salam perkenalkan Dari mama de selaku penulis kisah ini.saya Akan memperkenalkan wanita wanita hebat ini.foto Dan gambar property mama de pribadi,jangan Di sebar Luas kan atau saya tuntut dengan hukuman tidak main main.
Ok lanjut.
Rupa semanis gula,mental nya sekuat Baja ini lah anak ku.

Ini anak sulung ku.


Ini anak kedua Ku.
Mereka lah nyawa ku,aku berjuang mati mati matian demi mereka buah hati ku ❤️.
Panggil saja aku ana,kisah ini kisah hidup ku yang pernah aku lalui selama aku hidup.
Kisah ini tidak Ada hubungan nya dengan BEGER GEGER tapi novel cerita itu kisah nyata dari kehidupan sahabat ku Malika dan suci kakak ipar Malika dan juga tetangga ku.
Ana saat itu usia masih 16 tahun menikah dengan Pria usia 25 tahun sandi.diusia muda ana sudah bersuami,bahkan untuk memasak saja ana belom bisa.
Di usia 17 tahun ana sudah menjadi ibu muda.ana mulai belajar memasak sedikit demi sedikit.
Kelahiran putri pertama nya membuat ana bahagia tidak merasa kesepia.hidup di kontrakan tak kala suami ana bekerja.
Suami ana selalu pulang lambat terkadang hari libur pun tidak Ada di rumah.
begitu setiap hari.
Sandi tidak pernah benar memberi uang pada ana.terkadang ana hanya di beri 30 ribu untuk satu minggu dan terkadang di kasih 300 untuk satu bulan itu kalau lagi untung ya teman-teman.
Sandi suami ana suka sekali berselingkuh di belakang ana. dengan sepupu ana dengan teman ana dan dengan wanita lain.
sudah tidak terhitung mungkin sudah lebih dari 15 Kali dalam 5 tahun itu.
mabok,berjudi,main perempuan,suka malak orang.
Sandi kerja di bank swasta gajinya lumayan besar,tapi Sandi pelit dengan anak istrinya terlalu boros di luar dan terlalu royal pada orang lain.ala lagi pada wanita sandi sangat suka di puji.(gambara Sandi seperti itu ya ibu ibu)
keseharian ana hanya di rumah mengurus anak dan beres beres,itu saja setiap hari nya hingga anak sulung nya berusia 5 tahun.
Ana mengetahui tingkah laku suami nya tapi ana seperti orang bodoh seperti tidak perduli atau mungkin ana belum bisa berpikir dewasa.ana tidak perduli Dan ana tidak mau tau.ana pernah meminta suami nya untuk tidak main perempuan judi dan sebagai nya. Tetapi jawaban ini Yang ana dapat.
"Aku masih muda jadi puas puaskan mumpung Masih Banyak tenaga dan kuat.urusan tobat itu urusan nanti kalau aku sudah tua." ujar Sandi seolah akan hidup panjang umur.
Di usia 21 tahun ana melahirkan anak keduanya.putri cantik berhidung bangir dan berkulit putih.tetangga memanggil anak ku si bule.
Setelah kelahiran anak kedua nya anak seperti baru tersadar dari tidur panjang nya
Ketika anak kedua ana berusia 2 bulan anak sekolah seperti detective mencari tahu kemana saja suami nya selama ini.
"ya Tuhan aku terlalu bodoh aku terlalu sibuk dengan anak Dan rumah saja.karna srmenjak Sandi mengatakan itu ana malas untuk mengetahui suaminya kemana saja.
Tapi sekarang ana tidak mau seperti ini terus.
Sandi setiap sabtu dan ahad Sandi tidak pernah tidur di rumah hari hari biasa pun Sandi pulang larut malam.
Ana sudah mengetahui suaminya kemana kalau tidak pulang.ana menjadi detective Conan. 😁
pagi ini hari senin jam 6 pagi Sandi sudah keluar untuk bekerja.ana pun bersiap untuk menjalankan misi nya.
