NovelToon NovelToon

Catatan Kultivasi Sang Kaisar

Chapter 01 ~ Fang Wei ~ Arc 1 ~ Awal Mula [Start]

"Aduh...!"Sebuah suara erangan kesakitan terdengar didalam keheningan. Didalam sebuah gang terlihat seorang anak kecil yang sedang duduk sambil mengusap usap siku tangannya. Ia juga sesekali mengembus-embuskan nafas pelan tepat pada siku tangannya tersebut.

"Hehe... Apakah Tuan Muda sudah puas menyiksa anak ini...?"Tanya seseorang lagi yang memecah keheningan setelah suara 'Aduh' tersebut.

Didalam gang sempit nan kumuh tersebut terdapat empat orang lelaki, satu diantaranya adalah seorang anak yang selalu menjadi bulan-bulanan ketiga orang keji didepannya itu. Ia adalah Fang Wei, seorang yatim piatu yang sehari-harinya hanya bekerja sebagai seorang budak disebuah Klan Kecil, Klan Chu.

"Aku...? Hmmm... Aku rasa begitu. Tapi... Aku ingin dia... mati...!"Jawab seorang anak yang ternyata adalah Chu He, Tuan Muda Patriarch dari klan Chu. Dan kedua orang disampingnya adalah Chu Qin dan Chu Sha, dua anak dari dua Tetua Klan Chu.

"Apa salahku hingga membuat kalian sekeji ini...?"Tanya Fang Wei lirih tetapi masih terdengar oleh ketiga iblis tersebut. Meskipun begitu mereka hanya memberikan tatapan mata yang terkesan tajam. Dan entah sejak kapan Aura Pembunuh mereka bertiga sudah keluar dan ingin menyerbu semua yang ada didepannya.

Itulah aturan Dunia Kultivator, yang kuat yang berkuasa, dan yang lemah selamanya akan di injak.

"Hmph...! Kau tidak menyadari kesalahanmu...? Kau telah mendekati Chu Shin. Kau tahu siapa Chu Shin...?"Jawab Chu He sambil meremas kera baju milik Fang Wei.

Fang Wei menelan ludah nya dengan kasar sambil menyeret badannya untuk mundur beberapa centimeter sebelum ditarik paksa oleh Chu He. Chu He menarik tubuh Fang Wei menggunakan Tenaga Dalam sehingga membuat Fang Wei sangat ringan, seringan bulu.

Chu He menggunakan tangan kirinya mengambil sebuah pisau belati yang sangat tajam lalu menodongkan nya didepan leher Fang Wei.

Fang Wei meronta-ronta menggunakan tangan dan kaki. Tetapi hal itu segara dihentikan oleh Chu Sha dan Chu Qin.

"Chu Sha... Chu Qin... pegang si sampah Fang Wei ini...!"Ucap Chu He pada dua orang disampingnya. Segera saja kedua orang tersebut memegang tangan dan kaki milik Fang Wei. Mereka berdua mengunci pergerakan dari Fang Wei sehingga tak ada yang dapat Fang Wei lakukan selain menangis dan memohon agar Chu He, Chu Sha serta Chu Qin. Sedangkan tiga iblis didepannya hanya tertawa merespon tindakan dari Fang Wei.

"Hahaha... sungguh malang nasib seorang sampah. Hahaha..."Ucap Chu Qin dengan bebas. Seolah-olah ia merasa tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat menghentikan nya.

Perlahan Chu He mendekatkan pisau belatinya pada kulit wajah Fang Wei. Lalu Secara perlahan juga ia mengiris iris tipis wajah Fang Wei. Fang Wei meringis kesakitan karena rasa perih yang ia derita. Kini wajahnya sudah dipenuhi dengan warna merah darah yang dikeluarkan oleh irisan tersebut.

Wajah Fang Wei sekarang tak berbentuk lagi. Semua wajahnya sekarang dipenuhi oleh warna merah serta permukaan yang tidak teratur.

