"Clarisse!!! Apa yang kau lakukan!!!" seorang Pria tampan nan gagah sedang menatap tajam ke arah wanita yang bernama Clarisse Corleone. Di hadapan nya saat ini terlihat sebuah adegan yang membuat darah nya naik dan sangat marah.
Clarisse Corleone wanita yang 5 bulan ini menjadi istri nya sedang menganiaya Odelia kekasih yang sangat di cintai nya. Pria bernama Alexander Maximilians seorang Grand Duke penguasa bagian selatan kekaisaran Reus itu melangkah dengan cepat ke arah di mana Clarisse sedang menjambak rambut Odelia dengan sangat kuat dan terlihat pula wajah wanita malang itu babak belur dengan sudut bibir yang terlihat berdarah.
Alexander geram melihat kekasih nya yang berasal dari keluarga Marquez Jensen wanita anggun yang di temui nya 4 bulan lalu yang dia selamat kan dari serangan perampok sedang di aniaya oleh istri kejam nya.
Dengan cepat Alexander menampar pipi Clarisse tanpa belas kasihan hingga wanita itu tersungkur di lantai. Sementara Odelia segera bersembunyi di balik badan gagah milik kekasih nya itu. Seolah olah takut Clarisse kembali menyakiti nya.
"kenapa kau menampar ku Alex!! Aku hanya membela diri! Kau tau apa yang di lakukan wanita jalang itu? Dia mengatakan akan merebut mu dan mengganti kan posisi ku sebagai Grand duchess. Dan kau tau apa yang di katakan nya! Dia sudah tidur dengan mu dan mengandung anak mu!"
Clarisse bangkit dengan perlahan dan menatap sendu ke arah suami yang sangat dia cintai. Clarisse sudah mencintai Alexander sejak kecil, wanita itu selalu mengejar dan menempeli Alexander sejak dulu. Namun pria itu selalu menolak perhatian dan cinta yang di berikan oleh Clarisse. Hingga membuat Clarisse menjadi wanita yang arogan dan kejam. Wanita itu akan menyingkirkan siapa pun yang mencoba mendekat ke pria yang sangat di cintai nya itu.
Bahkan untuk menikah dengan Alexander. Clarisse melakukan hal yang di luar batas. Wanita itu sengaja memasukan obat perangsang ke minuman Alexander dan memaksa pria itu menghabiskan malam dengan nya. Dengan kejadian itu mau tidak mau Alexander menikah dengan putri angkat dari Duke Carleone itu.
Kembali lagi ke kejadian saat ini lagi-lagi Alexander di buat muak dan jijik oleh istri sah nya ini. Wajah wanita itu saat ini di penuhi air mata.
" yang di katakan Odelia itu benar. Aku sudah tidur dengan wanita yang ku cintai ini, dan aku bahagia jika Odelia mengandung!" ucapan dari Alexander itu seperti petir di siang bolong. Hati Clarisse sangat sakit mendengar nya. Bahkan wajah pria di hadapan nya ini terlihat sangat bangga dan enteng mengucapkan hal tabu itu. Apa lagi saat melihat Odelia menyunggingkan senyuman di balik punggung suaminya membuat Clarisse semakin geram dan sakit.
Pertengkaran mereka saat ini tidak ada yang berani melihat atau bahkan menatap. pelayan di mansion besar ini pun tak berani untuk melerai. Bahkan dari mereka ada yang bahagia jika tuan nya menampar pipi lady Clarisse yang kejam. Mereka tidak menyukai Grand duchess baru itu. Sifat nya yang arogan, sombong dan kejam membuat para pelayan takut kepada lady Clarisse.
" tapi kenapa Alex!! Kenapa kau mengkhianati ku!! Aku juga sedang mengandung anak mu. Tapi kenapa kau malah tidur dengan jalang sialan itu!".
Clarisse sekarang marah sangat marah bukan kepada Alexander namun kepada Odelia yang sudah menghancurkan rumah tangga nya yang baru seumur jagung. Padahal dia kira setelah menikah dengan pujaan hati nya. Clarisse bisa mengikat Alexander dengan ikatan pernikahan dan membuat para lady yang lain berhenti mengganggu Alexander. Namun dia salah, perkiraan nya salah. Gadis yang bernama Odelia ini tiba-tiba muncul dan membuat Alexander tertekuk lutut pada wanita jalang itu.
