Prolog
Di salah satu hotel berbintang lima yang sangat terkenal di kota Guangzhou, di aula hotel yang sangat mewah dan elegan, acara makan malam amal yang diselenggarakan dari pihak grup Fu di aula tersebut. Di aula tersebut, banyaknya tamu yang cukup terhormat diundang oleh pihak grup Fu.
”Biming, keliatannya makanan disini sangat enak dan lezat.” Gadis tersebut menatap makanan yang dihidangkan dengan tatapan berbinar menggemaskan dari bola matanya yang bulat dan besar yang berwarna merah Alexandrite yang sangat berkilau serta sangat indah, menatap hidangan hotel yang hampir seluruhnya adalah seleranya.
”Hey, jangan terlalu terlihat kampungan tahu, kau tahu, kan, Gē ge Zi Rui yang membawa kita ke tempat ini. Asal kau tahu, kau seumur hidup pasti tidak bisa ke tempat ini,” sindir gadis yang dipanggil Biming itu kepada gadis yang membuatnya iri setengah mati karena pesona serta kemampuan yang dimiliki gadis tersebut sangat luar biasa.
Ketika Biming menyindir gadis tersebut, seorang pemuda yang memiliki wajah cukup tampan serta tinggi badan 170 cm itu dengan raut wajah sangat lembut menatap serta mendekati gadis tersebut sembari membersihkan sisa makanan yang menempel di pipi chubby sang gadis dengan kasih sayang.
”Pelan-pelan makannya Mingmei karena tak ada yang akan berebut denganmu Ingat kataku, jangan berjauhan dariku. Aku membawamu kemari serta menjagamu,” ucapnya dengan lembut sembari membersihkan pipi chubby gadis tersebut membuat gadis tersebut langsung memerah karena tidak pernah berhubungan dengan lawan jenis sedekat itu.
”Gē ge, jangan seperti itu, malu tahu dilihat orang banyak,” ucapnya sembari menggunakan nada ngambeknya yang menggemaskan di pendengaran pemuda tersebut.
Sementara itu, Biming langsung dikuasai oleh kecemburuannya begitu melihat gadis itu diberi perhatian serta kasih sayang oleh pria yang diincarnya.
”Sialan! Dasar gadis jalang! Beraninya dia merebut Zi Rui Gē ge dariku! Aku tidak akan melepaskanmu, jalang. Gara-gara kamu, Zi Rui Gē ge menolakku!” Geram Biming melihat perhatian serta kasih sayang Zi Rui yang diberikan hanya pada Mingmei, temannya.
Kau yang membuatku jijik ketika aku mengetahui sifat aslimu. Dasar wanita tak tau malu dan sekarang kau menyalahkan Mingmei karena aku menolakmu. Dalam hati pemuda itu marah karena Biming berani menyalahkan Mingmei, karena sebenarnya dirinya sudah mengetahui sifat sesungguhnya dari gadis yang mendekati gadis yang diam-diam dia sukai serta cintai yang merupakan sahabat dari adiknya.
Sehingga dirinya tidak menggubris sama sekali mengenai kecemburuan gadis tersebut tetapi dirinya hanya menatap serta hanya memperhatikan gadis itu seorang, sehingga dirinya tidak menyadari jika gadis licik itu sudah memasukkan sesuatu di kedua gelas agar bisa menjebak gadis serta dirinya.
...****************...
Di tempat yang sama, seorang pria terlihat sedang memperhatikan gadis yang menarik perhatiannya. Dia merasakan jika ada debaran dari dalam jantungnya ketika melihat gadis tersebut makan dengan sedikit gerakan rakus tetapi sangat menggemaskan. Dia suka menatap gadis tersebut terutama di saat pipi tembam gadis tersebut bergerak naik serta turun karena mengunyah makanan yang masuk ke mulut mungilnya.
“Fù shàoyé, apa yang Anda lihat dan perhatikan?” tanya sang asisten begitu melihat pria yang merupakan tuan muda dari keluarga Fu sedang fokus memperhatikan seseorang.
“Méiguānxì. Aku merasa ada tamu yang tidak diundang dan berani masuk kemari hanya demi makanan,” ucap pria tersebut membuat asistennya menoleh sehingga mengerti apa yang dimaksud olehnya.
