Adinda seorang gadis cantik dan cerdas berasal dari kota Bandung.
Berasal dari keluarga sederhana membuatnya jauh dari kata manja
Ayahnya pak Irwan hanya seorang buruh pabrik tekstil di kota nya dan ibu nya Bu Sinta seorang ibu rumah tangga, Dinda memiliki seorang adik laki-laki bernama Arif yang kini masih sekolah di bangku SMA
Adinda adalah siswa berprestasi disekolahnya ia bersekolah di SMA negri di kota Bandung dan berkat kecerdasan nya ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di universitas negri ternama di kota Bandung
Kini adinda telah lulus dengan nilai kelulusan tertinggi di fakultas nya
" Bu... Ibu... " panggil Dinda
" iya ada apa sih din? kenapa teriak-teriak gitu " tanya ibu
" Bu... Dinda dapat panggilan kerja di jakarta " ucap Dinda bahagia
" wah...di perusahan yang kamu bilang bagus itu din? " tanya ibu
" iya Bu " jawab Dinda
" Alhamdulillah... tapi... Kamu jadi jauh dari ibu nak " ucap ibu sedih
" assalamualaikum " ucap ayah Dinda yang baru saja pulang kerja
" waalaikumsalam " ucap Dinda dan Bu sinta
" ada apa ini? Kok ibu sedih gitu? " tanya ayah
" Dinda dapat panggilan kerja di Jakarta yah, ibu sedih karena Dinda akan jauh dari kita " kata ibu menjelaskan
" Yah.. Bu.. jarak Jakarta-Bandung kan cuma 3jam jadi Dinda bisa pulang kapan saja Dinda mau, kalau ibu dan ayah mau berkunjung juga bisa
" ini kesempatan bagus untuk karir Dinda Yah Bu, orang-orang berlomba untuk bisa masuk di perusahaan ini, bahkan warga jakarta nya sendiri pun sulit untuk masuk kesana, ini kesempatan emas untuk Dinda " ujar Dinda
Ayah mendekati Dinda dan mengelus bahu sang anak " Ayah restui kamu untuk ke Jakarta nak, pergi lah kejar mimpi mu, Ayah akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu " ucap ayah Dinda
" ibu juga akan selalu mendoakan dimana pun kamu berasa semoga kemudahan. Dan kebahagiaan selalu menyertai mu nak " ucap ibu Sinta
" terimakasih Yah, Bu, Dinda janji akan sering pulang untuk mengunjungi ayah dan ibu " kata Dinda.
Mereka saling memeluk menumpahkan rasa satu sama lain
seminggu kemudian... Hari ini Dinda bersiap untuk pergi ke Jakarta sesuai jadwal interview nya di perusahaan tersebut.
Ayah,ibu dan adiknya mengantar Dinda sampai ke terminal
" yah, Bu, Dinda pamit doakan Dinda ya " ucap Dinda mencium tangan orang tua nya
" iya nak, hati-hati di jalan jangan tinggalkan solat dan segera hubungi ayah kalau sudah sampai jakarta ya " ucap ayah
" iya yah " jawab Dinda
" baik-baik disana ya nak, jaga diri jaga pergaulan " kata ibu
" baik Bu " jawab Dinda
Dinda bergeser menghadap adiknya yang sedari tadi menunduk menahan tangis
" hey... Kenapa nangis, cowok kok cengeng, nurut sama ayah dan jaga ibu selama teteh di jakarta, belajar yang bener, tiap bulan teteh akan kirim uang untuk biaya sekolah kamu, jadi jangan sia-sia kan kerja keras teteh ya " ucap dinda
" iya teh.. Teteh hati-hati di sana ya " kata Arif
" iya " jawab Dinda memeluk adiknya
" ya udah Dinda berangkat ya Bu, yah " ucap nya
" iya nak "
" assalamualaikum "
" waalaikumsalam "
Dinda naik ke bus dan bus mulai meninggalkan terminal
Ayah dan ibu serta adik Dinda pulang ke rumah setelah mobil yang Dinda tumpangi melaju dan tak terlihat lagi.