Padahal wajah Clarisse lebih cantik dari pada wajah Odelia. Namun Clarisse selalu mengenakan make up tebal dan baju yang glamor. padahal wanita itu menggunakan barang mewah dan riasan tebal untuk memikat suami nya orang yang sangat di cintai nya yaitu Alexander Maximilians. Namun tetap saja Alexander selalu mengabaikan bahkan membenci nya.
"berhenti memanggil nya jalang, Clarisse!! Kau lah yang jalang!! Pergi dari hadapan ku sekarang juga Clarisse atau kau akan menerima akibat dari semua ini!" Alexander sudah sangat geram dengan tingkah laku Clarisse. Wanita ini selalu saja membuat nya naik darah. Kejadian ini sudah sering dia lihat di mulai dia bertemu dengan wanita kejam di hadapan nya ini.
" aku akan membunuhmu wanita jalang sialan!!" tanpa mau mendengar kan ucapan dari Alexander, Clarisse dengan cepat menerjang Odelia dan menolak dengan sekuat tenaga wanita itu hingga Odelia terjatuh dari tangga yang tidak terlalu tinggi.
Perasaan puas melihat Odelia menggelinding di tangga. Clarisse tersenyum puas, "itu lah yang kau dapat ketika kau mengganggu dan menghancurkan rumah tangga ku!"
"ODELIA!!!" teriak Alexander melihat kekasih nya tergeletak di lantai dasar dengan darah segar di kaki nya.
Dengan cepat Alexander menggendong wanita itu dan berteriak kepada pengawal nya untuk memanggil seorang tabib. Tanpa memikirkan perasaan sakit yang kini bersarang di hati istri cantik nya itu.
Namun entah cinta atau bodoh Clarisse malah mengikuti sang suami ke dalam kamar dari Odelia kekasih suaminya.
Hingga seorang tabib datang dan memeriksa keadaan Odelia. Dan benar saja anak di kandungan Odelia gugur dan wanita itu di nyatakan akan sadar dalam beberapa hari.
Mendengar hal itu membuat Alexander murka pada Clarisse.
"pengawal!! bawa wanita iblis ini ke kamar nya dan kurung dia di kamar nya hingga aku memberikan perintah selanjutnya!"
Mendengar hal itu segera lah dua orang pengawal menyeret paksa Clarisse keluar dari kamar Odelia.
"apa!! Lepas kan aku! ini tidak sopan aku Grand duchess di kediaman ini! Alex!! Aku tidak mau di kurung!"
Dengan segera Clarisse di kurung di dalam kamar nya bersama pelayan pribadi nya yang bernama Lula. Keadaan ini sudah sering terjadi. Apa lagi ketika Alexander marah kepada Clarisse, pria itu akan memberikan hukuman demi hukuman untuk membuat Clarisse jera.
"Lady bibir anda berdarah. Saya akan membersihkan kan nya Lady! Lady saya sangat khawatir dengan anda".
"diam lah. Suara mu membuat ku sakit kepala! Kau sungguh benar-benar tidak berguna! kau dengar sendiri kan wanita jalang itu mengatakan hal-hal buruk tentang ku dan menyebarkan gosip yang tidak benar. Dan kau malah diam saja. seharusnya kau ikut menghajar wanita sialan itu!"
Clarisse geram dan marah. Apa lagi kandungan yang dia pikir bisa membuat Alexander luluh malah tidak berguna. Clarisse tau tindakan nya menjebak Alexander saat itu memang salah namun cinta telah membutakan mata dan pikiran nya. Sangking ingin hidup bersama dengan Alexander, Clarisse melakukan hal-hal yang orang jahat lakukan. Wanita itu selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Alexander.
Hingga Clarisse di kenal sebagai budak cinta, wanita kejam, atau pun penyihir jahat. bagai mana tidak. Di 5 bulan kehidupan pernikahan nya Alexander selalu menyiksa nya, memukul bahkan menampar wajah nya. Namun Clarisse tetap bertahan demi sebuah kata cinta. Wanita berumur 20 tahun itu benar-benar si kejam yang bodoh.
"dan kau! Kau juga sama tidak berguna! Aku pikir dengan hadirnya diri mu, Alex akan mencintai ku!" ucap Clarisse sembari memukul perut nya yang sedikit membesar. Anak hasil dari perbuatan di luar batas nya kini sudah memasuki usia 5 bulan.
"Pelayan bodoh!! Bantu aku mengganti pakaian. Aku akan tidur! Kejadian ini membuat ku sedikit mengantuk!"
