Hiburan malam minggu yang sangat di senangi oleh para pemuda, bukan hanya kalangan pemuda saja yang sangat menggilai hiburan dangdut karena ada biduan sexy yang siap menggoyang panggung, para pria tua yang memiliki banyak uang tak mau ketinggalan juga untuk datang. Andini adalah biduan yang sangat menjadi idola di setiap acara yang sedang berlangsung, hanya melihat sekali lewat saja sudah membuat para pria menyala, setiap malam orang orang berduit akan berlomba lomba untuk mendapatkan tubuh nya yang sangat molek, namun Andini bisa di bilang pilih pilih dan hanya memberikan harapan palsu saja karena dia mencari tawaran yang sangat besar bila mau bermalam.
Sebenar nya untuk hal seperti itu sudah menjadi hal wajar karena para biduan kampung memang mencari seseran dari sana, bagi yang cantik maka akan sangat laris sekali. bahkan pulang pun sudah membawa uang puluhan juta, bagi mereka bayaran panggung tidak lah seberapa di harapkan, toh mereka menyanyi juga tidak bagus karena suara nya yang pecah karena di pakai bergoyang kesana kemari. asal kan punya baju sexy dan bokong yang sangat menggoda mata, maka sudah pasti para pria begitu klepek klepek, biduan dalam grup nya Andini ada lima orang dan semua nya cantik, walau Andini lah yang paling menonjol kecantikan nya di antara semua.
Para teman teman Andini begitu iri karena gadis itu punya banyak gadun yang kaya dari kalangan muda hingga yang tua, mereka pasti akan sangat kecanduan dengan apem nya Andini, toh sebenar nya biduan ini hanya untuk topeng saja karena pekerjaan asli adalah jual diri. namun yang ini udah agak tinggi level nya karena mereka tidak berdiri di tepi jalan untuk memanggil para pejantan, justru yang jantan lah yang datang untuk menawarkan harga yang sangat tinggi. Andini paling murah mengambil harga tiga puluh juta dalam satu malam, maka nya rumah gadis ini sangat besar dan punya mobil mewah.
Harta benda nya sangat banyak karena dia memang sudah jadi biduan sejak umur tujuh belas tahun, sekarang saja usia nya dua puluh tiga tahun. selama enam tahun dia menjadi biduan dangdut dan semua nya bisa ia beli, adik nya kuliah di kota dia juga yang membiayai, besar tanggungan Andini karena ada dua adik nya yang masih butuh biaya besar. Ibu Andini sudah lama tidak bekerja karena lumpuh akibat jatuh dari kamar mandi, saat kejadian itu Andini berusia tujuh belas tahun dan dia harus pontang panting cari uang, dua bulan kemudian baru mendapat tawaran untuk jadi biduan karena paras nya yang cantik jelita.
"Dua puluh ribu." Andini menatap bayaran nya saat baru pertama kali jadi biduan.
Pemilik organ mengajak dia karena Andini bermodal kan cantik saja, suara nya sama sekali tak ada bagus bagus nya, selama dua tahun Andini menekuni jadi biduan dengan harga yang sangat murah, itu pun dia kerja dari jam delapan malam sampai jam lima pagi. menahan kantuk dan juga lelah karena dia bergoyang heboh untuk menghibur, saat itu Yogi adik nya baru berusia enam belas tahun dan adik perempuan nya berusia sebelas tahun. semua butuh biaya yang sangat besar karena kedua nya sedang sekolah, sebenar nya Andini juga sekolah dan hampir lulus hanya tinggal menghitung bulan saja, namun karena pekerjaan nya maka dia berhenti begitu saja.
Bu Semah butuh obat agar dia tetap hidup, maka Andini begitu giat dalam bekerja karena dia lah tulang punggung keluarga nya, Ayah nya sudah lama meninggal karena sakit diabetes yang menggerogoti tubuh nya. murni hanya Andini saja yang bekerja mencari uang, kadang Sasa juga mencari kayu bakar bila sudah pulang sekolah, sebisa mungkin membantu Andini yanh pontang panting mencari uang, adik nya laki laki yang bernama Yogi sangat lah kurang ajar karena tak pernah mendengarkan apa yang Andini katakan.
Andini harus kehilangan keperawanan gara gara ulah Yogi yang sedang mabuk dan dia memperkosa nya, Andini sudah berusaha melawan sang adik yang dalam pengaruh setan, nyata kekuatan Yogi begitu kuat sehingga Andini hanya bisa menangis di bawah hentakan Yogi yang sangat durjana.