Secara perlahan juga Chu He mengiris bagian dada serta tangan Fang Wei. Seluruh bagian tubuh Fang Wei sekarang dipenuhi oleh luka sayatan belati milik Chu He. Seutas senyuman puas terlukis di wajah Chu He. Ia sungguh menikmati saat-saat menguliti tubuh Fang Wei. Kondisi Fang Wei saat ini sungguh mengenaskan. Tubuh serta wajahnya yang dipenuhi oleh sayatan pisau belati tersebut membuat penampilan Fang Wei kian memburuk.

Secepat kilat Chu He mengeksekusi sebuah sayatan besar berbentuk silang di bagian punggung Fang Wei. Sungguh mengenaskan, sudah menjadi budak, disiksa lagi. Membuat orang berpikir mungkin Klan Chu adalah klan yang semua keturunannya adalah iblis.

"Aku... akan... membalaskan... ini... semua..." Ucap Fang Wei sebelum sebuah sayatan pisau belati terhunuskan di bagian leher Fang Wei.

"Hahaha... Ingin membalas ini...? Mimpi saja kau...! Puiiihhh... manusia tak tahu diri...!" Ucap Chu He diakhiri sebuah ludah melayang mengenai tubuh Fang Wei.

Sungguh Keji...!

Meskipun umur ketiga anak itu belum genap 7 tahun, tapi kekejamannya sungguh mencengangkan. Chu He, Chu Qin dan Chu Sha lalu menggeret tubuh Fang Wei dan melemparkannya ke tepi Kota Chun.

Kesadaran Fang Wei yang mulai menghilang tersebut seketika hidup kembali. Ketika ia sadar terlihat didepan matanya ada seorang lelaki muda sedang meracik sebuah obat. Ia terlihat sangat serius dalam membuat obat.

Menyadari pasiennya sudah sadar, lelaki muda tersebut langsung melukiskan sebuah senyuman indah. "Kau sudah bangun anak muda...?"Suara yang begitu lembut terucap dari kedua belah bibirnya. Sekilas terlihat bahwa ia adalah seseorang yang sangat lembut.

"Senior... aku lebih baik dari sebelumnya." Jawab Fang Wei sesegera mungkin agar tidak dibilang tidak sopan oleh lelaki muda tersebut.

"Syukurlah... kau tadi terlihat sangat mengenaskan. Siapa yang melakukan hal ini terhadap mu...?"Tanya pria tersebut dengan wajah yang datar.

"Mereka adalah keturunan Klan Chu, Senior."Jawab Fang Wei yang sesekali muncul kerutan diwajahnya tanda ia sangat marah ketika mengucapkan atau mendengarkan kata 'Klan Chu'.

"Oohhh... tak ku sangka mereka sangat berani menindas seseorang. Perkenalkan namaku adalah Ming Xiao. Sepertinya aku tidak mengenalmu, siapa namamu...?"Tanya Pria tersebut yang ternyata bernama Ming Xiao.

"Aku... Aku adalah Fang Wei..."Jawab Fang Wei dengan suara lirih sambil menatap kosong wajah Ming Xiao.

Ming Xiao yang menyadari tatapan mata tersebut menaikkan sebelah alisnya. Ia kebingungan dengan sikap yang diperlihatkan oleh Fang Wei.

"Apakah ada sesuatu yang salah di wajahku...?"Tanya Ming Xiao pada Fang Wei. Ia jelas kebingungan dengan sikap yang ditunjukkan oleh Fang Wei tersebut.

"Tidak, Tidak ada, senior"Jawab Fang Wei singkat takut menyinggung seseorang yang tidak pantas ia sungguh saat ia sendiri tidak memiliki kemampuan.

Ming Xiao mengerutkan keningnya pelan. Ia bertambah bingung dengan sikap yang ditunjukkan oleh Fang Wei. Jelas keanehan yang ditunjukkan oleh Fang Wei sangat tidak masuk akal mengingat Ming Xiao lah yang telah menyelamatkan dirinya.

