NovelToon NovelToon

Cinta Sebening Embun

bab 1 (revisi tokoh)

Queenasha Adhitama

22 tahun

Bekerja di perusahaan milik Om Ryu nya sebagai staf biasa divisi pemasaran.

Hyuna Aurora Adhitama

22 tahun

Bekerja di perusahaan Appa Ryu sebagai staf divisi pemasaran.Sama seperti Queen.

Neo Anggara

25 tahun

CEO dan juga Model Valery Grup.

Roland Caesar Adhitama dan Raline Queena Kalandra

6 tahun

Anak dari pasangan Clay dan Lisa.

.

.

.

.

"Oland-oland,bangun Oland..." Raline menggoyangkan tubuh mungil Roland.Kembaran nya itu kalau sudah tidur akan sulit untuk di bangunkan.

"Oland banguuun...." Raline terus membangunkan Roland hingga akhirnya kakak kembarnya itu bangun

"Apasih Aline...Oland masih ngantuk nih." ucap Roland.Ia mengucek matanya sebentar sebelum melihat adik kembarnya itu.

"Anterin Aline ke kamar mandi." ucap Raline.

"Astaga....kamar mandinya di sama Aline.." Roland menunjuk letak kamar mandi yang masih berada di dalam kamarnya.

"Ya mau di sana,mau di luar,Raline tetep gak berani Oland.Ayuk anterin ih,udah kebelet ini." rengeknya manja. Roland turun dari kasurnya dan mengantar adik kembarnya ke kamar mandi.

"Oland tunggu di sini ya.Jan kemana-mana." ucap Raline.

"Iya..bawel..!" jawab Roland sewot.Raline masuk dan menutup sedikit pintu kamar mandi.Tak di kunci karena dia sungguh sangat takut di tinggal sendirian.

"Sudah...?" tanya Roland setelah melihat kembaran nya keluar dari kamar mandi.

"Sudah.Ayo lanjut tidur." jawab Raline yang kemudian menggandeng lengan Roland dan mengajaknya kembali ke kasur masing-masing untuk tidur.

Sedangkan di kamar lain,khususnya kamar milik ke dua orang tua kembar.Clay dan Lisa sedang memperhatikan ke dua anak nya dari layar monitor.

"Kasihan kakak.Lagi enak-enaknya tidur malah di bangunin adek." ucap Clay dengan terkekeh.

"Iya..tapi dia mau lo yah itu buat nganterin adiknya." jawab Lisa yang juga ikut memperhatikan anak nya.

"Pasti besok pagi ngadu tuh jagoan sama ayah." katanya lagi dan Clay mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Besok anak-anak pulang jam berapa Bun...?" tanya Clay.

"Jam sebelas." jawab Lisa.

"Gak ada les kan..?" tanya nya lagi dan Lisa menggelengkan kepalanya.

"Kenapa..?mau ajak jalan-jalan..?" tanya Lisa.

"Enggak.Mau ajak ke rumah Anty nya." jawab Clay.

"Emmm..." Lisa mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Sekalian makan malam gimana..?lagian...besok daddy sama mommy juga gak ada di rumah kan.?"

"Ya sudah besok kamu tanya Aiden juga ya,siapa tau dia mau ikut." ucap Clay dan di angguki Lisa.

"Ayo tidur.Aku sudah ngantuk banget ini." Clay memposisikan tidurnya.Di susuk Lisa yang langsung mendekat dan memeluk suaminya.

.

.

.

Keluarnya daddy Lino pagi ini sudah berkumpul untuk sarapan.Hanya menyisakan Queen,yang memang sudah tidak tinggal di sana.

"Ayah,kemarin adik bangunin abang malam-malam." ucap Roland mulai mengadu pada ayahnya.

"Ngapain bangunin abang malam-malam..?" tanya Clay pura-pura.Sedangkan yang lain hanya mendengarkan saja.Setiap pagi selalu ada saja aduan dari dua bocah kembar ini.Entah itu Roland ataupun Raline.

"Minta antar ke kamar mandi.Padahal kamar mandinya kan dekat Yah.Tapi adek gak berani." jawab Roland.

"Terus...?abang mau nganterin adek nya..?" tanya Clay.

