NovelToon NovelToon

Menikahi Gadis Culun

Tantangan

Siang itu terdengar obrolan para siswa dan siswi di kantin saat jam istirahat di sebuah sekolah ternama.

"Rai gimana loe jadi jalan sama Karin??? " tanya Arya pada Rai siang itu.

Rainan adnan wijaya adalah siswa yang cukup tampan, kaya dan terkenal di sekolah nya, hobby nya tak lain menerima tantangan dari teman teman nya untuk mendekati beberapa gadis sampai masuk perangkap nya untuk memenangkan taruhan, meskipun Rainan tak pernah merasa benar-benar jatuh cinta dengan para targetnya.

"Jadi lah,  nih lyat fotonya,"  Rainan memperlihatkan foto foto mesra nya dengan gadis  tersebut.

"SIAL!! " umpat Kemal.

"Udah sini mana duitnya? " Rai tertawa renyah.

"Nih," Arya memberikan sejumlah uang pada Rai.

Rai pun tersenyum gembira dengan uang yang di terima nya.

"Miskin loe lama lama nantangin gue terus." Rai kembali tertawa puas.

Arya tersenyum kecut mendengar ucapan Rai sambil memperhatikan gadis berkaca mata tebal dengan rambut yang di ikat rapih ke belakang sedang duduk di kantin sendirian. Arya mulai memutar  otaknya dan kemudian mulai tersenyum.

"Rai, gue mau nantangin loe lagi," tantang Arya.

"Nantangin lagi?? belom abis emang duit loe?? " jawab Rai dengan sombong nya.

"Gue serius,  2x lipat dec,"

Rai  mulai mengerutkan kening nya

"Nantangin apa emang?? "

"Loe lihat engga cewek yang pakai kacamata tebel yang duduk di sana sendirian nama nya Nandira dia cewek paling kuper di sekolah ini, kutu buku," ucap Arya menunjukkan jari nya ke arah gadis tersebut.

"Terus?? "  Rai memutar bola mata nya ke arah gadis tersebut.

"Loe bisa pacarin dia?? " tantang Arya.

Rai pun tersenyum kecut seolah menyepelekan tantangan Arya.

"Bisa lah,  masa cewek kaya gitu engga mau sama gue," jawab Rai penuh keyakinan.

"Bukan cuma sekedar pacaran Rai.. tapi," Arya membisikan sesuatu di telinga Rai.

"GILA LOE!! " umpat Rai.

"Enggak berani loe?? ledek Arya.

"Emang lo bisikin apa sih?? " tanya Kemal penasaran dan Arya mulai membisikan ucapannya pada Kemal dan Nanda yang  di sambut gelak tawa mereka.

"Jadi loe engga berani Rai?? cemen banget loe, gue aja sama pacar gue berani," Nanda tertawa renyah.

"Iya loe sama pacar loe saling cinta,  Lah gue mana mungkin suka sama cewek begitu." keluh Rai.

"Ya karena loe engga pacaran sama engga suka jadi gue nantangin loe." sahut Arya.

Rai hanya terdiam sambil mencoba berfikir.

"Gimana Rai?? enggak berani??? payah loe," ledek Kemal.

"Ok.. gue terima tantangan loe, " ucap Rai yang merasa tertantang.

"Gitu donk," ucap Arya.

"Jangka waktunya 1 minggu ya Rai," sahut nanda.

"ok."

***

Pagi itu Nandira mulai berlarian dari depan gerbang karena sudah telat.

"BUUUUKKHHH" terdengar suara buku yang di pegang nya jatuh berhamburan karena ada seseorang yang menabrak nya dari belakang.

"Loe kalau jalan pake mata enggak sih!! " umpat Dira.

"Sory, " ucap seorang pria seraya membantu dira mengambil buku yang berserakan di tanah, Seketika Dira memicingkan matanya sambil terus membetulkan posisi kaca matanya seolah tidak percaya dengan sosok pria di hadapan nya.

"Rainan!! " gumam Dira dalam hati melihat sosok pria yang telah lama di kagumi nya sedang berdiri di hadapan nya.

"Sekali lagi sory ya Nandira," ucap Rai sambil memberikan senyuman maut nya.

Dira pun tersentak dengan ucapan Rai.. kenapa Rai bisa tau namanya, sedangkan Dira bukanlah murid yang terkenal bahkan bisa di bilang sangat kuper.

