NovelToon NovelToon

Dokter Cantik Di Kejar Brondong Tajir

Tangisan Soraya

"Hiks... hiks... hiks..."

"Ayah...! Bunda..!"

"Kenapa...!!! kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi, kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.

"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."

"Bunda ayah, untuk sementara waktu Raya akan pergi jauh dan jarang kemari. Jika sudah waktunya Raya akan kembali dan menemui ayah dan bunda di sini, hiks... hiks... hiks!!"

"Bunda ayah, Raya pamit pergi dulu. Raya akan selalu mendoakan bunda dan ayah disana, assalamualaikum bunda ayah!!"

Setelah berpamitan Raya pun pergi dari sana, untuk menemui penjaga makam yang tinggal di lingkungan makan itu.

Dengan masih menahan kesedihan mendalam yang di rasakan, karena Raya masih tidak rela harus pergi dari rumah orang tuanya, rumah penuh dengan kenangan manis serta penuh kasih sayang kedua orang tua nya.

Dia adalah Soraya Mayasari, gadis berusia 16 tahu dan baru saja lulus SMA dengan nilai terbaik. Soraya adalah gadis pintar yang mengikuti kelas akselerasi hingga dia bisa lulus SMA di usia 16 tahun.

Saat ini Soraya yang harus hidup sendiri setelah kepergian kedua orang tuanya, dia telah di usir oleh nenek dan kakeknya setelah kedua orang tuanya meninggal.

Masih teringat kejadian malam itu di benak dan pikiran Raya, dia tidak tau jika pamitnya sang bunda dan ayah malam itu adalah kali terakhir dia bisa memeluk bunda dan ayah nya

Flashback on

"Ayah, apa tidak apa kita pergi kerumah ibu hujan hujan gini kenapa gak besok saja yah" ucap ibu dari Raya

"Mau ayah juga begitu bun tapi bunda tau sendiri kan jika ibu sudah meminta sesuatu tidak dapat di tolak jadi terpaksa malam ini juga ayah harus kerumah ibu" ucap ayah dari Raya

"Jika begitu biar bunda ikut saja yah, untuk teman ngobrol ayah agar tidak ngantuk di jalan apa lagi hujan gini" ucap sang istri

" Tapi bagaimana dengan raya bun kasihan dia" bingung ayah Raya

"Kan ada bibi yah jadi biar raya di rumah saja kasihan dia, ayo yah keburu tambah malem" ucap bunda dari Raya

"Baiklah Bun ayo" ajak ayah

"Sebentar ya yah bunda mau bicara dulu dengan bibi sum, ayo kita juga harus pamit pada raya yah" ucap bunda Raya

"Baik bun, ayo kita temui raya dulu" jawab ayah dan masuk kamar Raya untuk berpamitan.

Setelah itu bunda dan ayah raya pun masuk kerumah untuk berpamitan kepada anak mereka satu satunya.

"Sayang bunda dan ayah mau pamit dulu ya, kamu baik baik di rumah saja" ucap bunda

"Loh ayah sama bunda mau kemana hujan hujan gini, kenapa gak besok saja sih bun, yah" ucap Raya dengan sangat khawatir

"Nenek meminta ayah datang kerumahnya, bunda mau nemenin ayah kasihan di jalan sendirian takut ada apa apa" Jawab Bunda

"Jika begitu kita pergi bertiga saja bun, yah. Raya gak mau di tinggal sendirian" ucap raya

"Gak bisa sayang kamu harus di rumah, disini juga ada bik sum kan. Nurut ya apa kata bunda" ucap bunda mendengar itu mau tidak mau Raya setuju tinggal di rumah.

Malam itu bunda memeluk Raya erat serta menciumnya lama, begitu juga ayah.

Setelah itu bunda mencari bibi sum entah kenapa malam itu, bunda merasa seakan akan dia tidak akan bertemu kembali dengan putrinya.

Bunda pun menitipkan sesuatu pada sang pembantu setianya untuk putrinya itu, setelah itu bunda dan ayah pun pergi dari rumah menuju rumah orang tua ayah.

Dan kebetulan sekali malam itu hujan turun sangat deras, semakin lama semakin deras sampai di tengah perjalan yang licin dan pandangan tidak jelas, di sertai rem mobil yang blong akhirnya kedua orang tua raya pun kecelakaan dan meninggal di tempat.