Kedua anak nya ana titipkan pada orang yang bisa ana percaya.lantas anak pergi melangkah Kan kaki nya di pagi buta.menyusuri jalan 10 kilo meter ana berjalan Karna mungkin ana terbawa emosi ana dengan cepat sudah sampai.boroh boroh uang untuk ojek untuk beli beras saja ana tidak punya.makanya ana jalan kaki.
Setelah melintas sungai Yang cukup Luas ahirnya ana sampai di tempat tujuan.sekitar jam 10 pagi ana sampai di Sana.
Ana mendekati sebuah warung kecil dan bertanya.kepada dua orang tersebut.sepertinya mereka ibu dan anak,ana mendekat Dan bertanya.
"maaf bu apa ibu kenal dengan orang ini." ana memperlihatkan foto Sandi pada ibu dan anak itu.
keduanya melihat foto tersebut dan wajah ke duanya sedikit pucat.
"tolong bu saya meninggal kan anak saya yang masih kecil.saya hanya ingin tau di mana suami saya selama dia tidak pulang kerumah." ana memohon pada ibu itu.
"sudah bu katakan saja kasihan teteh nya." pemuda itu membujuk ibu nya agar berkata jujur.
"baik lah neng itu kontrakan nya." ibu itu menunjuk salah satu kontrakan Yang berderet Di depan Ku.
"Yang itu bu.," Tanya ku lagi.
"iya neng yang itu."tunjuk ibu itu lagi.
"baik bu,dek terimakasih." kata ana sopan dan membungkuk kan tubuh nya sedikit.
Ana dengan yakin menghampiri kontrakan itu. tapi ana tertegun dengan bangunan rumah Yang Ada di sebelah kontrakan itu.
Ya ana tau betul,itu rumah adek iparnya.
"astaqa mereka ternya sama saja." ana sudah tidak perduli dengan semua itu.
Ana mengucap kan salam dan tak lama terdengar jawaban dari dalam.
Keluar seorang wanita yang sepertinya seumuran dengan ana. Katanya janda sudah pernah menikah sebelum ini.
"apa benar Sandi tinggal disini." Tanya ana.
"iya benar."jawab nya.
"Kamu tau siapa Aku." Tanya ana lagi.
perempuan itu menganguk " saya tau teteh istrinya AA Sandi." kata lagi.
Cuih geli telinga ana mendenger nya .rasa nya ana pengen muntah 🤮.
"sudah berapa lama kalian kenal."Tanya ana lagi
"sudah satu tahun kami sudah menikah siri." jawab perempuan itu.
"astaqa tega kalian pada Ku." ana sedikit tersulut emosi tapi dengan cepat ana mengendalikan dirinya kembali.
ana tidak ingin ribut dan gaduh.
"cepat ikut dengan Ku."ketus ana.
"teh maaf teh ampun teh." Mohon perempuan itu.
Ana mengernyit Kan dahi terasa aneh.
"teh maaf teh saya pasrah,terserah eteh mau di apain aja saya pasrah."kata perempuan itu sampai terduduk lemas.
"baik Aku cemplungin ke sungai mau." ana menakuti nya lagi.
"iya teh saya pasrah." perempuan itu begitu takut pada ana.
"cepat ikut dengan Ku sekarang." kata ana sedikit tegas.
"iya teh."perempuan itu menurut saja.
Ana berjalan beriringan dengan perempuan itu.hampir seper empat jalan ana di susul oleh abang iparnya.ahirnya pulang ke rumah dengan menaiki motor kami bertiga satu motor.
ahirnya sampai kerumah ana pun turun.
"dek jangan ribut malu ya." kata abang ipar ana.
"ana tidak akan ribut ana ogah merebutin kon**** menjijik Kan celup sana sini."kata ana ketus membuat abang ipar nya geleng geleng kepala.
