NovelToon NovelToon

Revenge Of Queen Devil

di paksa menikah

"Pa,Ma! Lucy mohon jangan nikahkan Lucy,Lucy masih ingin bersekolah," jerit Lucy saat di paksa untuk memakai gaun pengantin.

Plakkkk

"Diam! Kamu sekolah pun sama saja,karna pada akhirnya kamu akan menikah juga," sentak wanita paru baya yang tak lain adalah Ibu angkat Lucy,nyonya Gina Moreira,setelah melayangkan tamparan keras kepada gadis lugu itu.

"Mampus kamu gadis sial,emang enak menikah dengan pria ODGJ,hahahaha," ejek sang kakak tiri Lucy yang bernama Bella Moreira,sambil tertawa puas.

"Lucy,mulai sekarang kamu akan berhenti bersekolah dan urus suami mu,namun kalau kamu masih memaksa,maka biaya sekolah kamu sendiri yang tangung," putus Tuan Antonio Moreira sepihak membuat Lucy membeku di tempat.

"Pa...bu~bukan nya dulu Papa bilang akan mendukung ku bersekolah hingga selesai dan meraih mimpiku,kenapa sekarang Papa berupa pikiran?" tanya Lucy berkaca-kaca menatap sang Ayah angkat nya itu.

Tuan Antonio memalinkan wajah dan menghindari tatapan Lucy."Itu dulu,karna sekarang kamu sudah dilamar dan akan dinikahkan dengan pria yang dari keluarga berada," ketus Tuan antonio dengan nada dingin.

"Pa...tatap mata Lucy,apakah Papa tega membiarkan Lucy menikahi pria yang Lucy tidak kenal sama sekali," pinta Lucy dengan air mata yang terus mengalir deras.

Tuan Antonio mati-matian menghindari tatapan anak angkat nya itu,ada rasa tak tega tiba-tiba muncul di hati nya,namun karna paksaan dari nyonya Gina,dan kondisi perusahaan mereka,membuat tuan Antonio jadi gelap mata....

"Kamu cepat rias diri dan bersiaplah,Papa akan menungumu di luar," tuan Antonio pun berbalik dan melangka pergi meningalkan mereka semua.

Lucy menatap nanar pungung lebar sang Ayah angkat sambil bisa tersenyum getir,karna dari dulu Ayah angkat nya itu sangat menyangi nya,sehingga membuatnya tak sedih setelah ditinggal pergi oleh kedua orang tua kandung nya....

Namun hari ini semuanya berubah,bahkan Lucy sudah menangis dan memohon pun Ayah angkat nya hanya bisa menjawab semua pertanyaan Lucy dengan nada dingin,seolah dia bukan sosok Ayah angkat yang dulu Lucy kenal....

"Miris nya nasib ku,apakah tidak ada tempat lain lagi bagiku untuk mengaduh,orang yang dulu selalu ada untuk ku kini berpaling dan tidak menatapku sama sekali."batin Lucy menunduk dan menangis pilu.

"Heh! Anak sial! Cepat ganti baju pengantin mu,karna sebentar lagi upacara pernikahan akan berlangsun," sentak nyonya Gina tampa memikirkan perasaan Lucy.

"Hus...hus...hus,sana kau gadis pembawa sial,gara-gara kamu dulu Papa sering memarahiku,tapi lihat sekarang,ini adalah bukti kalau anak angkat tetap akan menjadi anak angkat,kamu tau kenapa? Karna Papa sudah mendapatkan suntikan dana untuk perusahaan kami,dan kamu adalah tumbal nya," jelas Bella sambil tersenyum sinis menatap Lucy.

"I~itu artinya Papa menjualku demi mendapatkan uang...baiklah kalau itu kemauan Papa,maka Lucy akan menuruti semuanya,anggap saja Lucy membayar lunas apa yang Papa berikan selama ini."batin Lucy berbalik dan masuk ke kamar untuk bersiap memakai baju pengantin.

