Zeline telah selesai bekerja, zeline berjalan kaki kembali ke kontrakan nya, karena jarak antara kontrakan dan tempat kerja nya tidak terlalu jauh, saat zeline sedang berjalan, zeline melihat ada sebuah kaki yang sedang tergeletak, dia terlihat ketakutan, tapi dia sangat penasaran hingga akhir nya zeline berjalan menghampiri nya.
"Oh god teriak zeline melihat pemuda yang sedang pingsan dan lengan terluka.
Zeline mendekati pemuda tersebut, oh tuhan kenapa dia bisa pingsan di sini pasti keluarga nya sedang mengkhawatirkan nya.
"Zeline menepuk lengan pemuda itu", tuan bangun, bagaimana ini dia tak kunjung sadar, apa aku bawa aja iya ke kontrakan aku, daripada aku tinggalin di sini.
Zeline mebopong tubuh pemuda tersebut, hingga mereka tiba di kontrakan nya, zeline merebahkan tubuh pemuda itu di atas sofa yang tidak terlalu besar.
Dia berjalan ke dapur mengambil baskom yang berisi air, zeline kembali ke sofa dan membersihkan luka pemuda tersebut, saat zeline sedang fokus mengoleskan obat ke lengan pemuda itu, pemuda itu tersadar aw rintih pemuda itu.
"Tuan maaf tuan, saya ingin mengobati luka mu tuan tolong di tahan sebentar saja", zeline melanjutkan mengobati pemuda tersebut.
Pemuda itu menatap wanita yang saat ini sedang mengobatinya, hem cantik batin pemuda itu.
"Sudah selesai tuan, apa saya boleh tahu mengapa tuan bisa terluka dan pingsan di tepi jalan seperti tadi'
"Saya di kejar oleh musuh saya, musuh saya ingin membunuh saya tapi dengan cepat saya melarikan diri hingga saya tak sadarkan diri di tepi jalan"
"Oh begitu, tuan istirahat saja dulu atau tuan ingin pulang, tapi saya tidak tahu dimana rumah tuan"
"Biarkan saya menginap malam ini disini saya takut musuh saya akan kembali lagi, nona apakah saya boleh tahu nama kamu siapa?"
"Nama saya zeline tuan, kalau tuan nama nya siapa?"
"Nama saya arfan, kau istirahat lah seperti nya engkau terlihat masih sekolah"
"Iya tuan saya masih sekolah saya duduk di bangku kelas 3 sma tuan, kalau begitu saya istirahat duluan tuan, jika tuan ingin menginap di sini tuan hanya bisa di sofa sebab di sini hanya ada satu kamar, saya akan mengambil selimut dan bantal untuk tuan"
Zeline berjalan masuk ke dalam kamar nya, zeline membuka lemari dan mengeluarkan selimut yang tidak terlalu tebal dan juga bantal nya, zeline kembali keluar kamar menemui arfan dan memberikan selimut dan juga bantal.
"Maaf tuan selimut nya tidak terlalu tebal tapi nyaman kok kalau di pake, tuan bisa tidur di situ"
"Terima kasih zeline pergi lah ke kamar mu kau butuh istirahat"
Zeline meninggalkan arfan di sofa diri nya masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuh nya di atas ranjang yang tidak terlalu besar zeline menatap langit-langit kamar nya hingga berapa saat zeline tertidur pulas.
Pagi harinya jam 5 zeline sudah bangun, dia keluar dari kamar dan melihat ternyata arfan masih tertidur pulas, zelin berjalan ke arah dapur dia ingin membuat sarapan nya sendiri tapi dia teringat saat ini ada orang lain di kontrakan nya jadi dia membuat dua porsi nasi goreng.
Setelah selesai memasak zeline menyajikan sarapan di atas meja, zeline kembali ke kamar nya untuk mengambil handuk, dirinya berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Di sofa arfan mencium bau yang sangat enak, arfan langsung terbangun dan melihat ke arah meja sudah tersedia sarapan yang terlihat sederhana dan tidak sama persis dengan sarapan di mansion nya atau di restaurant lain.