"Mau lah.Kasihan,kalau gak di antar,entar adek bisa-bisa pipis di celana." jawab nya sambil terkekeh.

"Abang ih...kan adek gak berani.Ya udah minta anterin Oland lah." kata Raline dengan santai.

"Oline kenapa takut ke kamar mandi emang...?" tanya Om Aiden.

"Takut Om.Kalau ada kacoak nya gimana..?"

"Astaga,ya mana ada Oline kecoak di rumah.Paling juga di sekolah." kata Roland.Ia menepuk keningnya sendiri.

"Memang Oline pernah lihat Kecoak..?" tanya Om Aiden lagi.

"Kemarin di sekolah ada kacoak Om,gede.Oline takut.Teriak-teriak tapi gak ada yang denger." jawab Oline yang akhirnya menceritakan kejadian di sekolah nya.

"Terus kecoak nya kamu apain dek...?" tanya Bunda Lisa

"Oline siram pake air bun,terus kabur." jawab nya jujur.

"Hebatnya cucu Opa nih,sudah berani sama kecoak." puji Opa Lino.

"Terpaksa Opa,karena tidak ada yang menolong Oline.Kalau ada yang menolong ya Oline gak mau,Takut pokok nya.Gak mau ke kamar mandi sendiri." jawab nya lagi.

"Ya sudah,nanti Ayah ngomong sama Mis Nay-nay ya,biar kalau adek mau ke kamar mandi di temenin sama kakak." kata Ayah Clay.

"Ai nanti ada ekskul gak..?" tanya Lisa

"Aku pulang jam lima sore kak.Ada pemilihan OSIS terus ada ekskul juga." jawab Aiden.

"Jadi kamu nyalonin ketua OSIS...?" tanya Clay.

"Jadi bang.Di suruh sama anak-anak.Ya sudah Ai daftar saja."

"Nyaman gak dek kamu nya ..?" kini berganti daddy Lino yang bertanya.

"Sejauh ini sih masih nyaman dad.Kata anak-anak aku orangnya disiplin.Jadi kalau jadi OSIS katanya cocok." jawab Aiden.

"Ya sudah,tapi nanti harus terima apapun hasilnya ya.Mau kepilih atau gak.Mulai sekarang kamu harus bisa bagi waktu kamu.Jangan di forsir terus,nanti kamu sakit." nasehat daddy Lino pada anak nya yang semenjak masuk SMP sungguh luar biasa sibuknya.

"Iya dad.Emmm...tadi kakak ngapain nanya Ai pulang jam berapa..?" tanya Aiden.

"Kakak sama abang nanti mau ke rumah kak Queen.Kamu mau nyusul ke sana apa gimana..?" tanya Lisa.

"Aku langsung pulang aja deh kak." jawab Aiden.Bukan tak mau,dia sebenarnya juga rindu dengan kakak perempuan nya itu.Tetapi takutnya ia benar-benar capek dan kalau di sana Aiden segan untuk sekedar beristirahat,apalagi bukan di kamarnya sendiri.Jadi lebih baik ia pulang dan istirahat di kamar pribadinya saja.

.

.

.

.

.

.

Hallo teman-teman semuanya...

New story nih...semoga kalian suka ya

Jangan lupa Like dan coment nya ya...

Bab 2

Enam tahun kemudian......

Queen dan Hyuna telah menyelesaikan kuliahnya.Dan sekarang,keduanya fokus pada pekerjaan masing-masing,yaitu menjadi karyawan tetap di perusahaan milik Ryu.Keduanya memilih menggeluti dunia bisnis daripada harus menjadi model.

"Queen....makan yuk..." ajak Hyuna setelah menyelesaikan pekerjaan nya dan memang sudah jam makan siang.

"Sebentar,sedikit lagi." jawab Queen tanpa melihat Hyuna karena masih fokus pada laptop di depan nya.Sambil menunggu Queen selesai,Hyuna memilih bermain ponsel.Mengirim pesan pada kekasihnya.

📱Hyuna \=> Sudah makan..?

📱Neo \=> Sudah,kamu sendiri..?

📱Hyuna \=> Ini masih nungguin Queen.

