Namanya Sawamura Seiji, dia adalah seorang anak laki2 berusia 17 tahun yang nampak pendiam dan agak suram.
Dia memiliki teman masa kecil yang bernama Kodera Yuki. Sejak kecil keduanya selalu bersama.
Bahkan ketika SD, Yuki mengatakan pada teman2nya kalau Seiji adalah suami masa depannya.
Yah namanya juga anak SD, mau ngomong apa juga bebas.
Ketika SMP Seiji dan Yui akhirnya benar2 berpacaran, namun kata pacar yang ada di fikiran Seiji sepertinya jauh berbeda dengan apa yang dia rasakan.
Puncaknya saat SMA, Yuki bahkan melarang Seiji untuk berteman dengan orang lain kecuali dirinya, Yuki berkata kalau Seiji tidak boleh menunjukan keahliannya dalam berolah raga dan bermusik.
Dia menjadikan alibi jika Seiji menonjol diantara orang2 lain, nantinya dia akan di musuhi atau di jauhi.
Kerena sejak kecil sudah di doktrin oleh Yuki seperti itu, akhirnya setiap perkataan Yuki lama kelamaan tertanam di hatinya.
Namun selama mereka berpacaran, Yuki selalu saja memanfaatkan Seiji seperti membawakan barang2nya, menunggunya berjam2 ketika dia hangout dengan teman2nya, bahkan berkali2 Seiji sampai hujan2an menunggu Yuki bersenang2 dengan temannya.
"Lihat, pacarmu itu sangat bodoh.." kata teman Yuki
"Hmm? Dia itu sangat penurut, bagiku dia terlihat seperti anjing peliharaan.." ucap Yuki
"Hahaha dasar, kau memang yang terburuk.." ucap teman prianya
Suatu hari sepulang sekolah mereka berjalan bersama menuju ke sebuah restoran tempat Yuki janjian dengan teman2nya.
Namun di tengah perjalanan Seiji menghentikan langkah kakinya.
"Hei, apa yang kau lakukan.. Ayo cepat jalan, teman2ku sudah menunggu.." perintah Yuki dengan sedikit membentaknya
"Cukup.." ucap Seiji dingin
"Apa yang kau katakan? Kau ingin aku marah lagi padamu..?" bentak Yuki
Setiap kali Yuki tidak menyukai sesuatu yang di lakukan Seiji, dia selalu marah dan mengoceh panjang lebar padanya.
Bahkan semenjak SMA, Yuki mulai berani memukul atau menampar Seiji meskipun sedang di hadapan teman2nya.
Itu membuat Seiji selalu menjadi bahan olokan teman2 Yuki.
Namun, lama kelamaan itu membuat Seiji sadar kalau dirinya sedang di manfaatkan dan juga di bodohi oleh Yuki.
Dan hari ini adalah puncaknya, dia sudah benar2 muak pada Yuki dan sudah membulatkan tekadnya untuk putus.
Yuki melayangkan tangannya untuk menampar Seiji..
"Plakk..!!" sebuah tamparan mendarat di pipinya
"Dasar bodoh, ada apa denganmu..? Apa tamparan itu masih belum cukup..? Cepat minta maaf dan bersujud padaku.." perintah Yuki
Seiji menahan amarahnya dan berkata..
"Yuki, kita putus saja.." ucap Seiji
Yuki terkejut mendengar kata2 itu keluar dari mulut Seiji, namun dia mencoba segera mengatur ketenangannya dan mengambil kesimpulan kalau Seiji sedang menggodanya.
Yuki langsung melunak dan mendekati Seiji sambil mengusap pipi pacarnya.
"Jadi apa ini cara barumu untuk menggodaku..? Tidak buruk.." kata Yuki
"Aku serius, ayo kita putus.." kata Seiji dengan dingin
Yuki kembali marah mendengar itu..
"Cukup..!! Hentikan main2nya.." bentak Yuki
"Aku tidak main2, aku serius. Aku ingin kita putus.." kata Seiji dengan tenang
"Apa yang bisa kau lakukan tanpaku? Kau hanya akan hidup sendirian jika tidak ada aku.." ucap Yuki dengan nada tinggi
"Lebih baik aku sendirian dari pada terus menjadi boneka mainanmu.." kata Seiji
"Apa..??!!" bentak Yuki
Seiji langsung menjatuhkan tas sekolah Yuki sambil berkata..
