Mungkin hari ini adalah hari yang sangat sial untuk gadis ini,Agatha kaulan.Dirinya harus mengepel lantai kedua Mall,yang tentunya sangat luas.
Agatha merasa menyesal saat ini.
Andai saja dirinya tidak ceroboh dan menuruti egonya untuk melawan seorang wanita dari kalangan kelas atas,yang dengan angkuhnya menumpahkan minuman ke lantai yang telah ia pel,tentu ia tak akan mendapatkan hukuman yang sangat mengerikan seperti ini.
Dan tak terasa malam mulai larut saat ia selesai mengepel lantai kedua Mall yang bertingkat 4 itu.
"Huh akhirnya selesai juga." ujar gadis itu seraya mengambil tasnya di loker yang tersedia diruang ganti untuk para pegawai Mall.
Sambil bersenandung kecil kakinya melangkah meninggalkan Mall.
Sedangkan ditempat lain,terlihat seorang pria paru baya yang sedang dipukul sampai babak belur.
Bug!!
Bug!!
"Saya min..ta ma..af tuan saya sungguh tidak tahu soal penyusup yang masuk ke markas tu..an". Jelas seorang pria paru baya terbata-bata seraya memohon ampun.
Pria paru baya tersebut hanya mampu memohon ampun setelah di pukul berkali-kali oleh tuannya,dikarenakan dirinya ketahuan berkhianat.
Sedangkan pria yang dimaksud hanya menyunggingkan evil smirknya yang benar benar membuat bulu kuduk merinding.Dan...
Dor!!
Dor!!!
Dua tembakan peluru pistol berhasil membuat pria paru baya itu meregang nyawa dalam hitungan detik dengan dua peluru bersarang di kepalanya.
Tidak!
Tidak akan ada ampunan untuk seorang pengkhianat bagi seorang Lycus Evandra.
Pria itu pergi begitu saja melangkahi mayat yang telah dia bunuh dan tak merasa bersalah ataupun merasa empati sedikitpun.
Namun langkahnya terhenti,saat mata elangnya menangkap siluet seorang gadis berdiri diujung gang kecil yang gelap tak jauh dari dirinya.
Senyumnya yang benar-benar menawan namun mematikan terbit begitu saja.
Agatha hanya dapat membeku ditempatnya berdiri,tercengang sekaligus syok melihat pembunuhan yang dilakukan tak jauh dari tempat ia berdiri saat ini.
"Larilah cepat Agatha! Kau telah bertemu psikopat saat ini! Larilah!!." Jeritnya dalam hati.
Tap
Tap
Tap
Langkah itu berhenti tepat didepannya.
"Hello.. What are you doing in here baby?." bisik pria itu dengan suara huskynya dengan nada dingin.
Dan saat itu juga Agatha merasa dirinya tak akan selamat.
Lycus menatap datar gadis dihadapannya,cantik dan sangat mempesona.Mata bulat gadis ini mampu membuat dirinya hanyut didalamnya,gadis inipun bertubuh pendek dan mungil tingginya hanya sebatas dadanya saja.
Lycus menunduk dan menatap mata bulat yang berkaca-kaca itu,dia tau gadis ini pasti sangat ketakutan.Tapi entah kenapa,dia merasa sangat tertarik dan sangat ingin memiliki gadis ini.
Lycus menatap pakaian yang digunakan gadis ini,baju lusuh dan sudah pudar warnanya.Namun tak mampu menutupi pesona gadis itu,dia merasa tidak rela gadisnya memakai baju jelek dan sangat tak layak pakai itu.
Yap!
Gadisnya!
Mulai sekarang gadis yang ada dihadapannya adalah miliknya.
"Lutfi bawa gadis ini ke Mansion,dan jangan biarkan ada yang melukainya!." Teriak Lucas kepada orang kepercayaan sekaligus tangan kanannya.
Lycus berlalu pergi meninggalkan Agatha yang hanya bisa pasrah saat pria yang bernama Lutfi mendekatinya dan..
Gelap!
Jelas dia dibius.
Sedangkan jauh ditempat lain,tepatnya di Markas FBI sedang terjadi perdebatan sengit.
