Disebuah desa yang masih asri tidak ada bising suara kendaraan dan polusi udara,desa Suka Maju terletak di lereng Gunung yang masih sangat hijau banyak terbentang sawah yang hijau dan kebanyakan penduduknya masih bertani,ada juga anak anak mereka yang pergi merantau ke Kota maupun luar Kota.
Salah satu rumah yang paling kaya di kampung Suka Maju memiliki seorang putri yang cantik dia anak satu satunya juragan Manto dan bu Sri Wahyuni yang biasa dipanggil ibu Sri,anaknya bernama Reni Salsabila dia termasuk kembang desa Suka Maju banyak laki laki yang ingin menjadi suami maupun kekasihnya tetapi Reni tidak pernah menerima mereka karena Reni sudah memiliki kekasih bernama Tomi anak dari kepala desa.
"Mas kapan mas Tomi akan melamar Reni?bapak selalu bertanya tentang siapa pacar aku,"Ucap Reni mereka tengah bersama di pinggir sungai yang sangat jernih yang ada di desa itu.
"Sabar sayang,kamu kan tahu aku belum bekerja kalau kita menikah bagaimana aku akan menghidupi kamu,"Jawab Tomi
"Kenapa kamu gak cari kerja di kota saja mas,mas kan berpendidikan tinggi gak seperti aku,"Lirihnya
"Hei jangan merasa minder,walau kamu gak berpendidikan tinggi nyatanya kamu pintar dan cantik pula,"Puji Tomi
"Mas Tomi apaan seh,"Reni malu malu
Tomi memegang tangan Reni mereka saling tatap satu sama lain,sepasang muda mudi yang sedang di landa cinta gelora jiwa mudanya masih membara,Tomi mendekat ke arah Reni mereka ingin berciuman tapi teriakan Noni teman Reni mengejutkan mereka berdua sampai sampai Tomi terjengkang ke belakang saking kagetnya.
"Hah hah hah Reni,aku cariin kamu ternyata disini,"Noni ngos ngosan menghampiri Reni dan Tomi.
"Iya ada apa Ni,kenapa kamu lari lari begitu?"Jawab Reni
"Itu Ren,ibu,bapak Ren,"Noni bingung ingin bicara bagimana.
"Kamu ini sudah mengagetkan orang eh ini bicara gak jelas,ada apa seh Noni ganggu saja,"Cerocos Tomi
"Iya maaf,maaf itu Ren orang tua kamu kecelakaan,"Ucap Noni gemetar
"Apa?kecelakaan?dimana Ni,kok bisa,terus keadaan bapak bagimana?"Cerca Reni
"Aku gak bisa jelasin ayo ke rumah sakit saja Ren,"Ajak Noni dan mereka bertiga pun berlari menuju jalan untuk segera kerumah sakit,Tomi yang antar mereka berdua.
"Sayang tenang ya jangan nangis terus semoga bapak dan ibu gak apa apa,"Tomi menenangkan Reni
"Hiks hiks ayo mas kita kerumah sakit,"Ajak Reni sambil terisak.
"Iya ayo aku antar Sayang,tenang ya aku yakin ibu dan bapak baik baik saja,"Jawab Tomi sambil memapah Reni.
Akhirnya mereka menuju rumah sakit dengan diantar Tomi,untuk pertama kalinya Tomi mengantar Reni karena selama pacaran mereka sembunyi sembunyi karena orang tua keduanya tidak menyetujuinya.Butuh satu jam perjalanan menuju rumah sakit,disana sudah ada beberapa orang yang menolong membawa orang tua Reni ke rumah sakit.
"Pak bagaimana keadaan orang tua saya?"Tanya Reni pada orang orang itu
"Saya tidak tahu nak,dokter belum keluar,semoga orang tua neng baik baik saja,saya pak Tino yang tadi di tempat kejadian,"Jelas pak Tino
"Terimakasih banyak ya pak sudah membawa bapak dan ibu saya kesini,bagaimana bisa kecelakaan pak?"Tanya Reni dengan masih terisak.
"Motor yang dikendarai orang tua neng di tabrak dari samping dan dari arah berlawanan ada sebuah truk orang tua Neng di tabrak truk tersebut,"Jelas pak Tino membuat Reni lemas,fikiran buruk pun terlintas di benaknya Tomi dan Noni berusaha menenangkan Reni.
