NovelToon NovelToon

KESEDERHANAANMU LAH YANG MEMBUATKU JATUH CINTA

BAB 1

Raut bahagia sangat terlihat jelas di wajahnya,senyum hangat yang menghiasi wajah setiap saat, dan matanya berbinar setiap waktu. Itu terlihat jelas di wajah wanita itu.

Kebahagiaan bagi kedua pasangan yang mengikat janji dan mengumumkan ke semua orang bahwa mereka akan bersama-sama dan menghadapi berbagai rintangan yang menerpa.

Senyum di kedua pengantin itu sangat menghangatkan hati bagi para tamu yang menjadi saksi mereka mengikat hubungan.

Tak ada yang tak menangis ketika melihat mereka tersenyum seperti itu, lebih tepatnya mereka menangis terharu.

Terutama bagi kedua orang tua mempelai wanita dan laki-laki,janji suci ini seperti mengantarkan anaknya ke gerbang kehidupan baru.

Kehidupan yang akan dihadapi anaknya setelah membangun sebuah keluarga.

Acara pernikahan yang penuh haru bagi kedua mempelai itu hingga pesta malam pernikahan tiba.

Tanpa disadari kedua pengantin, bahwa ada yang patah hati ketika melihat mereka mengikat janji.

Orang itu ingin sekali menggagalkan acara pernikahan ini,untuk kesehatan hatinya. Namun orang itu masih memiliki kewarasan untuk tidak melakukan itu.

Jika kemungkinan itu terjadi,dia akan berhasil dalam menggagalkannya. Namun juga malu karena wajahnya akan terpampang di media nanti.

Mengingat pekerjaannya yang akhir-akhir ini tersorot kamera,membuat ia mengurungkan niatnya itu.

Hal yang sangat konyol namun dirinya ingin melakukan itu.

Itulah yang dialami Derandra saat ini,ia ditinggal nikah oleh wanitanya dengan sahabatnya sendiri. Lebih tepatnya wanita yang menjadi pasangan sahabatnya itu.

Salah memang jika menyukai wanita itu,apalagi dia menyukai wanita itu ketika sudah menjadi pasangan sahabatnya.

Dia ingin mengambil alih peran sahabatnya itu,tapi itu bukanlah jati dirinya.

Dia tidak akan mempermalukan diri sendiri dihadapan semua orang.

Dia akan menjadi lelaki yang gentle saat ini dan memberikan selamat pada kedua pengantin itu di pelaminan.

“Ma kita beri selamat sekarang aja yuk,mumpung tamu undangan lain lagi pada makan”ajak Derandra pada ibunya.

“Yuk,papa kamu juga sudah meneror mama daritadi”jawab mama Derandra.

Derandra datang kesini bersama ibunya, orang yang menjadi pasangannya. Ia tidak mempunyai pasangan lain selain ibunya.

Mengajak ibunya untuk keluar bersama dengannya adalah hal yang sulit untuk dilakukannya, karena suami ibunya itu sangatlah pelit ketika sudah berhubungan dengan pasangannya.

Mereka berdua pun mengantri seperti orang lain untuk memberikan selamat pada kedua pengantin itu.

Semakin dekat dengan pengantin itu,semakin dekat juga dirinya menahan patah hatinya.

Ia ingin sekali menangis sekarang,namun sangat tidak etis jika dirinya menangis di depan pengantin itu dan juga ibunya.

Apalagi disini ada teman-temannya yang datang,mereka akan mengejeknya sampai ketika dirinya punya cucu.

Teman-temannya itu sangatlah menyebalkan.

Apalagi mereka juga mengetahui bahwa dia menyukai pasangan sahabatnya itu. Ledekan dan kejahilan adalah makanan setiap hari ketika mereka bertemu.

“Regi selamat menempuh hidup baru ya nak. Semoga keluarganya sakinah mawadah warahmah sampai tua nanti”ucap Firanda pada pengantin laki-laki. “Doakan anak Tante segera menyusul seperti kamu”bisiknya.

“Aamiin,terima kasih Tante sudah menyempatkan waktunya untuk datang kemari. Dan tentu saya akan mendoakan Andra segera menyusul”jawab pengantin laki-laki yang bernama Regi dengan terkekeh.

Derandra yang dibelakang mamanya hanya berdecak kesal. “Andaikan mama tahu kalau pengantin perempuannya itu adalah jodohku yang sudah tertikung duluan”batin Derandra.

Sekarang giliran dirinya yang akan memberikan selamat pada pengantin laki-lakinya. “Selamat ya bro semoga jadi keluarga sakinah mawadah warahmah sampek tua nanti”ucap Derandra dengan setengah hati sambil memeluk sahabatnya itu.

“Makasih ya udah nyempetin waktu buat datang Ndra dan juga doanya. Semoga Lo cepet nyusul tentunya”jawab Regi membalas pelukan Derandra.

Derandra melepaskan pelukannya dan berbincang kecil sembari menunggu ibunya selesai berbicara dengan pengantin wanitanya.

Ada hal yang membuatnya sakit sekaligus bangga terhadap dirinya saat ini.

Hal pertama yaitu sakit, karena melihat wanita itu bersanding dengan sahabatnya di pelaminan.

Hal kedua yaitu bangga, karena bisa mendekatkan wanita itu pada keluarganya. Hal yang tak akan pernah terpikirkan oleh orang lain.

Dia berharap dengan kedekatan bersama keluarganya,wanita itu akan membelokkan hatinya pada dirinya. Meskipun itu hanya angan-angannya semata.

Sekarang gilirannya untuk memberikan selamat pada pengantin wanita.

Rasa sakit kembali mendera hatinya, rasanya Derandra ingin sekali menangis sekarang.

“Selamat ya atas pernikahannya. Semoga pernikahan kalian membawa kebahagiaan nantinya”ucap Derandra dengan tatapan mata berkaca.

Ingin sekali ia berdoa agar pernikahan mereka hancur saja saat ini.

Namun itu bukanlah hal baik untuk diucapkan dari mulutnya,pemikirannya saat ini sudah rusak. Dia akan mandi kembang tujuh rupa setelah pulang dari sini.

“Terima kasih untuk do’anya dan juga terima kasih sudah datang”jawab wanita itu dengan suara lembutnya.

Suara lembut yang membuatnya jatuh cinta pada wanita yang bernama Tamara.

Derandra menganggukkan kepalanya pelan dan melanjutkan jalannya untuk memberikan selamat pada keluarga salah satu pengantin itu.

Setelah itu mereka langsung menuju tempat parkiran dan pulang ke rumah.