"Sssshh aaaah, aaaaahhh." Yogi begitu puas sekali menikmati permainan.
Bukan hanya mabuk saja yang Yogi lakukan, dia juga memakai barang haram sehingga berapa pun uang yang Andini dapatkan selalu habis. setelah Yogi pergi meninggalkan diri nya, Andini menangis meratapi nasib nya yang begitu buruk.
"Huhuhuuuuu, Kenapa aku harus menderita begini?" isak Andini.
Walau pun tubuh bagian bawah terasa perih karena Yogi sudah merusak perawan nya Andini, namun gadis ini tetap memaksakan kerja dan segera merias diri agar tidak terlambat, memakai jaket agar baju sexy nya tidak terlihat oleh orang orang.
"Kenapa kamu murung? ayo dong goyangan nya, Cantik." ajak juragan Mus.
"Mau goyang di atas ranjang saja tidak?" bisik Andini yang sudah patah hati karena PW nya rusak gara gara Yogi.
Juragan Mus agak kaget karena gadis yang sedang ranum ranum nya ini malah menantang sehingga membuat jiwa nya bangkit, apa lagi memang Juragan Mus sudah agak lama naksir biduan muda ini.
"Beneran nih? kamu jangan bohongi saya ya." juragan Mus sudah tertarik.
"Mau sekarang? ayo, asal bayaran nya cocok." ajak Andini.
"Gampang kalau soal bayaran, kamu masih perawan kan?" tanya Juragan Mus.
"Sudah tidak, baru saja perawan ku hilang." jujur Andini.
Juragan Mus agak kecewa karena kembang cantik ini sudah tidak lagi, namun dia masih penasaran dengan rasa nya, maka dia segera membawa Andini yang sudah selesai dengan pekerjaan, dari pada menyewa hotel lebih baik dia membawa Andini kesalah satu rumah nya yang masih kosong.
"Siapa yang mengambil perawan kamu?" tanya Juragan Mus.
"Yogi." jawab Andini pelan.
"Hah? bagai mana bisa kalian melakukan itu!" kaget Juragan Mus.
"Dia memperkosa ku, Juragan." Andini menangis sambil menunjukan bekas cakaran Yogi.
"Kurang ajar bocah itu!" Juragan kesal sekali karena sudah ada yang mendahului nya.
Sampai lah mereka di rumah yang lumayan besar, Juragan mengajak Andini turun dari mobil dan masuk kedalam rumah untuk melakukan aksi nya, bahkan tanpa basa basi pria ini langsung membuka kaki gadis ini lebar, di periksa bagian intim yang terlihat ping kemerahan karena sisa rudal Yogi tadi sungguh masih terasa.
"Eeem manis nya." Juragan menjilat karena penasaran dengan warna nya merah.
Sesungguh nya Andini malu di buat seperti ini, namun karena rasa amarah karena ulah sang adik, membuat dia gelap mata dan memilih untuk mengambil jalan ini.
Luluh lantak rasa nya tubuh Andini karena harus melayani Juragan Mus semalaman, sial nya pria itu begitu kuat walau pun sudah berumur tua sehingga Andini sangat kewalahan menghadapi nafsu nya. apa lagi Andini masih sangat awam soal sex yang bisa di bilang ini adalah yang kedua untuk nya setelah di rudal paksa oleh adik nya, sekarang hanya tinggal sisa sisa keringat dan air mata di tubuh Andini. gadis malang yang sebenar nya tidak mau jual diri ini terpaksa melakukan nya akibat patah hati yang sangat besar karena PW nya harus hilang akibat ulah sang adik yang dalam pengaruh minuman keras.
Di rudal Yogi dia sama sekali tidak dapat uang, yang ia dapat hanya kekejaman saja dan air mata, beda dengan dengan Juragan Mus yang langsung memberikan Andini uang sepuluh juta banyak nya. bagi Juragan Mus itu tidak lah seberapa, lagi pula di sangat puas bermain di tubuh muda yang sangat segar dan nikmat walau pun Adini sudah tidak PW, namun jepitan masih sangat rekat sehingga membuat tamu yang menyewa sangat puas. Andini pulang sambil membawa uang sepuluh juta, masuk kedalam kamar untuk merebahkan diri dan meratap akan nasib nya yang sangat sial, di pandang lagi uang sepuluh juta yang baru kali ini dia tahu bentuk nya.