" ya Allah lancarkan segala urusan ku, berkahi setiap langkah kakiku untuk membantu perekonomian keluarga ku, amiin " doa Dinda dalam hati
Setelah kurang lebih 3 jam bus yang Dinda tumpangi sampai di jakarta
Dinda hanya membawa tas ransel besar dan tas selempang untuk menyimpan barang berharga nya
Setiba nya di terminal jakarta Dinda melihat lagi chat panggilan kerja yang ia dapat untuk melihat alamat perusahaan tersebut
Dinda bingung naik angkutan apa untuk pergi ke daerah itu, akhirnya Dinda memutuskan untuk naik taksi online, tak apalah lebih mahal sedikit asalkan Dinda bisa langsung sampai di daerah yang ada di surat panggilan, Karena Dinda tau di jakarta ini sangat padat dan sulit untuk mencari alamat apalagi bagi orang baru seperti nya.
Tak lama taksi nya tiba
" mba Dinda ya " tanya sopir taksi
" iya pak " lalu Dinda naik
" sesuai aplikasi ya mba? " tanya sopir
" iya pak " kata Dinda
" baru ya mba di jakarta? " kata sopir
" iya pak, saya baru saja sampai dari Bandung " ucap Dinda
" oh... Pantas keliatan kikuk, hati-hati mba penjahat di jakarta bisa mengenali orang yang baru tiba disini untuk jadi incaran nya " ucap sopir
" mmm... Iya terimakasih sudah di ingatkan " kata Dinda
mobil terus melaju dan beberapa menit kemudian sampai di depan gedung tinggi pencakar langit yang terlihat begitu mewah
Dinda turun dari taksi dan berdiri di sebrang gedung dengan mental ke depan gedung yang bertulis" BLUE LIGHT corporation "
" oh jadi ini tempat ku kerja besok, gedung nya bagus banget " ucap Dinda dalam hati gembira
" aku harus cari tempat kos dekat sini dulu " ucap Dinda
Kemudian ia berjalan mencari tempat kos terdekat
" pak.. Permisi di dekat sini ada tempat kos putri ga ya? " tanya Dinda pada bapak pedagang di pinggir jalan
" oh.. Neng lagi cai kost ya, bentar neng abang ada kenalan di gang belakang mudah-mudahan masih ada yang kosong ya, Abang telepon dulu orang nya ya " kata abang tersebut
Dinda mengangguk dan Abang itu menelpon seseorang
Setelah selesai telepon ia mengabarkan kepada Dinda kalau masih ada kontrakan kosong disana
" ayo neng abang antar, lumayan kan nanti Abang dapat komisi " kata Abang itu lalu menitipkan gerobaknya pada teman sesama pedagang
" titip bentar ya, gue mau antar si neng ini ke kost nya Bu sari " kata Abang itu
Dinda mengikuti langkah Abang itu masuk gang kecil, tak jauh dari gang mereka tiba di rumah petak yang berjejer
" assalamualaikum Bu sari " sapa Abang
" waalaikumsalam " jawab ibu-ibu yang ada di depan rumah nya sedang duduk santai
" ini Bu yang tadi mau kost disini " kata si Abang
" oh iya, makasih ya Jo, udah di anterin kesini " kata Bi sari
" iya Bu, saya permisi " kata si Abang
dan Bu sari memberi uang untuk si Abang tersebut
" Bu... Saya adinda " ucap Dinda menyodorkan tangan
" saya Bu sari pemilik kontrakan disini "
" kebetulan masih ada satu kamar yang kosong Karena yang isi baru aja keluar tadi malam, tuh yang paling depan " kata Bu sari menunjuk lokasi kamar kosong tersebut
" mari saya antar " kata Bu sari lagi
" iya Bu " mereka berjalan ke depan
Kos nya lumayan bagus, pintu kamar berjejer dan di depan nya ada pohon mangga besar yang membuat teduh dan nyaman. Selain itu juga bersih karena Bu sari menyewa orang untuk bersih-bersih di area kost nya.