“Fù shàoyé. Gadis itu hadir kemari sebagai pasangan putra dari keluarga Wu yang merupakan walikota di kota Anda,” jelas sekretaris sekaligus asisten pribadinya yang membuat tuan muda tersebut sedikit terkejut dengan perkataannya.
“Apakah mereka berdua adalah tunangan?” tanyanya kepada sekretarisnya dengan penuh selidik.
“Saya tidak mengetahuinya, Fù shàoyé,” ucap sekretarisnya tersebut yang tidak sampai mencari informasi gadis tersebut dan mengira jika sudah membuat tuan mudanya kecewa terhadapnya.
Di samping pria tersebut, gadis yang mengincarnya juga berencana licik serta memberikan serta mencampurkan sesuatu ke dalam minuman yang hendak diberikan ke pria tersebut.
“Anming, mari kita bersulang karena grup Yu mau bekerja sama walau memberikan modal ke grup kita walau dalam jumlah yang sangat kecil,” ucapnya sembari memberikan segelas wine kepada pria yang bernama Anming olehnya.
“Baiklah, wakil presiden. Aku cukup senang atas kerja kerasmu karena berhasil membujuk grup Yu untuk bekerja sama walau mereka tidak ingin mengeluarkan modal besar,” ucap pria tersebut sembari menerima gelas pemberian gadis tersebut dengan nada datar dan dingin terhadap gadis tersebut.
“Kau dingin sekali, Anming. Padahal aku ini tunanganmu, Anming,” ucap gadis tersebut yang mengakui jika dirinya adalah tunangan dari pemuda tersebut.
Pria tersebut tidak menghiraukan perkataannya dan meminum gelas tersebut membuat gadis tersebut yang melihatnya langsung menyembunyikan senyuman liciknya.
...****************...
Obat yang bercampur dalam minuman langsung beraksi pada presdir grup Fu. Sehingga pria itu merasakan ada yang salah pada minuman yang baru saja dia minum yang membuat tubuhnya merasa membutuhkan pelepasan hasrat.
Sialan! Gadis jalang itu menaruh obat p*r*s*n* dalam minumanku ! Sialan! Hasratku jadi tak bisa kutahan!
“Robby, segera pesan kamar untukku. Ada yang berani meracuniku,” ucapnya yang menyuruh sekretarisnya segera memesankan kamar untuk dirinya.
“Baik, Fù shàoyé. Saya akan melakukan perintah Anda,” ucapnya sembari mengeluarkan telepon genggamnya agar bisa mengontak resepsionis untuk membuka sebuah kamar VIP untuk tuan mudanya karena tuan mudanya diracuni oleh seseorang yang berani meracuni seorang Fu Anming.
Gadis yang menaruh sesuatu di dalam minumannya mengetahui jika obat tersebut sudah beraksi karena mendengar percakapan Fu Anming dengan Robby Philips, sekretaris pribadi Anming. Dia langsung mengejar Anming begitu mengetahui pria itu menghilang dari pandangannya.
...****************...
Sepeninggal Biming, temannya yang beralasan ke toilet dulu. Tubuh mungil gadis yang memiliki wajah sangat cantik serta sangat memesona merasakan ada yang aneh setelah meminum gelas jus pemberian temannya, Biming.
Uh… Mengapa tubuhku sangat tidak nyaman? Apa karena minumannya? Aku harus menahannya di kamar mandi agar tidak membuat masalah yang bisa membuat papa kecewa padaku meski aku kabur dari rumah leluhurku. Gadis tersebut langsung meninggalkan aula begitu merasakan tubuhnya aneh.
Dalam perjalanan menuju ke kamar mandi, dirinya mendengar langkah kaki, membuatnya berjalan dengan langkah cepat agar orang tersebut tidak menangkapnya.
Apakah orang jahat itu adalah utusan seseorang untuk memperkosaku? Tidak aku harus kabur. Tempat ini sepi sekali, aku sangat takut. Gadis itu melangkah lebih cepat dengan ketakutan begitu mendengar suara langkah kaki berat mendekatinya
”Cantik, jangan kabur, Gē ge janji akan menyenangkan kamu jika kau patuh dengan Gē ge,” ucap orang yang mengejarnya dengan suara berat yang di membuat gadis itu semakin ketakutan dan mempercepat langkahnya sehingga tanpa menyadari jika sudah berada di koridor kamar VIP.
