Ineffable
Prolog
Gue gak pernah percaya dengan yang namanya cinta.
Terlebih dengan adanya suatu perjodohan.
Karena perjodohan itu hanyalah omong kosong belaka.
Starla Eiko Sanjaya
Yuhuuu. ~
Starla Eiko Sanjaya
Ayo kita dance terus!
Starla Eiko Sanjaya
Sampai jackpot!
Starla Eiko Sanjaya
Hahaha.
Jenny
Kita habiskan malam ini dengan perayaan!
Starla terus meminum wine yang ada di tangannya.
Ia sudah terlihat sangat mabuk saat itu.
Terdengar panggilan masuk di ponselnya.
Amanda
Jen, itu ada telpon.
Amanda
Itu HP-nya Starla ada yang nelpon.
Jenny
Ck, udah biarin aja.
Jenny
Gak usah peduli, Sayang. ~
Jenny
Tuh lo lihat Starla udah happy.
Amanda dapat melihat Starla yang sedang dance di dance floor dengan keadaan mabuk.
Amanda
Jadi gue yang kena.
Ternyata panggilan masuk beralih ke Amanda.
Amanda
Ini bukannya Abang Jerr?
Amanda dapat melihat nama di layar ponselnya itu.
Amanda
Gue angkat dulu deh.
Akhirnya ia pun menerima panggilan masuk tersebut.
Percakapan melalui sambungan seluler
Jerrick Sanjaya
Ada Starla gak di situ?
Jerrick Sanjaya
Iya, Manda.
Jerrick Sanjaya
Lo lagi di mana?
Jerrick Sanjaya
Ke mana dia?
Jerrick Sanjaya
Apa Starla ikut sama lo?
Amanda menatap khawati ke arah Starla.
Starla Eiko Sanjaya
Hahaha.
Starla Eiko Sanjaya
Mandaaa. ~
Starla Eiko Sanjaya
Gila, asik banget!
Starla Eiko Sanjaya
Persetan sama semuanya!
Starla Eiko Sanjaya
Hahaha.
Starla langsung mendekati Amanda yang sudah mencoba menjauhinya.
Jerrick Sanjaya
Gue ke sana!
Starla Eiko Sanjaya
Hahaha.
Starla Eiko Sanjaya
Gue ke toilet dulu!
Starla Eiko Sanjaya
Syuuut!
Starla Eiko Sanjaya
Gue bukan anak kecil!
Starla Eiko Sanjaya
Hahaha.
Starla Eiko Sanjaya
Lo di sini aja. ~
Starla mengibaskan tangan ke Amanda.
Dengan terhuyung ia pun menuju ke toilet.
Starla Eiko Sanjaya
Emang persetan dengan semuanya. ~
Starla Eiko Sanjaya
Semua—
Starla menabrak seseorang.
Starla Eiko Sanjaya
PUNYA MATA GAK SIH!
Seseorang
Kamu lagi mabuk?
Starla Eiko Sanjaya
CANTIK CANTIK!
Starla Eiko Sanjaya
Dasar cowok gak punya mata!
Starla ingin menampar pria itu.
Namun, rupanya pria itu berhasil menahan tangannya.
Seseorang
Gak usah sok nampar.
Seseorang
Mending ikut aku.
Seseorang
Kita habiskan malam ini dengan kesenangan.
Starla Eiko Sanjaya
Apaan si—
Starla Eiko Sanjaya
Hmmmph.
Starla Eiko Sanjaya
Hoeeeek!
Ia pun memuntahkan isi perutnya di baju pria itu.
Baru saja pria itu akan menamparnya.
Langit Wicaksana
Jangan sentuh dia.
Seseorang
Gak usah ikut campur lo!
Langit Wicaksana
Tentu saya akan ikut campur.
Langit menendang perut pria itu.
Ia juga meninju pipi pria itu dengan keras.
Pria itu pun segera pergi meninggalkan tempat itu.
Langit segera menggendong Starla yang sudah tertidur.
Ia pun membawa gadis itu ke mobilnya.
Starla Eiko Sanjaya
Engh ...
Starla membuka matanya perlahan.
Starla Eiko Sanjaya
Sssh, kepala gue.
Ia segera memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.
Jerrick Sanjaya
Udah bangun lo?
Starla memicingkan netranya mendengar suara Jerrick.
Starla Eiko Sanjaya
Ngapain lo di sini?
