NovelToon NovelToon

Terjerat Cinta Nona Gu

BAB 1

di kampus ternama kota Shanghai

"aku suka kamu,, aku ngga tahu sejak kapan aku mulai menyukaimu tapi aku sangat yakin dengan perasaanku selama ini aku tidak pernah mencintai siapapun selain kamu Xiao Qi Xuan maukah kamu menjadi pacarku??" dengan berani Annchi menyatakan perasaannya pada kakak kelasnya yang akan lulus dalam waktu beberapa hari

sayangnya Qi Xuan sama sekali ngga berkata dia langsung pergi meninggalkan Annchi

"nona kecil bangunlah susah siang apa kamu tidak mau pergi ke kantor??" dengan hati hati Zheng Yuan membangunkan adik perempuannya dengan sentuhan lembut tangan sang kakak yang membelai kepalanya Annchi langsung terbangun

"ada apa?? mimpi yang sama lagi??" melihat wajah sang adik tentu saja Yuan sangat khawatir Annchi hanya mengangguk pelan,, mimpi yang sudah menghantui Annchi selama 3 tahun selalu muncul setiap malam hingga membuat Annchi tak ingin kembali tertidur lagi "kamu masih memikirkannya??" Yuan membelai kepala Annchi dengan lembut "dia hanya masa laluku" Annchi langsung turun dari ranjang dan pergi menuju kamar mandi

tanggal 16 Mei 2019,, Shanghai perusahaan HA

tok.... tok... tok...

"masuk"

"nona Gu sudah waktunya pulang,, mau menjenguk dulu tuan Gu?? haruskan saya belikan buket bunga,, atau buah buahan??"

"tidak perlu aku sudah pesan buket bunga favorit papa sekalian kita ambil saja nanti"

"baiklah"

"ayo kerjaan ku sudah selesai jangan sampai papa menungguku terlalu lama"

Gu Annchi segera merapihkan mejanya meraih tas handphone serta mantel nya kemudian meninggalkan ruangan kerjanya,, hari semakin malam begitu juga dengan cuaca musim hujan di kota Shanghai telah tiba hingga membuat cuaca sangat dingin

mobil mulai melaju,,.pemandangan kota Shanghai di malam hati tak bisa terlihat karena derasnya hujan bahkan jalanan ikut macet semua pengemudi di himbau untuk tidak mengemudi dengan kecepatan tinggi sehingga membuat jalanan sangat macet hampir tak bergerak

dua jam lebih Annchi terjebak dalam kemacetan akhirnya sampai di toko bunga langganannya,, pelayan yang sudah tahu dengan Annchi langsung menyambut Annchi dengan ramah sambil memberikan buket bunga pesanannya

sesampainya di rumah sakit,, ruangan Gu Junchen

Annchi menyimpan buket di atas meja nakas di samping kanan brankar Junchen "pah aku datang maaf ya aku terlambat jalanan macet di tambah saat ini sedang ada badai hujan,, oh iya papa tahu aku berhasil mendirikan perusahaan ku sendiri hah.... beberapa bulan lagi aku akan menyelesaikan kuliah S1 ku aku akan segera mengejar kak Yuan dan teman temannya" meski tahu kalau ayahnya tidak akan bisa mendengarkan cerita dirinya apa lagi menjawab cerita putrinya dengan antusias tapi Annchi tetap bercerita ke sehari-hariannya

"pah cepat bangun Chichi kangen papa" perlahan air mata Annchi menetes dan tangisnya semakin tak terkendali seseorang memberikan sapu tangan pada Annchi,, Annchi sudah tahu siapa yang memberikan sapu tangan meski tanpa menoleh tanpa ragu sedikitpun Annchi langsung mengambil sapu tangan di depannya dan menghapus air matanya "sudah jangan nangis percayalah paman Junchen pasti sembuh" ujar pria tersebut sambil membelai lembut kepala Annchi "kak Yu kenapa kamu disini??" sangat cepat Annchi mengubah ekspresi wajahnya sampai He Yu tersenyum manis melihat gadis kecil di depannya

