NovelToon NovelToon

Kaisar Giok

Dunia Besar Dan Anak Yang Ditakdirkan

Alam semesta terbagi menjadi tiga alam: Alam Manusia, Alam Dewa, dan Alam Iblis. Semuanya berada dalam genggaman kekuasaan Kaisar Giok Yang Agung, penguasa semesta raya. Namun, semenjak menghilangnya Yuanshi Zhenjun, alam semesta berada dalam kekacauan panjang. Takhta surga kosong, Dinasti Langit runtuh, dan perpecahan terjadi di antara para dewa yang ingin menduduki takhta. Alam Manusia adalah yang terlemah di antara dua alam lainnya, dan manusia menjalani kultivasi demi mencapai keabadian agar memiliki kualifikasi dalam perebutan takhta surga. Namun, kultivasi yang mereka praktikkan adalah bagian yang tidak sempurna. Seiring pergantian zaman, manusia tak banyak yang mampu mempraktikkan kultivasi Jalan Murni Abadi. Oleh karena itu, Raja Dewa Surgawi memberikan pemahaman kultivasi yang tidak lengkap, dikenal sebagai Jalan Kultivasi Langit Jatuh, tanpa mereka tahu bahwa jalan tersebut tidak sempurna.

Beberapa manusia yang telah mencapai umur panjang mengetahui bahwa kultivator saat ini mempraktikkan jalan yang tidak sempurna. Namun, mereka tidak berani berbicara dan memilih untuk diam serta melindungi Alam Manusia dari ancaman luar. Sekte Harmoni Sejati, Kuil Penjaga Zaman, Aliansi Kedamaian Hati, Klan Tianwei, dan Keluarga Kekaisaran adalah pelindung umat manusia yang mengultivasikan Jalan Murni Abadi sesungguhnya, pemberian Kaisar Giok sejak Alam Manusia tercipta. Saat ini, Alam Manusia tidak memiliki kesempatan dalam perebutan takhta semesta.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di desa terpencil yang tersembunyi di balik pegunungan hijau, hiduplah seorang anak yatim piatu. Hidupnya sungguh tragis, bergantung pada tetua desa untuk bertahan hidup sejak ia bayi. Kini, usianya menginjak 20 tahun, dan dia telah menjadi seorang lelaki dewasa yang tampan. Namanya Zhang Xuanye, pemuda yang terkenal baik hati. Malam tiba, Zhang Xuanye merebahkan dirinya di atas ranjang, menatap langit-langit kamar sambil meratapi kisah pedih kehidupannya. Helaan napas panjang keluar dari mulutnya saat ia mencoba menerima nasibnya. Kedua matanya perlahan-lahan terpejam, memasuki alam mimpi untuk beristirahat.

"Zhang Xuanye! Zhang Xuanye!"

Dua kali suara misterius memanggil namanya, membuat Zhang Xuanye terkejut dan membuka matanya. Ia mendapati dirinya terbaring di atas awan. Seorang raksasa bercahaya emas terang mengenakan jubah kebesaran yang menutupi langit, sedang menatapnya.

“Siapa Anda?!” teriak Zhang Xuanye ketakutan.

“Jadilah kultivator untuk menjadi kuat, karena takdirmu menyangkut seluruh alam semesta,” kata raksasa itu. Zhang Xuanye terdiam, tak percaya dengan apa yang didengarnya.

Seberkas cahaya melesat, menembus tubuh Zhang Xuanye hingga dirinya terjatuh. Perasaan aneh mulai mengalir seakan tubuhnya berubah.

“Kau satu-satunya manusia yang paling berbakat di dunia atas berkahku,” ucap raksasa itu, lalu menghilang bersama cahaya di belakangnya. Zhang Xuanye terbangun dari mimpinya saat merasakan tubuhnya panas.

“Cepat pergi dari sini!”

Zhang Xuanye tersentak melihat ibundanya panik. Pakaian ibunya compang-camping, sebagian besar hangus terbakar.

“Apa yang terjadi?” tanya Zhang Xuanye bingung.

