NovelToon NovelToon

Kawin Kaget (Ketika Teman Jadi Pasangan)

Sah !

" sah "

"sah "

"sah"

Suara menggema diruangan luas nan ramai setelah Aldeandra hadi kusuma mengucapkan kata sakral untuk mengikat janji suci dengan atas nama ku Rachelia alviana ruslan.

Hah... tidak lebih tepat nya aku dipaksa menikah dengannya setelah drama kakak tiriku angelika menghilang entah kemana.

Mungkin ia tak ingin menikah dengannya lantaran dean lumpuh setelah mengalami kecelakaan 2 minggu yang lalu padahal pernikahan mereka sudah direncanakan jauh jauh bulan setelah mereka pacaran kurang lebih 2 tahun.

Bukan masalah kenal tak kenal tapi aku sangat mengenalnya dia teman yang baik kami sudah saling kenal sejak sekolah menengah pertama.

Ya kali orang tua kami saling mengenal karena bagaimanapun ternyata mereka sudah berteman sejak sekolah diluar negri..

" selamat ya sayang " ucap tante nimas mamah dean kepadaku yang kujawab dengan senyuman yang terpaksa. Siapa juga yang mau menikah kaget seperti ini.

" iya tante makasih " ucapku sambil bersungkem padanya.

" selamat ya sayang mulai sekarang jangan panggil om dan tante lagi tapi mamah sama papah ok " ucap papah dean dengan sumringah.

" makasih om eh papah " ucapku masih dengan wajah tak bersemangat.

Kalian bayanginlah bagaimana jadi aku yang awalnya jadi bridesmaid malah jadi manten kaget ya syok apalagi ingin pingsan tapi gak lucu emangnya aku punya pwnyakit kejang. Astaga...

" mamah sama papah gak usah ngasih selamat sama aku kasihnya ke angel aja " ucap ku ketus kesal karena papahku akan mengirimku ke papua kalo aku tak mau menjadi pengantin pengganti karena anak kesayanganya yang menghilang itu.

" dasar anak nakal kalo papah kirim ke papua baru tahu rasa " ancam papah sambil tertawa meledek yang membuatku cemberut dan merasa terancam seolah mengingatkan.

Aldeandra juga melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan bisa dibilang sekarang bagian mengharukan dalam pernikahan yakni sungkeman tapi disini gak ada yang namanya air mata malah saling meledek.

Jangan tanya mamah tiriku walaupun dia tersenyum bahagia hari ini tapi aku percaya hatinya yak jauh dari kata munafik. Kenapa dimana mana ibu tiri itu jahat ya!

Acara lancar dan singkat setelah aku akhirnya mau menggantikan angel menjadi pengantin wanita, dan pernikahan ini sederhana dan rahasia hanya keluarga inti dan kerabat yang hadir dirumah ini.

Aku terdiam di balkon kamar ku dan mengingat apa yang terjadi beberapa jam lalu tak kusangka statusku berubah dalam sehari padahal kemarin aku pulang karena papah memintaku agar hadir dipernikahan angel karena bagaimanapun aku ini masih keluarga ruslan.

" rachel mau kan kamu papah jodohin dengan aldeandra "

" gak mau pah bukanya hari ini dean menikah dengan angel "

" ayolah tolong papah cuma kamu harapan papah "

" papah ini kenapa sih kok malah nyuruh aku yang nikah sama dean bukanya dia mau nikah sama angel"

" ayolah nak... " papah menghela nafas berat " angel kabur entah kemana "

" loh kok bisa " aku pura pura terkejut sebenarnya aku tahu tadi pagi saudara tiriku itu kabur bersama pacarnya.

" papah gak tahu pokonya kamu harus mau menikah dengan aldendra ya" bujuk papa seakan segalanya buntu.

" tapi pah... kenapa gak batalin aja pernikahannya " protesku setidaknya dari pada berakhir menyesal.

" pokoknya harus! mau gak mau kamu harus nikah hari ini sama dean kalo gak papah kirim kamu ke papua " ancam pria yang sudah lama menjadi ayahku yang membuatku berfikir apa pernikahan ini begitu penting sehingga begitu wajib.