"Eeeemmm... Senior maaf kelancangan Junior ini yang tidak tahu arti sopan santun."Ucap Fang Wei setelah beberapa saat dalam keadaan super canggung.

Dalam Dunia Kultivator, seseorang akan dihadapi dengan kenyataan yang kuat yang menguasai sedangkan yang lemah akan menjadi budak. Peraturan tersebutlah yang membuat seseorang yang tak berkemampuan harus menghormati yang kuat layaknya majikan, bahkan menatap mata atau wajahnya saja pun kadang dipermasalahkan.

"Tidak apa-apa."Jawab Ming Xiao singkat tetapi tidak ada nada kasar dalam perkataan nya menandai bahwa ia tidak memasukkan kedalam hati sikap dari Fang Wei.

"Baiklah... karena kau sudah sadar, aku akan pergi."Ucap Ming Xiao mengakhiri perbincangan di antara Fang Wei dan dia.

''Tunggu senior. Sebenarnya... sebenarnya aku tidak memiliki rumah. Jadi aku tidak memiliki tujuan hidup ditambah lukaku yang belum sembuh sepenuhnya. Apakah senior bisa membawaku ikut serta...?"Tanya Fang Wei memelas. Memang benar yang ia katakan. Ia tidak memiliki rumah,sehari hari ia hanya tinggal di Klan Chu. Tetapi sebagai balasan ia harus menjadi budak bagi mereka.

Dan sekarang dirinya telah menghilang dari Klan Chu untuk waktu yang tak sebentar. Tak mungkin ia kembali begitu saja ke Klan Chu. Meskipun ia merasa tak enak hati pada Ming Xiao, tapi ia tetap memberikan dirinya.

★★★

Klan : Sebuah keluarga yang mencakup anggota yang bermarga sama, kecuali untuk budak ataupun pelayan

Chapter 02 ~ Guru Xiao

Mendengar ucapan dari Fang Wei membuat hati Ming Xiao tersentuh. Ia sekali lagi memandang wajah Fang Wei. Ia tak menyangka bahwa seseorang yang telah ia tolong ternyata memiliki kehidupan yang sangat buruk bagaikan di neraka.

Ming Xiao perlahan duduk kembali. Ia menatap tak menyangka kearah Fang Wei. Berharap Fang Wei akan memberikan penjelasan kepada nya. Tetapi harapannya tak kunjung datang, Fang Wei tetap diam menatap wajah Ming Xiao.

Entah sejak kapan Fang Wei sudah duduk bersila tetapi yang jelas ia berharap bahwa Ming Xiao akan mengiyakan permintaan nya.

"Jika dipikir-pikir... tidak ada salahnya aku membawamu pulang untuk menjadikanmu murid. Baiklah... ayo kita kembali ke Sekte Cahaya Api Ilahi...!"Jawaban Ming Xiao tadi membuat sebuah senyuman terlukis di wajah Fang Wei. Fang Wei tentu senang karena akhirnya keinginan nya terkabul.

"Hormat Murid pada Guru Xiao..."Ucap Fang Wei sambil menangkupkan kedua tangannya dan membungkuk tanda ia sangat menghormati Ming Xiao sebagai gurunya.

"Baiklah... hormat mu aku terima. Ayo kita pulang...!"Perintah Ming Xiao itu membuat senyum Fang Wei mengendur. Muncul kerutan di dahinya tanda ia bingung.

Menyadari reaksi dari Fang Wei yang terkesan aneh itu membuat dahi Ming Xiao juga berkerut. Ia baru menyadari sesuatu setelah beberapa menit terdiam.

"Haha... Wei`er... Fang Wei`er... maafkan gurumu ini yang tidak menyadari bahwa kamu tidak dapat berjalan. Ini ambil ini... ini Pil Naga Emas. Ini pil regenerasi tingkat rendah yang guru punya."Ucap Ming Xiao sambil menyerahkan sebuah botol giok berisi beberapa butir Pil Naga Emas.

