Pagi-pagi buta Ariana sudah bangun untuk membersihkan rumah,kemudian memasak sebelum dirinya pergi untuk bekerja.Setelah itu dirinya akan mengurus Ayahnya terlebih dahulu.Ayah Ariana menderita kelumpuhan sejak beberapa tahun yang lalu,karena hal itulah,kini Ariana yang bekerja untuk menghidupi keluarganya.Sang ibu tiri dan kakak tiri nya,selalu mengancam akan menyakiti ayah nya jika Ariana tidak menghasilkan uang untuk mereka.
"Pagi ayah,semoga hari ini ayah merasa jauh lebih baik yaa."Ucap Ariana sambil membelai lembut kepala sang ayah,yang hanya bisa tertidur.
"Ayah sarapan dulu yaa,kalo ayah udah selesai sarapan....Setelah itu baru Ariana mau berangkat kerja yah."Ucap Ariana lagi sambil menyuapi sang ayah.
Dirinya terus mengajak bercerita sang ayah walau pun tidak ada balasan dari ayahnya.Karena ayahnya juga tidak bisa berbicara semenjak mengalami kelumpuhan.
Ariana berusaha untuk selalu sabar dan kuat menjalani hari-harinya yang setiap hari terasa berat,itu semua ia lakukan demi sang ayah.
Karena hanya ayahnya lah orang yang ia kasihi yang tersisa saat ini.Ibunya telah lama meninggalkan mereka berdua.Padahal dulu,kehidupan Ariana sangat baik.
Ariana bahagia karena memiliki kedua orang tua yang saling mencintai,dan mereka pun menyayangi Ariana anak tunggal mereka.Tapi semua berubah,saat sang ibu meninggal karena sakit dan ayahnya menikah lagi.
"Nahhh sekarang ayah udah selesai sarapan...giliran Ana siap-siap ke tempat kerja."Ucap Ariana sambil menyeka mulut ayahnya menggunakan tissue.
Ariana pun keluar dari kamar ayahnya dan membawa piring kotor bekas makan ayahnya tersebut,saat hendak menuju dapur dirinya berpapasan dengan sang ibu tiri yang baru saja keluar dari kamarnya dan hendak menuju meja makan.
"Eeehhh ana!,kamu udah kasih makan ayah kamu yang gak berguna itu kan?!"Ucap ibu tiri Ariana,menghentikan langkahnya.
"Udah bu,ayah udah selesai makan.Ana mau bawa ini ke dapur terus Ana mau berangkat kerja."Jawab Ana sambil mengangkat piring kotor yang ada di tangannya.
"Baguslah kalo gitu,males banget ibu ngurusin ayah kamu yang gak berguna itu.Udah buruan sanahh nanti kamu terlambat dan dipotong lagi gaji kamu,awas aja yaa kalo sampe gaji kamu dipotong!"Ucap ibu tiri Ariana sambil mengibaskan tangannya ke udara menyuruh Ariana untuk segera berlalu dari hadapannya.
Ariana pun segera berlalu dari hadapan ibu tirinya,dirinya pergi menuju dapur dan hendak mencuci piring sisa-sisa ia memasak tadi.
setelah mencuci piring ia melihat ke arah jam dinding,sudah tidak ada waktu lagi untuk dirinya bersarapan.Ia bergegas ke kamarnya untuk bersiap-siap.Ia takut terlambat dan gaji nya akan dipotong.Karena ibu tirinya pasti akan marah-marah dan tak jarang juga Ariana akan dipukulnya.
...****************...
"Ana tolong kamu layani meja nomor 11 yaa."Ucap teman kerja Ariana saat dirinya baru saja sampai di dalam restoran tempat ia bekerja.
Ariana pun segera bergegas mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja dan memakai atributnya sebagai pelayan di restoran tersebut.
"Selamat pagi pak,silahkan ini buku menu nya."Ucapnya sambil menyerahkan buku menu tersebut kepada seorang pria yang duduk sendiri di meja nomor 11 tersebut.