"Dasar Sama nya kalian bejad semua satu keluarga Sama." tapi anak hanyavbercakap dalam hati saja.
Ana pun masuk ke rumah di ikuti perempuan. itu.kini kedua anak ana sudah bersama ana kembali.katanya keduanya anteng.
Kami diam Di Dalam rumah tidak Ada perbincangan apa pun.
"Kamu liat kan kehidupan kami sangat memprihatinkan.masih mau di lanjut silahkan biar aku yang mundur." kata ana tegas.
"Aku malas gaduh soal laki laki nanti dia bisa besar ke kepala." lagi lagi ana berkata sarkas.
"tok tok tok...
ternyata kakak sepupu ana Yang cantik bak model itu datang.kakak ana terkejut dan hanya berkata sabar ya. Begitulah.
satu hari di kurung di rumah kami tidak keluar.
Ahirnya perempuan itu aku suruh mencuci baju cuci berak baby di popok .Dan beres- beres rumah tapi masak ana sendiri karna ana takut Di racun.
kakak sepupu ana menasehati dan menguat kan ana.
Hari semakin sore terdengar suara orang mengucap salam.dari suaranya seperti suara Sandi.
"Assalamualaikum ..." " waalaikumsalam...' jawab ana.
"kejutan." kata ana datar.
Sandi terkejut wajah nya merah,entah malu atau marah ana tidak tau.
"air." ana memberi satu gelas air pads Sandi .
Sandi duduk sejenak dann meminum nya.ana memang selalu menyediakan air putih di dalam gelas bertutup untuk Sandi.itu kebiasaan ana kalau sandi ada dirumah.
"mau di bawa ke mana rumah tangga kita."Tanya ana datar.
"apa maksud nya sayang."wajah ketakutan Sandi,Sandi tidak menyangka ana yang pendiam selama ini,cuek dengan semuanya. bisa bertindak tegas seperti ini.
"Aku beri 2 pilihan.." kata ana ketus.
"satu ceraikan aku dan biarkan aku pulang membawa anak anak ke kampung kalau kamu ingin bersama perempuan itu." tunjuk ana pada madunya.
"kedua cerai kan perempuan itu pulangkan pada orang tua nya.kalau Kamu memilih Kami."kata ana sangat tegas Dan tidak Ada kesedihan.
Sandi terduduk diam tiada jawaban apa pun.
"Aku malas ribut Aku ogah merebutin kon*** sebatang Yang suka celup Sana celup sini." kata ana dingin Yang berhasil membuat Sandi melotot.
"iya baik lah kita besok kerumah nya kita hantar balik pada orang tua nya."ahirnya Sandi membuat keputusan.
kebesokan hari nya kami mengantar perempuan itu ke rumah orang tua nya.
Next 💋 💋 💋
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹terimakasih terus support mama de jangan menghujat ku.
setelah suami sontoloyo itu, mengembali kan perempuan itu Dan mereka bercerai.
Dari kejadian itu Sandi bukanya lebih prihatin malah makin jadi dan gila.
Sudah pelit makin tidak pernah ada di rumah.
"teh julan kue Aja teh biar yono yang jual, yono bawa ke pabrik di sana itu. insyaallah laku teh,pasti habis." itu lah anak tetangga Ku Yang rajin sekali membantu Ku kalau Aku sedang urusan Aku menitip anak anak pada yono juga keluarga nya.mereka begitu baik pada Ku.
"baik lah yon eteh kita jualan kue mulai hari ini."kata ana bersemangat
Dari saat itu ana membuat kue setiap hari dan yono menjual nya di area pabrik sekitar daerah ku.karna di daerah ku banyak pabrik.
sekitar satu bulan ana dan yono berjualan kue.
tapi saat Sandi mengetahui ana ber jualan kue Sandi mengamuk.
"cih...bikin malu saja jualan kue,awas ya kalau masih jualan.aku hajar nanti.
