"May ,check in yuk "
"Hah !! ?? Jawab Maya terbelalak .
"Kenapa ?" jawab Andra singkat .Tangannya meraba saku celana terdapat pengaman kontrasepsi yg dibeli nya dua hari yg lalu.
"Ayo Maya ..."
"Lo ngajakin check in cewek kek kaya ngajak beli batagor aja" Semprot Maya judes,melirik tajam kearah sahabatnya itu.
"Ini hujan makin gede. "
"Gak " seru Maya,kita tunggu hujan reda".Matanya menerawang jauh ke jalanan kota bogor yang kini tengah diguyur hujan deras.Benar benar sebutan kota hujan patut disematkan pada kota yang berhawa dingin ini.
Sekarang mereka sedang berada disebuah Ruko yang sudah tutup ,sudah 40 menit mereka menunggu.
Tapi ternyata alam punya rencana lain,hujan makin deras dan kabut mulai menyelimuti jalan di depannya. Mereka baru saja pulang dari seminar acara kampus di daerah Bogor.Perjalanan satu jam lebih untuk sampai Jakarta,kalau tidak turun hujan seperti sekarang ini.
Diseberang tertulis nama hotel kecil dengan lampu tengah berkedip kedip.seolah memaksa dua insan itu untuk singgah di dalamnya,untuk memadu kasih dan berbagi peluh bersama.
Maya melirik jam tangan kecil berwarna pink lucu ditangannya yang menunjukan pukul 21.50.Dia mulai gusar dan gelisah,beberapa kali ia menghela napas tertahan menunggu air yang ditumpahkan dari langit berhenti.Sedetik ... Semenit.. Duapuluh menit ...
"Kita terobos aja hujannya,keburu kemaleman."
"Ini udah malem,ntar lo sakit." Seru Andra mencoba berkompromi dengan sahabatnya itu.
Segera Maya memakai helm nya kembali dan mengenakan jas hujan tanpa menunggu seper tujuan cowok di sampingnya itu.Andra hanya memilih mengalah dan mengabulkan permintaan sahabatnya.Ia segera menyalakan motor melaju dan membelah hujan serta dinginnya angin malam yang menyelimuti kota Bogor.Maya mulai mengeratkan pelukan tangannya,mencari kehangatan disana,begitu nyaman yang dirasakannya.
Bau khas tubuh sahabatnya dengan wangi maskulin perpaduan antara sandalwood dan vanilla.Bau yang tidak pernah berubah sejak mereka bersahabat dari bangku SMA hingga kini dan sekarang mereka ber kuliah di universitas yang sama serta telah memasuki tahun ke empat.Saat ini mereka sedang mengusahakan untuk dapat wisuda bersama dengan tepat waktu.
Esok harinya ..
Bunyi alarm dari Handphone nyaring berbunyi memaksa si empunya untuk bangun dari tidurnya.Maya segera meraih benda pipih itu dan mematikan segera,merasa terusik oleh suara yang menganggunya dipagi hari.
Tubuhnya masih betah di kasur matanya kembali terpejam.Panggilan masuk kembali mengusik mimpi indah yan tengah Maya arungi.Segera setelah dia tekan tombol Terima dan meletakkan hp ditelinganya.
"Hallo...Lo ga ke kampus ??"
"Enggak gw ga enak badan" .Suaranya serak khas orang baru bangun.
"Gw ketempat lo nanti."
"Ga usah ,ikhsan nanti mau kesini sekalian beli obat."
"Sebentar doang,gw mau ngomong soal..." jawab dari seberang panggilan,Maya mematikan panggilan telepon sepihak dengan sengaja .Sudah minggu ini dia menghindari sahabatnya itu.
Ternyata yang menelpon Andra ,memastikan sahabatnya baik baik saja,melihat kejadian semalam mereka berperang dengan hujan,dengan kondisi memprihatinkan basah kuyup sampai rumah saat keduanya tiba di Jakarta.Andra tengah duduk di kantin bersama teman temannya Regi,Selly,serta jimmy .
Ke empat nya sedang menyelesaikan skripsi dan menunggu panggilan sidang.
* FLASHBACK*
Seperti biasa Andra ke kampus mengendarai mobil keluaran terbaru,maklum bokapnya pemilik showroom mobil mobil mewah.Dengan tinggi badan 185cm,kulit sawo matang,alis dan rambut tebal,muka tegas khas orang timur tengah,memiliki sorot mata tajam mengintimidasi ,tentu saja ia anak orang berada.
Sudah cukup untuk dapat menggaet cewek yang dia mau walau hanya sedekar menjadi teman sex semalamnya.
Tidak ada paksaan sama sekali, mereka yang datang kepada Andra dengan suka rela.
Ayah Ibunya membebaskan pergaulannya,mobil,fasilitas semuanya diberikan dengan cuma cuma untuk anak semata wayang mereka.Ditambah lagi dengan membelikan apartement deket kampus menjadikan hal mudah untuk mengajak cewek manapun yang menarik perhatiannya,untuk sedekar bermalam bersama.