Sebelum sang ibu sempat menjawab, suara ledakan terdengar di mana-mana, dan api membara di seluruh desa. Zhang Xuanye merasa ada yang tidak beres. Ketika ia mengintip ke luar jendela, ia terkejut melihat warga desa bergelimpangan tak bernyawa. Sang ibu memegang tangannya erat, menangis dan menatap Zhang Xuanye dalam-dalam.

“Hiduplah dengan aman, Nak. Aku ingat saat kau lahir, langit menunjukkan fenomena yang menakjubkan,” ucap ibunya, berlari melindungi Zhang Xuanye dari bola api raksasa yang meluncur ke arah mereka.

Zhang Xuanye terdiam, mencerna apa yang baru saja terjadi. Sebuah formasi kecil menghadang bola api, memberi kesempatan bagi mereka untuk pergi.

“Cepat pergi!”

Zhang Xuanye melompat dari ranjang dan berlari meninggalkan ibunya, menyelinap di antara jasad warga desa. Langit malam berubah menjadi merah menyala, api berkobar di mana-mana, membakar tubuh-tubuh tak berdosa—baik orang tua maupun anak-anak tak luput dari serangan. Cahaya biru terbentang, melindungi desa dari bola-bola api. Zhang Xuanye melihat ayahnya, berdarah-darah, berdiri tegak mempertahankan formasi. Tubuh ayahnya berdarah dari sembilan lubang, bahkan kedua matanya sudah buta sepenuhnya. Meski begitu, sang ayah tersenyum ke arah Zhang Xuanye yang terdiam, menyaksikan pemandangan mengerikan itu.

Formasi pelindung perlahan-lahan retak, kemudian hancur berkeping-keping. Bola-bola api mengarah kepada tetua desa, namun seberkas cahaya datang memblokirnya. Seseorang muncul dari ruang hampa, menatap langit yang bercahaya merah. Zhang Xuanye berlari menghampiri ayahnya dengan air mata berlinang.

“Apakah kau benar-benar tidak memandang Alam Manusia sama sekali?” ucap orang misterius tersebut dingin.

Angin dingin menyapu seluruh desa, memadamkan kobaran api.

“Siapa kau yang berani menghalangi jalanku?” tanya suara misterius itu. Langit memerah, dan sosok mulia berjubah merah turun dari langit. Kedua alisnya tajam, tubuhnya dipenuhi energi qi abadi.

“Aku Ketua Sekte Harmoni Sejati, Wenxian Zhiyuan.”

“Salah satu kekuatan umat manusia? Aku sarankan kau tidak ikut campur dalam urusan ini,” tegas sosok itu memperingatkan.

“Orang luar yang berani mengusik Alam Manusia tak akan kubiarkan. Sebutkan namamu!” Wenxian Zhiyuan mengayunkan tangannya lembut, menciptakan gelombang energi qi.

“Kau mempraktikkan kultivasi Jalan Murni Abadi! Tak kusangka Alam Manusia memiliki orang sekuatmu. Namun, aku adalah Huo Lingtian, Penjaga Pilar Energi Elemen Surga. Kedatanganku adalah mencari Anak Takdir yang meresahkan semesta!"

"Hooo... Penjaga pilar energi elemen surga, salah satu dari empat pilar surgawi. Namun, aku tak pernah mentolerir siapapun yang berani berbuat onar di alam manusia!" balas Wenxian Zhiyuan, meledakkan energinya yang menyapu sekitarnya.

Zhang Xuanye meletakkan kepala ayahnya di pangkuannya dengan sedih meratapi.

"Tuan Wenxian, orang kecil ini berterima kasih seumur hidup karena dapat bertemu dengan Anda."

"Aku terlambat. Namun, aku menjamin keselamatan putramu," balas Wenxian Zhiyuan.

Zhang Xuanye mengusap air matanya, sedih melihat ayahnya menderita di akhir hayatnya.

"Tenanglah, Nak. Tuan Wenxian akan menyelamatkanmu."

"Tidak! Aku ingin bersama Ayah!" ucap Zhang Xuanye tegas.

"Hahahaha. Sifatmu tak pernah berubah, sama seperti saat kau masih kecil. Namun, ajalku telah tiba. Kau terlahir dengan fenomena langit, dan mungkin kau lah anak takdir yang dimaksud," ucap ayahnya, mengulurkan tangan untuk mengusap air mata Zhang Xuanye sebelum ajal menjemput.