"Mulai sekarang kau dan aku bukan siapa2, mari kita sudahi sampai disini.." ucap Seiji dengan nada dingin
Yuka kembali menampar Seiji di tempat yang sama.
Namun kini tatapan mata Seiji sudah berubah, dia menatap Yuki dengan tatapan tajam dari balik poni nya yang panjang itu.
Yuki merasa kaget dan ketakutan melihat Seiji menatapnya dengan begitu tajam seolah ingin menyakitinya.
"K-kau.." ucap Yuki ketakutan
Namun Seiji tidak menyerang atau pun menyakiti Yuki, dia hanya diam dan berjalan melewati Yuki yang ketakutan begitu saja.
"Berhenti..!!" teriak Yuki
Seiji terus berjalan tanpa menghiraukan ucapan Yuki..
"Aku hitung sampai tiga, kalau kau tidak berhenti aku tidak akan memaafkanmu..!!" kata Yuki berteriak
Namun Seiji sama sekali tidak menghiraukan ucapannya dan terus berjalan pulang kerumahnya.
Sepanjang jalan, ponsel Seiji terus berdering. Itu adalah panggilan dari Yuki dan juga pesan yang terus menerus dikirimkannya ke ponsel Seiji.
Merasa muak, Seiji pun memblokir nomor Yuki serta semua akun jejaring sosial milik gadis itu.
Setelah beberapa saat, dia pun akhirnya tiba di rumah..
"Aku pulang.." ucap Seiji
Ibunya langsung keluar dan menyambutnya..
"Selamat datang nak.." ucap Reiko
Seiji terlahir di keluarga yang kaya, Sawamura Miura ayahnya adalah seorang Direktur sebuah perusahaan konstruksi. Sedangkan ibunya adalah Sawamura Reiko yang bekerja sebagai seorang koki di sebuah hotel mewah di Jepang.
Seiji juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Kyoko yang berusia tiga tahun lebih tua darinya.
"Ya bu.." jawab Seiji
"Kok tumben kamu sudah pulang? Apa kau tidak pergi bersama pacarmu..?" tanya ibunya
"Kami sudah putus.." jawab Seiji singkat
Dia langsung berjalan melewati ibunya dan naik ke kamarnya.
Reiko yang melihat putranya begitu dingin padanya cukup terkejut dan sempat terpaku di tempatnya.
Meski begitu, dia mengerti kalau putranya itu tengah mengalami proses pendewasaan, jadi dia memilih tidak terlalu ikut campur dalam hubungan percintaan putranya.
Seampainya di kamar, Seiji langsung merebahkan tubuhnya di kasur.
Dia menatap langit2 kamarnya seraya memikirkan apa yang akan dia lakukan kedepannya.
Dia kembaki teringat ucapan Yuki yang mengatakan, jika tanpa dirinya Seiji hanya akan sendirian tanpa ada yang mau berteman ataupun berhubungan dengannya.
Namun dia segera membuang pikiran itu jauh2, entah itu sendirian atau tidak.
Dia hanya ingin hidup sesuai keinginannya sendiri tanpa terbebani oleh peraturan2 konyol dari Yuki.
Tanpa sadar dia pun terlelap dalam tidurnya dengan masih mengenakan seragam sekolahnya.
Sore harinya Kyoko pulang kerumah dan menemui ibunya yang sedang memasak makan malam di dapur.
"Loh, ibu tidak bekerja..?" tanya Kyoko
"Mana salam mu.." ucap Reiko seraya menoleh
"Hehe aku pulang bu.." ucap Kyoko sambil menggaruk kepalanya dan tersenyum
"Yaa, selamat datang.." jawab Reiko seraya lanjut memasak
Kyoko duduk di kursi dekat meja kitchen island..