...****************...
Sementara itu, seorang gadis langsung masuk begitu saja ketika Anming hendak menutup pintu kamar hotelnya yang berhasil dipesan oleh sekretarisnya itu.
“Anming! Tunggu aku, kau pasti sangat membutuhkanku, bukan?” ucap gadis itu sembari memeluk Anming dari belakang.
“Lepaskan aku! Aku tahu jika kau telah meracuniku dengan obat p*r*n*s*n*! Dasar wanita sial, apa yang kau inginkan, wanita!” bentak Anming dengan nada kasar serta menghempas tangan gadis yang memeluknya.
Gadis itu langsung terjatuh karena hempasan kasar dari Anming Fu. Setelah itu, Anming segera menarik tangan gadis dengan kasar serta menggeret gadis itu keluar. Saat berhasil mengusir secara kasar, Anming secara tidak sengaja melihat gadis yang menarik perhatiannya lalu menarik tangan mungil di saat gadis itu hendak terlihat ingin masuk kamarnya lalu menutup serta mengunci pintu kamarnya, membuat gadis itu sempat terkejut karena dibawa masuk secara tiba-tiba.
...----------------...
Novel baru telah terbit. Author butuh dukungan dari kalian. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian guna mendukung kemajuan Author. Pay pay dan Xie xie.
Kosakata:
Gē ge \= kakak laki-laki
Fù shàoyé \= tuan muda Fu
Méiguānxì \= tidak apa-apa
Dua tahun kemudian, di perusahaan grup Fu tepatnya di ruangan pribadi presdir grup Fu.
“Apakah kalian sudah menemukan gadis yang satu kamar denganku?” Dengan tatapan tajam Anming Fu terhadap Robby yang diperintahkannya untuk mencari seorang gadis yang sudah melakukan one stand night dengannya.
“Mohon maaf, Fù shàoyé. Kami tidak mengetahui ciri-ciri gadis yang selama ini ingin Anda temui.” Dengan jujur Robby berkata seperti itu. Pria itu langsung menepuk jidatnya karena selama ini dirinya lupa memberikan foto gadis tersebut karena tidak memiliki foto gadis yang sudah merebut hatinya selama dua tahun ini.
“Aku saat ini tidak memiliki fotonya tetapi aku cukup mengenal ciri khas gadis itu. Paling penting adalah gadis tersebut memiliki bola mata yang besar dan bulat yang berwarna merah permata Alexandrite yang sangat berkilau serta sangat indah jika dibanding dengan warna merah permata Alexandrite lainya. Bola mata yang sangat unik dan setahuku yang hanya memiliki bola mata tersebut adalah keluarga Yu saja.” Anming Fu mengingat ciri khas yang dimiliki oleh keluarga Yu.
Selain itu, bola mata itu sangat indah serta sangat menawan yang mampu menghipnotisku begitu wajahku mendekati wajahnya yang sangat sempurna, indah dan sangat cantik. Membuatku tidak bisa menahannya saat itu. Anming segera mengingat bola mata yang dimiliki gadis itu sehingga membekas di memorinya setelah dirinya melakukan malam pertamanya yang menurutnya sangat indah serta ingin diulangi lagi.
“Fù shàoyé. Setahu saya, keluarga Yu sangat tertutup dan untuk identitas gadis tersebut kemungkinan besar bukan dari keluarga Yu karena memakai lensa kontak yang cukup populer dengan warna khas keluarga Yu,” jelas Robby tetapi penjelasannya tidak didengar oleh Anming dikarenakan Anming mengingat kembali kenangan yang menurutnya sangat indah.
Flashback On
Di saat, dirinya berhasil menarik gadis mungil tersebut yang terlihat sedang menahan sesuatu di wajahnya karena terlihat sekali jika pipi tembam tersebut memerah serta mimik mukanya yang menggemaskan juga menahan sesuatu yang sedang bergejolak di dalam diri gadis tersebut.