"Apa? TIDAK MUNGKIN! Padahal aku sudah mencoba meretas sistem keamanannya." Teriak seorang pria berwajah tampan saat mendengar laporan bawahannya yang mampu membuatnya naik pitam.
Sedangkan sang bawahan hanya mampu menundukkan wajahnya,dirinya tak berani menatap sang atasan yang sedang dilanda kemarahan itu.
"Tak akan semudah itu Eros.. Kau harusnya tau itu!." Ucap seorang gadis yang berjalan mendekat,menghampiri pria yang dilanda amarah itu.
Pria yang bernama Eros itu,hanya mampu mendengus tak suka mendengar tanggapan gadis yang saat ini berdiri tepat disampingnya.
Entah harus berapa kali lagi dirinya gagal.
"Eros kau harus tau,jika sampai Mr Leon tau kau mencoba untuk meretas sistem keamanan Black Eagle maka sudah pasti kau akan dipecat." ujar gadis itu lagi.
"Makanya sedari itu jangan sampai Mr Leon tau perbuatanku dibelakang dirinya Cessie."
"Aku tak tahu harus dengan cara apalagi untuk menyadarkanmu,ini jelas sangat membahayakan dirimu Eros" Jawab sang gadis bernama Cessie itu,namun hanya berucap dalam hati sambil menatap pria bernama Eros itu dengan tatapan penuh kekhawatiran.
Tanpa diketahui pria itu,dialah yang membuat semua rencana Eros gagal.Dia tak mau Eros sampai berada dalam bahaya,karena dia sangat mencintai pria itu.Meskipun hanya diam-diam,karena dia tak ingin pria itu menjauhinya.Karena dia tau Eros tak akan bisa membalas perasaannya,Eros pernah mengatakan dia sudah memilik tambatan hati.
Dor!!
Tiba-tiba saja lamunan Cessie buyar,saat mendengar suara tembakan pistol yang pelurunya melesat cepat ke arah bawahan yang sedari tadi menunduk ketakutan.Bawahan itu mati dengan mengenaskan,setelah gagal dalam bertugas.
Siapa lagi pelakunya kalau bukan Eros.
Pria itu tidak ingin jejaknya meninggalkan bekas,maka dari itu dia harus membunuh setiap bawahannya yang gagal.
Sangat menyeramkan bukan?
Pagi harinya di Mansion Mr. Lycus,Agatha baru saja terbangun dan dengan cepat rasa pusing menyerang kepalanya.
"Aku tak menyangka,kau terlelap begitu lama." Ujar suara seorang pria dengan nada datar.
Agatha dengan cepat menolehkan kepalanya kekanan,disana seorang pria mengenakan bathrobe berwarna putih sedang berdiri dan bersandar ketembok serta meminum suatu cairan yang ia tak tahu apa itu.
Agatha hampir saja berteriak saat pria itu tiba-tiba saja berjalan mendekatinya dengan langkah lebar.
Dan..
"Sweet heart... kau sangat mempesona dan mulai saat ini suka atau tidak,kau akan menjadi milikku..". Bisik pria itu ditelinganya dengan nada mengerikan bagi Agatha.
Lycus lalu berjalan pergi meninggalkan gadis yang ia tahu bernama Agatha Kaulan,gadis yang hidup sebatang kara dan bekerja sebagai office girl disalah satu Mall miliknya.
Sedangkan Agatha,dia seakan tidak tahu cara bernafas saat pria itu berada sangat dekat dengannya dan bisikan pria itu seakan terngiang terus menerus ditelinganya.
Bagaikan sebuah janji yang pasti akan terjadi.
Dan tiba-tiba saja,Agatha duduk dengan cepat lalu berjalan kearah jendela besar yang berbentuk bulat berkaca transparan,dan menatap kearah bawah.
Glek!
Gadis itu menelan ludahnya kasar saat mengetahui jika dirinya sedang berada ditempat yang sangat tinggi,entah ini ini lantai berapa,namun Agatha terdiam cukup lama.
Dirinya harus kabur dari tempat ini.
Dia tak ingin bernasib sama dengan pria paru baya yang dibunuh oleh pria psikopat yang mengurungnya ditempat ini,yang dia ketahui bernama Lycus.Setelah sempat mendengar percakapan singkat pria itu,dengan sang bawahan yang memanggilnya tuan Lycus semalam.