"Bapak,ibu,hiks hiks,"Tangis Reni
"Sayang tenanglah dokter belum keluar semoga bapak ibu baik baik saja ya,ayo duduk jangan seperti ini,"Ucap Tomi.
"Iya Ren,kita berdoa semoga bapak dan ibu gak apa apa,"Kata Noni memeluk Reni.
Sekitar dua jam lebih dokter baru keluar,Reni menghampirinya"Dok bagaimana keadaan orang tua saya?"Tanya Reni
"Apa anda anaknya?"Jawab dokter
"Iya dok saya anaknya,"Ucap Reni.
"Maafkan saya,kami tim dokter sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan kedua orang tua kamu,tapi,"Dokter ragu untuk mengatakannya
"Tapi apa dok?katakan,"Desak Reni
"Ibu anda tidak bisa diselamatkan dan bapak anda saat inu kritis,"Jawab dokter
"Apa,,,,,gak mungkin dok coba katakan lagi dok,katakan,"Panik Reni.
"Yang tabah dan ikhlas ya,maafkan saya,"Kata dokter lalu meninggalkan Reni yang histeris.
"Gak mungkin,gak mungkin ibuuuuuu jangan tinggalin Reni bu,hiks hiks ibuuuuu,"Reni jatuh pingsan
"Ya Allah Reniiiii,"Noni menangkap tubuh Reni
"Sayang bangun,Non ayo angkat kita tidurkan disana,"Kata Tomi hatinya sakit melihat orang yang dia cintai seperti itu
"Suster tolong,"Panggil Noni yang kebetulan melihat suster keluar dari ruangan.
Reni di bopong dan di tidurkan di kamar pasien yang kosong.Tomi dengan sabar mendampingi Reni tidak sedetik pun dia meninggalkan kekasihnya tersebut,sebelumnya Tomi sudah menghubungi orang tuanya untuk membantu proses pemakaman ibunya Reni.Reni sadar dari pingsannya di terisak teringat ibunya sudah tiada.
"Ibuuuuu jangan tinggalkan Reni bu,,,Reni masih butuh ibu,huhuhhuuuuhuhu,"Tangisnya terdengar pilu
"Sayang bapak sudah sadar dia mencari kamu,apa kamu mau kesana,"Ucap Tomi
"Iya mas,"Tomi memapah Reni ke ruangan bapaknya,Reni membekap mulutnya melihat luka disekujur tubuh bapaknya.
"Bapak,hiks hiks kenapa bisa begini,"Ucap Reni memeluk bapaknya.
"Re ni maafkan ba pak dan i ibu,di ma na i bu mu,"Tanya bapaknya terbata
"Bapak gak salah apa apa sama Reni,bapak harus sembuh ya ibu sudah pergi ninggalin kita pak,bapak harus sembuh Reni gak mau sendiri,"Jawabnya dengan menangis tersedu sedu
"Ka kamu harus bisa mandiri nak,mulai hari ini jangan jadi anak yang manja bapak tidak bisa menemani kamu,ibumu sudah menunggu bapak,bapak minta satu permintaan sama kamu nak,"Kata bapaknya terbata bata
"Bapak jangan bicara begitu,bapak harus sembuh,"
"Tolong turuti permintaan terakhir bapak Ren,"
"Iya pak akan Reni turuti bapak minta apa,"Jawab Reni menggenggam tangan bapaknya.
"Menikahlah dengan anak teman bapak,namanya Ridho bapak memiliki hutang dengan bapaknya usaha bapak sudah bangkrut,bapak sudah berjanji akan menikahkan kamu dengan Ridho,"Katanya membuat Reni terkejut
"Gak pak,Reni sudah memiliki kekasih,mas Tomi kekasih Reni,Reni akan bekerja dan mebayar hutang bapak,tolong pak Reni hanya cinta sama mas Tomi,"Tolak Reni
"To long nak,i ini permintaan bapak yang terakhir,"Ucap pak Manto lalu nafasnya naik turun membuat Reni panik
"Pak,bapak kenapa?"Panik Reni
"Sayang aku panggil dokter dulu,"Ucap Tomi
Dokter memeriksa pak Manto,tapi Tuhan berkata lain,pak Manto meninggal menyusul bu Sri yang saat ini jenazahnya sudah berada dirumah duka,kabar ini membuat Reni terpuruk kehilangan kedua orang tua secara bersamaan membuatnya tak bisa menerima.