Starla mendecak kesal melihat sosok Jerrick yang sedang duduk di ujung ruangan.
Jerrick Sanjaya
Ngapain gue di sini?
Jerrick Sanjaya
Jelas gue ngawasin lo.
Starla Eiko Sanjaya
Ngawasin?
Starla Eiko Sanjaya
Omong kosong.
Starla pun hendak beranjak dari kasurnya.
Namun, kepalanya yang masih sakit pun membuat tubuhnya kembali terjatuh di ranjang.
Jerrick Sanjaya
Lo mabuk parah semalam.
Jerrick Sanjaya
Untung aja ada Langit.
Starla Eiko Sanjaya
Ck, apaan sih?
Starla Eiko Sanjaya
Bisa gak sih lo pergi dari sini!
Jerrick Sanjaya
Gue gak bakalan pergi!
Jerrick Sanjaya
Baru aja gue ke sini buat ketemu sama lo!
Starla Eiko Sanjaya
SH*T UP!
Ia menatap Jerrick penuh emosi.
Starla Eiko Sanjaya
Tutup mulut busuk lo itu!
Starla Eiko Sanjaya
KELUAR!
Starla melemparkan gelas ke arah Jerrick.
Hingga gelas itu pun jatuh tepat di samping pria itu.
Starla Eiko Sanjaya
KELUAR!
Jerrick Sanjaya
Keras kepala!
Jerrick langsung pergi meninggalkan kamar adiknya itu.
Starla Eiko Sanjaya
AAARGH!
Starla Eiko Sanjaya
KENAPA LO HARUS KE SINI!
Starla Eiko Sanjaya
PERSETAN SAMA SEMUANYA!
Starla tampak sangat murka melihat kedatangan Jerrick.
Kakak kandungnya ini memang tidak pernah peduli terhadapnya.
Starla sudah sangat lama ditinggal oleh Jerrick yang selama ini pergi ke Amsterdam.
Starla Eiko Sanjaya
AAARGH!
Starla terus membanting semua benda yang ada di dekatnya.
Terdengar panggilan masuk di ponselnya.
Starla Eiko Sanjaya
Hiks, gue benci di sini.
Starla Eiko Sanjaya
Gue benci!
Starla melihat nama yang tertera di ponselnya tersebut.
Dengan cepat gadis itu pun menerima panggilan masuk tersebut.
Percakapan melalui sambungan seluler.
Dean William
Kamu kenapa nangis?
Starla Eiko Sanjaya
Hiks, De.
Starla Eiko Sanjaya
Jemput aku.
Dean William
Oke oke, kamu tenang dulu.
Starla Eiko Sanjaya
Jemput aku, hiks.
Dean William
Aku ke sana, ya.
Starla Eiko Sanjaya
Hiks, iya.
Dean William
Kamu tenang dulu.
Dean William
Aku segera datang.
Starla Eiko Sanjaya
Hiks, iya.
Starla Eiko Sanjaya
Gue benci di sini.
Starla Eiko Sanjaya
Benci.
Dengan terhuyung, ia pun segera membuka pintu kamarnya.
Starla Eiko Sanjaya
Gak tau diri.
Jerrick Sanjaya
Starla, jaga bicaranya!
Starla Eiko Sanjaya
Berisik!
Jerrick Sanjaya
Langit udah nolongin lo!
Starla Eiko Sanjaya
Nolongin?
Starla meludahi lantai mendengar itu.
Jerrick sudah melayangkan tangannya dan hendak menampar Starla.
Langit Wicaksana
Tahan, Jerr!
Rupanya Langit menahan tangan Jerrick.
Starla Eiko Sanjaya
Lo mau nampar gue?
Langit Wicaksana
Tahan emosi lo!
Langit menjauhi tubuh Jerrick yang sudah murka terhadap Starla.
Starla Eiko Sanjaya
Masih aja sama lo.
Starla Eiko Sanjaya
Suka mukulin gue kayak Nenek sialan itu.
Starla pun keluar dari unit apartemennya.
Ia sudah merasa muak dengan sosok Jerrick.
Ditambah adanya Langit di sana.
Langit memang sahabat dari Jerrick.
Namun, Starla sama sekali tidak menyenangi pria itu.
Karena baginya, Langit hanyalah pria bermuka dua.
Author
Gimana bab prolognya?
Bab 1
Kelanjutan bab sebelumnya.
Starla Eiko Sanjaya
Aku benci sama mereka.