"Kok kamu bisa tau nama aku?? " Dira mencoba bertanya.

"Karena aku memperhatikan mu Dira." Rai kembali tersenyum dan meninggalkan Dira yang masih diam mematung.

"Kaya nya gue bakal kena serangan jantung dec.. jantung gue berdebar terus lihat senyum nya.. dia juga bilang dia memperhatikan gue??? my god...!!! ini mimpi bukan sih!!! " gumam Dira sambil terus tersenyum pagi itu.

Pendekatan

Jam istirahat pun tiba, Dira lebih memilih menghabiskan jam istirahat nya di perpustakaan.

"Dira,"  ucap seorang pria saat Dira sedang duduk dan membaca buku di meja perpustakaan.

"Rainan,"  Dira sedikit terkejut dengan kedatangan Rainan.

"Sssstthh.. jangan berisik nanti yang lain ke ganggu, " Rai langsung duduk di hadapan dira.

"Ada apa kesini?? " Dira sedikit gugup.

Rai mengambil pulpen di samping dira dan menuliskan sesuatu pada secarik kertas. Rai memberikan kertas tersebut sambil tersenyum dan berlalu pergi. Dira segera membaca tulisan di kertas tersebut.

" pulang bareng ya.. nanti aku tunggu di depan gerbang.. ok "

Jatung dira bedegup sangat kencang dia senang bukan kepalang serasa seperti mendapatkan hadiah doorprize ratusan juta rupiah.

"Ya ampun, masa siang siang gini gue mimpi sih," gumam Dira sambil menepuk pelan pipi nya sambil terus tersenyum. Jam pulang sekolah pun tiba, Dira segera bergegas merapihkan buku nya.

"Dir, ke perpus yuk sekalian ngerjain tugas," ajak Feny.

"Heemn kayaknya hari ini enggak bisa deh," tolak dira.

"Lho kenapa?? biasanya kamu paling senang ke perpus?? " tanya Feny dengan ekspresi bingung.

"Enggak apa apa, aku harus cepat pulang,  udah dulu ya." ucap dira yang langsung meninggalkan Feny.

Dira pun segera berbegegas ke luar sekolah, di lihat nya Rai yang sudah menunggu tak jauh dari gerbang.

"Rainan," Dira menghampiri Rai.

Rai langsung menoleh dan kembali memberikan senyuman maut nya.

"Yuk pulang," Rai  mempersilahkan dira menaiki motor nya.

Dira tersenyum dan langsung menaiki motor Rai yang langsung meninggalkan sekolah,  sepanjang perjalanan jantung Dira tak henti henti nya berdegup kencang,  dia benar benar tidak percaya pria yang sudah lama di kagumi nya hari ini mengantar nya pulang.

"Dir,  kita makan dulu ya.. aku laper nih," ucap Rai di tengah tengah perjalanan.

"Oh.. iya." jawab Dira gugup.

Rai akhirnya memberhentikan motor nya di sebuah cafe dan mulai memesan makanan di sana.

"Kamu suka kan makanan nya?? " tanya Rai sambil mengunyah makan nya.

"Iya.. suka," jawab  Dira sedikit malu malu.

"Oh.. bagus deh,"  Rai kembali memberikan senyuman semanis mungkin.

Setelah makan dan mengobrol Rai dan Dira memutuskan pulang.

"Sudah sampai," Rai memberhentikan motor nya di depan rumah dira.

"Makasih ya, kamu mau mampir gak?? "

"Enggak usah deh,  lain kali aja ya," tolak Rai

Dira tersenyum dan hendak meninggalkan Rai.

"Dir,  tunggu," Rai mencoba memegang tangan Dira.

Dira senang bukan kepalang sai rai memegang tangan nya.

"Ada apa?? " tanya nya gugup.

"Heeemm .. sebentar lagi kan hari minggu, aku boleh gak ajak kamu jalan?? "

Dira hanya diam mematung mendengar ucapan Rai, dia merasa seperti baru mendapati tiket keluar negeri gratis.

"Dir??? " tanya tanya Rai yang berusaha membuyarkan lamunan Dira.

"Oia.. boleh, boleh," Dira  tersenyum sumringah.

"Ok.. yaudah aku pulang dulu ya, kamu masuk sana."

"Oia.. bye."  Dira  melangkah kan kaki nya ke dalam rumah.