Sudah setengah hari Agatha mencoba memecahkan kaca bulat yang dihadapannya ini,namun semua benda bahkan Gucci yang lumayan besar dia pukulkan ke jendela itu tetap saja tidak pecah.
Jelas saja usahanya sia-sia,Mansion yang ia tinggali bukan tempat sembarangan,bahkan agen sekelas FBI saja selalu gagal dan tak pernah berhasil untuk menyusup masuk.
Dan Agatha terlalu polos untuk menyadarinya.
Tentu saja Agatha tak menyadari bahwa Mansion ini adalah tempat tinggal seorang mafia yang paling ditakuti di dunia gelap, yakni dunia yang penuh darah dan kekejian serta kekayaan melimpah yang bisa diperoleh dengan bisnis gelap yang tentu saja kotor seperti penyelundupan senjata ilegal dan narkoba.
Dan seorang Lycus adalah mafia paling ditakuti dan terkenal paling kejam.Musuhnya ada dimana-mana,namun musuhnya cukup sadar diri untuk tidak mencari masalah atau nyawa mereka bisa hilang dalam sekejap.
Tak ada yang bisa menghentikan seorang Lycus Evandra.Karena hukum saja tak berani menyentuhnya,mereka lebih memilih menerima uang suap ketimbang berani melawan Lycus yang jelas mereka bakal berujung mati mengenaskan.
Tidak hanya itu,jika Lycus merasa terusik dia akan membasmi musuh-musuhnya sampai keakar-akarnya bahkan semua keturunan dan keluarga musuhnya harus lenyap.
Sangat-sangat menyeramkan bukan?
Oleh karena itu Lycus memiliki julukan Dark Angel karena wajahnya sangat tampan dan tubuhnya sangat menawan bak dewa-dewa yunani namun berbanding terbalik dengan sifat sekaligus jiwanya yang seperti iblis.
Indah namun mematikan itulah Lycus.
Dan sangat disayangkan Agatha akan terperangkap dengan sosok Lycus Evandra,tanpa adanya jalan untuk keluar.
Agatha akhirnya menyerah,dia kembali ketempat tidur dan merebahkan badannya yang terasa sangat letih.
Ya,ini pasti efek dia mengepel lantai Mall tadi malam,biasanya dia pulang lalu merendam kaki ke air hangat agar pegal-pegalnya hilang.Namun jelas dia tak bisa melakukannya semalam,karena dirinya diculik.
Agatha menghela nafas,dirinya bahkan tak tahu dimana dirinya berada saat ini.Tak lama kemudian Agatha merasa matanya sangat berat,selang beberapa menit dirinya tertidur tanpa menyadari sedari tadi apa yang dia lakukan sedang diamati oleh Lycus.
Lycus memandang layar monitor besar dihadapannya,yang memperlihatkan semua tempat dimansion megahnya.Dirinya fokus menatap layar yang menampilkan Agatha yang sedang tertidur pulas,dirinya sudah berada diruang keamanan sedari pagi setelah meninggalkan Agatha di kamarnya.
Dia tak perduli kamarnya sekarang sudah seperti kapal pecah,dia bisa membeli semua barang itu kembali dengan mudah.Tanpa sadar dirinya tersenyum lembut,menatap Agatha yang tertidur memeluk dirinya sendiri seperti janin.Sebentar lagi dirinya akan menjadikan Agatha miliknya.
Dan senyuman itu cukup membuat para pria berjas hitam berperawakan tinggi besar diruangan tersebut terperanjat.
Ini pertama kali dalam hidup mereka melihat sang tuan besar mereka tersenyum lembut layaknya manusia normal,karena selama ini mereka hanya melihat raut wajah dingin dan datar atau evil smirk mematikan.
"Tidak akan semudah itu sweet heart.." ujar Lycus bersamaan dengan senyumannya yang lenyap tergantikan dengan evil smirk khas seorang Lycus.
"Cari tahu lebih mendalam tentang gadis ini." Perintahnya pada Lutfi.
"Baik Tuan." Jawab Lutfi sigap.
Mata elang Lycus menajam dan raut wajahnya sangat mengerikan.
Sebentar lagi..