Sedangkan Raya dan bibi sum baru dapat kabar di pagi harinya, saat tau kedua orang tua nya meninggal hancur hati Raya saat itu, dan selepas memakam kan kedua orang tua nya, nenek dan kakeknya datang.

Tapi bukan untuk berbela sungkawa atau bersedih karena putra nya meninggal, tapi justru mereka datang untuk mengusir Raya dari rumah itu.

"Nenek kakek, paman bibi dan kak Ambar sudah datang" tanya Raya

"Sudah tidak usah basah basi cepat pergi dari rumah ini dan bawa ini baju baju mu, sekarang juga karena rumah ini akan aku jual dan aku tidak Sudi menampung mu" ucap sang nenek

"Tapi nek Raya harus tinggal dimana jika pergi dari sini, Raya kan cucu nenek kenapa begini" tanya Raya

"Kau bukan cucuku karena aku membenci ibu mu yang miskin itu jadi cepat sebelum kesabaran ku habis pergi dari sini" ucap sang nenek menyakiti hati Raya

"Nek Raya mohan jangan usir Raya, Raya ini cucu kandung nenek" tangis Raya

"Cepat bereskan barang mu setelah itu pergi" ucap sang nenek

"tapi nek- aakkhhh" ucapanya terputus karena dengan tega nenek mendorong Soraya hingga terjatuh dan terkena meja.

"Aku bilang aku tidak Sudi punya cucu dari wanita miskin seperti ibumu itu, cepat kau pergi atau kau mau aku jual pada bandot tua" ucap sang nenek, mendengar itu Raya pun takut dan pergi dari sana dengan menahan sakit.

Raya masuk ke kamar bersama bibinya untuk membereskan semua barang dan surat penting milik nya, setelah itu Raya pun keluar dengan berderai air mata tapi sembari menoleh kerumah penuh kenangan itu.

soraya sangat bingung harus kemana, akhirnya Soraya mencoba menghubungi teman dan sahabatnya, tapi semua tidak mau membantu seakan tau jika sekarang Soraya sedang kesusahan mereka tidak ada yang membantu justru menghilang.

"Kemana mereka semua kenapa mereka seakan takut aku hubungi, padahal dulu setiap saat menghubungi ku" ucap Soraya lirih kesedihannya semakin dalam karena tidak ada satupun orang yang baik padanya.

Disaat Soraya sedang kebingungan terdengar suara bibi yang memanggil Soraya.

"Non cepat kemari" ucap bibi sum berbisik karena Soraya masih berada di dekat rumah takut ketahuan orang orang serakah itu.

"Bibi, kenapa bibi di sini" tanya Raya

"Non, ini ada titipan bunda semalam untuk non raya jaga baik baik ya non jangan sampai hilang itu untuk masa depan non kelak kata bunda, mungkin bunda sudah merasa ini akan terjadi, jadi bunda sudah mempersiapkan semua untuk non Raya, pergilah yang jauh non mulailah hidup baru jauhi keluarga gila itu, bibi akan mendoakan non," ucap bibi dengan menangis sedih

Begitu juga raya yang sudah menangis sedih sakit hatinya keluarga dia sendiri membuangnya padahal kedua orang tuanya baru saja di makamkan,

"Terima kasih bi, semoga kita bisa bertemu lagi dan bibi selalu sehat. Sekali lagi terima kasih Raya permisi bi, assalamualaikum" ucap Raya sembari menyalimi tangan bibi sum dan membuat bibi sum tambah menangis.

"Iya non, setelah ini bibi akan berhenti dari sini jadi jika non ingin bertemu bibi datanglah kedesa bibi, non tau bukan dimana tempatnya. Sekarang pergilah non waalaikumsalam" jawab bibi sembari pergi dari sana dengan cepat.

Setelah Raya pergi berlawanan arah dengan bibi sum, Raya pun menggunakan taksi karena bingung akhirnya raya pergi kembali ke makam kedua orang tua nya untuk berpamitan

Flashback off

Bersambung.

Halo semuanya🌹♥️🌹

Ini adalah cerita baruku semoga suka, maaf jika ada salah kata dan typo.