"Apa ibu libur hari ini..?" tanya Kyoko
"Aku mengambil cuti sampai besok.." jawab ibunya
"Loh tumben sekali.. Apa ibu sakit..?" tanya Kyoko sambil memakan buah apel yang disediakan disana
"Yah aku hanya sedang ingin menghabiskan lebih banyak waktu dirumah.." jawab ibunya
"Begitu ya, oh iya. Apa Seiji masih belum pulang bu..?" tanya Kyoko
"Dia sudah pulang, dia langsung naik kekamarnya setelah sampai dirumah.." jawab ibunya sambil menyelesaikan memasaknya
"Loh tumben, apa dia tidak pergi bersama gadis itu..?" kata Kyoko penasaran
Reiko menoleh dan mandang putrinya seraya berkata..
"Aku juga tadi menanyakan itu padanya, tapi dia hanya menjawab kalau mereka sudah putus dan langsung naik ke kamarnya.." kata Reiko
"Haa..? Jadi akhirnya dia putus dengan gadis gila itu.." ucap Kyoko terkejut dan juga antusias
"Jangan berkata begitu, coba kau tengok adikmu diatas. Mungkin dia sedang bersedih sekarang.." ucap Reiko
Kyoko pun tersenyum senang dan bersemangat seraya turun dari kursinya..
"Tenang saja serahkan padaku.." ucap Kyoko seraya berlari menuju kamar adiknya itu
Reiko hanya tersenyum dan menggelengkan kelapanya melihat putrinya yang begitu bersemangat.
Kyoko mengetuk pintu kamar Seiji beberapa kali namun tidak ada jawaban, dia pun akhirnya masuk dan mendapati adik kesayangannya itu sedang tertidur pulas dengan masih mengenakan pakaian seragam sekolahnya.
Perlahan Kyoko mendekati adiknya yang tengah tertidur pulas.
Perlahan dia merangkak naik ke atas kasur adiknya lalu merebahkan tubuhnya dengan posisi tengkurap disamping adiknya itu.
Dia menyibak poni rambut adiknya itu secara perlahan agar tidak membangunkannya.
"Adikku yang tampan.." ucap Kyoko sambil memandangi wajah adiknya yang tertidur pulas
Perlahan Seiji membuka matanya, dia melihat kakaknya sedang menatapnya dengan posisi wajahnya yang begitu dekat.
"Lagi2 kau merangkak ke kasurku kak.." ucap Seiji seraya bangkit dari posisinya
"Kenapa kau bangun..? Aku belum puas memandangi wajah mu itu tahu.." ucap Kyoko
Seiji bangkit dan duduk di tepi ranjang dengan diikuti oleh Kyoko yang kini juga duduk di sampingnya di ranjang miliknya.
"Hei, kudengar kau putus dari gadis gila itu.. Apa benar..?" tanya Kyoko penasaran
Seiji menghela nafas seraya berkata..
"Iya kau benar.." jawabnya
"Itu bagus, karena sekarang kau bebas bukan.." ucap Kyoko sambil tersenyum
Seiji kembali mengingat kejadian hari ini ketika dia memutuskan Yuki sepulang sekolah tadi.
Dan kata "BEBAS" yang barusan diucapkan kakaknya terdengar seperti sesuatu yang baru baginya..
"Bebas.. Ya.." gumam Seiji
Kyoko sangat mengerti betapa adiknya sangat tertekan menjalani hubungan dengan Yuki.
Meski adiknya itu tidak pernah mengatakannya, namun setiap kali Kyoko menyelinap kekamar adiknya dimalam hari.
Dia sering sekali mendapati Seiji yang mengigau dan secara tidak sadar mengungkapkan betapa tertekannya dia menjadi kekasih gadis itu.
Terlebih, Kyoko juga kadang memohon untuk tidur bersama adiknya itu juga sering terbangun ketika mendengar Seiji mengigau karena merasa begitu tertekan.
"Kau benar, sekarang kau sudah bebas.." ucap Kyoko sambil tersenyum
Seiji menoleh menatap kakaknya itu dengan tatapan lesu dan berkata..
"Kak, apa yang harus kulakukan sekarang..?"
