NovelToon NovelToon

Pengasuh Anakku Istri Keduaku

BAB 1

"Aduh Aku bisa terlambat ini !" Kayra mengemudikan motornya secepat mungkin, ia tak ingin terlambat datang ke sekolah.

Saat ditengah perjalanan tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti tiba-tiba di depannya hingga Kayra tidak sengaja menabrak mobil tersebut.

Brakk

"Aduh...!"

Kayra jatuh tersungkur setelah menabrak mobil mewah yang ada di hadapannya. Sang pemilik mobil Kaisar Abraham, CEO Abraham Company yang juga berprofesi sebagai seorang dokter keluar dari dalam mobilnya ketika mengetahui mobilnya di tabrak oleh seseorang dari belakang.

"Siapa yang berani menabrak mobil ku !" ucap Kaisar dengan kesal.

"Dasar Bodoh ! Dimana mata mu ? Kalau bawa motor yang benar !" kata Kaisar memarahi pengendara motor yang menabrak motornya. Ia melihat pengendara motor tersebut seorang gadis yang masih berpakaian seragam SMA.

"Dimana mataku ? Ini mataku mata kiri mataku mata kanan mataku, mata-mata !" Ingin sekali Kayra berteriak seperti itu namun kakinya begitu sakit setelah terjatuh dari motornya.

"Hei Pak Tua, mata ku disini ! Harusnya Aku yang marah, kenapa berhenti mendadak tepat di depan motor Ku !" Kayra balik memarahi Kaisar.

Kaki Kayra terasa sakit, dengkulnya juga berdarah, motornya juga rusak karena menabrak mobil Kaisar.

Mata Kaisar melotot mendengar Kayra memanggilnya dengan sebutan 'Pak Tua' tentu saja Kaisar tak terima mendengarnya. Ia masih muda, tampan, dan juga seorang hot Daddy. Mana mau ia dibilang Tua.

"Apa katamu ?!" Kaisar membentak Kayra berharap gadis itu takut padanya, tapi Kayra malah semakin kesal padanya.

"Berani sekali Kau mengatai ku !" kata Kaisar lagi.

"Anda juga berani sekali mengatai aku bodoh ! Gini-gini Aku siswi paling cantik di sekolah plus siswi berprestasi !" kata Kayra tak kalah sengit.

"Dasar anak kurang akhlak ! Begini caramu bicara dengan orang yang lebih tua !" kata Kaisar menatap tajam Kayra dan meninggikan suaranya.

"Jangan teriak-teriak, telingaku tidak tuli !" kata Kayra ia mencoba berdiri meskipun kakinya sakit, dan ia berusaha untuk menegakkan motornya.

"Sial sekali nasib ku hari ini !" sungut Kayra tanpa memperdulikan Kaisar yang masih menatap tajam dirinya.

"Hei mau kemana, Kau ?" ucap Kaisar ketika melihat Kayra menghidupkan motornya.

"Memangnya Bapak mau apa ?" tanya Kayra ketus.

"Bapak ? Hei Aku bukan Bapak mu !" jawab Kaisar mengepalkan kedua tangannya.

Kayra menghela nafasnya "Jadi om mau apa ?" tanya Kayra mencebik kan bibirnya.

"Om ? Aku tidak nikah dengan Tante mu !" jawab Kaisar semakin geram.

"Ribet banget sih ! Memangnya mau dipanggil apa ?" tanya Kayra kesal karena pria di hadapannya itu selalu protes.

"Panggil Aku dengan sebutan Tuan !" kata Kaisar dengan tegas.

"Tuan ?" Kayra tertawa lepas.

"Hahaha...maaf Aku bukan pembantu mu !" kata Kayra dengan ketus. Kemudian ia menghidupkan lagi motornya dan pergi berlalu dari hadapan Kaisar yang berteriak memanggilnya.

"HEI MAU KEMANA KAU ?!! HEI !!'

"Berani sekali bocah ingusan itu padaku !" ucap Kaisar mengepalkan kedua tangannya. Ini masih pagi namun ada saja yang memancing kemarahan dalam hatinya.

Kaisar mengusap kasar wajahnya, siapa yang tidak kesal dan marah melihat mobil yang baru dibeli sudah rusak dan ditabrak oleh orang yang tak bertanggungjawab. Saat Kaisar ingin hendak melangkahkan kakinya tiba-tiba kakinya menginjak sesuatu.

Kening Kaisar mengerut ketika kakinya menginjak sebuah dompet kecil bewarna biru muda. Kaisar kemudian membuka dompet tersebut dan terdapat kartu identitas siswa milik gadis yang menabrak mobilnya.

"Kayra Anindia !" ucap Kaisar pelan, kemudian Kaisar tersenyum penuh arti.

...****************...

BAB 2

“Kayra !” ucap Reno si ketua kelas memanggil nama salah satu anggota kelasnya.

Kayra mendongakkan wajahnya pada Reno.

“Lo dipanggil sama Kepala Sekolah !” kata Reno dan semua murid di kelas langsung menoleh pada Kayra.

