Gadis cantik berambut panjang itu tengah terduduk lesu di lantai rumah sakit yang terasa begitu dingin
Sesak, ulu hatinya terasa ngilu, air matanya tak dapat dibendung lagi
Rasa takut dan ketidak bedayaan bersatu dan membangun hamparan kabut hitam dalam hidupnya yang selalu diselimuti penderitaan
Tidak, Krystal sudah tak bisa dikatakan sebagai seorang gadis bahkan sudah ada nyawa yang jantungnya tengah berdetak di dalam rahim Krystal
"Kau hadir terlalu cepat," pilu Krytsal sambil memegang perutnya
Krystal langsung menghapus air matanya saat melihat pria yang berlari di ujung lorong rumah sakit itu
Dadanya naik turun terengah, dahinya penuh keringat mungkin karena berlari untuk sampai disini
"Ada apa?" tanya pria itu sambil berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Krystal
"Kenapa kau menangis?" tanyanya lagi
"Aku harap operasinya belum dilakukan!" kata Kai bertubi-tubi dengan penuh pengharapan sambil menatap mata Krystal yang sedari tadi terus basah karena air mata
Krystal menyeka air matanya lalu memegang perutnya, "Aku tak bisa," kata Krystal dengan penuh lirih
Memeluk perutnya seakan mau memberi perlindungan pada mahluk yang ada di dalam perutnya itu
"Aku tak bisa melakukannya, aku terus merasakan detak jantungnya di perutku," sambungnya mulai terisak kencang
Pria itu terlihat menarik nafas panjang, terasa legadi relung hatinya, mengetahui bahwa darah dagingnya itu masih aman berada dalam perut wanita yang tengah menangis terisak itu
"Aku juga terus memikirkannya," kata Kai tak kala lirih
"Kita tak bisa membunuh mahluk tak bersalah itu, bahkan aku masih mengingat irama detak jantungnya yang kita dengar kemarin," sambung Kai sambil menatap Krystal
"Ayo," kata Kai membantu Krystal berdiri
"Kita akan membicarakannya nanti, kita harus pergi dari sini," sambung Kai lalu memapah tubuh Krystal yang masih terlihat lesu untuk meninggalkan tempat itu
2 bulan yang lalu
Entah karena pengaruh alkohol atau apa pun itu, yang pasti Krystal tengah dimabuk kepayang dengan sentuhan-sentuhan penuh nikmat itu
Pria itu tengah asik mencumbu tubuhnya, bahkan memberikan gigitan-gigitan kecil di bagian tertentu tubuhnya dan semua itu membuatnya kian menggeliat nikmat merasakan setiap sentuhan asing itu
Pria berkulit coklat, mata tajam dan garis wajah tegas itu adalah Kai
Terhitung baru tiga hari Krystal bekerja sebagai pelayan di club ini
Walau pun terlihat nakal tapi Krystal tak pernah bersentuhan dengan dunia malam seperti ini
Dia terpaksa bekerja di tempat ini untuk menunjang kehidupan dan biaya kuliahnya
Krystal tak punya pilihan lain selain melakukan pekerjaan yang sebenarnya sangat mengerikan ini, dia harus bertemu pria hidung belang dan kurang setiap saat
Tadinya Krystal diminta bosnya untuk menemani salah satu pelanggan VVIP club mereka untuk minum disalah satu kamar khusus
Awalnya mereka hanya minum bersama sambil bercerita ringan bahkan tertawa bersama karena cocok dalam segi humor
Hal ini baru pertama kali dilakukan Krystal dan beruntungnya Krystal mendapat pelanggan yang tidak kurang ajar dan bisa menghargai wanita
"Kau terlihat nakal tapi ternyata sangat polos," kata pria itu pada Krystal
"Begitulah Tuan, anda tak bisa menilai buku dari covernya," jawab Krystal santai
Kedua orang itu kian mabuk
Aalkohol kian menguasai mereka, entah sejak kapan tiba-tiba keduanya sudah bergulat di atas ranjang
Krystal begitu asing dengan sentuhan-sentuhan itu, tapi entahlah rasanya begitu nikmat dan memabukkan bahkan dia merengek saat merasakan sentuhan itu berhenti dari tubuhnya
Sedangkan pria yang tengah menguasainya itu tersenyum menang melihat tubuh polos yang sudah tak terkendali itu, meliuk seksi, seakan menantang ingin segera dijama dan dipuaskan
Krystal meringis nyeri saat Kai mulai memasukinya