" ini kos nya din, silahkan di lihat dulu " kata Bu sari
Dinda masuk dan melihat ke dalam, kos tersebut ada 3 ruangan, ruang depan, dan satu kamar di samping ruang depan dan di belakang ada dapur minimalis serta kamar mandi
" bagus,rapi dan bersih Bu kayanya saya cocok " ucap Dinda di sambut senyuman oleh Bu sari
" iya din, ibu sengaja sewa orang untuk bersih-bersih setiap hari disini jadi meskipun kosong tetap terawat " ucap Bu sari
" berapa harga perbulan nya Bu? " tanya Dinda
" 800rb untuk yang ini, kalau kamu mau yang lebih besar ada di belakang dan kebetulan masih ada yang kosong, kalau yang lebih besar harga ya 1juta perbulan " kata Bu sari
" Dinda ambil yang ini saja Bu, ini sudah cukup karena Dinda cuma sendiri " ucap Dinda
" ya sudah, ini kunci nya kamu bisa tempati sekarang juga dan uang sewa nya di bayar di muka ya din " kata Bu sari
" iya bu, ini uang sewa untuk 1 bulan ke depan, terimakasih ya Bu " ucap Dinda
" iya ibu juga terimakasih ya, semoga kamu betah "
" oh iya satu lagi peraturan di kost ibu, bagi yang belum menikah ga boleh bawa laki-laki ke dalam kost ya " ucap Bu sari
" iya Bu Dinda paham " ucap Dinda
" ya sudah ibu permisi ya " Bu sari melenggang keluar
Dinda langsung membereskan semua bajunya karena di kost ini sudah di lengkapi dengan kasur dan lemari serta ada juga meja kecil lengkap dengan kursi nya, jadi Dinda hanya perlu membereskan baju-baju saja ke dalam lemari
Setelah selesai membereskan baju nya Dinda juga membereskan berkas yang besok akan ia bawa ke perusahaan untuk persyaratan panggilan kerja nya
" ya ampun aku lupa kasih kabar ke ayah dan ibu " lalu Dinda mengambil ponselnya dan menghubungi orang tua nya
" hallo yah " sapa Dinda
" hallo nak, kamu sudah sampai jakarta? Ayah nunggu telepon dari kamu sejak tadi " ucap ayah
" iya maaf yah tadi Dinda sibuk cari kostan sampai lupa ngasih kabar " ucap Dinda
" sekarang kamu sudah dapat kost nya? Tanya ayah
" sudah yah, di belakang gedung kantor Dinda, jadi kalau ke kantor cukup jalan kali aja " kata Dinda
" syukurlah nak, ini ibu mau bicara " kata ayah
" din... Jaga kesehatan ya nak " ucap ibu
" iya Bu, ibu juga " kata Dinda
" ya sudah kamu istirahat dulu, biar besok pertama hari kerja badan kamu fit " kata ibu
" iya Bu, ya udah Dinda tutup telepon nya ya " ucap Dinda
" iya nak " telepon terputus
karena waktu sudah malam dan Dinda juga sangat lelah setelah perjalanan dari bandung ke Jakarta akhirnya ia terlelap
Esok pagi...