“Gue ?” tunjuk Kayra pada dirinya sendiri, dan Reno menganggukkan kepalanya.

Seketika Kayra menjadi bahan pembicaraan teman-teman sekelasnya. Selama ini Kayra dikenal sebagai sosok murid yang tidak suka bergaul dan lebih suka menyendiri, lebih tepatnya Kayra tidak punya teman di sekolah.

Mereka mulai berbisik-bisik mengapa Kayra sampai dipanggil oleh kepala sekolah. Mereka mulai berasumsi jika Kayra pasti membuat masalah.

Kayra kemudian tak memperdulikan teman-teman sekelasnya yang terus membicarakannya. Ia berjalan keluar kelas dan menuju ruang kepala sekolah.

Dengan langkah gontai ia masuk ke dalam ruang kepala sekolah.

“Assalamualaikum.” Kayra mengucap salam dan Kepala sekolahnya membalasnya.

“Walaikumsalam.” Sahut Kepala sekolah.

“Ada apa Pa memanggil Saya ?” tanya Kayra bingung dan juga takut.

“Ah, ini ada yang mau bertemu dengan Kamu !” ucap Kepala sekolah itu menunjukkan seorang pria yang mau bertemu dengan Kayra.

Mata Kayra membulat sempurna ketika melihat siapa pria yang mau bertemu dengannya. Siapa lagi kalau bukan Kaisar.

“Silahkan bicara dengan Kayra, Pak ! Saya keluar dulu.” Kata Kepala sekolah itu memberikan waktu untuk Kayra dan Kaisar berbicara empat mata.

“Bapak ada apa mencari Saya ?” tanya Kayra dengan lembut.

Kaisar mendadak menjadi aneh kenapa Kayra tiba-tiba berubah bersikap lembut padanya. Padahal tadi pagi Kayra begitu ketus dan seolah ingin mengajaknya berkelahi.

“Bisa bicara lembut juga Kau rupanya !” ucap Kaisar menatap Kayra.

“Kan anda orang tua, makanya saya menghormati orang yang lebih tua dari Saya.” Jawab Kayra dengan pelan, padahal dalam hatinya ia ingin pergi sejauh mungkin karena Kaisar pasti akan menuntutnya setelah ia menabrak mobil mewahnya.

“Aku tidak mau basa-basi ! Kau harus mengganti rugi atas kerusakan mobil ku !” kata Kaisar dengan tegas menatap tajam Kayra.

“Ganti rugi ?” ucap Kayra gugup, bagaimana Kayra bisa mengganti rugi sedangkan ia saja hanya anak orang miskin mana mungkin ia memiliki uang untuk mengganti kerusakan mobil Kaisar.

“Iya ! Dua ratus juta !” ucap Kaiasa dengan suara beratnya.

“APA ? 200 JUTA !!!” pekik Kayra, tentu saja ia terkejut bukan main. Dari mana ia memiliki uang sebanyak itu.

“Anda tidak bercanda kan, Pak ?” ucap Kayra

“Bapak lagi ! Panggil Aku TUAN !” titah Kaisar yang membuat Kayra seketika langsung mati kutu.

“Iy..iya Tuan !” jawab Kayra melemah, tubuhnya mendadak menjadi lemas. Bagaimana jika keluarganya tahu ia memiliki masalah yang begitu besar seperti ini, bisa-bisa lehernya di potong oleh Ibu tirinya.

“Tapi dari mana Aku punya uang sebanyak itu, Tuan ! Aku minta maaf saja boleh tidak ?” ucap Kayra mengedip-ngedipkan matanya memberikan tatapan memohon pada Kaisar agar Kaisar iba padanya.

Bukannya malah kasihan, Kaisar malah semakin kesal dengan Kayra. Bisa-bisanya gadis di hadapannya itu bersikap dengan mudahnya dalam mengatasi masalah.

“Enak saja minta maaf !” kata Kaisar

“Ganti rugi ! Atau Kau ku jebloskan ke penjara !” kata Kaisar lagi. Ia paling tidak suka dianggap remeh dan dipermainkan. Ia rela datang ke sekolah Kayra karena ingin memberikan Kayra pelajaran yang telah berani melawan Kaisar.

Mendengar kata penjara, Kayra semakin takut. Ia masih muda dan baru duduk di bangku kelas XI SMA. Tentu saja ia tak mau masuk penjara.

“Jangan Tuan, Ya sudah Aku ganti rugi, tapi Aku bayarnya nyicil ! Ini seratus !” kata Kayra menyodorkan uang seratus ribu pada Kaisar yang membuat Kaisar langsung membelalakkan kedua matanya.

...****************...

BAB 3

“Nyicil ? Kau pikir Aku apa ? Tukang kredit ?” ucap Kaisar yang membuat Kayra langsung terkejut mendengar penolakan dari Kaisar.

“Aku tidak punya uang sebanyak itu, Tuan. Lagi pula Aku masih sekolah ! Tolong beri Aku keringanan.” Kayra mengatupkan kedua tangannya agar Kaisar mau mengampuninya.