📱Neo \=> Ya sudah.Nanti pulang di jemput gak...?

📱Hyuna \=> Boleh emang...?

📱Neo \=> Boleh dong,Nanti aku jemput ya.Sekarang mau lanjut pemotretan dulu.

📱Hyuna \=> Iya...hati-hati,selamat bekerja😘

📱Neo \=> Mee too😘

Hyuna tersenyum kala melihat pesan chat nya dengan Neo.Ia tak menyangka jika akhirnya ia bisa menjalin hubungan kembali dengan mantan kekasihnya itu.Bahkan sudah bertunangan dan akhir tahun nanti,keduanya akan melangsungkan pernikahan.

"Senyam-senyum sendiri,dasar bucin." cibir Queen sambil membereskan meja kerjanya.Bersiap untuk istirahat.

"Sirik aja lu.!sudah selesai belum..?" tanya Hyuna.

"Sudah.ayo!aku sudah lapar." jawab Queen.Keduanya berdiri lalu pergi menuju kantin kantor.

"Nanti kamu pulang di jemput gak Queen...?" tanya Hyuna di sela-sela jalan nya.Queen menoleh malas pada sepupunya.

"Gak usah ngejek.!memang siapa yang mau jemput aku...?" tanya balik Queen dengan sedikit cemberut.Membuat Hyuna terkekeh.

"Maaf....maaf,ya kali aja ada pangeran berkuda putih mau menjemput kamu." katanya dengan terkekeh.Queen memutar bola matanya malas.

"Kenapa..?kamu mau di jemput Neo..?" tebakan Queen dan Hyuna menganggukkan kepalanya.

"Aku bawa mobil kok.Kamu kencan saja sana sama calon suami kamu." kata Queen lagi.

"Hehehe....tau aja nih sepupu.Mumpung dia lagi gak sibuk.Mau aku pepet terus." jawab Hyuna.Meski sudah pacaran lama bahkan bertunangan dengan Neo.Nyatanya keduanya juga jarang sekali bertemu karena kesibukan Neo yang sering ada pemotretan di luar kota bahkan luar negeri.

"Hallo dua wanita cantik...." Sapa Devan.Teman satu divisi keduanya.Ketiganya sudah berteman sejak masa kuliah.

"Darimana saja kamu...?" tanya Hyuna.

"Paling juga habis gombalin cewek-cewek OB,Hyun." bukan Devan yang menjawab,melainkan Queen.Dan jawaban Queen membuat Devan terkekeh.

"Kenapa sih...?cemburu ya...?" goda Devan,ia duduk di samping Queen lalu menjawil manja dagu Queen.

"Dih....ngarep banget di cemburuin aku...?"

"Ya iya dong.Pasti aku bahagia karena kamu bisa cemburu." kata Devan.Queen menggelengkan kepalanya sedangkan Hyuna benar-benar tak bisa tak tertawa jika melihat keduanya.Ia tahu Devan menyukai Queen,bahkan mengejar Queen.

"Mending kalian jadian deh.Daripada berantem tiap hari." saran Hyuna.

"Maunya sih gitu Hyun.Tapi sepupu kamu ini susah banget di luluhin hatinya." ucap Devan dengan senyum menyeringai.Ia mengambil minuman Queen dan menyeruputnya.

"Kalian sudah pesan makanan...?" tanya Devan dan keduanya menganggukkan kepalanya.

"Yaah,aku gak di pesankan juga....?"

"Ya mana tau kamu mau ke sini.Dah sana gih pesan.Jangan lupa gantiin minuman aku." ucap Queen.Devan berdiri dari duduknya lalu pergi memesan makanan.

"Kamu masih nolak dia Queen...?" tanya Hyuna kali ini dengan serius.

"Aku masih gak mau menjalin hubungan Hyun." jawab Queen.

"Kenapa...?takut..?Devan gak seperti itu Queen.Dia tulus sama kamu.Aku bisa lihat itu di matanya."

"Aku tahu Hyun.Tapi tetap saja,aku gak bisa.Aku gak mencintainya."