"aku sengaja ke sini mengantarkan barang yang di minya Qi Xuan sekalian mau menengok paman Junchen ngga tahunya aku malah melihat mu menangis,, kalau Yuan melihat saat ini dia bakal ngira aku yang buat kamu nangis" He Yu sedikit mengejek Annchi "kakak ku itu sangat peduli denganku tentu saja dia tidak akan terima kalau adiknya di permainkan oleh teman baiknya yang playboy sepertimu" Annchi malah meladeni candaan He Yu dengan sangat senang tiba tiba pria lain yang menggenakan jas putih masuk Annchi yang tadinya ceria malah berubah menjadi dingin

"Annchi kapan kau datang?? dimana Yuan,, jangan bilang datang sendirian lagi tidak masalah jika hari hari biasanya tapi sekarang di luar lagi badai hujan bisa bisanya kau...." belum selesai pria tersebut bicara Annchi langsung menghentikan kalimatnya "dokter anda lakukan saja tugas anada dengan baik jangan khawatir mengenai biaya aku tidak kekurangan uang" sifat dingin Annchi malah membuat kedua pria yang berdiri di sana merasa sangat canggung

"ahh Qi Xuan bagaimana perkembangan paman Junchen??" He Yu berusaha mengalihkan pembicaraan "kondisi paman Junchen lebih baik dari sebelumnya kemunginan dia akan sadar besok" jawab Qi Xuan tatapannya tak masih tertuju pada Annchi yang duduk di sana

keesokan harinya pagi pagi sekali Gu Annchi sudah siap untuk berangkat ke kampus "paman Lu tolong jaga papa dengan baik segera kabari aku jika terjadi sesuatu dengan papa"

"baik nona Gu"

"aku berangkat dulu kalau papa sadar katakan padanya aku sangat merindukannya"

"tentu akan saya sampaikan" sejak dulu Lu Yun selalu setia menemani Junchen serta putri kecilnya

"nona mobil sudah siap"

"Ming Ye hati hati bawa mobilnya"

"jangan khawatir tuan Lu aku akan menjaga keselamatan nona dengan nyawaku"

akhirnya Annchi pergi,, baru sampai kampus Annchi langsung di sambut oleh kedua sahabat baiknya "An An" kedua sahabat Annchi berteriak memanggil namanya Annchi langsung menghampiri Li Hanyi dan Lu Zhi "Hanyi Zhi Zhi aku lapar ayo ke kantin"

"ayo aku juga lapar"

"Lu Zhi setiap hari yang ada di otakmu hanyalah makanan"

"cih dasar otak mesin yang di pikirannya hanya belajar"

"sudah sudah ayo pergi" Gu Annchi langsung mengandeng kedua sahabatnya

"oh iya aku sudah cuti selama satu minggu aku ketinggalan banyak pelajaran nanti aku pinjam buku catatan mu Hanyi"

"tenang saja catatanku lengkap"

"oh sampa lupa Zhi Zhi ada gosip apa sekarang??"

"tidak ada yang menarik hanya saja 3 hari yang lalu ada mahasiswa dan mahasiswi pertukaran katanya dari Indonesia sih namanya Septiana dan Rendi"

"septiana rendi?? bukan mereka kan??" batin Annchi

ketika sampai di kantin ketiga gadis itu langsung memesan makanan yang mereka suka duduk di kursi yang dekat dengan taman,, kedua murid pertukaran datang ke kantin

"Annchi lihat mereka orang nya" bisik Lu Zhi

"Ana Rendi!" teriak Annchi sambil melambai kan tangan ke arah mereka berdua,, Ana dan Rendi langsung menghampiri Annchi dan kedua temannya

"Annchi kamu ngapain di sini??" pertanyaan Ana seolah meremehkan ekonomi keluarga Annchi

"Annchi kamu kuliah di sini juga??" tanya Rendi Annchi hanya mengangguk

dari arah luar kantin terdengar keributan suaranya di dominasi wanita,, sumber suara semakin dekat semua wanita di kantin ikut heboh kecuali Gu Annchi,, Li Hanyi dan Lu Zhi "mengapa mereka suka sekali buat keributan??" ujar Hanyi yang sudah bosan dengan ulah dari ke tiga tuan muda yang tengah berjalan masuk ke kantin

BAB 2

"lihatlah itu tuan muda Zheng tuan muda Xiao dan tuan muda He"

"mereka sangat tampan"

"aku ingin sekali menjadi pacar nya tuan muda Xiao"

"ahh kau tahu aku dengar kalau ruan muda Xiao pernah menolak seorang gadis"

"benarkah siapa gadis itu??"