Setelah berganti pakaian Clarisse menuju ranjang nya dan mencoba untuk tidur.
Di Tengah malam yang gelap seorang pria masuk ke dalam kamar Clarisse dengan wajah dingin nya. Pintu terbuka dengan kasar dan tidak ada siapa pun yang dapat menegur atau menghentikan langkah kaki pria dingin itu menuju ranjang Clarisse.
Dengan tarikan kasar pria itu memaksa Clarisse untuk bangun dari tidur nya.
"Alex!! sedang apa kau disini?" ucap Clarisse yang berusaha tetap tenang saat suami nya yang sedang marah itu menarik paksa dirinya yang sedang tidur.
Namun Alexander tidak menjawab pertanyaan dari Clarisse. Pria dingin itu tetap menarik sang istri dengan paksa keluar dari kamar nya. Bahkan Alexander tidak mengijinkan wanita itu untuk berganti pakaian.
Clarisse sedikit malu dengan pakaian tidur nya yang sedikit tipis. Walaupun para pelayan sudah banyak yang tidur namun tidak dengan para pengawal dan prajurit. Mereka masih berkeliaran di sekitar kediaman ini. Dan bagaimana jika mereka melihat keadaan Clarisse yang seperti ini. pasti akan sangat memalukan.
"Alex, kita mau kemana? aku malu dengan pakaian yang tidak layak di pertontonkan ini. Orang lain bisa melihat tubuh ku jika kau terus menggeret ku seperti ini". Clarisse berjalan terseok-seok mengikuti langkah kaki Alexander yang menggenggam erat tangan nya. Seolah-olah ingin meremukkan tangan kecil nya.
"tubuh mu ini sangat murahan jalang jadi kau tidak perlu malu. Bahkan bila aku menyuruh para pengawal memperkosa mu di sini kau itu hanya seorang jalang!" perbuatan Alexander itu mengundang banyak mata untuk melihat nya hingga sampailah mereka di belakang Mansion dari kediaman Maximilians.
"Hanz! beri peringatan kepada penghuni mansion Maximilians jika kejadian barusan sampai bocor ke luar kediaman maka aku tak segan-segan akan memenggal kepala mereka!" sambung Alexander kepada tangan kanannya yang dari tadi mengikuti langkah tuan nya dari belakang.
Mendapatkan perintah itu Hanz pergi dengan segera dan tinggal lah Alexander dan beberapa pengawal bayangan.
"ikat tangan nya! Dan tutup mulut nya dia terlalu berisik!" perintah Alexander kepada salah satu pengawal nya saat menyerahkan Clarisse dengan sangat kasar.
"alex apa yang ingin kau lakukan!" itu lah kata-kata terakhir dari Clarisse sebelum mulut wanita bangsawan itu di tutup dengan kain.
Tanpa membuang waktu lagi Alexander dan beberapa pengawal membawa Clarisse menuju hutan yang sangat berbahaya yang tak jauh dari belakang kediaman Maximilians.
Mereka semakin memasuki hutan ini dengan keadaan yang sangat lembab dan seperti sebentar lagi akan turun hujan. Hingga sampai lah mereka di dalam hutan yang gelap dan sedikit berlumpur dengan kasar Alexander menjatuhkan tubuh Clarisse.
Clarisse mencoba berdiri dan berusaha mengucapkan sesuatu. Baju tidur putih nya yang sedikit transparan kini berlumpur, tanpa alas kaki Clarisse berdiri dengan kaki yang sedikit bergetar. Tangan yang masih di ikat kuat serat dengan wajah yang pucat ketakutan.
Alexander kemudian turun dari kuda nya dan menarik penutup mulut Clarisse. Dengan kasar pria dingin itu menampar wajah Clarisse dengan sangat kuat hingga wanita itu lagi-lagi tersungkur di tanah yang berlumpur.
"ini lah tempat mu Clarisse! Lumpur yang sangat kotor bahkan lumpur pun masih lebih bersih dari wanita kejam seperti mu!" ucap Alexander yang kemudian menarik rambut Clarisse yang berwarna hitam pekat. Menyeret nya hingga tubuh Clarisse sangat sakit apalagi hati nya.
"kau adalah parasit yang ada di hidup ku Clarisse!! Kau selalu menempel seperti lintah dan kotoran! Kau bahkan menyerah kan tubuh menjijikan mu kepada ku dengan cara yang sangat murahan! Dan sekarang kau malah berani mengusik kekasih ku. Wanita yang aku cintai! Aku benar-benar muak pada mu Clarisse!"