"siapa bikin malu aku atau kamu,yang malu orang yang tidak bertanggung jawab pada anak dan istrinya.kausk kami lelaki sontoloyo." ana sangat marah pada sandi,yang meremeh kan usaha anya untuk mencari nafkah.
itu kata kata sandi seolah Sandi sudah mencukupi nafkah kehidupan ana Dan anak- anak nya.
ana tidak akan gentar walau yono ketakutan setengah mati.
"tidak apa- apa yon teteh Akan Cari kerja Sama kalau begini.
Ternyata cerita punya cerita Sandi sedang bermain api lagi dengan wanita kampung sebelah.
sibuk melayani selingkuhan nonton nge mall main bilyar nonton konser dlll.
Sandi Sering bolos kerja dan tidak pulang.ahir nya ana habis ke sabaran.
"biar deh Kita sudah semua nya dari pada suami ke hulu ke hilir membawa selingkuhan kemana mana ahirnya ana melapor kan Sandi ke bank di mana Sandi bekerja.
alhasil Sandi di pecat oleh bank swasta tersebut Dan Sandi menjadi pengangguran. Ana mendapat uang pesangon tapi tidak Banyak karna sandi selalu saja bolos kerja.
Ana mengguna kan uang itu untuk ke butuhan sehari hari.selama ana belum mendapat Kan pekerjaan.
setelah beberapa bulan ana pun bekerja di sebuah pabrik dan anak anak di jaga oleh keluarga yono.
Sandi tau dirinya di pecat dan ana lah Yang melapor kan nya.
"mahhh,! Suara Sandi meledak.
"Ada apa ! "Tanya ana datar Dan tak takut.
"mama puas aku sudah Di pecat,Aku sudah tidak punya pekerjaan Dan pasilitas Dari kantor.
"ahaa ha haa puas dong aku,puas dong.lagian mama tak pernah pun terima uanh gaji yang benar dari papa dan Kami tidak pernah menikmati fasilitas kantor itu.papa dan selingkuhan papa yang menikmati dan teman teman mabuk mu yang selalu kamu bawa kemana mana.
"bangsat." teriak Sandi.
Sandi tersinggung dan marah tapi ana sudah tidak perduli.apa Yang ana kata Kan ITU kenyataan,fakta.
*Ana bekerja.
setelah ana bekerja kehidupan ana agak sedikit lumayan.tapi Sandi kerap mencuri uang ana yang ana simpan untuk makan sehari hari.
Kini santer terdengar Sandi berpacaran dengan teman masa SMA nya.dan perempuan itu sudah Di bawa kerumah orang tua Sandi.
Ana menuli kan telinga ana fokus bekerja,demi anak- anak nya.
Setelah ana lelah menghadapi semua sikap Sandi yang tidak pernah pulang ana pun ber tindak.pukul 4 pagi ana mendatangi kontrakan Sandi bersama perempuan itu.
Sandi terkejut di pagi buta semua orang Belum bangun ana dan kedua anak nya sudah berdiri tegak di depan pintu kosan nya.
"mah ngapain kesini."Sandi yang terkejut membulat kan mata. tanpa kata anak menyerahkan kedua anak nya.
"bagus ya kalian kumpul kebo di sini rupanya, perempuan sialan itu pun tidak kurang terkejut nya.
"mah tunggu mah...papa jelasin mah." teriak Sandi.
"aku tunggu di rumah dan cerai kan aku.!" ana berkata sangat tegas dan dingin.
Lantas ana pergi dari sana meninggalkan anak anak nya yang menangis memanggil ana.
"mamah hiikkk mama hiikkk....sungguh pilu tangisan kedua bocah itu.ditinggalkan oleh sang ibu.
Di sepanjang jalan ana menangis,tapi ana bukan menangis nasib rumah tangga nya tapi ana menangis anak nya menyesal ana meninggal kan mereka.
Ana pulang dan ana ketiduran saking kecapean menangis. ana sampai tertidur untung Hari ini ana libur bekerja.