"Bapaaaaakkkk,ibuuuuu jangan tinggalin Reni,"Tangis Reni pilu dan pingsan.
Jenazah bapaknya segera dibawa pulang dan disandingkan di samping jenazah istrinya,Reni rapuh setiap siuman dia kembali pingsan belum bisa menerima kenyataan tersebut.
Sanak saudara berusaha menenangkan Reni,Tomi dan Noni tidak pernah meninggalkan Reni mereka selalu mendampingi Reni,hati Tomi ikut hancur melihat kekasih hatinya hancur.
"Ren kita pulang ya hari sudah hampir petang gak baik di makam terus,doakan semoga almarhumah diterima disisiNya Ren,"Kata Noni menepuk pundak Reni yang masih menangis di pusara kedua orang tuanya.
"Aku mau disinu Ni,aku mau ikut mereka aku sendirian Ni,aku gak punya keluarga lagi,aku gak punya siapa siapa lagi sekarang,"Jawabnya dengan tatapan kosong.
"Ren jangan bicara begitu bapak dan ibu pasti gak suka kamu seperti ini,apa kamu lupa pesan terakhir bapak kamu,ayo pulang Ren,"Bujuk Noni.
"Sayang kita pulang ya,doakan mereka dari rumah masa depan kamu masih panjang Ren jangan kecewakan mereka,"Kata Tomi
Pada Akhirnya Reni pulang bersama sahabat juga kekasihnya,tak butuh waktu lama mereka tiba dirumah masih banyak saudara yang ada dirumah Reni dia akan menggelar acara doa untuk kedua orang tua Reni.
"Ren yang kuat dan tabah ya ikhlaskan bapak ibu semoga ditenang disana,"Ucap tantenya Nala namanya.
"Tan aku yatim piatu sekarang,apa aku bisa hidup tanpa mereka,"Jawabnya sendu
"Tante yakin kamu bisa Ren,apa kamu ikut tante saja ke kota dan tinggal bersama tante,"Saran Nala
"Enggak tan,banyak kenangan bapak dan ibu disini,"Jawabnya
"Ya tante paham tapi kamu harus janji jangan seperti ini kamu harus melanjutkan hidup tunjukkan pada dunia kamu bisa tanpa orang tua,"Nala memberi semangat kepada Reni.
Reni hanya mengangguk pasrah,tatapannya sayu dan kosong fikirannya entah dimana,banyak tetangga dan teman yang selalu menemani Reni,setelah tujuh hari kepergian ayahnya ada sebuah mobil mewah berhenti di depan rumahnya,dia adalah Ridho laki laki yang dijodohkan dengan Reni sejak kecil,ditambah orang tua Reni yang memiliki hutang banyak kepada orang tua Ridho membuat perjodohan itu semakin kuat.
"Waaaahhh mobilnya bagus banget,siapa ya tamunya?"Gumam Noni yang masih setia menemani Reni dirumahnya.
"Mungkin hanya orang tanya alamat Ni,"Jawab Reni sekenanya.
Seorang laki laki tinggi,putih,hidung mancung dan berpenampilan rapi turun dari mobilnya bersama seorang wanita cantik dan modis mereka berjalan kerumah Reni.
"Selamat siang apa benar ini rumah pak Manto dan bu Sri?"Ucap wanita itu
Noni hanya melongo menatap laki kaki tampan di depannya"Iya siang,benar ini rumah pak Manto anda siapa ya?"Jawab Reni dengan balik bertanya.
"Syukurlah tidak salah alamat kamu pasti Reni kan anaknya bu Sri,"Tebak wanita itu.
"I iya benar,kok ibu tahu nama saya?"Jawabnya kaget
"Oh kenalkan saya Mira dan ini anak saya Ridho kami teman bapak dan ibu kamu,"Jelas bu Mira
"Oh iya maaf silahkan masuk bu,mas,"Kata Reni mempersilahkan tamunya masuk Noni masih menatap Ridho dan disenggol oleh Reni untuk masuk..
