NovelToon NovelToon

Ratu Ular

Bab 01. Awal mula kisah

Ular hitam berada dalam kandungan seorang pria ketika dia baru saja di pindahkan dari rahim seorang wanita, kini mereka memakan isi perut otang yang akan mereka panggil Ayah, aneh nya isi perut itu kembali itu bila sudah di makan oleh mereka setiap hari. yang gadis lebih rakus dan ganas saat memakan nya sehingga Juragan Adi yang sekarang sedang di pasung Laras terus saja menjerit kesakitan karena sedang di gerogoti oleh anak anak nya sendiri. Nae yang awal nya mengandung mereka setelah di perkosa oleh Juragan, namun arwah putri tiri nya berhasil memindahkan sehingga sekarang perut nya lah yang jadi rumah untuk anak anak nya ini.

Sudah berhari hari Juragan Adi merasakan sakit yang sangat luar biasa ini, hingga suatu hari dia pun menggerang keras karena salah satu ular keluar dari perut nya dengan kepala yang sangat cantik, ular itu segera melesat pergi meninggalkan rumah yang menjadi tempat Ayah nya di sekap. siluman wanita sudah lahir duluan dan dia di sebut sebagai Kakak karena adik nya masih ada di dalam perut Ayah mereka yang besar menggelembung, Ayah mereka memiliki ilmu kebal sehingga mau di bunuh bagai mana pun selalu hidup lagi dan lagi tak akan pernah ada mati nya bila belum memakan kelemahan dari ilmu tersebut.

"Bunuh saja aku, Laras! tolong bunuh lah aku." pinta Juragan.

Jleeep, Jleeeep.

Pisau menusuk kedua mata Juragan hingga membuat nya menggelepar kesakitan, nafas nya terhenti sekitar satu menit, namun kembali ada dan langsung berteriak keras karena kesakitan, seperti itu lah cara kerja ilmu kebal.

"Kenapa kau hidup lagi? aku sudah membunuh mu barusan." seringai Laras mantan istri Juragan Adi.

"Carikan aku hewan yang bisa terbang, Laras! biar aku mati saja." jerit Juragan yang sudah tidak sanggup untuk hidup lagi karena selama ini dia di tawan oleh Laras.

Siluman kecil yang sudah lahir duluan sedang mengintip Ayah nya yang di siksa, dia masih ada di sana karena menunggu kelahiran sang Adik, walau dia pasti nya akan jadi orang yang sangat jahat, namun dia sangat peduli kepada sang adik.

Juragan terdongak ketika bayi setan nya tiba tiba mampu menebus perut dan keluar, Laras juga kaget melihat nya karena dia tidak menyangka bayi setan ini sangat luar biasa, bentuk nya memang berkepala manusia namun bagian bawah berupa ekor ular, sama seperti yang pertama tadi. Kakak sangat senang karena adik nya sudah lahir, dia yang sedang mengintip jadi begitu bahagia.

"Aaaaarhhhk."

Teriakan Juragan terdengar sangat menyakitkan, bayi itu menggeliat kesana kemari dan belum sempat Laras bereaksi, bayi ular sudah melesat pergi menghilang lewat jendela menyusul sang. Kakak yang sudah menunggu nya. Laras hanya tahu ada satu saja bayi setan ini karena Kakak sudah lahir duluan, jadi dia tidak tahu bahwa anak itu ada dua.

Laras sadar bahwa bayi ular itu akan sangat bahaya untuk nya, akan lebih baik bila di musnahkan saja secepat nya, Kakak yang bisa membaca pikiran orang jadi kecewa karena tadi dia menganggap wanita ini baik dan mau menerima mereka.

"Kau Kakak ku?" ular laki laki bertanya pelan.

"Tentu saja aku Kakak mu, sekarang kita sudah di lahirkan dan harus menjalani hidup kita." sahut ular betina.

"Tapi aku mau cari Ibu yang pertama, Kak." lirih nya.

"Apa kau gila? mereka tidak akan mau menerima kita karena bentuk kita yang begini!" bentak ular betina.

Ular jantan menangis karena habis di bentak, dia punya hati yang lain karena dia ingin menemui Ibu nya, ukuran mereka juga berubah pesat dan sama dengan ukuran nya wanita dan pria dewasa. padahal baru beberap jam di lahirkan, jerit pekik pria yang mereka anggap Ayah itu kembali terdengar.

"Siapa wanita itu, Kak?" tanya yang jantan.

"Seperti nya musuh Ayah kita, dia juga berpikir akan melenyap kan kita saja." sahut betina.