" kok papah main ancam ancam segala aku salahnya apa ?" tanyaku memberanikan diri dan sudah mulai geram.

" salahnya karena kamu anak papah " salahku katanya miris banget siapa juga yang mau lahir dari istri kedua hermawan ruslan.

" tolonglah nak kali ini saja mau yah nikah sama dean " bujuknya dengan sangat lembut yang membuatku sedikit melunak.

Bukan pernikahan yang ku takutkan bukan pula pengantin pria yang kukenal galak alasanya menerima pernikahan ini tapi ancaman papah yang gak main main.

Aku masuk kedalam kamar kulihat aldeandra duduk dikursi roda menatap sinis padaku.

" apa lihat lihat " ucap aldeandra dengan wajah dingin

" dih siapa juga yang liatin elo orang mau masuk juga" ucapku membela diri.

" minggir gue mau keluar " ucapnya lagi.

aku hanya menganga tak percaya, semenjak lelaki itu mengalami kecelakaan dan di vonis lumpuh sikapnya jadi dingin kaya es di pulau antartika gak ada senyum senyumnya gak ada manis manisnya le mineral aja air putih yang ada manisnya lah dia muka doang yang tampan tapi sikap nya gak manis.

" pantes si angel kabur juga dia udah kepala dingin " gumamku terserah lelaki itu dengar atau tidak aku tak peduli.

hari ini aku tak diperbolehkan kemana mana dan harus menemani si lumpuh itu.

Menyebalkan banget kan tampan sih tapi kalo galak apalah artinya terlalu tampan semia cewek juga maunya yang perhatian bukan yang merk bagus tapi gak perhatian ya percuma.

Aldeandra masih sibuk diluar ternyata lagi telponan sama seseorang samar samar aku dengar.

" jadi benar dia bersama alan " ucap dean.

Kulihat tangannya mengepal menahan amarah.

" biarkan saja sekarang aku tak peduli lagi dengan angel semuanya sudah berakhir "

" baik ko makasih "

Aldeandra mematikan ponselnya dan segera aku pergi takut ketahuan kalo aku nguping.

Hari semakin sore aku pergi ke kamar mandi dan kebetulan aldeandra juga ingin mandi.

" aku duluan kamu nanti aja "

" barengan aja toh kita menikah" ucap aldeandra seenak jidat.

" enak aja barengan jangan cari kesempatan dalam kesempitan ya " sindirku.

" kamu mau mandi sekalian aja bantu aku mandi " tak biasanya dia minta tolong.

" maksudnya mandiin kamu ogah " ucapku menolak keras.

" terus kalo bukan kamu siapa lagi "

Aku berfikir aldeandra benar gimana pun juga kita sudah sah jadi pasutri akhirnya aku pun mengalah " gak apa toh udah sah" gumamku pelan apa aku terlalu polos ya.

Sialnya kata dua cewek yang menjadi sahabat ku itu merusak otak dan pendirianku, sebelum mereka pulang kareena dan audy mengatakan soal cowok sixpack.

" kamu tunggu disini aku nyalain airnya mau berendam " ucapku pada dean yang tampak berdiam diri menahan sesuatu seperti marah.

" sama aku juga disini gerah mungkin ac nya mati " perasaan gue ac nya gak mati dia itu aneh ato manja kenapa sipatnya berubah ubah.

Kami pun berendam bersama , dalam keheningan otak ku mulai bergentayangan melihat tubuh polos aldeandra jujur ini mubazir tapi gak dosa sayang toh dia emang tampan walaupun gak ada roti sobek.

" mau aku gosokin " tawarku sekalian.

" boleh" ijinnya langsung membalikan badan membelakangiku.

aku mulai menggosok badanya dimulai dari punggungnya dan kemudian beralih pada dadanya. Aku menelan ludahku bulat bulat saat ular piton nya tak sengaja aku sentuh. Ngeri banget.