"ARRGGHH"
Alexander kemudian menendang tubuh Clarisse hingga wanita itu tersungkur di tanah yang basah. Namun Clarisse masih mampu untuk sadar namun kaki nya tidak mampu untuk berdiri.
Wanita itu mencoba menghindar dari amukan suami yang dia cintai. Takut sangat takut. Clarisse benar benar takut sekarang. Apalagi ketika Alexander mencabut pedang yang sedari tadi dia bawa di pinggang nya.
Clarisse merangkak mencoba menjauh. Tubuh nya sekarang sudah lemah wajah nya membiru, sudut bibir dan hidup nya berdarah. Sedang kan dari bawah perut nya keluar darah yang sangat banyak.
"Alex aku mohon ini sangat sakit!" raungan kesakitan dari Clarisse tidak di hiraukan oleh Alexander. Malah pria itu tersenyum seraya mendaki ke arah Clarisse yang merangkak menjauh dari Alexander yang sedang murka.
"kau tau Clarisse! Sudah banyak sekali aku menolak mu namun kau tetap batu yang tidak tau diri. Seorang putri angkat seperti mu ingin bersanding dengan ku itu hal yang sangat memuakkan. Jika aku memperkarakan mu melalui jalur hukum kekaisaran maka aku yang akan di salah kan karena memiliki seorang kekasih ketika aku masih mempunyai istri. Lagi pula keluarga angkat mu itu pasti akan merengek ke pada kaisar dan ku yakin tidak akan mudah menggeret mu ke tiang gantung. Jadi cara ini lebih mudah untuk di lakukan!" ucap Alexander sambil menodongkan pedang nya ke arah leher Clarisse.
Clarisse sangat takut apalagi ujung pedang tajam itu sudah mengenai leher nya.
"Apa yang kau lakukan Alexander!! kau.. kau tidak akan membunuh ku kan. ingat lah Alex, aku ini istri mu. istri sah mu! dan bahkan aku sedang mengandung anak mu!"
"itu bukan anak ku Clarisse! aku tidak menginginkan mu sejak awal. dan anak itu hadir juga karena rencana busuk mu! kau adalah wanita murahan rendah! wanita kejam seperti mu memang pantas mati. kau sudah beberapa kali mencelakai Odelia dan kali ini aku tidak akan mengampuni mu!"
" Odelia j*lang itu pantas mendapatkan hal-hal yang buruk! dan kau tau jika Odelia tidak pernah mencintai mu seperti aku mencintaimu!"
"aku tidak memerlukan cinta mu Clarisse. mati lah bersama anak sialan ini!"
tanpa menunggu lama Alexander menusuk kan pedang milik nya ke arah jantung Clarisse hingga wanita itu merasakan sakit yang amat sakit.
setelah melakukan aksi nya Alexander dan pengawal nya meninggal kan tubuh Clarisse yang sudah berlumuran darah.
Tubuh itu tergeletak dengan darah yang menggenang 'semua nya salah ku, seandainya aku tidak memaksa kan kehendak ku maka aku tidak seperti ini dan Alex juga tidak akan tersiksa seperti ini. Aku terlalu memaksa kan cinta ku hingga aku mati di tangan orang yang aku cintai, seandainya ada kesempatan untuk ku maka aku akan membiarkan mu bebas Alex! Aku tidak akan memaksamu lagi! Namun itu mustahil. Maaf kan ibu mu ini calon anak ku. Kau juga terkena imbas nya Karena keserakahan ku'.
Rintik hujan berjatuhan dari langit gelap di hadapan Clarisse. Petir pun ikut menyambar raungan serigala pun bersautan.
"ini akhir hidup ku!" nafas penghabisan nya begitu mencekik. Clarisse menutup mata nya dengan perlahan.
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
hingga detik berikutnya sebuah keajaiban terjadi jiwa Clarisse tertarik keluar dan kemudian kembali dihempaskan. Dengan tiba-tiba dan nafas yang tersengal-sengal Clarisse dengan cepat membuka mata nya. Seperti orang yang tenggelam wanita itu meraup udara sebanyak-banyaknya. Dan terbangun hingga terduduk.
"di mana aku dan kenapa semua gelap juga kenapa aku tidak memakai sehelai baju!"
entah rasa syukur atau pun rasa kesal. Clarisse kembali ke masa di mana dia menjebak Alexander dengan obat perangsang. Namun begitu sial karena kembali di saat dia dan Alexander sudah melakukan hubungan intim.