Zeline telah menyelesaikan rutinitas di kamar, dirinya keluar dari kamar dengan memakai seragam sekolah.
"Pagi tuan sapa zeline", arfan tercengang melihat gadis yang di hadapan nya sangat cantik.
Zeline terlihat bingung kenapa arfan tiba-tiba melamun dan menatap seperti itu, zeline membuyarkan lamunan arfan.
"Tuan arfan ada apa tuan, kenapa tuan melamun"
"Ah tidak ada zeline, saya hanya memikirkan pekerjaan saya", arfan berucap bohong agar merasa tidak malu.
"Iya sudah tuan kita sarapan saja dulu, maaf tuan sarapan hanya seadanya saja"
"Tidak apa zeline", arfan mulai menyendoki nasi goreng buatan zeline ke mulut nya, dalam hati arfan berkata ini sangat enak sekali kalah dengan sarapan yang berada di mansion.
"Zeline apa kau memiliki ponsel", saya ingin menghubungi asisten saya, ponsel saya hilang mungkin terjatuh saat semalam saya melarikan diri.
"Tentu saja ada tuan", tapi seperti nya tidak layak untuk tuan gunakan, zeline menyerahkan ponsel android yang tidak terlalu bagus kepada arfan.
Arfan menghubungi asisten dan memerintahkan sang asisten untuk menjemput diri nya di kontrakan zeline.
Arfan mengambalikan ponsel yang di pakai nya untuk menghubungi asisten nya kepada zeline.
"Zeline melihat jam di ponsel sudah menujukkan pukul 07:00 pas, tuan apakah asisten tuan masih lama datang nya saya ingin pergi ke sekolah tuan.
"Tidak zeline, kau pergi saja lah saya yang akan mengunci pintu mu dan menitipkan kunci nya pada tetangga mu.
"Baiklah tuan saya pamit dulu, zeline berjalan keluar dari kontrakan nya, dia berjalan kaki ke sekolah nya hanya butuh 8 menit zeline tiba di sekolah.
Saat zeline tiba di gerbang sahabat nya berteriak dari arah parkiran zeline!!, nevarine berlari kecil menghampiri zeline.
"Ada apa sih nev teriak-teriak gitu entar di marahin loh.
"Hehehe maaf zeline aku hanya ingin segera bertemu dengan mu, sudah ayo kita masuk jangan mengomel-ngomel entar cepat tua kamu, nevarine menggandeng lengan sahabat nya itu.
Mereka berdua melangkah kan kaki nya masuk ke dalam kelas, setiba nya di kelas mereka meletakkan tas nya di bangku masing-masing.
"Zeline temani aku sebentar ke toilet yuk aku kebelet.
"Iya ayo aku juga ingin merapikan rambut ku nev.
Zeline dan nevarine bergegas ke toilet sesampai nya di toilet zeline merapikan rambut nya di kaca toilet dan neve ke kamar kecil untuk membuang yang dia tahan sedari tadi.
Setelah selesai zeline dan nevarine kembali ke dalam kelas, bel sekolah berbunyi.
Ting Tong...
Zeline dan nevarine memulai kelas nya.
Di tempat lain tepat nya di sebuah perusahaan arfan duduk di kursi kebanggaan nya, dirinya tersenyum mengingat perlakuan lembut zeline terhadap diri nya.
Dalam hati arfan berkata oh tidak seperti nya saya menyukai mu gadis kecil, saat arfan asik dengan pikiran nya terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan nya.
Tok,,,Tok,,,Tok
Permisi tuan arfan.
Masuk!!
"Apa tuan mencari saya", tanya sang asisten dengan perasaan yang tidak enak, sebab dia tahu sang bos sangat lah kejam.
Alex saya ingin kau mencari informasi tentang gadis ku jangan ada yang tertinggal.
Alex terlihat bingung wanita mana yang di maksud bos nya, maaf tuan gadis mana yang tuan maksud.