Memasuki mobil yang dikendarainya dan mendengar suara dering telepon dari ponsel mamanya.

Dia tahu bahwa orang yang menelpon mamanya itu adalah orang yang meneror mereka ketika di dalam.

Orang itu adalah papanya,suami dari Firanda mamanya.

Kedua pasangan ini selalu bucin setiap saat,hingga dirinya jengah ketika melihat kemesraan mereka yang tak tau tempat.

Sepanjang perjalanan mamanya tidak berhenti memuji kecantikan Tamara. Bisa dibilang Tamara adalah menantu idamannya.

Andaikan Tamara belum memiliki pasangan,dia pasti akan menjodohkannya pada Derandra.

Namun sekali lagi itu hanyalah kata andai yang tak terwujud.

Derandra juga berharap seperti itu,namun mengingat mereka bertemu ketika sahabatnya Regi memperkenalkan kekasihnya itu.

Pupus sudah harapannya untuk memiliki wanita itu.

Mungkin dirinya setelah ini akan menangis sepanjang hari. Ketika Firanda bercerita tentang Tamara saja dirinya sudah merasa sakit hati.

Derandra memang pria yang akan bergonta-ganti pada wanita selama ini,dirinya adalah pria dengan sejuta pesona. Mudah untuk membuat wanita jatuh hati padanya.

Tapi yang namanya umur pasti ketika memutuskan untuk membina rumah tangga dirinya akan mencari wanita baik dalam membina keluarga.

Mungkin ini adalah karmanya karena selalu mempermainkan hati wanita selama ini. Ironi dan sakit bersatu menjadi satu di tubuhnya.

Mungkin kata yang cocok baginya saat ini adalah jodoh bertemu di waktu yang tidak tepat.

Karena hatinya memilih wanita yang salah,sebab wanita itu sudah mempunyai kekasih.

“Kenapa kalian lama sekali!”hardik pria setengah baya itu padanya serta Firanda.

“Namanya juga kondangan pah,ya pasti lama lah”jawab Derandra dengan kesal.

Papanya itu selalu seperti itu ketika membawa mamanya pulang lama.

Hal yang dibencinya ketika pulang ke rumah adalah melihat kemesraan yang ditunjukkan Mallory di depannya.

Papanya itu melotot pada Derandra dengan wajah masam. Kedua pria itu tidak pernah akur dalam semenit ketika bertemu.

Firanda yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Suaminya adalah orang pencemburu, terutama dengan anaknya. Tak akan ada kata damai dalam memperebutkannya.

“Kalian kalau ingin bertengkar terus lebih baik tidur diluar!”protes Firanda pada kedua pria beda usia itu.

•°~°•√

Pagi menyongsong dari jendela kamarnya, membuat Derandra bangun dan melakukan aktivitas yang setiap pagi dilakukannya.

Yaitu lari pagi.

Aktivitas ini rutin ia lakukan setiap pagi. Olahraga pagi adalah hal yang dilakukannya setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuhnya, dan agar terhindar dari stres yang mendera pikirannya setiap pagi.

Bukan hal mudah bagi seseorang yang tidak pernah berolahraga untuk melakukan ini.

Memulai dengan hal terpaksa hingga menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Mungkin itu yang dirasakan Derandra saat dulu dirinya masih menjadi orang yang pemalas.

Olahraga dipercaya bahwa bisa menghilangkan stres dan juga beban pikiran yang ada di kepala.

Dan itu adalah ungkapan yang bagus untuk dilakukannya.

Meskipun semua orang meremehkan tentang olahraga,nyatanya olahraga adalah hal kebahagiaan dan bermanfaat bagi tubuh.

Walaupun ada hal yang lain dalam menghilangkan stress,namun tetap yang utama dalam menghilang stres adalah olahraga.

Menyapa tetangga yang sedang membersihkan rumah maupun yang sedang berbelanja di tukang sayur.

Hal yang biasa dia lakukan ketika sedang melakukan lari pagi. Tempatnya tinggal bisa dibilang komplek yang masih tertinggal dalam hal hidup individu.

Orang tuanya memilih tinggal disini karena lingkungan disini begitu nyaman.

Orang-orangnya yang peduli satu sama lain,dan juga ibunya bisa membuat circle pertemanan dengan tetangga yang ada disini.

“Dah pulang kamu Ndra?”tanya Firanda yang sedang menyiram tanaman kesayangannya.

Derandra yang ditanya pun menghentikan langkahnya dan mendekati ibunya.

Ia memeluk ibunya dengan erat dan mencium kedua pipinya.

“Lepas Ndra tubuhmu bau”protes Firanda. “Cepet mandi sana,mama udah nyiapin makanan kesukaan kamu pagi ini.”

“Baiklah”ujar Derandra melepas pelukannya dan mencium pipi ibunya.

Dia pun masuk ke dalam rumah dan melihat papanya menatap tajam ke arahnya. Hal yang ingin sekali disingkirkan di rumah ini adalah papanya.

Seseorang yang sangat pencemburu ketika melihat kesayangannya di sentuh oleh orang lain. Termasuk anaknya.

Derandra tidak memperdulikan tatapan ayahnya. Dia melangkahkan kakinya untuk masuk kamar.

“Yank jangan maulah disentuh-sentuh anakmu itu”ujar Mallory.

“Memangnya kenapa,itukan anak mama. Kenapa papa jadi sewot kayak gitu?”heran Firanda.

Setiap pagi, setiap saat Mallory selalu cemburu dengan anaknya. Anak yang dibuat oleh mereka berdua ketika dulu baru menikah.

“Gak ada apa-apa. Cuma gak suka aja lihat kamu disentuh anak itu”ungkap Mallory. Firanda yang mendengar ucapan suaminya itu pun mendelikkan matanya.

Selalu saja seperti itu, Firanda yang melihat kelakuan suaminya hanya bisa mengelus dada.

“Dasar pencemburu. Sama anak sendiri”ucap Derandra yang datang dengan pakaian kerjanya.

Dan tak lupa mencium pipi Firanda.

“Heh jangan cium-cium pipi mama, mulutmu itu bau.”

“Papa kali yang bau, aku mah udah mandi. Lah papa masih bau keringat kan?”

“Sama orang tua harus sopan santun, masak sama papa sendiri dikatain bau keringat.”

“Kan emang bener, iya gak mah.”

“Gak usah cari pembelaan orang lain kamu sendiri_”

Firanda berdehem pada kedua pria itu yang masih saja mendebatkan hal yang tidak perlu di debat. “Bisakah kalian berhenti berdebat di depan makanan.”