Pria itu pun mengangkat wajahnya dan melihat penampilan ariana dari atas hingga ujung sepatu Ariana.
"Kamu pelayan di resto ini?"Tanya pria tersebut.
"Iya pak,ada yang bisa saya bantu pak?"Jawab Ariana sopan kepada pria tersebut.
"Kenapa saya baru lihat kamu yaa...apa kamu baru bekerja disini?"tanya pria tersebut lagi.
"Saya udah 2 bulan pak kerja disini,tapi sebelumnya saya cuma dibelakang bagian cuci piring.Karena restoran ini kekurangan karyawan sebagai pelayan dan belum ada yang melamar.Jadi saya dikasih kesempatan untuk mencoba."jawab Ariana dengan sopan.
"Yayayaya"ucap pria tersebut kembali melihat-lihat buku menu.
Ariana pun dengan sabar menunggu pria tersebut memilih makanan yang akan ia pesan.Setelah beberapa saat melihat buku menu,pria tersebut pun menunjukan kepada Ariana makanan pilihannya.
"Baik pak,mohon ditunggu ya.Kami akan segera memproses pesanan bapak."Ucap Ariana sopan sambil sedikit membungkuk mengambil buku menu yang ada diatas meja.
Ariana segera berlalu dan mengantarkan catatan yang berisi pesanan makanan pria tersebut ke bagian dapur.Setelah itu Ariana kembali ke depan untuk memeriksa meja yang sudah kosong dan membersihkannya.
Tanpa Ariana sadari,sejak tadi dirinya sedang di perhatikan oleh pria yang berada di meja nomor 11 tadi.
"Kenapa yaa kok aku jadi ngeliatin dia terus,padahal dia keliatan biasa aja pasti dimata orang lain.Tapi,kalo di perhatikan sebenarnya dia cantik hanya saja dia tidak pandai merawat diri." lirih pria yang duduk di meja nomor 11,di dalam hatinya.Sambil memperhatikan Ariana dari jauh.
"Dia juga sabar dan sangat sopan kepada pelanggan,pekerja yang sangat baik."Bathin pria tersebut.
Trrriiiiinggggg(suara bel tanda makanan sudah siap).Ariana bergegas menuju meja pesanan dan mengantarkan pesanan tersebut sesuai nomor meja yang tertera diatas kertas.
"Silahkan pak."Ucap Ariana sambil meletakkan makanan diatas meja yang memesan makanan tersebut.
"Terimakasih."Jawab pria yang duduk dimeja tersebut.
Ariana pun pamit dan bergegas untuk menuju kembali ke belakang,saat Ariana melewati meja kasir.Temannya yang bekerja di posisi kasir memanggil Ariana.
"Na,na,na siniii..."Panggil teman Ariana dengan suara yang pelan,karena khawatir mengganggu ketenangan dan kenyamanan costumer mereka.
"Apaan mel?,aku masih banyak kerjaan di belakang!"jawab Ariana saat sudah berada di dalam meja kasir.
"Kamu kenal yaa sama lelaki di meja nomor 11,soalnya tadi aku sempet ngeliat dia lagi perhatiin kamu.Waktu kamu bersihin meja itu tuh."Ucap teman Ariana sambil menunjuk kearah meja yang tadi Ariana bersihkan sebelum mengantarkan pesanan kepada costumer lainnya.
"Mulai deeehh jiwa detektif abal-abal kamu kumat lagi."Jawab Ariana sambil mencubit pelan tangan temannya tersebut.
"Aww Na,aku laporin kamu yaa..doyan banget kdrt dehh."Ucap teman Ariana sambil mengusap tangannya yang dicubit tadi.Ia sengaja bereaksi berlebihan karena dirinya dan Ariana adalah teman dekat yang sama-sama suka bercanda.