"Oh maaf kau tidak tahu rupanya, gadis yang bernama zeline kau cari semua informasi tentang nya.
"Baiklah tuan saya akan segara mencari nya, dalam hati alex seperti nya bos ku sedang jatuh cinta, secantik apa gadis yang di maksud dengan bos sehingga membuat nya senyum-senyum sendiri.
"Saya permisi dulu tuan", kata alex meninggalkan ruang bos nya dan kembali ke ruanganya.
Arfan memandang menatap gedung-gedung tinggi yang berada di dekat kantor nya.
"Kamu sungguh membuat tidak fokus bekerja baby", gumam arfan tersenyum.
Kembali lagi di tempat zeline, tepat di sekolah Harapan Bangsa, kini zeline dan nevarine tengah menikmati makan nya di kantin.
"Eh,,eh zel lihat tuh", nevarine menujuk ke arah rumi, lihat tuh si rumi pasti mau gangguin anak-anak yang lain lagi"
"Sudah-sudah nev jangan di liat, entar kita lagi jadi sasaran nya, mending kita habisin bakso nya, biar kita kembali ke kelas udah mau bel masuk"
"Oh iya maaf zeli hehehe, iya sudah ayo kita habisin makanan kita"
Zeline dan sahabat nya itu sudah menghabiskan makan nya di kantin, zeline dan nevarine berjalan menuju kelas, saat sedang asik bercerita, mark menghentikan langkah kedua gadis itu.
Kedua gadis itu berhenti saat mark menghampiri nya, ada apa mark tanya nevarine.
"Sebentar saya ingin menyampaikan, bahwa sebentar lagi kita akan mengadakan lomba aku harap kalian berdua ikut, terutama kamu zeline"
"Eh tapi mark aku ngga usah deh, aku malu mending nevarine saja"
"Sudah zeli nggak papa kamu ikut aja kan ada aku sahabat mu yang paling imut ini"
"Mark tertawa mendengar ucapan sahabat zeline, em aku pikirin dulu deh, entar aku kasih tahu
Kring,,,, bel sekolah berbunyi.
"Nev ayo bel udah berbunyi ayo kita kembali ke kelas", zeline menarik tangan sahabat nya itu.
"Eh mark udah dulu iya kita ke kelas" ucap nevarine saat berjalan, mereka tiba di depan kelas nya zeline dan nevarine masuk ke dalam kelas nya dan duduk di kursi masing-masing.
Di kantor nya arfan tepat nya di ruangannya, sang ibu datang menemui putra nya ke kantor anak nya sendiri.
Tok,,,Tok,,,Tok
Masuk!!
Ceklek suara pintu terbuka.
"Permisi tuan arfan apakah kau sedang sibuk", rose berjalan masuk ke dalam ruangan anak nya.
"Tergantung dengan apa yang kau ingin sampaikan nyonya rose", arfan tetap duduk di kursi nya dan bersandar.
Rose sangat pusing menghadapi tingkah anak nya yang sama persis dengan suami nya.
"Saya hanya ingin melihat putra saya tuan arfan", arfan berdiri dan berjalan menghampiri ibu nya..
"Aku baik-baik saja mom maafin aku jarang datang ke mansion"
"Kau selalu saja seperti itu aku ini ibu mu fan, masa kau lebih sayang dengan kerjaan mu ketimbang mommy mu"
Arfan menghampiri rose ke sofa dan duduk di samping nya.
"Hehehehe maaf mommy, lagian mommy ada daddy kan, arfan memijat pundak mommy nya"
"Kapan kamu bawa calon mantu mommy, atau mau mommy jodohkan dengan anak temen mommy"
"Maaf nyonya rose seperti nya anda harus kembali, saya sedang sibuk nyonya rose'
"Mau sampe kapan fan kamu seperti itu usia kamu juga sudah tua, dan tidak muda lagi, jika kau sakit tiba-tiba siapa yang akan merawat mu fan"
"Tenang mom lagi proses ngga semudah itu mom, tidak seperti aku memusnahkan musuh-musuh ku mom, tapi mommy tenang saja nanti aku bawa pesanan mommy"
"Hem secepat nya fan mommy sudah tidak sabar ingin menggendong cucu"
"Iya mom tenang saja, secepat nya akan ku kenal kam dengan mommy"
"Iya sudah mommy pulang dulu, inget jangan capek-capek fan, kamu juga butuh istirahat"
Rose berjalan meninggalkan ruangan anak nya, rose memutuskan tidak kembali ke mansion melainkan ke butik nya.