Ini yang pertama untuk Krystal
Badannya terasa terbelah dua saat pria itu terus bergerak memasuki tubuhnya dan Kai yang setengah sadar pun menyadari itu
Malam ini dia memperawani seseorang sungguh keberuntungan yang luar biasa
Keduanya sudah terlanjur hanyut dan tenggelam sudah tak ada waktu untuk menepi
Saat terbangun di pagi hari, Krystal begitu terkejut mendapati tubuh telanjangnya yang tengah dipeluk posesif oleh tangan kekar itu dan jangan lupakan rasa nyeri pada bagian intimnya akibat apa yang dilakukannya semalam
Krystal menangis sejadi-jadinya karena menyesali semua yang sudah dilakukannya dan merasa menjadi orang paling kotor yang ada di dunia ini
"Ini," Kata Kai dengan wajah dinginnya memberikan sejumlah uang pada Krystal dan itu benar-benar membuat Krystal merasa tersinggung
"Kau pikir aku ******!" teriak Krystal sambil menepis uang itu dengan amarah yang menggebu
"Aku tak butuh uangmu tuan," kata Krystal buru-buru memunguti pakaiannya dan bergegas bersiap lalu keluar dari kamar itu
Kryatal menangis sejadi-jadinya mendapati dirinya yang sudah tak suci lagi
Entah apa yang sudah dilakukannya semalam dan Krystal begitu membenci dirinya sendiri jika saja dia mengikuti saran Sean untuk tidak bekerja di sini, mungkin hal buruk ini tak akan terjadi padanya.
***
Setelah kejadian itu krystal tetap bekerja di sana dan hampir setiap malam bertemu dengan Kai di sana
Keduanya bersikap masa bodoh satu sama lain
Terlebih Krystal, dia begitu merasa jijik pada pria itu, pria yang memberikannya uang setelah kejadian buruk itu
Tapi semua berubah saat krystal menyadari hal aneh pada dirinya
Krystal begitu terkejut saat mengetahui bahwa dia sedang hamil
Krystal hanya bisa menangis sambil memeluk sahabatnya itu dan menceritakan semuanya
"Harusnya kau mengatakannya padaku Krys," bisik Sean sabil ikut menangis
"Kita bisa mencari solusinya bersama, kita bisa memecahkannya bersama tapi kau memilih menyembunyikannya dariku," kata Sean penuh rasa sakit mungkin lebih parah ketimbang yang dirasakan Krystal
***
"Tidak! Bisa saja itu anak orang lain kan!" desis Kai memandang Krystal dengan tatapan remeh saat Krystal mengatakan semuanya pasa Kai
"Aku tak bisa percaya begitu saja padamu," sambung Kai dingin sambil menatap tajam wanita di depannya itu
"Aku bisa mempertanggung jawabkan omonganku Tuan!" kata Krystal
"Aku bukan wanita murahan yang bisa tidur dengan sembarang pria, kau melakukannya dan hanya kau," sambungnya dengan tampang datarnya dan memberikan penekanan pada setiap katanya
"Aku bisa menghancurkan reputasi yang kamu miliki, keluargamu dan perusahaan itu juga dengan kehamilanku ini," Ancam Krystal dengan tegas pada pria di depannya itu
"Jadi apa mau mu? kau mau aku menikahi kamu?" desis Kai dengan nada mengejek sambil tersenyum miring
"Tidak.. tentu saja tidak, aku tak butuh dan juga tak sudi! Beri aku fasilitas untuk menggugurkannya" kata Krystal yakin
"Lagi pula aku terlalu baik untuk menjadi istri pria brengsek sepertimu" sambung Krystal
"Dan jangan lupakan pula, kasihan bayi ini jika harus punya ayah sepertimu" desis Krystal dan membuat muka Kai merah padam karena marah
2 hari setelahnya
Krystal tengah berbaring di atas ranjang dengan perasaan gugup
Sedangkan Kai tengah duduk di sampingnya sambil fokus ke layar yang memperlihatkan mahluk kecil yang belum punya bentuk jelas itu
"Di negara kita aborsi tidak diperbolehkan, saya tak bisa membantu banyak," jelas Dokter pada Kai dan Krystal
"Kalian harus melihatnya dulu," sambung Dokter
"Ya," jawab Kai singkat
"Lihat Tuan.. ini bayimu umurnya sudah 14 minggu," kata Dokter menjelaskan
"Dan kalian harus mendengar detak jantungnya juga," kata Dokter dan langsung menyetel alat untuk mendengar jantung janin itu.