"Nah...gitu dong,jadilah budak yang patuh Lucy,karna sebentar lagi kamu akan merawat suami ODGJ dan itu tidak mudah,hahahaha," kekeh Bella sambil berjalan pergi meningalkan pintu kamar Lucy.

Di dalam kamar dengan air mata yang terus mengalir deras Lucy mencoba memakai gaun pengantin yang sudah disiapkan,hati nya tercabik-cabik saat mengingat kembali perkataan Bella yang barusan....

"A~aku tidak boleh menangis,karna benar kata Kak Bella,seorang budak hanya bisa menuruti,tidak boleh memprotes atau pun menolak,aku pasti bisa melalui semua ini,andai saja aku anak kandung Papa,Papa tidak mungkin melakukan ini kepadaku."batin Lucy.

Lucy yang sudah selesai memakai gaun pengatin langsung dirias,setelah semuanya selesai Lucy pun dibawa keluar dari dalam kamar menuju ruang tenga,disana sudah ada nyonya Gina dan tuan Antonio yang menantinya,menatap keberadaan sang Ayah angkat Lucy kembali menitikan air mata,membuat nyonya Gina marah....

"Heh! Gadis kampung,kamu pikir membayar orang rias itu tidak mahal hah! Jadi seenaknya kamu menangis dan merusak riasan itu," umpat nyonya Gina mendengus kesal menatap Lucy.

"Ma~maaf Ma,Lucy hanya-"

"Halahhh...sudah,sebaiknya kita berangkat sekarang,tidak baik membuat keluarga besan menungu," potong nyonya Gina sambil mengibaskan tangan dengan wajah malas,lalu berbalik dan pergi.

Tuan antonio pun tak mau berlama-lama sendirian dengan Lucy,ia pun berbalik dan melangka pergi meningalkan Lucy begitu saja,yang membuat Lucy menunduk sedih....

"Heh! Gadis sial,ayo sana masuk mobil,jangan sia-sia kan riasan mahalku,karna hari ini aku berdandan cantik khusus untuk menghadiri acara pernikahan mu yang menyedihkan itu," lagi-lagi Bella mengejek Lucy lalu melangka pergi sambil tersenyum puas.

Lucy pun mengusap air mata dengan kasar lalu ikut berjalan menuju pintu mansion,tak lupa ia berbalik sejenak lalu melihat sekitar mansion,Lucy kembali tersenyum getir saat kenangan masa kecil nya dengan sang Ayah angkat terlintas kembali di benak nya....

"Selamat tinggal Papa,semoga Papa selalu bahagia."Gumam Lucy berbalik dan berjalan keluar meningalkan mansion lalu masuk ke dalam mobil.

pernikahan tampa pengantin pria

Dalam perjalanan menuju tempat dimana akan dilansungkan pernikahan,tiba-tiba mobil-mobil mewah yang beriringan mengantar Lucy berbutar arah dan menuju kantor sipil bukan nya ke gedung....

"Pak,ki~ kita mau kemana?" tanya Lucy terbata-bata.

Sang sopir pun menjawab,"Sepertinya pernikahan nona akan dilakukan di kantor sipil,bukan nya gedung seperti yang sudah direncanakan sebelum nya." sambil fokus menyetir.

Lucy yang awal nya mengira perkataan Bella hanya untuk menakutinya kini jadi percaya,kalau pria yang akan dia nikahkan adalah seseorang yang mempunyai gangguan mental....

"Papa...kamu tega."batin Lucy menunduk sedih sambil mengenggam erat bunga buket bunga yang ada di tangan nya.

Mobil yang di tumpangi oleh Lucy terus melaju menuju kantor sipil,dan tak butuh waktu lama mereka pun tiba,Lucy pun di bawa masuk ke dalam kantor sipil dan disana mereka sudah di tunggui keluarga mempelai laki-laki yang menatap mereka dengan tatapan dingin....