Andini tidak mau larut terlalu lama dalam kesedihan nya karena masih banyak pekerjaan yang harus ia lakukan, membeli obat untuk sang Ibu dan memasak juga untuk Sasa adik nya yang sebenar nya tidak seberapa rewel bila makan. namun karena uang sudah di tangan, maka Andini mengambil tas belanja dan pergi kepasar untuk mencari sayur dan sekalian nanti mampir di toko obat membelikan Ibu nya obat, masalah Yogi dia enggan untuk mengurus nya karena bocah laki laki itu tahu nya hanya mabuk dan hura hura dengan para teman nya di kampung sebelah yang memang di kenal banyak bocah nakal.
Padahal sebenar nya Yogi itu bisa membantu Andini untuk mencari sesuap nasi untuk keluarga, karena dia adalah pria yang bisa untuk di jadikan sandaran sebetul nya. ini malah Andini yang harus kerja keras mencari uang, mana sekarang dia mulai tersesat akibat ulah Yogi juga, andai kan Yogi tidak memperkosa nya saat itu. Andini tak akan mau menggoda pria hidung belang yang banyak uang, kini dia sudah mulai nyaman dengan uang yang di dapat karena manggung sebentar dan kemudian kerja di ranjang, lalu dengan mudah dapat uang banyak sehingga dia tak perlu menunggu uang saweran yang harus di bagi itu.
"Minta ikan pari nya satu kilo saja, Pak." ujar Andini saat di pasar.
"Cantik nya, ya allah." pedang pria bergumam karena melihat Andini.
Namun penjual ikan bukan lah target nya Andini karena uang mereka tidak banyak, lebih baik menggoda para juragan yang uang nya banyak sehingga bayaran yang dia terima juga lumayan banyak untuk ukuran gadis seperti dia.
"Itu kan anak nya Bu Semah, kasihan ya lihat dia banting tulang kerja menghidupi keluarga nya." bisik Tante batak.
"Ya mau gimana lagi lah? si Yogi itu pemalas dan hanya suka mabuk saja." jawab Tante lain.
"Itu lah yang membuat ku kasihan, padahal Yogi itu bisa kerja jadi kuli atau kerja lain." ujar Tante batak.
Mereka asik berbisik karena kasihan melihat Andini yang memang tulang punggung keluarga, selain cantik dia juga murah senyum walau Andini jarang bersuara karena dia malu mau bertutur sala dengan orang orang pasar kebanyakan adalah Tante tante yang suara nya garang.
Setelah semua nya sudah di beli, Andini pulang dengan tubuh yang lelah sekali karena belanjaan nya cukup banyak sehingga agak susah membawa nya, karena Andini belanja banyak maka para tetangga jadi heran melihat nya. karena biasa nya Andini hanya belanja satu kantong kecil dan isi nya sayur semua, sebab sayur lah makanan yang paling murah di sini.
"Tumben kamu belanja banyak kamu, An?" tegur Meli.
"Dapat sedikit rezeki, Bu." Andini menjawab sopan.
"Rezeki dari mana? Yogi mencuri atau kamu jual diri." ketus Meli istri muda nya Juragan Mus.
Deg.
Jantung Andini seakan mau lepas karena ucapan Meli tepat sasaran, dia sudah takut kalau Meli sampai tahu bahwa tadi malam dia sudah bercinta dengan Juragan Mus yang memang terkenal suka daun muda, Meli saja istri keempat nya.
"Tidak semua orang itu suka jual diri kayak kamu, Mel!" Reni membela Andini.
"Ya kan dia bisa jawab tidak, ngapain juga kamu marah." rutuk Meli.
"Sudah lah, An! tidak usah kau dengar ucapan istri muda sialan ini." Reni menyuruh Andini masuk.
Meli kesal sekali karena Reni selalu ikut campur dalam masalah nya, niat hati ingin mengusik Andini jadi gagal total karena ada Reni yang mencegah nya. Meli memang cukup iri pada Andini yang sangat cantik, dia tak bisa secantik tetangga nya ini.
Sementara itu Andini yang begitu gemetar karena ucapan Meli tepat sasaran sedang berusaha menenangkan diri, dia tak boleh lemah dan gampang takut karena nanti bisa ketahuan bahwa dia memang jual diri kepada para pria yang haus sex.
"Ibu, ayo minum obat." Andini membawa obat untuk Ibu nya.
"Kalau tidak ada uang nya, tak usah lah beli obat untuk Ibu." cegah Bu Semah.