"Silahkan duduk saya buatkan minum dulu ,"Pamit Reni
"Tidak usah repot repot Nak,"Jawab bu Mira
"Tidak repot kok bu,permisi sebentar ya bu,"Pamit Reni diikuti noni di belakangnya.
"Ya ampuuuuun Ren tuh cowok ganteng banget seh,dia siapa seh Ren?"Tanya Noni
"Aku gak tahu Ni,tadi kan bilang teman almarhum bapak,kamu afa yang bening dikit ijo tuh mata,"Jawab Reni
"Serius Ren tuh cowok keren abis,uuuhhhhhh meleleh aku menatapnya,"Kata Noni
Reni hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan sahabat sekaligus tetangganya itu,kalau bukan karena Noni mungkin Reni masih terpuruk atas kesedihannya.Reni kembali dengan membawa dua cangkir teh untuk tamunya dan beberapa cemilan.
"Ini bu,mas silahkan diminum,"Kata Reni
"Terimakasih Nak,"Jawab bu Mira sedangkan Ridho terpesona pandangan pertama dengan Reni.
"Hus Do ngapain bengong,"Senggol ibunya
"Eh i iya bu maaf,"Jawab Ridho gugup
"Oh iya nak Reni kedatangan kami kemari ingin bertemu pak manto dan ibu Sri mereka kemana ya kok gak kelihatan,"Tanya bu Mira yang memang tidak tahu jika sahabatnya telah tiada.
"Bapak dan ibu baru meninggal seminggu yang lalu bu,"Jawab Reni kembali berkaca kaca memgingat kedua orang tuanya.
"Innalillahi wa inna ilahi rojiun,mereka kenapa nak bukannya mereka baik baik saja tidak sakit,"Bu mira membekap mulutnya tak percaya baru seminggu dia bertemu dengan mereka.
"Mereka mengalami kecelakaan bu,"Jawab Reni menahan tangis yang akhirnya menangis lagi,bu Mira mendekat dan memeluknya.
"Maafkan ibu gak tahu masalah ini nak,tidak ada yang memberi kabar pada kami kamu yang tabah dan ikhlas ya,"Bu Mira ikut menangis,Ridho yang melihat Reni menangis hatinya tersentuh tapi dia tidak bisa berbuat apa apa.
Setelah Reni tenang bu Mira mengutarakan niatnya yang sudah direncanakan bersama pak Manto semasa hidup,bu Mira tidak memaksa Reni untuk menikah dengan anaknya karena bu Mira tahu Reni masih berduka,Reni bingung harus berbuat apa karena dia memiliki kekasih dan dia juga teringat pesan terakhir ayahnya sebelum meninggal
Bu Mira tidak bisa berbicara terlalu jauh karena Reni masih dalam keadaan berduka dia lalu memutuskan pulang,tetapi sebelumnya dia mampir ke makam Manto juga Sri sahabatnya sedari SD hingga Kuliah.Reni kembali menangis Noni tidak bisa berbuat apa apa itu pilihan berat tetapi amanah harus dijalankan kasihan orang yang sudah tiada jika amanahnya diabaikan begitu saja.
"Ni aku harus gimana,bagaimana dengan mas Tomi aku sangat mencintainya Ni,"Ucap Reni dengan berlinang air mata.
"Aku gak tahu Ren,turuti kata hati kamu Ren aku yakin kamu akan memilih yang baik,"Jawabnya
"Tapi aku gak kenal anaknya ibu itu Ni,dan aku hanya cinta mas Tomi,"Kata Reni
"Ya aku paham akan perasaan kamu,tapi coba deh Ren. kamu fikir,kalian menjalin hubungan sudah lama tidak ada yang tahu,bukannya ini pertanda kalau memang kalian tidak berjodoh,lebih baik bertemulah dengan Tomi dan bicarakan semuanya,apapun itu akan mendukung kamu Ren,"Jelas Noni
"Baiklah Ni aku akan menemui Tomi besok,"Jawab Tomi
Reni lalu menghubungi Tomi untuk membicarakan semuanya,Reni masuk ke kamar orang tuanya niat hati ingin membersihkan kamar orang tuanya dia justru menemukan sebuah surat perjanjian yang sudah ditanda tangani ayahnya.Reni seakan tak percaya bahwa dirinya di jadikan jaminan hutang oleh ayahnya walau tak memaksa tapi Reni sadar dia sudah dibesarkan oleh kedua orang tuanya bahkan dia hanya anak tunggal dan apa apa hanya sendiri.
