi sama Nae di noveltoon, Hehe..! maaf Ya Nae Comebacknya Lama banget soalnya Nae ke enakan bikin Novel di Paijo sampai penghasilannya memuaskan berbeda sama disini tapi tetap Nae sempatkan bikin Novel disini karna penggemar lama.

tak perlu berbasa-basi, Nae bikin Novel Genre Transmigrasi wanita kuat. jangan lupa di Favoritkan ya?

Happy Reading !!

.

.

"uhuukkk--uhukkk!!"

"Kean? ke--kenapa? kenapa kau menghianatiku?" lirih seorang gadis yang sudah bersimbah dar*h di sekujur tubuhnya terduduk tak bertenaga di hadapan sosok Pria tinggi yang berdiri angkuh.

Pria yang di panggil Kean itu menggeram pelan lalu beralih ke wanita yang tadi di rangkulnya.

"kenapa dia bisa masih hidup?" tanya Kean pada kekasihnya itu ternyata sahabat baik Natalia yang kini tenaga nya seakan terkuras habis.

Deg

Natalia tidak menyangka bahwa Tunangannya yang begitu Ia cintai dan Sahabat dari Kecil yang sangat Ia percayai melebihi dirinya sendiri telah berkomplot membunuhnya.

"aku juga tak tahu berapa nyawa anak ini, waktu aku membunuhnya pertama kali di cegah oleh Paman angkatnya itu sampai dia mati sekarang pun anak ini tetap masih hidup, aku juga udah berusaha yang terbaik." bela Stavinne dengan tak terima juga melihat Kean malah seperti menyalahkannya.

Natalia membeku mendengar kata-kata Vinne, "a--apa maksudmu Vinne? uhukk! apa yang terjadi pada Pamanku?"

Natalia bangkit dengan sisa tenaganya dan mengguncang-guncang tubuh Vinne.

"ahhh! sialan..! tubuhmu amis darah Lia." teriak Vinne berang mendorong kasar tubuh Natalia hingga terjatuh dan kepalanya terbentur dinding.

Natalia menatap lemah ke arah Vinne, sungguh malang sekali nasibnya saat ini telah mempercayai iblis menguasai dirinya.

"ka--kalian akan di hukum oleh langit." lirih Natalia dengan lemah.

"kayaknya kepalanya terluka Kean, darahnya tak berhenti keluar." adu Vinne tak peduli dengan ucapan Natalia itu.

"baguslah dia mati, aku bisa menguasai hartanya dan Pria Gila akan Cinta itu juga berhasil kita singkirkan dari sisinya. baguslah kita menemukan kelemahannya." tawa Kean mengerkkan.

Natalia menyemburkan darah dari mulutnya sampai wajahnya yang putih berwarna merah.

"Vi--Vinne?" sapa Natalia begitu lirih memohon di jelaskan kebenaran setidaknya Ia ingin mati membawa dendam yang besar pada Kedua Orang jahat ini.

"iya..! dia begitu mencintai Keponakan angkatnya sampai terbunuh dan bodohnya lagi perempuan ini malah membencinya." tawa Vinne menggelegar.

"apa kesalahanku padamu Vinne?" tanya Natalia dengan lemah.

Vinne berjongkok dan mencengkram dagu Natalia, "sejak kecil hidupmu begitu enak padahal kedua Orangtuamu berhasil di bunuh oleh Ayahku tapi kenapa kau malah memiliki pelindung begitu menjengkelkan? aku udah berusaha menggodanya tapi tak bisa. pria batu itu akhirnya mati sia-sia tanpa mendapatkan Cintamu padahal aku udah memberinya kesempatan."

Natalia berkaca-kaca mendengarnya, air matanya seakan sudah mengering saat ini mendengar perkataan Vinne.

"ka--kau yang membunuh kedua Orangtuaku? Paman Agung? Paman Agung yang baik membunuh Ayahku? apa kesalahan kami?" isak tangis Natalia yang tak lagi punya kekuatan bahkan Ia tak mau lagi hidup saking tersiksa nya dengan semua penyesalan itu.