Dinda bangun pagi sekali dan bersiap untuk pergi ke kantor
Dinda menggunakan setelah kantor rapi dengan sepatu pantofel hitam nya, rambut indahnya ia biarkan tergerai dengan makeup flawless adinda berangkat ke kantor baru nya
setiba nya di kantor
" permisi mba, saya adinda shadiqa, saya mendapatkan surat panggilan kerja di kantor ini "
" coba perlihatkan bukti pemanggilan nya mba " pinta resepsionis
Lalu Dinda menunjukan bukti email yang ia dapatkan
" oh... Disini tertera anda di terima sebagai sekertaris CEO dan anda diminta menemui pak Doni, silahkan ke lantai 12 untuk menemui pak Doni asisten CEO " ucap resepsionis
" baik terimakasih mba " Dinda berjalan menuju lift untuk naik ke lantai 12
Ting... Bunyi lift
Adinda sampai di lantai 12 dan segera menemui Doni asisten CEO seperti yang di katakan resepsionis tadi
tok tok tok
" masuk " kata orang di dalam
" pak ada yang ingin bertemu " ucap keamanan di lantai 12 yang mengantarkan Dinda ke ruangan Doni
" oh iya... Suruh masuk " ucap Doni
" silahkan Bu " ucap security
Dinda masuk dengan sopan
" pagi pak " sapa Dinda
Doni yang sedang sibuk dengan laptopnya mengangkat wajah mendengar sapaan dari Dinda
" Adinda ya? " tanya Doni
" iya pak saya Adinda shadiqa yang kemaren dikirimi surat panggilan kerja " kata Dinda
" silahkan duduk " suruh Doni
" Adinda...kamu tau kamu akan di posisikan dimana? " tanya Doni
" tau pak, sekertaris CEO " jawab Dinda
" iya... Kamu akan di tempat kan sebagai sekertaris CEO, tapi... Kamu harus punya mental yang bagus untuk itu, mungkin akan banyak tekanan dalam pekerjaan ini yang akan menguras emosi dan tenaga kamu, apa kamu siap? " tanya Doni
" saya siap pak " jawab Adinda tegas
" bagus... sekarang kita saya ke ruangan CEO " ajak Doni
" baik pak " jawab Dinda
" oh iya untuk segala persyaratan yang saya minta kemarin taruh saja di meja saya " ucap Doni
" baik pak " jawab Dinda
Dinda menaruh map nya di atas meja Doni lalu mengikuti langkah Doni
Tok Tok Tok
" masuk "
" maaf mengganggu pak, ini sekertaris baru pengganti Miranda, namanya Adinda shadiqa lulusan terbaik universitas negeri Bandung, semua profilnya sudah saya baca dan menurut saya sudah sesuai dengan kriteria yang anda inginkan " ucap Doni panjang lebar
" baik, terimakasih " jawab Devin
Devin Baskara adalah putra tunggal keluarga Baskara pemilik blue light corp, CEO muda bertubuh tinggi tegap dan berwajah tampan itu pewaris tunggal perusahaan besar tersebut. Devin adalah orang yang perfectsionis dalam hal apapun
Di gandrungi banyak wanita dan di puja dimanapun ia berada sudah menjadi hal lumrah bagi nya, sikap dingin nya membuat para wanita penasaran tapi tak satupun yang bisa meluluhkan hati Davin, entah wanita seperti apa yang ia cari padahal di usia nya sekarang orang tua nya selalu mendesak untuk menikah,tapi davin tak mengindahkan nya.
" siapa nama kamu? " tanya Devin
" Adinda shadiqa pak " jawab Dinda
Devin melihat Adinda dari atas sampai bawah membuat Dinda risih
" penampilan kamu oke, dan ingat jangan pernah pakai rok mini di depan saya " ucap Devin
" baik pak " ucap Dinda
" sekarang kamu boleh mulai kerja, biar nanti Doni yang arahkan "
" oh iya satu lagi, kamu harus selalu siap kapanpun saya membutuhkan mu, meskipun itu di luar jam kerja karena saya akan bayar kamu sebagai lembur " ucap devin
" iya pak " jawab Dinda
" don... Keruangan ku sekarang " titah Devin
tak lama Doni masuk ke ruangan Devin
" Don tolong kamu kasih tau apa aja kerjaan Dinda dan mulai hari ini dia sudah mulai kerja " ucap Devin
" baik pak, ayo Dinda ikut saya " ucap Doni dan Dinda mengikuti langkah Doni
" cantik " gumam Devin
" Dinda ini meja kerja kamu, dan tugas kamu mengatur semua jadwal pak Devin termasuk jadwal makan siang ...... " Doni terus menjelaskan pekerjaan dinda serinci mungkin
" ingat din, pak Devin orangnya perfectsionis jadi sebisa mungkin minimalisir kesalahan dalam bekerja "
" dan sore nanti kita ada meeting, aku dan kamu ikut pak Devin meeting persiapkan diri kamu " ucap Doni panjang lebar
" baik pak " jawab Dinda. Untung saja Dinda orang yang cerdas jadi tak sulit untuk memahami pekerjaan baru nya.