"tiga tuan muda yang sangat tampa aku harus bisa mendapatkan salah satunya" batin Ana

"ehh kudengar dari 4 keluarga besar hanya keluarga Gu yang tak pernah muncul,, dan aku juga sempat mendangar kalau pewaris keluarga Gu itu seorang wanita"

"wah nona Muda ya kalau gitu aku harus bisa bertemu dengannya siapa tahu aku bisa menjadi pasangan nona muda"

"kau ini apa keluargamu masih kurang kaya hah??"

"aku akui keluargaku memang kaya tapi kekayaan 4 keluarga ini sudah melebihi batas bahkan kekayaan mereka mencapai triliunan"

ketiga tuan muda berjalan semakin dekat dengan Annchi,, Ana yang narsis sejak lahir mengiri mereka tertarik dengan pesona nya

"Annchi mengapa sarapan itu,, sangat tidak baik untuk kesehatan" ujar Xiao Qi Xuan sayangnya Annchi masih saja dingin terhadap Qi Xuan "aku maka apa bukan urusan mu tuan muda Xiao"

He Yu langsung duduk di samping Annchi dan mencicipi makanan yang ada di meja "emm enak sangat enak" sedangkan Zheng Yuan langsung mengelus kepala Annchi dengan lembut "maaf tadi malam aku menemani mama" kelembutan yang di tunjukan Yuan membuat semua gadis yang melihat sangat patah hati

"hari ini adalah hari patah hati sedunia"

"lihatlah Zheng Yuan yabg terkenal dengan sifat dinginnya malah bersikap lembut pada Annchi,, bukan cuman itu Xiao Qi Xuan juga yang selama ini hanya fokus pada pelajaran bidang medis tiba tiba memperhatikan orang lain"

"Annchi berani sekali kamu merebut perhatian ketiga tuan muda ini dari ku" batin Ana

Annchi dan kedua sahabatnya malah sibuk makan tak memperdulikan ketiga pria tampan di depannya "Annchi bisakah kita bicara??" Qi Xuan mulau membuka suara di balik keheningan antara meja mereka "Qi Xuan!" Yuan sangat emosi karena Qi Xuan terang terangan ingin mengambil adik nya dari dirinya "aku tidak macam macam hanya bicara dengannya saja,, lagian aku tidak tertarik dengan anak kecil"

brak... Annchi menyimpan sumpit ke atas meja dengan penuh emosi kemudian pergi di ikuti oleh kedua sahabatnya "jangan salahkan aku jika aku bertindak kasar pada anda tuan muda Xiao!" ancam Lu Zhi yang ikut kesal dengan situasi saat ini

Xiao Qi Xuan hanya diam sambil menatap punggung Annchi yang semakin menjauh "aku akui ini semua memang salahku,, maaf Annchi aku tidak bermaksud untuk menyakitimu" batin Qi Xuan

"hallo tuan muda aku Septiana panggil saja Ana aku teman SMA nya Annchi" Septiana langsung duduk di antara para tuan muda sedangkan ketiga pria hebat itu hanya terdiam sampai akhirnya Yuan memutuskan untuk pergi "ehh Yuan mau kemana??" teriak He Yu "kelas bisnis" Yuan menjawab tanpa menoleh dan terus berjalan sementara He Yu langsung menarik tangan Qi Xuan untuk mengejar Yuan