"Ayahku baik? hahaha?! dia hanya baik untuk mendapatkan kepercayaanmu tapi Pamanmu itu yang menjauhkan Ayahku darimu, untung aja kau mudah di perdaya tapi kenapa dia Tidak?" marah Vinne berdiri menendang Natalia hingga kembali mengenai dinding.

Natalia tak lagi memiliki tenaga bahkan nafas nya terasa begitu sempit, pembicaraan kedua Iblis itu tentang sosok Paman Angkat yang selama ini Ia hindari ternyata begitu menyayanginya dengan tulus dan bodohnya lagi Natalia begitu membencinya hanya karna selalu berusaha memisahkannya dengan Tunangannya.

"Paman?paman? hiks hiks..! maafkan aku Paman, Paman? tolong Alia. Alia udah nggak kuat dengan semua ini tolong maafkan Alia Paman, jika ada kehidupan selanjutnya biarkan Alia yang melindungimu dengan nyawaku sendiri." batin Natalia jelang kematiannya.

.

.

.

"ahhhhh?" Natalia tiba-tiba terbangun dan melihat sekitar sambil memeluk tubuhnya sendiri.

"ap--apa itu? apa itu? ke-kenapa rasanya nyata sekali." lirih Natalia tergagap lalu meraba-raba tubuhnya yang tidak sakit sama sekali.

"tidak sakit?" gumam Natalia.

brakkh

Natalia begitu terkejut saat Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka dan menampilkan sosok gadis kecil.

"Nonaaa?" teriak seorang Gadis kecil memang tubuhnya mungil tapi umurnya sudah 24 tahun.

"Ella??" lirih Natalia.

Pelayan yang di sebut Ella itu berlari ke arah Natalia, "a-ada apa Nona Alia? apa Nona mimpi buruk?" tanya Ella panik.

"Ella? kau Ella kan?" Natalia memegang kedua pipi Ella dan mengapitnya kuat.

"awwh ! iya Nona Alia, aku Ella." jawab Ella tidak jelas.

"ap--apa ini? kenapa kau masih hidup? bukannya kau udah...??"

"Nona bicara apa sih? saya masih hidup dan ada didepan Nona. kenapa saya merasa kalau tak memotong perkataan anda akan mendengar sesuatu yang menakutkan?" potong Ella melototkan matanya.

Natalia mencubit pipi Ella yang menjerit kesakitan lalu Natalia menampar pipinya sendiri.

"Nona?" pekik Ella terkejut.

"sakit?" gumam Natalia.

"ya iyalah sakit Nona, Nona menampar Pipi Nona begitu kuat. coba saya lihat? astagah..! merah sekali nanti Tuan Steven bisa marah dan menghukum saya." gerutu Ella.

"Steven? Tuan Steven siapa katamu?" tanya Natalia serius.

"Nona kenapa sih? Tuan Steven mana lagi kalau bukan Paman Nona?" heboh Ella begitu panik mendengar Ucapan Natalia seperti Orang hilang ingatan.

"tidak bisa..! saya harus panggil Dokter Pribadi untuk memeriksa keadaan anda." Ella bangkit dan secepat kilat lari keluar Kamar Natalia.

Natalia mengedarkan pandangannya dan Ia merasa merinding melihat tatanan kamar itu adalah model kamar lamanya 5 tahun yang lalu.

"apa ini? kenapa perasaanku aneh?" Natalia begitu berdebar segera mencari ponsel dan bukannya mengambil Ponsel yang Ia lihat malah menjerit syok karna Ponsel itu adalah model lama 5 tahun yang lalu.

"ap--apa firasatku benar?"

.

Natalia yang berusaha menenangkan diri sambil mengingat situasinya kini pun melihat kalender di Ponselnya dengan tangan bergetar mengingat Ponsel nya ini keluaran 5 tahun lalu.