Kemudian, Anming mendekati wajah gadis tersebut untuk mengamati lebih dalam agar otaknya dapat mengisi ingatan wajah gadis itu karena dirinya tidak ingin kehilangan gadis tersebut. Dirinya tidak menyangka jika bola mata yang membulat sempurna serta warnanya yang sangat indah, sangat berkilau serta sangat menawan dari warna yang pernah dia temui itu mampu serta seakan-akan menghipnotis dirinya sehingga dirinya tidak keberatan untuk melampiaskan hasratnya pada gadis yang baru saja ditemuinya.
“Aku sudah diberi obat,” ucapnya secara tiba-tiba mengatakan hal itu. Lalu, membuka kasar dasi serta kancing kemejanya sembari menarik gadis tersebut ke dalam dekapannya meski gadis tersebut sempat memberontak karena tidak ingin hal yang paling berharganya direnggut secara paksa.
“Fàngkāi wǒ! Uhm…” ucapnya sembari terpotong dikarenakan Anming sudah terburu-buru mencium bibir mungil miliknya yang bewarna pink Cherry yang sangat kenyal serta ranum terlihat menggoda dengan gerakan cukup rakus.
Suara rintihan gadis tersebut yang terdengar sangat merdu dan menggemaskan di pendengarannya ditambah balasan gadis yang menciumnya dengan gaya sangat payah membuatnya semakin rakus sehingga seluruh kamar terdengar suara kecapan yang berasal dari mulut mereka. Beruntung tidak terdengar sampai keluar kamar karena kamar tersebut memiliki peredam yang sangat bagus.
Anming lantas langsung mengendong tubuh mungil gadis tersebut dengan gaya bridal style sembari tidak melepaskan pagutannya dari bibir mungil tersebut yang membuatnya mabuk kepayang serta tidak akan pernah puas ketika sudah berhasil mencicipi bibir mungil itu.
Sedangkan gadis itu masih berusaha memberontak sembari memukul dada bidang Anming karena tidak ingin kehilangan sesuatu yang sangat berharga yang selama ini dijaganya dengan hati-hati tanpa mengetahui jika dia berhasil membuat pria itu mengumpat kasar.
Anming langsung saja mengumpat kasar, “Sial! Dia semakin ganas karena gadis ini memberontak.” Merasa jika celana panjang mahalnya bertambah sesak karena senjatanya yang meronta sejak awal dirinya mencium gadis tersebut.
Anming kemudian meletakan tubuh mungil gadis tersebut dengan lembut, terlihat jelas lekukan tubuh mungil yang indah serta menggoda karena pakaian gadis itu basah akibat keringat gadis itu yang sedang menahan efek minuman yang diminumnya.
Melihat gadis itu bangun untuk kabur dari hadapannya. Anming langsung saja menekan serta menggenggam erat lengan mungil gadis itu lalu mengikatnya dengan dasi yang dilepasnya sehingga dirinya bisa kembali melucuti pakaian atas miliknya hingga bertelanjang dada.
Anming juga melucuti pakaian gadis itu dengan gerakan paksa karena hasratnya yang tak terbendung serta sudah berada di ubun-ubun kepalanya.
Hingga akhirnya, tubuh mungil itu tak berbalut benang satupun sehingga menampakkan lekuk indah tubuh mungil tersebut yang membuat Anming semakin kehausan serta tak tidak sabar ingin melakukannya kepada gadis tersebut yang sudah menitikkan air mata di mata indahnya membuatnya merasa sedikit tidak tega lalu mendekat ke arah gadis tersebut yang sudah te**ja** bulat lalu menyeka air mata gadis tersebut secara perlahan dengan lembut.
“Jangan khawatir, aku akan bertanggung jawab padamu dan jangan takut karena aku akan lembut padamu,” ucapnya untuk mengurangi rasa ketakutan dan kecemasan gadis tersebut yang hendak diambilnya hal yang paling berharga dari gadis tersebut.
“J—jangan dekat-dekat. Fàngkāi wǒ!” Gadis tersebut dengan nada memohon sembari memberontak membuat tubuh mungilnya menggeliat dengan indah sehingga Anming langsung menerjang gadis mungil tersebut.