Keesokan paginya Reni sudah rapi dia akan bertemu dengan Tomi juga akan mencari kerja walau bagaimanapun Reni harus bekerja untuk biaya hidup dirinya.
Tomi sudah menunggu Reni sejak tadi tetapi Reni belum terlihat,Tomi gelisah perasaanya tidak tenang entah ada apa Reni mengajaknya bertemu lebih dulu.Setelah beberapa saat Reni akhirnya datang Tomi senang melihat kekasih hatinya tiba.
"Maaf mas jika aku lama,tadi menunggu Noni aku pakai sepeda dia,"Ucap Reni yang merasa tidak enak
"Iya gak masalah sayang,aku kira kamu gak jadi bertemu aku kawatir sama kamu,"Jawab Tomi ingin memeluk Reni tapi ditolak
"Aku gak apa apa mas,maaf ya aku terlambat pasti kamu sudah menunggu lama,"Ucapnya sambil duduk
"Enggak masalah sayang kamu kenapa ngajak aku bertemu disini?"Tanya Tomi
Reni bingung harus mulai bicara dari mana,dia tertunduk tak berani menatap Tomi"Sayang ada apa?"Tanya Tomi
"Aku bingung mau mulai darimana untuk bicara mas,"Jawab Reni
"Ada apa sayang bicaralah,apa jangan jangan ini soal perjodohan kamu,"Tebak Tomi membuat Reni mengangkat wajahnya menatap Tomi.
"Ka kamu tahu mas,"Tanya Reni
"Iya,Noni memberitahuku kemarin Ren aku memang belum mendapatkan pekerjaan tapi aku janji akan membantu kamu melunasi hutang bapak kamu,aku tidak mau kehilangan kamu Ren,"Ucap Tomi meyakinkan Reni
"Maafkan aku mas,aku sebenarnya juga tidak mau berpisah dari kamu tapi ini amanah dari bapak mas,dan kemarin teman bapak kerumah dan lihatlah ini,"Kata Reni lalu memberikan sebuah map merah pada Tomi.
Tomi mulai membuka map tersebut dan membacanya dia amat sangat terkejut dengan isi surat tersebut,tapi dia berusaha terlihat tenang di hadapan Reni dia tidak ingin Reni bertambah sedih.
"Aku harus bagaimana mas,selama ini bapak dan ibu tidak pernah cerita ke aku jika usaha kami telah bangkrut sejak tiga bulan lalu dan hutang bapak di bank mogok yang mengharuskan bapak mencari pinjaman ke sahabatnya,"Jelas Reni mulai berkaca kaca
"Tapi Ren kalau seperti ini sama saja kamu dijual sama orang tua kamu untuk melunasi hutang hutang bapak kamu,aku gak rela Ren aku akan meminta bantuan bapak ku agar mau membantu melunasi hutang bapak kamu,dan aku akan mencari kerja ke kota dan akan menikahi kamu,"Ucap Tomi serius.
"Jangan mas,uang itu tidak sedikit jumlahnya jangan membawa orang tua kamu mas yang ada mereka berfikir aku wanita gak baik dan hanya mengincar harta kamu saja,"Ucap Reni
"Tidak Ren,aku gak rela kamu menikah dengan laki laki lain aku sangat mencintai kamu,tolong tunggu ya aku akan bicara sama bapak nanti malam,"Janji Tomi pada Reni
"Tapi mas kalau orang tua mas gak setuju bagaimana,aku juga sangat mencintai kamu mas,"Lirihnya
"Yakinlah sayang,mas akan berusaha ya jangan sedih hati mas ikut sakit jika kamu seperti ini,"Ucap Tomi lalu mereka berpelukan.
"Terimakasih mas,aku bingung harus apa,niat aku kesini tadi sebenarnya ingin mengakhiri hubungan kita,"Ucap Reni
"Aku gak mau sayang,kamu harus jadi milikku sudah jangan sedih lebih baik kita makan saja ya?pasti kamu belum makan juga kan?"Tebak Tomi.
Tomi mengajak makan Reni mereka pergi ke salah satu warung tenda di pinggir jalan,setelah selesai makan Tomi mengantar Reni pulang dan dia tidak jadi melamar kerja justru pulang untuk bicara pada bapaknya.
