NovelToon NovelToon

Mafia Milik Hira

fahira zain

" Atas nama FAHIRA ZAIN! " panggil salah seorang wanita di asrama khusus putri.

" Ya! ,,, saya kak! " yang punya nama langsung mengangkat satu tangannya. kemudian dengan sopan menghadap wanita muda yang memanggilnya.

" Ada kunjungan untukmu? " kata wanita itu.

" Baik,, Terima kasih Kak! " jawab hira dengan sopan.

Gadis bercadar yang anggun itu langsung menuju tempat dimana wali yang menjenguknya itu berada.

Dengan penuh semangat dan rasa bahagia mengiringi setiap langkah kakinya. tampak dari menyipitnya mata indah itu, menandakan bahwa gadis manis itu tengah tersenyum.

Gadis cantik yang tertutup cadar itu sedang menempuh pendidikan di sebuah pesantren , dia adalah fahira zain, umurnya masih 17 tahun. namun sampai saat ini tak ada seorang pria pun yang pernah melihat wajahnya. Selain keluarganya.

Setelah sampai di tempatnya, hira sempat mematung sejenak. dan senyumnya juga langsung memudar. karena yang berkunjung ternyata tidak sesuai ekspektasinya.

" Mama,,,! " panggilnya yang seperti sebuah gumaman.

" Sayang,,,! " jawab sang mama yang seperti bahagia bisa menjumpai anaknya .

Tetapi fahira tampak kecut melihat mamanya datang. namun dia masih tetap sopan. dia menyalami dan hormat padanya.

" Ada apa ma? " tanya fahira.

" Sayaaanngg,, maaf ya? ada yang perlu mama sampaikan! " kata mamanya basa basi dengan nada yang berubah sedih.

Fahira mulai curiga dengan mamanya " apa? " tanya fahira.

" Hmmm,,, begini ! " mamanya menjeda untuk mengatakannya.

" Katakan saja ma? " desak fahira.

" Kamu harus berhenti sekolah dulu! " kata mamanya dengan suara yang tegas.

Fahira yang mendengar langsung melebarkan mata " kenapa ma? " tanya fahira tampak shock.

" Perusahaan papa sedang dalam masalah. sedang nenekmu masih harus berobat jalan. keluarga kita sedang dalam masalah financial sekarang. kamu mengerti kan ? "

Tatapan fahira langsung kosong mendengar kabar dari mamanya. " tapi bagaimana dengan sekolahku ma? " tanya fahira sedih.

" Ya bagai mana lagi,,,!? sekolah kamu ya harus berhenti dulu ! " jawab mama fahira.

" Berhenti! " ulang hira memastikan. dan mamanya mengangguk.

Hira langsung memejamkan mata sambil meremas kuat jari tangannya. dia sedang tidak baik-baik saja saat ini. setelah mendengar semua ucapan mamanya.

" Tapi umurku masih sangat muda ma? bagai mana nanti masa depanku kalau aku tidak melanjutkan sekolah? " kata fahira menahan tangis.

" Ya,, kan? kamu bisa melanjutkannya nanti setelah keuangan kita kembali stabil.! "

" Apa tidak bisa aku menyelesaikan pendidikanku yang sekarang, setidaknya biarkan aku lulus dulu?" kata fahira seperti memohon.

" Lalu siapa yang akan membiayai kamu? " tanya mama fahira. dan setelah mendengar jawaban mamanya. kali ini tampaknya fahira memang harus benar-benar pasrah.

" Baiklah,,! " jawab fahira akhirnya menyerah.

Setelah itu gadis cantik itu kembali ke asrama untuk mengemasi semua barang-barangnya.

Dengan gerakan yang begitu berat dan terlihat lesu. fahira mulai memasukkan barangnya satu per satu ke kopernya.

" Fahira kamu mau kemana? " tanya salah seorang temannya.

" Aku harus pulang dan berhenti sekolah. keuangan keluargaku sedang buruk saat ini.? " jawab fahira .

" Sini aku bantu! jangan sedih,, ini sudah kehendaknya, kamu harus ikhlas, semoga keadan ini tidak akan lama. ekonomi keluarga kamu cepat pulih dan kamu bisa kembali ke sini lagi.! " ucap temannya itu sambil menata barang fahira di kopernya.

" Terima kasih! " ucap fahira.