“Jangan takut, sayang. Aku akan melakukan dengan lembut padamu,” ucap Anming sembari langsung mencium lembut bibir ranum dan kenyal sembari memainkan benda padat milik gadis tersebut sehingga gadis tersebut langsung meliuk-liuk serta meracau dengan suara indahnya yang tak karuan karena pengaruh obat yang semakin beraksi di tubuhnya.
“U—ugh… s—sh… u—uhm…” Gadis itu mengeluarkan suara indah yang menggemaskan, imut dan merdu yang membuat Anming semakin liar sehingga gadis tersebut pingsan di bawah tubuhnya di saat dirinya sibuk melakukan pemanasan pada tubuh gadis tersebut.
Anming bersiap memasukkan senjata miliknya yang berukuran besar yang sudah menegang dari awal karena ingin segera dimasukkan ke dalam gua milik gadis tersebut setelah gua milik gadis tersebut sudah siap untuk dimasuki senjatanya.
“Ini sempit sekali. Benar-benar masih perawan, gadis ini,” gumamnya sembari menikmati begitu dirinya mendapati senjata miliknya susah menembus pertahanan gadis tersebut.
Sementara itu, gadis tersebut merasa jika ada benda asing yang berusaha memasuki tubuhnya dan terasa sangat menyakitkan membuat dirinya berteriak sampai mata cantiknya yang terpejam itu seolah-olah mengeluarkan kristal kecil akibat adanya benda asing tersebut mulai menusuk bagian inti miliknya.
“A—argh! S—sakit… Ini menyakitkan sekali, h—hu…” Isak gadis tersebut yang masih dalam kondisi tidak sadarkan diri karena dirinya tidak sanggup mengimbangi pria itu yang dalam kondisi prima.
Anming yang mendengar jika gadis tersebut yang terlihat kesakitan langsung membungkam gadis tersebut dengan ciumannya untuk mengurangi rasa sakitnya sembari berusaha menembus pertahan milik gadis tersebut, hingga pada akhirnya dirinya berhasil menembus pertahanan gadis tersebut dan menanamkan benih miliknya sebanyak mungkin ke dalam rahim gadis tersebut sembari melakukan perlahan-lahan hingga mempercepat temponya.
Flashback Off
“Aku sudah meninggalkan alamat kediaman pribadiku pada gadis tersebut. Dan dia tidak mencariku serta meminta pertanggung jawaban dariku,” gumamnya membuat Robby sedikit terkejut lalu memintanya mengulang perkataan.
“Apakah Fù shàoyé mengatakan sesuatu?” tanyanya dengan sopan dan berhati-hati kepada atasannya.
“Tidak ada! Aku ingin dia dan mendapatkannya!” perintah Anming kepada Robby, membuat Robby mengangguk mengerti serta mengetahui jika sepertinya tuan muda Fu tertarik dengan gadis yang bermalam dengannya.
...----------------...
Novel baru telah terbit. Author butuh dukungan dari kalian. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian guna mendukung kemajuan Author. Pay pay dan Xie xie.
Kosakata:
Fù shàoyé \= tuan muda Fu
Fàngkāi wǒ! \= lepaskan aku!
“Apakah shàoyé berbicara sesuatu?” Tanya Robby dengan sopan dan berhati-hati kepada atasannya.
“Tidak ada! Aku ingin dia dan mendapatkannya!” Perintah Anming kepada Robby membuat Robby beserta bawahannya mengangguk mengerti jika sepertinya tuan muda Fu tertarik dengan gadis yang satu ranjang dengannya pada saat 2 tahun lalu.
“Baiklah, Fù shàoyé. Kami akan mencari gadis tersebut secepat mungkin.” Robby langsung jawab karena tidak ingin membuat tuan mereka marah karena kinerja mereka yang dinilai belum memuaskan tuan muda mereka karena cukup sulit untuk menemukan gadis yang diinginkan oleh tuan muda mereka.
“Jika kau sudah mengerti, kau bisa keluar dari ruanganku! Dan segera dapatkan gadis tersebut!” Anming memerintah Robby untuk keluar dari ruangannya karena tidak ingin melihat sekretaris sekaligus asistennya.