Sekitar tengah hari Sandi pulang membawa anak anak nya.
ana hanya menyapa anak anak nya saja ana malas menyapa Sandi.ana jijik melihat muka Sandi.
"mah tolong jangan minta cerai aku tidak akan menceraikan mu." kata Sandi seperti orang bodoh.
"tidak!! aku tetap mau kita cerai,bukan kah pelacur itu sedang hamil.apa kalian tidak takut dosa kumpul kebo.kamu sudah tidak menafkahi kami justru kamu selalu mencuri uang ku,uang makan anak anak.apa kamu tidak punya otak hahh.!" bentak ana .sambil meninyor kepala Sandi saking geram nya.
"nanti aku ganti mah,tolong aku ga bisa begini." Sandi mencengkram. rambut nya sendiri bingung iya itu dia bingungau Cari kemana kebutuhan pelacur nya.karna aku yakin sandi sudah tidak memikirkan ana Dan anak- anak nya.
"dia cinta pertama ku mah ,dia sedang hamil.
pengakuan Sandi membuat ana muak benci dan jijik.
Ana sedikit terkejut walau sudah tau ke benaran kabar itu mereka clbk.
"Dasar kalian memang murahan wanita perusak,penggoda ." maki ana.
"mah ." Sandi berteriak tidak terima pelacur itu Di maki ana.
"Apak janji akan sering pulang." itu janji Sandi. Tapi bohong.
Sandi yang sudah malas bertengkar lantas Sandi pergi.
*Berbulan kemudian.
Setelah berbulan tidak pulang tidak menafkahi.sekalinya pulang diam diam dan mencuri uang ana. Begitu terus anak sulung Yang selalu melapor.
Sama saja dari kejadian itu Sandi Sama sekali tidak pulang malah justru aku dengar mereka sedang merayakan pernikahan,di Kampung orang Tua wanita itu.
oohh ternyata desa kami bertetangga dan sial nya orang tua ku di undang di pernikahan itu.
ayah ana tidak datang walau mendapat udangan.ana sakit hati rasanya mendengar mereka tidak menghargai orang tua ku.
Ana tetap bekerja dan bekerja ana hanya dapat mendoakan mereka menyesal memperlaku kan ana dengan anak anak seperti ini.sangat zolim perbuatan mereka pada kami
setelah beberapa bulan Sandi tidak ada pulang dengan wajah tidak menunjukan bersalah sedikit pu.
Tumben Sandi diam dirumah sampai ke magrib.
Tiba tiba ketenangan kami ter usik dengan suara teriakan dari kamar luar.
"Sandi..!!keluar kau Sandi..!! kurang ajar k Bibiau ya.berani berani nya kau pulang kemari.aku kasih lo waktu satu jam untuk ketemu anak lo cukup lah ngapain lo balik kesini segala.keluar lo brengsek..!!!" teriak pelacur itu dari luar pagar.
"mah diam di dalam jangan keluar." kata sandi.ana hanya menatap sebal pada suami nya itu.
"Sandi keluar dan beradu mulut Sama pelacur itu.
"ngapain lo nyusul gue pulang sono nanti gua balik." jawab Sandi datar.t
"ga,gue ga mau balik kalau elo ga balik.kan gue dah bilang lo gue kasih waktu satu jam buat lo nemuin anak anak lo.cukup itu segitu." pelacur itu berdiri lama dengan perut Yang sudah buncit.
Ana keluar juga.
"wah hebat ya bini baru kamu pah berani banget ngomong gua elo Sama papa.kalo Aku mana berani ga sopan itu nama nya.
Terlihat ana dan anak- anak nya jadi menonton dan juga tetangga lain menonton pertunjukan gratis ini.
"udah bawa pulang aja Sana,aku tidak butuh lelaki pengangguran kayak Dia." ana berkata tegas
"mamah.!!" teriak Sandi.
"apa !!!!" balas ana ga kalah garang.