Sekarang sepasang siluman ini mulai berkelana untuk mencari hidup nya, mereka sangat cantik dan tampan rupawan, yang betina juga sangat cantik walau kesan di wajah dia sangat judes seakan mau menelan orang hidup hidup.

Mereka terus bergerak kesana kemari dan kadang juga bisa berubah menjadi manusia, yang pria lebih aktif karena dia sudah punya tekad untuk jadi manusia sehingga dia bermain selalu dekat dengan yang nama nya manusia. sama seperti sekarang, ular jantan tiba tiba melepaskan ular lain ketika di pos ada pria yang sedang duduk istirahat mau ronda, dia menjahili karena hanya ingin menampakan wujud nya kepada mereka saja.

"Awas ada ular, No!" pekik Miun segera loncat.

Nino juga kaget karena mereka malah kedatangan ular yang lumayan besar ukuran nya, segera Nino mencari bambu di bawah kolong pos ronda, untung nya ada bambu yang bis adi pakai mengusir.

"Pergilah, jika tidak mau pergi aku akan membunuh mu." ancam Nino.

Ular menjulurkan lidah nya berulang kali, Nino memperhatikan ular yang besar nya hampir sama dengan ukuran betis nya orang dewasa, namun ular ini sama sekali tidak menunjukan sifat liar.

"Ada saja kelakuan nya, seperti nya aku harus sabar mengasuh dia." keluh ular betina.

Ular jantan mendatangi pos yang ada dua pria di sana, dia tersenyum karena ingin mencoba bertegur sapa dengab mereka yang sebagai manusia normal, bukan siluman seperti dia.

"Oh maaf kan peliharaan saya, tadi tidak sengaja terlepas." ular jantan yang berubah menjadi manusia menghampiri dua pria tadi.

"Peliharaan?!" Miun kaget mendengar nya.

"Iya." pemuda tampan ini memgambil ular dan mengalungkan di pundak nya dan segera pergi dari sana.

Bila terlalu lama takut ketahuan karena walau sudah jadi manusia, dia tetap punya beberapa sisik di bagian tertentu dan bahaya bila mereka melihat sisik nya ular jantan ini, mereka pasti akan berusaha memburu nya.

"Kau ini ada saja tingkah mu, mereka tadi sadar bahwa kau punya ekor!" sentak ular betina.

"Eh ternyata seru loh ngobrol sama manusia." ujar yang jantan.

"Apa seru nya? mereka juga sama dengan kita dan sama sama punya mulut!" sergah betina.

"Kakak! ayo kita datangi Ibu." ajak ular jantan.

"Untuk apa? dia tidak akan mau dengan kita, saat dalam perut saja dia sudah membuang kita." tolak ular betina.

"Ya kan karena kita menyakiti dia dengan memakan organ dalam nya, ayo lah kita temui." rengek ular jantan.

Maka mereka pun pergi menuju rumah nya Nae untuk menampakan diri bahwa mereka sudah lahir kedunia ini, setidak nya ular jantan ingin di peluk oleh Ibu nya.

Bab 2. Di beri nama

Kakak tidak setju ketika adik ingin menemui Ibu nya yang sekarang malah menikah dengan Abang kandung mereka sebenar nya, tapi karena adik terus saja ngeyel ingin menemui Ibu nya yang asli adalah manusia, membuat Kakak tak bisa lagi mau menolak nya. mau tak mau dia pun mengikuti sang adik yang berubah menjadi sangat riang karena akan bertemu dengan orang yang mereka sebut Ibu, Kakak tidak mau ikut mendekat karena dia ragu apakah bentuk mereka seperti ini bisa di terima oleh orang lain, Kakak sudah membayangkan bagai mana nanti bila orang tersebut akan membuang nya karena takut melihat wujud mereka yang begitu mengerikan.

Karena sejak dari dalam perut saja kehadiran meeka sudah tidak di terima, wanita yang menyiksa Ayah mereka pun punya niat untuk membunuh mereka, jadi pada siapa lagi kedua Kakak adik akan bergantung, paling mereka hanya akan di siksa untuk mencari uang. siluman ular seperti mereka sangat kuat power nya dan tidak bisa bila mau di lawan dengan iblis biasa, sama saja hanya mengantar nyawa bila tak punya ilmu kuat tapi berlagak ingin melawan nya, jadi lebih baik bila mereka mengalah dan pergi saat berpapasan dengan dua ular yang baru menetas ini, walau baru namun mereka sangat kuat sehingga sulit bila mau di kalahkan.