Mallory dan Derandra pun terdiam jika sudah mode seperti ini,ibunya pasti akan mengeluarkan taringnya. Jika mereka tidak berhenti berdebat.

Mereka pun sarapan pagi dengan hening,hal yang dilakukan mereka adalah ketika makan pagi seperti ini.

Hening dan fokus terhadap makanan yang disediakan di meja makan.

Itu adalah peraturan yang dibuat Firanda ketika makan,karena itu bentuk menghargai makanan yang mereka makan.

ΠΠ

Bekerja sebagai pemimpin di suatu perusahaan adalah yang hal diinginkan semua orang,terutama Derandra.

Tapi kadang kemauan hati dan pikiran tidak pernah sinkron.

Derandra lebih memilih menjadi general manager di suatu cafe yang didirikan papanya. Yah, masih banyak usaha lain yang ia kelola tentunya.

Mallory memang mempunyai banyak industri bisnis,terutama di bagian F&B. Namun yang dipilih Derandra saat ini adalah general manager.

Dia lebih menyukai di bagian ini,tidak terlalu padat dan hanya mengawasi karyawan yang bekerja.

Itu pun dirinya jarang berkunjung ke cafe itu,hanya ketika ingat saja dirinya akan ke cafe itu.

Seperti sekarang,dirinya akan ke cafe itu untuk mengecek perkembangan selama sebulan ini.

Sekaligus untuk menikmati kopi dari cafe itu. Buat mengobati patah hatinya yang baru saja ditinggal nikah oleh wanita pujaan.

“Selamat pagi Mada”sapa Derandra pada asistennya itu.

“Pagi bos,tumben kesini?”tanya Mada pada bosnya.

“Hanya ingin memeriksa saja. Apakah di perkembangan di cafe ini semakin pesat?”

“Tentu,cafe ini semakin berkembang dengan strategi yang kita pasang bos. Dan sesuai dengan kemauan kita,para pelanggan puas dengan menu yang kita tawarkan.”

“Baguslah kalau seperti itu. Lalu apakah ada kendala lain?”

“Sebenarnya ada sih,tapi mungkin ini hanya hal kecil yang tidak perlu dipermasalahkan.”

“Maksudnya?”

“Kemarin malam ketika hujan deras ada area balkon yang mengalami kebocoran. Dan air itu masuk ke dalam ruangan mengenai barang-barang karyawan yang ada disini, itu hanyalah hal kecil yang tidak perlu dimasalahkan bos. Nanti saya akan menghubungi tukang untuk memperbaikinya.”

Derandra yang mendengar penjelasan Mada hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“Mada Mada hal sekecil apapun mau itu merugikan pelanggan atau karyawan kita itu sama saja. Karyawan adalah yang bekerja,sedangkan pelanggan adalah customer. Tentu keduanya memiliki peran penting,karena kalau tanpa keduanya cafe ini tidak akan bisa berdiri.”

Mada yang mendengarnya hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Yang dikatakan Derandra benar,keduanya sama-sama penting dalam berdirinya cafe ini.

“Lain kali kalau kau ceroboh lagi,gajimu akan ku potong dan kau tidak akan bisa mengencani wanita lagi”ancam Derandra pada asistennya.

“Iya bos lain kali saya tidak akan ceroboh lagi”ucap Mada dengan cepat. “Kalau tidak lupa”gumamnya.

“Apa!?”

“Tidak ada, tidak ada.”

Setelahnya Derandra meletakkan dokumen itu di meja. Dan melihat para karyawan cafe yang sedang membersihkan meja.

Dan juga beberapa dari mereka, menyiapkan bahan-bahan makanan untuk hidangan nanti.

Tak lupa sang barista yang sedang membersihkan alat mesin kopinya agar tetap terjaga kebersihan alatnya.

Mereka melakukan pekerjaannya dengan baik. Tak dapat dipungkiri ketika dirinya memegang cafe ini banyak sekali perubahan yang ada di dalamnya.

Terutama pakaian yang dikenakan karyawan, terlihat lebih bergaya daripada pakaian sebelumnya. Semua hal yang ada di cafe ini dirombak ulang oleh Derandra.

Konsep yang ayahnya pakai dulu sangatlah kuno dan tidak akan menarik minat anak muda sekarang.

Dia mendesain cafe dengan menggabungkan dua unsur. Dan tentu saja hal itu akan dapat diterima oleh pelanggan yang sekarang.

Dia memakai dua unsur agar tidak ada yang melupakan sesuatu hal tradisional di negara ini.

“Mada bikinkan Aku kopi.”

Bab 2

Seorang gadis dengan senyum merekah di wajahnya dan semangat pagi untuk bekerja dini hari.

Pagi dengan suasana yang cerah memang akan mendatangkan hal baik bagi setiap orang.

Ditambah dengan semangat kerja dan suasana hati yang baik. Itu adalah nilai tambahan dari seseorang yang ingin melakukan pekerjaan dengan baik.

Tak lupa dia menyapa orang-orang yang dikenalnya ketika lewat di jalan. Satu hal yang membuatnya nyaman berada di negara ini adalah keramahan di setiap orang.

Walaupun terkadang banyak orang munafik dibalik keramahannya,namun itu bukan suatu masalah baginya karena itu hak mereka.

Dengan semua kekurangan yang ada di negara ini,tak lantas dirinya ingin sekali pindah ke negara lain.

Jika pun pindah dari negara ini, tak akan ada yang sama ketika dirinya pindah ke negara lain.

Semua negara pasti ada kekurangannya, meskipun negara itu bisa dikatakan baik dengan tatanannya.

Namun,tak semua yang baik di mata kita juga baik di mata mereka yang asli dari negara itu.

Mungkin bisa sebaliknya,semua itu tergantung pandangan orang itu terhadap suatu negara yang ingin dituju.

Memasuki area tempat kerjanya wanita itu memarkirkan kendaraannya di samping mobil yang biasa digunakan untuk mengambil bahan makanan.

Tempat ini, seperti spot khusus baginya, agar lebih mudah dalam mengeluarkan kendaraannya nanti.

“Selamat pagi semuanya”sapa gadis itu dengan senyum manis di wajahnya.

“Berhentilah tersenyum bitch, lebih baik kau segera ke belakang dan melakukan pekerjaanmu”omel salah satu karyawan yang sering mengajaknya bercanda.

“Baik Baginda ratu,saya akan menjalankan tugasnya. Kalau begitu hamba permisi terlebih dahulu”jawab gadis itu bernama Veronica dengan nada yang dibuat seperti di film.