"Aauu aah terserah kamu aja,aku mau balik dulu kebelakang.masih banyak kerjaan.Byeee...jawab Ariana berlalu meninggalkan temannya tersebut.Sementara teman Ariana hanya menggeleng-gelengkan saja kepalanya melihat Ariana sudah berlalu dari hadapannya.
tidak terasa hari pun sudah siang,sudah masuk waktu untuk sholat dzhuhur.Ariana meminta izin sebentar untuk menunaikan tugasnya sebagai seorang hamba Allah.Ariana bersyukur karna di tempat kerjanya ia diberi kebebasan untuk beribadah jika sudah waktu-waktunya.Setelah selesai sholat,Ariana kembali ke bagian dapur,sedikit merapihkan penampilannya dan siap untuk melayani lagi costumer.
Setiap hari,rutinitas Ariana hanya sibuk bekerja dirumah,merawat ayahnya dan juga bekerja di tempat pekerjannya.Terkadang Ariana merasa lelah dengan kehidupan yang ia jalani,tapi ia mengingat bahwa ia masih memiliki sang ayah di dunia ini yang sangat membutuhkan Ariana.
Saat teringat bahagianya dulu keluarga Ariana sebelum ibu nya meninggal,Ariana sering berharap ayahnya bisa sembuh dan kembali normal lagi.Ariana akan membawa ayahnya pergi jauh dari kedua manusia toxic yang ada dirumah,dan sebenarnya rumah tersebut adalah rumah ibu kandung Ariana.Tapi Ariana terlambat selangkah,ibu tirinya sudah memegang kendali penuh atas semua surat-surat berharga milik ibu Ariana...
Kini Ariana hanya bisa bersabar,berharap akan ada keajaiban suatu saat nanti untuk dirinya dan juga ayahnya dari Allah ta'ala.
Pagi hari nya di kediaman Arya,laki-laki yang duduk di meja nomor 11 kemarin di restoran tempat Ariana bekerja.
Arya adalah pemilik restoran tersebut sekaligus CEO di Arya corporation.Perusahaan Arya adalah perusahaan nomor 1 dikotanya.Ia memiliki banyak anak perusahaan yang bergerak di banyak bidang.
Tapi sayang meskipun dirinya sukses di usia yang terbilang muda,tapi urusan percintaan Arya sangat kaku.Beberapa kali ibu nya berusaha menjodohkan Arya,tapi selalu gagal.Karena Arya tidak bersikap baik kepada siapapun wanita yang akan dijodohkan dengannya.Arya juga enggan karena kebanyakan dari mereka hanya ingin menguasai harta kekayaan Arya saja.
"Pagi bu...."Sapa Arya kepada ibu nya yang sedang bersantai di meja makan sambil meminum teh hijau kesukaannya.
"Pagi Ar,hari ini kamu sibuk gak?"Tanya sang ibu kepada Arya.
"Hmmm ibu pasti bikin janji temu lagi buat aku, kan?!...Udah lah bu,sekarang tuh bukan zaman Siti nurbaya lagi.Lagian aku kaya orang gak laku aja sampe harus dijodohkan bu."Jawab Arya sambil menarik kursi meja makan dan duduk di kursi tersebut.
"Kalo gak gitu,kapan ibu punya cucu ar!.Kamu sibuk banget.Usia kamu juga udah matang buat nikah Arya".
"Ayolaaah Ar,kali ini lagi ya Nak.Dia wanita yang baik kok,dari keluarga baik-baik juga.Sebenernya apa sih yang kamu cari Ar,ibu tuh gak ngerti sama kamu deh!"Ucap ibunya sambil memanyunkan mulutnya.
Sementara Arya hanya tersenyum melihat ekspresi wajah ibunya.Setelah menghabiskan sarapannya,Arya kemudian pamit kepada ibu nya untuk ke kantor.
"Jangan lupaaaa Arr nanti siang,di cafe deket kantor kamu."Teriak sang ibu kepada Arya,sengaja agar anaknya mendengar dengan jelas.
"Huuuuuhh anak itu,bener-bener bikin aku pusing." Lirih ibu Arya sambil menatap kepergian Arya.
...****************...
Sementara itu,Arya sudah sampai dikantornya.