"Dari pada nanti sakit hati lebih baik tidak usah lah ya." cegah Kakak.

"Kita tak akan tahu sebelum mencoba nya, jadi lebih baik kita coba walau sekali." kekeh Adik.

"Kau ingin coba sakit hati?!" Kakak berseru marah dengan adik nya yang sangat keras kepala.

"Aku saja bila Kakak tidak mau, nanti kalau dia baik maka kita bisa datang bersama." usul adik.

Terpaksa Kakak pun setuju mendatangi Ibu mereka yang sedang ada di dalam rumah karena sekarang mereka sudah berdiri di depan rumah yang pintu nya terbuka sedikit, Adik tak sabar lagi ingin bertemu sang Ibu.

Adik mengintip dari jendela karena ingin memastikan apa kah ada orang lain di dalam rumah, ternyata Ibu mereka sedang sendirian dan hujan juga mulai turun dengan deras nya, Kakak berdiri di tengah hujan karena dia memperhatikan tingkah adik nya yang sangat girang karena mau bertemu dengan Ibu mereka yang ada di dalam sana. usai mengintip dari jendela, Adik segera meluncur mendekati pintu karena dia ingin bertatap muka, namun detik itu juga dia kaget karena Nae langsung menutup pintu rapat akibat takut melihat anak nya yang begitu menyeramkan.

"Ini aku, Bu!"

"Aaaaagghkh!" Nae menjerit histeris melihat bentuk anak nya yang begitu menyeramkan.

"Kamu kenapa, Nae?! Andrew suami nya Nae bertanya dari sambungan telefon.

Nae yang melihat manusia setengah ular dari jendela kaca menjadi sangat ketakutan, dan lagi pemuda itu juga memanggil nya Ibu, apa mungkin bahwa pemuda ini adalah anak setan nya titisan dari Juragan Adi.

"Aku anak mu, Bu! buka lah pintu nya untuk ku." adik berkata memelas.

Kakak yang menyaksikan itu semua menjadi sangat marah karena kehadiran mereka sangat di sia sia kan oleh Ibu kandung nya sendiri, apa lagi melihat sang Adik yang begitu memelas minta di bukan kan pintu sambil menangis karena adik nya memang sangat lembut perasaan nya.

"Jangan ganggu aku, pergi kau dari sini!" jerit Nae ketakutan melihat mata anak nya yang merah menyala.

"Kenapa Ibu tega membuang ku, apa karena wujud ku yang seperti ini?!" adik bertanya sedih pada Ibu nya.

"Kau bukan anak ku, berhenti memanggil ku Ibu!" pekik Nae histeris.

Semakin sakit hati Kakak karena Ibu mereka sungguh tidak mau mengakui bahwa mereka adalah abak yang berasal dari rahim nya, walau pun wujud mereka adalah siluman ular namun dia tetap lah punya perasaan. sedangkan adik di sana sudah menangis karena Ibu mereka sungguh tidak mau mengakui, sakit sekali rasa nya.

"Setidak nya beri aku nama, Bu." pinta Adik mengusap air mata nya.

"Pergi lah kau dari sini! kenapa kau tidak pergi juga." Nae sangat histeris sekarang.

"Aku akan pergi bila Ibu mencarikan aku nama." kekeh Adik.

"Arya! aku memberimu nama, Arya." Nae berkata dengan mata merah.

"Terima kasih, Bu." Adik yang sudah di beri nama Arya menjadi sangat senang dan dia segera pergi.

Sakit sekali rasa nya hati Kakak karena adik nya begitu mengemis kepada sang Ibu agar di akui, padahal mereka masih bisa hidup walau tanpa pengakuan dari Ibu kandung mereka yang malah ketakutan melihat wujud mereka setengah ular dan ekor nya berduri tajam.

"Puas kau?! apa yang kau dapat dari menemui dia." teriak Kakak dengan air mata berderai.

"Kakak jangan menangis, kenapa Kakak menangis?" Arya mengusap air mata Kakak nya.

"Kau yang membuat ku menangis! ayo kita pergi dari sini, Joko." ajak Sekar ulo menarik adik nya.

"Nama ku Arya, Kak." protes Arya yang tidak mau di panggil Joko.

"Arya apa Arya?! nama yang kau pinta sambil mengemis begitu, aku bisa mencarikan mu nama juga." sentak Sekar ulo.

"Tapi aku mau nya nama dari Ibu." Arya. Menunduk sedih karena sudah di marahi.