"Kenapa kalian heboh sekali? Ini adalah pernikahan sepihak,dan alasan nya kalian pasti kalian sudah tau," ucap wanita setenga baya yang tak lain adalah Ibu mempelai pria.

"Iya tuan Antonio,jadi pernikahan ini hanya alasan untuk menghilangkan desas-desus buruk tentang putraku,seperti yang tuan Antonio ketahui nama keluarga Alvaro sudah dikenal baik di semua kalangan bisnis,dan demi menghilangankan desas-desus kami memilih putri angkat Anda,semoga kalian tidak mengecewakan kami," sambung pria paru baya yang tak lain adalah Ayah sang mempelai pria.

Iya,mereka adalah pasangan suami istri yang terkenal tegas dan mementingkan harga diri keluarga,mereka adalah tuan Sebastian Alvaro dan nyonya Melinda Alvaro,alasan mereka ingin menikahi Lucy dengan putra mereka karna ingin menutupi desas-desus buruk yang kini tenga menjadi hot news dimana-mana....

"Maafkan kesalahan kami tuan sebastian,sebenarnya istri dan putriku hanya sedikit bersemangat karna Lucy akan menikah," ujar tuan Antonio memberi alasan.

"Pa."batin Lucy menatap tak percaya kepada tuan Antonio yang baru saja mengucapkan kebohongan dengan wajah tak bersalah.

"Baiklah,mari kita langsungkan saja pernikahan ini,dan setelah ini,Lucy seutuh nya milik keluarga Alvaro," tegas nyonya melinda.

"Oh tidak apa-apa jen,lagian sudah menjadi tugas Lucy untuk melakukan kewajiban nya sebagai seorang istri," basa-basi nyonya Gina yang sudah mulai tak nyaman dengan wajah dingin yang di tunjukan oleh tuan Sebastian dan nyonya Melinda.

Tuan Sebastian dan nyonya Melinda pun mengangguk mengerti,lalu memberi kode kepada pengacara hukum milik keluarga Alvaro untuk menyerahkan surat perjanjian pernikahan dan surat penyerahkan sejumlah uang yang merupakan uang mahar Lucy,tampa ragu-ragu tuan Antonio langsung menanda tangan surat tersebut,kini Lucy sudah sah menjadi seorang istri dari keluarga Alvaro tampa mengetahui siapa suami nya....

"Hah...akhirnya selesai," nyonya Gina menghela nafas lega setelah menanda tangan surat-surat tersebut.

"Sekarang kami akan membawa Lucy," kata nyonya Melinda sambil memberi kode kepada para pengawal.

Para pengawal pun mengangguk paham lalu beramai-ramai menghampiri Lucy....

"Permisi Nona,kita harus berangkat sekarang," salah satu pengawal membuka suara dengan sopan,membuat Lucy menoleh ke arah orang-orang yang selama ini dia anggap keluarga dengan tatapan sedih,berharap salah satu dari mereka akan menghampiri nya dan mengucapkan kata-kata perpisahan.

Namun wajah yang di tunjukan mereka malah sebaliknya,nyonya Gina terlihat cuek,sedangkan Bella tersenyum penuh kemenangan dan tuan Antonio masih setia memasang wajah dingin nya menatap Lucy....

"hehehehe,apa yang aku harapkan dari mereka semua,bukan kah ini yang mereka inginkan,menyingkirkan ku dari kehidupan mereka."batin Lucy menertawakan dirinya sendiri.

Perlahan Lucy kembali menundukan kepala dan melangka keluar dari hadapan mereka tampa mengucapkan sepata kata apapun,namun saat di pintu kantor sipil Lucy menghentikan langka kaki nya sejenak,saat melihat semua barang-barang miliknya sedang di transfer ke mobil lain,Lucy pun tersenyum hambar dan lanjut melangka pergi lalu masuk ke dalam mobil yang sudah menungu nya beserta barang-barang miliknya,tak lama kedua Mertua nya pun ikut menyusul masuk ke dalam mobil,dan mereka pergi meningalkan kantor sipil....