Terima kasih 🪷🪷🪷🪷🪷

Pengurus makan

"Iya non, setelah ini bibi akan berhenti dari sini jadi jika non ingin bertemu bibi datanglah kedesa bibi, non tau bukan dimana tempatnya. Sekarang pergilah non waalaikumsalam" jawab bibi sembari pergi dari sana dengan cepat.

Setelah Raya pergi berlawanan arah dengan bibi sum, Raya pun menggunakan taksi karena bingung akhirnya raya pergi kembali ke makam kedua orang tua nya untuk berpamitan

Flashback off

Disinilah Raya sekarang di makam orang tuanya, karena akan pergi jauh jadi raya mencari penjaga makam untuk mengurus makam kedua orang tuanya.

Setelah mencari tau akhirnya saat ini Raya sudah menemukan rumah penjaga makam itu, Yang tidak jauh dari makam dan kebetulan sekali di depan rumah itu ada orang yang sedang duduk santai.

"Assalamualaikum pak, saya mau tanya?"

"Waalaikumsalam nona, ya ada yang bisa Sanya bantu?" Tanya bapak itu

 "Begini pak, apa benar bapak yang mengurus makan Disni?" Tanya Soraya.

"Benar sekali nona, perkenalkan nama saya Agus saya penjaga makam disini"

"Alhamdulillah jika begitu pak, begini pak saya mau minta tolong untuk bapak bisa mengurus makan kedua orang tua saya, karena saya akan tinggal di luar kota. Apa bisa pak dan untuk biayanya akan saya kirim setiap bulanya"

"Kalau boleh tau makamnya dimana non?" Tanya pak Agus.

"Itu pak yang ada di blok A, yang baru di makamkan tadi siang dan perkenalkan nama saya Raya atau Soraya. Lalu bagaimana pak apa bisa?" Tanya Raya

"Insyaallah bisa non, semua yang ada disini juga begitu jika tinggal di luar kota dan kalau soal biaya seikhlas nya saja non. Ini nomer hp saya" ucap pak Agus

"Alhamdulillah jika begitu pak dan maaf ini untuk biaya awalnya, nanti seterusnya saya transfer ya pak" ucap Raya yang sudah menyiapkan uang nya.

Saat melihat uang yang di berikan Raya sangat banyak bagi penjaga makam itu pun terkejut.

"Nona ini sangat banyak, cukup segini saja" ucap pak Agus

"Gak papa pak, saya ikhlas jadi terima ya pak" Jawab Raya

"Baik nona Raya, terima kasih saya terima ya. Saya doakan semoga nona selalu di berikan ketabahan dan ke ikhlas dan serta di mudahkan segala urusannya, pokoknya kebaikan untuk nona" ucap pak Agus dengan tulus.

"Aamiin... terima kasih banyak pak atas doannya, semoga bapak juga sehat selalu, ohya ini nomer telpon saya pak di simpan jadi jika ada apa apa bapak bisa hubungi Raya. Sekarang Raya pamit ya pak terima kasih, assalamualaikum" ucap raya

"Aamiin, bapak juga terima kasih nona Raya hati hati di jalan, waalaikumsalam" ucap pak Agus.

Setelah berpamitan dengan pak Agus raya pun berjalan keluar wilayah pemakaman dan memesan taksi karena Raya ingin mencari penginapan untuk malam ini saja.

Setelah itu Raya akan pergi jauh tapi hanya sementara, dia pergi bukan karena kalah tapi dia akan kembali membalas semua ini dan mengambil rumah kenangan orang tuanya, raya mulai curiga jika meninggal kedua orang tua nya sepertinya karena sengaja.

"Aku Soraya Mayasari bersumpah, jika benar meninggal nya kedua orang tua ku bukan kecelakaan secara alami tapi karena di sengaja, maka akan ku balas kalian semua yang sudah membuat aku menderita jadi tunggu saja pembalasanku, aku kembali untuk membalas semuanya dan mengambil milik orang tua ku" ucap raya dengan penuh tekat yang kuat.

"Aku mau check isi tabungan ku dulu, karena aku harus punya uang untuk pergi semoga cukup" ucap Raya dalam hati

Lalu Raya membuka aplikasi m-beking, saat sudah terbuka betapa terkejutnya Raya saat melihat isi di dalam tabungan itu.