Krystal melebarkan matanya saat samar-samar terdengar detak jantung itu
Kai pun begitu, matanya melebar dan seketika berkaca
Kai menatap fokus layar yang menunjukan bayi itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan
"Bayi kalian sangat sehat," jelas Dokter sambil tersenyum pada Kai dan Kryatal sedangkan kedua orang itu hanya diam sambil menatap satu sama lain
"Mungkin saya melewati batasan saya minta maaf untuk itu," kata dokter itu
"Kalian berdua harus mempertimbangkannya lagi."
"Di luar sana sangat banyak yang datang pada saya karena mereka belum diberikan anak oleh yang kuasa tak peduli sekuat apapun mereka mencoba dan berusaha," kata Dokter sambil menatap keduanya
"Tapi kalian, kalian sudah menerima anugrah itu. Di sini dalam perutmu ada mahluk yang sedang berusaha bertahan hidup," sambung Dokter itu sambil mengelus perut Krystal
"Bayangkan, bagaimana dia akan tumbuh menjadi anak yang lucu dan sehat. Bayangkan bagaimana dia nanti memanggilmu ibu, memanggilmu ayah untuk lertama kalinya," kata Dokter pada Krystal dan Kai yang duduk di depannya
"Saya tak punya hak apa pun, saya hanya bisa memberi gambaran pada kalian."
"Apa pun keputusan kalian nanti tidak menghilangkan fakta bahwa kalian sudah menjadi orang tua," final dokter itu dan seketika membuat Krystal dan Kai tersentak
***
Setelah itu Kai dan Krystal bergegas keluar rumah sakit
Masih dengan kebisuan mereka masing-masing
Hanyut dalam pemikiran mereka masing-masing
"Em," kata Krystal sambil menutup mulutnya
"Hoeekk!" Krystal berjongkok menahan muntahnya sambil memegangi perutnya yang terasa begitu mual dan membuat Kai bergegas mendekatinya
"Kau baik-baik saja?" tanya Kai
"Tak apa, aku baik-baik saja," jawab Krystal tak acuh
"Apa yang harus kita lakukan? Kau orang hebat dan kaya pasti kau bisa dengan muda mengatur penggugurannya," kata Krystal sambil menatap Kai
"Kau yakin ingin melakukannya?" tanya Kai
"Aku yakin, jika kau yakin," jawab Krystal dan membuat Kai bingung atas jawaban ini
"Jawaban macam apa ini," gumam Kai
Hari itu menjadi hari yang sangat berat untuk Krystal
Dia terus menangis seakan dunianya runtuh, bingung harus melakukan apa, belum lagi rasa bersalah yang terus menghantuinya
Semua perkataan Dokter itu padanya menambah deretan rasa ketakutan Krystal
"Kau baik-baik saja?" tanya Sean pada Krystal
"Em," jawab Krystal sambil menyeka air matanya
"Aku akan selalu ada untukmu," bisik Sean, lalu menarik Krystal kedalam pelukannya
"Sean!" lirih Krystal lalu menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan sahabatnya itu
"Semua akan baik-baik saja," bisik Sean
"Aku takut," kata Krystal
"Aku tak tau harus melakukan apa, tak ada jalan keluar," isak Krystal
Sean mengeratkan pelukannya "Jika tak ada jalan keluar maka kita akan tetap berada disini," kata Sean sambil menenangkan Krystal
"Ada aku Krys, tenang saja. Ada aku, aku tak akan membiarkanmu sendiri," bisik Sean dan cukup ampuh menenangkan Krystal.