Sekar ulo yang memiliki paras sangat cantik dengan rambut hitam tergerai itu sangat geram sekarang, Joko sangat ingin di akui dengan Ibu nya, sedangkan Sekar ingin mengajak Adik nya masuk alam ghaib saja dan hidup dengan tenang tanpa memikirkan orang orang ini.

"Dia Abang kita." Arya malah menunjuk pria yang baru datang.

"Abang, Abang! kepala Bapak kau Abang." Sekar sangat emosi sekarang.

Arya tahu Kakak nya sangat sakkit hati dengan ulah Ibu mereka barusan, sejujur nya Arya juga sakit hati karena Ibu nya sama sekali tidak mau membuka kan pintu rumah, hanya karena mereka bukan lah manusia normal sehingga keberadaan mereka sama sekali tidak di akui oleh mereka semua.

"Wajar Ibu takut tadi melihat ku, Kak! wujud kita kan menyeramkan begini, jadi ya dia takut." Arya masih berusaha membela Ibu nya.

"Kalau kau sadar bahwa wujud mu menyeramkan, maka sudah jangan berharap dia mau menerima kita." geram Sekar.

"Lama lama nanti Ibu akan terbiasa, sudah lah lupakan saja kejadian tadi! yang penting aku sudah dapat nama, coba tadi kau ikut juga maka pasti akan dapat nama." Arya menggandeng Kakak nya.

"Aku sudah punya nama!" sewot Sekar ulo dengan wajah masam.

Arya mencubit pipi Sekar agar dia mau tersenyum karena Kakak nya ini memang sangat galak, namun hati nya baik karena dia angat menyayangi Arya.

Yang ini up santai ya guys.

Bab 03. Di terima Laras

Arya yang masih saja tidak mau melepaskan Ibu nya, maka dia segera mengejar Nae yang hari ini mau pergi mengunjungi suatu tempat, Sekar ulo hanya bisa mengikuti nya tanpa bisa mencegah sang adik lagi, walau Sekar sangat sedih karena Arya begitu ingin mendapat perhatian dari sang Ibu yang bahkan melihat nya saja sudah sangat ketakutan, jujur saja Sekar pun ingin di akui sebagai anak oleh Nae. ada juga harapan kalau Ibu mereka mau datang dan memeluk nya, namun itu hanya sebatas harapan saja karena Sekar tahu bahwa Nae sangat takut pada mereka, bisa di lihat saat Arya datang untuk meminta nama.

Rasa nya Sekar sangat sedih karena Arya begitu ketara sang ingin mendapat kasih sayang, tidak seperti dia yang di tutupi oleh rasa gengsi. Sejar tahu bahwa mereka di hadirkan kedunia ini hanya untuk membuat Juragan Adi sakti dan juga kaya raya, bukan karena mau di anggap anak dan di beri kasih sayang, sungguh sangay berbeda dari anak lain nya. Arya yang tidak sadar akan hal itu, oleh sebab nya Arya sangat ingin dapat kasih sayang dati Nae atau pun dari orang lain, kesan nya memang tidak tahu diri, namun dia wajar ingin dapat kasih sayang karena nama nya juga anak.

"Anak itu datang, Bu! aku harus bagai mana sekarang?" Nae yang bertanya di dalam dapat Sekar dengar walau jarak dari tempat dia sembunyi sangat jauh.

"Anak mana?" Laras masih tidak paham dengan arah pembicaraan.

"Yang anak setan itu, Bu! dia meminta nama padaku, bentu nya sangat seram." keluh Nae merinding juga.

Hati Sekar kian marah karena Ibu kandung mereka saja menyebut nama nya anak setan, rasa nya sakit dan tidak bisa mau di katakan apa apa lagi karena perasaan nya hancur sudah hanya karena orang tua yang tak pernah menganggap mereka ada, padahal dia dan Arya sama sekali tak pernah minta di lahirkan begini.

"Maka urus lah dia, coba untuk memberi nya kasih sayang." saran Laras.

Arya yang mendengar nya jadi berbunga, berharap Ibu Nae mau menerima saran itu dan mau mengurus dia dan Sekar sebaga anak selayak nya.

"Aku takut, Bu! bagai mana bila dia punya sikap jahat seperti Ayah nya, dia kan punya darah setan." tolak Nae.

"Kita tidak bisa mematok nya begitu, Nae! Andrew ini juga anak nya Juragan, tapi kau mau di nikahi dia." cetus Laras.

Arya agak suka dengan pemilik suara yang satu ini, karena dati tadi jawaban nya selalu bijak dan menasehati Nae agar mau mengurus anak nya.