Natalia menjatuhkan Ponselnya seketika sambil membekap mulutnya dengan mata berkaca-kaca nan memerah.

"ak--aku kembali ke masa lalu? aku memang kembali ke 5 tahun sebelum hal mengerikan itu terjadi." lirih Natalia sampai meneteskan air mata harunya.

"Paman? Paman Steven? kalau aku kembali ke 5 tahun sebelumnya berarti Paman memang masih hidup sama seperti Ella." Natalia buru-buru turun dari Ranjangnya.

Natalia berlari mengambil Jaketnya dan tak lupa mengambil Ponsel juga Kunci Mobilnya meninggalkan Kediaman Keluarga Panelly.

.

selama dalam perjalanan Natalia terus saja menangis.

"ku mohon..? ku mohon..? ku mohon." lirih Natalia dengan suara gemetar.

Natalia mengusap air matanya berulang kali sambil melihat sekitar dan ternyata memang sama dengan situasi 5 tahun yang lalu, Natalia memang di lahirkan kembali.

Natalia terus menangis sampai tiba di Perusahaan Panelly Group dan tak ada yang melarang Natalia masuk ke kawasan itu.

"Bu--Bukankah itu Nona Muda Panelly yang manja?" gumam-gumam salah satu pekerja di Perusahaan Panelly.

Natalia tak sempat menyapa siapapun bahkan Ia yang masih menangis terus berlari menuju Lift sampai tidak sadar pakaiannya tak layak di sebut Nona Muda Panelly yang katanya manja dan glamor.

Natalia mengenakan baju tidur dengan di baluti jaket rajut panjang sampai menutupi mata kaki dan rambutnya yang berantakan malah terlihat seksi belum lagi sendal berbulu di kakinya itu.

masih belum percaya ini Nyata

Natalia benar-benar pergi ke Ruangan Kerja Pamannya tapi tak ada sosok yang di carinya padahal Natalia benar-benar ingin melihat wajah Pamannya demi memastikan kalau semua ini memang nyata.

Natalia keluar dari Ruangan Steven dan berlari ke meja Sekretaris yang Ia lewati saja tadi tanpa permisi ke mereka.

"dimana Paman?" tanya Natalia dengan mata merahnya yang sedari dari terus menangis pada Sekretaris meja depan Presdir.

"Pa--Paman? ehh? Tuan Muda sedang berada di Ruangan Rapat Nona tidak ada di tempat ini."

Natalia mengangguk lalu berlari ke arah Lift seolah-olah Ia sudah menguasai titik sudut Perusahaan ini, Natalia selalu menemani Tunangan brengs*knya yang selalu membuat Rugi Perusahaan setelah kematian Pamannya tapi bodohnya Natalia malah membantunya mengatasi berbagai krisis tanpa sepengetahuan siapapun sehingga para pendukung di Perusahaan nya menganggap Tunangannya cocok menjadi pengganti Steven.

"Paman? aku akan melindungimu di kehidupan kali ini, ku Mohon cepatlah..!" Natalia menatap angka lantai tujuannya yang masih lama.

tring..!

Natalia berlari keluar dari Lift sambil mengedarkan pandangannya, "kalau tidak salah 5 Tahun yang lalu Ruangan rapatnya di Lantai 36 sebelum Gedung Perusahaan di tambah tinggi lagi." batin Natalia.

2 Tahun dari Tahun ini, Perusahaan Panelly Group akan menambah ketinggian Gedung menjadi 60 Lantai dan sekarang masih 50 lantai.

.

di Ruangan Rapat,

Sosok Pria Tampan dengan raut wajah serius, dia adalah Steven Wilzon. Steven adalah sosok Pria berwibawa juga sangat berkelas sedang membaca ajuan Proposal, sementara para pekerja lainnya sedang was-was mendengar kritik Sosok itu setelah membaca ajuan Proposal mereka yang bisa saja membuat mereka tak nafsu makan nantinya.

di samping Sosok itu ada Pria tinggi dengan setelan Jas Formal yang sama dengan Steven cukup tampan dan layak di sandingkan sebagai Bunga Perusahaan juga pantas berada di nomor kedua setelah Steven yaitu Alga.