***
"Ayo temani aku makan eskrim," kata Krystal tiba-tiba bicara pada Kai dan mengakhiri semua lamunan Kai sejak tadi
"Aku harap yang kita lakukan adalah hal yang tepat," gumam Kai dalam hati sambil menatap wajah Krystal lalu menatap perut Krystal yang masih terlihat datar itu
"Kau bilang harus mendiskusikannya kan? Jadi ayo bicara di tempat eskrim samping kampusku
Aku sangat ingin makan es krim," ajak Krystal dan dijawab anggukan oleh Kai
Kai tak protes hanya diam dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh wanita itu dan mulai mengendari mobilnya menuju tempat yang dimaksud Krystal
Krystal menatap lurus keluar jendela mobil, sedangkan kai hanya diam sambil sesekali menatap mata sayu yang terlihat sangat sedih itu
Rasa bersalah terus menyelimuti hatinya, bagaimana dia merusak masa depan gadis belia itu yang polos itu dengan kesenangannya sendiri
"Itu--u tempatnya," tunjuk Krystal dengan suara yang sangat bersemangat dan membuat Kai merasa sedikit lengah
Sorot mata kosong itu seketika berubah menjadi berbinar
Kai pun memberhentikan mobilnya lalu parkir di depan kedai es krim itu
Krystal langsung keluar dan menuju kedai itu, meninggalkan Kai yang masih sibuk memarkir mobilnya, setelah itu Kai langsung menyusul
Krystal yang sudah duduk manis di meja dekat jendela
"Aku mau es krim coklat dengan toping permen warna-warni dan dalam porsi yang besar," pesan Krystal dengan penuh semangat
"Kau mau apa?" tanyanya pada Kai yang masih terdiam mengamatinya
"Aku, aku lopi saja," jawab Kai
"Gulanya satu sendok saja," sambungnya.
Keduanya duduk berhadapan, Kai hanya diam menatap Krystal yang lahap memakan eskrim itu dan rasa bersalah makin menerpa hatinya bagaimana bisa dia menjerumuskan wanita polos di hadapannya itu dalam masalah besar ini.
Pikirannya kacau dan juga kalut, sungguh bingung entah keputusannya ini benar atau tidak yanga ada dalam otaknya hanya bagaimana memberikan wanita itu dan bayinya perlindungan
"Jadi bagaimana?" tanya Kai pada Krystal
"Apa? Bayinya?" tanya Krystal
Kai mengangguk tanda mengiyakan
"Entah lah, aku juga tak tau," jawab Krystal dengan mata yang mulai berkaca lagi, lalu mulai merembas dan tak bisa ditahan lagi
Ya wanita itu kembali menangis membayangkan nasib buruknya
"Hei, kenapa kau menangis? Jangan menangis," kata Kai sambil menatap dalam mata wanita itu
"Aku benar-benar tak tau harus bagaimana, hidupku sendiri saja sudah berat," kata Krystal sambil berusaha menahan tangisnya yang kian terisak dan kencang
"Aku juga tak tau harus bagaimana. Yang pasti ayo pertahankan dia," kata Kai dengan yakin sambil menatap perut Krystal
"Aku tak tau, tapi aku merasa kita harus mempertahankannya," sambungnya sambil menggenggam tangan Krystal
"Tapi bagaimana? Semakin lama perutku akan membesar tidak denganmu! Kau akan baik-baik saja bahkan saat bayinya sudah lahir," lirih Krystal sambil menundukam kepalanya
"Kalau begitu, ayo menikah saja, paling tidak dia akan punya status yang jelas," saran Kai dan membaut Krystal terkejut dengan perkataan pria itu
"Bagaimana bisa, aku baru mengenalmu," kata Krystal protes
"Ayo! Kita lakukan, demi bayi itu setelah dia punya status yang jelas kita bisa memikirkan
nya lagi," kata Kai penuh keyakinan dan meyakinkan Krystal.
Setelah perjanjian itu, Kai mengajak Krystal untuk menemui orang tuanya dan menjelaskan semua yang terjadi
Kedua orang tuanya begitu murka karena kelakuan anak semata wayangnya itu
Tapi lega karena Kai dengan berani mengakuinya dan berniat untuk mempertanggung jawabkan semuanya terlepas dari semua hal buruk yang sudah dilakukannya.