"eehh lo perampas laki orang,sialan lo ya lo ambil laki gue dasar perempuan murahan"teriak pelacur itu pada ana.
"haa haaa haaa ana tertawa terbahak.
"Dasar wanita murahan .teriak wanita gila itu.
"diam lo,"bentak Sandi.pada selingkuhan nya
" pulang Sana nanti gua balik." teriak Sandi kembali.
"Kalau gue ngambil laki orang gimana bisa,
gue punya anak yang berumur 7 tahun sedang Kan lo Baru bunting.kasihan deh lo Dasar otak udang."sarkas ana pada wanita itu.
"ga gue ga mau balik."jawab pelacur itu.
"Kamu memang ga punya malu ya.cckk aku ga sudi berebut kon**** lo makan aja sendiri gue udah ogah.iíhhh geli gue jijik.," ana bergidik.
"mamah " Sandi berkata pelan melihat ana bereaksi seperti itu.
plukkkk....pelacur itu melempar ana menggunakan batu.nasib baik lah tidak kena ana atau anak anak nya.
"heiii jangan kurang Ajar,sudah pulang Sana kalau ga pulang awas lo." teriak Sandi pada wanita itu.
"awas ape lo berani ama gua." tantang wanita itu pada Sandi.
"sialan Brengsek nantangin gua lo,brakkk. !!!"
Sandi melempar kursi bambu kearah wanita itu.masih untung ga kena kalau kena entah lah apa Yang Akan terjadi pada wanita itu.
Wanita itu berteriak,ana pun terkejut.
"mama ciapa olang dila itu mah."Tanya anak ana Yang paling kecil.
"dek sini dek." anak sulung memeluk adik nya Yang menunjuk jari Dan mengata kan orang gila pada wanita itu.
Ana hanya terkekeh geli.
Ana bosan Dan malu melihat mereka bertengkar..
Next 💋 💋 💋 💋 💋
Dukung ya,🙏
.
"terserah kalian aku malu melihat kalian bertengkar apa kalian tidak punya malu haaah" ana sedikit membentak keduanya
"diam kau wanita perampas,kau jangan menuntut macam macam.cukup satu jam jatah mu untuk melihat anak anak mu jangan lebih." maki jalang itu pada ana.
Entah dari mana kisah nya istri pertama di sebut perampas.memang wajar kalau dia di katain gila oleh anak ana yang nomer dua.anak umur dua tahun itu seakan paham.
Ana hanya hanya terkekeh geli.
"mamah...."panggil anak ana Yang pertama.
Ana tersenyum.
"Ayo sayang Kita pergi dari sini."ana nenggendong anak kedua nya dan menuntun anak pertama nya.
"cerai kan aku,aku tidak ingin tidak sudi I katakan memperebutkan terpedo mu.aku tidak sudi aku jijik,dan kau ambilah terpedo itu kau makan lah sepuas puas nya aku tidak sudi cih.." teriak ana pada suami dan jalang itu.
Jalang itu hanya bengong terlihat marah mungkin ana berpikir pasti karna dia Kemaruk terpedo Sandi.
betul dan benar tebakan ana.
Ana tersenyum sinis pada jalang serta suami nya ana sudah tidak perduli apa pun lagi.
"ayok sayang."ajak ana pada anak anak nya anak melangkah keluar dari pintu tapi tiba tiba.
Buuggg !!!! "aaaaaaa......ana menjerit saat kepala nya terasa sakit dan pusing.seketika darah keluar dari pelipis ana.kepala bagian belakang ana terasa sakit seperti di hentam pukulan yang sangat kuat.
"anak anak langsung menangis begitu mendengar suara ana mengaduh dan menjerit kesakitan.
"aaaa... Ana terus menjerit ana terhuyung dan berpegang pada tepian pintu.pangangan ana terasa gelap.ana hampir ambruk namun anak berhasil bangkit dan membuka matanya kembali.ana teringat anak keduanya Yang berada dalam gendongan.dengan pelahan tapi pasti ana melangkah keluar dari rumah.