"Kamu bukan gak mencintainya,tapi kamu gak mau buka hati kamu buat dia.Kamu tutup hati kamu,kamu biarkan hati kamu terus terluka dengan menunggu dia yang gak akan bisa balik lagi sama kamu." ucap Hyuna dengan sedikit marah.Ia akan selalu marah jika sudah membahas hubungan Queen dan Kenzo yang tiba-tiba kandas di tengah jalan.

"Mau sampai kapan kamu nungguin dia Queen..?sampai kamu tua..?" tanya Hyuna.

"Isssh....ya sampai di kembali lah Hyun." jawab Queen.

"Iya,nanti pas dia kembali sudah bawa anak dan istri." kata Hyuna.

"Jahat banget sih doanya." Queen mengerucutkan bibirnya.

"Biarin,aku tuh udah gak suka sama dia.Dia sama bapaknya sama saja.Suka nyakitin perempuan."

"Hyuun..!." kalau sudah begini Queen tak akan tinggal diam.Meski ia tahu Om Chan nya dulu pernah menyakiti tante Salsa tetapi bukan berarti beliau bisa di hina seperti itu.Walau bagaimanapun mereka lebih tua dan tak seharusnya kita yang sebagai anak muda mencampuri urusan orang dewasa.

"Aku tau kamu kesal sama kak Kenzo.Tapi gak seharusnya kamu bicara seperti itu Hyun.Kalau seandainya aku bilang sama saja dengan Appa kamu dan lebih jahat Om Ryu bagaimana..?kamu akan sakit hati bukan...?" tanya Queen dan kali ini Hyuna terdiam.

"Itu sudah masa lalu dan juga urusan mereka Hyun.Kita sebagai anak gak berhak ikut campur.Biarlah itu menjadi masa lalu mereka,toh sekarang mereka sudah mengakui kesalahan mereka semua kan.Kak Kenzo,Kamu dan aku,kita semua hampir memiliki nasib yang sama Hyuna.Jadi janganlah saling menyalahkan.Aku akui,aku memang masih menunggunya Hyun,tapi aku menunggunya karena satu alasan.Dan aku gak tau alasan aku menunggunya itu benar atau salah.Karena pada intinya,aku masih mau menunggunya Hyuna." ucapnya kali ini panjang lebar.

Hyuna hanya diam,ia tak mampu lagi menjawab pernyataan Queen karena apa yang dia jelaskan tadi memang benar adanya.Dulu Kenzo hampir tidak di terima dengan Om Chan begitu juga dengan dirinya yang juga pada awal pertemuan dengan Appa nya,kurang di terima Appa nya apalagi papi nya.Terlebih Queen yang malah di tinggal selama hampir lima belas tahun oleh daddy dan kakak nya.Tetapi sekali lagi,ia seperti ini karena ia tak mau melihat Queen bersedih terus.Ia sangat menyayangi sepupunya itu dan ia mau Queen bahagia.

"Sudah ya,jangan membahasnya lagi.Aku gak mau kita berantem cuma gara-gara masalah kecil Hyun." Queen menggenggam tangan sepupunya.

"Maafin aku ya Queen." ucap Hyuna.Ia menatap sepupunya.Matanya berkaca-kaca.Sungguh,ia tak mau melihat Queen yang seperti ini.Dulu ia menemani Queen menunggu kepulangan daddy dan abangnya.Dan Sekarang ia juga menemani Queen menunggu Kenzo yang entak akan kembali padanya atau tidak.

"Sudah ya,jangan di bahas lagi." kata Queen lagi dan Hyuna menganggukkan kepalanya

#Tuhan kapan kesedihan ini akan berlalu,aku gak mau lihat Queen sedih terus Tuhan.Please kasih kebahagiaan untuknya#

.

.

.

.

Bab 3

Selesai makan,Queen,Hyuna dan Devan kembali ke dalam dan langsung menuju meja masing-masing.Kembali fokus dalam bekerja.

"Perhatian semuanya...." ucap Vella sebagai manager divisi pemasaran.Semua tim langsung menghentikan kegiatan nya dan mulai memperhatikan Vella.