Agatha akan sepenuhnya menjadi miliknya,bahkan jika gadis itu memiliki kekasih maka dia tak akan segan membunuh pria tersebut beserta keluarganya.Agatha hanya untuk dirinya saja,orang lain tak boleh menyentuh bahkan memilikinya.
Benar-benar psikopat Lycus ini.
Agatha terbangun,dan hari sudah mulai sore terlihat dari matahari yang sudah berubah warna dan berpindah posisi kearah barat.Gadis itu tak langsung bangun duduk,dirinya menatap langit-langit kamar ini lalu mengedarkan padangannya kearah penjuru kamar.
Dirinya baru sadar kamar ini sangatlah mewah,dirinya yang memang berasal dari keluarga miskin hanya bisa meneguk ludah saat memperhatikan seisi kamar ini.Namun suara pintu yang dibuka,membuat pandangan Agatha beralih kearah pintu.
Agatha seketika bangun dan berdiri saat ia melihat dua pria berbadan besar masuk membawa nampan berisi makanan.
"Makan!" seru seorang pria botak kepadanya.
"Tidak!." Tolak gadis itu cepat.
Tentu saja Agatha harus menolak,siapa yang tahu jika makanan tersebut sudah diberi racun tikus atau serangga.
Tanpa mendengar penolakan Agatha,kedua pria tersebut memaksa dirinya untuk memakan makanan yang mereka bawa.
Agatha memberontak.
Tidak akan ia memakan makanan itu.Dia tak mau berakhir mati mengenaskan seperti film-film yang biasa ia tonton di kontrakan kecilnya.
Dan..
Prang!!
Nasi dan lauk berhamburan dilantai serta pecahan piring yang berserakan mengotori lantai marmer yang indah itu.
Plak!!!
Agatha reflek memegang pipi kirinya dan meringis sakit saat merasakan panas dan nyeri sekaligus.Badannya gemetaran,Dirinya langsung jatuh duduk kelantai,kepalanya pun tiba-tiba terasa sangat pusing efek tamparan keras tersebut.
"Rey apa yang kau lakukan?!!!." Kaget bodyguard berambut cepak saat melihat rekannya menampar Agatha dengan sangat keras hingga sudut bibirnya robek dan berdarah.
"Kau akan menggali kuburan untuk kita berduaaa..." lanjut bodyguard itu ketakutan.
"Kau tak perlu berlebihan Sam,Dia itu tak ada nilainya untuk tuan Lycus dan gadis ini hanyalah sebuah mainan bagi tuan kita." Sahut bodyguard bernama Rey itu santai,lalu pergi meninggalkan Agatha yang hanya diam dan meringkuk ketakutan disudut kamar.
Bodyguard yang mencoba mengingatkan rekannya hanya dapat menghela nafas dan ikut keluar dari kamar.Entah mengapa dia sangat takut,dia merasa kematian sebentar lagi akan datang menemuinya dan rekannya itu.
Ditempat lain,diruangan penuh debu pengap dan tak ada cahaya masuk berdiri dua orang yang terlihat sedang mengobrolkan hal serius.
"Sabarlah Eddy kita pasti akan menghancurkan pria itu." Ujar seorang pria memecahkan keheningan.
"Sampai kapan kita harus bersabar?." Tanya pria bernama Eddy itu dengan nada ketus.
"Ck! Sabarlah... Kita harus menunggu waktu yang tepat serta kita harus menemukan kelemahan pria brengsek itu,baru kita bisa menghancurkan dirinya."
Eddy yang mendengar ucapan rekannya tersenyum licik dengan sorot mata penuh dendam.
"Tunggu saja Lycus akan aku hancurkan dirimu,seperti dirimu yang menghancurkan kehidupanku." Batin pria bernama Eddy itu.
Lycus saat ini terlihat sangat menyeramkan,dengan raut dingin dan aura membunuh yang menguar dari tubuh pria itu mampu membuat siapa saja tak akan berani menegur bahkan hanya sekedar lewat dihadapannya.Bahkan Lutfi yang mengabdi pada sang tuan sedari kecil,tak akan berani mendekat jika sang tuan sedang dalam keadaan menyeramkan seperti sekarang.
Dengan langkah lebar pria itu melangkah menuju kamarnya.