Robby lantas menuruti perkataan Anming dan segera pergi meninggalkan ruang kerja Anming sehingga Anming seorang diri saja yang berada di ruangan pribadinya.
Sementara Anming hanya bisa termenung sendirian sembari berpikir mengapa gadis tersebut tidak bisa ditemukan olehnya meski dirinya sudah memakai kekuasannya untuk mencari seorang gadis mungil dan memesona. Mengapa kau tak membiarkanku untuk menemuimu meski hanya sekali saja? Aku merindukanmu dan aku berharap kau menyalahkan dan meminta pertanggung jawaban dariku.
Meski merasa rindu dengan gadis yang tidak bisa dilacak keberadaannya, Anming memilih untuk bertahan dengan keyakinan jika dirinya bisa bertemu kembali dengan gadis yang berhasil menarik perhatian serta mampu membuatnya mengalami jatuh cinta dan merasakan cinta pertama. Baginya, gadis itu adalah cinta pertama sekaligus cinta terakhirnya karena dia tidak tertarik dengan semua gadis atau wanita termasuk tunangannya yang merupakan gadis pilihan mamanya.
Aku tidak akan membiarkanmu dimiliki oleh siapa pun. Kau adalah milikku, milik Anming Fu. Pemuda tersebut bermonolog dalam hatinya sembari kembali fokus ke berkas-berkasnya yang merupakan berkas penting untuk grup Fu miliknya.
...****************...
Sementara itu, di tempat lain tepatnya. Seorang pria tua serta pemuda berkumpul di kediaman yang sangat mewah, elegan dan sangat luar biasa kemegahannya. Pria tua tersebut kembali marah-marah mendengar berita anak buahnya tidak berhasil mencari keberadaan putri semata wayangnya beserta cucunya yang merupakan hasil dari kesalahan putrinya pada malam 2 tahun lalu.
” Yú dàshī. Maafkan kami yang masih belum mendapatkan informasi mengenai kabar keberadaan Yú dà xiǎojiě serta Yú dà xiǎojiě de háizi.” Pengawal pribadi nona besarnya tidak berhasil menemukan keberadaan nona besarnya selama dua tahun terakhir.
”Dasar tidak berguna! Mengapa kalian tidak berguna bisa kehilangan keberadaan Youyou?!” Pria tua itu yang memiliki bola mata yang unik khas keturunan Yu itu menatap tajam membuat para bawahannya bergidik ngeri. Dia lagi-lagi kehilangan jejak putri tercintanya. You you, apakah benar kamu benar-benar tidak mengingikan keberadaan Papa? Jangan membuat Papa menyesal telah membiarkanmu mandiri, You you.
“Yú shū shu. Tenang saja. Aku akan menemukan You you serta anaknya karena anak You you adalah anakku. Aku merasa bersalah atas kejadian itu dan aku tidak becus menjaganya membuat You you kesusahan membesarkan anak hasil dari pemerkosaan seorang diri. Duì bù qǐ, Shū shu.”
Pria itu, akhirnya buka suara. Setelah merasa bersalah akibat tidak bisa menjaga dengan baik sehingga tunangan serta kekasih masa kecilnya berhasil dinodai oleh orang lain padahal dirinya sudah melindungi kesucian kekasihnya dengan hati-hati karena cintanya pada gadis tersebut, namun karena kecerobohannya membuat gadis yang sangat dicintai, hingga hamil anak kembar dari benih liar akibat kejadian tersebut.
“Xiu, jangan salahkan diri sendiri oke. Ini salah Shū shu ini yang membiarkan You you mencari pengalamannya sendiri sehingga Youyou tidak mengerti tentang kejamnya dunia.” Pria tua itu sungguh menyesali keputusannya yang tidak bisa menolak permohonan putrinya kala itu sehingga putrinya tertimpa masalah yang besar meski dirinya mengetahui jika putrinya tidak mudah dinodai.
”Shū shu, You you tidak salah. Keluarga Gong-ku sudah mengerti dan tetap menerima You you menjadi bagian Gong-ku karena You you memang gadis yang berbudi luhur serta menjaga kesuciannya. ” Pria yang bernama Xiu dari keluarga Gong yang terhormat merasa heran karena saat itu You you tidak berhasil menjaga kesuciannya sehingga berhasil dinodai oleh seorang pria asing yang murahan dan tidak bermoral.