Saat rose sedang dalam perjalanan ingin ke butik nya, tiba-tiba dada rose kambuh, rose berhenti sejenak.
Dari arah kejauhan, zeline melihat ada wanita paruh baya sedang duduk memegang dada nya sedang kambuh, zeline menghampiri wanita tersebut.
"Nyonya kau kenapa nyonya", zeline duduk di samping wanita tersebut.
"Dada saya kambuh nak", rose tetap memegang dada nya dan berbicara gelagapan.
"Nyonya obat nyonya dimana biar saya ambilkan", wanita tersebut menunjukkan ke arah tas nya.
"Huh saya izin nyonya untuk mengambil obat ke dalam tas nyonya", zeline mengambil obat nya dan mengambil minum dari tas nya, zeline memberikan obat.
Wanita itu meminum obat nya, dia merasa sudah mulai enakan, terima kasih nak.
"Iya nyonya sama-sama, apakah nyonya sendiri, anak dan suami nyonya dimana"
"Mereka semua sibuk nak, makanya saya sendiri saja"
"Sesibuk apapun mereka tetap tidak boleh membiarkan nyonya sendirian kemana pun, nanti kejadian lagi seperti tadi"
"Sudah lah nak tidak apa, oh iya saya boleh tau nama kamu nak?"
"Tentu saja nyonya nama saya zeline nyonya", ucap nya dengan tersenyum lembut.
"Cantik sekali nama mu nak persis seperti orang nya, perkenalkan nama saya rose, kamu panggil saja saya aunty rose jangan nyonya"
"Tapi saya tidak enak nyonya, sebaiknya begini saja"
"Panggil aunty saja nak, saya lebih suka kamu manggil saya aunty nak"
"Huh baik ny- eh aunty rose, aunty mari saya antarkan ke rumah aunty, saya tidak bisa meninggalkan aunty di sini sendiri"
Zeline menyetop taksi, mereka masuk ke dalam taksi, aunty kasih tau ke supir nya alamat aunty, zeline kan nggak tau alamat aunty dengan polos nya.
Mereka berdua tiba di depan mansion milik rose, zeline dan rose turun dari taksi, zeline tercengang melihat keindahan mansion rose
Rose menyadari zeline tengah melamun, rose membuyarkan lamunan zeline, zeli ada apa nak?.
"Ah tidak ada aunty, aunty masuk lah ke dalam zeli harus pergi bekerja aunty"
"Kamu nggak masuk dulu nak", ingin sekali rose memperkenalkan zeline ke sang suami.
"Tidak usah aunty saya sudah telat bekerja", saat zeline hendak pergi, rose menahan nya ingin memberikan beberapa selembar kertas uang.
"Nak ini buat kamu", rose memberikan beberapa lembar kertas uang.
"Eh aunty tidak usah, aunty zeline ikhlas membantu aunty, sudah iya aunty zeline pamit pergi dulu"
Zeline melangkah kan kaki nya pergi dari hadapan rose, rose melihat zeline pergi, dan berkata dalam hati baik sekali hati mu nak jarang saya menemui anak yang sebaik dirimu.
Saat rose sedang asik dengan lamunan nya, sang suami datang membuyarkan lamunan nya.
"Lho mommy ngapain berdiri di situ, bukan nya tadi kamu ke kantor arfan"
"Sudah dad, seperti biasa putra mu selalu saja menolak untuk di jodohkan"
"Biarkan saja sayang cepat atau lambat dia akan membawa calon mantu untuk kita sayang"
"Sudahlah kau sama saja dengan putra mu, sama-sama keras kepala, aku masuk dulu"
"Lho sayang kamu ini apaan sih, main tinggal aja", sang suami mengikuti rose masuk ke dalam mansion nya.