Kringg-kringg intercom nya berbunyi
" Dinda keruangan saya sekarang " ucap Devin
" iya pak " lalu Dinda bergegas ke ruangan Devin
tok tok
" masuk din " kata Devin
" ada apa anda memanggil saya pak? " tanya Dinda
" meeting nanti sore apa materi nya sudah siap? " tanya Devin
" sedang saya siapkan pak " jawab Dinda
" kalau sudah selesai tolong hubungi klien bahwa meeting nya kita majukan 2 jam, karena saya ada janji " ucap Devin
" tapi pak " Dinda baru saja mau protes
" kerjakan sekarang Dinda " suruh Devin
" baik pak " jawab Dinda
" apa-apa sih pak Devin main rubah jadwal seenaknya, gimana caranya ngomong sama klien coba kalau gini " gerutu Dinda
Hari sudah Sore sudah saat nya mereka pergi meeting.
saat meeting berlangsung,Dinda tak banyak bicara ia memperhatikan apa yang di lakukan Doni dan devin, untuk bahan pembelajaran bagi dirinya kedepan nya.
meeting selesai dan dinda mendapat pujian dari Devin dan doni karena materi yang dinda susun sangat bagus
Hari demi hari telah di lalui adinda kini satu bulan sudah adinda bekerja di blue light. Saat gajian tiba Dinda menelpon ibu nya di kampung
" hallo Bu... " sapa Dinda
" hallo nak kamu apa kabar? Ibu kangen " jawab ibu
" Dinda sehat Bu, Dinda juga kangen sama orang rumah " kata Dinda
" Bu... Dinda udah transfer uang gaji pertama Dinda ke rekening ayah nanti bilang ayah tolong di cek ya Bu " kata Dinda
" din.. Kamu gunakan saja untuk keperluan kamu disana, kamu kan jauh dari ibu takut nya kamu butuh sesuatu, ibu mah sudah ada ayah disini " kata ibu
" ga apa-apa Bu, Dinda udah ambil untuk bayar kontrakan dan ongkos sehari-hari saja sudah cukup Bu " ucap Dinda
" terimakasih ya nak, akan ibu gunakan dengan baik uang hasil keringat kamu " ucap ibu
" iya bu, pakailah untuk keperluan di rumah " kata Adinda
" iya nak, kamu jaga diri disana ya " kata ibu
" iya Bu, ya sudah Dinda mau kerja lagi ya Bu " pamit Dinda "
" iya nak " telepon terputus
tanpa Dinda sadari Devin mendengar percakapan nya dengan sang ibu
" benar apa kata Doni, dia berasal dari keluarga sederhana, tapi tutur kata nya sangat sopan kepada ibu nya " Devin tersenyum semakin terpesona dengan kesopanan Dinda
Devin memanggil Doni ke ruangan nya, tak lama Doni datang
" ada apa vin? " ucap Doni tanpa embel-embel formal karena sedang tak ada siapapun
" Don acara famegath besok jadi kan? gue mau Dinda satu mobil sama gue " ucap Devin
" waw waw waw... Ada apa gerangan dengan mu bos? " ejek Doni
" biasanya anti banget Ama mahluk yang namanya cewek, lah karang pengen deket-deket. Lo naksir Dinda ya? " tanya Doni
" bukan urusan Lo " kata Devin
" tenang bos gue dukung 1000% " kata Doni
" Dinda itu emang cantik, badan tinggi semampai, body nya gitar spanyol, kulitnya bersih bagai porselen, kalo Lo ga mau buat gue aja " kata Doni
" dasar Lo " ucap Devin
" gue tertarik aja, dari awal gue liat dia kaya beda aja dari cewek lain, ga tau itu perasaan suka atau bukan " kata Devin
" akhirnya... Hampir aja gue percaya kalau Lo homo " ucap Doni
" sialan " omel Devin
" lagian Lo tuh aneh jadi cowok tidak memiliki kehangatan, padahal nih ya asal Lo tau bercinta itu bisa menghilangkan segala beban bro " ucap Doni