"Tuh cewek kayak nya udah suka banget sama gue.. gampang lah, " gumam Rai seraya tersenyum licik dan mulai melajukan motor nya meninggalkan rumah Dira.

****

Selama beberapa hari Rai pun gencar melakukan pendekatan pada Dira, mulai dari mengantar nya pulang dan selalu menelepon nya, membuat Dira semakin di atas awan dan semakin menyukai Rai . Sampai pada hari minggu Rai berjanji akan mengajak nya jalan. Sore itu Rai pun sudah bersiap dengan kemeja planel berwarna hitam dan celana jeans biru navy,  Rai terus memandangi wajah nya di cermin.

"Ganteng juga gue,   hari ini sudah hampir seminggu gue deketin Dira,   harus bisa melakukan nya malam ini, " gumam Rai sambil tersenyum . Tak lama Rai  sampai di rumah Dira. Rai pun mulai menekan bel rumah Dira.

"Permisi tante, Dira nya ada?? " ucap Rai begitu melihat wanita yang membuka pintu dan Rai yakin itu adalah mama nya dira karena wajah nya sangat mirip.

"Ada,  kamu teman nya Dira?? " mama Dira memperhatikan Rai dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Iya tante,  saya Rainan teman sekolah Dira,"  Rai  memberi salam

"Oh.. yaudah yuk masuk,   tante panggil dira dulu ya," ucap nya begitu mempersilahkan Rai masuk dan duduk

mama dira bergegas ke atas menuju kamar Dira.

"Dira..  Dira.. ada teman mu tuh," panggil mama Dira yang langsung masuk ke kamar nya.

"Iya mah," sahut  Dira yang sudah rapih.

"Dira itu siapa?? pacar kamu?? ganteng banget sih,  " puji mama Dira penasaran sekaligus gembira karena selama ini belum pernah ada cowok yang main ke rumah Dira.

"Itu teman aja kok mah," Dira mencoba berkilah dengan wajah sedikit malu malu.

"Aduh.. jadi pacar juga enggak apa apa,  anak nya kelihatannya baik, ganteng lagi."

Dira  hanya tersipu malu dan begegas turun ke bawah bersama mama nya untuk menemui rai.

"Rai," sapa Dira saat melihat Rai tengah melamun menunggu Dira di ruang tamu rumah nya

Rai memutar bola mata nya. Tampak Dira yang sudah rapih dengan pakaian yang full color tampak sedikit terlihat kampungan penampilan nya di mata Rai,  tapi Rai mencoba tersenyum.

"Sudah siap?? "

Dira hanya mengangguk pelan.

"Kalian mau kemana??? "

"Hanya jalan jalan aja tante,  mungkin nonton sama makan aja,"

"Owh.. yaudah jangan malam malam ya pulangnya kebetulan malam ini om sama tante mau pergi ke rumah saudara mungkin akan menginap,  Dira kamu enggak apa-apa kan sendiri di rumah?? "

"Iya mah.. enggak apa apa kok."

Rai yang mendengar percakapan mereka  langsung mengerutkan kening nya seraya tersenyum dalam hati.

"Dira sendirian malam ini? pas banget,  kesempatan emas, satu langkah lagi misi gue akan tercapai." gumam Rai.

kenakalan rai

Malam itu rai mengajak dira ke sebuah mall dan makan di sana.

"Rai,  kita jadi nonton habis ini?? " tanya Dira di sela sela makan mereka

"Heemm.. takut kemalaman Dir,  bagaimana kalau aku main di rumah mu saja?? "

"Oh.. gitu ya,  yaudah deh" jawab Dira sambil tersenyum

selesai makan Rai bergegas kembali ke rumah Dira.

"Dir  mama kamu udah pergi ya?? enggak apa apa nih aku masuk?? " tanya Rai yang melihat kondisi rumah sudah sepi.

"Iya engga apa apa, duduk Rai, aku buat minum dulu ya." jawab Dira yang langsung ke dapur dan membuat minum untuknya. Rai pun memutar bola mata nya melihat situasi. Rai bergegas menyembunyikan handphone nya di suatu tempat yang tidak di lihat Dira.

"Di minum Rai." Dira sambil  minumannya dan duduk di samping Rai.

"Makasih ya."

mereka pun hanya terdiam untuk beberapa saat.