Setibanya dirumah Tomi mencari cari keberadaan bapaknya yang ternyata sedang berada di kandang Sapi milik bapaknya.
"Pak bisa kita bicara sebentar,"Pinta Tomi pada ayahnya
"Loh katanya mau melamar kerja kok sudah pulang?"Terkejut pak Rudi melihat Tomi menyusulnya ke kandang.
"Belum jadi pak ini ada yang urgent,kita bicara di dalam saja yuk pak,"Ajak Tomi dan pak Rudi mengikuti anaknya dari belakang.
"Tumben kamu mau bicara sama bapak,ada Tom?apa kamu ingin menikah?"Tanya pak Rudi setelah mereka duduk santai di bale depan rumahnya.
"Bu bukan pak,tapi Tomi mau minta tolong sama bapak?"Ucap Tomi grogi
"Tolong apa Tom?"Jawab bapaknya yang penasaran.
Tomi lalu menjelaskan keinginannya untuk membantu Reni dan Tomi juga memberitahu bapaknya jika Tomi ingin menikahi Reni.
"Jangan gila kamu Tomi,mereka yang berhutang kenapa bapak yang barus bayar hah apa kamu gak sadar jika Reni itu hanya memanfaatkan kamu,"Murka pak Rudi.
"Pak Reni bukan seperti itu,ini semua kemauan Tomi karena Tomi gak tega melihat Reni dijadikan alat untuk membayar hutang orang tuanya,ayolah pak tolong Tomi sekali ini saja Tomi pasti akan ganti jika sudah bekerja nanti,"Jawab Tomi
"Hahaaahahaha Tomi-Tomi kerja saja belum mau ganti pakai apa Tom,bapak tidak akan membantu kamu apa lagi merestui hubungan kalian jangan harap,bapak sudah menjodohkan kamu dengan anaknya pak Gandi desa sebelah yang seorang konglomerat Tomi,"Ucap pak Rudi
"Enggak pak Tomi gak mau,Tomi hanya ingin menikah dengan Reni tolong pak bantu Tomi,Tomi janji jika bapak amu membantu Reni dan merestui kami maka Tomi akan mengurus peternakan bapak,"Janji Tomi memohon kepada bapaknya.
"Tidak Tomi sekali tidak ya tidak jika kamu nekat maka bapak akan mencoret kamu dari daftar ahli waris,"Ancam pak Rudi
"Bapak jahat,bapak tega sama warga bapak sendiri aku benci bapak,"Ucap Tomi lalu meninggalkan bapaknya yang masih mengomel
Tomi pergi kerumah sahabatnya dia tidak diam dia juga mencari cari pinjaman tetapi tidak ada yang mau membantu karena memang tidak sedikit jumlah uang yang di pinjam Tomi.
"Ren maafkan mas belum bisa menolong kamu,"Batin Tomi dia berjalan pulang dengan lesu.
Tomi kembali kerumahnya dia sudah menghubungi Reni dan bicara semuanya Reni paham akan hal itu,dia hanya bisa merenung akankah dia memenuhi permintaan terakhir ayahnya.Reni masuk ke kamar orang tuanya dia melihat lihat kamar yang dulu menjadi tempat bermainya bersama bapak dan ibunya Reni mengambil bingkai foto yang berisi foto dirinya waktu kecil bersama kedua orang tuanya Reni menciumi foto tersebut sambil menangis mengingat kenangannya dulu,Saat akan keluar Reni tak sengaja melihat sebuah kotak di bawah tempat tidur orang tuanya Reni membungkuk untuk mengambil kotak itu lalu membukanya betapa terkejutnya Reni setelah tahu apa isi kotak tersebut.
"I ini,kenapa selama ini bapak dan ibu tidak pernah jujur sama aku dan menyembunyikan semua ini,"Gumam Reni
Tanganya gemetar membaca dokumen dokumen tentang surat surat tanah dan semua perhiasan ibunya disita oleh rentenir yang mengakibatkan Ayahnya meminjam uang kepada keluarga Handoyo sahabat bapaknya,yang membuat Reni semakin terkejut mereka sudah dijodohkan sejak kecil dan ada surat perjanjiannya hitam di atas putih.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!