***
"Aku sangat terkejut Krys," kata Sean penuh putus asa
"Apa tak ada jalan lain? Kau yakin melakukan ini?" kata Sean pada sahabatnya itu
"Krys, kita bisa membesarkan bayi ini bersama aku akan selalu ada untukmu, aku akan menjaga mu dan bayi ini Krys," sambung Sean
"Kau adalah orang paling baik yang pernah kutemui Sean, aku sangat berterimakasih dan berhutang banyak padamu, aku tak mungkin menyusahkan kamu lagi," kata Krystal
Kabar baik itu membuat Sean begitu terpukul dan menderita
Dia marah dan ingin sekali membunuh pria brengsek itu
"Jika itu akan membuat tenang dan sudah menjadi pilihanmu aku bisa apa Krys, semoga pilihan ini yang terbaik," kata Sean dan perlahan pergi setelah memberikan pelukan pada Krystal
***
Pernikahan Krystal dan Kai telah ditetapkan
Hari ini Kai membantu Krystal untuk membereskan semua barang di rumah lamanya
Karena setelah pernikahan Krystal akan tinggal bersama Kai di rumahnya
"Kau tinggal di tempat ini?" tanya Kai sambil menatap sekeliling
"Kenapa? Apa ini sangat buruk? Uangku hanya cukup untuk menyewa rumah ini," kata Krystal
"Tinggalkan saja barang kamu, kita bisa beli yang baru," kata Kai
"Benar kah?" tanya Krystal sambil memicingkan matanya
"Kau akan memberiku banyak uang setiap bulannya?" tanya Krystal lagi sambil tersenyum menggoda pria itu
"Entah lah," jawab Kai sambil mendorong kening Krystal dengan telunjuknya
"Heis!" desis Krystal menjauh
Setelah selesai Kai membawa Krystal kerumahnya untuk merapikan semua barang-barang Krystal
"Ini rumah yang akan kita tempati?" tanya Krystal sambil menoleh kearah Kai
"Emm," jawab Kai mengangguk
"Tuan, apa kita akan menikah dengan pesta juga?" tanya Krystal dengan perasaan sedikit malu
"Emm ibu yang mengaturnya" jawab Kai
"Kenapa, kau ingin mengusulkan sesuatu?" tanya Kai
Krystal hanya menggelengkan kepalanya
Bukannya tak ada, hanya tak enak saja pada pria itu. Krystal wanita biasa
Dia juga punya rencana dan impian untuk pernikahannya sendiri
"Katakan saja," kata Kai
"Boleh aku memilih gaun pengantinku sendiri?" tanya Krystal dan membuat Kai tersenyum gemas pada wanita polos itu
"Kenapa keinginanmu sangat kecil," gumam Kai dalam hati
"Tentu saja," jawab Kai pada pertanyaan Krystal tadi sambil masih sibuk membantu Krystal menyusun pakaiannya di lemari
***
"Kau sangat cantik sayang," kata ibu Kai pada Krystal yang sudah siap dengan gaun pengantinnya
Krystal tersenyum pada ibu mertuanya itu
"Kau kemana Sean," gumam Krystal
Sedari tadi Krystal menunggu kehadiran sahabatnya itu, tapi dia belum datang juga
Krystal dan Kai berjalan menuju altar dengan bergandengan tangan
Menebar senyum kesemua tamu undangan
Kai tak tau harus melakukan apa setelah pernikahan ini
Yang pasti dia hanya ingin memberikan Krystal dan bayinya status yang jelas dan entah apa yang akan dikatakannya pada kekasihnya tentang pernikahan ini
***
Setelah acara pernikahan itu selesai Krystal dan Kai langsung kembali ke rumah yang sekarang sudah menjadi rumah mereka
"Kakiku sangat sakit," adu Krystal sambil meringis
"Sakit di bagaimana?" tanya Kai sambil menoleh pada Krystal
"Pegal," rengek Krystal dan kembali membuat Kai tersenyum
"Kemari," kata Kai lalu mengangkat kaki wanita yang berstatus istrinya itu keatas pahanya lalu memijat kaki Krystal dengan lembut dan penuh perhatian
"Sudah mendingan?" tanya Kai
"Em," jawab Krystal sambil mengangguk.