Starla Eiko Sanjaya
Benci banget.
Ia kini sedang berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh Dean.
Dean William
Sssh, udah, Sayang.
Dean William
Gak usah nangis lagi.
Dean mengelus pelan pipi kekasihnya itu.
Starla Eiko Sanjaya
Kamu tau sendiri aku benci sama Abang.
Starla Eiko Sanjaya
Dia seenaknya aja ninggalin aku sendiri di sini.
Starla Eiko Sanjaya
Apalagi sama Nenek lampir itu.
Dean William
[ Padahal justru Nenek lo itu yang kaya raya. ]
Dean menyeringai mendengar ucapan Starla.
Ia memang mengetahui bahwa Starla berasal dari keluarga yang kaya raya.
Starla Eiko Sanjaya
Aku selalu benci sama mereka.
Starla Eiko Sanjaya
Kenapa sih?
Starla Eiko Sanjaya
Kenapa aku harus sama mereka.
Dean William
Jangan gitu, Sayang.
Dean William
Biar gimana juga mereka itu keluarga kamu.
Starla Eiko Sanjaya
Keluarga?
Starla Eiko Sanjaya
Keluarga apa yang sering mukulin aku?
Starla menatap penuh amarah Dean.
Dean William
Sssh, iya iya.
Dean William
Aku minta maaf.
Dean William
Aku udah bikin kamu jadi ingat lagi sama luka kamu itu.
Dean meraih tissue lalu memberikannya ke Starla.
Dean William
Hapus air matanya.
Starla Eiko Sanjaya
Cuma kamu yang ngertiin aku, De.
Starla Eiko Sanjaya
Cuma kamu.
Dean William
[ Emang cuma gue. ]
Dean William
[ Dan gue akan terus bikin lo ketergantungan sama gue. ]
Starla Eiko Sanjaya
Kamu gak bilang ke Mama kamu?
Starla Eiko Sanjaya
Katanya kamu mau kenalin aku ke dia.
Dean William
Sayang, gak untuk sekarang.
Dean William
Mama aku lagi sibuk banget.
Dean William
Kerjaan aku juga lagi banyak.
Starla Eiko Sanjaya
Aku kira kamu serius sama aku.
Dean William
Aku serius sama kamu.
Dean William
Tapi, Sayang.
Dean William
Kita harus mikir jauh ke depan.
Dean William
Kamu juga masih harus kuliah.
Starla Eiko Sanjaya
Aku gak mau kuliah.
Starla Eiko Sanjaya
Buat apa!
Starla Eiko Sanjaya
Gak ada gunanya.
Starla meletakkan kepalanya ke pundak Dean.
Starla Eiko Sanjaya
Aku kesepian.
Starla Eiko Sanjaya
Cuma kamu aja yang ngertiin aku.
Dean William
Aku selalu ngertiin kamu.
Dean William
Karena aku sayang sama kamu.
Dean mengecup pelan kening Starla.
Dean William
Ada telpon, Yang.
Starla mendecak kesal melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
Starla Eiko Sanjaya
Nenek lampir itu.
Dean William
Angkat, Yang.
Starla Eiko Sanjaya
Gak mau.
Starla Eiko Sanjaya
Aku gak mau ngomong sama dia.
Dean William
Sayang, gak boleh gitu.
Dean William
Kamu harus nurut sama dia.
Starla Eiko Sanjaya
Buat apa?
Dean William
Karena dia itu pengganti orang tua kamu.
Starla Eiko Sanjaya
Apa sih?
Dean William
Angkat telponnya.
Starla mengela napas panjang.
Ia sebenarnya malah untuk menerima panggilan masuk itu.
Starla Eiko Sanjaya
[ Kalau bukan karena Dean. ]
Starla Eiko Sanjaya
[ Gue ogah angkat telpon ini. ]
Ia pun mau tak mau menerima panggilan masuk tersebut.
Percakapan melalui sambungan seluler.
Starla Eiko Sanjaya
Hallo.
Winona Sanjaya
Kenapa lama sekali kamu angkat telpon saya?
Starla Eiko Sanjaya
To the point.
Starla Eiko Sanjaya
Saya sibuk.
Winona Sanjaya
Lancang sekali kamu ya.
Winona Sanjaya
Jawab yang benar, Starla!
Starla Eiko Sanjaya
Buat apa?