Brak!!!!
Laki-laki itu mendobrak pintu dengan tenaga full, alhasil engsel pintu rusak.
"BAWA DUA PENGAWAL SIALAN ITU KE RUANG EKSEKUSI SEKARANG!!." Teriakan berisi perintah itu terdengar menggelegar dan mampu membuat nyali siapapun ciut.
Lutfi segera keluar dan menjalankan perintah tuan besarnya.
Sedangkan Agatha menangis sesenggukan saat ini,dirinya tak memperdulikan Lycus yang berteriak bak gorilla mengamuk itu.
Mungkin setelah ini giliran dia yang akan kena murka dari pria mengerikan yang saat ini berada tepat dihadapannya.
Agatha hampir saja menjerit saat Lycus menarik wajahnya untuk mendongak keatas.Karena sedari tadi dirinya hanya menunduk,terlalu takut untuk menghadapi sistuasi seperti ini.
"Tatap aku." ujar pria dihadapannya dingin.
Agatha merasa dirinya tak akan sanggup namun dia tak berani membantah,dengan ketakutan ia menatap mata elang pria itu.
Agatha merasa jantungnya akan meletus saat wajahnya sangat dekat dengan wajah milik Lycus,bahkan hidung mereka berdua sampai bersentuhan.
Sungguh pria ini terlalu tampan!
Agatha tak bisa menahan rasa yang membuncah dihatinya saat mata mereka berdua saling menatap.
"Ikut aku sekarang!." ujar pria itu tiba-tiba sambil menarik tangan Agatha.
Lycus mampu membuyarkan rasa terpesona Agatha.Dengan gugup Agatha mengikuti langkah lebar milik Lycus,namun tentu saja kaki pendeknya tak akan bisa mengimbangi langkah kaki pria tinggi tersebut.
"Lycus tunggu! Aku tak bis..."
Belum sempat Agatha menyelesaikan ucapannya kakinya sudah tak dapat seimbang dan dia sudah bersiap jikalau tubuhnya akan menghantam lantai dengan keras.
Grep!
Lagi! Agatha merasa jantungnya akan meledak.
Dirinya saat ini berada dipelukan Lycus dan dengan sintingnya dia merasa nyaman dengan hal ini.
"Bagaimana kau bisa menjadi istriku,jika kau begitu ceroboh seperti ini!"
Ucapan Lycus lagi-lagi membuyarkan rasa aneh yang membucah di hatinya.Dengan cepat dia menunduk malu saat mendengar ucapan Lycus padanya.
Istri? Dia tak berani membayangkan dirinya akan menjadi istri dari psikopat macam Lycus.
Setelah berjalan cukup lama,Agatha dan Lycus sampai diruangan berukuran setengah lapangan bola.Agatha bergidik ngeri melihat perabotan yang ada didalam ruangan tersebut.
Lukisan yang menggantung di dinding terlihat seperti lukisan orang yang tengah disiksa,terbukti warna merah seperti darah yang terciprat dari dada orang yang dilukis.
Namun anehnya,darah itu terlihat seperti darah sungguhan!
"Tembak dia! Dan juga rekannya yang menemani dia tadi!."
Ucapan Lycus sontak membuat Sam kaget,dirinya hanya menemani bahkan tak menyentuh Agatha sedikitpun.
Agatha juga kaget,dengan cepat dirinya berlari mendekat kearah Lycus yang sedang duduk di kursi yang mirip seperti kursi raja itu.
ia tidak ingin pria itu membunuh orang hanya karena dirinya!
Namun terlambat...
"SEKARANG!".
Dor!!!
Bersamaan dengan perintah itu,dua orang bodyguard tersebut sudah tergeletak tak bernyawa dengan peluru menembus kepala mereka.
Agatha pucat pasi,melihat pemandangan yang ada dihadapannya.Darah mengalir dilantai dan bau anyir darah tercium,seketika membuatnya mual dan pusing.
Sungguh ini sangat mengguncang mentalnya.
Lycus yang melihat gadisnya seperti akan limbung,segera berlari dan menangkap tubuh gadis itu lalu menggendongnya menuju kursi kebesarannya dan dia duduk sambil memangku gadis itu.Tubuh gadis ini sangat mungil,jika Lycus ingin mematahkan tulangnya sangat gampang.Namun tentu saja Lycus tak akan melakukan hal itu.