Zhang Xuanye menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sekali lagi ia kehilangan keluarganya dengan cara yang sangat tragis. Wenxian Zhiyuan menghela napas panjang setelah sejenak melihatnya.

"Sepertinya bocah itu adalah anak takdir yang aku cari," ucap Huo Lingtian.

"Jangan harap kau bisa membawanya pergi!" balas Wenxian sambil mengayunkan jarinya dengan lembut, menciptakan formasi besar di atas permukaan tanah yang memadatkan energi spiritual menjadi sebuah pedang raksasa, dikelilingi oleh ratusan pedang lainnya.

"Pemujaan pedang dewa. Pergi!" perintahnya.

Pedang raksasa melesat begitu cepat, diikuti oleh pedang lainnya. Huo Lingtian membuat segel tangan, mengangkatnya ke langit, dan bola api raksasa muncul serta berjatuhan dari langit, menghantam setiap pedang yang datang.

Pedang raksasa tetap bergerak menuju ke arahnya, menyebabkan Huo Lingtian menghentakkan kakinya di udara, membuat tanah bergetar dan tangan-tangan dari bebatuan muncul, menggenggam erat pedang tersebut. Ledakan kekuatan dahsyat menciptakan angin kencang.

"Aku adalah dewa dan kau manusia. Kekuatanmu tak akan pernah bisa mengalahkanku!" ucap Huo Lingtian, menyatukan kedua telapak tangannya secara perlahan, menghancurkan pedang raksasa.

Formasi lima elemen muncul di bawah kakinya, menyebar luas. Setiap elemen memunculkan dirinya. Tubuh lima elemen legendaris, teknik unik penjaga pilar energi elemen surga. Masing-masing dari mereka melesat mengelilingi Wenxian Zhiyuan, membuat segel bersamaan, dan sebuah formasi muncul di langit, mengurungnya. Formasi pembalik elemen, kebalikan dari lima elemen sejati. Energi lima elemen pemusnah berkumpul, kemudian melesat ke arah Wenxian Zhiyuan. Ledakan terjadi begitu hebat saat kekuatan perusak mencoba menembus pertahanan Wenxian Zhiyuan.

"Jiwa terlahir suci tanpa dosa, mengisi relung raga manusia dan memadatkannya menjadi pedang paling tajam dari hati yang tak goyah. Pedang hati murni, keluar!" ucap Wenxian Zhiyuan.

Pedang putih melesat keluar dari dalam tubuhnya, menahan serangan setiap elemen yang menabraknya ke formasi secara acak hingga membuatnya retak dan hancur berkeping-keping. Pedang itu kemudian kembali ke tangan Wenxian Zhiyuan.

"Kau benar-benar tangguh, layak menjadi ketua Sekte Harmoni Sejati. Namun, aku belum menunjukkan kekuatanku yang sesungguhnya. Pilar energi elemen surga, datanglah!" ucap Huo Lingtian sambil merentangkan kedua tangannya. Langit bergemuruh hebat, dan perlahan-lahan pilar surga turun serta jatuh ke tanah, menyebabkan gelombang kencang menyapu seluruh rumah-rumah penduduk desa, menghancurkannya dalam sekejap. Huo Lingtian berdiri di puncak pilar energi elemen, memandang Wenxian Zhiyuan dengan tenang, menyunggingkan senyum tipis.

"Meskipun pilar itu hanyalah visualisasi dari yang aslinya di alam surga, namun tetap mengandung energi tak terbatas dari surga dan salah satu elemen penciptaan ada di dalamnya," batin Wenxian Zhiyuan, mengerutkan keningnya dan berpikir keras.

"Tak ada orang yang berhak menghalangi jalanku!" ucap Huo Lingtian sambil menyatukan kedua telapak tangannya. Formasi lima elemen membentang luas di langit. Tubuh kloningnya kembali ke sisinya. Tangannya terayun pelan menarik pedang dari kekosongan, begitu kuat energi mengelilinginya dan dipenuhi kekuatan keilahian. Pedang elemen sejati, penjaga pilar energi elemen. Huo Lingtian melayang di udara, mengangkat pedangnya ke langit, menyebabkan sinar cahaya menembus formasi, dan perlahan-lahan pedang raksasa keluar dari dalam formasi.