Terus dia membalikan tubuhnya menghadapku lagi lalu aku menggosok kakinya secara bergantian.

Dia diem aja gak ngambek ataupun larang ini itu aku fikir aldeandra bakalan tantrum.

Dia begitu menikmatinya sambil melihatku dan kulihat ada senyuman yang tak ku harapkan, aldeandra manis juga kalo tersenyum.

" ihk ada apa denganku ,, ohk rachel sadar dan bangun lah " batinku.

Selesai mandi aku juga membantunya mengeringkan rambutnya dan membantunya memakai piama.

Jangan tanya ketika aku membantu memakaikan celananya jujur aku ngeri lihat ular pitonya.

Aku sudah beberapa kali menelan ludahku terpaksa, ahk kalo tiap hari begini bisa kejang gue tiap hari.

Aldeandra juga kadang tak sengaja melihat gundukan dadaku tapi kubiarkan saja udah terlambat kita sama sama sudah ternodai , tenanglah hanya kali ini saja dalam benaku.

*****************************************

saat menyusup ke kamar orang tuaku dan mengambil laptop milik papah aku segera mematikan cctv di dalam kamar dan kamar mandi , kebetulan papah dan mamah lagi pergi malam ini .

Aku baru sadar ada cctv dikamar saat keluar dari balkon dan setelah mendengar obrolan aldeandra siang tadi aku tak sengaja terantuk meja dan meringis hingga jatuh terduduk dan tak sengaja melihat benda kelap kelip saat aku mendekat ternyata kamarku di sadap dan juga ada beberapa cctv setelah kuperiksa.

Aku tak mengerti apa maksudnya tapi setelah bertanya pada bi asih ternyata papah berniat mengawasiku pantas setelah acara selesai papah tak hanya meminta mahar ku tapi juga memintaku melayani aldeandra dengan baik juga soal cucu.

Malam pertama

Malam yang dingin ku akui karena emang lagi hujan deras diluar sana, aku menatap aldeandra yang sibuk dengan laptopnya sedangkan aku sibuk dengan nonton drama kesukaanku tak ada yang mau memulai percakapan karena ini adalah hari yang aneh menurutku dan semoga saja ini hanya mimpi.

" rachel ... " panggil aldeandra yang membuatku menoleh.

" apa ?"

" ambilin minum kebawah aku haus " titahnya dengan lembut tapi tegas dengan suara khasnya.

" makanya cepet bisa jalan lagi biar gak repotin orang " ucapku ketus.

" kalo dirumah aku bisa ambil sendiri tapi disini gak ada lif dan kamar kamu juga berada di lantai dua , kalo kamu gak mau aku aduin ke papah ruslan "

" ihk main ancam ancam segala emangnya aku babu"

" iya kamu babu aku mulai sekarang JELAS"

Aku keluar dari kamar untuk membawakan aldeandra minum, dijalan aku terus mengumpat kesal "udah lumpuh masih aja songong kena karma kah dia makanya ditinggal kabur sama si angel " batinku.

Andai saja ini mimpi karena sumpah dia adalah teman yang paling menyebalkan bagiku aku pun tak tahu kenapa dia sangat menyebalkan, satu tahun lalu kami bertemu kembali setelah bertahun tahun lama tak bertemu.

Aku telat sekolah selama tiga tahun karena mengalami kecelakaan setelah ujian SMP, selama tiga tahun itu papahku bilang aku sempat koma dan setelah bangun sempat tak ingat apapun.

Tiga tahun itu aku tinggal di papua bersama pengawal dan asisten pribadiku, aku tak ingin tinggal disana lagi makanya ancaman papa itu adalah mimpi buruk bagiku.

" ini " aku memberikan air putih padanya dan satu kantong kresek besar yang isinya camilan.

" aku kan hanya minta air putih satu gelas kenapa kamu bawa satu botol gede " ucap aldeandra heran.

" biar kamu gak nyuruh aku naik turun terus padahal tadinya mau bawa satu galon kirain aja kamu dehidrasi makanya kena lumpuh " sindirku.