Para karyawan lain yang melihat itu hanya terkekeh pelan. Pemandangan yang biasa mereka lakukan setiap pagi sebelum memulai pekerjaan.

“Cepatlah pergi pelayan,sebelum ratu ini menghukum mu!”perintah karyawan dengan meletakkan tangannya di pinggang dan memejamkan mata layaknya bos.

“Baik ratu,hamba akan segera pergi dari hadapan Anda”ucap gadis itu dengan menundukkan badannya.

Dan tak lupa dirinya menyemprotkan air spray di wajah temannya itu.

Drama pagi ini selalu rutin dilakukan mereka berdua,bisa dibilang melakukan pemanasan sebelum memulai perang nantinya.

Maksudnya melakukan drama sebelum melayani pelanggan nantinya.

Gadis itu berlari menuju belakang dan mengunci pintu dapur untuk menghindari amukan temannya itu.

Sangat menyenangkan memang ketika ingin menjahili temannya yang satu itu.

“Veron cepatlah bersiap kita akan membuka cafe lebih cepat”ucap chef yang menangani bagian dapur.

“Mengapa seperti itu? Apakah ada event hari ini?”tanya balik Veronica.

“Tidak ada, hanya saja hari ini adalah hari baik untuk kita mempromosikan cafe ini. Karena sekolah di depan sedang ada pertandingan antar sekolah lain. Ini adalah hal yang bagus untuk mempromosikan cafe ini.”

Veronica mengangguk-anggukkan kepalanya. “Baiklah aku akan berganti dahulu.”

Veronica pun berjalan ke arah tempat ganti baju. Melakukan pekerjaan sebagai pelayan cafe adalah hal yang membanggakan baginya.

Dirinya tak pernah malu untuk mengakui pekerjaan ini. Selagi dirinya mencari rezeki dengan cara baik,menurutnya itu tak masalah yang penting tidak mengambil hak orang lain saja.

Itu akan membuat tubuhnya sengsara karena dosa yang menumpuk.

Veronica mulai membersihkan keadaan dapur dan menyiapkan beberapa bahan yang akan digunakan nanti.

Dia bekerja sebagai asisten chef disini.

Karena keahliannya memasak, chef yang bertugas disini pun mempekerjakannya sebagai asisten. Sewaktu chef itu lagi cuti, Veronica yang akan menggantikannya.

Banyak yang menggemari masakan buatannya. Bahkan ada pelanggan yang sering datang ke cafe ini hanya untuk menikmati masakannya.

Restoran dengan gaya cafe ini memang sangat menguntungkan bagi pemiliknya. Pemilik cafe membuat restoran dengan gaya cafe ini,memang mengikuti perkembangan zaman.

Apalagi zaman sekarang banyak anak muda yang melupakan makanan tradisional.

Untuk itulah pemilik cafe ini membuat restoran yang dulunya hanya menghidangkan makanan tradisional, jadi menambah kekinian dan tidak melupakan menu restoran terdahulu.

Karena keahlian Veronica dalam memasak makanan tradisional, membuat banyak pelanggan dari kaum muda maupun tua menyukai masakannya.

Jarang anak muda yang masih bisa memasak makanan tradisional seperti ini. Perkembangan zaman membuat semua hal bisa berubah.

“Baiklah mari kita bekerja”ucapnya dengan penuh semangat.

Sementara di sisi lain, ada seseorang yang memperhatikan kelakuannya dari awal.

Matanya menatap wanita itu dengan heran, seseorang itu berpikir apakah dia adalah orang yang direkrut Mada?

“Apa dia yang dibicarakan Mada? Karyawan baru yang direkrutnya?”gumam Derandra.

Derandra melihat kelakuan wanita itu dari awal masuk cafe ini. Baru kali ini dia menemukan wanita yang memiliki energi seperti itu. Penuh semangat dan energik. Wanita yang unik.

Derandra hanya bisa menggelengkan kepalanya, penuh keunikan dan juga kejahilan. Wanita yang tidak pernah di temuinya selama ini.

“Bos ini kopinya”ucap Mada dengan meletakkan kopi di mejanya.

Mada mendudukkan badannya di kursi dan kembali memeriksa laporan keuangannya.

“Apakah gadis itu yang kau bicarakan Mada?”tanya Derandra dengan menunjuk ke arah gadis itu.

Mada mendongakkan kepalanya dan melihat orang yang dimaksud Derandra. “Iya, gadis itu yang ku maksud bos. Beruntung saja kita bisa merekrutnya duluan, dulu banyak yang ingin wanita itu bekerja di tempat lain. Bersyukurnya wanita itu melamar duluan di cafe ini.”

“Siapa nama wanita itu?”

“Veronica, gadis itu sangatlah berbakat dalam menarik pelanggan melalui makanannya.”

“Benarkah?”

“Iya, banyak pelanggan yang menyukai makanan buatannya. Bisa dibilang dia membuatkan makanan tradisional yang jarang diminati banyak orang, apalagi anak mudanya.”

“Apakah seenak itu makanan buatannya?”

“Kau harus mencobanya bos, dijamin bos akan jatuh cinta pada makanan buatannya.”

“Kalau begitu pesankan aku makanan terbaik yang dibuatnya.”

“Siap!”

Mada bergegas ke dapur dan memesankan makanan untuk bosnya. Dia akan membuktikan bahwa makanan yang dibuat Veronica adalah makanan terbaik.

Sementara Derandra, lebih baik menunggu dan memeriksa pekerjaannya yang lain. Selain mengelola cafe ini dirinya juga menggeluti dunia bisnis lain.

Bisnis yang dikelolanya adalah tempat persewaan bis, Derandra mendirikan tempat persewaan bis untuk pariwisata dan lain-lain.

Bisnis ini bisa dibilang terlampaui sukses di usianya sekarang, tak banyak orang yang menyangka bahwa dirinya masih di usia muda tapi memiliki banyak bisnis di berbagai bidang.

Saat ini dirinya hanya bisa menanti uang usahanya dengan duduk manis di rumah. Terkadang dirinya juga memeriksa semua bisnis yang dikelolanya sebulan sekali.

Jika memang ada kendala di salah satu bisnisnya, dia akan turun tangan untuk melihat kendala apa yang dialami salah satu bisnisnya.

Cafe ini hanyalah sebagian bisnis yang dikelolanya. Dengan kata lain cafe ini hanyalah toko kecil yang dikelolanya. Masih banyak bisnis yang digelutinya di bidang lain.