Maya ,gadis cantik berambut hitam,hidung kecil,bibir semerah mawar ranum,kulit putih susu dengan tinggi 160cm,dengan kepribadian manja namun ia memiliki sifat ceria, dan cenderung plin plan.
Ibunya seorang wanita karir yang cukup sukses mengemban jabatan penting di salah satu gedung ternama di bilangan SCBD.Ayahnya sudah meninggal saat Maya masih kecil menjadikan dia seorang anak tunggal.
"May nyokap nyariin katanya kangen lo."
"Nanti gw mampir bareng lo ya ,mobil gw mogok.Tadi berangkat naik taxi online."
"Gw ada janji sama Anggi ntar sore. " jawab Andra.
"Lagian napa ga nebeng mobil nyokap lo sih."
"Macet. Lo tau sendiri jalanan jakarta,udah tau gw ga bisa bangun pagi,Mama udah jalan sebelum gw buka mata"kata Maya sembari mengunyah bakso di kantin depan kampus.
"Jadi ntar lo anterin gw dulu kerumah lo.mau kemana emang sama si Anggi?"
"Nemenin dia beli kado di mall buat ponakannya."
"Halah ..nanti juga ujung ujungnya main di kasur ." Cibir Maya.
Tak lama kemudian datang Pandu,Regi, Jimmy dan Selly ikut nimbrung mereka ngobrol,sesekali tertawa bersama mendengar lelucon Andra yang menceritakan kebodohan dan kecerobohan Maya soal cowok.
Pasalnya kini Maya tengah berpacaran dengan Ikhsan yang notabene sebelumnya dia mati matian mendekati abangnya Ikhsan, yang bernama Arga.
Maya rela ikut kursus masak demi bikin bekel makan siang untuk sang pujaan hati yang beda usia 10tahun.Ia juga dengan sukarela membuang barang barang imut dan lucunya,yang menjadi favoritnya hingga kini.
Biasa mengenakan dress pink Maya rela bercosplay jadi wanita dewasa berbanding terbalik dengan sisi aslinya yang cenderung feminim dan girly banget sesuai dengan karakternya selama ini.
Boneka dan pernak pernik nya juga sudah pasti masuk tong sampah karena Arga menyukai gadis dewasa dan matang .
Arga adalah karyawan kantor mamanya.Mereka sering bertemu saat Maya bertandang ke tempat kerja mamanya,Tidak dapat hati seorang Arga kini malah dia memacari adiknya.
Mereka satu universitas cuma beda kampus saja. Awal cerita, sebenarnya Maya tidak memiliki perasaan pada Ikhsan,Ia sama sekali tidak menyukai Ikhsan,Maya terpaksa menerima pernyataan cinta nya karena iseng semata.Namun kini setelah mereka berpacaran dan semakin dekat,Lambat laut menjadikan dia sangat mencintai kekasihnya itu.
Memang sebelumnya,di satu bulan pertama berpacaran,Maya pernah berniat memutuskan hubungan dengan ikhsan namun dia tidak sampai hati kalau harus melukai pacarnya tersebut,apalagi selama ini ikhsan memiliki hati yang baik dan selalu berusaha untuk mendapatkan hatinya.
****
Sesampainya dirumah Andra ,Maya di sambut pelukan hangat oleh Ibu nya Andra.Keluarga Andra sudah mengenal Maya sejak dia menjadi sahabat putra tunggalnya tersebut.Tidak ada rasa canggung, mereka memperlakukan Maya layaknya putri mereka sendiri,tak jarang Maya sering menghabiskan waktu untuk sekedar berbelanja,atau jalan jalan dengan Ibu sahabatnya itu.
"Cah Ayu baru main,Sehat kan sayang ?Mama gimana kabarnya?sibuk banget ya sekarang?
Cah ayu kuliah lancar ?Sekarang sudah lupa ya sama Ibuk."
"Hehehe mobil Maya mogok Bu,pulang ngampus selalu nebeng selly jadi ga sempet kesini.Maya kangen banget sama Ibu." Seru Maya ceria menyambut pelukan wanita cantik yang mulai menua itu.
"Udah to Bu, Maya jangan di introgasi terus,nanti ga mau main lagi lho."Seru Ayah Andra dari meja makan,menatap dengan senyum melihat kedatangan Maya dirumah mewah nya.
"Soalnya ibu kangen sekali,sudah lama cah ayu ga main kesini" .
"Besar kepala nanti dia Bu,ngerasa di sayang."Cibir Andra dengan wajah dinginnya,menatap kedekatan mereka berdua.
"Loh emang ibuk beneran sayang sama Maya." Jawabnya sambil mengelus rambut sahabat putranya.
Maya menjulurkan lidah dan mendelik kearah Andra.Kini Andra sudah duduk di samping ayahnya serambi menyendok nasi ke piring.