Di tempat zeline bekerja, zeline baru saja tiba di restaurant dia bergegas menuju loker nya untuk mengganti pakain nya.
"Lho zel tumben kamu telat hari ini", ucap salah satu teman kerja nya.
"Hehehe iya kak vidya, tadi sebelum ke sini ada ibu-ibu butuh pertolongan, jadi aku tolongin dulu abis itu aku antar di ke rumah nya, baru aku ke sini"
"Oh begitu iya sudah kamu ganti segera ganti pakaian mu sana, pelanggan kita sungguh banyak hari ini aku sampai kualahan menghadapi nya"
"Iya kak sebentar, kakak duluan saja saya akan menyusul kakak ke depan", setelah zeline berganti seragam zeline ikut bergabung dengan vidya melayani para pelanggan nya.
"Huh hari ini hari yang sungguh melelahkan bukan zel", vidya menghampiri zeline ke dapur untuk istirahat sejenak.
"Iya kak benar, hari ini sungguh banyak pelanggan yang datang sampai kita kualahan menghadapi nya"
"Bagaimana sekolah kamu zel apa semua baik-baik saja, tanya vidya dia selalu perhatian dengan zeline", vidya sudah menganggap zeline seperti adik nya sendiri.
"Iya begitu lah kak semua nya baik-baik saja, sebentar lagi juga aku akan menghadapi ujian akhir"
"Kamu tidak lanjut kuliah zel, atau mau terus kerja saja di sini"
"Aku ingin sekali kuliah kak, tapi biaya nya cukup mahal, aku rasa aku tidak akan mampu"
"Kamu yang sabar zel pasti semua nya akan ada jalan nya, kamu banyak berdoa, kalau memang sudah di takdirkan untuk kuliah, pasti kamu akan kuliah"
"Iya kak amin, mudah-mudahan semua nya berjalan dengan baik kak, sudah ayo kita lanjut kerja saja, nanti kita kena marah sama bos"
"Iya ayo zel", zeline dan vidya melanjutkan pekerjaan nya.
Hingga tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11:00 malam, zeline dan yang lain nya membersihkan semua nya agar bisa kembali ke tempat peristirahatan mereka masing-masing.
Setelah selesai zeline mengganti seragam nya dengan pakaian sebelum nya.
"Zel ayo kita pulang, aku sudah tidak sabar ingin merebahkan tubuh ku di atas ranjang, pasti sangat nyaman apalagi hari sungguh melelahkan"
"Iya ayo kak, aku juga sudah merasa lelah", zeline membawa tas ransel nya bergegas keluar restaurant, zeline dan vidya memilih jalan kaki saja, zeline dan vidya sudah biasa berjalan kaki karena jarak tempat kerja dan tempat tinggal nya tidak terlalu jauh.
Zeline tiba di kontrakan nya, zeline bergegas mengambil handuk nya dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi, zeline membersihkan tubuh nya yang terasa sudah sangat lengket bagi nya.
Setelah selesai zeline masuk ke dalam kamar nya dan memeriksa buku tugas nya melihat apakah ada tugas yang belum terselesaikan.
"Huh untung tidak ada tugas, aku bisa langsung istirahat, perut aku juga kenyang sekali akibat kak widya memberi aku banyak sekali makanan, iya sudah lah aku tidur saja aku sungguh lelah sekali hari ini" gumam zeline.
Zeline naik ke atas ranjang yang tidak terlalu besar, tapi cukup untuk diri nya beristirahat, zeline merebahkan tubuh nya di atas ranjang.
"Hah ini nyaman sekali, hoammmmm mata ku sudah tidak bisa terbuka lagi sudahlah aku tidur saja"
Zeline tertidur pulas menjelajahi dunia mimpi nya.