"Pedang lima elemen!" ucap Huo Lingtian lantang.

Wenxian Zhiyuan merasakan bahaya. Ia menghentakkan kakinya di udara, menciptakan lima lingkaran cahaya emas. Pedang raksasa muncul di belakangnya, disertai ratusan pedang kecil yang mengelilinginya.

"Pedang kembali ke asal: Pemujaan Pedang Dewa!" ucapnya, memerintahkan pedangnya melesat ke langit.

Kedua kekuatan bertabrakan, menyebabkan ledakan dahsyat. Ratusan pedang melesat mencoba menghancurkan pedang lima elemen, namun semuanya patah begitu saja. Wenxian Zhiyuan memiliki ekspresi buruk. Pedangnya retak perlahan-lahan dan hancur berkeping-keping. Ia mundur, memuntahkan darah yang mengalir di sudut bibirnya. Huo Lingtian tertawa terbahak-bahak melihatnya.

"Ketua Sekte Harmoni Sejati akan tewas hari ini!"

Pedang elemen sejati kian mendekat. Wenxian Zhiyuan melihatnya dengan diam. Seberkas cahaya menghantam pedang tersebut, mendorongnya dengan daya kekuatan luar biasa hingga menghancurkannya tanpa sisa. Keduanya tersentak terkejut melihatnya. Wenxian Zhiyuan menoleh ke arah Zhang Xuanye yang berdiri tegap, diselimuti aura misterius.

"Kau membunuh kedua orang tuaku, penduduk desa yang tak bersalah, dan menyalahi aturan semesta! Hukum keadilan benar-benar diabaikan oleh seorang dewa. Apakah kau layak disebut sebagai dewa?!" teriak Zhang Xuanye lantang.

"Bocah, kau benar-benar mengkritik dewa ini? Sungguh besar nyalimu!" ucap Huo Lingtian, mengumpulkan energi spiritualnya dan menembakkan ke arah Zhang Xuanye. Wenxian Zhiyuan segera memblokirnya, namun Zhang Xuanye melesat, mengepalkan tangannya erat, mendorong sinar cahaya tersebut hingga mendekati Huo Lingtian, menyebabkan ledakan besar dan asap membumbung tinggi. Zhang Xuanye meninju Huo Lingtian hingga menabrak pilar energi elemen, menciptakan lubang besar.

"Bocah, kau benar-benar anak takdir yang aku cari!" ucap Huo Lingtian sambil tertawa terbahak-bahak.

Zhang Xuanye menatap tajam ke arah Huo Lingtian, mengepalkan tangannya erat, mengumpulkan energi spiritualnya, menciptakan visualisasi raksasa tubuh spiritual yang sama dengan gerakannya, meninju ke arah pilar energi spiritual. Huo Lingtian melotot tajam, segera memblokirnya, namun kekuatan yang dimiliki Zhang Xuanye benar-benar kuat, memaksa Huo Lingtian terpental jauh, bersamaan dengan hancurnya pilar energi elemen. Zhang Xuanye tak kuasa menahan kesadarannya dan terjatuh dari ketinggian, kemudian ditangkap oleh Wenxian Zhiyuan yang sigap membantunya. Pedang di tangannya segera bergetar, membelah dirinya menjadi ratusan, lalu terjun menghujani Huo Lingtian dan membuatnya terluka.

"Wenxian Zhiyuan!! Aku mengingat namamu dan ini akan menjadi hutang dendam abadi!" ucapnya lantang, membuka lorong dimensi ruang dan waktu, pergi meninggalkan alam manusia dengan luka.

Keadaan kembali sunyi. Seluruh desa rata dengan tanah, dan banyak jasad penduduk yang sebagian besar hangus terbakar oleh api. Wenxian Zhiyuan menatap Zhang Xuanye dengan pandangan rumit sebelum membawanya pergi kembali ke Sekte Harmoni Sejati.

Takdir Ilahi

Zhang Xuanye terbaring di atas batu angkasa, tak sadarkan diri. Wenxian Zhiyuan dan beberapa orang mengelilinginya.