Winona Sanjaya
Berani kamu sama saya
Starla mengepalkan tangannya mendengar ucapan Winona.
Starla Eiko Sanjaya
Tidak perlu teriak.
Starla Eiko Sanjaya
To the point.
Winona Sanjaya
Ketemu saya.
Starla Eiko Sanjaya
[ Udah gue duga. ]
Winona Sanjaya
Saya butuh ketemu kamu.
Winona Sanjaya
Cepat datang ke sini.
Starla Eiko Sanjaya
Buat apa?
Starla Eiko Sanjaya
Bisa bicara sekarang.
Winona Sanjaya
Pelacur sialan.
Starla sangat terkejut mendengar ucapan Winona.
Starla Eiko Sanjaya
[ Ini yang gue benci. ]
Starla Eiko Sanjaya
[ Dia selalu aja ngatain gue. ]
Tangannya terkepal dengan kuat.
Ia sudah sangat kesal dengan apa yang barusan ia dengar.
Starla Eiko Sanjaya
Saya gak mau ketemu dengan Anda.
Winona Sanjaya
Oh, berani kamu ya.
Winona Sanjaya
Mau saya hancurkan pria yang sedang dekat sama kamu itu?
Starla Eiko Sanjaya
[ Jangan bilang dia tau Dean. ]
Starla menatap sekilas ke arah Dean.
Winona Sanjaya
Kenapa diam?
Winona Sanjaya
Mau saya hancurkan pria itu?
Starla Eiko Sanjaya
Jangan mengancam saya.
Winona Sanjaya
Dean William.
Starla tercekat begitu mendengar nama yang terlontar dari mulu Winona.
Winona Sanjaya
Bernar bukan?
Winona Sanjaya
Itu nama dia?
Starla Eiko Sanjaya
10 menit lagi saya sampai.
Starla Eiko Sanjaya
Jangan coba sentuh dia.
Winona Sanjaya
Saya tunggu kamu.
Starla Eiko Sanjaya
Aku mau ke rumah dia.
Dean William
Rumah Nenekmu?
Dean William
Kita meluncur ke sana.
Starla Eiko Sanjaya
[ Awas aja kalo dia berani sentuh Dean. ]
Starla Eiko Sanjaya
[ Gue gak bakalan tinggal diam. ]
Starla jelas tidak suka bahkan benci dengan Winona.
Ia tidak ingin kekasihnya menjadi sasaran dari Neneknya itu.
Starla melangkah masuk ke dalam rumah.
Seseorang
Selamat datang, Nona.
Starla Eiko Sanjaya
Ke mana dia?
Seseorang
Nyonya ada di ruangannya.
Seseorang
Anda sudah ditunggu Nyonya.
Akhirnya Starla pun menuju ruang kerja Winona.
Seseorang
Nyonya, Nona Starla sudah datang.
Pria itu kini menatap Starla.
Seseorang
Silakan masuk, Nona.
Starla pun melangkah masuk ke dalam.
Winona Sanjaya
Akhirnya datang juga kamu.
Winona Sanjaya
Gak ada bedanya dengan wanita menjijikkan itu.
Tangan Starla mengepal kuat mendengarnya.
Ia sedang menahan emosinya.
Winona Sanjaya
Mau marah sama saya?
Starla Eiko Sanjaya
To the point.
Starla Eiko Sanjaya
Kenapa suruh saya ke sini?
Winona Sanjaya
To the point?
Winona melempar gelas ke arah Starla dan kini mengenai kaki kanannya.
Starla Eiko Sanjaya
[ Jangan nangis, La. ]
Starla Eiko Sanjaya
[ Jangan. ]
Darah mengalir di kakinya.
Rupanya ada luka di sana.
Winona Sanjaya
Jangan belagu kamu ya.
Winona Sanjaya
Samanya kamu sama wanita sialan itu.
Winona Sanjaya
Yang menghilang dari kamu masih bayi?
Starla hanya menatap tajam Winona.
Ia sebisa mungkin menahan air matanya.
Winona Sanjaya
Kamu itu gak ada bedanya!
Winona Sanjaya
Sama-sama pelacur sialan!
Starla Eiko Sanjaya
Cukup.
Starla menayap tajam Winona.
Winona Sanjaya
Mau apa kamu?
Rupanya cambuk mengenai kaki gadis itu.
Starla Eiko Sanjaya
[ Tahan, La. ]
Starla Eiko Sanjaya
[ Tahan. ]
Winona Sanjaya
Gak ada sopannya kamu!