"Yuki berkata jika aku tidak bersamanya maka aku akan sendirian, apa itu baik2 saja..?" ucap Seiji
"Hmm? Siapa bilang..? Justru kau malah bebas berteman dan melakukan apapun yang kau mau.." ucap Kyoko mencoba menghibur adiknya
"Tapi.." ucap Seiji ragu
Kyoko sangat mengerti apa yang adiknya itu rasakan, dia pun memutuskan untuk membantu adiknya dengan segala yang dia miliki.
Kyoko pun turun dari kasur dan berjongkok di depan Seiji yang saat ini duduk di tepi ranjang seraya menggenggam kedua tangan adiknya.
"Dengar kakak, apa yang kau takutkan belum tentu akan terjadi. Tapi aku yakin kau akan segera terbiasa dan justru merasa kalau keputusan mu untuk putus darinya adalah pilihan yang tepat.." ucap Kyoko menghibur adiknya
"Benarkah..?" tanya Seiji
"Tentu, apa aku pernah berbohong pada mu..?" tanya Kyoko sambil tersenyum manis
Seiji kembali teringat, selama ini kakaknya itu selalu menghiburnya setiap kali dia bersedih.
Bahkan, Kyoko selalu setia menemani Seiji setiap kali dia melakukan hobi bermusiknya di kamar ketika sedang senggang.
Selama ini, selain orang tuanya. Kyoko lah yang paling mengerti dirinya dan selalu memberi dukungan baik itu secara moril ataupun dengan tindakan.
Tidak ada alasan bagi dirinya untuk tidak mempercayai ucapan kakaknya itu.
Karena itulah keluarga, yang selalu mendukung dan menghibur satu sama lainnya.
"Baiklah, aku percaya padamu kak.." ucap Seiji dengan tersenyum tipis
Kyoko langsung tersenyum puas mendengar jawaban adiknya itu.
"Kalau begitu, langkah pertama ayo kita rubah penampilanmu dan buat semua orang yang melihatmu kagum dan jatuh cinta padamu.." ucap Kyoko dengan penuh semangat
Kyoko saat ini berkuliah di sebuah universitas ternama di jepang yang berspesialisasi dalam hal fashion.
Selain itu, semasa SMA Kyoko juga pernah ikut kursus kecantikan, yang mana dia juga pandai dalam menata rambut.
Kyoko langsung membawa Seiji ke kamarnya dan mulai merubah penampilan adik tercintanya itu.
Dia mulai menata rambutnya dan setelahnya mengajari Seiji sedikit hal tentang fashion yang saat ini sedang tren.
Dia pun menghabiskan waktu semalaman suntuk untuk merubah penampilan adiknya itu.
...
Pagi harinya..
Seiji tengah bersiap di depan pintu, dia selesai memakai sepatunya dengan di temani oleh ibu dan kakaknya.
"Aku berangkat kak, bu.." ucap Seiji
"Berhati2 dialan nak.." kata ibunya
"Hehe okey.." ucap Kyoko sambil mengacungkan jempolnya
Seiji pun keluar dari rumah untuk berangkat ke sekolah.
"Aku tidak percaya akhirnya dia merubah penampilannya itu.." kata ibunya
"Hehe kau lihat, bukankah dia jadi nampak berbeda bu..?" ujar Kyoko
Reiko mengusap kepala putrinya itu.
"Aku terkejut kau merubahnya sampai seperti itu. Dia bahkan kini terlihat seperti orang yang berbeda.." kata Reiko
"Hehe, beri pujian pada putrimu ini bu. Aku hebat bukan.." ucap Kyoko tersenyum puas
Dalam hatinya Reiko masih tidak percaya dengan perubahan penampilan putranya itu, semua berkat kerja keras Kyoko semalaman mengubah penampilan adiknya itu.
Mereka pun kembali melanjutkan aktivitas pagi hari mereka dirumah.
Sementara itu..
Seiji kini berjalan sendirian menuju ke sekolahnya.
Dia sudah mendapat pelajaran dari kakaknya semalaman suntuk tentang cara bersikap dan berprilaku dengan lebih baik serta percaya diri.
Sepanjang jalan dia terus mengingat nasehat dari kakaknya itu.