“Ketua, apa yang akan Anda lakukan kepadanya?” tanya Mulin Zushi, Ketua Aula Jalan Suci Kayu, salah satu anggota Dewan Suci Tujuh Aspek.

“Huo Lingtian dari Alam Surga turun mencari Anak Takdir, dan dia memiliki kekuatan perusak yang luar biasa. Namun, aku merasakan bahwa anak ini memiliki takdir luar biasa yang berhubungan dengan umat manusia,” jawab Wenxian Zhiyuan, menjelaskan alasannya membawa Zhang Xuanye ke sekte.

“Baiklah, aku akan membantu menjaga jiwanya,” balas Mulin Zushi sambil menyentuh ujung ranjang batu. Akar-akar alami merambat dan membungkus batu angkasa, menciptakan ranjang dari akar kayu yang memiliki fungsi menutrisi jiwa dengan menyerap energi qi elemen kayu dari alam.

“Semuanya, berkumpullah di Aula Besar untuk membahasnya,” perintah Wenxian Zhiyuan, yang langsung diangguki oleh semua orang.

Aula Besar

Tujuh orang duduk mengelilingi meja bundar. Mereka berdiri ketika Wenxian Zhiyuan tiba.

“Salam, Ketua,” ucap mereka serempak.

Wenxian Zhiyuan duduk, diikuti oleh yang lain. Suasana terasa hening. Ketujuh orang tersebut adalah para tetua Sekte Harmoni Sejati, yang juga Ketua Aula Suci Tujuh Asal sekaligus anggota Dewan Suci Tujuh Aspek. Mereka merupakan kekuatan utama dari Sekte Harmoni Sejati.

“Umat manusia terancam dan berada di ambang kehancuran. Perebutan takhta surga antara tiga alam membuat semesta kacau. Alam Surga dan Alam Iblis menekan Alam Manusia hingga era kemunduran manusia tiba,” ucap Wenxian Zhiyuan.

“Energi qi asal semakin menipis, membuat orang-orang yang mempraktikkan kultivasi Jalan Murni Abadi tak dapat melangkah lebih jauh. Jalan ini tak dapat lagi digunakan di era ini,” ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dari kejauhan. Dia adalah Yuan Mingzhou, Ketua Kuil Penjaga Zaman.

“Kau benar-benar telah menghitungnya?” tanya Wenxian Zhiyuan, penasaran.

“Aku telah menghitungnya dengan cermat dan menamai zaman ini sebagai era kejatuhan umat manusia. Sejak alam manusia diciptakan pada era pertama, dan ketika Yang Mulia Kaisar Giok memberikan pemahaman kultivasi kepadaku, aku telah melihat lintas zaman hingga era ini yang paling buruk. Jalan Murni Abadi tak lagi dapat dipraktikkan karena energi qi asal alam manusia yang semakin menipis. Namun, aku melihat sesuatu seperti cahaya terang di tengah kegelapan, bersinar begitu mulia hingga membuat hatiku bergetar, seperti ketika aku melihat Yang Mulia Kaisar Giok,” jawab Yuan Mingzhou.

“Anak Takdir adalah cahaya terang yang kau maksud. Aku baru saja menyelamatkannya dari Huo Lingtian, penjaga Pilar Energi Elemen. Saat-saat terakhir, dia mengeluarkan kekuatan perusak dahsyat yang mampu menghancurkan visualisasi pilar energi elemen, dan membuat Huo Lingtian terluka. Mungkinkah dia yang akan menyelamatkan alam manusia?” balas Wenxian Zhiyuan, membuat Yuan Mingzhou terdiam.

Keduanya tiba-tiba menghilang dan muncul di dekat ranjang batu yang kini dibungkus akar pohon, tempat Zhang Xuanye tertidur.

“Vitalitasnya benar-benar lemah, namun bakatnya luar biasa, melampaui batas manusia, bahkan setara dengan dewa. Dia telah menerima pembaptisan kekuatan misterius,” ucap Yuan Mingzhou, terkesan dengan Zhang Xuanye.

“Kita harus memanggil yang lainnya,” ujar Wenxian Zhiyuan.