"Ada kok, Andini dapat sedikit rezeki." dusta Andini.
Bu Semah menerima obat yang Andini berikan kepada nya, orang tua ini hanya bisa terbaring karena bagian tubuh bawah nya sudah tidak berfungsi sama sekali, dia murni beban nya Andini. namun masih mending Bu Semah karena dia memang sakit sehingga tidak bisa mau berbuat apa apa, beda dengan Yogi yang tubuh nya masih segar dan kuat tapi sama sekali tidak mau bekerja membantu Kakak nya yang kesusahan mencari uang.
"Maafkan Ibu ya karena sudah menyusahkan mu, Nak." Bu Semah tak kuasa melihat putri nya sengsara.
"Aku tidak susah kok, dulu Ibu juga membesarkan ku dengan susah payah." jawab Andini tersenyum.
"Semoga allah memberikan kamu rezeki yang banyak dan kamu selalu sehat, yang kuat ya." Bu Semah mengusap kepala Andini.
Andini berbaring di pangkuan Ibu nya menikmati elusan dari tangan yang sangat pucat karena jarang kena matahari, Bu Semah hanya diam di atas kasur, andai mereka punya kursi roda maka bisa dia mau kemana mana, namun Andini tidak punya uang untuk membelikan Ibu nya barang seperti itu.
Semakin hari Andini semakin banyak menerima tawaran dari orang orang yang mulai tahu bhawa dia bisa di beli, saat itu rombongan nya juga tahu bahwa Andini jual diri untuk memenuhi segala macam kebutuhan rumah nya, lagi pula hanya Andini lah tulang punggung keluarga itu. tanggungan gadis berusia tujuh belas tahun ini sangat besar karena ada Ibu yang harus ia rawat dan ada adik juga yang harus ia sekolahkan, semua nya butuh biaya yang tidak sedikit, belum lagi Yogi yang suka hura hura mabok kesana kamari bagai kan orang kaya raya, padahal Andini mencari uang sampai begitu susah dan bisa do bilang kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki.
"Kenapa kamu, An?" Siska mendekati nya ketika acara sudah selesai.
"Ah tidak, aku hanya lelah saja." elak Andini.
"Jujur saja kamu kenapa, tadi Juragan sapi itu mengajak mu tapi kau tolak! dari tadi aku juga melihat mu seperti kesakitan, ada apa dengan mu?" desak Siksa.
Semakin di tanya maka semakin berderai lah air mata nya Andini, Siksa memang yang paling baik dan juga paling dekat dengan nya, keluh kesah Andini banyak ia tampung dan tak pernah ia ceritakan pada siapa pun lagi. bagai mana susah nya Andini dia juga tahu, umur mereka hanya beda tiga tahun karena sekarang Siksa berusia dua puluh tahunan dan dia juga menjual diri demi uang yang banyak.
"Yogi, Mbak...."
Andini belum banyak membuka mulut tapi sudah menangis pilu membuat Siska agak kaget, pasti permasalahan keluarga karena Andini sudah menyebut nama adik nya, pemuda satu itu memang sangat kurang ajar karena tak pernah membantu Kakak nya cari uang untuk keluarga. tahu nya hanya menghabiskan uang saja, tanpa melihat bagai mana Andini mendapatkan uang itu, Siksa juga tahu kalau Yogi sudah memperkosa Kakak nya, dia sangat marah namun tidak bisa mau berbuat banyak untuk menolong Andini yang malang ini.
"Pelan pelan saja, kenapa dengan anak itu lagi? apa dia memperkosa mu lagi." Siksa agak gemetar karena takut mendengar fakta itu.
"Kali ini bukan cuma dia, bahkan Yogi menjual ku pada teman teman nya dan dia mendapatkan uang dari lima pemuda yang memperkosa ku." isak Andini.
"Ya allah, Ya allah!" Siksa memeluk Andini erat karena dia ikut ngilu mendengar nya.
Satu saja kadang sudah bisa membuat mereka sangat kewalahan karena pria membeli itu selalu ugal ugalan bila memakai mereka, lah ini sampai lima dan pantas saja sejak tadi Siksa melihat jalan nya Andini yang tertatih tatih karena mungkin saja menahan rasa sakit pada apem nya.
"Kenapa Yogi begitu kurang ajar padaku? Huhuuuuu..
Andini menangis dalam pelukan nya Siksa karena hanya Siksa yang tahu perasaan nya, bahkan Siska juga menangis sangking sakit hati nya mendengar kelakuan Yogi yang sangat durjana.