Semua karyawannya berdiri dan memberi hormat saat atasan mereka lewat di depan mereka semua.Arya hanya berjalan tanpa memberikan senyuman,Arya memang terkenal seorang bos yang sangat dingin dan cuek.
Tapi ia begitu memperhatikan kesejahteraan untuk semua karyawan yang bekerja di perusahaannya tersebut.Karena hal itu, walau pun bos mereka dingin dan cuek,tapi mereka betah bekerja di perusahaan Arya corporation.
"Selamat pagi pak Arya."Sapa Rangga sekretaris pribadi Arya.
"Pagi,saya mau liat agenda saya hari ini apa aja Ga?"Tanya Arya kepada sekretarisnya tersebut.
"Hari ini kita akan meeting bersama klien dari perusahaan bagaskara pak,siangnya kita ada agenda kunjungan ke salah satu cabang perusahaan kita di kota baru pak."Ucap Rangga sambil melihat daftar kegiatan bos nya tersebut yang ia sudah catat di dalam tablet nya.
"Siang ini,batalin rencana kunjungan ke kota baru.Karena saya harus bertemu dengan seseorang."Ucap Arya dengan malas,bersandar di kursinya.
"Bu inggit ngatur pertemuan bapak dengan wanita lain lagi?"Tanya Rangga kepada bos nya tanpa sungkan.Karena Rangga sebenarnya adalah sahabat baiknya Arya,tapi ketika mereka dikantor mereka akan bekerja secara profesional.
"Iya,rasanya saya cape Ga.Oiyah kamu tolong carikan saya informasi tentang seseorang."Ucap Arya.
"Seseorang? Siapa pak?"Tanya Rangga dengan wajah bingungnya.
"Dia bekerja di salah satu restoran saya Ga,namanya Ariana.Entah kenapa pertama kali ngelihat dia,hati saya terusik.Saya jadi teringat dia terus.Padahal dia gak terlihat cantik seperti perempuan-perempuan yang ibu saya jodohkan untuk saya ga,dia juga sangat sederhana,penampilannya biasa aja,tapi saya yakin sebenarnya dia cantik,hanya saja karena dia tidak pandai merawat diri,atau mungkin dia gak punya waktu untuk merawat dirinya sendiri,jadi terlihat biasa saja ketika pandang,dan sepertinya kehidupannya sangat berat,entahlah...perasaan saya bilang seperti itu Ga.Tapi bukan hal itu yang saya pikirkan,saya justru gak mengerti kenapa saya terus teringat wajahnya,tutur bahasanya yang lemah lembut,sepertinya dia juga orang yang sabar Ga..."Ucap Arya.
"Mungkin itu yang namanya cinta pandangan pertama pak."Jawab Rangga.
"Gak mungkin lah ga,mungkin saya cuma ngerasa kasian aja ngeliat dia Ga.sepertinya hidupnya berat sekali.karna saya bisa melihat sebenarnya dia bisa jadi wanita yang cantik dan menarik,mungkin juga dia sebenernya bisa dapet kerjaan yang lebih baik lagi,tutur bahasanya juga lembut,hanya butuh di poles sedikit."jawab Arya.
"Tolong kamu cari tau yaa."Ucap Arya
"Baik pak,saya permisi dulu pak.Kalo ada yang bapak butuhkan,silahkan hubungi saya."Ucap Rangga dan berlalu setelah bos nya mengangguk tanda setuju.
"Hmmmm Ariana yaa,bisa-bisanya aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan wanita yang berpenampilan sangat sederhana seperti dia.Seleramu sungguh payahhh Arya."Lirih Arya dengan dirinya sendiri.
...****************...
Sementara itu,dirumah Ariana...
"Na,bagi aku uang!"Ucap kaka tiri Ariana sambil menengadahkan tangannya di depan Ariana.
"Aku gak punya uang kak,kan kalo aku gajian semuanya aku kasih ke ibu kak."Jawab Ariana.