"tega Kamu pah memukul ku apa aalah ku,kamu suami zolim pah.!!!"ana melangkah pergi meninggal kan rumah nya menuju rumah mertua nya.
Dengan suara isak tangis ana dan anak anak nya .ana melangkah keluar dari rumah.
dengan langkah pelahan ana melangkah menggendong dan menuntun anak nya ana berjalan menuju rumah mertua nya.
"mah!!! papah tidak sengaja mah maaf mahh !!!! Sandi berteriak menyesal entah drama atau apa tapi Sandi hanya diam berdiri mematung menatap kepergian anak anak dan istri nya.
"ayok pulang jangan harap Lau dapat ijin lagi pulang menengok anak mu.!" jalang itu masih berteriak mengajak Sandi pulang kerumah nya.
Dari kejauhan ana masih mendengar kedua nya berdebat.seperti nya ada tetangga yang tergangu.
Anak bujang tetangga ju keluar membawa samurai panjang.menegur keduanya untuk berhenti bertengkar.agar jangan membuat keributan di sekitar rumah nya.
tetapi,sayang maksud tetangga ingin meletak malah menjadi ladang duit buat Sandi.
Sandi memperkarakan masalah tersebut untuk menuntut tetangga ana di laporkan polisi.sandi yang licik dan jalang nya yang culas memenjarakan tetangga ana hingga mendekam di penjara dan di harus kan membayar jaminan untuk membebaskan nya.
Alhasil Sandi mendapat uang dari sana.
Terpaksa ana tidak masuk kerja ijin cuti sakit satu hari. Sandi datang setelah ana menginap satu malam di rumah mertua nya.mertuanya pun tidak mempunyai solusi karna mertua lelaki dan anak anak lelaki yang lain nya sama. kaki perempuan semua kecuali satu orang anak lelaki nomer empat dia sangat baik pada anak dan istri nya.
Ana duduk melamun di dapur di temani anak anak nya yang sedang bermain.tiba tiba Sandi datang dan memeluk ana.
ana melepas pelukan Sandi ana sudah bertekad tidak lagi mau perduli dengan apa yang Sandi lakukan.
"mah maaf mah jangan minta cerai papa sayang sama mama juga anak anak." Sandi menangis tapi ana sudah tidak perduli.
Bahkan saat ini telinga ana masih terasa ber dengung kepala ana masih berat dan pusing.pukulan di kepala ana cukup kuat dan membuat tubuh ana lemas.dan makin bertambah rasa sakit hati yang ana Rasa saat ini.
"maaf mah papah tidak sengaja.mamah jangan minta cerai jangan pergi.ana hanya diam tidak bersuara apa pun.ana hanya diam bahkan ana tak berselera untuk makan.
Setelah kejadian itu ana sedikit tenang .ana juga anak-anak pulang dan bertekad ana tidak ingin bertemu lagi dengan Sandi.
Hari hari ana lalui anak menutup anak anak pada tetangga untung masih mau menolong ana.
setelah berbulan bulan anak pun sudah tidak bertemu lagi dengan Sandi karna Sandi kali datang saat ana tidak di rumah.
Setiap Kali Sandi datang kerumah uang yang ana simpan selalu hilang dan benar Sandi lah yang mengambil nya.
"mah tadi papa pulang dan papa entah mencari apa di dalam lemari."adu si sulung pada ana.
"ya Allah neng uang kita hilang.kenapa setiap kali papa mu pulang selalu mengambil uang kita padahal mama sudah pindah pindah menyimpan uang nya.
Saat ini ana sudah berbulan bulan Sandi tidak menafkahi ana harus Banting tulang mencari uang sendiri.
Ana meminta solusi pada orang tua nya di kampung.dan mereka meminta ana mengantar anak anak ke kampung.