“Bos ini dia makanannya. Ku jamin bos akan jatuh cinta dengan makanan ini,jadi saya harus permisi dulu bos mau memperbaiki balkon yang rusak. Jadi hamba mohon permisi tuan”ucap Mada dengan membungkukkan badannya dan dibumbui drama sedikit di ucapannya.

Setelah itu asistennya itu pergi meninggalkannya sendirian di ruangan ini.

Derandra hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan asistennya itu.

“Apa benar yang diucapkan Mada itu. Dari baunya sih enak, tapi apa bau dan rasa bisa sinkron?”ucapnya dengan mencium bau makanan yang ada di depannya. “Lebih baik aku mencobanya.”

Derandra pun menyendokkan makanan itu ke mulutnya. Dia menguyah makanan itu dengan pelan untuk menikmati rasanya.

Dan benar yang dikatakan Mada, makanan ini membuatnya jatuh cinta.

“Veronica. Wanita yang unik.”

ΩΩΩΩ

“Kak saya mau pesan roti bakar serta bakso dan nasi goreng satu ya”ucap pelanggan yang memesan makanan di kasir.

“Roti bakar serta bakso dan nasi goreng satu? Minumnya?”

“STMJ aja.”

“Baik silahkan ditunggu, kami akan memanggil kakak jika sudah selesai.”

Dan tak lupa kasir itu memberikan nomor urutan pada pelanggan itu. “Roti bakar serta bakso dan nasi goreng satu!”

“Veron buatin STMJ satu!”

“Oke”jawab Veronica dengan mengangkat jempolnya.

Veronica pun membuat minuman yang dipesan oleh pelanggan. Tangannya yang lincah, ia membuat minuman itu.

Veronica mulai menyiapkan segala bahan yang akan digunakannya nanti. Seperti susu, madu, telur kampung, serta jahe.

Mulanya ia memanaskan susu itu, setelahnya ia memecahkan telur kampung dan mengambil kuningnya saja. Kemudian ia memasukkan madu ke dalamnya dan mengaduknya secara cepat.

Sesudah susu mendidih Veronica mulai memasukkan susunya sambil mengaduknya dengan cepat. Barulah ia memasukkan jahe yang sudah digepreknya tadi.

“STMJ siap”ucap Veronica setelah selesai membuat pesanan pelanggan tadi.

Berbagai pesanan telah ia layani, tetap mengandalkan cita rasa makanan tradisional dan tak lupa memadu padankan beberapa tumbuhan kecil agar penampilan hidangannya terlihat menarik.

Banyak pengusaha makanan tradisional yang tidak sadar bahwa kelebihan dari tampilan menarik adalah hal utama dalam menarik pelanggan.

Dulu dirinya juga pernah ikut berjualan dengan orang tua yang masih mempertahankan masakan tradisionalnya.

Namun satu hal kekurangan dari mereka adalah, mereka tidak mengedepankan tampilan makanan agar terlihat menarik.

Mungkin rasa memang paling utama dalam bisnis makanan,tapi untuk tampilan itu adalah hal baik ketika ditambahkan.

Pelanggan lah yang akan menilai makanan itu dari tampilannya. Menarik pelanggan memang tidak hanya dalam cita rasa makanan tapi juga tampilannya.

“Veron, lagi-lagi kamu mendapat pujian dari makananmu. Aku sampai capek menampung pujianmu itu”keluh temannya. Veronica hanya terkekeh dalam menanggapinya.

Sudah biasa baginya ketika makanan yang dibuatnya mendapat pujian. Hampir setiap hari dirinya akan mendapat pujian itu dari para pelanggan.

Tak jarang juga pelanggan akan memberikan jempol padanya. Padahal mereka tidak kenal satu sama lain.

Tapi baginya ketika melihat pelanggan puas dengan apa yang dibuatnya itu adalah kebahagiaan tersendiri baginya. Meskipun fisiknya lelah.

“Veron apa kau tidak beristirahat? Ini sudah waktunya untukmu beristirahat. Tenanglah pesanan pelanggan akan tetap dibuat oleh pekerja lain”tanya chef yang bekerja di dapur.

“Iya aku tahu chef, sebentar lagi aku akan beristirahat setelah menyelesaikan pesanan ini terlebih dahulu”jawab Veronica.

“Kau itu selalu begitu setiap kali disuruh beristirahat. Dengarkan aku, jika kau masih seperti itu aku akan melaporkanmu kepada Mada agar gajimu dikurangi”ketus chef.

“Astaga baiklah aku berhenti, kau seperti ayahku saja chef. Sangat cerewet ketika seperti ini”omel Veronica.

“Apa?!”

“Maaf hanya ingin mengungkapkan perasaanku saja.”

“Dasar tidak tahu sopan santun”kesalnya.

Veronica hanya menyengir menunjukkan giginya dan mengambil makanannya.

Ia duduk di depan chef dengan jatah makan siangnya. Sembari bercanda gurau seperti ini adalah hal senggang yang dilakukannya ketika beristirahat.

Meskipun waktu istirahat sedikit,namun itu tidak masalah baginya selagi bisa bercanda seperti ini kapan lagi?

ΠΠ

“Veron kemarilah!”panggil Mada.

Veronica yang akan berjalan menuju dapur cafe pun memutar arahnya dan mendekati Mada.

“Ada apa?”tanya Veronica.

“Apakah kau masih melihat ada yang berlubang di balkon ini?”

“Yang mana?”

“Diatas apakah kau tidak bisa melihatnya?”

“Bagaimana aku melihatnya jika bolongan itu kamu tutupi dengan badanmu!”

“Benar juga, sebentar aku turun terlebih dahulu.”

Mada turun dari tangga dan memindahkan posisi tangga agak ke samping agar Veronica bisa melihat balkon yang rusak. Lalu dia menaiki tangga itu lagi dan menunggu jawaban Veronica dari atas.

“Apakah ada?”

“Aku tidak kelihatan.”

“Sialan lalu kenapa kau menyuruhku untuk bergeser kalau tidak kelihatan!”

“Aku tadi juga berharapnya seperti itu,namun yang kuharapkan tidak sesuai dengan pikiranku ternyata”ucapnya dengan polos. “Lagian tumben sekali kamu membenahi balkon ini sendirian, tidak biasanya kau akan membenahi ini sendirian?”

“Itu karena aku mendengar keluhan dari para pegawai,jadi aku memperbaikinya sendiri. Tadinya aku ingin memanggil tukang untuk mengatasinya,ternyata tidak ada tukang yang bisa disuruh hari ini”jelas Mada.