" dasar cewek gila "umpatnya padaku.

" gue gila napa elo mau ... Ngomong ngomong kalo udah nikah suami itu imam dan istri itu makmum berarti kalo gue gila berarti elo lebih gila dong" ledek ku sambil tertawa puas.

Aldeandra diam saja dan fokus pada air minumnya, tapi sebelum minum aku lihat ia sedikit tersenyum meski samar samar.

kulihat aldeandra mulai fokus lagi pada laptopnya dan begitupun aku kembali pada drama yang ku tonton, drama baru yang bercerita tentang pernikahan paksa kenapa cerita seperti ini begitu banyak ya.

" ekhem... mmm ini malam pertama kita apa cuma beginian aja menghabiskan malam ini ?" aku tanya agar tak canggung karena ini malam pertama aku bersama seorang pria berdua dikamarku.

" terus kamu maunya aku grapa grepe kokop kokopan gitu udah tahu suamimu ini lumpuh" papar aldeandra ketus.

" gak gitu juga maksudnya kita ngobrol aja jujur aku canggung banget berdua sama kamu dikamar"

" bukankah dari tadi kita ngobrol , emang dari tadi kamu ngobrol sama siapa ?" ucap nya sambil fokus kerja dan gak menoleh sedikitpun.

" kirain aku ngobrol sama makhluk halus soalnya auranya sumpah dingin banget" ucapku sambil bergidik.

" kamu mau bilang aku ini hantu "

" nah tuh sadar"

" udah aku lagi kerja jangan ganggu " geram aldeandra.

Beberapa menit kemudian.....

" dean ...!" panggilku dengan suara pelan

" apa lagi ?" baru dipanggil auranya sudah kelihatan geram

" kamu udah kiss kiss an gak sama angel " tanyaku penasaran.

aldeandra menghela nafasnya kesal " belom pernah "

" masa kalian kan pacaran dua tahun, ya walaupun awalnya dijodohin sih" jujur aku penasaran dengan hubungan mereka.

" kan kamu tahu aku dan angel dijodohin makanya kita kaku saat pacaran " entah jujur atau bohong yang jelas itulah jawabanya.

" begitu ya ... " mata ku jadi fokus melihat drama yang ku tonton kissing " ahk gila eun wooo ah kissingnya liar banget " teriak ku heboh melihat pemeran utamanya itu loh " astaga jadi pengen " teriakku lagi sambil tersenyum sendiri.

Aldeandra melempar bantal sofa dan membuat ku yang lagi seneng berubah kesal " apaan sih dean main lempar bantal segala "

" berisik " pekik aldeandra.

Aldeandra memang sedang duduk di kursi roda dan dimeja santai ada banyak lembaran catatan yang gak aku tahu apa itu, sedangkan aku duduk bersandar di kasur sambil menonton drama.

Sesekali aku intip lelaki tampan itu , mukanya emang tampan karena ada darah korea dari eyangnya yang memang orang korea asli, tapi sikapnya heeh dingin seperti es abadi di jaya wijaya.

Paginya saat aku bangun kufikir itu mimpi namun saat kekamar mandi.

" arghhhhh " suara teriakan kami menggema di sana .

Sungguh aku malu apalagi aku tak sengaja melihat anunya dia mandi dengan posisi duduk dikursi plastik dan tengah memakai sabun.

Dosa apa yang aku lakukan sampai bisa melihat ular piton meletoy itu ingin rasanya aku amnesia lagi biar tak ingat kejantanan lelaki yang sudah resmi jadi suamiku kemarin.

Aku menetralkan jantungku pagi ini ada kejutan yang tak terduga yang membuat otaku terkontaminasi.

" rachel ... Bisa kesini gak " panggil dean berteriak pelan

" iya ada apa " jawabku segera.

"aku udah mandinya bisa pindahkan aku ke kursi roda" teriaknya

" bentar"

aku menetralkan jantungku lagi lagi sebelum akhirnya masuk kekamar mandi.

aku membantunya pindah duduk dari kursi plastik ke kursi roda dan saat tak sengaja melihat selangkangannya dan apa yang terjepit disana membuat otaku ngeres segera ku tepis gambar gambar yang terlintas di otaku semua salah audy dan kareena yang barusan mengirim foto cowok dengan roti sobeknya di group.