Dengan cepat Clarisse memakai gaun nya kembali. Wanita itu tidak ingin jika Alexander sadar dan murka pada nya apa lagi jika tidak salah perhitungan beberapa saat kemudian ada seorang bangsawan kelas rendah yang di bayar Clarisse untuk menangkap basah mereka.
Mengingat rencana nya itu Clarisse benar benar tak habis pikir dengan diri nya yang sangat licik. Pantas saja Alexander membunuh nya di masa depan.
Kesialan lagi-lagi terjadi belum sempat Clarisse memakai gaun nya kembali Alexander sudah sadar dan terduduk di ranjang dengan menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang. Pria itu menatap ke arah Clarisse dengan tatapan yang sedikit kesal.
"apa yang kau lakukan pada ku wanita ular! Rencana mu kali ini benar-benar membuat ku muak!" Alexander sangat marah karena di jebak seperti ini.
Apa lagi ini masih di wilayah kekaisaran. Jika ada yang tau mereka melakukan hal yang tidak pantas seperti ini maka mau tidak mau mereka akan di nikahkan atau hukum pengasingan bahkan hukum gantung yang akan mereka dapatkan.
"maaf kan aku Alex. jika tau seperti ini aku tidak akan melakukan rencana kotor ini! Aku benar-benar minta maaf. Dan aku janji ini yang terakhir kali nya aku mengganggu hidup mu!" ucap Clarisse dengan berusaha tenang.
Clarisse sudah berjanji jika dia di beri kan kesempatan maka dia akan menjauh dan berhenti mengganggu Alexander. Clarisse akan mengubah tujuan hidup nya sekarang.
"tapi kali ini aku mohon pada mu untuk melupakan kejadian ini dan anggap lah hal ini tidak pernah terjadi. Dan karena ini rencana busuk ku maka aku akan menggagalkan nya". Ucap Clarisse sambil memakai kembali gaun nya. Rambut panjang wanita itu sedikit berantakan dan juga wajah nya.
Kegiatan yang di lakukan Clarisse tak luput dari pandangan Alexander. Pria itu menatap kesal dan aneh. Lady gila ini mengatakan hal-hal yang tak masuk akal. Lady yang selalu menempel pada nya itu mengatakan hal-hal aneh, yang sedikit membuat Alexander tersinggung.
Beberapa saat kemudian setelah Clarisse berhasil memakai gaun nya wanita itu terlihat seperti seseorang yang terburu-buru. Bahkan dia mengabaikan Alexander yang sedang menatap nya dengan pandangan yang kesal.
"apa yang kau maksud wanita ular! Kau ingin aku melupakan rencana busuk mu saat ini?"
"ya lupakan itu akan membuat masa depan menjadi lebih baik. Dan satu lagi jangan memberi tahu aku berada di sini! Anggap lah kau hanya seorang diri di sini!" setelah mengucapkan hal itu Clarisse segera bergegas untuk bersembunyi. Wanita itu masuk kedalam lemari besar yang ada di kamar tamu milik kekaisaran yang saat ini mereka tempati.
Alexander menyaksikan hal gila yang di lakukan Clarisse. Pria itu menyadari jika Clarisse si wanita arogan yang kejam hari ini terlihat aneh. bahkan dari tatapan mata nya tadi membuat Alexander sedikit kesal. Pancaran mata Clarisse sedikit berbeda.
Beberapa detik kemudian bertepatan dengan Clarisse yang bersembunyi dengan kasar beberapa orang masuk ke dalam kamar tersebut. Diantara nya ada orang penting kekaisaran dan Juga beberapa pengawal.
orang suruhan Clarisse menatap aneh kamar itu. 'kenapa cuma ada Grand Duke saja? Kemana lady Clarisse?' batin wanita tua istri dari Baron Kenneth yang mata duitan itu.
"tuan Grand Duke Alexander apa yang sedang anda lakukan di sini?" perdana Mentri Kaisar yang tidak lain dan tidak bukan adalah kakak laki-laki dari Clarisse.
"tidak bisa kah kau lihat aku sedang tidur Morgan!" dengan santai Alexander menjawab pertanyaan dari pria 30 tahun itu. Anak tertua dari keluarga Corleone.