"Ini gak salah, apa aku salah masuk, coba ku ulang lagi" ucap Raya mencoba membuka kembali m- beking nya dari awal dan tetap sama.

"Ini bagaimana bisa sebanyak ini, apa mungkin bunda dan ayah yang mengisinya selama ini, aku memang tidak pernah melihat jumlah tabungan ku selama ini" ucap Raya dalam hati

"Jika begitu aku akan pergi keluar negri saja, agar tidak bertemu dengan orang orang yang ku kenal lagi, dan aku akan kembali pada saat yang tepat" ucap Raya dalam hati.

Bebera saat akhirnya Raya sampai di sebuah penginapan untuk menginap malam ini dan besok dia baru akan pergi dari kota ini, karena hari sudah sangat larut dan jadwal penerbangan nya adalah besok siang.

Setelah di dalam kamar yang Raya pesan, raya pun segera membersihkan tubuh nya dan berganti pakaian bersih.

Saat raya duduk di tempat tidurnya raya teringat orang tuanya yang telah tiada, lalu raya teringat sesuatu pemberian bibi sum yang katanya adalah titipan sang bunda.

Raya mengambil kotak itu, tapi saat akan membukanya raya tidak bisa karena terkunci,

"Bagaimana cara membuka kotak ini jika di kunci seperti ini, apa bibi lupa memberi kuncinya ya?" Tanya Raya pada dirinya sendiri.

Raya pun berpikir keras mencari cara untuk membuka kotak itu, lalu tanpa sengaja tangan Raya menyentuh kalungnya yang terbiasa dia mainkan saat raya dalam kebingungan, tapi lama lama dia baru teringat saat jika bandul kalungnya adalah sebuah kunci kecil.

"Eh... Apa kunci ini bisa membuka kotak ini, bunda pernah bilang jangan pernah lepas kunci ini, jangan jangan ini kunci untuk membuka kotak ini. Apa salah nya di coba" ucap Raya dan mencoba memasukan bandul kalunya ke lubang kunci dan tepat sekali, ternyata ini benar kuncinya.

"Wah.. beneran ini kuncinya, bunda memang terbaik" ucap Raya yang mulai sedih saat mengingat sang bunda dan ayahnya.

Saat kotak itu terbuka terlihatlah 5 buah kartu ATM, Dua buku sertifikat tanah kosong dan satu sertifikat dan surat kepemilikan sebuah rumah sakit dan surat untuk Raya dari Bundanya.

"Kenapa semuanya dari bunda, ayah gak titip pesan gitu?" Bingung Raya

Dengan perlahan Soraya membuka surat itu, entah kenapa saat memegang surat itu dia merasakan kesedihan mendalam.

Seakan akan surat itu di buat disaat orang itu sudah tau jika ini adalah surat terakhirnya.

Raya sampai tidak bisa membendung tangisannya, rasanya dia tidak sanggup untuk membacanya.

"Bunda, ayah, raya cuma mau bunda dan ayah. Jika benar kalian meninggal karena seseorang, tega sekali mereka apa salah ayah dan bunda" ucap Raya.

Raya sebenarnya bukanlah gadis yang cengeng, baru kali inilah ia tidak bisa menahan kesedihannya yang sangat dalam. Kematian orang tuanya adalah pukulan terbesar untuk Raya, tidak pernah terbayangkan di fikiran raya jika ia akan kehilangan kedua nya dalam waktu bersamaan seperti ini.

Setelah menenangkan diri akhirnya Raya pun membuka surat itu dan mulai membacanya dengan perlahan.

Bersambung

Surat dari bunda

Raya sebenarnya bukanlah gadis yang cengeng, baru kali inilah ia tidak bisa menahan kesedihannya yang sangat dalam. Kematian orang tuanya adalah pukulan terbesar untuk Raya, tidak pernah terbayangkan di fikiran raya jika ia akan kehilangan kedua nya dalam waktu bersamaan seperti ini.

Setelah menenangkan diri akhirnya Raya pun membuka surat itu dan mulai membacanya dengan perlahan.

Isi surat

Untuk Soraya putri bunda dan ayah tersayang.

"Sayang jika kamu sudah membuka kotak ini dan membaca surat ini berarti bunda sudah pergi dan tidak bisa bersama kamu lagi.