" tadi siapa yang bantuin kamu duduk "

" aku ngesot kenapa ?"

" gak apa apa, aku mau mandi kamu bisa gak pake bajunya sendiri"

" iya bisa ambilin dulu bajunya yang casual aja" titahnya padaku dan aku ambilkan pakaiannya dilemari.

saat aku masuk kekamar mandi entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang mengganjal tapi apa itu.

Sudahlah aku mau mandi dan ke kampus.

Saat turun bersama aldeandra tentu harus ku bantu tapi ada asisten pribadinya sih jadi aku gak perlu capek capek ngurus bayi besar itu.

Saat dimeja makan papa menyuruhku untuk melayani aldeandra karena sudah jadi suami maksudnya suami kaget, perasaan aku seperti di jual karena kesal dengan bapak satu itu yang menaruh alat penyadap dan cctv untungnya sekarang sudah ku buang.

" kamu mau lauknya apa ?" tanyaku.

" apa aja " jawabnya singkat.

" singkat amat , tahu tempe mas "

" tahulah kan tempe tuh kan dari kacang kedelai"

Aku melongo dia polos ato gimana sih " maksud aku kamu mau tempe apa tahu "

" ohk kirain kamu nanyain tempe , dua duanya juga boleh" jawabnya tanpa menoleh sedikitpun.

" mau rendang ato sayur sop "

" dua duanya juga boleh "

" kalo batu ato kayu mau juga "

" dua duanya juga bo... Kamu fikir aku apa "

" makanya dilihat dong mas jangan ngelamun mikirin utang" sindirku tampak aldeandra terasa tak nyaman dengan suasana disini.

" iya " jawab dean singkat irit banget bicaranya.

' iya iya dalam hati gue mengumpat kesel banget sama ni satu laki' bisik ku dalam hati.

Papah hanya tersenyum melihat keakraban kami berbeda sama mamah sarah yang kelihatannya cuek bebek .

" aku pamit mau ke kampus soalnya hari ini dosen aku mau ngantar ke perusahaan buat magang " izinku disela kami sarapan.

" sayang kamu ijin ke dean lah kan kamu tanggung jawab dia sekarang" ucap papah seolah mengingatkan statusku sekarang.

" ya makanya aku ngomong sekarang kan ada papah dan juga dean "

" oh begitu ... Gimana dean kamu ijinin "

" iya pah tapi perginya sama ku aja sekalian pergi mau lihat rumah "

" rumah ... Buat apa ? Kamu gak mau tinggal disini " tanya papah heran.

" ya gak mau lah papah mau nanti ceritanya jadi ipar adalah maut " ucapku mengingatkan papah bahwa aku hanyalah pengganti angel yang kabur dipernikahan itu.

" iy juga ya rumah ini bakalan sepi dong"

" kalo papah kesepian tinggal kawin lagi " ucapku yang membuat mamah sarah melotot dengan tajam.

lelaki menyebalkan !

Meski terpaksa aku pun berangkat dengan aldeandra setelah berpamitan dengan orang tuaku.

Mobil pun berhenti di depan kampus dan kebetulan ada audy dan kareena yang lewat mengendarai mobil yang biasa audy kendarai.

Audy adalah adik dari aldeandra selisihnya hanya tiga tahun dan kami mulai kenal sejak kelas tiga SMA sedangkan kareena kami mengenalnya sejak masuk kampus.

" aduuuuh di anterin ayang " ledek kareena setelah membuka kaca mobil senyum senyum sambil melirik asisten aldeandra , chiko.

" enak kali kar soalnya dia mah udah merit " mereka berdua tertawa " ayo masuk sekalian barengan " ajak audy.

" bayar ga tuh! kalo gratis gue mau tapi kalo bayar elu minta aja ama kakak lu " ucap ku sambil melirik aldeandra.