"kenapa aku malah di tinggalkan" Septiana merengek seperti anak kecil Rendy duduk sambil memberikan minuman dingin pada septiana "apa kamu menyukai salah satunya?? tapi aku rasa mereka hanya peduli pada Annchi,, sebenarnya seberapa dekat Annchi dengan mereka bertiga??" dengan polos Rendy malah bertanya seperti itu pertanyaan Rendy sama halnya dengan menambahkan bahan bakar pada api amah yang ada dalam hati Septiana

di kelas bisnis

semua murid tengah menunggu dosen untuk mengajar baru saja Annchi datang Septiana yang ikut kelas bisnis dengan sengaja duduk di meja milik Annchi "weee itu meja nya Annchi mengapa kau duduk di sana!?" teriak Lu Zhi "Annchi" panggilan yang sangat familiar Annchi dan Lu Zhi langsung pergi ke arah orang yang memanggil "Hanyi catatan yang ku minta??" Hanyi langsung memberikan beberapa buku catatan pada Annchi

melihat Annchi yang bahkan tidan meliriknya sama sekali Septiana semakin emosi,, seolah tak di hargai Septiana merasa tak terima baru saja Septiana ingin berteriak Dosen masuk ke kelas "pagi semua" sapa Dosen sambil menyimpan buku bawaannya di meja "pagi pak" serempak semua murid menjawab "hari ini masuk semua ya?? Annchi satu minggu kamu cuti harus mengejar pelajaran ya" ujar Dosen "baik pak aku pasti akan mengejar pelajaran yang tertinggal" balas Annchi "baiklah kita lanjutkan pembahasan yang kemarin....." Dosen langsung menyalakan proyektor di papan dan menjelaskan materi hari ini

meski Annchi tertinggal jauh namun dengan kecerdasannya Annchi mampu menangkap semua penjelasan dosen dengan sangat baik,, sebaliknya murid yang lain malah kesulitan untuk mencerna pelajaran hari ini "baiklah segitu dulu untuk hari ini,, tugas untuk besok jangan lupa untuk kerjakan oh iya jika ada kesulitan untuk tugas besok silahkan untuk bertanya" Dosen masih memperhatikan semua murid yang hadir dengan sangat seksama memastikan semua murid mendengarkan dosen dan bisa belajar dengan sangat baik

setelah selesai mendengarkan penjelasan dosen Annchi langsung mengeluarkan buku catatan untuk menyalin catatan yang tertinggal "Chi Chi apa kau paham dengan penjelasan hari ini?? mengapa aku merasa kesulitan mempelajarinya??" bisik Lu Zhi "aku juga sedikit kesulitan" tambah Hanyi "di bagian mana yang menurut kalian sulit??" Annchi langsung menghentikan aktivitas nya dan menanggapi kedua temannya "di sini ini dan ini menurutku ini sangat sulit bagaimana bisa memecahkan masalah ini??" Lu Zhi menunjukan beberapa halaman dalam buku yang ia tak mengerti "ahh ini sangat mudah begini......" dengan perlahan dan hati hati namun detail dan simple Annchi menjelaskan permasalahannya diam diam Dosen menyimak dan tertarik dengan penjelasan yang di lakukan oleh Annchi

Dosen langsung menghampiri Annchi melihat dia memberikan penjelasan singkat pada Li Hanyi "Annchi bisa ikut saya ke depan?? saya merasa penjelasan kamu sangat menarik simple dan detail mudah di pahami juga biarkan teman teman yang lain juga ikut mendengarkan penjelasanmu" ujar Dosen "aku tidak pandai bicara di depan mohon bimbingan bapak" balas Annchi dengan sangat sopan "tidak perlu merendahkan diri ayo maju ke depan" ajak Dosen "baiklah kalau gitu akan merepotkan bapak" Annchi bangkit dari duduknya mulai berjalan ke depan membuka beberapa slide halaman yang menurut ku dua temannya sangat sulit

dengan berani Annchi menjelaskan kembali apa yang ia jelaskan pada Hanyi dan Lu Zhi sebelumnya,, di luar Qi Xuan mendengarkan Annchi dengan sangat baik "tak ku sangka ternyata kau sangat cerdas hah... sayangnya kau adalah adiknya Yuan jika saja kau bukan adik nya Yuan aku mungkin..." Qi Xuan berbicara pelan sampai tak ada seorang pun yang mendengar mungkin hanya dia saja yang mendengar dan tahu apa yang dia katakan

BAB 3

"Annchi bagaimana kamu yakin dengan penjelasan yang kamu katakan kalau cara ini akan berhasil??" Septiana sengaja ingin mempermalukan Annchi di depan semua orang "semua orang juga pasti tahu tentang perusahaan HA yang sedang naik daun itu perusahaan yang aku dirikan sendiri sejak 3 tahun terakhirnya sejauh ini aku selalu menerapkan metode ini untuk bisnis ku,, aku akui semua orang punya cara masing masing tapi cara simple dan akuratnya cara yang ku jelaskan barusan" balas Annchi

"anak ini sangat istimewa tidak heran keluarganya meminta pihak kampus untuk tidak mempublikasikan identitas aslinya" batin Dosen "Annchi mengapa kamu dengan baim hati menjelaskan semua itu?? bukankah ini sama saja dengan membocorkan kinerja perusahaan HA??"