Winona Sanjaya
Saya benci sama mata kamu itu!
Winona Sanjaya
Mirip pelacur sialan itu!
Winona terus menerus mencambuk Starla.
Akhirnya Starla tumbang juga mendapatkan serangan itu.
Winona Sanjaya
Tau rasa kamu.
Winona pun meninggalkan ruangan.
Winona Sanjaya
Jangan sampe dia pergi dari sini.
Pintu ruangan dibanting keras.
Starla Eiko Sanjaya
Bangsat.
Starla Eiko Sanjaya
BANGSAT!
Starla sudah tidak kuat lagi dengan perlakuan Winona.
Tubuhnya gemetar kesakitan.
Bahkan kakinya pun memperlihatkan luka akibat cambukan yang dilakukan terus menerus itu.
Ia memang sudah sangat benci dengan Winona Sanjaya.
Bab 2
Starla membuka matanya perlahan.
Starla Eiko Sanjaya
Kenapa gue masih di sini?
Starla Eiko Sanjaya
Gue benci di sini.
Ia dapat melihat bekas cambukan yang kemarin dilakukan oleh neneknya itu.
Starla Eiko Sanjaya
Gue benci.
Starla Eiko Sanjaya
Benci banget.
Seseorang
Saya bawakan Anda sarapan.
Starla Eiko Sanjaya
Pergi.
Starla Eiko Sanjaya
Gue gak butuh itu.
Ternyata pintu ruangan dibuka oleh pria itu.
Starla Eiko Sanjaya
Gak sopan ya lo!
Starla menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya yang memang saat itu terlihat bagian pinggang bekas cambukan.
Gilbert Alain
Saya sudah coba ketuk terlebih dahulu.
Starla Eiko Sanjaya
Pergi!
Rupanya Gilbert tidak mempedulikan amarah Starla.
Ia dengan santainya justru berjalan ke atas nakas dan meletakkan sarapan untuk Starla.
Starla Eiko Sanjaya
Budeg ya lo!
Gilbert membungkuk sedikit.
Gilbert Alain
Saya obati dulu lukanya, Nona.
Starla justru meludahi wajah pria itu.
Starla Eiko Sanjaya
Pergi!
Starla Eiko Sanjaya
Pecundang!
Gilbert Alain
Baiklah kalau begitu.
Gilbert Alain
Saya permisi.
Gilbert Alain
Silakan dimakan sarapannya.
Gilbert hendak meninggalkan Starla.
Starla melemparkan gelas ke arah kepala pria itu.
Namun, dengan cepat Gilbert menghindari tanpa menoleh ke arah Starla.
Gelas pun pecah mengenai dinding.
Starla Eiko Sanjaya
Bilang sama Nenek Lampir itu.
Starla Eiko Sanjaya
Gak usah ngide untuk ngurung gue!
Starla Eiko Sanjaya
PECUNDANG!
Ia tersenyum manis seraya menatap gadis itu.
Gilbert Alain
Maaf, tapi Anda bukan atasan saya.
Gilbert Alain
Saya tidak akan mematuhi Anda.
Pria itu pun meninggalkan Starla.
Starla Eiko Sanjaya
AARGH!
Starla Eiko Sanjaya
BANGS*T!
Starla Eiko Sanjaya
BANGS*T!
Starla berteriak histeris.
Ia sangat benci dengan keadaan saat ini.
Sementara itu di lain sisi.
Jerrick pun masuk ke dalam ruangan.
Winona Sanjaya
Ingat pulang juga kamu.
Winona Sanjaya
Udah merasa hebat kamu ya sekarang.
Jerrick Sanjaya
Maaf, Nek.
Jerrick Sanjaya
Jerrick tau kalau Jerrick salah.
Winona Sanjaya
Jelas kamu salah!
Winona Sanjaya
Cucu gak ada otaknya!
Jerrick menundukkan kepala mendengarnya.
Winona Sanjaya
Mau ngapain kamu ke sini?
Jerrick Sanjaya
Jerrick mau ketemu sama Nenek.
Winona Sanjaya
Mau ketemu?
Winona Sanjaya
Apa mau tujuan lain?
Jerrick kini menatap Winona tak percaya.
Jerrick Sanjaya
Bukan itu, Nek.
Winona Sanjaya
Apa lagi selain harta?