Sampai2, dia tidak sadar kalau sepanjang jalan semua mata tertuju padanya dengan tatapan kagum dan juga terpana.
"Apa itu.." ucap seorang wanita
"Hei, apa dia malaikat.." ucap wanita lainnya
"Pangeran.." kata seorang siswi berseragam SMP
"Kyaaa!! Lihat itu, lihat itu, apa dia seorang artis..?" ucap seorang siswi berseragam sekolah yang sama dengan Seiji
"Lihat, dia memakai seragam sekolah kita.." ucap siswi lain histeris
"Aku harus menjadi kekasihnya.." gumam seorang siswi berkacamata
"Hei lihat, pesaing berat muncul.." ucap seorang murid laki2
"Jangan bermimpi, kita berada di level jauh di bawahnya.." kata murid laki2 lain
Seiji sama sekali tidak menyadari respon orang2 yang memandangnya sepanjang perjalanan.
Dia fokus mengingat setiap ucapan kakaknya semalam tentang bagaimana harus mulai bersikap dan berprilaku sebagai pria.
Sesampainya di sekolah respon setiap orang yang memandangnya tidak jauh berbeda dengan orang2 yang dia temui di jalan.
"Lihat, seorang pangeran datang dari isekai.." ucap seorang siswi berkacamata tebal
"Hmm, aku memberi poin seratu untuknya.." ucap sorang siswa laki2
"Apa ini, apa ada artis di sekolah kita..?" ucap siswi lain sambil terpana
"Apa ada murid setampan dia di sekolah kita?" ucap seorang siswa laki2
"Aku belum pernah melihatnya.." ucap siswa lain
"Sial, pesaing berat sudah muncul.." ujar seorang siswa lain
Seorang gadis yang berpakaian seperti seorang Kogal memperhatikan Seiji dari depan pintu kelas bersama teman2 wanitanya.
Gadis itu berambut pirang, berseragam agak ketat juga rok lebih yang pendek dari biasanya dan sedikit terbuka di bagian dadanya. Dia juga memakai beberapa aksesoris seperti kalung dan gelang sambil menghisap sebatang permen lolipop.
Nama gadis itu Mikazuki Karin, dan dia adalah gadis tercantik di sekolah itu yang juga teman sekelas Seiji.
Namun semua orang masih belum menyadari kalau pria yang sedang mereka perhatikan dengan penuh antusias dan kekaguman adalah Seiji.
Wajar saja, sebelumnya penampilan Seiji sangat biasa dan poni rambut yang menutupi wajah dulu membuat tidak ada yang menyadari dan mengenali kalau itu adalah dirinya.
Kini penampilannya jauh berbeda, Seiji tidak lagi mengancing blazer seragamnya dan membuka dua kancing paling atas dari seragam kemejanya.
Dia juga merubah warna rambutnya yang awalnya hitam menjadi perak keemasan dan memakai tindik telinga yang semakin menambah daya tariknya.
Kini wajahnya tidak lagi tertutupi oleh poni sehingga ketampanannya yang selalu di sembunyikan kini di ketahui dan dilihat oleh banyak orang.
Karin hanya diam di tempatnya yang sedang berdiri di depan pintu kelas ketika Seiji berjalan mendekati dirinya yang tengah terpesona dengan penampilan pria di hadapannya itu.
Semakin dekat pria itu kearahnya, degup jantungnya menjadi semakin cepat. Dia bahkan tidak sekalipun mengedipkan matanya saking terpesona oleh ketampanan Seiji.
"Anu.. Maaf, boleh aku lewat..?" ucap Seiji dengan tenang
Karin masih bengong karena terpesona dengan laki2 yang ada di hadapannya, namun dia di sadarkan oleh teman2nya.
"Karin, hei.." ucap Miki
Seketika Karin pun tersadar..
"Ah, maaf. Ada perlu apa..?" tanya Karin dengan sedikit tersipu
"Ada perlu apa ganteng.." tanya Yuri
Seiji merasa kalau respon orang2 di sekolah terhadap penampilannya saat ini persis seperti yang di ucapkan kakaknya tadi malam.