"Tuan Muda?" sapa Alga ke Steven yang mengerutkan keningnya serius seolah ada hal yang tak mengenakkan di baca olehnya.

Steven meletakkan Proposal itu, Ia hendak bicara tiba-tiba pintu Ruangan Rapat terbuka.

"Siapa yang bera...?" Steven hendak marah pada Orang yang tiba-tiba menerobos Ruangan rapat seketika membeku melihat sosok gadis menawan dengan rambut acak-acakan.

"Alia?" Steven berdiri tegak berjalan dengan langkah lebar ke arah Natalia yang berjalan lemah seakan tenaga nya tadi hilang entah kemana.

"Nona Natalia udah sadar." gumam Alga lega.

"Alia?" kaget Steven menangkap tubuh Natalia yang limbung.

Natalia langsung memeluk Steven dengan erat dan menangis keras sampai Steven panik padahal Ia sempat jantungan melihat Natalia nyaris tumbang.

"Alia? ada apa Alia? aku senang kamu udah sadar? kenapa Alia? apa yang terjadi? kenapa kamu disini?" panik Steven mengusap lembut kepala Natalia.

"Pa--Paman? maafkan Alia..! maafkan Alia Paman, hiks.. hiks.. Paman? maafkan Alia." ucap Natalia terus memeluk Steven sampai tangannya tidak bisa diam di punggung Steven.

Natalia seakan sedang merasakan kalau tubuh Steven yang di peluknya ini adalah nyata bukan mimpi.

"kamu bicara apa Alia?" tanya Steven begitu bingung dengan tubuh Natalia yang bergetar apalagi Ia dapat merasakan Natalia sedang menangis dan terus meminta maaf.

Alga berlari ke Steven dan memperhatikan Natalia yang menangis tak mau lepas dari pelukan Steven seolah-olah Steven akan langsung hilang di telan angin.

"Tuan? sepertinya Nona mimpi buruk." kata Alga membuat Steven mematung di tempat.

brukkh

"Alia?" Steven memeluk pinggang ramping Natalia yang tak sadarkan diri.

"Nona?" panik Alga.

"Rapat kita Tunda 1 jam lagi." kata Steven sambil mengangkat tubuh Natalia ala bridal style.

"Al? telfon Angga suruh dia kemari periksa Alia." titah Steven tegas.

"baik Tuan." jawab Alga buru-buru mengeluarkan Ponselnya mencari nomor Angga.

Steven berlari dengan langkah lebar membawa Natalia ke Lift Privat sampai ke Ruangannya pun di letakkan begitu hati-hati seolah tubuh Natalia begitu rapuh.

"Alia? apa yang terjadi padamu? kenapa kamu keluar dengan pakaian begini?" bisik Steven begitu cemas mengusap kepala Natalia.

Natalia pingsan dan ternyata Angga baru saja dari Rumah Panelly mengatakan Pelayannya juga menghubungi nya untuk memeriksa Natalia tapi gadis itu menghilang hingga membuat seisi Rumah gempar mencari keberadaan Nona mereka yang menghilang itu padahal ada Cctv namun tak ada yang terpikirkan kesana saking paniknya.

Angga memeriksa keadaan Natalia dengan hati-hati dan cermat.

"bagaimana Ga?" tanya Steven serius.

Alga juga khawatir melihat Natalia karna bagaimanapun Natalia adalah Putri dari Orang baik yang telah menyelamatkan Kedua Orangtuanya hingga Ia pun diminta meneruskan pengabdian Kedua Orangtuanya pada Natalia tapi karna Natalia saat itu masih terlalu kecil dan ada masalah dengan pemimpin perempuan terpaksa Steven yang menduduki posisi yang seharusnya menjadi milik Natalia sementara waktu hingga Natalia mampu menjalankan Bisnisnya sendiri menjadi atasan Alga langsung.