"Lempar mayat mereka berdua ke Hutan terlarang,biar menjadi makanan para hewan peliharaanku." Perintah Lycus dengan nada dingin.
"Dan buat kalian semua! INGAT! Jangan pernah ada yang berani menyentuh apalagi menyakiti gadis yang saat ini berada di pangkuanku! Dia adalah milikku,jadi jangan coba-coba menyakitinya.Atau aku tak segan menghabisi nyawa kalian serta semua keluarga kalian!."
"Baik Tuan." Jawab semua anak buah Black Eagle bersamaan.
Lycus lalu pergi meninggalkan ruang eksekusi dengan masih menggendong Agatha yang saat ini masih syok,bahkan Lycus bisa mendengar suara detak jantung gadis itu.
Lycus menyeringai,ini salah satu caranya agar Agatha berfikir dua kali untuk melawan ataupun kabur darinya.meskipun dia tak akan menyakiti gadisnya sedikitpun,tapi memberikan pelajaran seperti ini agar gadis itu patuh normal baginya.
Meskipun bagi orang normal,ini sungguh tidak ada nilai normalnya.
Lycus telah sampai dikamarnya,Agatha dia turunkan ke kasurnya yang berukuran King size.Gadis itu masih tak bersuara,Lycus membiarkannya dia bukan tipe pria yang akan langsung menanyakan kondisi pasangannya.
What? Pasangan? Ya.. Bagi Lycus Agatha adalah pasangannya.
Lycus berjalan kearah lemari kecil yang ada di dekat tempat tidur,dirinya akan mengambil obat merah untuk mengobati luka dibibir Agatha.Sangking marahnya dia,dia lupa untuk mengobati bibir Agatha terlebih dulu.
Agatha hanya diam menunduk,tak berani melihat ke arah Lycus.Dia entah kenapa saat ini takut kepada pria itu,setelah melihat apa yang terjadi hari ini.Pria itu sungguh kejam dan tak memiliki empati sedikitpun.
"Apa kau akan membunuhku juga Lycus?." Entah keberanian darimana,dirinya berani bertanya seperti itu.
Lycus yang saat ini sudah duduk dihadapannya sambil mengobati luka dibibirnya berhenti,lalu menatap dalam netra coklat milik Agatha.
"Ya aku akan membunuhmu."
Deg!!
Reflek Agatha menarik tubuhnya menjauh,sudah dirinya duga pasti laki-laki ini akan membunuhnya juga.
"Tapi,diatas ranjang kita nanti saat malam pertama.Aku akan membunuhmu dengan kenikmatan lalu akan membuatmu hamil anakku,karena aku ingin dirimu terikat denganku selamanya." Lanjut pria itu.
Agatha membeku mendengar ucapan Lycus,mesum sekali ucapan pria ini.Namun sungguh Agatha merinding mendengarnya,entah mengapa dia mendadak menjadi tidak bisa bicara.
"Sekarang mandi Agatha! Atau kau ingin aku mandikan?." Goda pria itu.
Agatha melotot mendengarnya,mesum sekali laki-laki ini.
"Dasar mesum!"
"Aku hanya mesum kepadamu baby girl,sekarang mandilah jika tidak aku akan benar-benar melakukan apa yang aku katakan."
Dengan cepat Agatha beranjak pergi menuju kamar mandi,namun saat sampai didepan pintu gadis itu bingung bagaimana cara membuka pintunya karena saat dia dorong tidak mau terbuka.
"Apakah pintu ini rusak?"
Sambil terus mendorongnya dengan sekuat tenaga tetap tidak bisa,pintu ini juga tidak memiliki gagang.Sehingga Agatha pun bingung,bagaimana cara bukanya.
Lycus yang sedang memeriksa berkas-berkas dari perusahaannya,menoleh kearah Agatha karena gadis itu masih saja berdiri diambang pintu kamar mandinya.
"Jadi kau ingin aku benar-benar memandikanmu hm?."
Agatha kaget saat tiba-tiba ada tangan yang melingkar di perutnya,dan parfum mahal yang memabukkan tercium di hidungnya.Dengan cepat dia mencoba melepaskan pelukan Lycus,namun tidak bisa.