Veronica mengangguk-anggukkan kepalanya. “Mada memangnya kau tahu dimana letak kebocorannya?”

“Bukankah disini? Karena aku melihat balkon ini bocor.”

“Tempat bocornya bukan disini, tapi disamping pohon itu. Dahannya merusak balkon itu hingga menimbulkan genteng pecah”tunjuk Veronica pada pohon yang berada disamping dapur.

“Astaga Veronica kenapa kau tidak bilang dari tadi!”frustasi Mada.

“Kamu saja tidak tanya padaku, dan juga apakah kau menanyakan tentang kebocoran itu pada karyawan lain?”jawab Veronica dengan wajah polosnya.

Percakapan mereka yang konyol, disaksikan oleh pemilik cafe yang berada di mobilnya.

Pemilik cafe itu sampai tertawa karena ulah gadis itu yang unik. Di dalam mobil dan menyaksikan kejadian lucu di depannya ini seperti hiburan baginya.

Apalagi dirinya baru saja patah hati sebab ditinggal menikah oleh wanita pujaannya.

Padahal hari ini niatnya dia akan menangis seharian di kantornya untuk menangisi wanita pujaannya.

Namun ternyata ketika mendatangi salah satu usahanya, dia mendapatkan hiburan gratis dari salah satu karyawannya.

Sangat menyenangkan dirinya tertawa seperti ini. Apalagi dirinya sampai memukul pahanya karena itu sangat lucu.

Ekspresi gadis itu seperti terngiang di pikirannya, apakah mungkin gadis itu adalah seorang komedian yang merangkap menjadi karyawan cafe?

Entahlah dirinya hanya merasa bahwa wanita itu sangat lucu. Humor yang diucapkan gadis itu sangat masuk ke dalam dirinya.

“Wanita yang unik”ucapnya dengan menggelengkan kepala.

Dia pun menjalankan mobilnya dan pergi meninggalkan cafe itu. Menikmati perjalanan dengan pemandangan kota adalah hal yang menyenangkan baginya.

Apalagi ini adalah kota besar,hanya saja yang tidak disukainya ketika tinggal di kota ini yaitu macet.

Meskipun dirinya tinggal di kota dengan segala perlengkapan dan semua ada disini. Tapi satu kekurangan ketika tinggal di kota ini, yaitu macet.

Hampir setiap hari dirinya akan terjebak macet parah ketika pergi pulang seperti ini.

Apalagi ketika musim pulangnya para pekerja. Itu adalah hal yang sangat dihindarinya.

Bab 3

“Oh temanku yang malang akhirnya kau datang juga. Kukira kau akan menangis seharian di kantormu.”

“Sialan!”umpatnya pada sahabat reseknya. Ia pun berjalan menuju tempat duduk temannya itu.

“Jadi temanku, apakah kau masih berusaha move on dari wanita itu sekarang?”

Derandra hanya mendengus mendengar ucapan temannya itu. Inilah yang membuatnya sebal dan kesal rasa ingin memukuli temannya itu hingga bonyok. Namun dirinya masih punya aturan dalam bernegara, dan dia tidak akan melakukan itu.

Ia pun duduk di samping sepupunya dan meminum minuman yang dipesan pria itu. Mengambil tanpa permisi pada orang yang mempunyai minuman itu. Adalah hal yang selalu ia lakukan ketika bersama temannya.

Sepupu yang menjadi temannya sekaligus.

Hanya mereka berdualah teman yang masih aktif berhubungan dengannya. Dan hanya merekalah teman yang akrab dengannya dan juga betah berteman dengannya.

“Lalu Derandra ku sayang, setelah ini apa yang akan kau lakukan? Move on dari wanita itu atau kembali ke sifatmu yang dulu? Akan ku bantu kalau kau ingin kembali ke sifatmu yang dulu”ucap Atlas dengan menarik turunkan alisnya.

Atlas adalah teman yang sangat ingin digeplaknya saat ini. Apalagi sifat pria itu yang sebelas dua belas dengannya, yaitu suka bergonta-ganti pasangan untuk mencari terbaik diantara sekumpulan semut yang melindungi ratunya.

Alias playboy. Tidak ada baiknya dalam meratukan seorang wanita jika wanita itu hanya memandang harta.

“Sialan kau!”ucap Derandra dengan melemparkan tisu bekas lap mulutnya.

“Kau?! Apa yang kau lemparkan tadi? Dan ini kenapa bau banget?”

“Bekas lap mulutku yang bau, karena tadi pagi habis makan jengkol buatan Kanjeng ratu Firanda.”

“Derandra babi, sialan emang lu!”umpat Atlas dengan mengembalikan lemparan tisu bekasnya.

Derandra yang melihat temannya itu kesal pun menertawakannya. Dia sangat suka menjahili pria itu, dan membuat pria itu kesal. Ketika marah, wajah Atlas akan memerah dan mengeluarkan keringat seperti menahan BAB. Dan ia menyukainya.

Wajahnya akan sama persis dengan babi peliharaannya. Lebih tepatnya peternakan babi yang didirikannya. Ya, wajahnya akan persis seperti hewan peternakannya.

“Ndra, ngomong-ngomong soal perasaan lu. Apa yang bakal lu lakuin sekarang? Pasti sulit ketika harus terpaksa move on secepat yang di inginkan, dan itu sangatlah berat. Jadi apa yang akan kamu lakuin buat melupakan wanita itu?”tanya Rejandra pada Derandra yang sedang makan makanan pesanannya.

“Entah, buat melupakan wanita itu sangatlah sulit. Karena wanita itu yang membuatku sadar akan sifatku yang buruk di masa lampau. Tapi yah mau bagaimana lagi, semua itu memang harus dilupakan bukan? Gak mungkin gua bakalan stuck di situ terus. Ya kali seorang Derandra gagal move on?”jawab Derandra dengan nada sedikit sombong.

“Eleh, paling tu anak bakalan balik ke sifatnya yang dulu. Ya kali seorang Derandra cepat tobat dari sifat buruknya”sambar Atlas.

Derandra hanya mendenguskan ucapan Atlas. Memang benar yang diucapkan pria itu, Derandra tidak akan semudah itu dalam sifat gonta-ganti pasangan berhenti. Dan dia tidak akan semudah itu dalam menghentikan sifatnya hanya karena wanita yang dicintainya menasihati dirinya.

Tapi yang namanya jatuh cinta dan menjatuhkan hatinya pada wanita itu. Membuat Derandra hampir mampu berhenti dari sifatnya itu. Yaitu bergonta-ganti pasangan.