(Dalam perjalanan)

"Nak kenalkan,aku nyonya Melinda dan ini Suamiku,tuan Sebastian," nyonya tersenyum hangat dan memperkenalkan diri.

"Sa~saya Lucy tante," dengan gugup Lucy pun memperkenalkan diri.

"Panggil kami Ibu dan Papa,karna sekarang kamu sudah menjadi bagian dari keluarga kami,dan aku dengar kamu kuliah ambil jurusan kedokteran?" nyonya Melinda bertanya dengan penuh rasa penasaran menatap Lucy.

"I~iya Ma," Jawab Lucy singkat sambil meremas kedua tangan nya.

"Kebetulan kami sedang membutuhkan seorang ahli dokter,aku dengar nilai mu sangat bagus di kampus,kami akan membantu mu memberi biaya sekaligus kebutuhan mu untuk kuliah sampai selesai,dan tugas mu hanya merawat putra kami,dan jika bisa,cobalah untuk menyembuhkan nya dari trauma," pinta Tuan Antonio penuh harap.

"Ku-kuliah sampai selesai? Oh tuhan terima kasih banyak."batin Lucy mengucap syukur.

"Baiklah Pa,Ma,Lucy akan mencoba sebisa nya untuk merawat nya," jawab Lucy tersenyum kecil.

"Nama suami mu adalah Nicolas Alvaro,dia adalah mantan panglima perang,dan saat dia pulang setelah peperangan selesai,kelakuan nya berubah,ia lebih banyak diam dan suka marah²,bahkan dia tak segan membunuh para pengawal kami yang dia anggap musuh," ucap Tuan Antonio seketika membuat Lucy menelan ludah dengar kasar.

pertemuan yang menegangkan

"Apa? Mem~membunuh?"batin Lucy melongo tak percaya dengan ucapan yang baru saja di sampaikan oleh Ayah mertua nya itu.

"Tapi kamu jangan khawatir,kami sudah memasang beberapa orang untuk menjamin keselamatan mu Nak," tambah tuan Sebastian tak Lucy khawatir.

Lucy mengangguk pelang."Te-terima kasih Ayah."Ucap Lucy.

"Iya,sama-sama Nak."Sahut tuan sebatian dan nyonya Melinda serempak.

Mobil yang mereka tumpangi terus melaju menuju sebuah mansion mewah yang letaknya di pingiran kota,hati kecil Lucy semaking khawatir tak karuan saat melihat mansion yang akan menjadi tempat tinggal nya itu....

"Selamatkan aku tuhan."batin Lucy berdoa saat mobil yang mereka tumpangi memasuki perkarangan mansion itu.

(visual mansion Nicolas)

Saat mobil berhenti,para pengawal dan beberapa pelayan berlari berbaris untuk menyambut mereka,dan mereka pun berjalan masuk....

"Nak,kamar mu letaknya di sebelah kamar suami mu,agar nanti kalau di membutuhkan apa-apa,kamu bisa langsung membantu nya," ujar nyonya melinda sambil menaiki anak tanga menuju kamar Lucy.

"I~iya Ma," sahut Lucy gugup sambil melangka mengikuti nyonya Melinda dari belakan.

Ceklekkkkk

Pintu kamar dibuka dan mereka pun berjalan masuk.sejenak Lucy tersenyum bahagia saat melihat penampakan kamar nya yang beda jauh dari mansion tuan Antonio,karna disana ukurang kamar Lucy tidak begitu besar dan terlihat biasa saja,bedah dengan kamar Bella yang di penuhi boneka dengan berbagai merek,dan hiasan kamar yang terlihat glamour seperti pemilik nya....

"Nak,kamu suka kamar nya?" tanya nyonya Melinda lembut menatap Lucy.

Lucy pun tersenyum dan mengangguk pelang lalu menjawab,"Iya Ma."