Keduanya sempat berpelukan sebentar sebelum berpisah. " aku akan antar kamu sampai ke bawah.! " kata sahabat fahira lagi. fahira hanya tersenyum sambil mengangguk.

Keduanya pun berjalan beriringan dengan sahabatnya yang menyeret koper fahira, dan fahira yang membawa tas besar di tangan kanannya.

Tampak keduanya merasa berat untuk saling melepaskan , tapi memang inilah takdir persahabatan yang di jalani sudah dua tahun itu.

" Ayo masuk! kamu sudah mama pamitkan tadi, mama juga sudah mengurus semua pencabutanmu dari sini! " kata mama fahira dengan santainya.

Fahira sepertinya memang harus benar-benar pasrah sekarang.

" Aku pulang dulu ya ? " pamit hira pada sahabatnya itu yang juga mengenakan cadar.

" Hati-hati jaga dirimu baik-baik! " jawab sahabatnya. kemudian keduanya berpelukan sebentar. sampai akhirnya benar-benar berpisah.

Di dalam mobil , fahira hanya diam sambil menatap pemandangan luar dari kaca jendela mobilnya. keadaan yang begitu gersang dan panas seperti keadaannya saat ini. begitu hampa dan tidak berwarna lagi.

" Kita akan pulang kerumah nanti! " kata mamanya memecah keheningan di dalam mobil itu.

" Kenapa? " tanya fahira heran. karena fahira biasanya tinggal bersama neneknya. nenek dari ayahnya . nenek yang tidak pernah merestui hubungan mamanya dengan papa fahira.

Karena mamanya fahira adalah wanita yang terlihat urakan, suka mengumbar aurat serta selalu bicara kasar, tidak punya etika apalagi sopan santun. contohnya saja sekarang ini. menjenguk fahira di pesantren saja pakai kaos ketat dan terbuka, dengan rok mini yang begitu seksi.

Sedang keluarga papanya semua adalah keluarga yang begitu taat agama. entah bagaimana ceritanya papa fahira bisa kecantol sama mamanya waktu itu.

Sampai mamanya dulu hamil sebelum keduanya menikah. dan itulah yang membuat neneknya mempunyai penyakit jantung.

Papa fahira adalah anak semata wayang , dari kecil sudah di ajari ilmu agama yang kuat. namun semua harapan kakek neneknya hancur ketika papanya pulang dari kuliah s3 jurusan bisnis di London.

Papanya membawa pulang mama fahira bersamanya dengan keadaan hamil besar. yaitu mengandung kakak perempuannya waktu itu.

Sedangkan Kakeknya yang begitu kaget langsung shock dan meninggal beberapa hari setelah kejadian itu. yang semua orang tidak ketahui adalah, mamanya telah merencanakan niat busuk itu , hanya karena papanya fahira adalah orang yang sangat kaya.

Pernikahan keduanya berlangsung tanpa restu dari orang tua papanya. walau begitu, fahira tetap lahir di tengah-tengah keluarga kecil orang tuanya.

Sejak umur fahira 4 tahun dia sudah hidup bersama neneknya, karena sang nenek yang tidak mau hidup bersama dengan keluarganya, dan neneknya memilih untuk hidup di rumahnya sendiri.

Papanya yang kasihan dengan ibunya yang sudah sebatang kara. akhirnya membiarkan fahira bersama neneknya, biar bisa menjadi teman sepi sang ibu waktu itu.

Dulu papanya pernah menawarkan sang kakak sebagai teman neneknya. namun neneknya tidak mau, karena neneknya menganggap kalau kakak fahira bukanlah cucunya.

Sampai papanya meninggal mamanya tidak pernah berkomunikasi dengan nenek fahira. karena karakter keduanya yang tidak pernah cocok. sedang prinsip papanya tetap teguh, dia hanya menikah sekali seumur hidup,

Jadi walau tanpa restu pun tetap dia jaga kesucian pernikahan itu sampai dia meninggal beberapa bulan yang lalu. karena penyakitnya yang setiap hari menggerogotinya.

Dan sejak kematian papanya neneknya memang selalu sakit-sakitan. namun semua biaya kehidupan neneknya tetap mendapatkan bagian dari beberapa persen penghasilan perusahaan.

Tapi ketika perusahaan kini sedang dalam masa sulit , tentu saja ini juga berpengaruh pada neneknya.

Dan setelah sampai ke gerbang besar mansion keluarganya, salsa benar-benar merasakan rasa yang begitu berat dan terlihat tidak suka. karena di dalamnya sudah penuh dengan kegiatan dosa setelah papanya tiada.