"Aaaahh payah!!!,bilang aja kamu gak mau ngasih aku,kan?!"Tanya sang kaka tiri Ariana
"Aku beneran gak punya uang kak".
"Ada apa ini?,kenapa pagi-pagi kalian udah ribut!,dan kamu Na,kenapa masih dirumah?,bukannya kamu harus kerja?"Tanya ibu tiri Ariana.
"Ka Clara minta uang sama aku bu,tapi aku emang gak punya uang.Kan,uang gajian aku,semuanya aku udah kasih ke ibu,bahkan aku gak bisa beli keperluan pribadi aku sendiri."Ucap Ariana.
"Oooohhhhh jadi gitu ya!!!,kamu keberatan ngasih uang buat saya hahhh?!,inget ya,saya bisa ngusir kalian kapan pun saya mau,kalo saya usir kalian,mau tinggal dimana kamu?!,gimana cara kamu bawa ayah kamu yang gak bisa berdiri itu haahh?!!!"Ucap ibu tiri Ariana marah-marah sembari menunjuk-nunjuk wajah Ariana dan menoyor kasar kepala Ariana.
"Iya,aku minta maaf bu."Jawab Ariana dengan menunduk.
"Sudah cepetan pergi sanah!,nanti kamu terlambat!"Usir ibu tiri Ariana,menyuruh Ariana agar segera berlalu dari hadapannya.
Ariana pun melangkah keluar rumah dengan perasaan yang sedih,dirinya sebenarnya sangat lelah dengan kehidupannya yang seperti ini.
Ingin pergi dan membawa ayahnya,tapi bagaimana caranya.Sepeserpun Ariana tidak memiliki uang.Setiap hari ia harus berjalan kaki untuk pergi ke tempat ia bekerja.
"Clara,kamu apa-apaan sih,pagi-pagi udah ribut dan bikin Ariana bisa terlambat kerja."Ucap ibu tiri Ariana.
"Aku kan cuma minta uang aja bu,aku mau nongkrong sama temen-temen aku."Jawab Clara kaka tiri Ariana.
"Minta uang terus yang ada di otak kamu! Makannya kerja dong Cla,Ariana yang cuma lulusan SMA aja bisa dapet kerjaan,masa kamu yang sarjana gak bisa sih dapet kerjaan cla!"Jawab ibu tiri Ariana.
"Hmmmm...iya iya aku bakal nyari kerjaan."Jawab kakak tiri Ariana sambil berlalu menghentak-hentakkan kakinya.
"Ckckck,anak itu dasar...Coba aja kalo dia seperti Ariana bekerja,uang aku pasti udah banyak.Semoga Clara bisa dapet suami yang kaya raya,biar aku juga ikut menikmati kekayaan suami Clara"Lirih ibu tiri Ariana dengan dirinya sendiri,sambil memandangi Clara yang berlalu dari hadapannya.
Siang harinya,setelah Arya selesai meeting dengan klien,ia pun langsung pergi ke cafe yang berada tidak jauh dari gedung kantornya.
Jika bukan karna sang ibu,ia malas sekali untuk bertemu dengan wanita yang akan ia temui itu,entah wanita seperti apa lagi yang ibu nya kenalkan kepada Arya.
Arya masuk ke dalam cafe,ia membuka ponselnya untuk melihat isi pesan wa dari ibunya yang sebelumnya sudah dikirimkan ke Arya.
"Hmmm meja nomor 5 ya."Lirih Arya dalam hatinya sambil melihat-lihat nomor meja yang dituju.
Setelah Arya berhasil menemukan meja nomor 5,ia langsung berjalan mendekat kearah meja tersebut.
"Eheemm."Arya berdehem sebelum duduk di kursi meja nomor 5 tersebut.Dan wanita yang sejak tadi sudah menunggu Arya terkejut,karena suara deheman Arya tersebut.Wanita itu langsung berdiri dan mempersilahkan untuk Arya duduk.