"Hari ini saya mau mengumumkan pengunduran diri saya sebagai manager tim.Saya minta maaf jika selama kepemimpinan saya,kalian kurang nyaman.Dan semoga pengganti saya nanti membuat kalian nyaman dan bertambah semangat dalam bekerja.Dan ini ada undangan resepsi pernikahan,dan saya harap kalian berkenan untuk hadir." ucap Vella.Ia mulai membagikan undangan tersebut pada tim nya.

"Hyuna,Queen.Ini undangan untuk kalian.Mbak harap kalian datang ya." ucap Vella.

"InshaAllah mbak.Gak pernah lihat mbak di jemput pacar,eh tiba-tiba dah mau nikah aja mbak." ucap Hyuna.Ia membuka undangan tersebut dan membaca semua isinya.

"Calon suami mbak dari Turki...?" tanya Hyuna.Queen yang saat itu hendak membuka undangan nya pun langsung berhenti sebentar.

"Iya Hyuna.Mbak LDR an." jawab Vella.

"Berapa lama mbak..?" tanya Hyuna sambil melirik Queen.

"Dua tahun." jawab Vella lagi

"Waah...lama juga ya mbak.Awet ya.biasanya yang LDR tuh susah awet nya mbak." kata Hyuna

"Ya gak semua.Tergantung kitanya saja.Mbak sama calon suami mbak sebisa mungkin memberi kabar setiap hari.Walau gak sering tapi setiap hari harus.Dan calon suami mbak setiap dua bulan sekali pulang begitu juga dengan mbak yang gantian ke sana juga jenguk dia." jelas Vella panjang lebar.Hyuna melirik Queen.Ia tau pasti saat ini Queen teringat kembali pada hubungan nyan dengan Kenzo yang entah seperti apa akhirnya.

"Selamat ya mbak.Semoga bahagia." ucap Queen dengan tersenyum.

"Makasih Queen.Jangan lupa datang ya." kaya Vella dan keduanya menganggukkan jawaban nya.

Queen kembali pada pekerjaan nya meski sekarang konsentrasinya benar-benar sudah kacau.Hampir setiap hari ia memikirkan hubungannya dengan Kenzo yang entah seperti apa.

#Sebenarnya kamu kemana sih kak..?kenapa tiba-tiba gak ada kabar sama sekali#

.

.

.

"Ekhem...Ada yang mau pulang bareng gak...?" tanya Devan.Ia sudah berdiri di depan meja kerja Queen dan Hyuna.Menunggu keduanya selesai beres-beres.

"Aku bawa mobil sendiri Dev." jawab Queen.

"Hyuna...?"

"Aku di jemput ayang beb." jawab Hyuna.

"Hilih...si paling punya ayang." cibir Devan.Ia memutar bola matanya malas.

"Biarin lah.Suka-suka Hyuna." Hyuna berdiri dari duduk nya. Begitu juga Queen.Keduanya melenggang pergi dengan di ikuti Devan yang menyerondol di tengah-tengah.Merangkul pundak keduanya.

"Seharian gua kagak lihat bapak lu,kemana Hyun..?" tanya Devan.

"Bapak gua ke Turki.Nyari tunangan nya Queen yang hilang." jawab Hyuna tak benar-benar jujur karena ia sendiri juga gak tau Appa nya kemana.

"Kalau hilang mah cari yang lain.Bukan malah di tungguin.Masih banyak tau yang lain yang mau sama princes cantik ini." ucap Devan.

"Contohnya..?" beo Hyuna.

"Ya Aa Depan ini.Mau kok jadi penggantinya." jawab nya bercanda.Walau nyata aslinya dia serius tapi ia akan selalu menganggapnya bercanda.Devan memang suka dengan Queen.Ia sudah sering menyatakan cintanya,tetapi selalu di tolak.Dan itu tak membuatnya menyerah.Setidaknya sampai Queen benar-benar menemukan kebahagiaan nya,barulah Devan akan berhenti mengejarnya.Sejauh ini Devan melakukan semua itu agar perhatian Queen teralihkan dan tidak memikirkan tunangan nya lagi.Walau yang sebenarnya Queen tetap memikirkan nya

"Ngomong-ngomong kalau mbak Vella berhenti,penggantinya siapa ya..?" tanya Queen dengan tiba-tiba.