Saat mencoba melepaskan tangan Lycus,Agatha menoleh ke tangan pria itu.
Glek!
Agatha menelan ludahnya,tangan pria ini benar-benar sangat manly dan kekar dengan urat-urat yang menonjol ditangannya,Entah mengapa tiba-tiba saja dia merasa ruangan ini yang tadinya dingin berubah menjadi panas,membuatnya gerah.
"Kenapa diam baby girl? kamu sangat ingin aku mandikan hm?." Tanya Lycus sambil menciumi rambut Agatha yang menguarkan wangi Strawberry.
Karena tak kunjung mendapat jawaban,Lycus menggigit bahu serta telinga Agatha.
"Akh... Apa yang kau lakukan Lycus.." kaget Agatha saat Lycus menggigitnya.
"Kenapa belum mandi hm? Kau ingin aku mandikan?." Tanya Lycus dengan kepala yang saat ini berada ditengkuk Agatha.
"Engh... Lycuss jangan dijilat Ah.." Agatha merasa sekujur tubuhnya merinding,dan seperti ada gelenyar aneh dia rasakan.
"SHIT!." Umpat Lycus tiba-tiba.
Tiba-tiba saja dirinya dibalik dan saat ini posisinya sudah menghadap kearah Lycus,Agatha tak menolak karena dia merasa lemas dan seperti tidak kuat berdiri.
"Apa kau merasakannya?." Bisik Lycus ditelinganya dengan suara yang membuat Agatha semakin merinding.
Lycus memeluknya semakin erat,dan menekan dirinya untuk menempel ke tubuh pria itu.
Agatha bisa merasakan sesuatu yang keras dan mengganjal di perutnya,tanda warning didalam dirinya langsung menyala.
Ini berbahaya!
Agatha berusaha melepaskan dirinya dari Lycus,namun Lycus semakin memeluknya erat.
"Jangan bergerak Agatha,atau aku akan menghamilimu sekarang juga! Semakin kau bergerak semakin membuatnya terbangun."
Agatha langsung diam tak memberontak,dirinya lemas.Saat ini tubuhnya sepenuhnya ditopang oleh Lycus agar tak jatuh kebawah.Ini pertama kalinya Agatha seintim ini dengan laki-laki,jangankan berpelukan berpacaran saja dia tidak pernah.
"Ingat kata-kata ku Agatha,akan aku pastikan kita akan menikah dalam waktu dekat.Aku tak mau merusakmu sebelum menikah,maka dari itu aku akan menikahimu secepatnya." bisik Lycus lagi.
Agatha hanya mematung mendengarnya,dia cukup terkesima dengan Lycus,meski pria itu mengerikan namun dia tau untuk tidak merusak perempuan sebelum ada ikatan pernikahan.
Lycus lalu melepaskan pelukannya,dan mengecup singkat bibir ranum milik Agatha.Membuat sang empunya bibir terkejut,dan reflek memukul dada pria itu.Namun..
"Aw!! Sakitt.." Agatha meringis sakit,dirinya yang memukul namun dirinya juga yang kesakitan.
Lycus yang melihat itu tersenyum kecil,
"Tanganmu ini sangat mungil,jangan coba-coba memukulku bisa saja jarimu patah."
"Mengapa lenganmu sangat keras seperti batu!"
"Tentu saja,aku ini seorang mafia tentu saja harus memiliki tubuh yang sehat kekar dan berotot keras." Ujar Lycus santai.
Deg!
Apa kata pria itu? Mafia? Agatha tiba-tiba saja ingin menjerit dan menangis saat mengetahui fakta mengerikan laki-laki itu.
Tiba-tiba saja Lycus maju kearahnya dan seperti ingin mencium dirinya lagi,reflek Agatha memejamkan matanya.
"Mengapa kau menutup matamu? Aku tidak berniat menciummu.Aku hanya ingin membukakan pintu kamar mandi ini untukmu,jika sudah selesai kau bisa berteriak dari dalam aku akan membukakannya lagi untukmu."
Blush..
Pipi Agatha memerah karena malu,ingin sekali rasanya dia menghilang dari hadapan pria itu detik ini juga.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!