Dia kembali mengingat nasihat kakaknya untuk bersikap tenang dan stay cool.
"Ah, kalian menghalangiku lewat.." ucap Seiji dengan tenang
Seketika itu menghancurkan khayalan Karin yang berfikir kalau laki2 tampan di depannya ingin bertemu dengannya atau bahkan menyatakan cinta padanya.
Karin dan Yuri terlihat diam dengan wajah melongo karena syok mendengar ucapan Seiji barusan.
Itu membuat Karin lemas dan sedikit lesu.
Miki yang berhasil tersadar langsung meminta maaf dan menarik kedua temannya untuk sedikit menyingkir.
"Ah, maafkan mereka.." ucap Miki dengan gugup
"Tidak apa.." jawab Seiji seraya tersenyum tipis
Seiji langsung masuk kekelas dan duduk di bangkunya yang berada di pojok belakang dekat jendela.
"Eh..? Bukannya itu kursi milik Seiji.." ucap seorang gadis di kelas yang melihat itu
"Apa dia anak baru..?" bisik gadis lain pada temannya
"Entahlah.."
Seiji sempat memandang kearah teman2 di kelasnya.
Dia masih merasa kalau perhatian yang di dapatkannya jauh melebihi ekspektasinya sendiri. Bahakan dia justru terlihat sedikit agak kebingungan karena setiap pasang mata tertuju padanya.
Tiba2 seorang murid laki2 menghampirinya dan berkata..
"Sepertinya kau masih belum menyadari potensimu itu ya.." ucap Kenji
Kenji adalah salah satu murid laki2 di kelas 2B yang sama dengannya. Selain itu Kenji juga adalah kapten tim basket di sekolahnya.
"Eh? Tapi kenapa..?" ucap Seiji
"Apa lagi, tentu saja wajah tampanmu itu kawan. Aku tidak menyadari potensi terpendam mu itu sampai hari ini Seiji.." ucap Kenji
Seketika ucapan Kenji membuat seisi kelas terdiam karena terkejut.
"S-seiji..?"
"Eh..?"
"Sawamura..?"
"Becanda kan..?"
"Pangeran Seiji.."
"Beneran nih..?"
Itulah kata2 yang ada dalam batin murid2 lain di kelas 2B ketika tahu kalau pria tampan itu adalah Sawamura Seiji yang merupakan teman sekelas mereka sendiri.
"Eeeeeeehhhh...!!!??" ucap seisi kelas histeris
Merka pun langsung menghampiri Seiji yang sedang duduk di mejanya, bahkan Kenji yang mengukapkan fakta itu sampai lempar mundur oleh kerumunan murid di yang menghampiri Seiji.
"Ini benar kau Seiji..?"
"Ya tuhan kau tampan sekali.."
"Berikan nomor ponselmu.."
"Apa kau punya pacar..?"
"Hei hei, apa yang membuatmu berubah seperti ini..?"
Semua pertanyaan bertubi2 menghujani dirinya saat itu.
Sementara itu..
Karin, Miki dan Yuri juga nampak sangat terkejut ketika mengetahui kalau laki2 tampan yang barusan berbicara dengan mereka adalah Sawamura Seiji yang sebelumnya mereka anggap sebagai laki2 dengan penampilan suram.
"Itu Seiji.. Si suram berubah jadi pangeran.." ucap Yuri
"Gila, habis makan apaan dia semalam. Kok bisa2nya berubah sampai seperti itu.." kata Miki
Karin masih terdiam dengan wajah terkejut dan terpana memandang penampilan Seiji yang baru itu.
"Kayaknya aku jatuh cinta deh.." kata Yuri
"Haaa, kau itu melihat seekor babi di dandani pun pasti jatuh cinta.." kata Miki
Sementara ketiga bersahabat itu masih berdebat dan terpana melihat penampilan baru Seiji.
Kenji justru mengambil inisiatif untuk membantu Seiji meredakan keributan murid2 di kelasnya setelah melihat penampilan dan menyadari dirinya.