Arya duduk,mengamati setiap gerak-gerik wanita dihadapannya,penampilannya juga sopan tapi sangat elegant.Entah kenapa Arya justru membayangkan wajah Ariana,Arya membayangkan jika Ariana yang berpenampilan seperti wanita di hadapannya.pasti akan terlihat sangat cocok dan juga menawan,dan lebih cantik dari wanita ini.
Hatinya sama sekali tidak tertarik dengan wanita yang ada di hadapannya sekarang.Setelah beberapa saat mengobrol,Arya pun berpamitan kepada wanita tersebut.Arya mengatakan masih memiliki banyak urusan untuk hari ini.Mereka akhirnya berpisah tanpa kejelasan dari Arya untuk pertemuan mereka tadi.
"Ga,tolong antar saya ke restoran saya."Ucap Arya saat baru saja dirinya masuk dan duduk di mobil.
"Baik pak...."Jawab Rangga singkat.
Mobil mereka akhirnya melaju perlahan,meninggalkan area cafe tempat Arya bertemu wanita yang ibu nya pilihkan lagi.Ditengah perjalanan ponsel Arya berbunyi,ia langsung mengambilnya dari saku yang ada di dalam jasnya,dengan malas Arya mengangkat telpon tersebut yang ternyata dari ibu nya.
"Iya halloo bu".
"kamu udah ketemuan sama indah kan,Ar?"Tanya sang ibu.
"Udah bu,aku udah ketemu".
"Terus gimana?."Tanya sang ibu lagi.
"Gimana apanya bu?".
"Ya ampun Aryaaaaa,jangan bilang kali ini kamu juga enggan sama si indah!".
Arya menjauhkan ponselnya karena teriakan ibu nya tersebut.
"Ibu,telinga aku bisa sakit bu.Ngomong pelan-pelan aja ibu."Balas Arya.
"Yaa habisnya kamu sih,ibu cape tau Ar.Kamu tuh nyari yang kaya apa lagi sih?!.Ibu udah semakin tua Ar,dan kamu belum kasih ibu cucu.Sekarang terserah kamu ajalah Ar."Balas ibunya,terdengar helaan nafas sang ibu.
"Ibu,ibu gak usah mikirin aku yaa.Mendingan ibu bersantai,ibu shopping,jalan-jalan kemana terserah ibu.Suatu saat nanti aku pasti akan bawa wanita pilihan aku ke depan ibu."Jawab Arya dengan yakin menenangkan sang ibu.
"Pokoknya gak boleh lama-lama,biar ada yang nemenin ibu dirumah,shopping dan jalan-jalan Ar."Balas ibunya lagi.
"Iyaaa,udah ya... Arya tutup dulu."Ucap Arya,dan ia pun mengakhiri panggilan nya bersama sang ibu.
Tidak terasa,kini mereka sudah sampai di depan restoran Arya.Tempat Ariana bekerja.
Arya masuk dan disambut oleh manager di restoran nya tersebut,waktu itu manager resto nya sedang cuti.Sehingga tidak ada karyawan yang tau bahwa Arya adalah pemilik resto tersebut.
"Selamat siang pak Arya."Sapa manager restoran Arya.
"Siang,tolong siapin saya ruangan vvip di resto ini.Dan tolong pelayan yang bernama Ariana yang melayani saya."Ucap Arya sambil berjalan masuk.
"Baik,mari saya antar ke ruangan vvip nya pak."Balas manager tersebut,melangkah disamping Arya.
Arya dan Rangga pun masuk keruangan vvip,sementara manager tersebut keluar untuk memanggil Ariana agar melayani pak Arya.
"Na sinih..."Panggil bu manager kepada Ariana yang sedang membersihkan meja kosong bekas costumer resto mereka.
"Iya bu."jawab Ariana berjalan menghampiri bosnya tersebut.
"Na,tolong kamu layani costumer di ruangan vvip yaa.Dia pemilik restoran ini,jadi kamu harus bersikap baik."Ucap bos Ariana.
"Baik bu."Jawab Ariana singkat.