Secepat kilat Fang Wei mengambil satu butir Pil Naga Emas dan mengonsumsinya dengan satu tegukan. Ajaib...! Dengan beberapa helaan nafas saja keadaan Fang Wei semakin baik, bahkan luka diwajahnya sudah sembuh seperti sedia kala.

"Waaah... aku sembuh."Ucap Fang Wei antusias. Baru pertama kali ia mengkonsumsi Pil Regenerasi. Memang di dalam Klan sudah ada yang menyediakan Pil tersebut tetapi untuk mengonsumsi nya tidak mungkin, mengingat bahwa ia hanyalah seorang budak yang bahkan jatah makannya saja satu kali per hari.

Disisi lain Ming Xiao berdecak kagum melihat reaksi tubuh dari Fang Wei. Ia secepat kilat meraih pergelangan tangan Fang Wei dan mengalir kan Tenaga Dalam untuk mengecek sesuatu didalam tubuh milik Fang Wei. Ia semakin terkejut melihat kualitas pondasi Beladiri Fang Wei.

"I-ini... ini terlalu mengagumkan. Pondasinya memang belum sempurna, tetapi melihat kualitas Tulang, Darah, Nadi serta Organ Dalamnya... sungguh mencengangkan." Batin Ming Xiao. Kini ia mengubah pandangannya pada Fang Wei. Ia yakin, ketika ia dewasa ia akan menjadi orang yang memiliki kekuasaan kelak dibenua yang ia tempati ini, Benua Liuha.

"Guru... Kenapa ekspresi wajahmu seperti itu...?" Tanya Fang Wei penasaran. ia tentu menyadari Ming Xiao mengambil tangannya. Tetapi ia tak mengetahui apa yang Ming Xiao lakukan. Yang ia tahu hanya ada perasaan hangat ditubuhnya. Tentu itu karena ada Tenaga Dalam yang masuk kedalam tubuh Fang Wei.

"Kau sungguh berbakat, Wei'er. Kau memiliki Tulang yang kuat, Darahmu juga darah yang dapat mengandung Tenaga Dalam yang banyak, Nadi mu juga bisa menahan kekuatan tersebut, serta Organ Dalam mu sungguh..." Ming Xiao terlihat sangat antusias menjelaskan hal tersebut pada Fang Wei.

"Dan lagi pondasi mu bahkan sudah mencapai 80%, pondasi seperti ini disebut Pondasi Tingkat Naga. Sungguh Kau... aaaah... entahlah."Ming Xiao seakan mau gila hanya dengan menyampaikan hal itu saja."Kau tahu, hanya anakku yang memiliki Pondasi Tingkat Naga ini dalam Sekte."

"Guru... kau aneh."Ucapan menghina keluar dari mulut Fang Wei yang awalnya tak bisa berkata apa-apa. Ia bingung dengan apa yang disampaikan oleh Ming Xiao.

Tentu, sudah tentu Ming Xiao terkejut dengan apa yang Fang Wei katakan. Dia lalu memiringkan kepalanya kearah Fang Wei.

"Hahaha...aku memang aneh. Aku hampir gila melihat kualitas pondasi mu."Jawab Ming Xiao sambil diselingi oleh tawanya itu. Meskipun begitu ketampanan nya serta aura kebangsawanan nya itu tak memudar sedikitpun.

"Guru... murid semakin bingung."Ucap Fang Wei polos. Ia sungguh tak mengerti dengan apa yang Ming Xiao ucapkan. Memang benar ia tak mengerti sedikitpun tantang bela diri makanya ia tak mengerti juga dengan apa yang Ming Xiao ucapkan.

Tawa Ming Xiao terhenti setelah mendengar ucapan dari Fang Wei tersebut. Ia lalu mendekat kearah Fang Wei."Jadi kau tidak mengerti apa pun tentang bela diri...? Baiklah aku akan jelaskan. Pondasi yang aku katakan tadi terbagi menjadi tiga tingkat yaitu

yang pertama Tingkat Manusia.Tingkat ini yang paling mendasar, atau disebut sampah. Tingkat ini dalam persentase berada di 0% sampai 40%."