"sepertinya dia cuma syok, aku pikir dia mengalami delusi dari pengaruh mimpi buruknya dan Ia belum merasa yakin dengan situasinya yang ada di dunia nyata." jelas Angga serius.

"lalu kenapa Alia belum bangun?" tanya Steven khawatir.

Angga menarik nafas dalam-dalam, "anak ini..? ku harap cintanya itu tak bertepuk sebelah tangan, aku yakin dia akan langsung masuk Rumah Sakit Jiwa kalau melihat Alia menikah dan mencintai Pria lain." batin Angga.

Angga, Al dan Steven adalah 3 sekawan yang di sebut Flower Boy di dunia Bisnis walaupun Angga seorang Dokter tapi Ia juga seorang Investor bisnis namun tak punya Perusahaan sendiri hanya sekedar meminjamkan uang saja pada suatu Perusahaan yang membutuhkan dana.

"ugghh!?" Natalia memegang kepalanya sambil melenguh pelan.

"Alia?" Steven duduk di pinggir tempat tidurnya memegang tangan Natalia.

Natalia perlahan membuka matanya dan melihat Steven, Al dan Angga ada di hadapannya. matanya kembali berkaca-kaca.

"Paman Al juga masih hidup." batin Natalia teringat kecelakaan yang menimpa Steven 1 tahun sebelum Steven meninggal di bantu oleh Al hingga Pria itu yang meninggal dunia.

"Paman Al?" lirih Natalia.

"Ehh? iya? ini Paman Al." sahut Al yang sebenarnya masih berumur 27 tahun sama seperti Steven sedangkan Angga 30 tahun.

Natalia tak memanggil Abang atau Kakak karna Steven tidak terima, Steven masih muda tak di panggil Abang oleh Natalia malah di panggil Paman sehingga Natalia juga memanggil Paman pada Al.

"Alia? bagaimana keadaanmu?" tanya Angga serius.

"aku akan melindungi kalian bertiga, kalian terkena kesialan karna kebodohanku yang mempercayai ular beracun yang memangsa kepalaku sedikit demi sedikit tapi kalian berusaha melindungiku hingga kalian yang di telan Ular beracun itu." batin Natalia kembali meneteskan air matanya.

"Alia? Paman tak tahu apa yang kamu alami tapi percayalah semua baik-baik aja, jangan menangis ya? kami disini menemanimu." Steven mengusap kepala Natalia yang menatap bola mata Steven.

"Ya Tuhan matamu merah sekali Alia, berapa banyak kamu menangis tadi hmm?" Steven mengusap kelopak mata Natalia yang bengkak dan merah.

tak boleh gagal

Natalia menggeleng kepalanya, "tak tahu berapa banyak mungkin ada 2 gayung." jawab Natalia mempraktekkan tangannya sedang memegang penimba air.

"hmmft..?" tawa tertahan Al dan bibir Steven juga berkedut-kedut melihat arah lain.

Angga menatap datar saja gelagat Natalia, "itu gayung atau mangkuk?" ejek Angga.

"Om Dokter." protes Natalia.

"sudah-sudah jangan berdebat lagi." Steven menengahi perang antara Angga dan Natalia.

Natalia memang pribadi yang manja juga kekanakan namun keras kepala kalau sudah menginginkan sesuatu, mungkin kebiasaan dirinya yang begitu dimanja membuatnya memiliki sisi menyebalkan itu.

"Paman kapan pulang?" tanya Natalia.

Steven menjatuhkan rahangnya begitu juga Al dan Angga.

"ahh? lebih baik kita keluar duluan." Al menarik Angga pergi dari Ruangan Steven.

"lepaskan aku Al..! aku mau periksa anak itu kayaknya otak dia juga bermasalah. aku harus bawa dia periksa otak, kesambet apa dia merengek minta Pamannya pulang cepat coba? bukankah dia paling tak suka Pamannya pulang cepat biar dia bisa ke Bar sama si Vin vin lacur itu." protes Angga.