"Maaf pak Arya,biar saya menunggu di luar saja pak."Ucap Rangga,merasa tidak enak.Karena pasti Arya ingin bertemu wanita yang bernama Ariana tersebut.
"Ohh gitu,baik kalo seperti Ga.kamu tunggu diluar aja,kamu boleh pesan apa yang kamu mau."Balas Arya.
"Baik pak."jawab Rangga,ia pun berdiri dari sofa yg ada di ruangan vvip tersebut dan melangkah menuju pintu,saat membuka pintu,Rangga bertabrakan dengan Ariana yang juga mendorong pintu ke arah dalam.
"Maaf pak,saya tidak sengaja."Ucap Ariana
"Iya gak papa mba,santai aja."Jawab Rangga sambil memperhatikan penampilan Ariana,ia juga melihat name tag di baju Ariana.
Rangga pun mempersilahkan Ariana untuk masuk sementara ia berjalan keluar dari ruangan tersebut.
"Fix...sepertinya pak Arya memang sudah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan wanita bernama Ariana itu,penampilannya bener-bener sederhana."Lirih Rangga,sambil berjalan.
"Selamat siang pak,silahkan ini buku menu nya."Ucap Ariana sambil menyerahkan buku menu yang ada di tangannya.
Arya mengambil buku menu tersebut,dan tanpa sengaja mata keduanya saling bertemu dan mengunci pandangan selama beberapa detik.
Ariana langsung menundukkan pandangannya,sementara Arya tersenyum tipis sambil melihat isi buku menu di tangannya.
"Saya mau pesan ini,dan yang ini apa?...Tolong dijelaskan."Ucap Arya.
"Baik pak,untuk yang ini menu terfavorit di resto ini pak.Menu makan siang paket lengkap."Jawab Ariana.
"Kalo yang ini?"Tunjuk Arya di salah satu gambar yang ada di buku menu tersebut,ia sengaja banyak bertanya karna ia ingin bisa berlama-lama dengan Ariana.
Arya merasa nyaman dengan sikap lembut Ariana.
Ariana pun sedikit mendekat dan mencondongkan tubuhnya melihat gambar yang ada di buku menu tersebut sambil menjelaskan kepada Arya.
"Aroma tubuhnya sangat harum,walau pun dia tidak memakai parfum yang mahal dan terkenal." lirih Arya dalam hatinya.
Ariana sibuk menjelaskan kepada Arya,sementara Arya terus memandang lekat wajah Ariana.
Arya semakin yakin bahwa sebenarnya Ariana memiliki kelebihan dalam dirinya.Tapi karena beratnya hari-hari yang mungkin di lalui oleh nya,sehingga Ariana tidak memiliki banyak waktu untuk merawat dirinya sendiri,membuat ia terlihat biasa saja dan juga sangat sederhana.
Dan hanya mata orang yang jeli,bisa melihat kelebihan yang Ariana miliki.Memandang Ariana dari dekat,Arya bisa melihat wajah cantik natural Ariana yang tersembunyi.
"Saya pesan yang ini 1,ini,ini,dan ini ya"Ucap Arya sambil menunjuk gambar yang ada di buku menu tersebut.
"Baik pak,mohon di tunggu."Ucap Ariana setelah itu ia berjalan keluar dari ruangan tersebut.
"Huuuuhhhh ya ampun,aku degdegan banget,orang yang tadi di dalam kan yang waktu itu makan disini dan duduk di meja nomor 11.Ternyata dia pemilik restoran ini."Lirih Ariana dengan dirinya sendiri.
"Kenapa aku jadi pengen deket sama dia terus yaa,apa aku udah gak normal.Apa jangan-jangan dia pake pelet,tapi emang ada jaman sekarang yang pake-pake begituan yaa?"Lirih Arya.
"Aku harus cari tau tentang dia,bagaimana keluarganya,dia sudah menikah atau belum".
Sementara menunggu pesanannya datang,Arya membuka ponselnya dan melihat-lihat perkembangan setiap proyek nya yang sedang berjalan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!