''Lalu disusul dengan Tingkat Hewan Buas. Tingkat ini berada diposisi menengah. Tingkat ini dalam persentase berada di 40% sampai 70%. Sedangkan tingkat selanjutnya adalah Tingkat Naga. Tingkat ini adalah yang kau miliki. Tingkat ini dalam persentase berada di 70% sampai 100%."Ucap Ming Xiao menjelaskan dengan panjang lebar.

Fang Wei mendapatkan pencerahan dengan penjelasan tersebut lalu dengan segera ia mengangguk.

"Baiklah, Ayo kita pulang."Ajak Ming Xiao dan menggenggam tangan Fang Wei dengan erat. Seolah-olah ia tak mau Fang Wei pergi ketempat lain. Fang Wei tadinya telah pulih dari luka parahnya, meskipun belum sepenuhnya.

Mereka lalu berjalan secara perlahan. Sebenarnya Ming Xiao ingin cepat segera pergi menuju ke Sekte Cahaya api ilahi menggunakan ilmu meringankan tubuh. Tetapi mengingat luka Fang Wei belum pulih sepenuhnya, ia mengurungkan niat tersebut.

Selama berjalan mereka berdua sesekali mengobrol tentang banyak hal terutama tentang Kultivasi. Dan dari situlah Fang Wei mengetahui beberapa dasar-dasar dalam Ilmu Kultivasi. Ia juga memahami kondisi Benua yang selama ini ia tinggali, Benua Liuha.

***

Tiga hari kemudian

Kota Gu

"Guru... aku... aku lapar."Ucap Fang Wei dengan wajah nya yang memelas. Sudah beberapa hari ia tak makan. Ia sebenarnya ingin mengungkapkan nya tetapi takut Ming Xiao marah, jadi ia mengurungkan niatnya itu. Hingga kelaparan yang melanda perut nya tersebut tak tertahankan lagi, ia langsung mengungkapkannya pada Ming Xiao.

Memang begitu, seorang manusia yang mengikuti jalur Kultivasi atau Praktisi otomatis akan berubah menjadi makhluk yang menentukan takdir dan kematiannya sendiri atau dari kata lain bukan makhluk mortal atau fana.

Mendengar hal itu tentu Ming Xiao ingin tertawa. Tetapi ketika ia mengingat bahwa ia tidak memberi makan Fang Wei beberapa hari membuat dirinya merasa bersalah."Aku sungguh guru yang kejam." Batinnya merasa bersalah.

"Baiklah kita akan mampir ke tempat itu."Ucap Ming Xiao sambil menunjuk Kedai Makan yang berada di dekat mereka.

Mendengar hal itu Fang Wei tentu gembira. Ia tak menduga bahwa pertemuan nya dengan Ming Xiao akan memberikan banyak keuntungan baginya. Ia berjalan secepat mungkin agar cepat sampai dirumah makan tersebut.

Melihat Fang Wei yang seperti terburu buru tersebut membuat Ming Xiao terkejut sekaligus bingung. Setelah berpikir pikir akhirnya ia menemukan alasan yang tepat. Ia hampir saja ingin tertawa ketika memikirkan hal itu.

Chapter 03 ~ Penginapan

Setelah makan, Fang Wei pun mengusulkan agar mereka mencari penginapan, karena hari sudah menjelang malam. Dan Ming Xiao pun menyetujui nya, jujur saja ia juga tak tahan jika harus tidur di semak belukar lagi, jadi ide dari Fang Wei pun diterimanya. Ming Xiao juga berpikir, tak ada salahnya memberikan kesempatan kepada Fang Wei untuk menikmati hidupnya, hidupnya yang dahulu tersiksa di Klan Chu.

"Pelayan, kami ingin memesan dua kamar. Berapa harganya...?"Tanya Ming Xiao pada pelayan yang menghampiri mereka berdua. Pelayan tersebut tampak menundukkan kepalanya kemudian menjawab.