Raya maafkan bunda karena bunda tidak bisa menemani raya lagi, raya bunda menuliskan surat ini dan menyiapkan semua yang ada di kotak ini karena bunda merasa hidup bunda tidak lama lagi.

Bukan karena bunda mau mendahului tuhan, tapi bunda sudah merasakan nya saat ini. Bunda sudah merasa tidak nyaman dan tidak tenang saat melihat mu, bunda takut jika kamu kan hidup menderita nantinya jadi bunda sudah menyiapkan semua ini untuk masa depan kamu.

Sayang itu ada lima ATM yang sudah bunda siapkan untuk mu sedari bunda memiliki kamu di dunia ini, bunda takut jika kamu akan menderita kelak jika bunda tidak memiliki persiapan apapun.

Ada surat tanah atau lahan kosong di daerah kota S terserah kamu untuk kamu apakan lahan itu, yang pasti bunda ingin lahan itu berguna untuk mu kelak dan disana lahan itu di urus oleh orang kepercayaan bunda.

Lalu satu rumah sakit di kota S juga bunda berikan pada mu, itu ada surat lahan dan surat kepemilikan rumah sakit yang saat ini di pegang oleh adik angkat bunda yang bernama Chan Liam dan Kean Narendra serta satu lagi Kelvin Pradipta, kelvin adalah asisten Liam dan juga adik bunda, mereka sudah menunggu mu.

Hubungi lah mereka dan di dalam kotak itu ada foto dan biodata milik Chan Liam dan Kean Narendra serta Kelvin, Mereka sangat menyayangi dirimu sebagai keponakannya.

Sayang maafkan bunda jika bunda mengagetkan mu dengan semua ini, karena bunda tau yang kau pikirkan saat ini.

Pasti kau berfikir bagaimana bisa bunda memiliki ini sedangkan bunda di kenal hanyalah gadis yatim piatu yang miskin, hingga nenek dan kakek mu serta keluarga ayahmu tidak ada yang menyukai bunda.

Bunda menyembunyikan ini karena bunda ingin mendapatkan restu dan kasih sayang yang tulus dari keluarga ayahmu, bukan karena bunda orang kaya, tapi bunda ingin mereka menerima bunda dengan apa adanya.

Bunda menanti semua itu sudah hampir 18 tahun tapi tidak ada kemajuan apapun, justru mereka sangat membenci bunda.

Bunda mencintai ayahmu dengan sangat tulus begitu juga ayah mu yang menerima bunda apa adanya, ayahmu adalah pria yang sangat baik dan penyayang, tapi kebaikan nya selalu di manfaatkan orang lain.

Karena itu lah bunda tidak pernah memberi tau ayahmu tentang siapa bunda sebenarnya dan soal kotak ini pun ayahmu tidak tau, bukan bunda tidak percaya ayah mu tapi bunda tidak percaya keluarga nya.

Bunda takut mereka mengambil ini semua dari mu kelak, padahal ini tidak ada setetes pun uang ayahmu, karena ini semua murni milik bunda.

Nak jadilah wanita kuat dan mandiri, belajarlah ilmu setinggi langit untuk bekalmu nanti, pergilah yang jauh dari keluarga ayahmu untuk sementara. Kau bisa kembali jika kau sudah siap dan kuat.

Bukanya cita citamu menjadi seorang dokter dengan yang memiliki gelar profesor, jadi kejarlah impianmu walau bunda tidak bersama mu kelak. Tapi dia dan dukungan bunda selalu menyertai dirimu.

Belajar lah tidak perlu memikirkan biaya apapun karena bunda sudah menyiapkan semuanya untuk mu kelak.

Sayang setelah membaca surat ini lekaslah hubungi om Liam atau om Kean, karena jika kau ingin tau siapa bunda hubungi dia sebab mereka lah yang akan memberi tau mu siapa bunda sebenarnya.

Sayang bunda sangat menyayangi dirimu, ayah mu juga sangat menyayangi kita berdua, setiap Minggu ayahmu akan mengisi tabungan mu untuk masa depan mu, Ayah juga tau bagaimana keluarga nya jadi dia sudah mempersiapkan tabungan untuk mu tanpa di ketahui siapa pun.