"Belum makan kan sebelum kesini?Sekarang makan yo nduk,Ibuk masak banyak hari ini ." celoteh ibu Andra,menyendokkan nasi kepiring gadis cantik itu yang tak henti hentinya tersenyum ceria.Rasanya bahagia sekali berada ditengah tengah keluarga Andra,makan bersama di meja makan sesekali bercerita dengan aktifitas harian merupakan hal yang tidak pernah Maya dapatkan dirumah.Mengingat Mamanya selalu sibuk mencari nafkah tentu saja untuk kebaikan dirinya juga.
Malam ini Maya menginap di rumah Andra, Ibu Andra mendesaknya dengan Alasan sudah lama tidak bertemu.Andra sejak sore sudah ngabur menemani Anggi ke mall sesuai janjinya .Dan mereka berakhir beradu peluh di apartement milik Andra.
Esok paginya Maya sudah rapih dan siap berangkat ke kampus dengan Ayah Andra mengingat mereka satu arah perjalanan ke showroom.Dia begitu cantik mengenakan dress nude selutut yang dibelikan ibu Andra ,kado lama namun belum sempet diberikan.
###
"Diangkat gak nduk ?"
"Enggak yah," jawab Maya serambi memencet handphone men calling sahabatnya ,ini udah ke 12 kali dan nihil tidak diangkat.
Sekarang dia berada di basement apartement Andra,laptop dan kertas kertas kuliahnya tertinggal di jok belakang mobil.
"Maya butuh untuk hari ini." Maya mulai tak sabar mendapati Andra tak menjawab panggilan daruratnya.
"Coba kamu naik sendiri keatas,tuh anak jam segini pasti belum berangkat ngampus,itu mobilnya masih terparkir." Seru Ayah Andra menunjuk sebuah mobil hitam keluaran terbaru diparkiran bersama deretan mobil penghuni apartemen yang lain.
Maya mengangguk,setelah berpamitan dengan sopan, dia bergegas menuju lobby dan memasuki lift yang akan membawanya ke lantai tujuh.Tempat dimana unit Andra berada,Tempat tinggal yang sengaja dibelikan oleh orang tua nya.
Setelah itu Maya menekan tombol password smartlock di pintu apartement Andra,tentu saja dia hafal passwordnya dia sering kesini saat butuh tempat curhat segala penderitaan hidupnya yang tidak menderita menderita amat,dia nya saja yang kadang kurang bersyukur.
Biiipppp....Biiipp
Pintu terbuka,ada sebuah suara tengah bersahutan disebuah ruangan yang sa sekali tak mengganggunya,Maya melenggang masuk ruang tamu dengan cuek dan segera mencari cari sesuatu di atas meja tapi tidak ada benda yang sangat dibutuhkannya.Mau tidak mau dia harus menanyakan langsung ke pemiliknya dimana kunci mobil yang dia cari sejak tadi.
Terdengar suara desahan nyaring dikamar sang sahabat serta bunyi cepakan yang cukup keras,mereka tengah berkutat dengan aktivitas panas tersebut.
Maya beberapa kali mondar mandir didepan kamar Andra lalu kemudian memilih duduk disofa menunggu kapan adegan menjijikan itu selesai.Maya jelas mendengar desahan nyaring dari kamar sahabatnya itu,Andra dan Anggi tengah memadu kasih di pagi hari.
Bukan hal asing baginya ini,sudah ke tiga kali nya dia mem pergoki aksi bejad sahabatnya itu,selama mereka bersama sejak SMA.
Maya mengetik ponsel miliknya bertukar pesan dengan ikhsan, sang pacar yang mengajaknya nonton bareng selepas pulang kuliah.
"Gw mau lagi." Kata Anggi memeluk Andra dari belakang saat dia menyusul Andra ke kamar mandi.Bercinta dengan Andra benar benar memabukkan, permainannya sungguh hebat diatas ranjang.
Maya mengetik ngetik hp miliknya bertukar pesan dengan ikhsan, sang pacar yang mengajaknya nonton bioskop bareng selepas pulang kuliah nanti sore.
"Gw mau lagi. " Kata Anggi memeluk Andra dari belakang saat dia menyusul Andra ke kamar mandi. Andra memejam mata seraya menci*m bibir teman tidurnya itu..
Tiba tiba ...
Terdengar pintu kamar terbuka ,tak ada siapapun karena mereka tengah bermain dikamar mandi.
"Andraaaaaa ... Gue butuh kunci mobil lo, barang gue ada yang ketinggalan".
"Maya ,kok dia ada disini ?" Bathin Andra dan seketika mendorong Anggi yang tengah berjongkok didepannya.
"Minggir."
"Siapa sih pagi pagi ,ganggu aja."jawab Anggi menggerutu mendapati ada yang menganggu kesenangannya bersama Andra.
Segera Andra menyambar handuk di sampingnya dan melilitkan dipinggangnya yang menampakan barisan kotak diperutnya,begitu kekar menggoda iman.
"Lo mandi duluan." perintah Andra pada Anggi didepannya.
Andra berjalan keluar dari kamar mandi kamarnya dan menghampiri Maya .
Segera setelah pintu kamar terbuka .Maya melongok melihat masuk ke dalam kamar Andra.