"Ayo kita buat perjanjian, untuk kenyamanan mu dan kenyamanan ku," kata Kai
"Apa itu perlu?" tanya Krystal
"Tentu, untuk kenyamanan kita," jawab Kai
Setelah kakinya sudah agak lumayan karena dipijat suaminya itu Krystal mengambil kertas dan pena
"Satu, suami akan memenuhi semua kebutuhan istri dan uang bulanan sesuai permintaan istri," tulis Krystal sambil tersenyum jahil
"Baik lah," kata Kai setuju "Giliran aku," kata Kai mengambil alih pena dan kertas itu
"Dua, istri akan memenuhi semua kebutuhan suami, termasuk urusan makan dan ****!" tulis Kai dengan tatapan menggoda pada wanita itu
"****? Tidak.. aku tak mau," jawab Krystal
"Ya sudah, jika begitu kita batalkan saja pernikahan ini," ancam Kai bermaksud menggoda ibu hamil itu
"Waaa! kau sangat kurang ajar dan brengsek!" kesal Krystal mendengar ucapan Kai itu
Dan membuat Kai tertwa puas karena berhasil mengganggu Krystal
"Kau itu istriku, kewajiban istri adalah melayani suaminya dan **** juga termasuk kedalam kebutuhan suami," kata Kai
"Lagi pula **** adalah kegiatan biasa yang dilakukan oleh suami istri!" kata Kai mulai mempengaruhi gadis polos itu
"Baik lah, satu kali seminggu," kata Krystal
"Kau mau menjadi istri yang durhaka ya!" kata Kai sambil memicingkan matanya
"Layani aku kapan pun aku mau, dan kau akan mendapatkan semua yang kau mau. Kau juga akan menikmatinya nanti," bisik Kai
"Aaa! Kenapa, Tuan terus mengatakan hal yang seperti itu?" kata Kryatal gampir menangis
"Kenapa? Aku sudah punya istri, jadi untuk apa? Kau harus melakukannya untuk suamimu," kata Kai
"Kau harus menjadi istri yang baik dan penurut," kata Kai lagi dan benar-benar ingin tertawa melihat ekspresi lucu istrinya itu
"Baik lah kalau begitu," kata Krystal dengan polosnya sambil menundukan wajah merahnya
"Baik lah apa?" tanya Kai dengan jagit
"Baik lah aku mau," sambung Krystal dengan malu
"Mau apa?" tanya Kai dengan jahil
"Melakukan kewajibanku!" kata Krystal dan membuat Kai tersenyum menang
"Aku berjanji kau juga akan menikmatinya nanti," bisik Kai
"Selesai, aku hanya butuh itu," kata Kai
"Dasar pria mesum!" guam Krystal dengan kesal
"Kau pegang omonganku, kau akan menikmatinya dan akan memohon padaku," kata Kai dengan wajah mesumnya
"Aaa!" teriak Krystal sambil memukul Kai dengan dan membuat Kai makin gemas pada ibu hamil itu
Kai menuju kamar sambil tertawa terpingkal menyaksikan setiap tingkah lucu wanita itu. Ya, wanita yang kini sudah menjadi istrinya
Krystal pun membuntut Kai yang berjalan ke arah kamar
"Taun," panggil Krystal dengan suara yang kecil
"Em?" tanya Kai sambil menoleh
"Apa kita tidur sekamar?" tanya Krystal sambil menunduk
"Tentu saja," jawab Kai
"Suami istri mana yang tidak tidur sekamar? Kita akan tidur di kamar ini, kita juga akan sering melakukan itu di kamar ini," kata Kai kembali menggoda Kryatal
"Berhenti menggodaku!" kata Krystal menangis dan membuat Kai terkejut
"Krys, jangan menangis aku hanya bercanda," kata Kai
"Kenapa kau sangat senang menggangguku," kata Krystal sambil menghapus air matanya dan membuat Kai tertawa terpingkal
"Bersihkan dirimu dan tidur lah," kata Kai mengelus rambut Krystal.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!