Setelah masuk mansion mewah itu. kaki fahira langsung melangkah menuju kamar neneknya. karena di beri tahu mamanya kalau neneknya sekarang tinggal bersamanya di mansion.

Ceklek..

Pintu langsung terbuka. mata fahira langsung memerah menahan tangis. " nenek! " panggilnya dengan suara bergetar.

awalan

Mata fahira langsung basah setelah melihat neneknya berada di sebuah gudang dan tidur hanya beralaskan tikar yang tipis.

Fahira langsung menghampiri neneknya. "nenek !"panggil fahira hampir menangis.

" Kamu sudah pulang sayang! " kata sang nenek dengan tertatih untuk duduk, karena ingin menyambut cucu tercintanya.

Melihat neneknya begitu kesusahan untuk duduk mahira langsung membantu neneknya. "pelan-pelan saja nek! " kata fahira.

" Kamu kenapa pulang? " tanya neneknya.

Fahira menatap sedih keadaan sang nenek "kenapa nenek bisa di sini? kenapa tidak di rumah bersama mbak sum saja! " bukanya menjawab pertanyaan neneknya, fahira justru balik bertanya karena saking khawatirnya sama sang nenek.

" rumah kita sudah di jual sama mamamu, dan mbak sum sudah di pecat! " jawab neneknya terus terang.

Mata hira semakin tidak kuat membendung airmatanya. " nenek! " panggil fahira sambil memeluk neneknya. dia menangis sejadi-jadinya di bahu tua itu.

" Nenek di sini dulu ! aku akan keluar sebentar. " pamit hira.

Hira ingin menemui mamanya. dan menanyakan bagaimana bisa neneknya di tempatkan di gudang kotor seperti itu.

Setelah berkeliling mencari akhirnya hira bisa menemukan mamanya yang berada di samping kolam renang bersama beberapa teman pria mesumnya.

" Mama! " panggil hira.

Mamanya yang tadi sedang bercumbu langsung menoleh. " sebentar ya? " pamitnya dengan suara genitnya pada ke tiga pria muda yang mengerumuninya.

Mata ketiga pria itu langsung menatap mesum pada hira. karena dia seolah menatap bidadari. mereka tahu kalau hira pasti cantik, walau hanya matanya saja yang terlihat. namun tidak bisa memungkiri keindahannya.

Dengan santainya sang mama berjalan ke arah hira, padahal mata hira sedang menatap marah padanya saat ini.

" Kenapa mama menempatkan nenek di gudang ma? ini juga mansionnya , apa mama lupa itu? " salsa langsung marah ketika mamanya sampai di depannya.

" Aku sudah mengatakannya padamu kalau keuangan kita sedang tidak baik-baik saja sekarang.! " jawab mamanya santai.

" Tidak baik-baik saja! " ulang hira dengan nada sedikit tinggi. " kalau keuangan kita sedang tidak baik-baik saja, seharusnya mama tidak bisa membayar mereka-mereka bukan.?" tunjuk hira pada ketiga pria mesum itu, " lalu kenapa mereka bisa di sini? tidak mungkin hanya karena cinta kan? " runtuh sudah karakter lembut hira karena kemarahannya.

Plak,,,

" Lancang,, apa pantas kamu berbicara denganku seperti itu.! " mamanya menampar hira dengan sangat keras . namun hira tidak langsung memegangi pipinya yang panas. karena saat ini dia juga di kuasai emosi.

" Buang saja pakaianmu yang seperti itu kalau kamu sama sekali tidak punya rasa sopan pada mamamu! " lanjut mamanya.

" Kalau mama mau saya hormati. jadilah dulu wanita yang terhormat.! " bantah hira.

" Pergilah! kamu mengganggu kesenanganku! " usir mamanya sambil mendorong paksa hira.

Hira hanya menatap tajam pada mamanya. dia pantang menangis kalau soal ini. dia adalah karakter yang kuat namun mempunyai hati yang lembut.

Karena pintu sudah tertutup mau tidak mau hira harus pergi. dia kembali ke gudang dimana neneknya berada saat ini. dia juga membawa koper dan tasnya ke sana.

" Apa kamu juga akan tidur disini? " tanya neneknya yang melihat hira masuk sambil membawa koper dan tas besarnya.