"Tuan, kami membagi harga per kamarnya menurut kualitasnya. Dilantai pertama ini kualitasnya buruk, harganya lima keping perak permalam. Lantai kedua kualitasnya menengah, harganya sepuluh keping perak permalam, Lantai ketiga kualitasnya bagus, harganya lima belas keping perak permalam. Dan yang terakhir kualitas VIP. Harganya dua puluh lima keping perak permalam."Jawab Pelayan tersebut panjang lebar, menjelaskan pembagian tarif untuk kamar-kamar yang di sewakan.

"Baiklah, kami akan memesan dua kamar kualitas VIP. Dan ini uangnya."Ucap Ming Xiao dengan memberikan kantong kulit berisi lima puluh keping perak.

Sebenarnya Fang Wei ingin menghentikan tindakan gurunya yang menurutnya pemborosan, tetapi mengingat guru nya adalah seorang pendekar, lima puluh keping perak sangatlah sedikit. Biasanya seorang pendekar bisa menghabiskan miliaran keping emas hanya untuk menaikkan Praktik Kultivasinya semata. Oleh karena itu, seorang Kultivator selain memerlukan bakat juga memerlukan modal sebagai penyokong Kultivasinya.

"Terimakasih, Tuan Muda. Mari biar saya antar kan."Ucap pelayan tersebut sambil menuntun Ming Xiao serta Fang Wei kelantai empat. Di sana pelayanan dijamin sangat memuaskan. Beberapa peralatan serta hiasan mewah juga dipajang, harganya mungkin bisa mencapai puluhan keping emas.

Setelah beberapa saat berjalan menaiki tangga dan sampailah mereka bertiga dilantai ketiga. Secara tiba tiba wanita itu berbicara,"Ah, Iya. kami disini menyediakan pelayanan seperti Rumah Bordil, apakah tuan ingin menyewa beberapa wanita...?"Tanya Pelayan itu saat setelah mengantar keduanya.

Setelah pelayan tersebut berbicara, udara lantai ketiga tersebut tiba-tiba menjadi dingin. Hal itu disebabkan oleh tatapan Fang Wei kepada pelayan serta Ming Xiao yang tajam. Menyadari adanya bahaya, Ming Xiao melirik kearah Fang Wei dan menemui tatapan mata yang tajam nan menusuk tersebut.

"Tidak, tidak perlu. Saya hanya perlu istirahat saja tidak perlu hal itu."Jawab Ming Xiao dengan tergesa-gesa saat melihat tatapan mata Fang Wei. Kini tatapan mata Fang Wei lebih normal setelah mendengar jawaban dari Ming Xiao.

Lalu secepat kilat Fang Wei masuk kedalam sebuah kamar dan menutup nya dengan rapat rapat. Dilihat diluar kamar Ming Xiao menghela nafas panjang. Ia lega karena situasi lebih terkendali. Jika saja ia menerima hal itu, habislah riwayat hidupnya.

Fang Wei melakukan hal itu semata-mata karena ia tidak ingin Ming Xiao menjadi seorang yang terobsesi akan hal-hal duniawi, seperti kepuasan nafsu.

***

Fang Wei secepat kilat mengambil handuk serta pakaian tidur lelaki yang ada didalam kamar tersebut. Kini ia menuju sebuah pintu yang letaknya tak jauh dari tempat tidur nya.

Ia segera masuk dan mandi didalam kamar mandi tersebut."Haaah... segar." Ucap Fang Wei sambil mengguyurkan air menuju tubuhnya menggunakan wadah yang tersedia disana.

Setelah mandi, ia pun merebahkan tubuhnya pada kasur empuk yang tersedia didalam kamar. Seumur hidupnya, hanya hari ini ia dapat tidur di kasur yang empuk. Ia sehari hari hanya tidur beralaskan lantai yang dingin serta kotor, beruntung jika ada jerami yang menjadi alas.