Kaisar menghela nafasnya, tak lama ponselnya berbunyi. Ia mendapatkan pesan dari pembantu di rumahnya jika pengasuh putrinya berhenti bekerja karena tidak tahan mengasuh Kanaya.

Kaisar mengusap kasar wajahnya setelah mendapatkan pesan dari pembantu dirumahnya. Ia kemudian melihat Kayra yang masih duduk di hadapannya dengan menundukkan wajahnya. Kaisar kemudian berpikir mungkin Kayra bisa menjadi pengasuh Kanaya, anggap saja itu adalah pengganti biaya kerusakan mobilnya pada Kayra.

“Jadi Kau minta keringanan ?” tanya Kaisar menatap Kayra penuh arti.

“Iya Tuan ! Aku akan lakukan apapun, asalkan Tuan mau memaafkan Aku.” Kata Kayra dengan sungguh-sungguh.

Kaisar diam sebentar melihat keseriusan di mata Kayra. Ia kemudian mengatakan pada Kayra untuk menjadi pengasuh putrinya.

“Hah ? Jadi pengasuh ?” ucap Kayra

“Iya, kenapa ? Kau tidak sanggup ?” ucap Kaisar penuh selidik.

Kayra langsung tersenyum senang, tentu saja ia sanggup. Sejak kelas lima SD dia sudah terbiasa mengasuh anak kecil lebih tepatnya mengasuh anak tetangganya yang Ibunya setiap harinya harus pergi bekerja. Tentu itu bukanlah pekerjaan yang sulit untuknya.

“Tidak Tuan ! Saya Sanggup ! Saya mau jadi pengasuh anak Tuan, asalkan Tuan tidak menjebloskan Aku ke penjara !” kata Kayra dengan cepat.

Kaisar kemudian berdiri dari duduknya dan memberikan Kayra alamat rumahnya.

“Setelah pulang sekolah datanglah ke rumah Ku !” kata Kaisar

“Iya Tuan !” jawab Kayra

Kayra membaca kartu nama Kaisar, dan melihat punggung Kaisar yang tengah berbicara di luar dengan kepala sekolahnya.

“Kaisar Abraham.” Ucap Kayra.

Setelah Kaisar pergi dari sekolah Kayra. Kepala sekolah langsung menemui Kayra yang masih berada di dalam ruang kerjanya. Ia sejak tadi menguping pembicaraan Kayra dan Kaisar, karena ia sendiri penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh mereka.

“Jadi Kamu bikin masalah dengan Bapak itu tadi ?” tanya kepala sekolah tersebut.

“Saya tidak sengaja, Pak !” lirih Kayra

“Astaga Kayra ! Kamu ini padahal siswi yang paling tidak banyak ulah di sekolah, sekalinya berulah bisa dipenjara !” kata sang kepala sekolah menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Maaf Pak ! Tapi Saya pasti bertanggung jawab atas kesalahan Saya.” Kata Kayra menundukkan wajahnya.

“Ya sudah, kalau Beliau mau memberikan Kamu kesempatan jangan sampai Kamu merusak kepercayaan yang sudah dia berikan !” kata kepala sekolah dengan tegas.

“Iya, Pak.” Jawab Kayra

“Ya sudah Kamu boleh kembali ke kelas !” kata Kepala sekolah menyuruh Kayra kembali ke kelasnya untuk mengikuti pembelajaran yang masih berlanjut.

Sepulang sekolah, Kayra pulang kerumah. Ia mendapati tatapan tajam dari Rini, Ibu tirinya. Ibu tirinya marah melihat bagian depan motor yang dipakai Kayra telah rusak.

“Astaga ! Kamu tuh bener-bener ya ! Dasar anak tidak tahu diri ! Motor Ku sampai rusak begini ! Kamu apakan ?” Rini memarahi Kayra abis-abisan karena tidak terima motornya rusak oleh Kayra.

“Maaf Bu, Aku tidak sengaja.” Kata Kayra begitu takut melihat Ibu tirinya yang memarahinya.

“Maaf-maaf ! Biaya servis motor itu mahal ! Mulai sekarang Kamu tidak perlu bawa motor ke sekolah ! Pergi sekolah jalan kaki !” kata Rini kemudian mengambil kunci motornya dari tangan Kayra.

Mata Kayra langsung berkaca-kaca, sebenarnya ia sudah terbiasa mendapatkan perlakuan semacam itu oleh Ibu tirinya, seharusnya Kayra bisa bersikap biasa saja. Hanya saja kejadian yang menimpanya hari ini begitu membuat hati dan pikirannya begitu penat.

“Ngapain Kamu masih berdiri disitu ! Cepat cuci pakaian kotor yang masih menumpuk di belakang ! Makanya kalau bangun sekolah itu jangan kesiangan !” kata Rini begitu ketus sembari menghidupkan layar televisi.

Dengan langkah gontai Kayra menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya. Setelah itu ia mencuci pakaian yang menumpuk di kamar mandi. Saat ia tengah mencuci pakaian, Kayra langsung menepuk keningnya karena ia lupa untuk datang ke rumah Kaisar.

“Astaga Aku lupa !”

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!