"Bagus,kalau begitu para pelayan akan membantu mu menyiapkan semua barang-barang mu,dan itu adalah hadiah dari Mama dan Papa,agar kamu lebih giat belajar dan tidak bosan," tunjuk nyonya Melinda ke arah meja nakas yang sudah disiapkan sebuah laptop,komputer,dan sebuah ponsel baru.

Mata lucy pun mengikuti arah tunjuk nyonya Melinda,dan langsung membulatkan mata....

"Ma,itu tidak perlu,Lucy masih mempunyai laptop dan ponsel," tolak Lucy yang tak merepotkan kedua mertua nya itu.

"Kamu menolak pemberian Mama?" tanya nyonya Melinda dengan wajah memelas sedih.

"aduh bagaimana ini? Aku kan tidak enak saja."batin Lucy.

"Bu-bukan begitu Ma,a~aku-"

"Kamu terima?! Wah terima kasih Sayang,kamu tau,Mama dan Papa sudah menyiapkan semua ini dengan susah payah,karna kami hanya senang saja ada seorang putri di keluarga kami,anak-anak Mama semuanya laki-laki,dan mereka sangat dingin semua,cih," keluh nyonya Melinda sambil mendesis kesal,kalah ia mengingat putra-putranya yang mempunyai sifat dingin dan acuh.

"Hahahaha! Terima kasih Ma," kekeh Lucy pelang melihat tingkah nyonya Melinda yang menurutnya sangat lucu,padahal awal nya dia hendak menolak,namun ia kembali mengurungkan niat nya setelah tau alasan nya.

"Baiklah Nak,kami pulang dulu,dan anggap saja ini seperti rumah sendiri,bye menantuku," nyonya Melinda pun pamit dan berjalan keluar dari kamar meningalkan Lucy sendirian.

"Hufff...capek nya."

Brukkkkkk

Lucy merebahkan tubuh nya diatas kasur yang berukurang besar dan empuk tampa menganti baju pengantin nya,dan ia pun tertidur pulas....

(tenga malam)

Lucy terbangun karna meresa haus,ia pun beranjak dari atas kasur lalu menganti pakaian,dan berjalan keluar dari dalam kamar hanya memakai baju tidur yang terlihat sexi dan memperlihatkan tubuh nya yang putih mulus....

"Hooaammm...astaga aku ketiduran sampai lupa waktu," Lucy bergumam sambil berjalan menuruni anak tanga tampa memperhatikan sekitarnya.

Dari jauh ada sesosok bayangan besar yang tenga memperhatikan Lucy sejak tadi,Lucy yang tidak mengetahui apa-apa terus berjalan menuju dapur lalu meraih gelas,lalu hendak menuangkan air,dan tiba-tiba....

Grrrrrrrr

Suara erangan yang amat mengerikan terdengar oleh Lucy,Lucy yang kaget reflek membalikan badan sambil memegan teko kaca yang berisi air,dan tampa sengaja teko gelas tersebut menghantam kepala sang pemilik suara erangan yang hendak menerkam nya,dan....

Gudubrakkkkk

Brukkkk

"Kya! Astaga! Maaf tuan aku tidak sengaja!" Lucy menjerit dengan suara keras saat melihat sesosok pria tampan yang kini pingsan karna ulah nya.

Dengan panik Lucy meletakan kembali teko air,lalu bergegas mengecek jantung pria tersebut,serasa jantung pria itu masih berdetak Lucy pun mencoba memberi nafas buatan sambil duduk diatas pria tersebut....

"Hhhmmpppp...ayolah jangan mati aku mohon...." lirih Lucy dengan panik sambil memberi nafas buatan,tak lama pria itu pun membuka mata dengan lebar.

"Hah...tuan kamu-"

Brukkkkk

Pria itu bangkit tampa aba-aba membuat kepala mereka saling terbentur satu sama lain,yang membuat Lucy terjatuh kebelakan dan mengeluarkan dara segar dari hidung nya....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!