Maya yang tengah menunggu di ambang pintu memerhatikan kondisi kamar Andra yang berantakan,terutama bagian kasur yang sudah kusut kesana kemari.Menandakan betapa hebatnya permainan ranjang sahabatnya itu bersama Anggi.
"Lama banget lo,sampe kuping suci ternodai dengerin suara suara laknat kalian berdua,gila lo ya gw nelpon puluhan kali ga ada yang diangkat." Ceriwis Maya kesal mendapati Andra yang tak mengangkat ponsel dari pagi.
"Ada apa ,?" seru Andra singkat dan cuek.
"Barang gw ada yang ketinggalan dimobil,gw kesini sama bokap lo tadi ,untung Ayah ga ikutan naik kesini,bisa serangan jantung liat kelakuan lo pagi pagi sudah olahraga ranjang."
"Lo kaya ga tau gw aja,tunggu gw siap siap, nanti kita kekampus bareng." jawab Andra dengan entengnya,melenggang masuk kekamar mandi.
20 menit kemudian mereka bertiga sudah berada dimobil ,Anggi terus saja menempel dilengan Andra yang tengah fokus menyetir.Sesekali melempar cium ke pipi sang partner ranjangnya semalem dengan penuh damba dan begitu agresif mencoba membangkit gairah cowok tampan disampingnya.Mereka tidak terikat hubungan,apalagi berpacaran Andra tidak pernah menyatakan cinta atau apalah semacamnya.
Dia bisa leluasa mengajak cewek untuk bersenang senang, walau hanya cuma sedekar dekat dengannya.
Bagi nya hubungan pacaran itu ribet,menjadikan dia belenggu oleh status yang mengharuskan saling menjaga perasaan dan berdampak dapat mengekang kebebasannya.
Maya terus saja sibuk dengan ponsel dari tadi memasuki mobil Andra,ia tengah mengabari mamanya,dosen dikampus dan selly sahabat ceweknya.Dia tidak memperhatikan tingkah manja gemulai Anggi yang sengaja dibuat buat demi menarik perhatian Andra,dengan niatan dan maksud agar dia tidak langsung dicampakkan setelah malam panas yang telah mereka lalui semalam.
Ada yang pernah mengatakan kepadanya bahwa Andra tidak akan meniduri cewek lebih dari satu kali.Jika seorang cewek dan Andra
bergelut mesra tanpa sehelai benang,siang harinya mereka akan menjadi orang asing yang seperti tak saling kenal.
Predikat Playboy,Pemain,Monster Ranjang sudah lama disematkan ke Andra dan terkenal dikalangan kampus.Banyak cewek yang berlomba lomba mendekati Andra hanya untuk sekedar menjadi teman jalannya,walau tidak sampai dilempar dan dimanjakan diranjang apartementnya.
Anggi cukup bangga pada dirinya, Andra mengajaknya menginap semalam,tidak sia sia dia memamerkan payudara besarnya mengenakan pakaian minim saat mereka jalan jalan ke mall kemarin.Sengaja memancing gairah cowok ganteng didepannya,sungguh bermain dengan Andra benar benar membawanya terbang melayang layaknya layangan.
"Lo balik jam berapa May ntar gw anter balik."
"Ga usah ,gw ada janji sama Ikhsan buat nonton". Jawab Maya menanggapi pertanyaan sang sahabat.
"Nonton dimana??"
"Senayan City. "
"Jangan kemalaman ,Ntar lo pulang pulang bunting,"Jawab Andra meledek Maya yang masih berkutat dengan ponselnya.
"Husstt..amit amit ,jangan samain gw sama lo lah.Gila..."
"Kali aja ikhsan udah ga tahan sama lo. Jangan mau kalau diajak ke hotel".
"Ngaco kalau ngomong. " semprot Maya sekena nya kearah Andra yang masih tersenyum lebar.
"Sayang kita ikut nonton yuk sama Maya kayanya ada film bagus deh bulan ini,"kata Anggi dengan nada bicara imutnya yang dibuat buat.
"Ga bisa.gw ada janji sama temen". jawab Andra singkat.
"Nanti malam gw main lagi ketempat lo ya.Boleh kan ??" seru Anggi merayu Andra,tangannya terulur mengelus paha cowok disampingnya.
"Ga bisa,gw ada acara soalnya." Tolak Andra halus tak ingin menyinggung Anggi,seraya mengangguk menyapa satpam di depan kampus,karena mereka sudah memasuki gerbang Universitas,tempat mereka belajar.
Jam menunjukkan 14:00,Maya bergegas menuju parkiran kampus menemui pacarnya yang telah menunggu dirinya menyelesaikan kelas hari ini.Perlahan dia membuka pintu mobil hitam dan duduk di jok mobil depan.
"Hai" Sapa Maya tersenyum kearah ikhsan
"Hai ,"
Sesaat Ikhsan tertegun ,betapa cantiknya Maya ,pipinya selalu terlihat menggemaskan,bibir merah merekah,kulit putih susu,perpaduan sempurna layaknya sang dewi.Sungguh beruntung Ikhsan berhasil mendapatkan Maya walau susah payah dia berjuang merebut hati sang pujaan hatinya itu.