Winona Sanjaya
Kamu mau ambil harta saya, 'kan?
Winona Sanjaya
Mau rebut semuanya!
Jerrick Sanjaya
Enggak, Nek
Jerrick Sanjaya
Jerrick juga ada usaha sendiri.
Jerrick Sanjaya
Jerrick cuma kangen sama Nenek.
Jerrick Sanjaya
Makanya Jerrick ke sini.
Winona Sanjaya
Omong kosong!
Winona Sanjaya
Kamu sama aja kayak putra saya yang gak becus itu!
Winona Sanjaya
Merasa paling sukses.
Winona Sanjaya
Taunya apa?
Winona Sanjaya
Justru bawa pelacur ke sini!
Winona Sanjaya
Taunya malah hamil dan itu kamu!
Gilbert Alain
Saya, Nyonya.
Winona Sanjaya
Kamu boleh pergi.
Winona Sanjaya
Saya muak lihat wajah kamu yang mirip sama pelacur itu!
Jerrick Sanjaya
Baik, Nek.
Jerrick mengepalkan tangan sekuatnya mendengar itu semua.
Namun, ia tidak bisa untuk membantah Winona.
Karena bagaimana pun juga Winona adalah neneknya.
Jerrick pun meninggalkan ruangan.
Gilbert Alain
Maaf, Nyonya.
Winona Sanjaya
Kamu sudah beresin pelacur kecil itu?
Gilbert mengangguk pelan.
Gilbert Alain
Sudah saya tambahi lukanya, Nyonya.
Winona Sanjaya
Biarin dia tau rasa.
Winona Sanjaya
Heran saya sama dia.
Winona Sanjaya
Punya cucu gak ada yang benar.
Winona Sanjaya
Belum lagi Jerrick.
Winona Sanjaya
Dia pake datang ke sini.
Winona Sanjaya
Seharusnya dia masih di sana.
Gilbert Alain
Ada investor yang mau bertemu dengan Tuan Jerrick.
Winona Sanjaya
Anak kecil begitu tau apa?
Winona Sanjaya
Mereka gak bisa apa-apa tanpa saya.
Winona Sanjaya
Saya mau lihat laporan penjualan di butik saya.
Gilbert Alain
Baik, Nyonya.
Gilbert Alain
Berikut saya laporkan penjualan butik Anda.
Gilbert memberikan tablet berisi laporan penjualan di butik Winona.
Memang Winona mempunyai bisnis butik yang telah memiliki beberapa cabang besar tersebar di Indonesia.
Winona Sanjaya
Semua aman?
Gilbert Alain
Aman, Nyonya.
Gilbert Alain
Semuanya berjalan lancar.
Winona Sanjaya
Emang cuma kamu yang bisa saya harapkan.
Gilbert Alain
Dengang senang hati, Nyonya.
Winona Sanjaya
Jangan kasih pelacur cilik itu makan.
Winona Sanjaya
Ngerti kamu?
Gilbert mengangguk pelan.
Gilbert Alain
Iya, Nyonya.
Gilbert Alain
Saya mengerti.
Winona Sanjaya
Kamu bisa pergi.
Gilbert Alain
Saya permisi, Nyonya.
Gilbert pun meninggalkan ruangan.
Winona Sanjaya
Emang cuma saya yang handle ini semua.
Terdengar panggilan masuk di ponselnya.
Winona mengernyitkan dahi mendapati nomor yang masuk adalah nomor tak dikenal.
Ia pun menerima panggilan masuk tersebut.
Percakapan melalui sambungan selular.
Seseorang
Butik kita, Nyonya!
Winona Sanjaya
Kenapa sama butik?!
Seseorang
Butik kita kebakaran, Nyonya!
Winona Sanjaya
Gak mungkin.
Winona sangat tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
Winona Sanjaya
Gak mungkin!
Seseorang
Semuanya habis, Nyonya!
Winona Sanjaya
Itu Butik Pusat!
Winona Sanjaya
GAK MUNGKIN!
Winona merasakan dadanya sangat sakit.
Jerrick terkejut mendapat Winona yang sudah terjatuh di lantai.
Winona Sanjaya
Enggak mung—
Winona pun jatuh tak sadarkan diri.
Ia sangat tidak percaya bahwa butik yang ia banggakan sudah hangus dilahap si jago merah.
Author
Jangan lupa like, komen, dan vote ya!
Author
Siapa tau besok update lagi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!