" CK... Emang gue kaya Lo yang nanem saham dimana aja, gue tuh cuma mau benih gua tumbuh di lahan terbaik biar hasilnya berkualitas, ga kaya Lo sembarangan " ucap Devin
" ya... Itu kan tidak untuk di panen vin " kata Doni
" tapi... Oke lah gue dukung dan besok gue jamin Dinda satu mobil sama Lo, sekarang gue mau kasih tau Dinda dulu " kata Doni
" oke, thanks ya " ucap Devin
" sipp " Doni mengacungkan jempolnya
Doni keluar dari ruangan Devin dan menghampiri Dinda
" hai din... Sibuk? " tanya Doni
" eh, pak Doni. Enggak kok, ada apa ya " tanya Dinda
" jangan panggil bapak dong, panggil mas oke? " ucap Doni
" iya pak eh mas Doni " kata Dinda
" gini Din nanti di acara famegath kamu naik mobilnya pak Devin ya, biar gampang kalau dia butuh sesuatu karena saya bawa mobil sendiri " kata Doni
" tapi pak, eh mas apa pak Devin ga keberatan? " tanya Dinda
" oh tenang aja saya sudah konfirmasi kepada beliau " kata Doni
" iya baik kalau begitu " ucap Dinda
" oke saya ke ruangan dulu " ucap Doni
" iya mas" Dinda mengangguk sopan
baru saja Dinda akan melanjutkan kerjaan nya tapi bel berbunyi yang menandakan jam makan siang untuk para karyawan
Dinda berjalan menuju kantin, disana sudah di tunggu oleh 2 sahabat baru nya yaitu Selly dan Mira
" hai sel, mie udah sampe aja nih " sapa Dinda
" udah dong,,,, urusa. Perut ga boleh di tunda biar strong menghadapi segala rintangan hidup, hahaha " ucap Selly
" Lo juga udah kita pesenin kaya biasa " ujar Mira
" oke thanks ya mir " ucap Dinda
tak lama makanan mereka datang dan langsung di santap oleh ketiga gadis cantik tersebut
" oh iya sel, mir, sorry besok gue ga bisa satu bus sama kalian, soalnya pak bos minta gue naik mobilnya " ucap Dinda
Selly sampai tersedak karena kaget
" woi... Slow slow... " kata Mira.
" anjir gue Ampe keselek, Lo serius din? " tanya Selly
" iya, tadi pak Doni yang kasih kabar " ucap Dinda
" wah wah wah... Rekor baru din, Lo tau selama ini pak Devin itu anti banget sama yang mananya cewek sampe beredar kabar kalau dia itu gay " Selly berbisik
" dan Lo tau kenapa Miranda sekertaris nya ngundurin diri? Karena miranda dengan berani nyatain perasaan nya ke pak Devin dan di tolak mentah-mentah sama doi, akhirnya Miranda mali sendiri dan ngundurin diri " ucap Selly
" jangan-jangan dia suka sama Lo din? " kata Mira
" ya ampun si Mira ngigo nya kejauhan " ucap Dinda
" due disuruh semobil sama dia paling juga disuruh jadi kacungnya, biar dia gampang nyuruh-nyuruh gue " kata Dinda
" yah... Kita ga bisa ngerumpi dong " ucap Selly
" ga apa-apa nanti di lokasi kan bisa ketemu " kata Mira
" iya ya " kata Selly.
" berangkat jam berapa sih besok? " tanya Dinda
" kumpul di sini jam 6 pagi " kata Selly
" busetttt pagi bener " jawab mira
" iya pagi banget ya " ucap Dinda
" ya biar ga macet di jalan kali, udah gitu persiapan berangkat nya aja pasti lama, secara semua karyawan di angkut " ujar Selly
" iya bener " lanjut Mira
tak terasa jam makan siang sudah habis
" udah masuk aja, yu balik " ajak Mira
Mereka jalan bertiga menuju meja masing-masing
Mira dan Selly adalah bagian pemasaran dan ruangan mereka satu lantai dengan ruangan CEO itu sebabnya bisa dekat dengan Dinda.
Mereka kembali melanjutkan pekerjaan nya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!