Walau satu perguruan tinggi namun sulit sekali untuk mereka bertemu,karena keduanya memang ber beda fakultas.
Ikhsan termasuk cowok yang pintar dikelasnya,sehari hari di habiskan dengan belajar,aktif berorganisasi dan membaca buku.Dia juga biasa mengajar Les privat anak SMP untuk mengisi waktu luangnya disela sela kuliahnya selama ini.Hasilnya cukup lumayan untuk menambah pundi pundi tabungannya,apalagi anak anak didiknya kebanyakan dari kalangan atas.
"Langsung makan aja yuk " Balas ikhsan sambil memegang Kemudi.
"Ayok ,mau makan apa ?"
"Nanti kita cari dulu ya sayang, " sahut ikhsan sambil tersenyum manis.
Mobil mereka melaju menuju mall mewah di kawasan Jakarta.
Sepanjang mereka bersama Ikhsan tak segan menunjukkan rasa cinta nya terhadap Maya.
Dari mulai steak yang dia potong potong agar Maya dapat langsung memakannya,melontarkan pujian,mengelus rambut,bergandengan tangan,bahkan tak segan segan membelikan cincin berlian walau ukurannya kecil cukup pas dan manis melingkar dijari lentik Maya.Ikhsan sengaja menggunakan tabungannya untuk membelikan sesuatu yang berkesan untuk kekasihnya itu.
" Untuk yang tercantik dan tersayang sangat pas dijari manismu" .
"Makasih banyak yah" ucap Maya yang terus memandangi cincin pemberian kekasihnya itu.
Hati cewek mana yang tak luluh diperlakukan selayaknya putri oleh sang pacar.Maya sering kali tersenyum dan tak jarang pula tertawa lepas mendengar jokes jokes receh yang Ikhsan lontarkan selama mereka bersama.
"Eh sumpah awalnya aku tuh cuma iseng nerima kamu". kata Maya disela tawanya saat mereka sudah berada dimobil arah pulang
"Trus sekarang gimana???" balas Ikhsan
"Ya gak gimana gimana."
"Kamu masih belum bisa cinta sama aku??"
"Cinta kok". jawab Maya malu malu.
"Hah apa ??" Seru Ikhsan.
"Aku sayang sama kamuuu."
"Ga denger." Ledek Ikhsan.
"Ah males lah " Maya ngambek dan memalingkan wajahnya ke arah jendela.
Ikhsan mengulurkan tangannya mengelus rambut dan memegang pipi Maya menariknya pelan menuntun ke arahnya dan CUP dia mencium sejenak pipi kekasihnya.
"Aku seneng bangeeeet dengernya,makasih ya buat semuanya" Ungkap Ikhsan tulus.
Maya memandang manik mata ikhsan,terdapat butir airmata,terlihat ketulusan disana.
Dia tersenyum,merasa bahagia mendapat pacar yang begitu menyayanginya dan selalu berusaha menyenangkan dirinya.
Disebuah cafe resto dilantai paling atas gedung perkantoran terlihat Andra,Regi,Pandu sedang menikmati hidangan yang mereka pesan.
"Jimmy mana?" Tanya Andra
"Lagi nge date dia."
"Awet juga dia pacaran sama temen SMA nya,eh ngomong ngomong tentang temen SMA .Lo ga pernah naruh hati ke Maya Ndra ?"Tanya Pandu penasaran
"Enggak,"
"Padahal Maya cantik banget sih menurut gue,Cuma cowok homo doang yang ga melirik dia,kalau bukan sahabat lo udah gw pacarin tuh cewek" ujar Pandu.
"Jangan harap,gw tau isi otak lo pada" Tegas Andra.
"Ya elahh... " Cibir pandu.
Dari SMA semua cowok cowok yang hendak macarin Maya harus berhadapan dengan Andra,rasanya dia tidak ingin ada cowok yang mempermainkan hati sahabatnya itu.Yaahh walaupun dia adalah cowok brengsek yang suka gonta ganti temen cewek tanpa ada ikatan hubungan pacaran.
Siapa suruh cewek cewek itu sendiri yang datang mengejarnya 'Pikir Andra.
"Nah itu lo bolehin Maya pacaran sama Ikhsan." Tanya Regi
"Gw liat liat sih cukup baik dia ,kategori cowok cupu yang mendambakan bidadari.makanya gw tenang Maya sama dia,gw yakin tuh cowok gak akan nyakitin Maya. " jawab Andra dengan ponsel ditangannya mengetik teks dan terkirim ke sahabatnya, Maya
"Udah pulang ?Gw ketempat lo nanti ".Tak ada balasan dari sang penerima.
Ikhsan menghentikan mobilnya di depan rumah Maya,Segera turun dan keluar membukakan pintu sebelah untuk sang kekasih.