" iya nanti kakak tranfers sekalian kamu anterin rachel pulang " ucap aldeandra datar.

" asyiiiik ... Iya nanti aku anterin kakak ipar pulang santai aja kak, kalo dia selingkuh aku borgol tangannya hahaha " songong amat adik ipar ini.

" iya ka dean aku kawal dia apalgi kalo sampe kabur " timpal kareena mereka tertawa meledek.

" sembarangan emang tampang gue mirip cewek dugem " ucapku yang langsung naik mobil audy.

" kakak pamit "

" iya by..." ucap audy.

" wahh gak nyangka sumpah gue tuh bisa bisanya sekarang elo jadi kakak ipar gue chel " ucap audy sambil terkikik dan menyetir masuk kekampus.

" gue aja gak tahu kakak lo pacaran sama kakak tiri gue " ucapku jujur.

" nah sekarang harusnya elu panggil rachel kaka ipar dy " ucap kareena mengingatkan.

" iya ini gue lagi belajar meralat panggilan gue ke rachel "

" oh iya ngomong ngomong malam pertama elu ma ka dean gimana?" tanya audy setelah memarkirkan mobilnya.

" gue juga penasaran pasti heboh sampe kasurnya berantakan? gawang elu dah jebol ma ka dean sakit gak tuh? " tanya kareena berapi api.

" jangan tanya kan kalian juga tahu ka dean sakit mana berani dia kokop kokopan apalagi ngajak gue ajep ajep dan kalian juga harus ingat gue dapat kawin kaget bukan uang kaget" paparku sambil keluar dari mobil disusul audy dan kareena menatap gue bingung.

" padahal bisa aja elo yang naik chel " kareena benar benar penasaran kayaknya makanya mencecar pertanyaan ranjang terus.

" gue aja gak tahu mulai dari mana "kataku pasrah, pasrah sudah lepas status lajang dan pasrah dengan nasib kawin kaget.

" ayo masuk gue capek " ajaku pada dua sahabatku.

" lah capek kenapa lu chel " tanya kareena sambil menggaruk pelipisnya.

" capek ngurus bayi gede " jawab ku lantang.

Audy dan kareena saling tatap setelah akhirnya menyusul aku yang sudah menjauh dari mereka.

Dosen ku tak jadi mengantar ku ke perusahaan tempat ku untuk magang karena ada janji dengan orang penting katanya, aku dan teman ku hanya diberikan alamat saja. Berbeda dengan audy dan kareena karena mereka satu perusahaan bikin aku iri.

Aku pulang ke apartment milik kak justin yang papa belikan saat kembali ke jakarta, sudah lama sekali aku tinggal disini sendirian, dan tempat ini masih rapi dan bersih karena selalu ada yang membersihkanya.

Aku mandi dan langsung pergi tidur setelah memakai piama.

Waktu berlalu begitu cepat aku tidur pulas sekali mungkin karena semalam aku susah tidur karena rasa canggung yang amat harus tidur dengan lelaki yang menyebalkan itu.

Saat terbangun hari sudah gelap kulihat jam dinding dikamarku sudah menunjukan angka 9 malam, aku meraih ponsel yang tergeletak di meja nakas dlayar itu kulihat deretan panggilan aldeandra, papa dan juga lainya beserta dengan pesan.

Tapi dari mana aldeandra dapat no ku? Mungkin dari papa begitu fikirku.

Akhirnya aku menghubungi papa karena kebetulan masih aktif.

" ada apa pah ?" tanyaku sambil masih menguap.

" kamu dimana chel ? Kenapa belom pulang ?" tanya papah ku disebrang telpon.

" di apart pah baru bangun tidur"

" astaga rachel kamu itu sudah bersuami kenapa gak minta ijin " sepertinya papa marah karena aku bisa dengar suara geramnya.

" lupa aku ketiduran pah aku pulang sekarang" sebenarnya malas aku untuk pulang selain gak sukanya mamah sarah padaku alasan lain nya ya kehadiran aldeandra. Bahaya...