" Iyya,, aku bersihkan dulu ya tempatnya.! " kata hira lembut . kemudian menuntun neneknya ke tempat yang terlihat bersih di tempat itu.

" Kenapa kamu tidak tidur di kamarmu saja? nenek tidak apa-apa hira? " kata neneknya.

" Aku tidak punya kamar di sini, nenek tahu itu! sudah,, tidak apa-apa! aku bersihkan dulu tempat ini. ! " Setelah itu Hira membersihkan dan merapikan tempat itu, sehingga tampak rapi dan tak berdebu.

Tak lama setelah tempat itu bersih. seorang pelayan membawakan makan untuknya. " setelah ini kalau kamu butuh makan masak sendiri.! " kata pelayan yang belagak sombong . Hira hanya menatap heran padanya.

Setelah itu keduanya makan seadanya. Hira benar-benar merasa kasihan dengan neneknya. di usianya yang sudah renta bukannya kebahagiaan malah kalangan.

Hari-hari berlalu, hira selalu membantu melakukan pekerjaan rumah, agar dia bisa makan bersama neneknya. dan dia di tuntut kuat dan harus menjaga marwahnya karena godaan pria yang selalu di bawa mamanya ataupun di bawa oleh kakaknya.

" Hai,,,? " sapa seorang pria yang di bawa kakaknya. namun hira hanya diam tak menanggapi. dia hanya fokus mengelap meja mini bar yang ada di mansion itu.

" Singkirkan tangan anda! " kata hira ketika dengan sengaja pria itu menaruh tangannya di depan lap yang di pegang hira.

" Judes banget sih cantik! " pria itu masih berusaha menggoda.

" Hentikan bualan anda. jangan sampai aku laporkan kelakuan anda! " ancam hira, seakan memegang kartu As dari pria tersebut. hira tahu kalau pria itu pasti akan menciut jika di ancam akan di laporkan kepada wanita yang membawanya kemari entah itu mama ataupun kakaknya.

Kakak hira yang baru bersenang-senang dengan lelaki yang lainnya baru turun dari lantai 3 . dia langsung menatap tidak suka karena pria yang di bawanya sedang memandangi hira. walaupun pria itu sudah tidak akan melihat seperti apa rupa hira..

" Apa yang kamu lakukan? " tanya kakak hira padanya. " apa kamu sedang menggodanya? " tanya kakaknya lagi.

Hira langsung menggelengkan kepalanya pelan tanpa melihat wajah kakaknya. " bawa saja pergi.! dan ajari dia agar beretikat. karena tangannya tidak punya rasa sopan! " jawab hira acuh tanpa melihat pada semua yang ada di sana.

Dengan santai hira melenggang pergi. sampai akhirnya dia selesai bersih-bersih , barulah dia kembali ke gudang tempatnya itu. setelah sampai di sana dia mendapati neneknya sedang berbaring, dia berpikir kalau neneknya sedang tidur tapi setelah dia melihat keanehan pada neneknya, barulah dia mendekat.

" Nenek, nenek! apa nenek baik-baik saja? " tanya hira mencoba menyadarkan. " badannya panas,! " monolog hira setelah merasakan hawa panas yang menguar dari tubuh neneknya.

Setelah itu dia meminta bantuan pada mama ataupun kakaknya namun keduanya tidak ada yang menggubrisnya.

" Aku mohon ma,, bantu bawa nenek ke rumah sakit! " mohon hira hampir putus asa.

Dengan rasa bingung dia masih berpikir waras. setelah kesana kemari tak ada yang mau membantunya. akhirnya dia menghubungi panggilan darurat untuk meminta ambulance untuk mengambil neneknya yang sakit.

Setelah mendapatkan kepastian hira langsung berlari ke pintu gerbang utama mansionnya. untuk menunggu ambulance datang.

Tak lama setelah itu ambulance benar-benar datang , dengan penuh semangat hira mengarahkan ambulan itu masuk ke area mansionnya.

" Di mana pasiennya? " tanya petugas ambulance itu.

" Ada di dalam pak! " jawab hira sambil berjalan mendahului untuk menunjukkan di mana neneknya saat ini.

Semua yang di dalam sedang melihat apa yang terjadi, karena mereka yang panik karena mendengar suara sirene.

Mama hira yang melihat kelancangan Hira langsung menatap marah. " siapa yang menyuruhmu Hira! "

Hira menatap tajam mamanya " apa mama tidak melihat! " jawab Hira tegas dengan menunjukkan keadaan neneknya yang di dorong oleh petugas dari perawat yang datang bersama ambulance tadi.