"Makasih ya untuk hari ini ,"
Sebelum masuk ke rumah Ikhsan memegang tangan Maya mengenggam nya erat perlahan dia mendekatkan kepalanya,sebuah sapuan bibir mendarat ke kening mulus Maya.
Maya tersenyum ,
"Hati hati di jalan "
Keduanya melambaikan tangan,mobil Ikhsan pergi meninggalkan komplek perumahan elit di kawasan jakarta selatan.
Dari kejauhan sepasang mata elang menatap ke arah rumah mewah dengan tema American di depannya
"Ck ... Udah berani main cium cium aja dia."decak Andra dari dalam mobil dengan pandangan tampak tak suka.
Dari kejauhan sepasang mata elang menatap kearah rumah dengan tema American di depannya
"Ck ... Udah berani main cium cium aja dia" decak Andra dari dalam mobil,segera dia melajukan mobilnya kedepan rumah Maya,Ia yang melihat sorot lampu dibelakangnya segera refleks menengok,dengan sekilas dia sudah tau jika itu adalah mobil milik Andra.
Mereka segera masuk ke dalam rumah bersama,diruang tengah ada Mama Maya yang sedang mengambil air minum dengan tangan satunya yang tengah sibuk memegang laptop,sepertinya beliau baru saja selesai menyelesaikan urusan kantor.
"Loh...ada Andra ,kirain tadi pergi sama Ikhsan." sapa Mama ramah mendapati kedatangan keduanya bersama.
"Tadi ketemu di depan tante."
"Gimana kuliah lancar,Andra ?"
"Lancar tante,tapi sepi di kampus sekarang Tan.Maya sudah sibuk sama pacar barunya "
"Apaan sih. " Teriak Maya mendelik kearah sahabatnya.
"Hahaha. Andra kehilangan kamu tuh May,boleh berpacaran tapi jangan sampai mengganggu tugas skripsi ya ".
"Siaaaapp boss." seru Maya,seraya memperagakan sikap hormat ke komandan.
"Andra pacarnya siapa ?"
"Ga ada yang mau sama dia Mah ,soalnya tukang gonta ganti cewek.Semua cewek dideketin,tapi ga dipacarin. " Cibir Maya dengan penuh semangat.
"Belom ada yang cocok Tante. " saut Andra dengan tersenyum
"Halaaahhh sok sok an... Kambing di bedakin juga mau dia Mah" ejek Maya.
Andra hanya tertawa menanggapi celetukan Maya.
Kini ketiga nya tengah berbincang bincang ringan dengan suasana yang akrab dan penuh kehangatan,Andra sudah seperti keluarga bagi Maya dan Ibunya.Bagi Andra,pembicaraan yang sangat berbobot dan menyenangkan dengan seorang wanita karir,single parent,tangguh,dan energik seperti Ibu Dewi ,Mama Maya.
Dimata Andra Ibu Dewi adalah sosok ibu yang kuat,rela tidak menikah lagi demi bisa membesarkan putri tercintanya dan memberikan kehidupan yang layak.Terbukti Maya bisa dibilang hidup serba kecukupan,rumah besar,mobil ada,dan beberapa properti yang disewakan.Mama nya sangat berkompeten dalam pekerjaannya di kantor,sebagai salah satu orang penting diperusahaannya.
Bisa saja beliau menikah lagi,mencari tambatan hati,pengganti suaminya,banyak pria pria yang mencoba mendekatinya selama ini.Apalagi beliau masih sangat muda saat Papa nya Maya meninggal dunia.
Setelahnya selesai terlibat percakapan yang cukup seru bersama Maya dan Andra, beliau masuk ke kamarnya untuk beristirahat,karena besok harus bangun pagi dan kembali berkutat dengan sibuknya urusan kantor,maklum beliau adalah direktur diperusahaan ternama.Dapat dipastikan jadwalnya sungguh padat dan menguras otak dengan jabatan yang sudah lumayan tinggi dikantornya.
Pukul 23.00 Andra pulang kembali ke apartement miliknya dibilangan strategis.Rasanya sudah cukup mengobrol dengan sahabatnya membahas segala hal yang sedang terjadi di sekitar mereka tentang perkuliahan,bercerita pula tentang kisah percintaan Maya yang mulai tumbuh bunga bunga,betapa bahagianya dia saat bersama Ikhsan.Andra kadang menimpalinya dengan candaan kotor khas anak cowok,mengatakan Maya suatu saat pasti akan diseret kedalam kamar Ikhsan,yang hanya ditanggapi dengan kemarahan oleh Maya kearah Andra.
Andra juga membahas soal Anggi yang terus mengiriminya teks meminta untuk bertemu kembali,mengulangi moment yang penuh gairah bersamanya.Andra yang cuek dan dingin memilih mengabaikan chat tersebut,mengganggu sekali menurutnya,cewek itu terus saja menggoda minta dipuaskan.
Dirinya berprinsip tak ingin terikat dengan satu orang yang akan menyulitkannya di masa depan,Andra masih ingin bebas menikmati masa muda nya yang penuh dengan fantasi fantasi gila nya,tentu saja tentang cewek.