"Sudah ada kok penggantinya.Mungkin besok sudah masuk kerja." jawab Devan.

"Laki apa perempuan Dev...?" tanya Hyuna.

"Laki-laki,lulusan S2 Osprok university" jawab Devan.

"Oxford Dev...bukan Osprok." Queen membenarkan.

"Kok kamu tau...?" kali ini. Queen yang bertanya.

"Iya,aku saja anak nya yang punya gedung gak tau apa-apa." kata Hyuna.

"Kalian berdua gak uptodate.Gini nih kalau pada bucin tingkat dewa.Berita apapun gak akan di dengar." ejek Devan dengan bercanda,namun membuat Hyuna dan Queen geram.Keduanya langsung menimpuk punggung Devan dengan tas masing-masing.Membuat Devan mengaduh kesakitan.

Ketiganya sampai di lobi dan ternyata Neo sudah menunggu dan sedang berbincang-bincang dengan Om Kai

"Om Kai..." Sapa Hyuna dan Queen secara bersamaan.Berbeda dengan Devan yang memilih diam dan langsung pergi begitu saja.

"Dia kenapa Queen...?" tanya Hyuna bisik-bisik.

"Gak tau.Biarkan saja.Bukan urusan kita." jawab Queen.

"Ya sudah,Om duluan ya Queen,Hyuna,Neo." ucap Om Kai yang kemudian pergi keluar dan menyusul Devan yang sudah pasti menunggunya di mobil.

"Kamu sudah lama nunggu...?" tanya Hyuna.

"Lumayan.Sampai di temenin Om Kai tadi." jawab Neo.Ia melingkarkan tangan nya di pinggang Hyuna.Sedangkan Queen hanya bisa tersenyum.Ia cukup bahagia dengan keduanya.Karena ia juga tahu bagaimana dulu Hyuna memilih untuk mundur dan mencintai Neo dalam diam.

"Kenapa gak ke atas..?"

"Capek.Mending nunggu di sini saja.Cil,mau bareng gak..?" tanya Neo kali ini menatap sepupunya.

"Enggak.Aku bawa mobil sendiri." jawab Queen.Ketiganya keluar gedung bersama-sama.

"Ya sudah,kita duluan ya." ucap Neo.Ia mengelus rambut panjang Queen.

"Iya.Hati-hati ya " kata Queen dan di angguki Hyuna dan Neo.Keduanya pun meninggalkan Queen terlebih dulu.Dan setelah itu Queen masuk ke dalam mobil nya dan meninggalkan area kantor.

.

.

.

"Aunty....." teriak dua bocah berbeda genre mendekati Queen yang baru saja turun dari mobil nya.

"Eh...eh...stop!gak boleh peluk Aunty." cegah Queen saat keduanya hendak mendekat.

"Yaaah ...Oline kangen Aunty." Raline mengerucutkan bibirnya karena gagal memeluknya.

"Ayo masuk.Aunty bersih-bersih dulu baru nanti berpelukan." Queen menuntun keduanya dan mengajaknya masuk.Di dalam rumahnya sudah ada abang kandungnya yang sedang bersantai di ruang keluarga.Dan kakak iparnya sepertinya sibuk memasak di dapur.

"Abang dari tadi...?" tanya Queen.Ia melepas sepatu dan menaruh di tempat nya.

"Baru saja datang.Kakak kamu langsung masak." jawab Clay.

"Ai mana bang..?Queen kangen tau.?" tanya Queen karena tidak melihat adik bontotnya ikut.

"Ai ada kegiatan di sekolahnya.Pulang jam lima nanti."

"Kenapa gak di suruh ke sini langsung sih..?"

"Dianya gak mau.Pulang pasti capek.Di sini dia susah istirahatnya katanya." jawan Clay.

"Astaga...anak itu.Masih saja ya." Queen menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah,aku ke kamar dulu ya bang.Mau bersih-bersih dulu." ucap Queen dan Clay menganggukkan kepalanya.

"Oline...Oland...Aunty mandi dulu ya.Habis ini kita hug-huh bertiga." ucap Queen.

"Oke Aunty." jawab keduanya dengan mengacungkan ibu jari masing-masing.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!