“Tak perlu, aku datang karena merasakan sesuatu yang tak biasa di alam manusia sesaat sebelumnya,” sahut Lian Xue, Ketua Aliansi Kedamaian Hati.

Dua orang lainnya kemudian muncul: Tian Ze, Ketua Klan Tianwei, dan Kaisar Yang Jian dari keluarga kekaisaran Huanyu. Para pemimpin pelindung umat manusia kini berkumpul mengelilingi Zhang Xuanye.

“Saudara Yang Jian, darahmu adalah yang paling murni dan mengandung jejak keilahian. Cobalah lihat apakah dia salah satu keturunan leluhurmu,” pinta Yuan Mingzhou.

Kaisar Yang Jian menyentuh dan menggores telapak tangan Zhang Xuanye, mengambil setetes darahnya lalu mencampurnya dengan darahnya sendiri. Kedua tetes darah itu tampak bertarung satu sama lain, saling mengungguli, menentukan siapa yang terkuat. Semua orang menunggu hasil akhirnya. Kaisar Yang Jian menggenggam erat telapak tangannya, menyebabkan kedua tetes darah tersebut hancur.

“Dia memiliki darah yang lebih murni dari darahku. Dia benar-benar telah menerima pembaptisan setara dewa. Siapa dewa di Alam Surga yang melakukannya?” ucap Kaisar Yang Jian bingung.

Semua orang terdiam. Yuan Mingzhou menghela napas panjang. Ia tidak dapat melihat dengan jelas siapa sosok yang dimaksud. Tiba-tiba, cahaya terang muncul disertai robekan ruang hampa. Sebuah gulungan surat dengan aura ilahi muncul, membuat semua orang tercengang. Gulungan surat itu terbuka, menampilkan lukisan sosok mulia yang tampak seperti hidup.

“Salam, Yang Mulia Kaisar,” ucap mereka serempak, menundukkan kepala.

“Aku membantu umat manusia dengan memilih salah satu yang terpilih untuk menerima pembaptisan dariku. Dia sebanding dengan dewa dengan bakat yang tak terkalahkan sebagai manusia. Ini adalah bantuanku kepada kalian, umat manusia. Di masa depan, dia layak menjadi calon kandidat yang akan memperebutkan takhta Kaisar Giok sebagai perwakilan dari Alam Manusia. Tugas kalian adalah membimbingnya dan melindunginya selagi dia masih lemah. Aku tak bisa ikut campur lebih jauh lagi karena Kaisar Taiqing, sebagai penguasa takhta keseimbangan, tidak mengizinkanku bertindak lebih jauh. Huo Lingtian datang ke Alam Manusia dengan harga yang sangat mahal, melanggar aturan yang diciptakan oleh Kaisar Giok dan dijaga oleh Kaisar Taiqing saat ini,” ucap Kaisar Zhongtian Dijing, penguasa takhta penjaga langit.

Setelahnya, gulungan surat ilahi terbakar. Semua orang kembali berdiri tegap, saling memandang.

“Dia adalah harapan satu-satunya kita saat ini,” ucap Wenxian Zhiyuan, disetujui oleh yang lainnya.

“Aku dan kau akan membantu memperkuat jiwanya, sementara Saudara Yang Jian akan memperkuat tubuh fisiknya,” ucap Lian Xue, yang segera disetujui oleh yang bersangkutan. Mereka menyatukan kekuatan mereka dan mengalirkannya ke tubuh Zhang Xuanye.

“Saudara Yuan, mari kita gabungkan kekuatan untuk membuka Kronik Alam Semesta,” ajak Tian Ze.

Yuan Mingzhou setuju. Cahaya emas bersinar di langit-langit ruangan, dan delapan trigram muncul, diikuti oleh rasi bintang kuno yang menampilkan titik-titik tempat di setiap alam semesta. Lingkaran cahaya rumit tersebut turun ke bawah. Keduanya membuat segel tangan, menampilkan tempat-tempat kuno di Alam Manusia yang berhubungan dengan keilahian surga.

“Tempat-tempat suci kuno di Alam Manusia telah muncul. Semuanya memiliki jejak-jejak ilahi dari Alam Surga, memungkinkan kultivasi Jalan Murni Abadi untuk dijalankan,” ucap Tian Ze.