Di SMA HARAPAN BANGSA tepat pukul 07:25 zeline sudah tiba di sekolah seperti biasa nya, zeline dan sahabat nya masuk ke dalam kelas.
"Zel kamu ikut kan lomba hari ini kamu ikut kan?", nevarine sangat berharap zeline ikut.
"Eum iya iya aku ikut", zeline mengikuti permintaan sahabat nya agar nevarine tidak sedih.
"Iya sudah abis ini kita kasih tau ke mark iya kalau kamu ikut"
"Iya sahabatku yang paling cantik, sudah-sudah guru sudah datang itu kita diam sebelum di marahin"
Di ruangan arfan tepat nya di perusahaan J crop, arfan duduk termenung memikir kan gadis yang menyelamatkan nya.
Tok,,,Tok,,,Tok
Permisi tuan!!
Hem masuk lah jawab arfan tidak lupa wajah datar nya.
Alex membuka pintu dan berjalan menghampiri bos nta.
"Tuan, tuan ada kunjungan ke sekolah hari ini tuan", alex memberitahu jadwal arfan.
"Hem baik, ayo kita kesana, arfan beranjak dari kursi kebanggan nya, dan berjalan keluar dari ruangan nya, di ikuti oleh alex yang berada tepat di belakang nya.
Sesampai nya di SMA harapan bangsa arfan berjalan menuju ruangan yayasan berkumpul dengan yang lain nya.
Di dalam kelas zeline melihat sahabat nya yang sudah tidak sabaran.
"Ya ampun nev kamu sungguh tidak sabaran huhuhu"
"Hehehe maaf zeline aku sangat tidak sabar, dan aku juga tidak sabaran mendengarkan kamu bernyanyi zel"
Mark datang menghampiri zeline dan nevarine di dalam kelas, "kalian sudah siap"
"Sudah mark", jawab nevarine dengan semangat, zeline hanya menggeleng-gelengkan kepala nya melihat tingkah sahabat nya itu.
"Iya sudah ayo sekarang kalian ke ruang kostum mengganti pakaian kalian"
Zeline dan nevarine bergegas menuju ruang kostum, dan mengganti pakain nya dengan dress yang sudah di sediakan.
Di tempat arfan, setelah arfan dan yang lain selesai membicarakan beberapa hal yang penting, arfan dan asisten nya sudah berada di aula pentas seni.
Terlihat di sana sudah banyak murid yang menampilkan bakat nya seperti bernyanyi dan membaca puisi, dan juga berbagai bakat yang lain nya.
Kini tiba giliran zeline menampilkan bakat nya bernyanyi, zeline memakai dress panjang dengan lengan panjang, dan menampilkan aura yang lembut dan juga cantik, membuat semua orang terpesona melihat kecantikan, terutama saat ini sepasang mata tajam melihat ke arah nya tanpa zeline sadari, zeline terlihat sedikit gugup.
Zeline menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Oceans & Engines lagu dari Niki.
Zeline mulai memetik senar gitar nya dan menyanyikan lagu nya.
Saturday sunset
We're lying on my bed with five hours to go
Fingers entwined and so were our minds
Cryin', "I don't want you to go"
You wiped away your tears
But not fears under the still and clear indigo
You said, "Baby, don't cry, we'll be fine
You're the one thing I swear I can't outgrow"
My mother said the younger me was a pretending prodigy
Well, nothing then, much has changed
'Cause while you're wolfin' down liquor
My soul, it gets sicker
But I'm stickin' to the screenplay
Gotta say I'm okay, but answer this, babe
How is it now that somehow you're a strangеr?