"Aku jual diri karena ulah dia juga, namun setelah itu dia mengambil uang yang ku dapat! bahkan sekarang dia menjual ku pada teman teman nya, mereka juga menyiksa ku." adu Andini.
"Yang kuat, Mbak yakin kamu kuat." Siska mengusap air mata nya Andini.
"Sakit, Mbak! punya ku sakit sekali rasa nya karena mereka memasukan tangan juga." lirih Andini.
Pasti sekarang lobang milik Andini sudah tak berbentuk lagi karena di hajar oleh lima pemuda yang sangat kurang ajar itu, orang orang paling akan kecewa bila membeli nya mahal namun ternyata sama sekali tidak menjepit dan hanya seperti terowongan casa blangka yang sangat besar menganga, yang ada saat terong masuk akan langsung longgar tak ada jepitan.
"Nanti aku mau menemui dukun andalan ku, kalau kamu mau ayo kita pergi." ajak Siska.
"Dukun? apa mereka membuat penglaris." tanya Andini.
Siksa mengangguk dan mengajak Andini untuk segera pergi dari sini, dia pergi menggunakan motor milik Siska dan segera meluncur kerumah dukun andalan nya karena dukun itu yang selama ini membuat Siska terus laris walau wajah nya tidak cantik. bagi yang melihat Siska akan sangat cantik, tapi itu hanya untuk pria saja karena bila wanita yang melihat maka akan biasa saja kelihatan nya.
"Kok seram gini, Mbak?" Andini agak takut sekarang.
"Nama nya juga rumah dukun, pasti seram lah." sahut Siska.
Andini di tarik oleh Siska masuk kedalam rumah untuk menemui sang dukun, mereka duduk dulu untuk antri karena banyak sekali pengunjung main kesini untuk minta pegangan atau pun barang lain dari Mbah Karso. dukun yang terkondang bisa melakukan apa saja, bahkan orang mandul juga bisa ia sembuhkan.
Setelah menunggu sekitar satu jam baru lah tiba giliran nya Siska dan Andini, mereka masuk dan Siska langsung salaman di susul kemudain dengan Andini yang manut saja apa yang Siska lakukan. Mbah Karso tersenyum karena ada pelanggan baru yang Siska ajak, berarti tambah pula pemasukan nya di sini.
"Aku pakai yang baru lah, Mbah." ujar Siska.
"Boleh, pakai yang paling utama juga boleh." tawar Mbah Karso.
"Berat sekali syarat nya yang pertama itu, aku rasa nya tidak kuat." tolak Siska.
"Kalau kamu mau enggak?" Mbah Karso bertanya pada Andini.
"Ya sampean jelaskan dulu lah, Mbah! masa langsung di tawar mau saja." rutuk Siska.
Mbah Karso tertawa kecil karena dia orang nya memang cukup humoris sekali, tak ada kesan galak atau jahat karena dia memang sudah bawaan dari lahir hanya salah profesi saja, sebenar nya dia lebih pantas bila jadi pelawak.
"Yang utama adalah susuk genderuwo, susuk ini sangat bagus karena membuat yang memakai bisa selalu perawan. bukan hanya sangat sempit, tapi juga mengeluarkan darah sehingga kau bisa menawarkan harga mahal pada pembeli mu." jelas Mbah Karso.
"Nah itu bagus, kenapa Mbak tidak mau?" Andini bertanya pada Siska.
"Dengarkan dia sampai habis." suruh Siska.
"Pelet ini memang jarang yang memakai nya walau sangat bagus, karena orang orang tidak sanggup dengan syarat yang harus di lakukan." ucap Mbah Karso.
"Apa syarat nya, Mbah?" Andini sangat penasaran sekarang.
Asap rokok Mbah Karso memenuhi ruangan bercampur dengan asap kemenyan yang bau nya ada wangi dan ada amis juga, bagi orang orang yang tidak biasa maka akan sanggat mengganggu.
"Orang yang memakai susuk ini, setiap malam selasa kliwon maka harus siap di setubuhi dengan genderuwo karena genderuwo itu lah yang membuat nya tetap perawan, dan setiao tahu nya juga harus menumbalkan nyawa." jelas Mbah Karso.
Pantas saja Siska tak sanggup menerima nya, karena syarat nya sangat lah berat dan begitu beresiko, mungkin bersetubuh dengan genderuwo tak begitu masalah, soal tumbal yang sangat berat.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!