Tamara selalu menasihatinya dalam menjalin hubungan dengan seorang wanita. Tamara selalu bilang padanya bahwa hati wanita jika sudah dipermainkan begitu saja, akan rapuh. Karena hati wanita memang serapuh itu jika sudah disakiti, apalagi jika wanita itu sudah menjatuhkan hatinya pada pasangannya dan bergantung pada pasangannya.

Rasanya akan sangat sakit jika hal itu sampai terjadi padanya. Dan Tamara selalu mewanti-wanti pada pasangannya dalam berhubungan bahwa komunikasi antar mereka harus terjalin, dan dalam menghadapi masalah juga harus diselesaikan secara bersama.

Dan hal inilah yang membuat seorang Derandra jatuh cinta pada wanita itu. Kedewasaan yang dimiliki wanita itu serta sifatnya yang ramah, hatinya jatuh pada Tamara. Wanita yang membuatnya berhenti dari sifat gonta-ganti pasangan.

“Sulit rasanya buat melupakan wanita itu, dan_”ia menundukkan kepalanya. “Aku mungkin akan benar-benar berhenti dari sifat player ku.”

“Aapa?!”ucap Atlas dengan matanya membelalak.

Rejandra yang mendengar ucapan sepupunya itu, tersenyum bangga padanya. Inilah yang ditunggunya selama ini, sepupunya berhenti pada sifat player nya. Sangat berbeda dengan reaksi Atlas, yang kaget dengan ucapan Derandra.

Rejandra sangat menyayangkan sifat teman-temannya yang selalu mempermainkan wanita. Ia hanya menempatkan dirinya di posisi wanita, dan tentu akan tersakiti juga tentunya.

Rejandra juga mengakui bahwa dirinya memang pernah player, itu sebelum bertemu dengan kekasihnya sekarang. Player dalam arti dirinya sering berganti pasangan karena sering disakiti, bukan untuk bermain-main seperti kedua temannya.

Dan Rejandra yang sekarang bukanlah Rejandra yang dulu. Karena ia sudah menemukan wanita yang tepat untuknya dan wanita itu juga yang akan menjadi pasangan tuanya kelak nanti.

Dan Rejandra masih mengusahakan restu terlebih dahulu.

Sementara Atlas, dia masih dengan sifatnya yang sama yaitu player kelas kakap.

“Ah Derandra sayang kau memang pandai dalam berakting. Jadi Andra ku mari minum terlebih dahulu untuk meringankan pikiranmu yang berkecamuk itu.”

“Aku tidak bercanda Atlas, aku akan berhenti dari sifat player ku. Yah meskipun itu sulit, namun apa salahnya jika ingin berubah.”

“Aku yang akan menyetujui statement mu itu, jadi kawan kau tidak perlu khawatir jika tidak ada yang mendukungmu di belakang. Tapi tenang saja, aku akan membantumu untuk berubah. Pelan-pelan pasti kau bisa.”

“Kalian berdua memang keluarga satu darah, hanya berbeda orang tua saja.”

“Kami memang keluarga satu keturunan! Memang kenapa?!”

“Tidak ada, sifat kalian hanya sedikit menyebalkan dan juga ….huh tidak jadi”dengus Atlas.

Atlas kesal tentu saja, namun ia tidak bisa mengungkapkannya. Terlalu beresiko baginya untuk mengungkapkannya. Jika itu sampai terjadi kemungkinan dirinya akan dikeroyok oleh dua orang ini. Bukan dua tapi satu, yaitu Derandra. Hanya dia yang akan memukulnya dan Rejandra menonton mereka dengan gelas di tangannya.

“Jadi kawan, apa yang kalian lakukan akhir-akhir ini?”tanya Atlas pada kedua temannya.

“Kalau aku tidak ada, karena hanya tinggal menerima laporan keuangan dan memataunya dari rumah”jawab Derandra sekenanya.

“Dasar!”lemparnya tutup botol yang dibuka Atlas pada Derandra.

Rejandra yang melihat itu hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Pemandangan seperti ini sudah biasa baginya. Karena kedua orang itu tidak pernah akur ketika bertemu.

“Dan kau Rejandra apakah ada masalah di bisnismu? Kudengar peraturan tentang game online di negara dirubah? Apakah itu mempengaruhi bisnismu?”

“Sedikit, mudah saja bagiku. Karena hanya harus mendaftarkan saja, dan itu hal mudah. Hanya saja kau tahu penjabat kita seperti apa?”

“Yah sayang sekali, hal yang harusnya dikembangkan harus terhenti karena perbuatan orang-orang yang haus akan harta. Sangat menyebalkan!”

Karya yang harus dikembangkan agar perindustrian ini maju, justru malah diberatkan dengan peraturan nyeleneh yang membuat industri ini mandek. Jujur saja Atlas muak tinggal di negara ini, namun dirinya juga sayang jika harus meninggalkan negara ini. Terlalu banyak hal istimewa yang tidak banyak dipunyai negara lain. Dan tentu Atlas tidak akan semudah itu, pergi dari sini.

“Dahlah aku mau pergi dulu, untuk pengecekan tentunya”ucap Derandra dengan nada sombongnya. Atlas yang mendengar itu tentunya mencibir pria itu.

“Dasar sombong!”

ΩΩΩΩ

Menjadi pengusaha di usia muda memang bukanlah hal yang mudah baginya. Dia harus merelakan masa mudanya untuk membangun bisnis yang digelutinya ini.

Sangat susah memang ketika dijalaninya waktu itu, namun dirinya harus melakukan itu. Terkadang ungkapan tentang menikmati masa muda tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah.

Baginya, masa muda adalah waktu yang pas baginya untuk mengembangkan bakatnya dan menjalin relasi untuk kerja sama dalam bisnis.

Masa muda adalah waktu emas baginya untuk mengembangkan minatnya dalam urusan pekerjaan. Perkembangan yang dijalaninya selama ini memang tidak semulus itu.

Walaupun ia memang mempunyai background keluarga yang mampu, namun tak lantas baginya untuk bermalas-malasan dalam mengembangkan suatu bakat.

Memang banyak orang yang beranggapan bahwa jika mempunyai background keluarga berada maka akan dengan mudah dalam menjalin koneksi dan membangun relasi. Namun tak semua paham bahwa, mempunyai background keluarga berada belum tentu dirinya akan mempunyai relasi yang sama dengan orangtuanya.