You were mine just yеsterday
I pray the block in my airway dissipates
And instead deters your airplane's way
But heaven denied
Destiny decried
Something beautiful died
Too soon
But I'm letting go
I'm givin' up the ghost
But don't get me wrong
I'll always love you, that's why
I wrote you this very last song
I guess this is where we say goodbye
I know I'll be alright
Someday I'll be fine
But just not tonight (ooh)
Plungin' into all kinds of diversions
Like blush wine and sonorous soirées
But even with gin and surgin' adrenaline
I see you're all that can intoxicate
Oceans and engines
You're skilled at infringin' on great love affairs
'Cause now my heart's home
All I've known is long gone and ten thousand miles away
And I'm not okay
But I'm letting go
I'm giving up the ghost
But don't get me wrong
I'll always love you, that's why
I wrote you this very last song
I guess this is where we say goodbye
I know I'll be alright
But just not
Tonight was the first time I stared into seas
Of beguiling sepia two years ago
And the first time I learned real world superpowers
lived in three words
They revitalize my fraying bones, oh
Now what do you do when your pillar crumbled down
You've lost all solid ground
Both dreams and demons drowned
And this void's all you've found
And doubts light it aglow?
I have so many questions
But I'm pouring them into the ocean
And I'm starting up my engine
And I'm letting go
I'm givin' up your ghost
It's come to a close
I marked the end with this last song I wrote
I'm letting go
This is the last falsetto
I'll ever sing to you
My great lost love
Semua orang bertepuk tangan terpukau dengan penampilan zeline, arfan tidak menyangka bahwa zeline memeliki suara yang sangat bagus dan lembut, arfan semakin bersemangat untuk mendapatkan zeline sebagai kekasih nya sekaligus calon istri nya.
Zeline suara kamu bagus banget sumpah, mark mark menghampiri zeline.
"Hehehe iya mark thanks, ucap zeline malu-malu, dari arah kejauhan sahabat nya nevarine berteriak memanggil zeline.
'Zeline!!!!, nevarine berlari kecil mendekat ke arah zeline.
"Nev kita di sekolah loh bukan di hutan, kamu kebiasaan banget entar di marahin kita, zeline menegur sahabat nya itu.
"Hehehe maaf zeline, btw tadi penampilan kamu bagus banget, aku jadi iri dengan suara kamu"
"Sudah-sudah ayo kita ke toilet, aku sudah tidak tahan bisik zeline kepada sahabat nya"
"Ah ayo aku juga ingin sedaritadi ke toilet, tapi aku tahan"
Zeline dan nevarine pergi ke toilet, sesampai nya di toilet zeline dan nevarine masuk ke dalam kamar kecil,
Saat mereka berdua masih di dalam kamar kecil, zeline dan nevarine tidak sengaja mendengar suara rumi dan sahabat nya.
"Eh gimana tadi malam" tanya rumi kepada elsa.
"Biasa daddy aku selalu bermain dengan nikmat, puas banget sumpah", rumi dan elsa keluar dari toilet setelah selesai merapikan riasan nya.
Zeline dan nevarine serentak keluar dari kamar kecil, dan merapikan rambut nya.
Mereka saling bertatap mata, zel kamu denger nggak tadi.
"Dengar nggak nev?, jadi si elsa jadi baby sugar, aku kira dia anak pengusaha"
"Iya sama zel, lihat aja gaya nya hedon banget, siapa sangka dia punya daddy sugar"
"Sudah-sudah jangan di terusin ayo kita bergabung dengan yang lain"
Zeline dan nevarine berjalan keluar dari toilet, nevarine tanpa sengaja melihat siswa yang sedang berkerumunan.
"Zel ada apa tuh kita lihat yuk", nevarine menarik tangan sahabat nya itu.
"Eh ini ada apa tanya nevarine", kepada salah satu siswa.
"Oh itu anak yang punya sekolah ini lho ganteng banget.
"Hah mana coba lihat, aku kepo banget seganteng apa orang nya", nevarine dan zeline melihat ke arah arfan.
"Zel...zel lihat itu OMG ganteng banget, huh aura nya juga dingin banget"
Zeline melihat ke arah yang di katakan sahabat nya itu.
"Lho kayak pernah lihat tapi dimana" iya ucap zeline dalam hati, zeline terus memikirkan dimana dia bertemu dengan arfan, sampai-sampai dia tidak mendengar diri nya telah terpanggil.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!