"Teman2 sudah, jangan buat Seiji kebingungan. Masih banyak waktu bagi kita untuk berbicara dnegannya. Setidaknya biarkan dia tenang dulu untuk sekarang.." ucap Kenji dengan lantang
"Ah, maaf membuat mu bingung Seiji.." ucap murid perempuan
"Hahaha, saking kagetnya aku sampai mendesakmu dengan pertanyaan. Maaf ya kawan.." ucap seorang murid laki2
Setelah reda, Kenji pun menanyakan apa yang terjadi dengan penampilan Seiji.
"Ada apa? Aku hanya menuruti saran kakakku dan mencoba penampilan baru.." kata Seiji
"Penampilan baru katamu..?" tanya Kenji
"Apa ada yang salah dengan penampilanku..?" kata Seiji bingung
"Tidak, hanya saja sepertinya semua orang terkejut karena mengetahui ternyata kau memiliki potensi besar di balik poni panjang mu itu.." ucap Kenji
"Potensi..? Potensi apa.." kata Seiji
"Sudahlah, yang perlu kau tahu itu semua tadi adalah pujian.." kata Kenji
Seiji tidak menyangka respon teman2 di sekolahnya akan menjadi seperti ini.
Bahkan dirinya kini mendadak jadi siswa populer di sekolahnya hanya dengan sedikit perubahan yang dilakukan oleh kakaknya.
Meski begitu, Seiji merasa bersyukur orang2 dapat menerima dirinya.
Dan dia jadi yakin kalau perkataan Yuki sebelumnya adalah salah besar kerena mengatakan kalau Seiji akan sendirian jika tanpanya.
Kenyataannya kini dia memiliki begitu banyak orang yang menyukainya terutama penampilan barunya.
Ketika jam istirahat.
Karin menghampiri meja Seiji..
"Hei, jadi itu benar kau.." ucap Karin
Seiji sedikit terkejut ketika gadis tercantik di sekolahnya berbicara padanya.
Sebelumnya, jangankan untuk berbicara.
Dilirik olehnya saja sudah membuat Seiji senang meningat Karin adalah gadis tercantik di sekolahnya itu.
"Hei.. Aku bicara padamu.." ucap Karin menyadarkan Seiji
"Ah.. Maaf.." kata Seiji
"Ada apa denganmu.." ucap Karin
"Ah itu.. Aku hanya tidak menyangka kau mau berbicara padaku, bahkan aku tidak yakin kau melihatku sebelumnya.." jawab Seiji
Karin menghela nafas panjang.
Apa yang dikatakan Seiji benar, dia tidak pernah memandang Seiji sekalipun sebelumnya.
Itu karena bagi dirinya Seiji adalah laki2 suram dan nampak menakutkan dengan poni panjang yang menutupi wajahnya itu.
"Aku tidak membahas itu.." ucap Karin
"Eh..? Maaf.." kata Seiji
Karin duduk di kursi depan meja Seiji sambil menghadap ke arah Seiji untuk menanyakan perubahan Seiji yang begitu drastis.
Sementara murid2 lain melihat itu dengan rasa penasaran.
Karin yang merupakan siswi paling cantik dan seksi di sekolah mereka kini berbicara dengan Seiji yang baru aja bertransformasi dengan penampilan barunya.
"Hoo. Jadi kakakmu yang menyarankanmu untuk merubah penampilan mu itu..?" ucap Karin
"Begitulah, lagi pula ada beberapa alasan lain yang tidak dapat kukatakan.." kata Seiji
Karin memandang laki2 yang ada di hadapannya dengan tatapan tenang dan antusias.
Tiba2 Kenji datang menghampiri mereka.
"Whoaa, apa ini. Pria tampan dan gadis cantik, apa ini cerita romantis dalam sebuah novel..?" ucapnya
"Diamlah Kenji.." kata Karin
"Kami hanya mengobrol.." ucap Seiji
"Hehehe aku tahu, jadi kau juga terkejut ya Karin..?" kta Kenji menggodanya
Karin menghela nafas panjangnya sambil kembali memandang Seiji.
Sejujurnya, dari pada terkejut. Tepatnya dia merasa jatuh cinta pada Seiji setelah melihat perubahannya yang begitu besar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!