Dan ia mengakui itu, background keluarganya memang orang berada. Namun orangtuanya selalu menegaskan bahwa ia harus bisa mandiri terhadap diri sendiri. Dan juga bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Derandra paham dengan tujuan orangtuanya. Bisa dibilang jika ia mandiri, kelak ketika dirinya menikah dia akan bertanggung jawab terhadap keluarganya. Dan dirinya sendiri tentunya.

“Ah mengapa ingatanku tentang menikah sekarang.”

“Huh apakah begini ketika sudah memilih untuk jatuh hati pada seorang wanita yang sudah salah?”

"Harusnya aku sadar bahwa wanita memang bukan milikku.”

“Tapi mengapa hatiku memilih wanita itu?! Tuhan tolong beri aku petunjuk!”

Derandra sangat sulit untuk melupakan wanita itu. Wanita yang membuat dirinya sadar bahwa mempermainkan hati seorang wanita adalah salah. Selama ini dirinya banyak di ingatkan oleh Rejandra dan juga orangtuanya tentunya.

Namun ia selalu mengabaikan semua perkataan mereka. Ia selalu mengabaikan peringatan mereka. Ia selalu tidak peduli dengan apa yang dilakukannya saat itu.

Hingga akhirnya ia jatuh hati pada seorang wanita yang membuatnya berubah. Ia jatuh hati pada seorang wanita yang membuatnya ingin setia pada satu wanita.

Namun dirinya tidak bisa memiliki wanita itu. Wanita itu sudah memiliki kekasih, yaitu temannya sendiri. Dia tidak mungkin merebut wanita itu dari sahabatnya sendiri. Sebrengsek-brengseknya ia di masalalu, dia tidak akan mengambil resiko dalam merebut wanita yang sudah memiliki kekasih. Kecuali wanita itu sendiri yang menginginkannya.

Dan sekarang ia harus menikmati karma yang telah dibuatnya, dia harus menanggung karma yang dilakukannya dulu. Yaitu mempermainkan wanita, sekarang ia yang dipermainkan.

Ralat, lebih tepatnya hatinya yang mempermainkan dirinya sendiri.

“Huft sekarang kau harus berusaha move on Derandra, lupakan wanita itu dan fokuslah pada apa yang kau lakukan sekarang.”

“Sulit memang tapi kau harus berusaha dalam melupakan wanita itu. Tapi percayalah bahwa suatu saat nanti kau akan menemukan yang lebih baik lagi.”

“Anggap saja pertemuan dengan Tamara adalah yang sengaja Tuhan takdirkan untuk menyadarkan mu dari kebrengsekan.”

“Dan kau harus semangat dalam mengikhlaskan Tamara. Semangat!”

Yakinnya pada diri sendiri. Meskipun itu membutuhkan waktu lama, namun pria itu akan mengusahakannya. Dan tentu saja sulit, namun jika ada bukankah itu akan menjadi kenyataan?

Sepanjang perjalanan menuju tempat yang dituju, Derandra mendengarkan musik yang membuatnya menggerakkan badannya. Tentu, itu untuk menambah semangatnya dan menghilangkan rasa bosan ketika menunggu macet yang terlalu parah seperti ini.

Tempat yang dituju ini memang agak jauh, kemungkinan dia akan menginap di kota ini selama beberapa hari. Dan dia akan izin terlebih dahulu pada orangtuanya. Mengingat dia masih tinggal dengan orangtuanya tentu dia ingin membuat mamanya tercinta tidak khawatir terhadapnya. Jika itu sampai terjadi dirinya akan dimusuhi oleh papanya.

ΩΩΩΩ

Sesampainya disana ia menemui asistennya yang mengurus bagian pembanguan di desa ini. Pemandangan di desa ini cukup menjanjikan untuknya, dan mungkin ini akan menjadi daya tarik ekonomi di desa ini.

Pemandangan di desa ini sangatlah alami dengan kearifan lokalnya yang masih dipertahankan oleh warga desa ini. Ia ingin memajukan desa ini dengan kearifan lokalnya.

Dan tentu, ia sudah mengantongi izin dari warga desa sini. Dia juga memanfaatkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Bisa dibilang dirinya antara warga desa sini sama-sama untung akan hal ini.

Derandra tidak akan menghilangkan kearifan lokal yang ada di desa ini. Dia bukanlah orang yang akan menjajah suatu hal tradisional dengan hal baru.

Dia hanya ingin merangkul daerah setempat untuk lebih maju dan tidak terlalu menggantungkan hidupnya di pemerintah.

“Jadi bagaimana perkembangannya? Apa sudah dimulai pembangunan?”

“Belum bos, tapi sebagian tempat ini sudah dibangun. Dan masih ada kendala dengan warga sekitar.”

“Maksudnya?”

“Sebagian kelompok menolak pembangunan ini karena akan merusak keimanan mereka, padahal kita tidak menyenggol tempat ibadah mereka sama sekali.”

“Aneh, mengapa masih ada kelompok tertentu yang menolak untuk maju?”

“Doktrin dari orang yang mengaku suci dan juga ucapan mereka yang bisa meyakinkan masuk surga. Jadinya seperti itu.”

“Kau benar. Lalu bagaimana dengan warga yang menyetujuinya? Apakah ada permintaan dari mereka?”

“Mereka hanya meminta untuk diberi lapangan pekerjaan. Dan juga para warga juga meminta jika ingin membuang limbah makanan, mereka meminta untuk diberikan pada peternak ayam yang ada disini. Karena ada peternak ayam kampung disini yang mengelola ayam mereka dengan limbah makanan sisa.”

“Baguslah jika seperti itu, daripada ke TPA lebih baik diberikan pada mereka. Toh kita juga menerima timbal baliknya.”

“Betul bos.”

Derandra pun melihat-lihat progres yang sudah dikerjakan oleh asistennya. Dan ia benar-benar bangga akan hal ini. Dia yakin dengan adanya restoran ini, akan banyak orang dari wisatawan lokal maupun non lokal yang akan menikmati pemandangan di desa ini.

Apalagi makanan yang disajikannya, dengan cita khas tradisionalnya dan juga buatan tangan dari wanita yang bernama Veronica.

Derandra tersenyum tipis mengingat nama wanita yang ditemuinya di cafe tadi. Dia tidak bohong bahwa masakan wanita itu sangat enak. Atau mungkin lebih enak wanita itu daripada mamanya. Selama ini dirinya selalu menjunjung masakan mamanya,dan tidak akan ada yang menandinginya.

Sekarang ia baru saja memuji wanita lain karena masakannya lebih enak dari buatan mamanya. Menu sederhana yang dibuat wanita itu, sangat membekas dilidah nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!