"Baroness Kenneth mengatakan jika dia melihat kau dan adik ku masuk ke kamar ini sejak tadi malam dan baroness Kenneth mengatakan jika kau dan adik ku menghabiskan malam bersama! Tapi aku rasa di sini ada kekeliruan. Baroness Kenneth seperti nya salah melihat. tidak mungkin kau tidur dengan adik ku saat ini. Walaupun dia sedikit tidak bisa di atur aku tau dia tidak akan melakukan hal itu!" Morgan lega dan sedikit kesal dengan ucapan istri dari Baron Kenneth di samping nya ini.
Sementara Clarisse menutup mulut nya agar persembunyian wanita itu tidak terlihat. Dia tau Alexander akan mendukung tindakan nya ini. Hanya sampai mereka pergi maka Clarisse juga akan pergi dari tempat ini.
"baroness Kenneth benar Morgan. Aku memang tidur dengan adik mu". Ucapan santai dari Alexander membuat dua orang kakak beradik itu terkejut seketika.
Morgan menatap tajam kearah Alexander. Sementara Clarisse tak habis pikir dengan ucapan Alexander.
Namun tiba-tiba terdengar suara tertawa dari Morgan. Pria itu mengira jika Alexander sedang bercanda.
"kau lucu sekali Grand Duke Maximilians jika kau tidur dengan adik ku maka kau tidak sendirian seperti saat ini"
"aku benar-benar tidak sendirian. Kau bisa melihat nya di sana!" Alexander masih di atas ranjang dan menutupi tubuh polosnya dengan selimut. Pria itu menunjuk ke arah lemari besar di mana Clarisse bersembunyi.
Clarisse benar benar terkejut dengan ungkapan yang di berikan oleh Alexander apa lagi saat pintu lemari itu di buka dengan paksa oleh dua orang pengawal. Berakhir sudah, Clarisse sudah ketahuan.
Morgan menatap marah sang adik yang keluar dari persembunyiannya.
"kakak, saya bisa menjelaskan semuanya. Ini tidak seperti yang kakak bayang kan. Aku dan Grand Duke Maximilians tidak melakukan apapun!" Clarisse harus mencari alasan dan celah agar bisa keluar dari rencana busuk yang dia buat sendiri.
Jika dia Clarisse yang dulu maka, dia akan sangat bahagia dengan kejadian ini. Namun saat ini dia Clarisse yang baru. Clarisse yang sudah mengikhlaskan cinta nya yang menggebu-gebu.
" bagaimana kakak bisa percaya Cla! Kau saat ini berada di satu kamar yang sama dengan seorang lelaki. Orang lain pun akan berfikir hal yang sama seperti kakak!" ucap Morgan dengan nada yang marah.
"kak jika aku tidur dengan Grand Duke Maximilians tidak mungkin aku masih memakai gaun ku lagi pula mana mungkin Grand Duke Maximilians mau tidur dengan ku. Dia bahkan sangat tidak menyukai diriku. Ku mohon kakak. Aku benar-benar tidak melakukan apapun dengan Grand Duke Maximilians"
Mendengar penjelasan dari Clarisse sedikit membuat amarah Morgan reda.
Mendengar ucapan dari Clarisse entah kenapa membuat Alexander sangat kesal. Pria itu memungut celana nya yang tergeletak di lantai dan memakai nya di hadapan orang-orang tersebut tanpa rasa malu.
"akui saja jika kau dan aku sudah menghabiskan malam bersama. Apa bukti ini belum cukup untuk mu?" Alexander melempar kan selimut putih yang terdapat bercak darah.
Bukti tersebut membuat semua orang yang ada di situ terkejut termasuk Morgan yang kembali marah.
Sementara Clarisse berusaha untuk mencari alasan lagi.
"itu bukan milik ku tuan. Dan bisa saja tuan Grand Duke bermalam dengan wanita lain sebelum saya masuk!" Clarisse tidak mau menikah dengan Alexander lagi. Jadi wanita itu harus benar benar keluar dari masalah yang dia buat sendiri.
"dasar wanita ular. Kau pikir aku pria gila yang bermalam dengan banyak wanita? Baiklah jika bukti itu tidak cukup untuk mu maka ini pasti akan cukup. Tinggal meminta salah satu pelayan wanita yang akan membuktikan nya!" Alexander sangat kesal dengan Clarisse yang dari tadi mencoba untuk mengelak dari perbuatannya.
Pria itu kemudian memperlihatkan celana dalam wanita yang benar benar milik Clarisse. Sambil tersenyum miring ke arah Clarisse.
' sial!! Kenapa bisa aku melupakan celana dalam brengsek itu!'
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!