Setelah itu mamanya diam. namun setelah melihat Hira hendak mengikuti petugas yang membawa neneknya tadi, mamanya langsung menghentikan.

" Apa lagi ma? "

" Jangan kemanapun akan ada orang yang kemari, kamu harus menemuinya! "

" Aku harus pergi ma! " bantah Hira. tanpa menghiraukan mamanya lagi Hira langsung berlari kecil menuju ambulance yang membawa neneknya tadi.

" Sekali kamu pergi jangan pernah berpikir untuk kembali kamu! " suara dari mama Hira terdengar menggelegar. dan langkah salsa langsung berhenti seketika. kemudian dia membalikkan badan . melihat ke arah mamanya dan semua orang yang berada di sana.

mulai

Mata Hira sudah merah menyala karena menahan marah. dia mulai begitu marah dan membenci mamanya, bahkan dalam batinnya mulai ada setitik rasa menyesal. kenapa dia harus lahir dari rahim seorang ibu yang mempunyai sifat dan perilaku yang begitu buruk .

Setelah melihat mamanya sekilas tadi, Hira benar-benar pergi bersama ambulance yang membawa neneknya.

Sepanjang perjalannya Hira senantiasa berdo'a untuk neneknya , nenek yang begitu sayang padanya. setelah sampai rumah sakit neneknya langsung melakukan serangkaian pemeriksaan. .

Hira dengan sabar menunggu neneknya di bangku berjejer rumah sakit itu. Hira begitu pasrah dengan keadaannya , sang nenek yang pastinya memerlukan biaya besar, sedang Hira sendiri tidak punya sepeserpun uang.

Sedang serius-seriusnya diam Hira melihat dokter yang menangani neneknya itu keluar. harapan langsung mendekatinya. " bagaimana keadaan nenek saya dokter? " tanya Hira terlihat begitu khawatir.

" Nenekmu mengalami stroke ringan dan kelumpuhan otak karena cedera efek benturan keras, karena dari hasil CT menunjukkan adanya pendarahan di dalam tengkorak kepalanya , jadi kalau bisa lakukan operasi secepatnya. ! " saran dari dokter itu.

Mendengar itu Hira langsung lemas tidak punya tenaga , bagaimana dia bisa mengumpulkan biayanya. sedangkan dia sudah di usir mamanya tadi. tidak mungkin dia meminta pada mamanya nanti dan pasti tidak akan mamanya akan memberi uang untuk neneknya operasi.

" Dok,,! " panggil Hira , dokter itu langsung berhenti dan menoleh pada Hira. melihat dokter tadi berhenti Hira langsung mendekat " apa operasi itu harus secepatnya di lakukan ? " tanya Hira.

" Kalau bisa secepatnya.! " jawab dokter itu.

" Tunggu aku mengumpulkan uangnya dulu ,kalau tidak aku akan bekerja mengumpulkan uangnya dulu, apa nenekku tidak akan apa-apa? " tanya salsa.

Dokter itu menatap lama pada Hira yang terlihat menangis di balik cadarnya. " hmm! " jawab dokter dengan gumaman , dia tidak ingin memaksa Hira untuk mengumpulkan uang itu. sedangkan kondisi neneknya juga terbilang serius. juga melihat umurnya yang sudah tua, kemungkinan berhasil juga hanya sedikit. jadi dokter tidak akan memaksa Hira kalaupun tidak bisa.

" Terima kasih dok! " ucap Hira terdengar santun. setelah itu dokter pun melangkah pergi. Hira harus memikirkan bagaimana dirinya nanti. pekerjaan apa yang bisa dia lakukan, dia tidak punya lulusan dan juga umurnya yang kurang. pastinya akan menyulitkannya mencari pekerjaan.

Sedang di mansion mamanya. kini sedang dalam keadaan kacau , karena moana kakak Hira baru saja menabrak seorang wanita yang sedang mabuk. yaitu seorang wanita cantik kekasih seorang mafia besar.

Beberapa anak buah dari mafia itu sudah merusak dan mengamuk di mansion itu " pak tolong hentikan. pak! " mohon Lidia mama hira pada para bodyguard yang mengamuk.