"benar apa kamu tidak takut perusahaan yang kamu bagun dengan susah payah malah menjadi ke titik 0 lagi setelah ini??"

"perusahaan itu aku bagun untuk pekerjaan serta untuk praktek kemampuan ku dalam pembelajaran,, begini banyak sekali dari kita yang beranggapan kalau materi dan lapangan akan sama tapi faktanya materi yang kita pelajari hanyalah sebatas pengetahuan semata saja karena kenyataannya ketika kita ada di lapangan pengalaman lah yang berbicara juga pengetahuan yang luas kerja keras dan kecerdasan yang kita miliki,, aku hanya berharap kita semua bisa belajar bersama" Balasan Annchi membungkam semua orang di dalam kelas

"baiklah tepuk tangan untuk Annchi,, terima kasih Annchi telah memberikan tips pada rekan rekan kamu" ujar Dosen menghentikan perdebatan pro dan kontra antara para mahasiswa,, Annhi hanya tersenyum lalu kembali ke mejanya merapihkan semua buku "baiklah kelas selesai sampai jumpa besok di jam yang berbeda jangan lupa untuk tugas kalian segera untuk di selesaikan" Dosen langsung langsung pergi setelah menutup kelas

Annchi dan kedua sahabatnya ikut bubar bersama murid lainnya "hah aku masih ada kelas bela diri" keluh kesah Lu Zhi "semangat aku juga masih ada kelas ilmiah" Hanyi memberikan semangat dengan merangkul Lu Zhi "oh iya aku duluan ya" Annchi melihat layar handphnya "oh iya hati hati nona" seperti sudah latihan keduanya begitu kompak membalas Annchi "Annchi kenapa buru buru?? bisakah ajari aku materi yang ini??" Septiana langsung menghadang Annchi yang ingin segera meninggalkan kelas

"maaf lain kali saja aku buru buru" Annchi malah menghindar dari Septiana "Annchi aku hanya memintamu mengajari aku kenapa kamh sangat pelit!??" dengan rencana matang Septiana ingin mempermalukan Annchi semua teman kelas yang masih ada di tempat langsung melihat,, sayangnya rencana Septiana kembali di gagalkan oleh pria yang tampan "nona saya datang" pria tersebut datang menghampiri Annchi "kak Lu Zhang apa yang membawa mu kemari??" tanya Annchi "nona tuan sudah sadar tadi ayah memintaku untuk menjemput anda" suasana hati Annchi langsung gembira dan segera meninggalkan kelas "apa kakak sudah tahu?? aku akan beri tahu kakak dulu" saking senangnya Annchi dia sampai lupa kalau di kampus tidak ada satu yang tahu tentang hubungan dirinya dan Zheng Yuan

"nona saya sudah memberitahu tuan muda,, saat ini tuan muda sudah pulang bersama Ming Ye untuk menjemput nyonya" balas Lu Zhang menyadarkan Annchi "ahh maaf hampir saja,, ayo pergi" ajak Annchi "tidak masalah saya mengerti" untungnya Lu Zhang bisa menghentikan Annchi tepat waktu

bukan bermaksud menyembunyikan identitas Annchi hanya saja ini semua sudah di sepakati oleh Naixin san Junchen sebelumnya terlebih lagi para tetua keluarga Gu saat ini cukup kacau karena keserakahan masing masing takutnyabmalah membahayakan Annchi terbukti dengan kondisi Junchen saat ini,, sebelumnya salah satu tetua keluarga Gu sengaja mengirim mata mata di rumah Junchen untuk mencelakai Junchen dan Annchi