Aku memesan taksi online karena mobilku berada dirumah papah, aku sendiri hanya memakai piama dan jaket agar tak perlu ganti baju lagi di sana.

Sesampainya disana wajah marah papah menyambutku begitu juga aldeandra tapi berbeda dengan mamah sarah yang tampak biasa saja.

" tuh pah lihat anak kesayangan papah itu udah lama tinggal sendiri jadi lupa waktu pulang" ucap mamah sarah dengan nada yang penuh kebencian.

" aku minta maaf pah biasanya juga aku pulang ke apart " cicitku sambil menundukan kepala.

" bukan minta maaf ke papah tapi kamu harusnya minta maaf ke suami kamu, dean dari tadi nungguin kamu tahu " ucap papa dengan nada tinggi.

Ini pertama kalinya papah marahi aku dan semuanya gara gara aldeandra semakin benci aku padanya.

" untuk apa kamu cari aku ?" tanyaku pada dean yang kebetulan menatapku.

" astaga rachel ya pasti dia nungguin kamu dia itu suami kamu udah pasti dia khawatir sama kamu" papah menggelengkan kepalanya kesal.

"mungkin dia minta kamu melayaninya kan kamu sendiri tahu suami kamu itu lumpuh " ujar mamah sarah yang entah kenapa membuatku naik pitam.

"angel yang salah aku yang kena masalah, lain kali mamah ajarin tuh angel tentang tanggung jawabnya bukan malah kabur sama pacarnya buat chek in hotel " ujarku sarkas dan lalu berjalan pergi sambil mendorong kursi roda aldeandra menuju kekamarku.

" dasar anak kurang ajar , pah ... bilang padanya untuk bicara sopan santun padaku aku tak suka anak itu"

" emang rachel bener yang harusnya di ajarin itu angel " ucap papah yang akhirnya pergi dari ruang tamu.

" awas kamu ya anak kurang ajar" umpat mamah sarah yang menyusul papah.

Aku menulikan telingaku meski sebenarnya hinaan demi hinaan yang keluar dari mulut wanita paruh setan itu membuatku sakit hati.

" kamu kenapa? Kamu mau apa ? Kamu udah mandi ? Atau mau makan biar aku bantu " tanyaku bertubi tubi pada aldeandra yang sedari tadi diam padahal tadi kata papah ia menungguku.

kini kami sudah berada dikamar dan aku menatap aldeandra dan kulihat wajahnya yang dingin.

" kamu kemana tadi ?" itu yang keluar dari mulutnya mungkin papa benar dia khawatir.

" ke apart ku dan tertidur disana, kenapa wahai lelaki menyebalkan "

" aku gak betah tinggal disini kamu mau kita pindah besok "

" emang udah dapet rumahnya, wahai lelaki menyebalkan "

" iya udah tadi aku lihat sesuai dengan keinginanku, disana juga sudah tersedia lift jadi aku gak akan kesulitan". Papar aldeandra membuatku berfikir itu lebih baik dari pada disini.

" kalo mau mandi gimana ?" tanyaku jangan sampai waktu itu terulang lagi.

" ya itu kita harus mandi bareng lah mana bisa aku mandi sendiri " ucapnya terlihat pipinya memerah.

" bukanya tadi pagi kamu mandi sendiri " ucapku yang membuat aldeandra jadi gugup.

" susah chel tadi juga ngesot sampat kebentur ke dinding dan aku juga harus pake tongkat buat tekan krannya" ucapnya mencoba meyakinkanku.

" ya lain kali harus seperti itu pake akal "

" gak bisa chel bantuin aku yah nanti kalo udah bisa jalan aku gak akan repotin kamu lagi "

" ya jadi kapan kamu bisa jalan lagi dan gak repotin aku lagi "

" entah lah jadi kamu bantu dulu yah pliis lah rachel alviana ruslan" melas aldeandra untuk pertama kalinya.

" kok kamu jadi makin manjah sih "

Aldeandra hanya tersenyum...

" huh dasar lelaki menyebalkan"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!