"Makasih ya udah ajak aku jalan," Dira memecah keheningan.

"Makasih juga udah buat aku jatuh cinta, "

seketika jantung Dira langsung berdegup kencang mendengar ucapan Rai.

"Maksudnya?? " tanya Dira.

"Aku suka kamu Dira. " jawab Rai sambil menatap tajam Dira.

"Mana mungkin kamu suka aku.. aku kan engga cantik dan populer,"  Dira menundudukan sedikit kepala nya.

"Memang nya aku harus suka sama yang cantik?? " Rai mengangkat dagu Dira agar Dira menatapnya

"kamu suka engga sama aku? "

Dira pun hanya mengangguk pelan menjawab pertanyaan Rai.

Rai memegang lembut pipi Dira dan mulai mencium nya. Dira hanya terdiam tak merespon tapi Rai terus mengulum bibirnya sampai Dira mengikuti permainannya.

"Astaga kenapa gue jadi terangsang gini." gumam Rai.

Rai memang cowok Playboy tapi dia mendekati target nya hanya untuk di tembak, lalu di putuskan kembali dan tidak untuk menyentuh nya,  kali ini Rai mencoba menerima tantangan dari teman teman nya untuk menyentuh Dira. Tangan nakalnya mencoba menyentuh beberapa bagian tubuh Dira , sampai Rai terdiam sesaat .

"Ya ampun !! tobat Rai.. tobat.. sadar Rai.. sadar..!! gumam Rai yang seperti kembali kesadaran nya.

"Sory." Rai langsung menghentikan aksi nya.

Dira hanya terdiam dengan wajah yang merah merona karena malu, Dira pun bergegas merapihkan pakaian nya kembali.

"Dir, aku boleh minta air hangat engga?? " pinta Rai.

"Oia boleh, " ucap Dira gugup dan langsung berjalan ke dapur.

Rai pun mengambil handphone nya yang tadi dia sembunyikan, tak lama Dira pun kembali dan memberikan air pada Rai.

"Dir, aku pulang dulu ya.. udah malam. " ucap Rai setelah minum.

"Oh iya.. " jawab Dira sambil menunduk yang sepertinya masih malu atas apa yang mereka lakukan barusan.

"Maaf ya, aku sayang kamu. " ucap Rai seraya mencium pipi Dira dan keluar meninggalkan Dira yang hanya diam mematung.

****

Pagi hari Dira mencoba membuat bekal untuk Rai. Dira masih tidak percaya dengan apa yang Rai lakukan semalam, yang memang perbuatan rai itu kurang ajar,  tapi karena dira menyukai Rai.. Dira pun seakan senang. Saat jam istirahat Rai mencoba menemui teman teman nya di belakang sekolah..

"Eeh, boss dateng tuh," ucap Kemal yang melihat Rai menghampiri mereka.

"Rai.. sehat loe? udah seminggu nih, gimana berhasil gak?? tanya Nanda sambil tertawa.

"Nih lihat," ucap Rai sambil memberikan handphone nya pada mereka Arya, kemal dan nanda pun terbelalak kaget melihat isi video yang berisi adegan hot Rai dan Dira semalam.

"Gila... gokil.. " ucap Arya.

"Rai  tanggung banget kenapa engga sampai ML ajja?? " celetuk Nanda.

"Gila loe!! ntar yang ada gue suruh nikahin anak orang!! " jawab Rai sambil merampas handphone nya kembali dan menghapus video tersebut.

"Enak kali Rai nikah, kan bisa tiap hari kaya gitu. " ledek Kemal sambil tertawa.

"Udah sini mana duitnya?? " pinta Rai.

"Kasih nan.. " Nanda  langsung memberikan sejumlah uang pada Rai.

"Jangan ngeremehin gue,  apa sih yang engga bisa buat gue, " ucap Rai sambil tersenyum.

"Percaya deh.. percaya." jawab Arya sambil tersenyum kecut.

"RAINAN!!! " pekik Dira yang sedari tadi mendengar percakapan mereka dsn hendak memberikan bekal untuk Rai

seketika mereka pun langsung menoleh ke arah Dira yang sudah menangis.

"Dira ?? " ucap Rai panik.

Dira langsung berlari meninggalkan tempat itu dan Rai mencoba mengejarnya.

"Tamat riwayat loe Rai." ucap Arya di sambut tawa kemal dan nanda.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!