Sungguh menyenangkan memiliki sahabat yang bisa saling untuk berbagi keluh kesah tanpa ada rasa canggung dan malu saat mengutarakan segala hal benaknya.Maya sangat berarti untuknya,sahabat yang sudah lama bersamanya dalam suka dan duka.
3 bulan berlalu..
Kehidupan Maya berjalan sebagaimana mestinya,menyelesaikan tugas tugas kuliah,jalan dan nonton bersama Ikhsan,mereka sering menghabiskan waktu bersama sepulang kuliah ataupun saat akhir pekan.Membina benih cinta yang mulai bersemi lebat diantara keduanya.
Tidak ketinggalan juga waktu untuk nongkrong dan Hangout dengan Andra & the genk,Maya sesekali ngechill bersama Selly dengan belanja,ataupun perawatan ke salon,kesibukan khas cewek metropolitan yang sangat menjunjung tinggi penampilan.
"Sayang kita mampir sebentar ya ada yang mau aku beli untuk mama. " ujar Ikhsan sambil menunjuk toko kebutuhan kecantikan di dalam sebuah mall,mereka sedang menghabiskan waktu bersama setelah satu minggu ini tidak bertemu.
"Ayo sayang ".Seru Maya seraya bergandengan tangan dengan kekasihnya itu.
Keduanya memasuki toko gandengan tangan yang tak pernah lepas,Maya memilih produk keluaran terbaru yang sedang booming karena mengiklankan go green dan produk ramah lingkungan.
Dia membeli sabun mandi dengan varian wangi peach dan jasmine satu untuk dirinya dan satu lagi untuk ibu nya Andra .Tidak lupa dia menitipkan produk lilin yang memiliki wangi lavender untuk mamanya ikhsan.Rasanya tidak adil,jika dia tidak membelikan barang walaupun hadiah kecil karena Ikhsan sudah cukup sering memberi barang untuk Maya selama mereka berpacaran.
Tak sengaja dan taj terduga di toko itu masuk wanita paruh baya bersama wanita manis di sampingnya.
"Ikhsan..."
"Loh Mama disini ngapain." seru Ikhsan menyapa Ibunya.
"Ini lho...Mama ngajakin Arum belanja bulanan,sekalian latihan nanti kalau udah jadi istri kamu" Jawab Ibu Tini ,Mamanya Ikhsan dengan menepuk lembut pundak Arumi.
Deg ... Jantung Maya berdegup kencang .
"Hah istri.Jadi selama ini ikhsan sudah ada calon istri?" bathin Maya dengan perasaan tak menentu.
"Apaan sih maksud Mamah ngomong begitu."seru Ikhsan cukup keras hingga beberapa pengunjung toko menengok ke arahnya.
Ikhsan menarik tangan Maya yang tak jauh darinya lantas memperkenalkan ke mama nya dengan penuh perhatian.
"Ini Maya mah ,pacar Ikhsan."
"Halo tante " Sapa Maya seraya mengulurkan tangan bermaksud bersalaman dengan ibu pacarnya itu,namun tangannya tergantung di udara tidak ada sambutan sama sekali dari orang yang ingin dikenalnya itu.Arumi cuma tersenyum sopan kearah Maya.
Mata Mama ikhsan menelitik dari ujung kepala ke ujung kaki wanita yang baru saja di perkenalkan putranya,sebagai pacar itu.Ia tampak tak suka menatap tajam menilai penampilan Maya didepannya,yang cenderung berpakaian sedikit terbuka dengan dress selututnya.
Setelah Maya membayar semua belanjaan di toko tersebut,mereka bertiga sepakat makan terlebih dahulu disebuah resto yang masih terletak di dalam mall itu.
Maya duduk bersebelahan dengan Ikhsan ,Mama ikhsan dan Arumi ada di depannya .Selama sesi makan berlangsung hanya ada obrolan antara mereka bertiga yang terdengar .Maya hanya sesekali menimpali itu pun karena ikhsan yang mengajaknya bicara,melibatkannya dalam obrolan mereka.Mama Ikhsan terang terangan membanggakan Arumi di depan Maya,seolah olah ingin menunjukkan jika Arumi yang pantas bersama Ikhsan,bukan dirinya.
"Arumi itu orangnya kalem ,pakaiannya sopan,bicaranya selalu santun,ga pernah nyakitin orang tua,ikhsan dan Arumi sudah kenal dari mereka SD karena saya kenal baik dengan orangtuanya.Pokoknya jika jadi istri,ia akan melakukan yang terbaik untuk keluarga." ucap mama ikhsan mengelus pelan pundak Arumi disampingnya dengan penuh semangat antusias.
Ikhsan terus menggenggam tangan Maya di bawah meja,saat Ibunya mulai berceloteh menceritakan masa kecil Ikhsan dan Arumi. Seakan memberi tanda bahwa hanya Maya yang ikhsan cintai,bukan Arumi ataupun gadis yang lain.Waktu empat puluh menit terasa begitu lama bagi Maya,dari obrolan singkat hari ini dapat di simpulkan kalau Mama ikhsan tidak menyukai Maya menjalin hubungan dengan putranya.