"Sejujur nya aku malah takut bila dia gelap mata karena kau menjauhi nya, Nae!" ujar Andrew.

"Maksud kamu apa, Mas?" Nae menoleh kepada suami nya atau yang tak lain adalah Abang kandung Sekar dan Arya.

"Dia bukan manusia seutuh nya yang bisa berpikir normal, sedangkan manusia saja bisa jaha seperti Ayah dan antek nya! lalu bagai mana dengan dia yang jelas jelas punya darah setan?" ucap Andrew.

Semakin tertusuk perasaan Arya dan air mata nya juga menetes kembali membuat amarah Sekar kian besar pada orang orang yang ada di dalam, sampai kapan pun dia tak akan memaafkan orang yang sudah membuat adik ya menangis begini.

Seeeeerrr.

Nae terpekik ketika tiba tiba saja Arya masuk kedalam, dan Sekar juga kaget karena adik nya begitu nekat hanya ingin di akui saja, Arya berdiri tegak dengan ekor nya yang berkilat hitam dengan duri yang sangat tajam. sedangkan Laras masih memperhatikan anak ular yang baru masuk ini, mata nya merah menyala dan ada taring juga di mulut nya namun air mata yang mengalir itu membuat Laras iba.

"Apa aku seperti ini karena punya darah setan, Bu?" Arya bertanya pada Nae.

Karena Nae yang di tanya malah menggigil ketakukan, maka Laras lah yang maju mendekati nya dengan sikap waspada karena buntut Arya yang berduri tajam itu bergerak liar seperti ingin menyabet mangsa nya.

"Apa yang kamu ingin kan, Nak?" Laras bertanya lembut sehingga membuat hati Arya adem.

Jangan kan Arya yang hati nya memang lembut, Sekar saja sampai ingin loncat dari tempat persembunyian nya karena mendengar suara Laras yang begitu menyejukan hati manusia yang mendengar nya, wanita itu yang di sia sia kan oleh Juragan Adi, bahkan Juragan Adi tega memperkosa anak nya yang bernama Maharani.

"Kau juga Ibuku?" Arya menatap Laras dalam sekali.

"Tidak masalah kau mau mengaggap ku apa, aku juga tak akan masalah bila kamu ingin memanggil ku Ibu." sahut Laras.

Arya tersenyum karena masih ada manusia yang hati nya sangat baik, reflek Arya memeluk Laras sehingga membuat Nae terpekik kaget, Sekar juga agak kaget melihat kelakuan adik nya yang mendadak saja.

"Terima kasih, Ibu." Arya kembali menangis karena bahagia.

"Justru Ibu yang berterima kasih karen punya anak sebaik kamu, semoga kedepan nya kau tak akan menyakiti orang ya." harap Laras mengelus kepala Arya.

Bibir Sekar bergetar karena menahan tangis bahagia, sebab masih ada orang yang begitu baik mau menerima adik nya, walau bukan Sekar yang sekarang sedang di elus, namun dia bahagia juga.

"Setelah mendapatkan nama, aku berjanji akan kealas roban, Bu! aku akan bertapa di sana atau bila perlu aku akan tinggal di sana." ucap Arya.

Laras tersenyum sambil mengangguk, padahal awal nya dia ingin membunuh saja anak ini karena dia takut Arya akan sama jahat nya seperti Juragan, namun ternyata dia sangat baik dan lembut sehingga perasaan Laras juga runtuh, tak ada seorang pun yang tahu bahwa di balik pohon sana ada mata yang sedang mengawasi dengan air yang menggenang di pelupuk nya.

"Aku berjanji akan sering mengunjungi mu." janji Arya.

"Jangan terlalu sering ya, Ibu takut ada yang melihat mu." pesan Laras.

"Benarkah? apa karena Ibu tak suka padaku?!" Arya menunduk sedih.

Laras kaget karena anak nya ini adalah tipe yang mudah tersinggung, maka dia segera memeluk nya untuk memberi penjelasan bahwa dia hanya cemas bila ada orang yang melihat, bahkan rangkulan Laras saja sudah membuat Arya sangat tenang.

"Aku juga mau di peluk, Bu." Sekar menangis sendirian dalam gelap nya malam di balik pohon.

Ingin rasa nya dia sekarang meloncat mendatangi Laras yang sedang memeluk Arya, bahkan tatapan wanita itu juga sangat tulus kepada adik nya, Purnama membaca pikiran wanita itu dan langsung terkejut karena derita nya sangat banyak, penyebab derita Laras adalah Ayah mereka berdua.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!