beruntung Annchi saat itu berada di Indonesia untuk menempuh pendidikan jika tidak mungkin saat ini identitas Annchi sendiri sudah di ketahui banyak orang,, sementara Naixin sengaja di pindahkan ke Vila khusus yang sebelumnya di siapkan oleh Junchen untuk berjaga jaga setiap hari Annchi akan pulang ke rumah sakit untuk menjaga Junchen sedangkan Yuan akan pulang untuk menemani Naixin terkadang Yuan akan meninggalkan Naixin membiarkan Naixin tinggal bersama He Yu dan Qi Xuan sedangkan dia akan menemani adiknnya

sesampainya di rumah sakit Annchi langsung berlari menuju ke ruangan papa nya "papa!" teriak Annchi dengan bahagia melihat senyum putri kecilnya Junchen langsung tersenyum "kenalilah tuan putri papa biarkan papa memelukmu dengan erat papa sangat merindukanmu" Junchen merentangkan kedua tangannya langsung di sambut oleh Annchi

ayah dan anak ini langsung melepaskan rasa rindu saling berpelukan dengan hangat Yuan hanya tersenyum bahagia bersama sang mama yang mula meneteskan air mata kebahagiaan "sayang kenapa kamu menangis??" tanya Junchen melepaskan pelukannya dengan Annchi,, Annchi menoleh pada mamanya "mah??"

"tidak apa apa mama hanya terlalu bahagia,, aku sangat bahagia akhirnya kamu bangun aku ingin keluarga kita tetap utuh seperti ini kak" meski usia mereka sudah tak muda lagi tapi panggilan Naixin pada Junchen masih sama seperti dulu Naixin masih setia memanggil Juchen dengan sebutan kakak "tentu saja tak lama lagi keluarga kita akan kembali seperti sebelumnya" Junchen tersenyum untuk menghibur keluarga kecilnya

"oh iya pah papa tahu ngga hari ini Annchi mendapatkan banyak pujian dari dosen Annchi,, bahkan Annchi bisa mengalahkan Hanyi di kelas"

"benarkah?? wah kalau begitu putri papa semakin hebat"

"hm,, sebentar lagi Annchi akan menyusul kak Yuan"

"memangnya bisa?? kau saja masih belum bisa menyamai nilaiku"

"tentu saj bisa tunggu dan lihat saja,, jangan kira aku tidak bisa apa apa ya"

"bukannya kau memang seperti itu??"

"papa lihat kakak"

"Yuan jangan buat adikmu menangis"

"ck papa tidak adil papa selalu memihak pada Annchi"

"sudah sudah hentikan candaannya" Melihat situasi yang semakin memanas Naixin berusaha menghentikan perbedaan antara ayah dan kedua anaknya "oh iya Annchi pergi ke kantin belikan makan untuk papa,, papa sangat lapar" ujar Junchen "baiklah papa mau makan apa??" Annchi langsung bangkit dari duduknya "apa saja yang penting bisa di makan jangan lupa buat mama kamu dan kakak" Annchi menoleh pada Naixin dan Yuan "punya kakak samakan aja dengan kamu kalau mama??" Yuan menoleh pada Naixin "samakan saja biar gampang" balas Naixin Annchi langsung pergi

sedangkan Junchen mulai berdiskusi bersama istri dan anak laki-laki nya tak lupa dengan Lu Yun dan Li Fei juga "demi keselamatan Annchi apakah ini memang harus di lakukan??" tanya Naixin dengan penuh kecemasan "kamu tenang saja semuanya akan baik baik saja,, Yuan kamu ikut papa kita selesaikan masalah ini sesegera mungkin" Junchen menggenggam tangan Naixin dengan hangat "baik pah,, tapi Annchi??"

"jangan khawatir ada banyak orang di samping Annchi jangan lupa putri nya Lu Yun sangat hebat dalam bela diri dan supir pribadi Annchi dia juga bisa melindungi Annchi dan mama kalian di tambah lagi Lu Zhang,, belum lagi kekuatan dari keluarga He dan Xiao akan selalu bersama adikmu"

"aku mengerti pah,, baiklah kita berangkat kapan??"

"tunggu sampai papa menyelesaikan sesuatu dulu"

"baiklah"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!