Beliau berencana menjodohkan Ikhsan dengan Arumi,gadis yang digadang gadangkan akan menjadi istri yang berbakti.
Setelah diantar pulang oleh Ikhsan,Maya langsung masuk kamar dengan perasaan sesak,airmatanya meluruh jatuh dipipi mulusnya dan segera men calling nomor Andra,dengan penuh harap.
Dia butuh temen curhat ,sesak sekali dadanya mengetahui kekasih yang dia cintai akan di jodohkan dengan wanita pilihan orangtuanya,dan terang terangan memproklamasikan didepan dirinya yang notabene statusnya sebagai kekasih Ikhsan.
**
Sebuah kamar terdengar suara desahan penuh gairah menandakan adanya pertempuran panas di ranjang .Andra menarik keras rambut cewek di depannya untuk segera mendekat padanya.
"Ahh..." Gerakan pinggulnya cepat dan berirama,mengakibatkan semakin kerasnya suara desahan cewek yang sedang di masuki nya.
Ciuman mereka saling terpagut dengan tubuh keduanya yang tengah polos.
Dering telepon mengganggu konsentrasinya yang tengah fokus untuk mencapai puncak .
Sekali ..dua kali .. tiga kaliii..Dering telpon tetap berbunyi nyaring memaksanya untuk segera menerima panggilan tersebut.
Andra segera bangkit dan mengangkat telpon dengan posisi monster kecil masih menjulang tinggi minta di keluarkan cairan putihnya.
"Halo kenapa,telpon ??" Suara dan napas Andra terengah tengah,disela sela sesi bercintanya.
"Lo dimana cepet kerumah gue sekarang!" Suara Maya tak terdengar jelas ditengah isakan tangis nya yang begitu menyayat hati.
"Oke,tunggu" jawab Andra singkat.
Andra segera menuju kamar mandi seraya memunguti pakaiannya yang berserakan.
"Lo mau kemana ,kita belum selesai " Protes si cewek yang tengah duduk melongo di tinggal lawan mainnya diatas ranjang.
"Maya butuh gue sekarang. " jawab Andra.
"Gila lo...lagi nanggung ga bisa nunggu bentar apa !"
Andra tak menggubris rengekan Linda ,temen tidurnya malam ini,setelah Anggi ia campakkan.Segera dia keluar dari kost an Linda dan menuju parkiran,mobilnya melaju dengan kencang menuju rumah sahabatnya,sepanjang jalan dia dipenuhi pikiran, menerka nerka apa yang terjadi pada Maya hingga menangis terisak seperti itu.
**
"Ikhsan mau di jodohin, nyokapnya ga suka sama gue, " Isak Maya dengan penampilannya yang kacau,rambutnya urakan tergerai bebas dan riasan wajah,terutama lipstik merahnya tampak berantakan. Dia hanya mengenakan kaos dan hot pant yang menampilkan paha mulus dan kaki jenjangnya.
"Sexy" Bathin Andra menelan ludah.
Dia segera memalingkan pandangannya tak ingin menuruti matanya yang liar.Entah karena hasrat yang belum tuntas atau emang dia yang tidak menyadarinya selama ini,tapi dia baru mengetahui jika Maya sangat cantik dengan penampilan seperti sekarang.
"Udah sih kaya ga ada cowok lain aja.Lo biasa juga gitu,putus cinta besoknya udah dapat gandengan baru." jawabnya singkat mencoba memberi semangat pada Maya.
" Tapi ikhsan tuh beda,gue udah cinta banget sama dia," isaknya dengan mengelap ingus yang mengalir sempurna diiringi airmata.
"Lagian emang lo mau serius sama dia,mau langsung nikah?Enggak juga kan.Kuliah aja belum lulus."
"Orang kaya lo mana tau,lo ga tau rasanya kalau udah cinta,gue ngerasa Ikhsan tuh one and only yang bakal jadi jodoh gue di masa depan,gue udah terlanjur cinta mati sama dia." Tangis Maya semakin menjadi dengan merubah posisi dirinya telungkup diatas tempat tidur,punggungnya terlihat naik turun bersamaan dengan makin kencang dirinya terisak sedih.
Andra kelimpungan tak tau harus berbuat,segera dia beranjak dari sofa kamar Maya dan duduk di kasur sahabatnya berada.
Lantas dia naik dan ikut berbaring di sebelah Maya,
menarik dan mendekap mencoba menenangkannya dengan cara menepuk nepuk punggung Maya penuh perhatian,tak tega rasanya melihat sang sahabat menangis pilu gara gara satu cowok.Maya membalas pelukan dan menumpahkan airmata di dada bidang Andra.
Kulit mereka saling bergesekan tanpa sadar,hingga... Ada sesuatu yang mengeras di bawah sana ...
"Oh shiitttt ! " Ujar Andra pelan,mengumpat dalam hati.
"May gue pengen ... " Ucap Andra lirih.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!