"biarkan aja mereka berdua Ga..! siapa tahu karna kecelakaan kecil di bar itu buat dia sadar kalau Si Vinne itu tak baik." balas Al.

Angga mendengus memberikan semua perlengkapan medisnya ke Al lalu pergi begitu saja.

"Oii? sejak kapan aku jadi Babumu." bentak Alga tak terima.

"bodo amat, tanggung jawab udah suruh aku kesini tapi tak mau antar kedepan padahal aku juga tak minta di antar sampai ke tempat kerja." balas Angga cuek.

percuma saja Angga keras kepala karna Al itu ada di pihak Steven, sebenarnya Angga merasa kasihan pada Steven harus jatuh cinta pada Gadis yang susah diatur seperti Natalia.

Natalia adalah Gadis super manja yang merepotkan Steven, begitulah menurut Angga namun Angga juga tak membenci Natalia selagi Steven dan Al masih baik-baik saja.

.

di Ruangan Steven.

Steven sedang menyiapkan menu makanan lezat untuk Natalia yang minta dibuatkan makanan.

Natalia menangkup kedua pipinya diatas meja sambil memperhatikan gerak-gerik Steven, "rasanya benar-benar mimpi..! aku tak percaya bisa melihat Paman lagi." batin Natalia.

Natalia menggeleng kepalanya kuat, "jangan pikirkan mimpi buruk itu lagi Alia tapi kamu harus ubah takdir burukmu itu, Jangan mempercayai Kedua Manusia busuk itu." batin Natalia menatap tajam ke arah meja.

Steven tak sengaja melihat Natalia menatap tajam meja didepannya.

"kenapa Alia? apa mejanya melukaimu?" tanya Steven.

"Ehh? haha..? tidak Paman, apa makanannya udah siap?" tanya Natalia mengalihkan.

Steven menoleh ke masakannya lalu kembali fokus seolah merasa bersalah pada Natalia yang baru saja sadar sudah datang ke Perusahaannya.

"maafkan Paman Alia, Paman tak bisa menjengukmu. Paman ingin datang kok setelah Pekerjaan Paman selesai." ujar Steven.

Natalia terkekeh, "tidak apa Paman..? aku udah besar kok ngapain Paman cemas padaku? bukannya ada Ella ya?"

Steven tersentak mendengar jawaban Natalia, "apa aku salah? kenapa aku merasa Alia jadi makin dewasa? dia juga tak marah-marah seperti biasa."

Steven merasa ada yang janggal tapi Ia menahan untuk tak bertanya sampai Natalia makan.

Steven menunda pekerjaannya esok hari dan memilih pulang karna Natalia minta ingin pulang bersamanya, Steven tentu tak menyia-nyiakan hal itu karna ini pertama kalinya Natalia meminta pulang bersama Natalia.

.

di dalam Perjalanan Pulang,

"Alia?" panggil Steven serius namun masih fokus dengan kendaraannya.

"iya?" sahut Natalia fokus dengan ponselnya.

"wahh!! gila..! aku baru ingat kalau malam ini si penghianat Kean itu akan menembakku didepan teman-temannya supaya di bilang romantis dan aku terpesona padanya." batin Natalia mengepalkan tangannya seketika.

"Alia?" panggil Steven sekali lagi dan Natalia tersadar pun menoleh.

"hmm?" sahut Natalia.

"ahh? maaf Paman, aku tak bermaksud mengabaikanmu tapi nanti malam Vinne ajak aku keluar tapi aku bingung gimana cara nolaknya." jelas Natalia memang tampak jujur dan polos.

Steven tercengang, "ka--kamu tak mau keluar sama wan..? ah tidak sama Vinne itu?" tanya Steven terkejut.

"iya Paman, kepala aku masih pusing dan kayaknya aku harus istirahat yang cukup nanti." jawab Natalia sambil memejamkan matanya memijit pangkal hidungnya seolah ucapannya itu benar.