“Namun, bukankah energi qi asal di Alam Manusia sangat tipis? Tak mungkin untuk melahirkan kembali kultivator Jalan Murni Abadi kecuali...” balas Lian Xue, menggantungkan kalimat terakhirnya.

“Benar. Kita hanya bisa mengandalkan Pilar Kubah Bumi untuk melakukannya. Namun, itu akan menimbulkan masalah di masa depan,” ucap Tian Ze.

“Tak masalah, karena Surga tak bisa berbuat banyak terhadap Pilar Kubah Bumi. Sebagaimana Yang Mulia Kaisar Tianxu Daojun bertugas atas takhta pilar langit tertinggi,” jawab Yuan Mingzhou, disetujui oleh semua orang.

Tingkatkan Kultivasi

Tingkatkan kultivasi dalam novel Kaisar Giok

Alam Sutra Langit (天丝境 - Tiān Sī Jìng)

Level 1: Benang Halus

Level 2: Jalinan Takdir

Level 3: Kain Semesta

Menguasai takdir dan benang kehidupan, dimulai dari kontrol dasar hingga kemampuan menenun nasib.

Alam Roh Teratai (莲魂境 - Lián Hún Jìng)

Level 1: Tunas Roh

Level 2: Bunga Suci

Level 3: Pembukaan Seribu Kelopak

Pemurnian roh, simbol pertumbuhan spiritual menuju kebijaksanaan.

Alam Batu Surgawi (天石境 - Tiān Shí Jìng)

Level 1: Batu Abadi

Level 2: Pilar Dunia

Level 3: Batu Kehidupan

Melambangkan stabilitas dan kekuatan fisik yang murni dari unsur bumi.

Alam Cahaya Abadi (永光境 - Yǒng Guāng Jìng)

Level 1: Pijar Abadi

Level 2: Terang Dalam Kegelapan

Level 3: Kemurnian Ilahi

Penguasaan cahaya ilahi yang membawa pencerahan dan keabadian.

Alam Awan Giok (玉云境 - Yù Yún Jìng)

Level 1: Awan Tersembunyi

Level 2: Badai Mengalun

Level 3: Langit Terbelah

Pengendalian energi langit, elemen angin, dan awan menuju kekuatan kosmis.

Alam Kabut Abadi (永雾境 - Yǒng Wù Jìng)

Level 1: Asap Tersembunyi

Level 2: Kabut Penghancur

Level 3: Nafas Kosmos

Penguasaan kabut abadi yang melindungi dan menyerang dengan halus, membawa kendali atas realitas yang kabur dan tak terlihat.

Alam Bayangan Langit (天影境 - Tiān Yǐng Jìng)

Level 1: Siluet Malam

Level 2: Bayangan Berbisik

Level 3: Kehampaan Tanpa Bentuk

Menyatu dengan bayangan langit, mampu menghilang, bergerak di antara dimensi, dan menyerang dari kehampaan.

Alam Angin Abadi (永风境 - Yǒng Fēng Jìng)

Level 1: Angin Sepoi

Level 2: Putaran Angin

Level 3: Topan Surgawi

Penguasaan angin abadi yang tak terbendung, melambangkan kebebasan mutlak dan kehendak alam semesta yang terus mengalir.

Alam Cakrawala Terhormat (尊天境 - Zūn Tiān Jìng)

Level 1: Tembok Langit

Level 2: Singgasana Kosmik

Level 3: Mahkota Langit

Menjadi bagian dari kekuatan tertinggi yang memerintah langit dan bumi.

Alam Lotus Surgawi (天莲境 - Tiān Lián Jìng)

Level 1: Kelopak Cahaya

Level 2: Teratai Keabadian

Level 3: Penguasa Teratai Kosmos

Pencapaian pencerahan tertinggi melalui kesucian dan kekuatan surgawi.

Alam Kekosongan Agung (大虚境 - Dà Xū Jìng)

Level 1: Awal Nihil

Level 2: Kekosongan Murni

Level 3: Takdir Hampa

Tingkatan tertinggi, di mana praktisi mencapai harmoni dengan kekosongan agung, melampaui semua batas fisik dan spiritual.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!