Lebih tepat nya orang tua ana mengambil cucu nya sendiri dan membawa pulang ke kampung.
"mau di bawa kemana cucu cucu Ku." Tanya ayah mertua.
"maaf besan saya ingin membawa cucu Kita pulang ke kampung. ana tidak bisa fokus kerja karna anak anak nya tidak ada yang menjaga. Lagian di sini semua serba mahal ana kesalahan." ayah ana menjelaskan.
"mau kau kasih makan apa cucu ku di kampung haah ! mau kau kasih makan pasir !" ayah mertua ana meradang berteriak menghina orang tua ana.
Ana sudah bertekad, saat itu Sandi Ada menyaksikan semua itu.
"andai menantu menjamin hidup anak cucu saya mungkin saya tidak akan bertindak seperti ini besan."
Ayah ana tetap tenang walau di hina.
"bersyukur laki masih ingat pulang walau tidak memberi uang.tidak bersyukur beruntung Sandi masih ingat pulang walau sebulan sekali.!
ayah mertua memang sifat dan Kata kata selalu sombong padahal setiap hari ibu mertua ku menangis using belanja tak cukup dan selalu memanaskan istri muda nya.
Ana melepas kepergian anak anak nya dengan derai air mata.sandi hanya diam sejenak lantas pergi.
setelah melepas anak anak nya pergi ana berkemas dan anak keluar dari rumah kosan nya pindah kerumah sepupunya. Lebih dekat dengan kerjaan.
setelah dua bulan ana melepas anak anak ke kampung kini Sandi mulai meneror ana.
ana meminta pisah Sandi tidak mau justru suratvsurat yang ana bawa di robek robek nya berkas berkas tersebut.
Sandi masih sangat mencintai ana walau kininana sudah dingin taknsehangat dulu.
malam itu ana pulang di antar teman satu bagian nya karna satu arah dan kebetulan sip tiga atau ana kebagian kerja jam tiga sore pulang jam sebelas malam.
Di tengah perjalanan ana di hadang Sandi dengan membawa parang.
Ana yang hawatir dengan teman nya ana menyuruh teman nya pulang putar arah dan ana sendiri yang menghadapi Sandi.
Sandi mengancam akan meninggal kepala lelaki mana pun yang berani mendekati ana.
Ana sudah jengah dan tak peduli.ana bosan dengan sifat Sandi yang tidak punya otak.
Sandi lupa berkaca pada dirinya sendiri.
Ana sekali lagi meminta cerai tapi Sandi tetap tidak mau.
"boleh mama minta cerai tapi mama jangan ada di sini jangan kerja di sini awas aja kalau masih ber keliaran di sini dan daerah sini." ancam Sandi pada ana .yang tidak memikirkan kan nasib anak anak nya.
ana kecewa dengan kata kata pedas dan menyakiti kan keluar dari mulut orang yang pernah ana cintai ini.
ana tertegun menatap Sandi
"Kamu tega melihat anak anak mu kelaparan.kamu zolim pah aku tidak rela kamu perlakukan seperti ini.ingat Tuhan tidak tidur Tuhan tau perjuangan ku demi anak anak."
"Aku bersumpah hidup mu sudah selama nya pah.
ana benci dengan Sandi anak benci dengan jalang itu anak bersumpah tidak sudi tidak rela di perlakukan tidak adil seperti ini.
ana memilih keluar dari pabrik mengundurkan diri.ama pulang ke kampung berkumpul sama anak anak nya ,tangis haru ketiganya berpelukan sambil nangis.
"mah mah berhenti keja ,papa pun tidak pulang pulang gimàna kita makanah.kalau begitu biar lah kakak minta-minta di tepi jalan di lampu merah mah buat kakak cari uang." si sulung berpikir akan mengemis di tepi jalan untuk mereka mencari makan.
"tidak sayang mama masih kuat mama bisa."ana menguatkan anak anak nya.
Next 💕 💕 💕
🙏 support me pleas
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!