" Pak tolong kasihani saya pak! anak saya juga koma sekarang. kondisinya kritis saat ini. " tangis Lidia pecah sambil memohon pada semua yang sedang menghancurkan mansionnya.

" Kalau begitu kamu yang harus menumbangkan ginjalmu! " kata salah seorang bodyguard.

Tanpa menunggu jawaban lagi bodyguard itupun langsung menyeret Lidia ke mansion yang lebih mewah, di mana kekasih mafia itu di rawat di sana .

Setelah di paksa melakukan serangkaian tes ternyata golongan darahnya tidak sama. dan tidak memenuhi kriteria untuk mendonorkan ginjalnya.

Ketika Lidia sedang di hadapkan dengan bos utama yang memimpin para bodyguard-bodyguard itu , Lidia langsung ketakutan. melihat mata yang terlihat dingin dan membunuh itu membuat nyalinya benar-benar menciut.

" Bunuh dia jangan memberikan ampun padanya. juga ambil paksa anaknya yang telah membuat vior koma! . bawa juga dia bersama dirinya! " perintah pria tampan beraura setan itu.

" Baik bos! " jawab para bodyguard.

Mendengar perintah itu, Lidia dengan sigap bersujud di depan mafia bengis itu " aku mohon tuan jangan lakukan itu. aku masih ada anak satu lagi dia juga memiliki golongan darah sama. aku akan membawanya pada anda secepatnya tuan.! " kata Lidia.

Mafia yang mendengar ucapan Lidia terlihat berpikir. " biarkan dia membawa anak itu padaku. !" kata mafia itu.

Setelah itu Lidia di bawa di antar para bodyguard itu ke rumah sakit di mana Hira dan neneknya berada.

Setelah mencari kesana kemari akhirnya Lidia menemukan keberadaan Hira. ketika Lidia hendak masuk keruangan di mana nenek Hira terbaring. Lidia mencegah bodyguard itu untuk mengikutinya.

" Tetaplah di sini! aku akan membawa dia keluar dulu. kalau dia melihat kalian nanti malah curiga dan takut ,! " kata Lidia pada bodyguard itu.

Bodyguard itu hanya diam dan terlihat berpikir. "lagian aku takkan kabur, pintu ini cuma ada satu ini saja. memangnya aku bisa lari kemana! " kata Lidia yang seakan menjawab keraguan bodyguard itu.

" Baik ! cepatlah! " kata bodyguard itu.

Setelah itu Lidia benar-benar masuk " Hira! " panggil Lidia. hira yang mendengar namanya di panggil langsung melihat ke arah pintu.

" Mama! " kaget Hira. " mama ngapain ke sini? " tanya Hira karena tidak percaya kalau mamanya ada di sana menyusulnya.

" Hira mama ada masalah saat ini! apa kamu mau membantu mama? " kata Lidia memelas. " nanti akan aku bantu biaya pengobatan nenekmu! " sambungnya.

Mendengar perkataan Lidia yang akan membantu pengobatan neneknya Hira mulai serius. "membantu apa ? " tanya Hira yang sedikit was-was.

" Mama punya hutang banyak pada seseorang karena perusahan papamu. ? "

" Langsung saja! " sela Hira tidak ingin bertele-tele.

" Begini. ! ada seseorang yang bisa meminjamkan uang banyak pada kita. tapi kamu harus mau menjadi pelayannya.! " Lidia mencoba menjelaskan.

" Memangnya berapa aku di bayar untuk menjadi pelayannya.? sampai bisa menutup semua hutang dan biaya rumah sakit nenek? " tanya Hira yang merasa tidak masuk akal.

" Bukan di bayar, lebih tepatnya kamu hanya akan mama jaminan sementara! sampai perusahaan pulih dan keuangan kita bisa kembali stabil! "

" Kalau seperti itu terus finansial kita mana bisa membaik! "

" Tolonglah! kita sedang perlu banyak uang sekarang. ? " Lidia masih mencoba membujuk.

" Kenapa mama tidak menjaminkan kak moana saja? " bantah Hira.

" Kakak kamu kecelakaan kemarin malam! " Lidia mencoba memberi pengertian. " sekarang hanya kamu yang aku punya Hira. lagi pula ini juga demi nenek juga. dia akan bisa segera di operasi kalau ada uangnya.! " Lidia masih berusaha.

Hira yang mendengar kata neneknya. hatinya langsung tergerak. setelah lama terdiam, akhirnya terlihat dia menghela nafas. " baiklah! " ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!