“Aku yakin jika pria tersebut terjebak karena biasanya masalah You you itu, pria murahan itu masih dalam kondisi sadar karena memang keinginan jahat pada You you.” Pria tua menganalisa mengapa putri kesayangannya bisa dinodai padahal selama ini, putrinya bisa melindungi diri meski pernah dijebak atau diganggu oleh pria tidak bermoral.
“Tidak, Shū shu. Shū shu jangan percaya. Aku tahu jika sebenarnya pria itu memang mengincar You you. Setelah aku mendapatkan identitas pria itu, aku juga mendapatkan rekaman jika pria itu sempat mengincar You you sehingga kerjasama dengan wanita j*l*n* untuk merusak You you!” Pria tersebut membenci pria liar yang berani menghancurkan serta merusak kesucian gadis yang amat dicintainya.
“Sialan! Siapa pria yang berani melakukan trik kotor itu pada putri kebanggaan serta kesayanganku!?” Pria tua tersebut langsung marah begitu mendengar perkataan tuan muda Gong yang berusaha mengompori pria tua yang merupakan calon mertuanya dengan dengan sangat halus.
“Aku sudah memeriksanya dengan sangat jelas dan aku sudah memberi hukuman pada mereka yang berani menyentuh You you. Hanya saja, pria itu belum dihukum.” Xiu menjelaskan kepada kepala keluarga Yu saat ini.
“Mengapa kau tidak menghukumnya saja, Xiu?! Dia sudah menodai putriku yang sangat berharga.” Pria tua tersebut tidak terima jika menantunya tidak menghukum pria bejat yang berani menodai kepolosan serta kesuciannya putrinya yang amat berharga.
“Hanya saja ini harus persetujuan Yú shū shu.” Xiu berharap jika paman Yu memberikan izin agar dirinya bisa melancarkan ide liciknya sekaligus pembalasan terhadap pujaan hatinya.
“Katakan Xiu. Biar Yú shū shu membantumu, Xiu.” Kepala keluarga Yu tertarik dengan perkataan Xiu, menantu kesayangannya serta menantu yang diakui olehnya.
“Shū shu, mendekatlah, biar aku katakan karena ini rencana kita berdua.” Kepala keluarga Yu langsung menurut serta mendekatkan ke arah menantunya agar menantunya bisa memberi tahu rencana tersebut kepadanya.
“Ide bagus. Biar Shū shu yang urus. Aku baru ingat kalau kau tidak mengingatkannya. Xiu, sungguh suatu keberuntungan serta kebahagian You you jika dirinya mau menikahimu saat itu.” Kepala keluarga Yu merasa jika Xiu merupakan orang yang tepat untuk menjadi suami putri semata wayangnya.
“Memang sepantasnya You you bahagia jika bersamaku, Yú shū shu. Karena aku yang bisa membahagiakan You you.” Xiu langsung menjawab mertuanya dengan percaya diri bahwa dirinya yang cocok, pantas serta mampu membahagiakan pujaan hatinya yang sampai sekarang belum kembali ke kediaman Yu.
“Bagus, Xiu. Shū shu semakin suka denganmu. Tunggu You you pulang maka kau bisa membuat pesta pernikahan untuknya dan Shū shu tidak akan membiarkan You you dihina orang lain.” Kepala keluarga Yu langsung memberikan resmi agar menantunya memberikan pernikahan yang layak pada putrinya meski putrinya bukan seorang gadis lagi. Dirinya hanya mengakui hanya Xiu saja sebagai menantu di keluarga Yu-nya yang pantas untuk putrinya yang berharga.
...----------------...
Novel baru telah terbit. Author butuh dukungan dari kalian. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian guna mendukung kemajuan Author. Pay pay dan Xie xie.
Kosakata:
shàoyé \= tuan muda.
Fù shàoyé \= tuan muda Fu.
Yú dàshī \= tuan besar Yu
Yú dà xiǎojiě \= nona besar Yu.
Yú dà xiǎojiě de háizi \= anak nona besar Yu.
duì bù qǐ \= maaf.
Yú shū shu \= paman Yu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!