Nak jaga diri mu baik baik, bunda menyayangi mu, kau jangan pernah bersedih, cukup sekali saat bunda dan ayah pergi karena setelah itu kau harus hidup bahagia.

Tidak perlu memikirkan yang tidak penting sayang raih lah mimpi mu. Jangan keluarkan air mata karena sedih cukup air mata kebahagian saja Jangan pernah berubah tetap jadilah Raya gadis kecil ayah dan bunda yang baik hati dan ceria.

Maaf sayang jika suratnya sangat panjang, tapi rasanya sangat kurang karena masih banyak yang bunda ingin cerita kan pada Raya tapi tidak bisa.

Selamat tinggal sayang peluk sayang dari bunda untuk putri bunda ♥️

Bunda Sovia

Setelah membaca surat dari sang bunda Soraya tidak sanggup manahan air matanya.

"Hiks... Hiks... Hiks, terima kasih bunda raya juga sangat menyayangi bunda dan ayah, raya janji ini terakhir kalinya raya menangis setelah raya akan menjadi gadis yang kuat seperti yang bunda inginkan. Semoga ayah dan bunda di tempat di tempat yang terbaik ya itu surga nya Allah swt, aamiin" ucap Raya seraya menangis

Karena lelah menangis akhirnya Raya pun tertidur dengan memeluk surat dari ibunya itu.

*****

Keesokan harinya

Pukul 04.00 Raya sudah bangun dari tidurnya, mandi dan bersiap untuk sholat subuh.

Setelah semua selesai raya pun ingin pergi mencari sarapan, tetapi diurungkan karena Raya ingat perkataan bundanya di surat jika dia harus menghubungi omnya, jadi Raya pun mulai menghubungi Liam.

Raya mencoba panggilan itu beberapa kali karena tidak ada jawaban, hingga akhirnya di panggilan ke 3 barulah di ada jawaban.

Chan Liam📞

"Halo siapa ini?"

^^^Raya📞^^^

^^^"Halo apa benar ini dengan Chan Lian, di kota S?"^^^

Chan Lian 📞

"Benar, ini dengan saya sendiri, lalu siapa anda dan ada perlu apa?

^^^Raya 📞^^^

^^^"Om Liam ini Soraya, anak bunda Sovia"^^^

Om Liam📞

"Apa...!!! Soraya, sayang kamu ada dimana sekarang dan apa yang terjadi dengan bundamu?, kenapa tidak bisa di hubungi"

Liam terdiam sebentar lalu mulai berbicara lagi.

Om Liam 📞

"Kamu tau bunda mu bilang jika kamu sudah menghubungi om dalam waktu dekat, berarti bundamu sudah tiada. Apa benar sayang hiks... Apa yang terjadi?"

^^^Raya📞^^^

^^^"Benar Oma hiks... hiks... hiks, bunda dan ayah sudah meninggal karena kecelakaan kemarin malam om. Raya baru tau soal om saat membuka kotak penyimpanan bunda yang di titipkan pada bibi dirumah"^^^

Om Lian 📞

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Kak Soraya sudah tidak ada, hiks... Hiks lalu kamu dimana sekarang, biar om jemput kamu" terdengar suara tangisnya

^^^Soraya📞^^^

^^^"Raya ada di penginapan om, semalam Raya di usir oleh nenek dan kakek. Om raya mau sekolah di luar negri apa boleh?"^^^

Om lian📞

"Boleh sayang, itu adalah cita cita bundamu tapi kita harus bertemu dulu. Kamu tunggu disana biar om jemput kamu ya"

^^^Soraya 📞^^^

^^^"Tidak perlu om raya sudah terlanjur memesan tiket untuk ke luar negri "^^^

Om Lian 📞

"Batalkan saja, biar om yang jemput kamu. Kamu datanglah ke bandara 3 jam lagi kita akan bertemu disana"

^^^Raya📞^^^

^^^"Baik om, Raya tunggu om^^^

Om Lian

"Bagus, baiklah om akan siap siapa dulu. Kamu jangan keluar penginapan sebelum waktunya pergi kebandara"

^^^Raya 📞^^^

^^^"Baik om, om hati hati^^^

Om Lian 📞

"Iya terima kasih raya"

panggilan pun di akhiri.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!