"baiklah..! lakukan apa yang baik menurutmu Alia, Paman akan mendukungmu." Steven mengusap kepala Natalia.

Steven memang tak suka pada Vinne yang selalu membawa Keponakan nya ke Bar untuk bersenang-senang tapi Natalia tetap di awasi ketat oleh Steven dengan pengawal tersembunyi yang selalu mengikutinya bahkan berulang kali Natalia hampir di jebak dan juga hampir di lec*hkan namun tetap saja Natalia tidak jerah ikut bersama Vinne yang jelas-jelas memiliki niat tak baik.

.

di Kediaman Keluarga Panelly.

Natalia membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan menatap langit-langit kamarnya.

"sayangnya aku kembali 5 tahun ini, aku tak bisa menyelamatkan kedua Orangtuaku." gumam Natalia lirih.

Orangtua Natalia meninggal dunia 7 tahun yang lalu sedangkan sekarang umur Natalia 22 tahun.

Natalia berubah dingin seketika saat teringat perkataan kejam Vinne saat Ia meregang nyawa tentang kematian Kedua Orangtuanya.

"kasusnya udah begitu lama, bagaimana caraku menemukan bukti kejahatan Paman Agung yang terlibat atas kecelakaan yang menimpa Kedua Orangtuaku." Natalia bergumam-gumam pelan.

Natalia tersenyum misterius, "akan aku balas kalian 50 kali lipat dari rasa sakit yang kalian berikan padaku. aku akan hancurkan kalian sampai kalian merasakan bagaimana itu hidup segan mati tak mau." seringai Natalia.

Natalia tak akan membiarkan siapapun mengusik hidupnya bersama Steven, Natalia juga bertekat akan melindungi Steven di kehidupan ini.

Tak Lama kemudian Natalia tertidur pulas di kamarnya.

.

Steven duduk di Sofa Ruang Tamu, Ia sudah begitu lama mendendam pada Vinne dan Pria yang sering dibawanya itu seolah ingin menjodohkan Pria itu pada Natalia yang polos.

"Lia??" panggil Vinne menggema.

srakhh

"jangan berisik..!" suara Steven tegas berdiri dari duduknya menghampiri Vinne yang terkejut melihat Steven.

"ko--Kok paman ada disini? seharusnya Paman di Kantor kan?" tanya Vinne tergagap.

"pergi dari Rumah ini..! gara-gara kau Alia jadi sakit." usir Steven dengan dingin.

Vinne terlonjak kaget, "Lia sakit? benarkah Paman?"

"diam..! aku bilang pergi ya pergi..!" bentak Steven.

Vinne menggeleng kepalanya tak percaya, "Paman jangan mengusirku kan ini bukan Rumah Paman, ini Rumah Lia dan dia membebaskanku keluar masuk Rumah ini." kata Vinne dengan percaya diri padahal tangannya sedang bergetar saat ini.

"kau sedang membantahku? aku Wali Alia." bentak Steven dengan ekspresi begitu menakutkan.

Vinne gelagapan malah memberanikan diri berlari semakin menerobos masuk menuju Kamar Natalia, Steven memejamkan matanya geram.

"wanita itu benar-benar harus aku apakan biar sadar diri." geram Steven juga tak bisa berbuat apa-apa jadi terpaksa Ia menyusul Vinne.

Vinne memaksa masuk ke kamar Natalia ternyata Natalia memang tertidur dan dengan begitu beraninya Vinne mengguncang tubuh Natalia.

"Lia bangun Lia? kenapa Pamanmu bisa ada di Rumah? Lia? Lia?" teriak Vinne.

"sudah aku bilang pergi sebelum aku berbuat kasar." Steven juga masuk ke kamar Natalia.

Vinne semakin panik karna malam ini tak boleh gagal, Ia harus membuat Natalia ke Bar supaya rencana awal nya berjalan mulus.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!