"Hmmm... Bagaimana keadaan Klan Chu saat ini, yah...?"Tanya Fang Wei sambil menengadah menatap kearah depan.

"Kau masih mengingat klan Chu yang telah menjadikanmu budak...?"Sebuah suara yang Fang Wei kenal terdengar.

"Guru..."Gumam Fang Wei sambil melihat kearah Ming Xiao yang sudah ada disamping dirinya tidur.

"Sejak kapan kau ada disana, Guru...? Aku tak mendengar apapun."Tanya Fang Wei penasaran melihat kedatangan Ming Xiao yang secara tiba-tiba.

"Haha... Aku baru saja datang. Aku menggunakan ilmu 'Wujud tanpa bayang' agar kau tidak dapat melihatku masuk. Dan aku juga mengkombinasikan jurus tersebut dengan jurus Meringankan tubuh jadi kedatanganku hanya membutuhkan waktu sepersekian detik."Jawab Ming Xiao menjelaskan dengan panjang lebar.

Mendengar hal itu, Fang Wei hanya berdecak kagum. Sudah jelas ia kagum karena mendengar pernyataan dan melihat kecepatan yang ditunjukkan oleh Ming Xiao.

Selain itu ia juga semakin tertarik dengan Dunia Kultivator. Rasa tertariknya itu tak lepas dari pengaruh penyiksaan yang dilakukan oleh Klan Chu padanya, penyiksaan yang mengantarkannya pada sebuah Dunia Kultivator.

***

Perjalanan Fang Wei dan Ming Xiao kembali berlanjut. Terlihat mereka berjalan menyusuri hutan yang lebat sambil sesekali mengobrol ala kadarnya. Keakraban mereka itu tercipta karena Fang Wei adalah anak yang polos dan bersahabat, sementara Ming Xiao adalah sosok guru yang baik hati lagi tidak sombong.

"Wei`er, kedatangan mu ke sekte Cahaya Api Ilahi sungguh bertepatan dengan hari perekrutan murid. Kau harusnya sudah bisa mendaftar, tetapi kau tidak memiliki ilmu bela diri sedikitpun, jadi setiap malam kita harus selalu latihan terlepas kita harus menuju sekte secepatnya. Jadi, saat sampai disana kau sudah bisa mengikuti acara perekrutan."Ucap Ming Xiao pada Fang Wei dengan panjang lebar. Fang Wei menyimaknya sambil tetap melangkahkan kakinya.

"Baik Guru, Murid akan mengikuti perkataan dari Guru."Jawab Fang Wei sambil menangkupkan kedua tangannya tanda ia menghormati Gurunya.

"Bagus. Nanti malam kita akan mempelajari dasar dalam Ilmu meringankan tubuh dan ilmu pedang. Setelah kau memahami keduanya, kita akan mempelajari jurus jurus pedang tingkat rendah yang guru kuasai."Lanjut Ming Xiao menjelaskan tentang ilmu yang akan ia berikan pada Fang Wei.

"Murid tidak akan mengecewakan guru."Jawab Fang Wei dengan sungguh sungguh.

Malam harinya, tubuh Fang Wei ditempa agar dapat memiliki fisik yang kuat. Setelah itu Ming Xiao menyuruh Fang Wei berlari lima kilometer berkali-kali.

"Fang Wei, sebelum kau menyelesaikan lima kilometer pertama mu, kau takkan ku beri makan dan minum."Perintah Ming Xiao dan hanya dibalas dengan anggukan kepala oleh Fang Wei.

"Huh... huh... huh... lelah sekali..."Ucap Fang Wei yang sudah hampir mencapai batas fisiknya. Ia berlari selama satu jam penuh dan hanya bisa mencapai empat kilometer. Meskipun demikian, itu juga dapat dibilang bagus, dalam sekali percobaan bisa mencapai empat kilometer memang luar biasa. Ia terus berlari dan sampailah ia dititik akhir. Ia menemui Ming Xiao sedang duduk bersantai sambil memanggang seekor rusa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!